Oleh
Soleman Marbuan, Amd.Kep
ABSTRAK
Malaria adalah
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam
sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina Malaria adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh parasite dari genus plasmodium yang ditularkan pada
manusia melalui gigitan nyamukjenis anopheles betina, penyakit ini dapat menyerang segala ras,
usia, dan jeniskelamin (Irianto, 2011).
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS MALARIA DI RSUD PROVINSI
PAPUA BARAT
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles)
betina Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dari genus plasmodium yang
ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk jenis anopheles betina, penyakit ini dapat
menyerang segala ras, usia, dan jenis kelamin (Irianto, 2011). Menurut Safar Rosdiana (2009) dikenal
empat spesies dari genus plasmodium yang hidup sebagai penyebab penyakit malaria pada manusia
yaitu : Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Malaria merupakan infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu protozoa
spesies plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui air liur nyamuk (Handayani wiwik, 2008).
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang di sebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit
dan ditandai dengan ditemukanya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria memberikan gejala
berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali (Harijanto, 2009).
Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium, Plasmodium ini pada manusia menginfeksi eritrosit (sel
darah merah) dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan di eritrosit. Pembiakan seksual
terjadi pada tubuh nyamuk yaitu anopheles betina (Harijanto, 2009). Genus Plasmodium merupakan
penyebab penyakit malaria yang mempunyai keunikan karena memiliki 2 hospes, yakni manusia
sebagai hospes intermediate dan nyamuk anopheles sebagai hospes definitif. Genus plasmodium
mempunyai 4 spesies penting dalam parasitology medik, yaitu : Plasmodium falcifarum (malaria
tertiana maligna) menyebabkan malaria tropika yang sering menyebabkan penyakit malaria
berat/malaria otak dengan kematian. Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana benigna.
Plasmodium malariae penyebab malaria kuartana. Plasmodium ovale (malaria tertiana ovale), jenis
ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat (Muslim, 2009).
4. Manifestasi klinis
Malaria mempunyai gambaran karakteristik demam periodik, anemia dan splenomegali. Masa
inkubasi bervariasi pada masing-masing plasmodium (tabel 1). Keluhan prodromal dapat terjadi
sebelum terjadinya demam berupa : kelesuhan, malaise, sakit kepala, merasa dingin di punggung,
nyeri sendi dan tulang, demam ringan, anoreksia (hilang nafsu makan), perut tidak enak, diare ringan
dan kadang-kadang merasa dingin. Keluhan prodromal sering terjadi pada Plasmodium vivax dan
ovale, sedang pada plasmodium falcifarum dan malariae keluhan prodromal tidak jelas bahkan gejala
dapat mendadak.
7. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan darah yang menurut teknis pembuatannya dibagi menjadi
preparat darah (SDr, sediaan darah) tebal dan preparat darah tipis, untuk menentukan ada tidaknya
parasit malaria dalam darah. Melalui pemeriksaan ini dapat dilihat jenis plasmodium dan stadiumnya
(P. falciparum, P. vivax, P. malariae, P. ovale, tropozoit, skizon, dan gametosit) serta kepadatan
parasitnya. Kepadatan parasit dapat dilihat melalui dua cara yaitu semikuantitatif dan kuantitatif.
Metode semi-kuantitatif adalah menghitung parasit dalam LPB (lapang pandang besar) dengan
rincian sebagai berikut:
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Keperawatan
Pemberian cairan merupakan bagian yang penting dalam penanganan malaria, biasanya diberikan
cairan 1500-2000 cc/hari apalagi bila sudah terjadi malaria berat. Pemberian cairan yang 26 idak
adekuat akan menyebabkan timbulnya nekrosis tubuler akut.
.
c. Penatalaksanaan medis
Berdasarkan suseptibilitas (rentan) berbagai stadium parasite malaria terhadap obat malaria, maka
obat malaria dibagi lima golongan, yaitu :
2) Skizontisida jaringan sekunder; primakuin dapat membasmiparasit daur eksoeritrosit dan bentuk-
bentuk jaringan plasmodium vivax dan ovale dan digunakan untuk pengobatan radikal infeksi ini bagi
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dalam asuhan keperawatan dan landasan proses keperawatan.
Oleh karena itu dibutuhkan pengkajian yang cermat guna mengenal masalah klien
sepertimengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu dan saat ini, data
objektif dan subjektif dari klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau budaya.
Pengkajian :
a. Identitas pasien
Terdiri dari :
umur : 6 tahun
Pendidikan :-
Agama :K
Pekarjaan :-
Alamat : sanggeng
serta penanggung jawab pasien. Biasanya malaria diderita oleh seorang yang tinggal di daerah atau
lingkungan endemic malaria.
Keluhan klien saat masuk rumah sakit, keluhan saat dikaji : demam yang hilang timbul, menurunnya
nafsu makan, sakit kepala,mual, muntah, lemah, menggigil, malaise, nyeri sendi dan tulang,
berkeringat.
Menggambarkan kesehatan pasien sebelumnya, apakah pasien pernah mempunyai riwayat penyakit
malaria atau meminum obat malaria, apakah pernah bepergian dan bermalam didaerah endemik.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Di kaji penampilan dan tingkat kesadaran. Terjadi gangguan kesadaran, kelemahan atau kelumpuhan
otot
2) Tanda-tandavital
Pasien mengalami demam 37,C penurunan tekanan darah, nadi berjalan cepat dan lemah, serta
frekuensi nafas meningkat.
3) Pemeriksaan fisik
a) Pernapasan
Inspeksi : Frekuensi pernapasan meningkat, bentuk dada simetris/tidak dan ada/tidak benjolan atau
bekas luka.
Perkusi : Resonan.
Analisa data
TTV :
Terdapat sianosis
Akral dingin
Kulit pucat
Conjungtiva anemis
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif yang telah diperoleh pada
tahap pengkajian untuk menegakan diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan
proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan
pemberi pelayanan kesehatan lain (Deswani, 2009).
Diagnosa keperawatan pada pasien dengan malaria berdasarkan dari tanda dan gejala yang timbul
menurut Muttaqin (2011) adalah :
3. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari klien, dan atau
tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu klien mencapai
hasil yang diharapkan (Deswani, 2009) Terhadap perencanaan meliputi :
Menentukan prioritas masalah menurut maslow memberikan kerangka kerja yang berguna dalam
menentukan masalah prioritas, dengan prioritas utama diberikan pada kebutuhan fisik diikuti oleh
kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah. Tahap prioritas masalah menurut maslow adalah meliputi
: kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman dan kenyamanan, kebutuhan cinta dan mencintai,
kebutuhan harga diri, dman kebutuhan pencapaian tujuan pribadi (Deswani, 2009)
1) Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme, efek langsung sirkulasi kuman pada
hipotalamus.
1) Menetapkan tujuan
Tujuan keperawatan ditulis berdasarkan pada standar perawatan dan merupakan tujuan dalam
mengatasi masalah klien.
Untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan yang di terapkan pada standar, maka dibuatlah kriteria
hasil. Kriteria hasil ditegakkan untuk masing-masing masalah klien sesuai dengan rencana tindakan
yang disusun (Doengoes, 2000). Adapun perencanaan keperawatan yang dapat diisusun pada klien
dengan malaria menurut Muttaqin (2011) ialah :
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Umur :6 Tahun
Pendidikan : -
Agama :K
Alamat : sanggeng
No. RM :568642
Pendidikan :SMA
Agama : K
3. Penatalaksanaan Medis
Intra vena :
Cefotaxime 2 x 500 mg iv
Obat oral :
TD : -
Nadi : 112x/mnt
RR : 24x/mnt
Suhu : 36,9 c
2. Atur posisi