SARILA HUSADA
Direktur
Rumah Sakit Umum Sarila Husada
2. Gangguan penglihatan
3. Edema pada ekstremitas
4. Penurunan kesadaran
5. Sakit kepala
6. Mual/muntah
Pemeriksaan fisik a. Tekanan darah sistolik > 180 mmHg , diastolis > 120 mmHg
b. Tekanan darah pada kedua ekstermitas
c. Perabaan denyut nadi perifer
d. Bunyi jantung (aritmia)
e. Bruit pada abdomen
f. Adanya edema atau tanda penumpukan cairan
g. Funduskopi
h. Status neurologis
Pemeriksaan 1. EKG
penunjang 2. Urinalisa
3. Darah perifer
4. Ureum dan kreatinin
5. Elektrolit darah
6. Foto dada
7. USG ginjal
8. CT Scan kepala
Terapi 1 Istirahat
a. Dirawat di ruang high care unit (HCU)
b. Tensi di ukur setiap 15-30 menit
c. Rata rata tekanan di turunkan 25 % dalam beberapa menit
sampai 2 jam (hipertensi emergensi) atau dalam 24 – 48 jam
(hipertensi urgensi)
2. Diet
Diet pantang garam
3. Medika mentosa
a. Per oral:
1) Klonidin, dosis awal 0,1-0,2 mg lalu dilanjutkan 0,05-0,1
mg per jam sampai dengan efek yang diinginkan, dosis
max. 0,8 mg PO
2) Kaptopril, dosis mulai 6, 25-12,5 mg, dosis max 50 mg PO
3) Amlodipin 2,5 – 5 mg.
4) Metildopa, dosis 4x (250 – 500) mg/hari
b. Intravena
1) Furosemide, dosis 10 – 80 mg, bilamana tekanan darah
sudah terkontrol, obat tetap dapat dilanjutkan parenteral
dengan tapering off selama 2 – 3 hari.
2) Nitrogliserin 5µg/menit, titrasi 5µg/menit tiap 3 – 5 menit,
apabila tidak respon pada 20µg/menit, dosis tambahan 10
– 20 µg/menit dapat di gunakan.
Komplikasi 1. Perdarahan intraserebral
2. Infark serebral
3. Ensefalopati
4. Retinopati
5. Penyakit jantung koroner
6. Diseksi Aorta
7. Gagal ginjal akut
8. Edema paru
9. Anemia hemolitik mikroangiopati.
Edukasi Istirahat cukup
Pantang garam.
Modifikasi gaya hidup
Prognosis Penyebab kematian tersering adalah stoke, gagal ginjal, dan gagal
jantung. Prognosis menjadi lebih baik apabila penanganannya tepat
dan segera.
Daftar rujukan 1. Panduan Praktis Klinis Ilmu Penyakit Dalam oleh
Prof.DR.Dr.A. Halim Mubin, SpPD,MSc,KPTI
2. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam, Panduan
Praktis Klinis, Idrus Alwi, Simon Salim, Rudy Hidayat, dkk,
2015
Direktur
Rumah Sakit Umum Sarila Husada
3. Regurgitasi
4. Rasa asam di mulut
5. Nyeri dada substernal
6. Nyeri epigastrium
7. Sendawa (belching)
8. Riwayat pemakaian obat obatan
9. Keluhan yang jarang dikeluhkan : batuk atau asma, kesulitan
menelan suara serak, sakit tenggorokan, bronkitis.
Pemeriksaan fisik Tidak terdapat tanda spesifik untuk GERD. Tindakan untuk
pemeriksaan adalah dengan pengisian kuesioner GERD. Bila hasilnya
positif, maka dilakukan tes dengan pengobatan PPI (Proton Pump
Inhibitor)
Pemeriksaan 1. Jika keluhan tidak berat jarang dilakukan pemeriksaan penunjang
penunjang 2. Pemeriksaan dilakukan jika keluhan berat atau timbul kembali
setelah diterapi, antara lain :
1) Pemeriksaan laboratorium:
Pengukuran pH (gold standar), bila <4 dianggap ada
GERD
2) Pemeriksaan Khusus
a. Radiologis dengan kontras barium
b. Flurosko
c. Manometri esofagus, mengukur tekanan spingter esofagus
bagian bawah
d. Endoskopi :
GERD ada kerusakan mukosa esofagus
NERD Non Erosive Reflux Disease
e. Tes Skintigrafi Gastroesofagus
Kriteria diagnosis Anamnesa,pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
Diagnosis GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Direktur
Rumah Sakit Umum Sarila Husada
Pemeriksaan Endoskopi :
penunjang 1. Dilakukan dengan indikasi
a. Individu dengan alarm simptom
b. Usia > 55 tahun dengan onset dispepsia < 1 tahun dan
berlangsung minimal 4 minggu.
2. Oleh karena di RSU Sarila Husada belum mempunyai fasilitas
endoskopi maka pemeriksaan endoskopi di rujuk ke rumah
sakit lain.
Di temukan biopsi H. pylori
Kriteria diagnosis 1. Anamnesa,pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
2. Ditemukan tukak lambung pada pemeriksaan endoskopi.
Diagnosis Ulkus Peptikum
Direktur
Rumah Sakit Umum Sarila Husada
Pemeriksaan Endoskopi :
penunjang
Kriteria diagnosis 3. Anamnesa,pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
4. Ditemukan tukak lambung pada pemeriksaan endoskopi.
Diagnosis Ulkus Peptikum
Prognosis Baik
Daftar rujukan Panduan Praktis Klinis Ilmu Penyakit Dalam oleh Prof.DR.Dr.A.
Halim Mubin, SpPD,MSc,KPTI
Direktur
Rumah Sakit Umum Sarila Husada