Anda di halaman 1dari 4

DEMAM DENGUEDIARE AKUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

19.04.01 01 1/3
Ditetapkan:
Tanggal terbit
PPK
dr. Dyah Ayu Retno Palupi
Kepala Rumah Sakit

Pengertian Buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dari biasanya
(Definisi) atau lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi tinja yang lebih
lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya serta
berlangsung dalam waktu kurang dari dua minggu.
Anamnesis 1. Jika diare sekretorik didapatkan buang air besar lebih dari 3
kali sehari, konsistensi lembek atau cair, mual muntah
dengan atau demam, disertai atau tanpa nyeri/kejang perut,
diikuti rasa haus
2. Jika diare karena bakteri yang invasif akan didapatkan diare
yang diikuti mual dan muntah, dan demam yang tinggi
disertai nyeri perut, tenesmus, diare disertai lendir dan
darah.
3. Jika diikuti dehidrasi akan didapatkan tanda-tanda rasa
haus, lidah kering, mata menjadi cekung, suara serak, nafas
cepat dan bisa terjadi ujung-ujung ekstremitas dingin
sampai terjadi penurunan kesadaran

Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum mulai ringan sampai dengan berat


2. Tekanan darah normal atau menurun, nadi normal atau
cepat, pernafasan normal sampai cepat, suhu tubuh normal
sampai tinggi
3. Pemeriksaan daerah kepala menunjukkan mata cowong,
turgor glabella turun, lidah kering, air mata kering, tulang
pipi menonjol
4. Pemeriksaan perut menunjukkan turgor kulit menurun,
suara bising usus meningkat, nyeri perut
5. Ujung-ujung ekstremitas mulai hangat sampai dingin
6. Produksi air kencing menurun
Kriteria Diagnosis 1. Anamnesa dan pemeriksaan fisik
2. Status dehidrasi
3. Laboratorium
4. Hapusan feses dan biakan kuman pada feses

Diagnosis Kerja Diare akut


Dianosis Banding 1. Travellers diarrhea (e.coli)
DEMAM DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

19.04.01 01 3/3

2. Food poisoning (staphyllococcus)


3. Diare karena antibiotika
4. Hypermotilitas saluran cerna karena faktor stress,
malignancy, dll

Pemeriksaan 1. Darah perifer lengkap


Penunjang 2. Serum elektrolit, fungsihati, fungsiginjal, BJ plasma
3. Blood gas analysis jika didapatkan tanda-tanda gangguan
keseimbangan asam basa.
4. Feses lengkap
5. Kultur feses

Terapi 1. Diet rendah laktulosa/laktosa


2. Rehidrasi sebagaiprioritas utama pengobatan
2.1.Cairan isotonik RL, RA atau NS sesuai jumlah cairan yang
keluar dari badan
2.2. cairan rumatan = RL, RA, NS, ringer dextrose, aminofluid
2.3. untuk pemberian per oral diberikan larutan oralit
3. Terapi simtomatik
3.1. Attapulgite (2 tab/diare, maksimal 12 tab/24 jam)
3.2. Kaolin pectin (2 ½ tab setiap diare, maksimal 15 tab/24
jam)
3.4. Papaverin (30-60 mg, 3xsehari)/MEBEVARIN 125mg
3.5. Hyosin n butilbromid (10 mg 2-3x sehari)
3.6. Loperamid 4mg diikuti 2mg biladiare, maks
12mg/24jam)
4. Terapi definitif
4.1. Infeksi
4.1.1. Virus = tidak diberikan antivirus, hanya simtomatik
4.1.2. Bakteri
4.1.2.1. Kolera eltor : tetrasiklin 4x500mg/hari, selama tiga
hari atau kotrimoksazol 2x960mg/hari selama 6 hari, atau
kloramfenikol 4x500mg/hari selama 7 hari, atau golongan
fluoroquinolon
4.1.2.2. Salmonelosis : ampisilin 4x1gr/hari intravenaatau
kotrimoksazol 2x960mg selama 10-14 hari atau golongan
fluoroquinolon seperti siprofloksasin 2x500mg selama 5 hari
4.1.2.3. Shigellosis : kloramfenikol 4x500mg selama 5 hari
DEMAM DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

19.04.01 01 3/3

4.1.2.4. Helikobakter jejuni : eritromisin 3-4x500 mg/hari


selama 7 hari
4.1.2.5. Amubiasis : metronidazol 4x500mg/hari selama 3
hari atau tinidazol dosis tunggal 2g/hr selama 3 hari atau
tetrasiklin 4x500mg/hari selama 10 hari
4.1.2.6. Giardiasis : kloroquin 3x100mg/hari selama 5 hari
atau metronidazol 3x250mg/hari selama 7 hari
4.1.2.7. Balantiadisis : tetrasiklin 3x500mg/hari selama 10
hari
4.1.2.8. Kandidasis : nistatin 3x500.000 unit selama 10 hari
5. injeksi ondansetron 3 x 4 mg bila muntah
6. Parasetamol 4 x 500mg bila panas

Edukasi 1. Mencegah terjadinya diare dengan kewaspadaan terhadap


jalur penyebaran kuman melalui makanan dan air, sanitasi
2. Pendidikan kesehatan
3. Preventif dan kontrol penularan
Prognosis Advitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam
Tingkat Evidens IV
Tingkat Rekomendasi A
Indikator dr. Isbandiyah, Sp.PD
KRSPenelaah Kritis
dr. Arief Suseno, Sp.PD Bebas demam selama 24 jam tanpa
menggunakan obat anti demam
Nafsu makan membaik
Produksi urin yang cukup
Tidak ada tanda-tanda pendarahan eksternal maupun internal
Minimal 2-3 hari kembali setelah mengalami syok
Tidak ada tanda-tanda distress nafas yang disebabkan oleh efusi
plura maupun asites
Kadar trombosit 100.000/mm3. Jika belum mencapai normal,
direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas fisik selama 1-2
minggu hingga trombosit mencapai kadar normal.
KepustakaanIndikato 80% Pasien Diare teratasi dalam 7 hari perawatan Aru W.S.,
r Medis Bambang S., Idrus A., Marsillus SK., Siti S., 2006. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Pusat Penerbitan Buku Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jilid ke III. Edisi ke IV,
Candra, Aryu. 2010. Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi,
DEMAM DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

19.04.01 01 3/3

Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan. Aspirator vol. 2:1.


Nainggolan,F. 2007. Epidemiology and Clinical Pathogenesis of
Dengue in Indonesia; presented at Seminar on Management of
Dengue Outbreaks; University of Indonesia; Jakarta; November 22.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. CDC and EH
Yearly Report. Jakarta.
Krishnamurti C, Kalayanaroj S, Cutting MA. 2001. Mechanisms of
haemorrhage in dengue without circulatory collaps. Am Med Hyg
2001 ; 65 (6): 840-47.
World Health Organization. 2011. Comprehensive Guidelines for
Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic
Fever.
1. Tanda-tanda vital dalam keadaan stabil
2. Tidak ada gangguan pemenuhan nutrisi (mual, muntah)
3. Nafsu makan membaik
Kepustakaan 1. PAPDI IV diare akut karena infeksi, Setiawan B
2. Harrison’sinfectious Diseases, 2010, chapter 25, acute
infectious diarrheal diseases and bacterial food poisoning,

Anda mungkin juga menyukai