Anda di halaman 1dari 41

5 PENYAKIT

PUSKESMAS
Adinda Putri Antasari
1761050244

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN


KELUARGA
PERIODE 6 MEI 2019 – 15 JUNI 2019
JAKARTA
Daftar Penyakit
1. Hipertensi

2. Diabetes Mellitus

3. Tuberkulosis

4. Diare

5. Dengue Hemorrhagic Fever


HIPERTENSI
Apa Itu Hipertensi?
• Hipertensi merupakan kenaikan tekanan darah diatas

120/80mmHg dalam dua kali pemeriksaan pada waktu yang


berbeda

• Riset Kesehatan Dasar / RISKESDAS tahun 2013 menunjukkan

bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia adalah sebesar 26,5 %


dan semakin meningkat setiap tahunnya

• Komplikasi hipertensi dapat mengenai berbagai organ target

seperti jantung (penyakit jantung iskemik, hipertrofi ventrikel kiri,


gagal jantung, otak (stroke), gagal ginjal, mata (retinopati), juga
arteri perifer (klaudikasio intermiten).
Epidemiologi Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi (JNC 8)
Patofisiologi Hipertensi
Penanganan Hipertensi
Modifikasi gaya hidup
1. Penurunan BB (rekomendasi ukuran pinggang <94 cm untuk
pria dan <80cm untuk wanita atau IMT<25kg/m2
2. Adopsi pola makan DASH (Dietary Approaches to Stop
Hypertension). Lebih banyak makan buah, sayur dan susu
rendah lemak
3. Restriksi garam harian. Konsumsi sodium chloride (<6g/hari)
4. Akktifitas fisik minimal 30-45 menit 3 kali dalam 1 minggu
5. Pembatasan konsumsi alkohol
DIABETES MELITUS
Definisi & Klasifikasi
Berdasarkan definisi American Diabetes Asscociation (ADA) tahun 2010,

diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik

hipoglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

keduanya

1. DM tipe 1: Destruksi sel beta pankreas, umumnya terjadi defisiensi

insulin absolut sehingga mutlak membutuhkan terapi insulin

2. DM tipe 2: Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin ataupun

defek sekresi insulin


Kriteria Diagnosis DM
Edukasi pasien DM
1. Menginformasikan obat harus diminum secara teratur

2. Mengatur jadwal dan menu makanan (makan menjadi 3 kali sehari


diselingi dengan snack, tetapi menu diatur)

3. Berolahraga secara teratur sebanyak 3-5 kali perminggu selama 30-45


menit/hari, dengan total 150 menit perminggu

4. Mengurangi minuman atau makanan yang mengandung banyak


kandungan karbohidrat (gula) seperti nasi, kentang, dan teh berkemasan

5. Mengurangi minuman atau makanan yang berlemak (jeroan, gorengan),


serta asin (ikan asin, ikan teri)

6. Perbanyak minum air putih

7. Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari


TUBERKULOSIS
Epidemiologi Tuberkulosis
WHO:

•⅓ penduduk dunia telah terinfeksi TB

(2014)

•9.6 juta populasi terkena TB (2014)

•TB menyebabkan 1,5 juta kematian (2014)


Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) adalah suatu infeksi kronik oleh Mycobacterium
tuberculosis
Penatalaksaan Tuberkulosis
WAKTU OBAT DOSIS

INH 1x400mg/hari, oral


Fase intensif
Rifampisin 1x600mg/hari, oral
2 Bulan Pertama
Pirazinamid 15-30mg/kgBB/hari, oral
Etambutol 15-20mg/kgBB/hari, oral

INH 1x400mg/hari, oral


Fase Lanjutan Rifampisin 1x600mg/hari, oral
4 bulan
Upaya Pengendalian dan
Penanggulangan TB
Rencana global penanggulangan TB didukung oleh 6 komponen oleh
WHO, yaitu:
1. Mengejar peningkatan dan perluasan DOTS (directly Observed
Treatment Short-course) yang berkualitas tinggi
2. Menangani kasus ko-infeksi TB-HIV dan kekebalan ganda
terhadap OAT
3. Berkontribusi dalam penguatan sistem kesehatan
4. Menyamakan persepsi semua penyedia pelayanan
5. Memberdayakan pasien TB dan masyarakat
6. Mewujudkan dan mempromosikan penelitian
Upaya pencegahan dini

Imunisasi BCG dianjurkan diberikan pada


bayi usia >2bulan, sekitar 2-3 bulan. Dan
booster tidak dianjurkan
Edukasi pasien TB
1. Mengupayakan posisi aliran udara ke kamar penderita TB
tidak berhadapan dengan posisi seseorang
2. Cukupnya sinar matahari pada ruangan
3. Upayakan udara yang masuk merupakan udara segar yang
bebas polusi
4. Pisahkan ruang tidur untuk sementara waktu
5. Gunakan masker untuk meminimalkan tertularnya anggota
keluarga lain
6. Edukasi dan promosikan pada pasien, keluarganya dan
sebagai mamsyarakat secara keseluruhan akan kepatuhan
berobat dan menerapkan pola hidup sehat
DIARE
Diare
Diare akut pada orang dewasa merupakan tanda dan gejala
penyakit yang umum dijumpai dan bila terjadi tanpa komplikasi,
secara umum dapat diobati sendiri oleh penderita

Komplikasi akibat dehidrasi atau toksik menyebabkan morbiditas


dan mortalitas

Terapi kausal tentunya diperlukan pada diare akibat infeksi, dan


rehidrasi oral maupun parenteral secara simultan dengan kausal
memberikan hasil yang baik terutama pada diare akut yang
menimbulkan dehidrasi sedang sampai berat
Definisi Diare
• Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar

dengan feses yang tidak berbentuk (unformed stools) atau cair


dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.

• Diare < 2 minggu = Diare Akut.

• Diare >2 minggu = Diare Kronik

Gejala tambahan dapat berupa mual, muntah, nyeri abdominal,


mulas, tenesmus, demam dan tanda-tanda dehidrasi
KLASIFIKASI DIARE
1. Inflammatory diarrhea
• Akibat proses invasi cytotoxin di kolon dengan manifestasi sindroma
disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah (Bloody
diarrhea)

• Biasanya gejala klinis yang menyertai adalah keluhan abdominal seperti


mulas sampai nyeri seperti kolik, mual, muntah, demam, tenesmus, serta
gejala dan tanda dehidrasi.

• Pada pemeriksaan tinja rutin secara makroskopis ditemukan lendir


dan/atau darah, secara mikroskopis didapati leukosit polimorfonuklear.
KLASIFIKASI DIARE
2. Non Inflammatory diarrhea

• Kelainan yang ditemukan di usus halus bagian proksimal, proses diare

adalah akibat adanya enterotoksin yang mengakibatkan diare cair dengan


volume yang besar tanpa lendir dan darah (Watery diarrhea)

• Keluhan abdominal biasanya minimal atau tidak ada sama sekali, namun

gejala dan tanda dehidrasi cepat timbul, terutama pada kasus yang tidak
segera mendapat cairan pengganti.

• Pada pemeriksaan tinja secara rutin tidak ditemukan leukosit.


KLASIFIKASI DIARE
3. Penetrating diarrhea

• Lokasi pada bagian distal usus halus

• Penyakit ini disebut juga sebagai Enteric fever, Chronic

Septicemia, didapatkan gejala klinis demam disertai diare.

• Pada pemeriksaan tinja secara rutin didapati leukosit

mononuclear.
KARAKTERISTIK DIARE AKUT
Terapi Diare
• Prinsip pengobatan :
• Menghilangkan penyebab diare dengan memberikan antimikroba yang
sesuai dengan etiologi,
• Terapi supportive atau fluid replacement dengan intake cairan yang
cukup atau dengan Oral Rehidration Solution (ORS) atau sebagai oralit
• Kadang diperlukan obat simtomatik untuk mengurangi frekuensi diare

Untuk mengetahui mikroorganisme penyebab diare akut


dilakukan pemeriksaan feses rutin dan pada keadaan dimana
feses rutin tidak menunjukkan adanya miroorganisme, maka
diperlukan pemeriksaan kultur feses.
Indikasi Pemberian Antibiotik Pilihan Antibiotik
Demam (suhu oral >38,50C), bloody Kuinolon 3 – 5 hari
stools,leukosit, laktoferin, hemoccult, Kotrimoksazole 3 – 5 hari
sindroma disentri
Traveler’s diarrhea Kuinolon 1 – 5 hari
Diare persisten (kemungkinan Metronidazole 3x500 mg selama 7 hari
Giardiasis)
Shigellosis Kotrimoksazole selama 3 hari Kuinolon selama 3 hari
Intestinal Salmonellosis Kloramfenikol/Kotrimoksazole/Kuinolon selama 7 hari
Campylobacteriosis Eritromisin selama 5 hari
EPEC Terapi sebagai Febrile Dysentry
ETEC Terapi sebagai Traveler’s diarrhea
EIEC Terapi sebagai Shigellosis
EHEC Peranan antibiotik belum jelas
Vibrio non kolera Terapi sebagai febrile dysentery
Aeromonas diarrhea Terapi sebagai febrile dysentery
Yersiniosis Umumnya dapat di terapi sebagai febrile dysentri.Pada kasus berat :
Ceftriaxon IV 1 g/6 jam selama 5 hari
Giardiasis Metronidazole 4 x 250 mg selama 7 hari. Atau Tinidazole 2 g single dose
atau Quinacine 3 x 100 mg selama 7 hari
Intestinal Amebiasis Metronidazole 3 x 750 mg 5 – 10 hari + pengobatan kista untuk mencegah
relaps: Dihiodohydroxyquin 3 x 650 mg 10 hari
atau Paramomycin 3 x 500 mg 10 hari atau
Diloxanide furoate 3 x 500 mg 10 hari
Cryptosporidiosis Untuk kasus berat atau immunocompromised :
Paromomycin 3 x 500 selama 7 hari
Upaya Pencegahan Diare
Komplikasi diare

Gangguan Keseimbangan Cairan


(Dehidrasi)

Syok hipovolemik

Asidosis metabolik
DENGUE
HEMORRHAGIC FEVER
Dengue Hemorrhagic Fever
Demam berdarah atau demam dengue adalah infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk berperan sebagai agent
untuk menularkan virus dengue.

Terdapat 4 jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi


satu jenis virus biasanya pasien menjadi ebal terhadap jenis
tersebut seumur hidupya.

Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena


virus dengue
Klasifikasi
Gejala DF & DHF
Patogenesis DHF
Pencegahan DHF

Anda mungkin juga menyukai