Anda di halaman 1dari 26

JENIS PENYAKIT, CARA PENULARAN,

PENCEGAHAN DAN TERAPI

Lailatul Fadliyah, S.ST.,M.Kes.


D3 Keperawatan Fakultas Vokasi
Universitas Airlangga
JENIS PENYAKIT, CARA PENULARAN DAN
PENCEGAHAN
Influenza
penyakit disebabkan oleh virus, virus ini setiap waktunya
bermutasi, sehingga sistem imunitas tubuh sulit mendeteksi.
Karena sulitnya sistem imun tubuh mendeteksi virus influenza
ini, maka tubuh cenderung lebih mudah terkena flu.
Ditularkan melalui sistem pernapasan juga melalui air ludah,
perantara udara, alat yang terkontaminasi.
Pencegahan Menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah
terserang virus. Misalnya dengan makan teratur, istirahat yang
cukup, minum air putih sesuai kebutuhan, berolah raga, dan
memiliki gaya hidup yang sehat.Selain itu, dengan asupan
vitamin, vit C (buah-buahan maupun vitamin yang dijual)
Pencegahan lain: dengan menggunakan masker ditempat umum
• Terapi influenza: istirahat dan cairan untuk
membantu tubuh melawan infeksi. Penghilang
rasa sakit anti peradagangan yang tersedia
bebas dapat membantu meringankan gejala
penurun demam.
• Vaksin tahunan dapat membantu mencegah
influenza dan membatasi komplikasinya
Tuberkulosis (TBC)

• Tuberkulosis adalah penyakit infeksi saluran


pernapasan yang disebabkan oleh bakteri basil
(Mycobacterium tuberculosis).
• Bakteri basil yang menginfeksi adalah bakteri basil
yang sangat kuat. Akibtanya, akan membutuhkan
waktu yang lama untuk mengobati penyakit ini.
Bakteri ini 90% cenderung menginfeksi paru-paru
jika dibandingkan dengan organ-organ lainnya pada
tubuh manusia. Penyakit ini biasanya ditandai
dengan batuk terus menerus
Penularan: penyakit yang menyerang pernapasan. Maka
penularannya melalui pernapasan. (batuk, berdekatan dengan
penderita TBC, penggunaan barang pribadi secara bergantian,
sendok, gelas).
Pencegahan
• Mengurangi kotak, penderita TBC aktif, kontak
menggunakanlah masker, hindari penggunaan barang pribadi
yang bergantian dengan penderita TBC aktif.
• Pemberian Vaksin BCG (diberikan pada saat balita)
• Menjaga pola hidup yang baik dengan asupan makanan yang
bergizi dan olah raga teratur.
Terapi TBC
• Obat yang diminum merupakan kombinasi dari dua atau empat obat berikut:
• Isoniazid
• Rifampicin
• Pyrazinamide
• Ethambutol
Obat harus diminum secara rutin selama 6–9 bulan. Sama seperti obat-obat lain,
obat TBC juga memiliki efek samping, antara lain:
• Warna urine menjadi kemerahan
• Penurunan efektivitas pil KB, KB suntik, atau susuk
• Gangguan penglihatan
• Gangguan saraf
• Gangguan fungsi hati
Gastro enteritis
• Peradangan usus yang disebabkan oleh virus,
(Norovirus dan Rotavirus) bakteri, ataupun
parasit lain seperti jamur, protozoa dan cacing.
Selain karena itu, muntaber juga dapat
disebabkan oleh keracunan makanan atau
minuman yang mengandung bakteri atau zat
kimia.  Bakteri yang biasanya merupakan
penyebab dari muntaber adalah bakteri
Escherichia Coli.
• Penularan: cairan dari mulut (muntah), sisa kotoran
menyebar di air, saluran air, lingkungan yang tidak bersih
(banjir).
• Pencegahan: menjaga asupan makanan yang dikonsumsi
secara cukup dan seimbang, air bersih untuk kegiatan
sehari-hari terutama air minum, mencuci tangan,
(sebelum dan setelah makan), kebersihan rumah dan
lingkungan, bab pada tempatnya, mencuci seluruh
bahan makanan sebelum masuk proses pemasakan,
kebersihan peralatan makan dan minum.
Terapi :
• Sebagian besar gastroenteritis atau flu perut tidak memerlukan
pengobatan khusus, karena dapat sembuh dengan sendirinya.
• Langkah pengobatan gastroenteritis lebih bertujuan untuk
menghindari gejala makin memburuk dan mencegah terjadinya
dehidrasi.
• memperbanyak minum air putih dan mengonsumsi makanan
bernutrisi. Penderita dianjurkan untuk makan dalam porsi yang
lebih sedikit, tetapi lebih sering.
• hindari mengonsumsi susu, yogurt, kopi, alkohol, keju, serta
makanan pedas, berserat tinggi, atau tinggi lemak.
• Antibiotik, anti jamur, loperamid.
Varicella atau cacar air (chickenpox) 
Adalah disebabkan oleh virus varicella zoster, bintik kemerahan di
kulit yang menggelembung maupun tidak, melepuh, dan terasa gatal.
Masa inkubasi virus penyebab cacar ini sekitar 2-3 minggu. Biasanya
awal gejala ditandai dengan naiknya suhu tubuh.
Penularan : melalui kontak langsung dengan penderita (berjabat
tangan, atau bersentuhan langsung dengan gelembung bintik yang
pecah, melalui udara, bernapas, bersin, atau batuk, pakaian).
Cara Pencegahan
• vaksinasi cacar air
• Menjaga kebersihan diri sendiri, pakaian, dan lingkungan
• Mengkonsumsi makanan bergizi
• Menghindari sumber penularan cacar air
Terapi:
• Losion kalamin diberikan topikal meringankan pruritus
pada lesi kulit.
• Antihistamin mengurangi rasa gatal.
• Menjaga higienitas tubuh dan membersihkan diri
dengan air hangat untuk menghindari infeksi sekunder
bakteri.
• Demam parasetamol, asupan cairan, menghindari
garukan lesi
• Acyclovir
Typhoid (Tifus)

• Adalah penyakit infeksi usus halus disebabkan


oleh bakteri salmonella.
• Ditandai demam yang naik secara bertahap
hingga membuat pendeita menggigil, demam
terjadi di malam hari dan mereda, kemudian
akan naik lagi di malam berikutnya.
• Gejala yang lain dapat berupa  sakit kepala,
sakit di bagian perut, denyut jantung menurun,
sampai kehilangan nafsu makan.
• Penularan
• Makanan yang tercemar bakteri salmonella, sumber makanan yang
tidak sehat ataupun pembersihan kurang, peralata makan yg kurang
higienis.
• Melalui kulit bakteri ini dapat masuk lewat kulit yang terkoyak akibat
luka.
• Cara Pencegahan
• Memastikan kebersihan bahan makanan sebelum memasaknya
• Mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makanan
• Membersihkan luka dan segera mengobatinya
• Hindari jajan di pinggir jalan yang terlihat tidak higienis
• Menjaga daya tahan tubuh.
Terapi:
• Antibiotik: chloramphenicol, ampisilin, dan co-
trimoxazole.
• Saat ini salmonella typhi yang resistan, golongan
fluorokuinolon, kecuali pasen yg resistan.
• Terapi suportif: hidrasi diare, oksigenasi dan ventilasi
adekuat pada pasien komplikasi pulmonal, serta
pemberian analgesik dan antipiretik sesuai kebutuhan.
• Komplikasi ensefalitis, pemberian kortikosteroid.
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndorme)

• Adalah penyakit yang menyerang pada sel-sel darah putih yang bertugas untuk
membentuk kekebalan tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh menjadi merosot dan
sangat mudah dihinggapi berbagai macam penyakit.
• Penularan
• Melalui hubugan seksual dengan penderita AIDS
• Melalui cairan tubuh
• Melalui transfusi darah
• Ditularkan oleh ibu yang tengah mengandung pada bayi yang dikandungnya.
• Cara Pencegahan
• Hindari kontak dengan cairan tubuh penderita AIDS, seperti sperma, air liur, air
seni, darah, dan cairan tubuh penderita lainnya.
• Bagi wanita hamil, jauhkanlah diri dari oenderita AIDS, karena akan sangat
berbahaya bagi dirinya dan bayi yang dikandungnya.
• Pemisahan benda-benda pribadi dengan penderita AIDS
• Terapi antiretroviral:  pengobatan yang
direkomendasikan untuk semua orang yang
terinfeksi HIV.
• Tidak ada obat untuk AIDS, tetapi kepatuhan
yang ketat untuk mengonsumsi rejimen anti-
retroviral (ARV) dapat secara dramatis
memperlambat bertambah parahnya penyakit
serta mencegah infeksi sekunder dan
komplikasi.
DBD (Demam Berdarah Dengue)

• Adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang


dibawa oleh nyamuk Aedes aegeypti Betina. Gejala yang umum terjadi
adalah demam tinggi pada beberapa hari, sakit pada persendian,
munculnya bintik-bintik merah, turunnya trombosit secara drastis, dan
bisa terjadi pendarahan.
• Penularan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegepty betina
• Cara Pencegahan
• Membersihkan genangan air di sekitar rumah agar terbebas dari nyamuk
Aedes aegepty.
• Menutup tempat-tempat penyimpanan air.
• Menguras bak mandi minimal satu minggu sekali
• Memebersihkan pekarangan rumah dari barang-barang bekas yang
berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik nyamuk.
Terapi :
• Cairan tubuh: banyak minum untuk menghindari
dehidrasi.
• Nutrisi: makanan yang sehat untuk mendukung
proses penyembuhan.
• Istirahat yang cukup.
• Paracetamol untuk meredakan demam.
• Hindari gigitan nyamuk, mengurangi risiko
penularan lebih lanjut.
Disentri Hasiler

• Penyebab: infeksi bakteri patogen pada usus besar dan menjadikan tubuh terkena
disentri hasiler.
• Gejala awal: demam tinggi, mual muntah, diare hebat hingga keluar lendir dan
darah bersamaan dengan kotoran.
• Penularan
• Karena kuman dan bakteri patogen yang masuk ke dalam sistem pencernaan
melalui mulut.
• Cara pencegahan
• Memastikan seluruh makanan yang akan dimakan bersih
• Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktifitas, dan sebelum juga
setelah makan
• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
• Memasak air minum
• Tidak menggunakan air mentah dalam masakan
Terapi:
• Rehidrasi
• Pada kasus disentri, tubuh akan kehilangan cairan, elektrolit, dan zinc, yang disebabkan oleh
terjadinya diare.
Diare tetapi tidak dehidrasi:
• usia <2 tahun: 50-100 ml setiap diare cair atau muntah
• usia >2 tahun: 100-200 ml setiap diare cair atau muntah
Dehidrasi sedang
• cairan 75 ml/kg dalam 4 jam pertama, setelah 4 jam kemudian evaluasi kembali status
dehidrasi pasien untuk menentukan jenis terapi selanjutnya.
Dehidrasi berat
• Usia <12 bulan: 30 ml/kg dalam 1 jam pertama, dilanjutkan 70 ml/kg dalam 5 jam berikutnya
• Usia 1-5 tahun : 30 ml/kg dalam 30 menit pertama, dilanjutkan 70 ml/kg dalam 2.5 jam
berikutnya
• Terapi antibiotik : ciprofloxacin, ceftriaxone, ampicillin, tetrasiklin
Malaria

Adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit


plasmodium malariae. Parasit ini dibawa dan disebarkan oleh
nyamuk anopheles. Penderita akan mengalami demam tinggi,
menggigil, nyeri bagian tubuh serta mual hingga muntah-
muntah.
Penularan: Melalui nyamuk anopheles.
Cara Pencegahan
• Menghindari gigitan nyamuk (pakaian panjang, atau
menggunakan kelambu, obat anti nyamuk).
• Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum bepergian ke
daerah yang marak terjadi malaria.
Terapi:
Rtemisin-based combination therapies (ACT).
• Artemether dan lumefantrine
• Artesunate dan amodiaquine
• Dihydroartemisinin dan piperaquine
• Artesunate, sulfadoxine, dan pyrimethamine
• Diberikan setidaknya selama 3 hari pada penderita
dewasa dan anak-anak, ibu hamil di trimester
pertama pil kina, clindamycin selama 7 hari.
Konjungtivitis

Ditandai mata memerah karena infeksi bakteri, menyebabkan mata


menjadi bengkak, terasa sakit, dan mengeluarkan kotoran dalam
jumlah banyak yang biasanya berwarna kuning atau kehijauan.
Penularan
• Kontak langsung dengan penderita konjungtivitis (tangan penderita
dipakai mengusap mata, berjabat tangan, menyentuh mata).
• Virus yang terbawa oleh udara. (istirahat di rumah dan
menghindari bertemu orang banyak).
• Cara Pencegahan
• Hindari kontak langsung dengan penderita kongjungtivitis
• Memelihara kesehatan mata
• Terapi:
Konjungtivitis Noninfeksi: meredakan reaksi alergi.
• Antihistamin seperti cetirizine atau fexafenadine
• Kortikosteroid, seperti dexamethasone atau
methyprednisolone
• Dekongestan seperti pseudoephedrine atau
phenylephrine
Konjungtivitis bakteri bisa diobati dengan antibiotik
tetes atau salep mata, selama 1–2 minggu.
Penyakit PES
• PES (Pesteurellosis), merupakan penyakit pada tikusdan hewan pengerat lainnya yang
disebabkan oleh bakteri dan dapat ditularkan pada manusia.
• Kutu tikus adalah yang paling sering menjadi perantara dalam penularan penyakit ini. Pada
manusia, PES dapat dibedakan menjadi . Yaitu PES Kelenjar Getah Bening, PES Infeksi Luas, Dan
PES Pneumonik atau PES Paru-paru.
Penularan
• Terkena gigitan kutu tikus yang sebelumnya telah menghisap darah tikus dengan penyakit PES.
• Melalui titik-titik air liur di udara dari penderita PES Paru-paru.
• Kontak langsung dengan menyentuh luka atau nanah penderita PES.
• Kontak tidak langsung dengan menyentuh permukaan tanah yang berbakteri.
• Makanan dan minuman yang tidak bersih dan tercemar bakteri.
Cara Pencegahan     :
• Membersihkan lingkungan agar tidak terdapat tikus di sekitar rumah.
• Hindari kontak langsung dengan penderita PES, atau penggunaan masker dan sarung tangan
jika ingin melakukan kontak langsung.
• Menjaga asupan makanan yang bebas dari bakteri
Terapi: pemberian antibiotik dosis kuat:
• Ciprofloxacin
• Chloramphenicol
• Gentamicin
• Doxycycline
• Levofloxacin
• Moxifloxacin
• Selain di atas, pasien juga akan diberikan cairan melalui infus
dan bantuan oksigen.
• Khusus pada pasien yang mengidap pneumonic plague, isolasi
perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran

Anda mungkin juga menyukai