tipes sebenarnya bisa dilakukan di rumah sakit maupun sendiri di rumah. Bila gejala
yang ditimbulkan tipes masih ringan, kamu bisa menjalani perawatan di rumah. Pastikan kamu
melakukan hal-hal berikut jika memutuskan untuk merawat diri sendiri di rumah untuk mengobati
tipes:
2. Istirahat Total
Biarkan tubuh beristirahat total selama beberapa minggu sampai kondisimu benar-benar pulih,
karena gejala tipes umumnya akan membuat badan terasa lemas. Ini adalah cara paling ampuh
selain pengobatan untuk mengobati tipes
5. Jaga Kebersihan
Menjaga kebersihan tangan sebelum makan juga sangat penting. Cuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air hangat untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi. Bila setelah
satu minggu, gejala tipes belum membaik juga, dan malah menyebabkan muntah-muntah, diare,
hingga pembengkakan pada bagian perut, maka sebaiknya kamu menjalani perawatan di rumah
sakit. Anak-anak dan balita yang mengalami gejala tipes juga sebaiknya dirawat inap di rumah
sakit.
Tipes juga bisa menyebabkan komplikasi yang sangat serius dan dapat membahayakan nyawa.
Pengidap tipes yang mengalami pendarahan di dalam tubuh atau sistem pencernaannya rusak
akan diitangani dengan cara operasi. Namun, kondisi ini jarang terjadi.
Hampir semua pengidap tipes kondisinya akan berangsur pulih setelah 3-5 hari dirawat di rumah
sakit. Namun, kamu dianjurkan untuk tetap menjaga kondisi tubuh dengan mengonsumsi
makanan yang bersih dan bergizi setelah sembuh dari tipes.u
Ciprofloxacin (Cipro)
Azithromycin (Zithromax)
Ceftriaxone
Faktor risiko
Tipes (demam tifoid) menjadi salah satu penyakit serius yang mengancam seluruh dunia
terutama di negara-negara berkembang. Pasalnya, dilansir dari Centers for Disease
Control and Prevention, ada 22 juta kasus tipes dan 200.000 kematian akibat tipes di
seluruh dunia.
Tipes cukup menular di India, Asia Tenggara, Afrika, Amerika Selatan, dan banyak
daerah lainnya. Selain itu, anak-anak juga lebih berisiko terkena masalah kesehatan
yang satu ini.
Jika Anda tinggal di negara maju di mana tipes atau demam tifoid jarang terjadi,
risikonya akan lebih tinggi jika:
Bekerja atau bepergian ke daerah di mana tipes atau demam tifoid sering terjadi.
Bekerja sebagai ahli mikrobiologi klinis yang bersentuhan dengan
bakteri Salmonella typhi.
Memiliki kontak dengan orang yang sedang atau baru saja terinfeksi tipes atau
demam tifoid
Minum air yang telah terkontaminasi kotoran yang mengandung
bakteri Salmonella typhi.
Pencegahan
Menjaga kebersihan
Salah satu upaya pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit ini
adalah mencuci tangan dengan rutin. Bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir.
Dalam keadaan darurat, Anda juga dapat membersihkan tangan dengan hand
sanitizer yang mengandung setidaknya 60% alkohol.
Selain itu, Anda juga perlu menjaga kebersihan diri terutama setelah bepergian ke luar
rumah apalagi pasar. Usahakan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan
tangan yang kotor. Pastikan juga untuk mencuci kaki setiap habis keluar rumah.
Bakteri sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Untuk itu, hindari
kontak terlalu dekat dengan orang yang sedang sakit. Berciuman dan menggunakan
peralatan makan atau mandi yang sama dengan orang sakit dapat meningkatkan risiko
penularan penyakit.
Vaksin tifoid
Vaksin tifoid bisa dilakukan untuk membantu mencegah penyakit yang satu ini.
Terutama jika Anda termasuk kategori yang rentan atau berisiko tinggi.
Namun, vaksin memiliki keefektifan hanya 50 sampai 80 persen saja. Keefektifan vaksin
juga akan berkurang dari waktu ke waktu. Untuk itu, Anda tetap perlu berhati-hati dan
mengupayakan cara pencegahan lainnya.
Makanan dan minuman menjadi salah satu media penularan yang paling sering untuk
tipes. Maka dari itu, usahakan untuk selalu makan dan minum yang telah terjaga
kebersihannya. Makan makanan yang dimasak dan disajikan panas jauh lebih baik
dibandingkan dengan makanan mentah atau setengah matang.
Selain itu, produk susu yang dipasteurisasi juga jauh lebih baik dibandingkan dengan
yang tidak melewati proses ini. Jangan lupa juga untuk mencuci sayuran dan buah atau
mengupas kulitnya.
Untuk air minum, Anda juga tak boleh sembarangan. Sebaiknya, minumlah dari air
kemasan yang disegel dan terjamin keasliannya.
Anda tidak disarankan untuk minum air mentah yang tidak direbus, disaring atau diolah.
Begitu pula berhato-hatilah ketika minum es yang terbuat dari air keran atau sumur. Jika
ingin minum es, buatlah dari air matang sudah pasti aman.
Tidak menyiapkan makanan untuk orang lain sampai benar-benar
sembuh
Usahakan untuk tidak memasak atau menyiapkan makanan sampai dokter menyatakan
bahwa bakterinya tak akan lagi menular. Jika Anda memaksakannya karena sudah
merasa enakan, bisa saja Anda malah menularkan terinfek