Anda di halaman 1dari 6

Apa itu tipes (demam tifoid)?

Tipes (tifus) atau demam tifoid adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhi. Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu,
bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi.

Demam tifoid yang juga dapat disebut tifus abdominalis termasuk infeksi bakteri yang bisa
menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ. Tanpa perawatan yang cepat dan
tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.

Orang yang terinfeksi tipes dapat menularkan bakteri melalui feses atau urinenya. Jika orang lain
makan makanan atau minum air yang terkontaminasi dengan urine atau feses yang sudah
terinfeksi, penyakit ini bisa menular.

Sering disalahartikan, tipes berbeda dengan tipus. Tipus disebabkan oleh beberapa jenis bakteri
Rickettsia typhi atau R. prowazekii. Penyakit tipus dibawa oleh ektoparasit, seperti kutu, tungau,
dan caplak, kemudian menyerang manusia.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Tipes sangat umum terjadi di negara-negara berkembang, terutama pada anak-anak. Meski lebih
sering terjadi pada anak-anak, kondisi ini juga bisa menyerang orang di usia berapa pun.

Tipes biasanya dapat ditangani dan dicegah dengan mengurangi faktor-faktor risikonya.
Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala tipes (demam tifoid)?

Gejala penyakit tipes yang muncul ketika Anda terinfeksi Salmonella typhi adalah:

 Demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 39-40℃


 Sakit kepala
 Lemah dan lelah
 Gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit
 Sakit perut
 Hilang nafsu makan
 Mual dan muntah

Kemungkinan juga ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.

Kapan saya harus periksa ke dokter?


Anda harus menghubungi dokter bila mengalami berbagai gejala tipes, seperti yang telah
disebutkan. Selain itu, Anda juga perlu segera memeriksakan diri jika terserang penyakit saat
mengunjungi negara lain.

Jika gejala penyakit tifus kambuh setelah kembali ke rumah, konsultasikan kembali ke dokter
untuk dicari tahu penyebabnya.

Penyebab
Apa penyebab tipes (demam tifoid)?

Salmonella typhi adalah bakteri penyebab tipes yang perlu diwaspadai. Biasanya bakteri ini
disebarkan melalui:

Feses dan urine

Bakteri Salmonella typhi biasanya disebarkan melalui makanan atau air yang telah
terkontaminasi. Namun terkadang, bakteri ini juga menyebar melalui kontak langsung dengan
orang yang telah terinfeksi.

Di negara berkembang, sebagian besar masalah ini muncul akibat air minum yang
terkontaminasi dan sanitasi yang buruk.

Orang yang pernah terinfeksi

Sebagian orang yang sembuh dari sakit tifus atau demam tifoid bisa menyimpan bakteri ini
dalam saluran usus atau kantong empedunya. Bakteri ini bahkan bisa tersimpan hingga bertahun-
tahun lamanya.

Golongan orang ini disebut sebagai pembawa (karier) kronis karena bisa menginfeksi orang lain
meski tidak lagi memiliki tanda dan gejala tipes. Anda dapat tertuar sakit tifus dari golongan
orang ini.

Faktor-faktor risiko
Apa yang membuat saya berisiko terkena tipes (demam tifoid)?

Tipes (demam tifoid) menjadi salah satu penyakit serius yang mengancam seluruh dunia
terutama di negara-negara berkembang. Pasalnya, dilansir dari Centers for Disease Control and
Prevention, ada 22 juta kasus tipes dan 200.000 kematian akibat tipes di seluruh dunia.

Tipes menular dengan cepat melalui lingkungan dan kebiasaan yang tidak higienis. Selain itu,
anak-anak juga lebih berisiko terkena masalah kesehatan yang satu ini.
Jika Anda tinggal di negara maju di mana tipes atau demam tifoid jarang terjadi, risikonya akan
lebih tinggi jika:

 Bekerja atau bepergian ke daerah di mana tipes atau demam tifoid sering terjadi.
 Bekerja sebagai ahli mikrobiologi klinis yang bersentuhan dengan bakteri Salmonella
typhi.
 Memiliki kontak dengan orang yang sedang atau baru saja terinfeksi tipes atau demam
tifoid.
 Minum air yang telah terkontaminasi kotoran yang mengandung bakteri Salmonella
typhi.

Komplikasi
Apa saja komplikasi akibat tifus?

Komplikasi yang disebabkan oleh tipes biasanya hanya terjadi pada orang yang belum
mendapatkan antibiotik yang tepat. Tak hanya itu, komplikasi juga bisa muncul jika Anda
membiarkan tipes terlalu lama tanpa diobati.

Umumnya, sekitar 1 dari 10 orang akan mengalami komplikasi di minggu ketiga setelah
terinfeksi. Komplikasi paling umum dari penyakit tipes (tifus) jika tidak diobati adalah:

 Perdarahan di dalam tubuh. Biasanya perdarahan dalam yang muncul akibat tipes tidak
mengancam jiwa. Namun, hal ini bisa membuat Anda merasa tidak sehat
 Perforasi usus, yaitu kondisi saat usus mengalami kebocoran akibat lubang yang
terbentuk. Akibatnya, isi bagian dalamnya tercecer dan masuk ke perut.

Selain kedua kondisi tersebut, ada berbagai komplikasi lain yang mungkin muncul yaitu:

 Peradangan otot jantung (miokarditis)


 Peradangan pada selaput jantung dan katup (endokarditis)
 Pneumonia
 Peradangan pankreas (pankreatitis)
 Infeksi ginjal atau kandung kemih
 Infeksi dan peradangan selaput serta cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang
(meningitis)
 Masalah kejiwaan seperti delirium, halusinasi, dan psikosis paranoid

Namun, dengan berbagai perawatan yang tepat, Anda akan terhindar dari komplikasi penyakit
yang mungkin muncul.

Diagnosis dan Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.
Bagaimana mendiagnosis tifus?

Untuk mendiagnosis tipes, dokter akan melakukan beberapa pengecekan seperti:

1. Riwayat medis dan perjalanan

Sebelum memeriksa tubuh lebih lanjut, dokter akan mencari tahu penyebab penyakit tipes lewat
gejala, riwayat kesehatan, dan perjalanan Anda. Biasanya informasi ini menjadi bahan penting
untuk dokter menentukan apakah Anda memang terkena tipes atau tidak.

2. Tes darah dan kultur jaringan

Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes darah, seperti tes Widal atau TUBEX test.
Selain itu, untuk memastikan keberadaan bakteri ini di dalam tubuh, dokter akan melakukan
pengambilan sampel feses, urine, atau sumsung tulang.

Berbagai sampel ini nantinya akan ditempatkan pada media khusus yang bisa mendorong
pertumbuhan bakteri.

Nantinya, kultur akan diperiksa di bawah mikroskop guna mengetahui keberadaan bakteri
penyebab tipes. Umumnya, sampel yang melalui sumsum tulang merupakan tes yang paling
sensitif untuk Salmonella typhi.

Bagaimana mengobati tipes (demam tifoid)?

Antibiotik menjadi satu-satunya pengobatan paling efektif untuk tipes atau demam tifoid.
Pengobatan tipes ini dapat dilakukan di rumah atau pun di rumah sakit, tergantung tingkat
keparahan penyakit.

Dokter biasanya menganjurkan obat untuk atasi tipes berikut ini:

1. Ciprofloxacin (Cipro)

Di Amerika Serikat, dokter sering meresepkan ciprofloxacin untuk orang dewasa yang tidak
sedang hamil. Selain itu, obat serupa lainnya ofloxacin juga akan diresepkan. Sayangnya, banyak
bakteri Salmonella typhi yang kini tak lagi mempan terhadap antibiotik yang satu ini. Terutama
pada bakteri demam tifoid yang ada di Asia Tenggara.

2. Azithromycin (Zithromax)

Azithromycin biasanya dipakai saat seseorang tidak bisa menggunakan ciprofloxacin. Selain itu,
antibiotik jenis ini juga sering kali digunakan saat bakteri resisten terhadap ciprofloxacin.

3. Ceftriaxone
Antibiotik suntik seperti ceftriaxone bisa menjadi salah satu obat yang diresepkan jika
penyakitnya lebih serius. Selain itu, antibiotik suntik juga biasanya diresepkan untuk mereka
yang tidak minum ciprofloxacin, seperti anak-anak.

Sama seperti jenis obat-obatan lainnya, obat ini juga bisa menyebabkan efek samping. Bahkan,
jika digunakan dalam jangka panjang bakteri ini bisa kebal terhadap antibiotik.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi demam tifoid?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi tipes,
yaitu:

1. Minum banyak air

Minum air saat sakit tipes membantu mencegah dehidrasi yang diakibatkan oleh demam dan
diare yang berkepanjangan. Jika Anda mengalami dehidrasi parah, doker akan memberikan
cairan melalui pembuluh vena (infus).

2. Istirahat total

Agar lekas sembuh dari tipes, Anda perlu banyak beristirahat bahkan bisa jadi melakukan
istirahat total. Usahakan untuk tidak melakukan berbagai kegiatan berat yang menguras tenaga
agar kondisi tubuh bisa segera fit dan terhindar dari komplikasi tipes.

3. Makan makanan yang mudah dicerna

Saat tipes, usus Anda mengalami gangguan. Itu sebabnya, lebih baik Anda makan makanan yang
dianjurkan untuk penderita tifus, seperti makan makanan yang mudah dicerna (bubur dan
makanan lunak lain).

Dengan begitu, kerja usus menjadi lebih ringan. Makan makanan yang mudah dicerna juga
membuat nutrisi di dalam makanan lebih cepat diserap oleh tubuh.

Pencegahan
Apa yang bisa saya lakukan untuk mencegah tipes?

Cara terbaik untuk mencegah tipes adalah dengan menjaga kebersihan dan memperbaiki sanitasi.
Selain itu, Anda dapat melakukan cara-cara di bawah ini:

 Vaksinasi, yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia tapi tidak diwajibkan. Vaksin ini
bisa dapat diberikan secara oral maupun suntikan pada anak di atas usia dua tahun.
 Cuci tangan dengan air dan sabun, terutama ketika Anda akan menyiapkan makanan
atau setelah buang air.
 Hindari makanan mentah karena bakteri penyebab tifus mungkin saja tersisa di
produk-produk tersebut.
 Jangan jajan sembarangan sebab Anda tidak tahu apakah pedagang menerapkan
kebersihan yang baik saat menyiapkan makanan yang dijual.
 Hindari kontak dengan orang sakit karena bakteri sangat mudah menyebar dari satu
orang ke orang lainnya.

Mencegah tipes menular ke orang lain

Jika Anda baru pulih dari tifus, Anda dapat menerapkan langkah-langkah di bawah ini agar
bakteri Salmonella typhi tidak menular ke orang lain.

 Minum obat sesuai dengan anjuran dokter, sampai tuntas


 Cuci tangan dengan sering
 Tidak menyiapkan makanan untuk orang lain sampai dinyatakan benar-benar bebas dari
Salmonella typhi

Tipes merupakan penyakit yang bisa Anda cegah jika tahu apa penyebab hingga gejalanya.
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala atau kondisi yang membuat Anda dan
orang-orang di sekitar Anda khawatir.

Anda mungkin juga menyukai