Anda di halaman 1dari 3

MENGENAL PENYAKIT TIFUS

Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran


RSUP. Dr. Wahidin Sudirohuusodo Makassar

Tifus atau demam tifoid adalah penyakit yang umum di Indonesia, dan bisa dialami oleh
orang dewasa hingga anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii.
Tifus dapat menular dengan cepat, umumnya melalui konsumsi makanan atau minuman
yang sudah terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri Salmonella typhii. Penyakit ini tidak
boleh disepelekan karena jika tidak ditangani dengan baik, gejala tipes bisa berakibat fatal.
Diperkirakan tiap satu dari lima orang akan meninggal karena tifus. Selain itu, tifus juga berisiko
menimbulkan komplikasi.

Faktor Risiko Tifus


Penyebab tipes adalah bakteri Salmonella typhi, dan sebagian kecil juga dapat diakibatkan oleh
Salmonella paratyphi A, B, atau C. Penyakit ini ditularkan Salmonella Thypi  melalui makanan
serta minuman yang terkontaminasi. Paparan bakteri pada makanan atau minuman bisa terjadi
saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang
dibersihkan menggunakan air yang tercemar bakteri Salmonella Thypi. Beberapa faktor dapat
meningkatkan risiko seseorang terserang tifus, antara lain:

 Sanitasi buruk.
 Tidak membersihkan tangan sebelum makan, atau kurang bersih dalam mencuci
makanan.
 Mengonsumsi sayur-sayuran yang menggunakan pupuk dari kotoran manusia yang
terinfeksi.
 Mengonsumsi produk susu atau olahannya yang telah terkontaminasi.
 Menggunakan toilet yang sudah terkontaminasi bakteri.
 Melakukan seks oral dengan mereka yang membawa bakteri Salmonella typhii.
Gejala Tifus
Gejala tifus sangat luas dan bervariasi. Pada umumnya, seseorang dicurigai terkena tipes bila
mengalami demam lebih dari 7 hari dan tidak mereda dengan penggunaan obat penurun panas.
Demam juga dapat makin tinggi secara bertahap setiap harinya, dan bila tidak ditangani, dapat
berlangsung hingga 3 minggu.
Keluhan lain yang menyertai demam dapat berupa:

Rasa lemah
Nyeri kepala
Nyeri pada persendian
Nyeri pada otot-otot tubuh
Perut terasa kembung atau nyeri
Diare atau sulit buang air besar
Mual dan muntah
Batuk
Tampak gelisah

Pengobatan Tifus
 Jika muncul gejala tipes, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Dokter
bisa mendeteksi penyakit ini lewat pemeriksaan fisik dan tes laboratorium.
 Bed rest.
 Asupan nutrisi yang sesuai untuk penderita. Bila penderita memiliki kesulitan
asupan dikarenakan mual dan muntah, asupan tambahan dapat diberikan
melalui cairan infus sesuai anjuran dokter.
 Pemberian antibiotik sesuai anjuran dokter, dengan mempertimbangkan derajat
beratnya penyakit serta sensitivitas individu terhadap antibiotik tersebut.
 Pemberian obat penurun demam.
 Pemberian obat untuk gejala-gejala lainnya seperti mual, muntah, nyeri perut,
gangguan buang air besar, dan sebagainya, sesuai dengan keluhan yang dialami
oleh pasien.
Pencegahan Tifus
Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan vaksinasi. Di Indonesia, vaksin tifoid merupakan
imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah, meski demikian vaksin ini belum masuk dalam
kategori wajib. Vaksin tifoid diberikan kepada anak yang sudah berusia di atas dua tahun dan
diulang tiap tiga tahun. Imunisasi tifoid di Indonesia sendiri diberikan dalam bentuk suntik pada
balita dan dalam bentuk oral pada anak yang berusia di atas enam tahun.
Tindakan pencegahan lain yang perlu dilakukan adalah menjaga kebersihan makanan dan
minuman yang akan dikonsumsi, serta menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Sumber :
https://www.alodokter.com/tifus
https://www.halodoc.com/kesehatan/tifus
https://www.klikdokter.com/penyakit/demam-tifoid

Anda mungkin juga menyukai