Anda di halaman 1dari 5

RESUME DEMAM TIFOID ATAU TIPES PADA MATA KULIAH

METODOLOGI KEPERAWATAN

Oleh :
SHANDY SAPUTRA (PO6220123653)

STEFANI YULIA TRESIA (PO6220123654)

YESSI BULANDARI (PO6220123655)

YOIS MANANG (PO6220123656)

REG VII-F
Demam Tifoid atau Tipes

a. Pengertian Demam Tifoid atau Tipes


Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit akut yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi. Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau
makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang
terinfeksi. Seseorang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes bisa menyebar ke seluruh
tubuh yang dapat mempengaruhi banyak organ tubuh penderitanya.
Orang yang terinfeksi penyakit demam tifoid atau tipes dapat menularkan bakteri
melalui fases dan urine, makan dan minuman yang sudah terkontaminasi dengan urine
atau fases penderita tipes. Ataupun mengkonsumsi makanan yang ditangani oleh orang
yang sedang mengalami tipes dan belum dinyatakan sembuh oleh dokter. Demam tifoid
termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak
organ. Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi
serius yang berakibat fatal.
b. Penyebab Demam Tifoid atau Tipes
Penyebab dari penyakit tipes atau demam tifoid ini adalah bakteri Salmonella typhi.
Biasanya bakteri ini disebarkan melalui:
1. Feses dan urine penderita yang mengkontaminasi air atau makanan
2. Bakteri Salmonella typhi juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan
orang yang telah terinfeksi (penyajian makanan oleh orang yang sedang mengalami
demam tifoid).
c. Tanda dan Gejala Demam Tifoid atau Tipes
Gejala penyakit tipes dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan mereka mungkin
tidak muncul sampai beberapa minggu setelah terinfeksi. Gejala umum penyakit tipes
meliputi:
1. Demam tinggi: Demam yang sering melebihi 39°C adalah gejala yang paling khas
dari tipes.
2. Mual dan muntah: Pasien tipes sering merasa mual dan muntah.
3. Diare: Diare yang bisa terjadi berkepanjangan dan berdarah dalam beberapa
kasus.
4. Kehilangan nafsu makan: Pasien tipes sering mengalami penurunan berat badan
karena kehilangan nafsu makan.
5. Sakit perut: Sakit perut dan kram perut dapat dirasakan.
6. Pusing dan kelelahan: Pasien tipes sering merasa lemah dan pusing.
d. Komplikasi yang ditimbulkan
Jika tidak diobati, penyakit tipes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti
perforasi usus, perdarahan internal, atau infeksi pada organ lain seperti hati dan jantung.
Penderita tipes dapat mengalami komplikasi, umumnya komplikasi tersebut terjadi 3
minggu sejak awal terinfeksi. Karena 1 dari 10 penderita tipes berpotensi mengalami
komplikasi. Terlebih bila tipes yang dialami tidak diobati menggunakan antibiotik yang
tepat atau bahkan terlambat mendapatkan penanganan. Beberapa komplikasi yang
mungkin dialami oleh penderita tipes yaitu:
1. Terjadi pendarahan di saluran pencernaan
Komplikasi yang mungkin dialami oleh penderita tipes yang pertama adalah
pendarahan pada saluran pencernaan, dengan gejala sebagai berikut:
· Tinja berwarna hitam
· Muntah darah
· Kulit menjadi pucat
· Tubuh lemas
· Sesak napas
· Merasa bingung atau linglung
· Denyut jantung tidak teratur
· Pingsan
2. Perforasi
Perforasi atau robekan yang terjadi di saluran perncernaan terjadi karena dinding
saluran pencernaan terluka dan membuat lubang. Sehingga, isi dari saluran
pencernaan dapat masuk ke lapisan pelindung rongga perut atau peritoneum. Robekan
yang terjadi di saluran pencernaan bisa mengakibatkan sakit perut yang luar biasa,
mual dan muntah.
3. Ensefalopati Tifoid
Walaupun komplikasi ini termasuk kasus yang jarang terjadi, akan tetapi ensefalopati
tifoid dapat terjadi jika penderita tipes tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan
cepat serta mengalami infeksi yang makin parah. Umumnya, gejala dari komplikasi
ini meliputi gelisah, linglung, mengantuk, bicara kacau, kesadaran menurun hingga
koma.
e. Pencegahan
1. Menjaga kebersihan
Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini
adalah mencuci tangan dengan rutin sebelum dan sesudah makan, setelah melakukan
kegiatan dan saat melakukan penyajian makanan/memasak. Bersihkan tangan dengan
sabun dan air mengalir. Dalam keadaan darurat, tangan dapat dibersihkan dengan
hand sanitizer yang mengandung setidaknya 70% alkohol.
2. Hindari kontak dengan orang sakit
Bakteri sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Untuk itu,
hindari kontak terlalu dekat dengan orang yang sedang sakit. Berciuman dan
menggunakan peralatan makan atau mandi yang sama dengan orang sakit dapat
meningkatkan risiko penularan penyakit.
3. Vaksin tifoid
Salah satu cara untuk mencegah penyakit tipes adalah dengan vaksin tifoid. Vaksin
ini dapat dilakukan jika memang diperlukan jika rentan atau berisiko tinggi tertular
penyakit ini dengan terlebih dahulu mengkonsultasikan dengan dokter.
4. Mengonsumsi makanan dan minuman yang terjamin kebersihannya
Makanan dan minuman menjadi salah satu media penularan yang paling sering
untuk tipes. Maka dari itu, usahakan untuk selalu makan dan minum yang telah
terjaga kebersihannya. Makan makanan yang dimasak dan disajikan panas jauh lebih
baik dibandingkan dengan makanan mentah atau setengah matang.
f. Gambar
g. Penanganan dalam penyakit demam tifoid atau tipes
1. Konsultasikan dengan dokter: Jika Anda mendokumentasikan mengalami Tipes,
segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat dan penanganan yang
tepat.
2. Antibiotik: Dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai, seperti Ciprofloxacin atau
Ceftriaxone, untuk membunuh bakteri Salmonella typhi. Penting untuk mengikuti
petunjuk penggunaan antibiotik sesuai dengan resep dokter dan menyelesaikan
seluruh pengobatan untuk mencegah resistensi bakteri.
3. Istirahat dan Pemulihan: Tipes dapat menyebabkan kelelahan yang parah, oleh karena
itu, istirahat yang cukup sangat penting untuk memulihkan kondisi tubuh. Hindari
aktivitas berat dan berikan waktu bagi tubuh untuk pulih.
4. Pemenuhan cairan dan elektrolit: Penting untuk menjaga hidrasi yang baik dengan
banyak minum air putih dan minuman elektrolit seperti oralit. Jika kejadian berat
terjadi, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian cairan intravena untuk
menggantikan kehilangan cairan.
5. Diet yang sehat: Selama masa penyembuhan, penting untuk mengonsumsi makanan
yang sehat dan bergizi. Hindari makanan pedas, pedas, atau berat yang dapat
mengganggu pencernaan. Pilih makanan ringan, mudah dicerna, dan kaya akan
nutrisi.
6. Pengobatan gejala: Dokter mungkin meresepkan obat demam atau nyeri seperti
parasetamol untuk membantu mengurangi demam dan nyeri tubuh yang terkait
dengan Tipes.
7. Pengawasan dan tindak lanjut lebih lanjut: Setelah pengobatan dimulai, penting untuk
tetap mengawasi dokter untuk memantau perkembangan dan memastikan pemulihan
yang baik. Jika terdapat komplikasi atau gejala yang memburuk, segera konsultasikan
ke dokter.
h. Diagnosis
Diagnosis penyakit tipes biasanya dilakukan oleh dokter melalui beberapa metode,
termasuk:
1. Pemeriksaan fisik
Dokter akan memeriksa gejala fisik pasien dan menilai kondisinya.
2. Tes laboratorium
Tes darah dan tinja dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan bakteri Salmonella
typhi atau antibodi yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi.

Anda mungkin juga menyukai