Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Thypoid atau tipus abdominalis adalah suatu infeksi aku yang terjadi pada usus kecil
yang disebabkan oleh kumansalmonella typhi. Typhoid merupakan penyakit infeksi yang
dijumpai secara luas di daerah tropis dan subtropis, terutama di daerah dengan kualitas
sumber air yang tidak memmadai dengan standar hygiene dan sanitasi yang rendah. Beberapa
hal yang mempercepat terjadinya penyebaran typhoid di negara sedang berekmbang adalah
urbansasi, kepadatan penduduk, sumber air minum dan standar hygiene industri pengelolahan
makanan yang masih rendah.

Typhoid sendiri memiliki masa tunas 10-20 hari, yang tersingkat 4 hari jika infeksi
terjadi melalui makanan, sedangkan jika melalui minuman yang terlama 30 hari. Selama tidak
enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing, tidak bersemangat, nafsu makan berkurang.

B. Tujuan
Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui tentang penyakit typhoid, tanda-
tanda yang terjadi selama typhoid agar dapat mendeteksi secara dini dan mengatasi
terjadinya komplikasi.

Tujuan khusus
Dihadapkan mahasiswa mampu melakukan :
Melakukan pengkajian data.
Menegakkan diagnosa.
Mampu mengantisipasi terjadinya masalah potensial.
Dapat melakukan intervensi.
Dapat mengidentifikasi kebutuhan segera.
Dapat melaksanakan implementasi dengan tepat.
Melakukan evaluasi pada setiap asuhan yang diberikan.
C. Manfaat
Memberi pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa, masyarakat/klien tentang
penyakit typhoid beserta tanda-tanda, gejala, dan masalah yang mungkin terjadi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan
dengan gejala demam yang lebih dari 7 hari, gangguan pada pencernaan dan gangguan
kesadaran.

B. Etiologi
Penyebab utama dari penyakit ini adalah kuman salmonella thypi. Kuman ini banyak
terdapat dikotoran, tinja manusia dan makanan atau minuman yang terkena kuman yang
dibawa lalat. Sumber utama dari penyakit ini adalah lingkungan yang kotor dan tidak sehat.
Tidak seperti virus yang dapat berterbangan di udara, bakteri ini hidup di sanitasi yang buruk
seperti lingkungan kumuh, makanan dan minuman yang tidak hygienis “kuman ini masuk
kedalam tubuh manusia melalui mulut, lalu menyerang ttubuh, terutama saluran terna.”

C. Tanda dan Gejala


Masa inkubasi typhoid 10-20 hari. Klien biasanya mengeluh nyeri kepala dan terlihat
lemah dan lesu disertai demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung selama 3 minggu.

Minggu pertama peningkatan suhu tubuh naik turun. Biasanya suhu tubuh meningkat
pada malam hari dan menurun pada pagi hari. Pada minggu kedua suhu tubuh terus
meningkat dan pada minggu ketiga suhu berangsur-angsur turun dan kembali normal.

Pada gangguan di saluran pencernaan, terdapat napas berbau tidak sedap, bibir kering
dan pecah-pecah (ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue) , ujung dan
tepinya kemerahan, jarang disertai tremor. Pada abdomen dapat ditemukan keadaan perut
kembung (meteorismus). Hati dan limfa membesar disertai nyeri pada perabaan. Biasanya
terjadi konstipasi tetapi juga terdapat diare atau normal menurut Ngastiyah. Umumnya klien
mengalami penurunan kesadaran yaitu apatis sampai somnolent, jarang terjadi stupor, koma,
atau gelisah kecuali terjadi penyakit berat dan terlambat mendapatkan pengobatan.
Gejala :
 Sakit kepala
 Demam tinggi
 Nyeri di perut
 Sakit tenggorokan
 Merasa kelelahan
 Kelemahan
 Anak bisa mengalami diare dan sembelit dalam kasus orang dewasa

D. Komplikasi
Komplikasi demam typhoid dibagi dalam :
a. Komplikasi Intestinal
 Perdarahan Usus
 Perforasi Usus

b. Komplikasi ekstra Intestinal


 Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi
 Komplikasi darah : anemia hemolitik
 Komplikasi paru : pneumonia
 Komplikasi hepar dan kandung empedu : hepatitis
 Komplikasi ginjal : arthritis
 Komplikasi neuropsikiatrik : meningitis

E. Penatalaksanaan Medis
Pasien yang di rawat dengan diagnosis observasi tifus abdominalis harus dianggap dan
diperlakukan langsung sebagai pasien tifus abdominalis dan di berikan perawatan sebagai
berikut:
Perawatan
 Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam hilang atau 14 hari untuk mencegah
komplikasi perdarahan usus.
 Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya kondisi bila ada
komplikasi perdarahan.

Diet
 Makanan mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein
 Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang kerja
usus dan tidak mengandung gas, dapat diberikan susu 2 gelas sehari
 Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.
 Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
 Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari.

Obat-obatan
Obat-obat yang dapat di berikan pada anak dengan thypoid yaitu :
 Klorampenikol dengan dosis tinggi, yaitu 100mg/kgBB/hari (maksimum) 2
gram/hari, diberikan peroral atau intravena. Pemberian kloramfenikol dengan
dosis tinggi tersebut mempersingkat waktu perawatan dan mencegah relaps. Efek
negatifnya adalah mungkin pembentulan zat anti berkurang karena basil terlalu
cepat di musnahkan. Dapat juga diberikan Tiampenikol, Kotrimoxazol, Amoxilin
dan ampicillin disesuaikan dengan keluhan anak. Kloramfenikol digunakan untuk
memusnahkan dan menghentikan penyebaran kuman. Diberikan sebagai pilihan
utama untuk mengobati demam thypoid di Indonesia.
 Bila terdapat komplikasi, terapi disesuaikan dengan penyakitnya. Bila terjadi
dehidrasi dan asidosis diberikan cairan intravena.

H. Pencegahan
Cara pencegahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah cuci tangan setelah dari
toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan makanan, hindari minum susu
mentah (yang belum dipasteurisasi), hindari minum air mentah, rebus air sampai mendidih
dan hindari makanan pedas karena akan memperberat kerja usus dan pemberian vaksin.
LAPORAN PENDAHULUAN

Nama Pasien : Ny. A


Diagnosa Medis : Demam Typhoid

A. Defenisi
Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan ( usus
halus ) yang di sebabkan oleh salmonella thypi.

B. Etiologi
Penyebab utama dari penyakit ini adalah kuman salmonella thypi. Kuman ini banyak
terdapat dikotoran, tinja manusia dan makanan atau minuman yang terkena kuman yang
dibawa lalat.

C. Patofisiologi
Infeksi terjadi pada saluran pencerrnn daraan. Basil diserap di usus halus melalui
pembuluh limfe lalu masuk kedalam peredaran darah sampai di organ-organ lain, terutama
hati dan limfa.
Basil yang tidak dihancurkan berkembang biak dalam hati dan limfe sehingga organ-
organ tersebut akan membesar (hipertropi) disertai nyeri pada perabaan, kemudian basil
masuk kembali kedalam darah (bakteremia) dan menyebar ke seluruh tubuh terutama
kedalam kalenjar limfoid usus halus, sehingga menimbulkan perdarahan dan perforasi usus.
Gejala demam disebabkan oleh endoktosin, sedangkan gejala pada saluran pencernaan
disebabkan oleh kelainan pada usus.

D. Gejala Klinis
Sakit kepala
Demam tinggi
Nyeri di perut
Sakit tenggorokan
Merasa kelelahan
Kelemahan
Anak bisa mengalami diare dan sembelit dalam kasus orang dewasa.

E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Uji Widal
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin). Aglutinin
yang spesifik terhadap Salmonella thypii terdapat dalam serum klien dengan typhoid juga
terdapat pada orang yang pernah divaksinasikan. Antigen yang digunakan pada uji widal
adalah suspensi Salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium. Tujuan dari
uji widal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum klien yang disangka
menderita typhoid. Akibat infeksi oleh Salmonella thypii, klien membuat antibodi atau
aglutinin yaitu :
a. Aglutinin O, yang dibuat karena rangsangan antigen O (berasal dari tubuh kuman).
b. Aglutinin H, yang dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari flagel kuman).
c. Aglutinin Vi, yang dibuat karena rangsangan antigen Vi (berasal dari simpai kuman)

Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O dan H yang ditentukan titernya untuk
diagnosa, makin tinggi titernya makin besar klien menderita typhoid.

2. Pemeriksaan Tubex
Pemeriksaan yang dapat dijadikan alternatif untuk mendeteksi penyakit demam tifoid
lebih dini adalah mendeteksi antigen spesifik dari kuman Salmonella (lipopolisakarida O9)
melalui pemeriksaan IgM Anti Salmonella (Tubex TF). Pemeriksaan ini lebih spesifik, lebih
sensitif, dan lebih praktis untuk deteksi dini infeksi akibat kuman Salmonella thypii.
Keunggulan pemeriksaan Tubox TF antara lain bisa mendeteksi secara dini infeksi akut
akibat Salmonella thypii, karena antibody IgM muncul pada hari ke 3 terjadinya demam.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan ini mempunyai sensitivitas yang
tinggi terhadap kuman Salmonella (lebih dari 95%). Keunggulan lain hanya dibutuhkan
sampel darah sedikit, dan hasil dapat diperoleh lebih cepat, Anon

F. Penatalaksanaan Medis
a. Diet
Diet yang sesuai seperti jenis makanan padat, lunak dan cair, cukup kalori dan tinggi
protein seperti rendah serat banyak mengkonsumsi vuitamin c dan b kompleks. Pada
penderita yang akut diberi bubur saring seteelah bebas demam diberi bubur kasar
selama 2 hari lalu nasi tim dilanjtkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari
demam selama 7 hari .
b. Pencegahan
Cara pencegahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah mencuci tangan setelah
dari toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan makanan, hindari
minun air mentah, rebus air mendidih dan hindari makanan pedas.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Typhoid ialah suatu infeksi pada saluran pencernaan (usus halus) yang disebabkan oleh
bakteri salmonella thypi dengan masa tunas 10-20 hari yang tersingkat 4 hari jika terinfeksi
melalui makanan. Jika melalui minuman selama 30 hari. Dengan gejala demam, lidah khas
(putih, kotor), meteorimus, dan perasaan tidak enak di perut. Dan penyebabnya adalah kuman
salmonella thypi yang kuman yang dibawa lalat.

Dengan adanya kasus ini, maka diharapkan semua orang lebih menjaga kebersihan diri,
seperti mencuci tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan
makanan, serta hindari minum air mentah.

B. Saran
Bagi mahasiswa
Agar mahasiswa mengetahui tentang typhoid.
Bagi pembaca
Agar pembaca dapat mengetahui pencegahan dan penanganan yang tepat jika terjadi
typhoid.

Anda mungkin juga menyukai