Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Kepala

Akal pada tanggal 24 Juni sampai dengan 02 Juli tahun 2023 tentang

Pengaruh Perilaku Orang tua Terhada Diare Pada Balita di Desa Kepala Akal

Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah, maka di dapat hasil sebagai

berikut :

1. Karakteristik Responden

a. Pekerjaan

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Desa Kepala Akal
Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 10 27%
2 Pedagang 5 14%
3 IRT 3 8%
4 Pekebun 19 51%
Jumlah 37 100%
Sumber : Data Primer diolah tahun 2023

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa dari 37 orang yang menjadi

responden, terdapat 19 orang (51%) pekerjaan orang tua mayoritas berada

pada kategori pekebun.

47
48

b. Pendidikan

Pendidikan keluarga dikategorikan menjadi SD, SMP, SMA, Diploma

dan S1. Hasil pengolahan data pendidikan keluarga dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.2
Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Keluarga
di Desa Kepala Akal Kecamatan Atu Lintang
Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023

No Pendidikan Orang tua Frekuensi Persentase

1 Tinggi 25 68%
2 Rendah 12 32%
Total 37 100
Sumber : Data primer (diolah tahun 2023)

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa dari 37 responden, sebagian

besar responden berada pada kategori berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 25

orang (68%).

c. Penghasilan Keluarga

Pendapatan keluarga dikelompokkan berdasarkan Upah Minimum

Propinsi (UMP) yaitu > Rp. 2.118.500 dan < Rp. 2.118.500. hasil pengolahan

data pendapatan keluarga dapat dilihat pada tabel berikut ini.


49

Tabel 5.3
Distribusi Responden berdasarkan Penghasilan Keluarga
di Desa Kepala Akal Kecamatan Atu Lintang
Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023

No Pendapatan Keluarga Frekuensi Persentase

1 > Rp. 2.118.500 14 38%


2 < Rp. 2.118.500 23 62%
Total 37 100
Sumber : Data primer (diolah tahun 2023)

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa, dari 37 responden sebagian

besar keluarga berpendapatan < Rp. 2.118.500 yaitu sebanyak 23 (62%).

2. Analisis Univariat

a. Pengetahuan

Hasil pengolahan data tentang pengetahuan orang tua, diperoleh total

skor 331 dan nilai x 9 masing-masing responden dikategorikan berdasarkan

kriteria baik dan kurang baik, yang mengacu pada nilai rata-rata (mean).

Berdasarkan nilai rata-rata tersebut pengetahuan responden dikategori baik

jika x ≥ 9 dan kurang jika nilai x ¿ 9 Hasil pengkategorian tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.4
Distribusi Pengetahuan Orang Tua Tentang Kejadian Diare
Di Desa Kepala Akal Kecamatan Atu Lintang
Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023

No Pengetahuan Jumlah (%)


1. Baik 25 67.6 %
2. Kurang Baik 12 32.4 %
Jumlah 37 100%
Sumber : Data Primer 2023
50

Berdasarkan tabel 5.4. di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

pengetahuan orang tua di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten

Aceh Tengah, berada pada kategori baik yaitu sebanyak 25 responden atau

(67.6%).

b. Sikap

Hasil pengolahan data tentang sikap, diperoleh total skor 551 dan

nilai x 14.8 masing-masing responden dikategorikan berdasarkan kriteria

positif dan negatif, yang mengacu pada nilai rata-rata (mean).

Berdasarkan nilai rata-rata tersebut sikap ibu dapat dikategori positif jika x

≥ 14.8 dan negatif jika nilai x ¿ 14,8 Hasil pengkategorian tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.5
Distribusi Sikap Orang Tua Tentang Kejadian Diare
Di Desa kepala Akal Kecamatan Atu Lintang
Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023

No Sikap Ibu Frekuensi Persentase (%)


1 Positif 18 48.6%
2 Negatif 19 51.4%
Jumlah 37 100 %
Sumber : Data primer (2023)

Berdasarkan tabel 5.5 di atas dapat diketahui bahwa sikap orang

tua di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah

mayoritas berada pada kategori negatif yaitu sebanyak 19 responden atau

(48.6%).
51

c. Persepsi

Hasil pengolahan data tentang persepsi orang tua, diperoleh total

skor 537 dan nilai x 15 masing-masing responden dikategorikan

berdasarkan kriteria baik dan kurang baik yang mengacu pada nilai rata-

rata (mean). Berdasarkan nilai rata-rata tersebut persepsi dapat dikategori

baik jika x ≥ 15 dan kurang baik jika nilai x < 15 Hasil pengkategorian

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.6
Distribusi Persepsi Orang Tua Tentang Kejadian Diare
Di Desa Kepala Akal Kecamatan Atu Lintang
Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023

No Persepsi Jumlah (%)


1. Baik 16 43.2 %
2. Kurang Baik 21 56.8 %
Jumlah 37 100%
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa persepsi orang

tua di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah

mayoritas berada pada kategori kurang baik yaitu sebanyak 21 responden

atau (56.8%).
52

d. Pendapatan

Tabel 5.7
Distribusi Pendapatan Orang Tua Tentang Kejadian Diare
Di Desa Kepala Akal Kecamatan Atu Lintang
Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023

No Pendapatan Jumlah %
1. Rendah 23 62.2%
2. Tinggi 14 37.8%
Jumlah 37 100%
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa pendapatan

orang tua di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah

mayoritas berada pada kategori pendapatan rendah yaitu sebanyak 23

responden atau (62.2%).

e. Kejadian Diare pada Balita

Hasil pengolahan data tentang kejadian diare pada balita, diperoleh

total skor 70 dan nilai x 2 masing-masing responden dikategorikan

berdasarkan kriteria terjadi dan tidak terjadi yang mengacu pada nilai rata-

rata (mean). Berdasarkan nilai rata-rata tersebut pendapatan orang tua

dapat dikategori terjadi jika x ≥ 2 dan tidak terjadi jika nilai x < 2 Hasil

pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:


53

Tabel 5.8
Distribusi Kejadian Diare Di Desa Kepala Akal Kecamatan
Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023

No Kejadian diare Jumlah %


1. Tidak terjadi 4 10.8
2. Terjadi 33 89.2
Jumlah 37 100%
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 5.8 di atas dapat diketahui bahwa kejadian diare

di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah mayoritas

berada pada kategori pendapatan rendah yaitu sebanyak 23 responden atau

(62.2%).

3. Analisis Bivariat

Untuk menunjukkan ada atau tidak ada hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen maka dilakukan analisis statistik dengan

menggunakan uji chi-square (X2) Dimana variabel yang diuji adalah variabel

independen yaitu Pengetahuan, Sikap, Persepsi dan Pendapatan. Dan variabel

Dependen adalah kejadian diare.


54

a. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Diare Pada Balita di Desa kepala

Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah

Tabel 5.9.
Pengaruh Pengetahuan Terhadap Diare Pada Balita
di Desa Kepala Akal Kecamatan Atu Lintang
Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023 (N=37)

Kejadian diare pada balita P-


No Total α
Pengetahuan Tidak terjadi Terjadi Value
F % F % F %
1. Kurang
1 2.7% 11 29.7% 12 32.4
Baik
0,153 0,05
2.
Baik 3 8.1% 22 59.5% 25 67.6
Total 4 10.8% 33 89.2% 37 100
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 5.9 diketahui responden yang memiliki

pengetahuan baik yaitu sebanyak 25 responden atau (67.6%), dengan kejadian

diare pada balita sebagian besar berada pada kategori tidak terjadi sebanyak 4

responden atau (10.8%). Sedangkan responden yang berpengetahuan kurang

baik yaitu sebanyak 12 responden atau (32.4%) dengan kejadian diare pada

balita yang berada pada kategori terjadi yaitu sebanyak 33 responden atau

(89.2%) Berdasarkan uji statistik dengan nilai P-Value = 0,153 artinya nilai P-

Value lebih kecil dari α = 0,05 sehingga disimpulkan bahwa hipotesa kerja

(ha) ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh yang bermakna antara

pengetahuan terhadap diare pada balita di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang

Kabupaten Aceh Tengah.


55

b. Pengaruh Sikap Terhadap Diare Pada Balita di Desa Kepala Akal


Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah

Tabel 5.10.
Pengaruh Sikap Terhadap Diare Pada Balita di Desa Kepala Akal
Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023 (N=37)

Kejadian diare pada balita P-


No Total α
Sikap Tidak terjadi Terjadi Value
F % F % F %
1.
Negatif 1 2.7% 18 48.6% 19 51.4
0,021 0,05
2.
Positif 3 8.1% 15 40.5% 18 48.6
Total 4 10.8% 33 89.2% 37 100
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 5.10 diketahui responden yang memiliki sikap yang

positif yaitu sebanyak 18 responden atau (48.6%), dengan kejadian diare pada

balita sebagian besar berada pada kategori tidak terjadi sebanyak 4 responden

atau (10.8%). Sedangkan responden yang berpengetahuan kurang baik yaitu

sebanyak 19 responden atau (51.4%) dengan kejadian diare pada balita yang

berada pada kategori terjadi yaitu sebanyak 33 responden atau (89.2%)

Berdasarkan uji statistik dengan nilai P-Value = 0,021 artinya nilai P-Value

lebih kecil dari α = 0,05 sehingga disimpulkan bahwa hipotesa kerja (ha)

diterima, yang artinya ada pengaruh yang bermakna antara sikap terhadap

diare pada balita di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh

Tengah.
56

c. Pengaruh Persepsi Orang Tua Terhadap Diare Pada Balita di Desa


Kepala Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah

Tabel 5.11.
Pengaruh PersepsiTerhadap Diare Pada Balita
di Desa Kepala Akal Kecamatan Atu Lintang
Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023 (N=37)

Kejadian diare pada balita P-


No Total α
Persepsi Tidak terjadi Terjadi Value
F % F % F %
1. Kurang
1 2.7% 20 54.1% 21 56.8
Baik
0,035 0,05
2.
Baik 3 8.1% 13 35.1% 16 43.2
Total 4 10.8% 33 89.2% 37 100
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 5.11 diketahui responden yang memiliki persepsi

yang baik yaitu sebanyak 16 responden atau (43.2%), dengan kejadian diare

pada balita sebagian besar berada pada kategori tidak terjadi sebanyak 4

responden atau (10.8%). Sedangkan responden yang berpersepsi kurang baik

yaitu sebanyak 21 responden atau (56.8%) dengan kejadian diare pada balita

yang berada pada kategori terjadi yaitu sebanyak 33 responden atau (89.2%)

Berdasarkan uji statistik dengan nilai P-Value = 0,035 artinya nilai P-Value

lebih kecil dari α = 0,05 sehingga disimpulkan bahwa hipotesa kerja (ha)

diterima, yang artinya ada pengaruh yang bermakna antara persepsi terhadap

diare pada balita di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh

Tengah.
57

d. Pengaruh Pendapatan Orang Tua Terhadap Diare Pada Balita di Desa


Kepala Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah

Tabel 5.12.
Pengaruh Pendapatan Terhadap Diare Pada Balita
di Desa Kepala Akal Kecamatan Atu Lintang
Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2023 (N=37)

Kejadian diare pada balita P-


No Total α
Pendapatan Tidak terjadi Terjadi Value
F % F % F %
1.
Rendah 2 5.4% 21 56.8% 23 62.2
0,022 0,05
2.
Tinggi 2 5.4% 12 32.4% 14 37.8
Total 4 10.8% 33 89.2% 37 100
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 5.12 diketahui responden yang memiliki

pendapatan orang tua yang tinggi yaitu sebanyak 14 responden atau (37.8%),

dengan kejadian diare pada balita sebagian besar berada pada kategori tidak

terjadi sebanyak 4 responden atau (10.8%). Sedangkan responden yang

berpendapatan rendah yaitu sebanyak 23 responden atau (62.2%) dengan

kejadian diare pada balita yang berada pada kategori terjadi yaitu sebanyak 33

responden atau (89.2%) Berdasarkan uji statistik dengan nilai P-Value =

0,035 artinya nilai P-Value lebih kecil dari α = 0,022 sehingga disimpulkan

bahwa hipotesa kerja (ha) diterima, yang artinya ada pengaruh yang

bermakna antara pendapatan orang tua terhadap diare pada balita di Desa

Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah.


58

B. Pembahasan

1. Pengaruh Pengetahuan terhadap diare pada balita

Berdasarkan tabel 5.4. di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

pengetahuan orang tua di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten

Aceh Tengah, berada pada kategori baik yaitu sebanyak 25 responden atau

(67.6%).

Sedangkan hasil penelitian dengan nilai P-Value = 0,153 artinya nilai

P-Value lebih kecil dari α = 0,05 sehingga disimpulkan bahwa hipotesa kerja

(ha) ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh yang bermakna antara

pengetahuan terhadap diare pada balita di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang

Kabupaten Aceh Tengah.

Sesuai dengan pendapat Menurut Meliono (2010), Pengetahuan

adalah gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan

inderawi. Menurut Hidayat (2007), Pengetahuan adalah merupakan proses

belajar dengan menggunakan panca indra yang dilakukan seseorang terhadap

objek tertentu untuk dapat menghasilkan informasi dan keterampilan.

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan

formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana

diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan

semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan

berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah

pula. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek,

yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan
59

sikap seseorang semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui,

maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu

(Wawan, 2010).

Asumsi peneliti adalah hasil penelitian diatas menggambarkan dengan

nilai P-Value = 0,153 artinya nilai P-Value lebih kecil dari α = 0,05 sehingga

disimpulkan bahwa hipotesa kerja (ha) ditolak, yang artinya tidak ada

pengaruh yang bermakna antara pengetahuan terhadap diare pada balita di

Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah.

2. Pengaruh sikap terhadap diare pada balita

Berdasarkan tabel 5.5 di atas dapat diketahui bahwa sikap orang tua di

Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah mayoritas

berada pada kategori negatif yaitu sebanyak 19 responden atau (48.6%).

Sedangkan hasil penelitian dapat dilihat dengan nilai P-Value lebih

kecil dari α = 0,05 sehingga disimpulkan bahwa hipotesa kerja (ha) diterima,

yang artinya ada pengaruh yang bermakna antara sikap terhadap diare pada

balita di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah.

Menurut Azwar (2011), pembentukan sikap dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu : (1) Pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan

yang kuat, karena sikap akan mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi

tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. (2) Pengaruh

orang lain yang dianggap penting. (3) Orang lain disekitar kita merupakan

salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Pada

umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau


60

searah dengan sikap yang dianggap penting. Kecenderungan ini dimotivasi

oleh keinginan menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting

tersebut. (4) Pengaruh budaya, kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap. Kita memiliki pola

sikap dan perilaku tertentu dikarenakan kita mendapat reinforcement

(penguatan, ganjaran) dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut

bukan untuk sikap dan perilaku lain.

Sikap merupakan kecenderungan individu untuk merespon dengan

cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap

merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, positif

atau negatif terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi,

situasi, ide, konsep dan sebagainya (Niven, 2017).

Sejalan pendapat Gerungan, (2018), dengan pengertian sikap yang

dijelaskan diatas, dapat dipahami bahwa: (1) Sikap ditumbuhkan dan

dipelajari sepanjang perkembangan orang yang bersangkutan dalam kaitannya

dengan objek tertentu. (2) Sikap merupakan hasil belajar manusia, sehingga

sikap dapat ditumbuhkan dan dikembangkan melalui proses belajar. (3) Sikap

selalu berhubungan dengan satu objek, sehingga berdiri sendiri. (4) Sikap

dapat berhubungan dengan satu objek tetapi dapat pula berhubungan dengan

sederet objek sejenis. (5) Sikap memiliki hubungan dengan aspek motivasi,

perasaan atau emosi

Hasil penelitian Reihan (2017) pada Puskesmas Samahani Kabupaten

Aceh Besar mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara


61

sikap dengan kejadian diare pada balita 2-3 tahun dibuktikan dari hasil dari

uji-square yang menunjukkan p-value = 0,001.

Menurut asumsi hasil penelitian dapat dilihat dengan nilai P-Value

lebih kecil dari α = 0,05 sehingga disimpulkan bahwa hipotesa kerja (ha)

diterima, yang artinya ada pengaruh yang bermakna antara sikap terhadap

diare pada balita di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh

Tengah.

3. Pengaruh persepsi terhadap diare pada balita

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa persepsi orang tua

di Desa Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah mayoritas

berada pada kategori kurang baik yaitu sebanyak 21 responden atau (56.8%).

Menurut Gibson (2014), persepsi adalah proses kognitif yang

dipergunakan oleh individu untuk menafsirkan dan memahami dunia

sekitarnya (terhadap objek). Gibson juga menjelaskan bahwa persepsi

merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh

karena itu, setiap individu memberikan arti kepada stimulus secara berbeda

meskipun objeknya sama. Cara individu melihat situasi sering kali lebih

penting dari pada situasi itu sendiri.

Persepsi merupakan proses bagaimana seseorang dapat mengenali diri

sendiri maupun keadaan sekitarnya. Menurut Desideranto dalam Psikologi

Komunikasi Jalaluddin Rahmat (2013) persepsi adalah penafsiran suatu

objek, peristiwa atau informasi yang dilandasi oleh pengalaman hidup


62

seseorang yang melakukan penafsiran itu, dengan demikian dapat dikatakan

juga bahwa persepsi adalah hasil pikiran seseorang dari situasi tertentu.

Menurut Moskowitz, dan ogel (2012) persepsi merupakan proses yang

integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan

demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan proses

perngorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus yang diterima oleh

organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan

merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Menurut kamus

lengkap psikologi persepsi adalah : (1) proses mengetahui atau mengenali

objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, (2) Kesadaran dari proses-

proses organis, (3) (Titchener) sati kelompok penginderaan dengan

penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman masa lalu, (4) variabel

yang menghalangi atau ikut campur tangan berasal dari kemampuan

organisasi untuk melakukan perbedaan diantara perangsang, (5) Kesadaran

intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta

mengenai sesuatu (Chaplin, 2010).

Persepsi individu dipengaruhi oleh faktor fungsional dan struktural.

Faktor fungsional ialah faktor-faktor yang bersifat personal, misalnya

kebutuhan individu, usia, pengalaman masa lalu, kepribadian, jenis kelamin

dan hal-hal lain yang bersifat subjektif. Faktor struktural adalah diluar

individu, misalnya lingkungan, budaya, dan norma sosial sangat berpengaruh

terhadap seseorang dalam mempersepsikan sesuatu.


63

Hasil penelitian Ulfa (2012) pada Puskesmas Meureudu Kabupaten

Pidie Jaya mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

persepsi dengan kejadian diare pada masyarakat dibuktikan dari hasil dari uji-

square yang menunjukkan p-value = 0,000.

Menurut asumsi peneliti hasil penelitian ini dapat dilihat dengan nilai

P-Value = 0,035 artinya nilai P-Value lebih kecil dari α = 0,05 sehingga

disimpulkan bahwa hipotesa kerja (ha) diterima, yang artinya ada pengaruh

yang bermakna antara persepsi terhadap diare pada balita di Desa Akal

Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah.

4. Pengaruh pendapatan terhadap diare pada balita

Berdasarkan tabel 5.12 diketahui responden yang memiliki

pendapatan orang tua yang tinggi yaitu sebanyak 14 responden atau (37.8%),

dengan kejadian diare pada balita sebagian besar berada pada kategori tidak

terjadi sebanyak 4 responden atau (10.8%). Sedangkan responden yang

berpendapatan rendah yaitu sebanyak 23 responden atau (62.2%) dengan

kejadian diare pada balita yang berada pada kategori terjadi yaitu sebanyak 33

responden atau (89.2%) Berdasarkan uji statistik dengan nilai P-Value =

0,035 artinya nilai P-Value lebih kecil dari α = 0,022 sehingga disimpulkan

bahwa hipotesa kerja (ha) diterima, yang artinya ada pengaruh yang

bermakna antara pendapatan orang tua terhadap diare pada balita di Desa

Akal Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah.

Menurut pendapat Sukirno, (2016), mengatakan bahwa

pendapatan adalah sejumlah penghasilan yang diperoleh masyarakat atas


64

prestasi kerjanya dalam periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan

maupun tahunan

Menurut pendapat Rahardja dan Manurung (2019)

mengemukakan pendapatan adalah total penerimaan (uang dan bukan uang)

seseorang atau suatu rumah tangga dalam periode tertentu. Berdasarkan

kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan

penghasilan yang diterima oleh masyarakat berdasarkan kinerjanya,

baik pendapatan uang maupun bukan uang selama periode tertentu, baik

harian, mingguan, bulanan maupun tahunan.

Menurut peneliti mengatakan bahwa pendapatan pekebun merupakan

nilai dari seluruh hasil panen mereka yang dihasilkan oleh pekebun dalam

suatu periode tertentu. Penghasilan pekebun yang diperoleh dari

pendapatan bersih dari hasil perkebunan ditambah dengan pendapatan-

pendapatan dari sumber lain, yang terdiri dari penghasilan dari buruh

pekebun, penghasilan dari pekerjaan/usaha lain, serta penghasilan dari

anggota keluarga lain (di luar Kepala Keluarga).

Anda mungkin juga menyukai