± 0,5 km dengan luas wilayah Desa Cot Girek Kandang adalah ± 280 Ha, yang
terdiri dari empat wilayah kecil (Dusun) diantaranya Dusun Meunasah Tuha luas
Blang Raya. Luas 100 Ha geografis perbukita. Jumlah penduduk Desa Cot Girek
Kandang yaitu 2829 terdiri laki-laki 1388 jiwa dan perempuan 1441 jiwa.
33
34
Tabel 5.1
Karakteristi Responden
Jumlah 36 100
2 Jenis Kelamin
a Laki – laki 21 58.3
b Perempuan 15 41.7
Jumlah 36 100
3 Pendidikan
a Tidak Sekolah 17 47.2
b SD 15 41.7
c SMP 3 8.3
d SMA 1 2.8
Jumlah 36 100
4 Tinggal Bersama
a Anak 22 61.1
b Suami/Isteri 9 25.0
c Menantu 5 13.9
5 Jumlah 36 100
Perkerjaan
a Dagang 4 11.1
b Jualan 10 27.8
c Pensiunan 3 8.3
d Tidak Berkerja 15 41.7
e Tukang 4 11.1
Jumlah 36 100
Sumber: Data Primer 2015
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas maka diketahui umur lansia resti terbanyak
yang berkunjung ke posbindu lansia 65-70 tahun, yaitu sebanyak 94.4%, dengan
58.3% yang berkunjung dengan laki-laki. 47.2 lansia tidak sekolah dan sebanyak
35
61.1 lansia tinggal bersama anak. 41.7% lansia yang berkunjung ke posbindu
5.2.2.2. Pengetahuan
Tabel. 5.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Lansia Resti Di
Desa Cot Girek Kota Lhokseumawe Tahun 2015
No Kategori Frekuensi Persentase
1. Baik 25 69.4
2. Kurang 11 30.6
Jumlah 36 100
Sumber : Data Primer, 2015
berkunjung di posbindu lansia cot girek sebanyak 25 (69.4%) lansia resti dengan
pengetahuan baik
berkunjung di posbindu lansia cot girek 24 (66.7%) lansia resti dengan jarak dekat
5.2.2.4. Dukungan
Tabel. 5.5
Distribusi Frekuensi Dukungan KeluargaTerhadap Lansia
Di Desa Cot Girek Tahun 2015
No Kategori Frekuensi Persentase
1. Mendukung 29 80.6
2. Tidak Ada Dukungan 7 19.4
Jumlah 36 100
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 5.5 Menujukan bahwa dari 36 lansia resti yang
Tabel 5.7
Hubungan Pengetahuan Dengan Pemamfaatan Posbindu Lansia Di
Desa Cot Girek Kota Lhokseumawe Tahun 2015
Pemamfaatan Posbindu
Memamfaat Tdk Jumlah α p-value
No Pengetahuan
kan Memfaatkan
n % n % n %
1. Baik 19 76.0 6 24.0 26 100 0,05 0,002
2. Kurang 2 18.2 9 81.8 11 100
Total 21 58.3 15 41.7 36 100
Sumber : Data Primer, 2015
dapatkan p-value 0,002 < (0,05) berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan
pemamfaatan posbindu lansia di desa Cot Girek Kota Lhokseumawe tahun 2015.
Tabel 5.8
Hubungan Jarak Posbindu Dengan Pemamfaatan Posbindu Lansia Di
Desa Cot Girek Kota Lhokseumawe Tahun 2015
Pemamfaatan Posbindu
Memamfa Tdk Jumlah α p-value
No Jarak Posbindu
atkan Memfaatkan
n % n % n %
1. Dekat 15 62.5 9 37.5 24 100 0,05 0,720
2. Jauh 6 50 6 50 12 100
Total 21 58.3 15 41.7 36 100
Sumber : Data Primer, 2015
dapatkan p-value 0,720> (0,05) berarti tidak ada hubungan antara jarak posbindu
38
dengan pemamfaatan posbindu lansia di desa Cot Girek Kota Lhokseumawe tahun
2015.
Tabel 5.9
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pemamfaatan Posbindu Lansia Di
Desa Cot Girek Kota Lhokseumawe Tahun 2015
Pemamfaatan Posbindu
Dukungan Memamfaat Tidak Jumlah α p-value
No
Keluarga kan Memfaatkan
n % n % n %
1. Mendukung 21 72.4 8 27.6 29 100
0,05 0,001
2. Tdk Ada 0 0.0 7 100 7 100
Dukungan
Total 21 58.3 15 41.7 36 100
Sumber : Data Primer, 2015
dapatkan p-value 0,001 < (0,05) berarti ada hubungan antara dukungan dari
Tabel 5.10
Hubungan Peran Ptugas Dengan Pemamfaatan Posbindu Lansia Di
Desa Cot Girek Kota Lhokseumawe Tahun 2015
Pemamfaatan Posbindu
Memamfa Tdk Jumlah α p-value
No Peran Petugas
atkan Memfaatkan
n % n % n %
1. Aktif 17 73.9 6 26.1 23 100 0,05 0,017
2. Tidak Aktif 4 30.8 9 69.2 13 100
Total 21 58.3 15 41.7 36 100
Sumber : Data Primer, 2015
39
dapatkan p-value 0,017 < (0,05) berarti ada hubungan antara dukungan dari
5.3. Pembahasan
lansia di Desa Cot Girek yaitu 58,3% lansia sudah memanfaatkan posbindu yang
ada dan 41.7% lansia belum memanfaatkan. Posbindu adalah pos pembinaan
terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah yang digerakkan oleh
lansia laki-laki dari pada lansia risti perempuan kemudian lansia dilatarbelakangi
41,7% lansia tidak berkerja, sehingga lansia yang tidak berkerja lebih banyak
dibandingkan lansia yang berkerja. Lansia yang berkerja akan lebih sibuk
sehingga tidak ada waktu untuk berkunjung ke posyandu dibanding dengan lansia
yang tidak berkerja. Kemiskinan yang dihadapi para lansia selalu berkaitan
dengan kesempatan kerja dan kualitas lansia itu sendiri. Lansia yang sukses
5.3.1.2. Pengetahuan
posbindu lansia dengan pengetahuan baik yaitu 76.0% ini menujukan lansia yang
pendidikan yang tinggi karena dilihat lansia di desa Cot girek banyak yang yang
seseorang. Dalam penelitian ini para lansia mengetahui kegiatan apa saja yang ada
di posbindu lansia dimana lansia di desa Cot Girek sudah pernah mengikuti
dengan jarak dekat yaitu 66.7% . Hal ini menunjukkan lansia yang jarak tempat
tinggal dekat dengan posbindu lansia lebih banyak berkunjung dan memanfaatkan
posbindu lansia di Desa Cot Girek. Menurut peneliti pelaksanaan posbindu lansia
di lakukan pada tempat umum dimana masyarakat mengetahui lokasi dan mudah
di akses oleh masyarakat. Menurut Sulistyorini (2010) jarak posbindu yang dekat
kelelahan atau kecelakan fisik karena penurunan daya tahan atau kekuatan fisik
faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau
kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat
keluarga dalam pemamfaatan posbindu lansia yaitu 80.6%. Hal ini menunjukkan
posbindu lansia di Desa Cot Girek, karena keluarga berfungsi sebagai sistem
kesedian lansia untuk mengikuti kegiatan pobindu lansia. Keluarga bisa menjadi
motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi
aktif dalam pemamfaatan posbindu lansia yaitu 63.9%. Hal ini menunjukkan
peran petugas posbindu lansia lebih banyak aktif memanfaatkan posbindu lansia
42
di Desa Cot Girek. Pelayanan petugas kesehatan yang baik dan profesional akan
perilaku kesehatan.
Hasil uji statistik menggunakan chi-square diperoleh p-value 0,002 < (0,05)
posbindu lansia di Desa Cot Girek tahun 2015. Perilaku adalah suatu kegiatan
atau aktivitas organisme atau makhluk hidup, jadi perilaku manusia pada
2007). Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut belum dapat
diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Responnya yaitu berbentuk perhatian,
perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap yang dapat diukur adalah pengetahuan
dan sikap. Pengetahuan atau kognitif erupakan domain yang sangat penting untuk
(0,05) maka Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada hubungan
antara jarak posbindu dengan pemamfaatan posbindu lansia di Desa Cot Girek
Kota Lhokseumawe tahun 2015. Jarak posbindu yang dekat akan membuat lansia
fisik karena penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam
keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah untuk
yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau motivasi lansia untuk
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
oleh Ariyani (2011) menujukan ada hubungan yang bermakna antara jarak
tempuh posyandu lansia dengan pemafaatan posyandu lansia dimana para lansia
lebih cederung 2.47 kali pemafaatan posyandu lansia dibandingkan dengan lansia
Desa Cot Girek Kota Lhokseumawe tahun 2015. Dukungan keluarga sangat
44
berperan dalam mendorong minat atau kesedian lansia untuk mengikuti kegiatan
pobindu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu
hubungan antara peran petugas dengan pemamfaatan posbindu lansia di Desa Cot
pelaksanaan posbindu lansia sangat penting dimana informasi yang diberikan oleh
perilaku lansia dimana lansia melihat lebih banyak datang disaat petugas hadir
dibandingkan pada saat petugas kesehatan berhalangan. Hal ini didukung dengan