Anda di halaman 1dari 17

KAJIAN MASALAH DAN POTENSI DESA

Disusun Oleh :

SATIA KARTIKA SARI

DESA KLANGON
KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIU
1
DAFTAR ISI

Halaman Sampul……………………………………………………………………… 1

Daftar isi…………………………………………………………………………………. 2

Kata Pengantar………………………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 4

1.1 Gambaran Umum Desa Klangon……………………………………………... 4

1.2 Identifikasi Masalah Desa…………………………………………………….. 8

1.3 Identifikasi Potensi Desa……………………………………………………... 12

BAB II PENANGANAN………………………………………………………………… 14

2.1 Penyelesaian Masalah………………………………………………………… 14

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………… 16

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………... 16

3.2 Saran …………………………………………………………………………. 16

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah kepada
saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dalam rangka melaksanakan tugas pasca pembekalan perangkat desa baru tahun 2023,
makalah ini disusun dengan tujuan mengidentifikasi masalah dan potensi yang ada di Desa
Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Dalam pembuatan makalah ini saya berusaha
dengan baik untuk menyajikan informasi dalam bentuk tulisan, namun makalah ini tidak lepas
dari ketidaksempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun serta dukungan dari
berbagai pihak saya akan saya terima dengan tangan terbuka untuk koreksi saya di masa yang
akan datang.

Demikian pengantar saya sampaikan, semoga dengan disusunnya makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pemerintah dan desa untuk tetap menjalankan tupoksi masing-masing
sesuai dengan hak dan kewajiban demi kesejahteraan masyarakat. atas perhatiannya saya
ucapkan terima kasih.

Klangon, 5 Februari 2023

SATIA KARTIKA SARI

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Desa Klangon

Secara umum topografi Desa Klangon berada di daerah perbukitan/dataran atas


bergelombang ( Gunung Pandan) memiliki ketinggian kurang lebih 300 Mdpl dengan suhu udara
rata-rata 20 – 30 derajat Celcius, memiliki sebaran luas hutan rakyat sekitar 200 hektar dan luas
lahan pertanian sekitar 425,881 hektar. Rata- rata mata pencaharian penduduk yaitu bersawah,
berkebun, berternak, buruh tani, karyawan pemerintah dan swasta.
Desa Klangon merupakan akses penting pertumbuhan perekonomian Kabupaten Madiun
dari zaman dahulu hingga sekarang, komoditi pertanian dan hasil hutan yaitu Padi, Jagung, Bibit
porang dan Umbi Porang Produksi, masyarakat desa klangon juga mendapat hasil panen dari
menanam buah-buahan seperti durian dan alpukat.
Kehidupan bermasyarakat desa klangon sangat kental dengan kebudayaan, adat istiadat dan
keagamaan, seperti budaya panen padi pertama yang dalam bahasa jawa disebut dengan méthil
dilaksanakan dengan menentukan hari baik berdasarkan perhitungan jawa untuk panen padi
pertama secara simbolis dan melaksanakan Kenduri sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, selain itu terdapat perayaan-perayaan untuk memperingati hari besar baik keagamaan
maupun kenegaraan, setiap tahun juga terdapat perayaan Bersih Desa yang dipimpin oleh tetua
adat dan keagamaan dilaksanakan di Situs Budaya Joko Tuwo dan Sumber Mata Air Andong
Wilis yang konon airnya berkhasiat untuk kesehatan.
Dalam bidang pertanian yang menjadi perhatian khalayak umum tentang Desa Klangon
adalah budidaya tanaman porang yang dewasa ini telah menjadi salah satu pondasi utama
perekonomian masyarakat, menurut Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi,
Tanaman Porang merupakan anggota family Aracacea dengan morfologi berdaun lebar, ujung
runcing, berwarna hijau muda, memiliki batang halus berwana belang-belang hijau dan putih,
memiliki umbi yang tidak dapat dikonsumsi secara langsung karena harus melalui proses
tertentu. Tanaman porang memiliki berbagai manfaat dalam bidang makanan seperti bahan
pembuat Mie Shirataki, kosmetik, farmasi dan tekstil. Selain dikenal sebagai desa penghasil
tanaman porang Desa klangon juga dikenal sebagai desa penghasil madu murni dari lebah hutan.

4
1.1.1 Kondisi Umum
a. Wilayah Desa Klangon
Menurut data Profil Desa Klangon Tahun 2022 Desa Klangon memiliki
luas wilayah kurang lebih 1.658.696 hektar, berikut adalah batas-batas wilayah
Desa Klangon:
Tabel 1.1 Batas Wilayah Desa Klangon

Batas Desa/Kelurahan Kecamatan


Sebelah Utara Desa Klino Kecamatan Sekar
Sebelah Selatan Desa Pajaran Kecamatan Saradan
Sebelah Barat Desa Sumberbendo Kecamatan Saradan
Sebelah Timur Desa Tritik Kecamatan Rejoso
Sumber : Data Profil Desa Tahun 2022

b. Demografi
Jumlah penduduk Desa Klangon berdasarkan data profil desa tahun 2022
sebanyak 3.512 jiwa terdiri dari 1766 jiwa laki-laki dan 1746 jiwa perempuan. Di
Desa Klangon terdapat 1192 KK. Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan
kategori usia adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Penduduk


Usia 0 – 16 Tahun 641 Jiwa
Usia 17 – 50 Tahun 1744 Jiwa
Usia 50 Tahun lebih 1127 Jiwa
Sumber : Data Profil Desa Tahun 2022

c. Pendidikan
Salah satu instrumen penting yang berperan penting untuk peningkatan kualitas
dari masyarakat adalah pendidikan. Berikut data pendidikan masyarakat desa
klangon :
Tabel 1.3 Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk
Tidak Tamat SD 158 Jiwa
Tamat SD 2217 Jiwa
Tamat SLTP 603 Jiwa
Tamat SLTA 486 Jiwa
Tamat Perguruan Tinggi/ Akademi 40 Jiwa
Sumber : Data Profil Desa Tahun 2022
5
d. Kesehatan
Berikut ini data kesehatan Desa Klangon
Tabel 1.3 Indikator Kesehatan

Tahun
Uraian
2020 2021 2022
% Penolong Balita Tenaga Kesehatan 100% 100% 100%
Angka Kematian Bayi (IMR) - - -
Angka Kematian Ibu Melahirkan (MMR) - - -

Cakupan Imunisasi 98% 98% 98%

Balita Gizi Buruk - - 1


Sumber : Data Profil Desa Tahun 2022

1.1.2 Gambaran Umum Ekonomi


Berdasarkan data DTKS tahun 2022 penerima BPNT ( bantuan pangan non tunai)
yaitu sebanyak 323 KPM (keluarga penerima manfaat). Pendapatan masyarakat Desa
Klangon sebagian besar berasal dari pertanian, mulai pertanian padi, palawija, buah-
buahan dan tanaman porang. Berikut data struktur mata pencaharian penduduk di Desa
Klangon :
Tabel. 1.4 Mata Pencaharian Penduduk Desa Klangon
No Uraian Jumlah
1 Pemilik Lahan Sawah 850 Jiwa
2 Penyewa/Penggarap Lahan 20 Jiwa
3 Buruh Tani 735 Jiwa
4 Pemilik Warung 32 Jiwa

5 Pemilik Kios 25 Jiwa

6 Pedagang Kecil 23 Jiwa

7 Tukang Kayu 55 Jiwa

8 Penjahit 5 Jiwa

9 Usaha Kerajinan 23 Jiwa

10 Usaha Industri Rumah Tangga 58 Jiwa

11 Buruh Industri Kecil 22 Jiwa

12 PNS 22 Jiwa
Sumber : Data Profil Desa Tahun 2022

6
Terusan Tabel 1.4 Mata Pencaharian Penduduk Desa Klangon
13 Pemilik Ternak Sapi 59 Jiwa

14 Pemilik Ternak Kambing 85 Jiwa

15 Pemilik Ternak Ayam 35 Jiwa

16 Pemilik Ternak Itik 15 Jiwa


Sumber : Data Profil Desa Tahun 2022

1.1.3 Gambaran Umum Prasarana


Prasarana di Desa Klangon secara umum adalah sebagai berikut :
Tabel 1.5 Kondisi Prasarana
Kondisi
Jumlah /
No Uraian Baik Perlu
Panjang
Perbaikan
1 Balai Desa 1 1

2 Gedung Sekolah Dasar 1 2

3 Gedung Taman Kanak-Kanak 1 1

4 Gedung Polindes 1 1

5 Masjid 4 4

6 Mushola 4 1 5

7 Jalan Aspal Desa ± 5000 m ± 1000 m ±6000 m

8 Jalan Rabat Desa ±7000 m ± 2000 m ±9000 m


Sumber : Data Profil Desa Tahun 2022

1.2 Identifikasi Masalah Desa


7
Setiap desa memiliki keunikan tersendiri, keunikan tersebut yang membedakan satu desa
dengan desa yang lainnya salah satunya adalah permasalahan di desa. Desa maju ataupun
desa berkembang pasti memiliki permasalahan yang harus diselesaikan. Berdasarkan
pengamatan secara langsung ditemukan beberapa permasalahan di Desa Klangon yang harus
diselesaikan, antara lain :
1.2.1 Pertanian padi bergantung pada air hujan
Pertanian padi di Desa Klangon tidak seperti pertanian padi di daerah lain di
kabupaten Madiun, hal tersebut disebabkan karena dalam prosesnya hanya mengandalkan
air hujan, sehingga menyebabkan petani hanya panen satu kali dalam satu tahun, hasil
panen yang hanya sekali dalam satu tahun menyebabkan perekonomian petani padi di
desa klangon tergolong rendah.

Sumber : Dokumentasi pribadi (salah satu saluran yang perlu normalisasi)

8
1.2.2 Pembangunan drainase jalan desa yang belum merata
Desa klangon memiliki topografi berbukit, jalan menanjak, lokasi pemukiman
yang berada di tanah miring atau berundak pada saat musim hujan banyak air menuju
pemukiman yang lebih rendah dari jalan sehingga menyebabkan tergerusnya jalan rabat
dan tanah disekitar talud jalan desa terutama wilayah RT 15, RT 16, RT 17, dan RT 20
hal tersebut menyebabkan kerusakan bahu jalan dan talud disekitarnya.

Sumber : Dokumentasi pribadi (salah satu saluran yang perlu normalisasi)

1.2.3 Terdapat warga yang masih membuang sampah sembarangan


Desa klangon terdiri dari empat dusun, setiap dusun belum memiliki tempat
pengolahan sampah yang memadahi ditambah dengan kesadaran masyarakat yang kurang
terhadap pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih dari sampah sehingga
menyebabkan warga membuang sampah rumah tangga di wilayah yang tidak seharusnya
seperti dibuang diwilayah hutan.

9
Sumber : Dokumentasi pribadi (pembuangan sampah sembarangan)

Sumber : Dokumentasi pribadi (pembuangan sampah sembarangan)

1.2.4 Kurangnya softskill generasi muda


Kurangya pembekalan skill atau pemberdayaan terhadap anak muda di desa
klangon menyebabkan kurangnya kesadaran anak muda mengenai betapa pentingnya
memiliki skill atau kemampuan tertentu, bukan hanya tentang pendidikan formal tetapi
juga pendidikan non-formal, generasi muda adalah penerus bangsa, kualitas dari generasi
muda turut menentukan masa depan bangsa, anak muda harus memiliki 4 ( empat) Skill
atau kemampuan untuk menjadi generasi unggul, 4 (empat) kemampuan tersebut yaitu :
1. Berbicara di depan umum (Public Speaking)
Di era gempuran perkembangan teknologi seperti masa ini setiap generasi dituntut
untuk bisa beradaptasi agar tidak menjadi generasi terbelakang, oleh karena itu
generasi muda perlu untuk bisa berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan
sebuah ide atau gagasan. Keberanian dalam menyampaikan sebuah pendapat atau
usulan terhadap suatu hal di depan umum adalah sangat diperlukan, kemampuan
dalam berkomunikasi didepan umum dengan baik bertujuan untuk membuat
pendengar mengerti dan memahami tentang topik yang kita sampaikan. Dengan
kemampuan public speaking yang baik dapat menggerakan banyak orang untuk
mengikuti ide atau gagasan kita. Kemampuan public speaking juga merupakan
kemampuan dasar seorang pemimpin.

2. Mengatur Waktu (Time Management)


Di era perkembangan teknologi yang serba cepat kita dituntut untuk
tanggap, cepat dan tepat waktu dalam berbagai kegiatan di kehidupan sehari-hari.
Belajar mengatur waktu sedari dini itu sangat penting, banyak sekali orang
terutama generasi muda yang dewasa ini masih meremehkan tentang waktu,
terbukti dengan selalu terlambat datang ke sekolah atau terlambat dalam

10
menghadiri acara-acara lain sehingga berdampak pada kelancaran sebuah acara.
Mengatur waktu dapat memudahkan kita untuk mengerjakan berbagai hal dalam
kehidupan sehari-hari, kita menjadi tidak terburu-buru untuk menyelesaikan
pekerjaan kita karena sudah diatur sesuai dengan waktu dan prioritas, kemampuan
dalam mengatur waktu ini harus ditanamkan sejak dini pada generasi muda agar
terbiasa dan membuat kegiatan lebih tertata.

3. Mengatur Keuangan (Money Management)


Generasi muda zaman sekarang sudah diberi fasilitas dalam berbagai hal
salah satunya mengenai kegiatan konsumtif seperti berbelanja, zaman sekarang
berbelanja tidak melulu secara langsung di toko atau di pusat perbelanjaan yang
nyata secara fisik namun sekarang ini generasi kita sudah bisa berbelanja secara
online menggunakan aplikasi berbasis internet, mudahnya akses berbelanja secara
online menyebabkan generasi zaman sekarang lebih menyukai berbelanja online
melalui aplikasi dari pada berbelanja secara langsung di toko atau pusat
perbelajaan, hal ini menimbulkan potensi boros membeli barang-barang yang
sebenarnya tidak diperlukan dan hanya menghabiskan banyak uang. Maka dari itu
mengatur keuangan dengan skala prioritas kebutuhan itu sangat penting.

4. Teknologi informasi dan komputer


Di era gempuran perkembangan teknologi seperti masa ini setiap generasi
dituntut untuk menguasai teknologi yang ada, semua hal dalam kehidupan zaman
sekarang semua serba digital, semua serba melalui internet, zaman sekarang
internet bukan lagi seperti barang mewah, semua orang sudah menggunakan
internet sehingga generasi zaman sekarang juga harus menguasai teknologi
informasi dan komputer agar tidak tertinggal.
1.2.5 Tidak ada pengembangan UMKM.
Di desa klangon tidak banyak ditemui usaha industri rumahan, masyarakat desa
klangon tidak banyak yang melakukan kegiatan mengolah suatu bahan mentah menjadi
barang siap konsumsi, sehingga menyebabkan tidak adanya pengembangan UMKM di
Desa Klangon padahal banyak sekali hasil dari pertanian maupun sumber daya alam yang
bisa dimanfaatkan untuk untuk kegiatan berekonomi.

1.2.6 Pengaturan air bersih yang belum merata


Desa Klangon terdiri dari empat dusun, yaitu dusun pohulung, klangon, sempol,
dan bandungan, masing-masing dusun memiliki sumber air tersendiri yang disalurkan
melalui pipa-pipa dari sumber mata air ke rumah-rumah warga, dalam penggunaanya
masih tedapat rumah tangga yang terkadang tidak mendapatkan air sesuai kebutuhan hal

11
tersebut dikarenakan jika ada rumah tangga pada jalur sebelumnya yang membuka keran
lebih dari pengaturan sebelumnya maka air pada rumah tangga setelahnya tidak akan
mengalir, dan terdapat banyak warga yang menggunakan pompa air untuk mengalirkan
air dari pipa utama ke rumah masing-masing sehingga rumah tangga yang berada dijalur
setelah rumah yang menggunakan pompa air tersebut harus menunggu lama untuk
mendapatkan air bersih, tidak jarang rumah yang sudah berlebih air tetap membuka keran
dari pipa air di rumah mereka sehingga air terbuang sia-sia, hal ini menyebabkan
persebaran air bersih kurang merata.

1.3 Identifikasi Potensi Desa


Setiap desa baik itu desa maju maupun desa berkembang memiliki potensi masing-
masing sesuai dengan kondisi sumber daya yang dimiliki, potensi desa merupakan segala
sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang terdapat di desa dan dapat
dimanfaatkan untuk perkembangan desa. Desa Klangon memiliki beberapa potensi antara
lain :
1.3.1 Lahan produktif yang luas
Berdasarkan data profil desa tahun 2022 Desa Klangon memiliki lahan
persawahan seluas 105,677 hektar, lahan persawahan ini biasa ditanami dengan tanaman
padi. Luasnya lahan persawahan apabila dimanfaatkan dengan maksimal maka dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat desa klangon sehingga tingkat kesejahteraan turut
meningkat.
Gambar sawah
1.3.2 Sumber Mata Air
Di Desa Klangon terdapat 9 (Sembilan) sumber mata air yang tersebar di wilayah
desa antara lain :
1. Sumber Mata Air Petung Sara
2. Sumber Mata Air Pohulung
3. Sumber Mata Air Sendang Kamulyan
4. Sumber Mata Air Mbeji
5. Sumber Mata Air Giriwono
6. Sumber Mata Air Andong Wilis
7. Sumber Mata Air Kendat
8. Sumber Mata Air Ubalan
9. Sumber Mata Air Telaga
Banyaknya sumber mata air ini seharusnya menjadikan desa klangon desa yang
mudah untuk mendapatkan air bersih, namun karena kurangnya pengelolaan terhadap
semua sumber mata air menyebabkan tidak meratanya persebaran air untuk kebutuhan
masyarakat dalam rumah tangga maupun untuk pertanian. Beberapa sumber mata air

12
seperti sumber mata air andong wilis berada di tengah hutan yang asri dan sudah terdapat
bangunan pelindung serta pelataran yang luas, jalan akses menuju sumber mata air juga
mudah sehingga berpotensi untuk mejadi tempat wisata.
1.3.3 Situs Sejarah
Desa Klangon memiliki 5 (lima) situs sejarah berupa makam yang sudah ada sejak
dahulu, situs tersebut yaitu :
1. Situs Sentanan
2. Situs Kamandowo
3. Situs Joko Tuo
4. Situs Mbah Jabal
5. Situs Mbah Brani
Situs-situs tersebut terkadang dikunjungi oleh orang luar kota yang ingin mengenal
sejarah dari desa klangon, jika situs-situs ini dimanfaatkan dan dikelola dengan baik
maka dapat dijadikan wisata sejarah desa klangon sehingga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.

1.3.4 Budaya Grebeg Suro dan Bersih Desa


Setiap satu tahun sekali di Desa Klangon selalu melaksanakan acara Grebeg Suro
dan Bersih Desa, dalam acara tersebut banyak sekali kegiatan yang dilaksanakan seperti
berdo’a bersama disitus sejarah, pertunjukan kesenian, perlombaan antar dusun ataupun
antar individu, dan arak-arakan mengelilingi desa yang diikuti oleh masyarakat desa
mengunakan kostum adat ataupun kostum yang unik. Meriahnya kegiatan ini dapat
menarik masyarakat dari desa lain untuk ikut menikmati pertunjukan. Jika dimaksimalkan
dalam pelaksanaanya maka dapat menjadi ladang ekonomi bagi masyarakat dengan cara
membuka lapak untuk berjualan.

1.3.5 Budaya Methil (Panen padi pertama)


Setiap panen padi masyarakat desa klangon selalu melakukan tradisi turun
temurun yang disebut dengan Methil, Methil yaitu sebuah tradisi yang dilaksanakan pada
saat akan panen padi pertama dengan cara membuat sesaji atau makanan tertentu seperti
jadah jenang, nasi udug, ayam lodho, telur rebus, krawu dan lainnya kemudian
melakukan doa bersama sebagai rasa syukur atas hasil panen padi di lahan sawah
dilanjutkan dengan simbolis memanen padi. Budaya ini jika dikoordinir dengan baik
maka dapat dijadikan acara tahunan yang meriah dan dapat menarik masyarakat dari
daerah lain untuk menyaksikan tradisi methyl di desa klangon.

13
BAB II
PENANGANAN

2.1 Penyelesaian Masalah


Setiap permasalahan yang ada baiknya harus dicari penyelesaian atau solusi untuk
menyelesaikan suatu permasalahan. Pada bab sebelumnya telah membahas tentang permasalahan
yang ada di Desa Klangon, berikut ini solusi atau penyelesaian dari permasalahan :
2.1.1 Langkah Strategis dalam mengatasi bertani padi sistem tadah hujan
Untuk mengatasi kekurangan air pada saat masa tanam padi, maka diperlukan
sumber air lain seperti sumur sibel yang dikhususkan untuk pertanian di lahan sawah
yang disalurkan melalui pipa-pipa dan dibutuhkan irigasi yang sesuai sehingga petani di
Desa Klangon dapat memanfaatkan fasilitas tersebut agar petani padi di Desa Klangon
lebih sejahtera dan dapat panen lebih dari satu kali dalam satu tahun.

2.1.2 Upaya normalisasi dan penambahan saluran drainase


Untuk mengatasi aliran air hujan yang berpotensi merusak fasilitas yang ada maka
diperlukan saluran drainase yang sesuai disepanjang jalan desa terutama jalan terdampak
gerusan air hujan. Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:
1. Pemerintah desa menginstruksikan kepada dusun masing-masing untuk
melakukan pembersihan setiap saluran drainase yang tersumbat.
2. Melakukan survei disetiap lokasi untuk menentukan lokasi penambahan saluran
drainase dan titik mana saja yang memerlukan normalisasi.
3. Melakukan normalisasi saluran drainase dan pembangunan saluran yang baru

2.1.3 Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan
Untuk mengatasi masyarakat yang masih suka membuang sampah sembarangan terutama
membuang sampah dipinggir hutan maka diperlukan beberapa upaya yaitu:
1. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih
2. Melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang pengolahan sampah yang baik dan benar
3. Memasang spanduk peringatan pada lokasi-lokasi yang terdampak perilaku
membuang sampah sembarangan
4. Membuat tempat pembuangan sampah disetiap dusun yang dikelola oleh masing-
masing dusun.
5. Membuat sistem pengelolaan sampah terpadu yang diterapkan di seluruh wilayah
desa.

14
2.1.4 Upaya peningkatan softskill generasi muda
Untuk meningkatkan kemampuan atau potensi generasi muda maka diperlukan langkah-
langkah tertentu seperti :
1. Bekerja sama dengan lembaga pendidikan maupun non pendidikan untuk
memberikan tambahan kegiatan diluar pendidikan formal seperti pelatihan pidato,
pelatihan karakter atau etiket dan pelatihan public speaking untuk generasi muda
desa.
2. Bekerja sama dengan lembaga pelatihan teknologi informasi dan komputer serta
mengadakan bimbingan atau pelatihan teknologi informasi dan komputer terutama
untuk anak usia sekolah sebagai wujud dari upaya menciptakan generasi sadar
teknologi.

2.1.5 Upaya peningkatan jumlah UMKM (usaha mikro kecil menengah)


Salah satu indikator perekonomian berjalan dengan baik yaitu dengan adanya UMKM
Langkah yang harus dilakukan untuk memunculkan UMKM di Desa Klangon yaitu :
1. Pemerintah Desa Klangon melakukan survei dan indentifikasi sumberdaya yang
berpotensi memunculkan UMKM.
2. Melakukan sosialisasi tentang kewirausahaan.
3. Mengadakan pelatihan-pelatihan yang mendukung munculnya UMKM seperti
pelatihan pengolahan pisang menjadi keripik pisang, pelatihan cara pengemasan
produk makanan maupun non makanan, pelatihan strategi marketing bagi pedagang
kecil dan pelatihan lain yang relevan.
4. Membuat program pembuatan usaha mikro kecil menengah untuk diterapkan di desa
sebagai bagian dari program pembangunan ekonomi desa.

2.1.6 Upaya pemerataan air bersih di Desa Klangon


Langkah yang harus dilakukan untuk meratakan pendistribusian air yang bersumber
dari mata air dan sisalurkan melalui pipa pipa yaitu :
1. Menerapakan sistem pengelolaan air bersih yang terintegrasi satu komando.
2. Pemerintah desa harus mengatur dan menertibkan saluran pipa air bersih serta bak-
bak kontrol air bersih yang tidak sesuai.
3. Melakukan pemasangan meteran air pada setiap rumah tangga untuk menertibkan
penggunaan air bersih.
4. Menerapkan sistem berbayar pada setiap rumah tangga yang menggunakan air
melebihi kapasitas yang seharusnya, hal ini sebagai bentuk untuk menertibkan rumah
tangga yang memonopoli saluran pipa air bersih dan tidak bertanggungjawab dalam
pengelolaannya.

15
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Indikator desa dapat dikatakan sebagai desa maju salah satunya dinilai dari tingkat
kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri. Zaman sekarang desa harus dipandang sebagai
tempat yang potensial dalam kegiatan ekonomi karena banyak sekali kegiatan berkaitan
dengan ekonomi yang terjadi di desa, melakukan inovasi-inovasi dalam berbagai bidang
untuk diterapkan di desa juga sangat penting untuk menunjang kemajuan desa.
Permasalahan yang ditemui di Desa Klangon seperti masalah petani padi yang hanya
mengandalkan air hujan dapat diatasi dengan menyediakan sumber air lain untuk mengairi
lahan sawah contohnya dengan membuat sumur sibel, pembuatan irigasi juga sangat
diperlukan. Saluran air atau drainase yang ada perlu untuk dilakukan normalisasi selain itu
penambahan drainase pada lokasi-lokasi terdampak air hujan juga diperlukan.
Untuk mengatasi permasalahan sampah yang dibuang sembarangan maka diperlukan
tata pengelolaan sampah yang terintegrasi, serta komitmen tinggi untuk tetap menjaga
lingkungan tetap bersih. Permasalahan di Desa Klangon terkait distribusi air bersih yang
kurang merata dan borosnya penggunaan air maka diperlukan pemasangan meteran air
dengan sistem berbayar bagi rumah tangga yang mengkonsumsi air melebihi kapasitasnya.
Pemerintah gencar mencanangkan desa cerdas, ada 4 ( empat ) pilar yang digunakan
untuk membangun desa cerdas yaitu smart people, smart governance, smart economy dan
smart living/environment, untuk mendukung hal tersebut dapat dimulai dari memperbaiki
kualitas generasi muda dengan cara membekali mereka berbagai skill atau kemampuan yang
relevan dan menunjang kemajuan generasi muda Desa Klangon.

4.2 Saran
Berikut saran-saran berdasarkan hasil kesimpulan :
1. Pemerintah wajib untuk tetap mamantau keadaan desa secara terus-menerus agar tidak
bermuculan permasalahan-permasalah yang terlihat sepele namun berdampak besar bagi
masyarakat.
2. Pemerintah dalam melaksanakan program kerjanya harus relevan dengan berbagai
potensi yang ada di desa termasuk dalam bidang pertanian yang notabene menjadi mata
pencaharian mayoritas.
3. Pemerintah Desa perlu untuk mencontoh desa-desa yang lebih maju dan menerapkan
program yang relevan untuk memajukan desa sendiri.
4. Pemerintah Desa harus gencar aktif dalam mengatur masyarakatnya terkait program-
program yang diterapkan di desa.

16
5. Pemerintah Desa hendaknya melakukan upaya untuk membuat masyarakat menjadi
bagian penting dalam pembangunan desa melalui pemberdayaan.

17

Anda mungkin juga menyukai