disampaikan oleh para tokoh masyarakat yang dapat dipercaya, dan diduga kuat
bahwa desa Majakerta sudah mulai ada dan melembaga sejak jaman penjajahan.
Hal ini dibuktikan dengan keberadaan makam Mbah Kerta Maja yang konon
telah diakui secara administratif sebagai salah satu nama Desa dari 211 desa yang
km2 atau 1.212,603 Ha yang terdiri dari tanah sawah 385,00 Ha dan tanah darat
59
60
jiwa yang terdiri laki-laki 4.003 jiwa dan perempuan 4.019 jiwa.
tinggi dengan ketinggian rata-rata 450 diatas permukaan air laut. Wilayah
kemiringan landai dan curam. Jenis tanah di wilayah desa Majakerta terdiri
dari tanah regosol batu-batuan pasir dan intermedier dan tanah latosal yang
terdiri dari tanah regosol batu-batuan pasir dan intermedier dan tanah
8.009 jiwa yang terdiri dari 4.069 jiwa laki-laki dan 4.030 jiwa perempuan.
3. Berdasarkan Pendidikan
jumlah 2.144.
62
tamatan SLTA dengan jumlah 1808, posisi ketiga penduduk yang belum sekolah
dengan jumlah 1520, dan penduduk dengan buta huruf berjumlah 11 orang.
katakan masih memegang kearifan lokal yang walaupun sudah agak memudar,
menjadi kesulitan atau permasalahan warganya. Hal ini bisa dilihat dari kerukunan
yang dilaksanakan oleh warga yang selalu dipenuhi oleh tetangga atau warga
tersebut.
umumnya orang timur. Kedekatan hubungan di antara mereka sangat tampak dan
jelas. Hal ini dapat kelompok praktikan lihat pada sebagian besar warga yang
masih berhubungan saudara, seperti ciri-ciri yang ada pada masyarakat tradisional
yaitu dimana hampir seluruh penduduk yang tinggal menetap di sebuah lokasi
Sebagian masyarakat Desa Majakerta sudah ada yang menikah, berumah tangga
dengan masyarakat luar Jawa, baik yang laki-laki maupun yang wanitanya.
kehidupan keseharian. Kepemimpinan secara formal yang ada mulai dari tingkat
persaudaraan ini juga yang selama ini membuat masyarakat cukup responsif
maju. Hal ini bisa dilihat dari segi pertanian, peternakan dan industrinya,
sapu, komoditas yang satu ini memang menjadi andalan bagi warga untuk
mengais rupiah sebab sapu ini sangat mudah dijual ke pasaran, masyarakat
warga desa, tapi kualitas produk kerajinan ini dinilai sudah berkualitas
Maka penjualan sapu glagah tidak hanya merambah ke daerah yang cukup
seperti Jakarta, Bandung bahkan sudah mulai dijual di luar negeri seperti di
4.1.4.1 Kesehatan
data dari Profil dan Tipologi Desa Majakerta Tahun 2020 dapat diketahui bahwa
terdapat 6 jenis prasarana kesehatan di Desa Majakerta adalah Bidan Swasta yang
berjumlah dua orang, Dokter Gigi berjumlah satu orang, klinik/balai pengobatan
satu yang berada di RW 02, apotek yang berjumlah satu, posyandu yang
4.1.4.2 Pendidikan
pendidikan, yang terdiri dari dua Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan
jumlah siswa 20 orang dengan 2 tenaga pengajar, lalu dua Taman Kanak-Kanak
(TK) dengan 8 orang tenaga pengajar, satu sekolah menengah pertama, lima
sekolah dasar dan satu tempat kursus yang kegiatan pelatihan . Jadi jumlah sarana
65
sudah bervariasi.
4.1.4.3 Keagamaan
membutuhkan tempat yang bersih dan suci. Adanya prasarana ibadah merupakan
sebagaimana mestinya. Berdasarkan data dari Profil dan Tipologi Desa Majakerta
Tahun 2020, di Desa Majakerta hanya terdapat satu jenis tempat ibadah yang
tersedia yaitu mesjid. Bangunan mesjid tersebut berjumlah tiga belas buah
bangunan yang tersebar di setiap RW. Mayoritas agama warga desa Majakerta
adalah Islam, jadi fasilitas ibadah untuk agama lain tidak tersedia.
Keterangan :
7. Lebe: Sulistyo
Potensi dan sumber merupakan salah satu alat atau bahan yang dapat
permasalahan sosial yang ada disana. Desa ini merupakan daerah yang berada di
Hal ini membuat suasana asri nan sejuk merupakan ciri khas dari Desa Majakerta.
Desa Majakerta merupakan Desa yang indah dimana terdapat sungai bersih dan
air terjun. Berikut ini adalah beberapa potensi dan sumber yang terdapat di Desa
Majakerta :
kendaraan mesin dan lain sebagainya. Desa Majakerta memiliki modal fisik
infastruktur berupa jalan aspal, jembatan yang dapat membantu akses masyarakat
menjadi lebih mudah dan dapat menghubungkan dengan desa lain, saluran irigasi
air, lapangan sepak bola, track balap. Modal fisik bangunan berupa masjid dan
sebagai sarana ibadah, pos kamling, kantor balai desa, lembaga pendidikan seperti
4.1.6.2 Finansial
Modal finansial ini merupakn modal yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk
materialistic. Bentuk modal finansial ini dapat berupa anggaran dari pemerintah
68
desa untuk kegiatan desa meliputi uang kas, kredit, tabungan dan sumber
dimanfaatkan yakni dana desa, sumbangan swasta, selain itu juga dana kas
4.1.6.3 Teknologi
mesin pemarut kelapa yang digunakan oleh memarut kelapa, selain itu juga
memiliki mesin penggiling dimana mesin penggiling ini ada dua yakni yang
digunakan untuk menggiling tepung dan satunya lagi untuk menggiling jahe, alat
pembuat kopi yang digunakan di kafe desa, serta mesin jahit yang semua alat
tersebut dibeli dari dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah Desa Majakerta.
4.1.6.4 Spiritual/Budaya
Modal spiritual atau budaya dapat berupa nilai-nilai yang penting dan
kerelaan untuk berbagi dan saling mendoakan. Nilai yang lainnya yakni nilai
kerukunan bersama. Modal ini juga terlihat di Desa Majakerta tercermin dari
seluruh masyarakat Majakerta yang beragama dan dapat menjalankan ibadah serta
hari raya agama dengan khidmat, kemudian masyarakat di Desa Majakerta juga
mencerminkan sikap yang menghargai, menghormati orang yang lebih tua atau
4.1.6.5 Sosial
Modal Sosial yang terdapat di Desa Majakerta berupa Kelompok kajian ibu-
Kegiatan ini akan memberikan dampak seperti masyarakat menjadi semakin tau
4.1.6.6 Lingkungan
lingkungan alam baik udara, tanah maupun air yang memberikan penghidupan
bagi masyarakat.
Desa Majakerta sendiri memiliki aset lingkungan yang banyak yang dapat
Selain itu juga kebun-kebun, dan perbukitan yang ditanami pohon baru.
pupossive sampling yang mengacu pada karakteristik anak, yakni anak usia
sekolah dasar, masih mau dan mampu untuk diajak berkomunikasi secara mudah,
serta masih mengikuti pembelajaran daring. Pada penelitian ini, informan utama
dibutuhkan peneliti.
informan AL, AF, QA dan NJ sebagai anak sekolah dasar yang menghadapi
penelitian ini. Untuk lebih jelasnya mengenai karakteristik dari keenam informan
Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini terdiri dari enam orang informan yang
perempuan terdiri dari empat orang yaitu informan QA, NJ, EN dan MA.
Kemudian informan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah dua orang yaitu
4.2.1.2 Usia
Usia dari kelima informan ini sangat beragam, dimulai dari usia yang
58 tahun. Dilihat dari data tersebut, usia informan pada penelitian ini sangat
sekolah dasar. Hal itu dikarenakan informan utama pada penelitian ini
NJ, QA, AF dan informan AL. Sedangkan dua informan lainnya memiliki latar
belakang pendidikan yang berbeda, yaitu informan MA lulusan dari SMA dan
pembelajaran daring.
4.2.1.4 Pekerjaan
Sumber : Hasil Penelitian Penyesuaian Diri Anak dalam Menghadapi Pembelajaran Daring di Desa Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang
74
siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dan mampu bertindak
ditandai dengan tidak adanya rasa benci, lari dari kenyataan atau tanggungjawab,
menyertai rasa bersalah, rasa cemas, rasa tidak puas, rasa kurang dan keluhan
Aspek Penyesuaian
Pribadi
Televisi)
maupun televisi. Selain itu, koneksi internet merupakan hal yang paling
“Kalo buat belajar pakainya hp. Dikasih tugasnya kan lewat situ
mbak sama bu guru. Kadang juga liat TV yang nayangin video
belajar itu lho mbak”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan QA, dalam
EN :
adalah membagikan tugas melalui WhatsApp group yang terdiri dari guru
informan EN :
online ini diterapkan agar kegiatan belajar tetap berjalan walaupun harus di
“Sinyal nya mbak suka hilang. Apalagi kalau mati lampu seharian.
Ngga ada sinyal. Soalnya di desa kali ya mbak”.
handphone namun terkendala oleh jaringan internet atau signal yang sulit
dijangkau oleh anak karena rumah anak yang berada di desa, tidak semua
Kendala lainnya berasal dari diri siswa sendiri yang memiliki kesadaran
dilakukan adalah jarak jauh. Terkadang materi yang diberikan oleh guru
lebih leluasa jika ada materi yang tidak dimengert dan bisa menanyakan
“Kalau ada tugas dari bu guru ya dikerjain dulu. Coba dikerjain lah
mba. Kalo nggak paham Tanya temen yang lain”.
Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan yang informan QA nyatakan
bahwa selama pembelajaran daring ia mau tidak mau harus mengikuti alur
gurunya.
yang hanya dilakukan via online. Anak harus tetap mengikuti alur materi
yang diberikan dan adanya kesadaran dari dalam diri anak membuat ia
merasa harus belajar lebih rajin untuk mengerjakan tugas dengan baik
tatap muka dimana anak lebih leluasa ketika bertanya tentang materi yang
tidak dipahami.
“Belajar online jadi nggak bisa ketemu bu guru nggak bisa tanya
kalau ada pertanyaan yang susah. Kalo ada tugas yang susah ya
dikerjain sebisanya. Yang penting tetep dikerjain mbak. Kadang
dibantu juga ngerjain tugasnya”.
83
ini orang tua juga dituntut menjadi orang tua yang serba bisa. Orang tua
dapat berperan menjadi orang tua anak sekaligus guru bagi anak. Hal ini
mengerjakan tugas dengan baik karena ada kesadaran dalam dirinya akan
hal tersebut. Disisi lain peran orang tua juga sangat berpengaruh selama
bertemu dengan gurunya dan banyak hal lain yang tidak bisa anak lakukan
informan AF :
“Yang dirasain pastinya bosan sih mbak. Apalagi lagi corona juga
kan nggak boleh keseringan main di luar”.
yaitu metode pembelajaran yang digunakan guru tidak disukai anak, media
banyak hafalan, tugas-tugas (PR), dan tekanan dari mata pelajaran dari
guru lainnya, serta saat mengajar guru terlalu monoton kepada peserta
didik tanpa adanya relaksasi dalam belajar sehingga anak cepat merasa
“Dikasih tugas terus sama bu guru mbak, jadi bosan. Kalo pas di
sekolah ya tugasnya banyak juga sih mbak tapi dijelasin juga, jadi
saya paham. Kalo sekarang Cuma dikasih tugas terus”
Hal yang tak jauh berbeda juga dinyatakan oleh informan NJ tentang
merupakan orang tua dari informan NJ. Dimana peran orang tua juga
“Selama cucu saya belajar online, kami orang tua juga merasakan
dampaknya dek. Namanya anak kecil disuruh belajar kayak gini di
rumah aja pasti merasa bosan.
dimiliki anak-anak juga menimbulkan rasa bosan. Hal ini tentunya juga
“Kalo lagi bosan ya biasanya diajak main sama kakak saya mbak.
Bikin mobil-mobilan juga”.
“Iya, selama belajar online bosan mbak. Kadang udah dikasih tugas
lagi sama guru padahal materi sebelumnya masih belum paham.
Apalagi kalo banyak tugas. Kadang minta tolong sama ibu atau
tante buat ngajarin materi lagi.
Biasanya kalo bosan sih nonton youtube mbak. Kadang juga diajak
ayah buat nanem sayuran di halaman depan. Lumayan mengurangi
bosannya mbak”.
88
keadaan yang cukup baik. Indikator baik disini adalah informan dapat
bosan dan cemas akan berlangsungnya pembelajaran daring. Selain itu informan
dapat melalukan pertahanan diri sesuai kondisi yang dialami selama pembelajaran
daring dan untuk dijadikan pembelajaran kedepannya untuk lebih baik lagi.
individu hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan- hubungan tersebut
sekolah, teman atau masyarakat luas secara umum. Proses berikutnya yang harus
memiliki aturan yang tersusun dengan sejumlah ketentuan dan norma atau nilai-
nilai tertentu yang mengatur hubungan individu dengan kelompok. Dalam proses
pembentukan jiwa sosial pada dirinya dan menjadi pola tingkah laku kelompok.
Hal ini membuat kegiatan interaksi sosial yang biasanya dilakukan oleh
rumah, memakai masker, menjaga jarak dengan orang atau physical dan social
daring/online.
Penelitian pada penyesuaian diri pada aspek penyesuaian sosial anak yang
Aspek Penyesuaian
Sosial
harus membiasakan diri dengan adanya protokol kesehatan dan orang tua
menjaga jarak, serta bersedia diukur suhu tubuh ketika mengikuti suatu
kegiatan atau memasuki wilayah tertentu. Hal ini seperti informasi yang
“Kalau keluar sih sekarang harus pakai masker mbak. Mama selalu
nyuruh gitu, pokoknya kalo nggak pakai masker ya nggak boleh
keluar”.
diingatkan oleh orang tuanya untuk tetap memakai masker ketika keluar
“Selalu diingetin sama Mbah (nenek) buat selalu pake masker kalo
mau keluar rumah, terus main sama temen.
Dulu saya nggak suka pakai masker mbak. Rasanya pengap. Tapi
karena ada corona ini jadi harus selalu pakai masker”.
perubahan pola hidup sehat dan bersih yang mau tak mau mereka harus
dirinya pun selalu diingatkan oleh orang tuanya untuk selalu memakai
masker ketika hendak bepergian. Hal lain yang diajarkan oleh orang
tuanya yaitu untuk selalu mencuci tangan selepas dari luar rumah. Berikut
pernyataan informan QA :
“Kalau mau pergi harus selalu pakai masker mbak. Ibu yang
nyuruh. Terus kalau abis pergi juga bajunya harus diganti. Yang
paling penting jangan lupa cuci tangan”.
93
dari informan QA :
“Kalau anak saya ini kadang susah kalo dibilangin suruh pake
masker dek. Apalagi kalau keluar atau main sama temennya
kadang nggak pakai masker. Kalau keluar ya saya bolehin yang
penting harus pake masker. Tapi namanya anak-anak, kalo udah
keluar maskernya dicopot duhh. Sekarang sih udah nurut dek.
Tapi syukurnya anak saya ini gelem dek kalo disuruh cuci tangan
kalo abis keluar. Nurut lah”
kering, menyita waktu, tangan jadi sensitif. Namun untuk penerapan cuci
tangan ini umumnya tidak begitu menjadi kendala bagi anak selama ini.
“Selalu diingetin sama Mbah dan Mas buat selalu pakai masker.
Terus juga cuci tangan yang rajin. Tapi kadang juga nggak cuci
tangan mbak kalo pas di Madrasah. Soalnya kran air nya sering
94
nggak nyala atau airnya habis, jadi nggak cuci tangan. Akhirnya
cuman pakai hand sanitizer aja”.
merasa aneh, kurang aware dengan lawan bicara, diri sendiri disiplin
“Selalu diingetin sama Mbah dan Mas buat selalu pakai masker.
Terus juga cuci tangan yang rajin. Tapi kadang juga nggak cuci
tangan mbak kalo pas di Madrasah. Soalnya kran air nya sering
nggak nyala atau airnya habis, jadi nggak cuci tangan. Akhirnya
cuman pakai hand sanitizer aja”
95
semua siswa semua jenjang untuk belajar dari rumah melalui sistem daring
sistem belajar jarak jauh, dimana Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM)
belajar.
96
tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada. Alasan lain anak melakukan
“Kalau ada tugas yang susah itu biasanya minta diajarin sama
mama. Kalo mama nggak bisa biasanya belajar bareng sama
temen terus minta diajarin kakaknya, gitu mbak.Terus di tempat
temen saya ini ada wi-finya jadi gampang kalau cari tugas yang
susah”.
kesehatan yang ada. Seperti tetap memakai masker dan mencuci tangan.
pertemuan via virtual tidak bisa berjalan dengan baik. Berikut pernyataan
informan AF :
pertemuan yang diadakan oleh gurunya via online. Namun kendala internet
keadaan yang dapat dikatakan baik. Indikator baik disini adalah informan dapat
Dengan adanya pandemi seperti yang terjadi pada saat ini membuat segala
“Harapannya ya virus ini cepet hilang mbak. Biar bisa kayak dulu lagi.
Keluar kemana aja bebas nggak usah pakai masker. Bisa belajar di
sekolah lagi dan ketemu temen-temen sama guru”.
100
informan AF adalah semoga pandemic cepat usai dan segala aktivitas dapat
berjalan seperti biasanya kembali dan dapat bertemu dengan orang tuanya tanpa
“Semoga corona cepat hilang mbak. Biar bisa kayak dulu lagi. Terus biar
bisa cepet ketemu sama mama papa, soalnya di sana ngga boleh keluar
dari tempatnya”
Dirinya juga berharap semoga wabah ini cepat usai dan bisa bersekolah seperti
biasanya tanpa ada rasa takut yang mengancamnya. Hal lain yang menjadi
“Harapannya semoga corona hilang mbak. Kalau hilang kan nanti bisa
sekolah lagi, ibu sama ayah bisa kerja kaya biasanya lagi kan. Nggak
takut juga kalau mau keluar rumah.
Terus semoga selama belajar online ini saya dan temen-temen yang lain
juga bisa ngikutin pelajarannya. Semoga pak guru atau bu guru jelasin
materinya dibuat mudah, biar kita paham hehehe...”
“Iya semoga corona cepat pergi mbak. Pengen ketemu mama papa juga
soalnya selama corona belum pulang, katanya nggak boleh.
Terus biar bisa cepet ke sekolah lagi. Lebih paham belajar di sekolah
soalnya hehe...”
informan banyak memiliki harapan-harapan besar agar pandemic ini cepat berlalu
agar semua kegiatan dapat berjalan dengan normal seperti sedia kala.
101
menggunakan teori yang ada pada bab II. Berdasarkan hasil penelitian, berikut
penyesuaian sosial.
Menurut Atwater (1983, p. 36) dalam penyesuaian diri harus dilihat dari tiga
aspek yaitu diri kita sendiri, orang lain dan perubahan yang terjadi. Namun pada
dasarnya penyesuaian diri memiliki dua aspek yaitu: penyesuaian pribadi dan
penyesuaian sosial.
teknologi lain seperti laptop maupun televisi. Segala bentuk tugas yang
Hal ini menuntut agar anak dapat terbiasa belajar dengan menggunakan media
elektronik dan salah satu yang paling umum adalah handphone. Dalam
pelaksanaannya pun tak terlepas dari beberapa kendala, seperti anak yang tidak
jarak jauh. Yang artinya anak-anak tidak bertatap muka langsung dengan guru
diajarkan oleh gurunya dan dapat mengerjakan tugasnya dengan baik. Namun
pada praktiknya, anak-anak sulit untuk mengikuti alur materi yang diajarkan
oleh gurunya. Hal ini dikarenakan kebiasaan pembelajaran tatap muka dimana
tanya jawab dan penjelasan materi lebih fleksibel dilakukan. Meski demikian,
rasa bosan yang melanda mereka. Dimana selama pembelajaran daring mereka
tidak bisa bertemu dengan teman di sekolahnya, dengan gurunya dan tidak bisa
pembelajaran daring dan ada pula informan yang merasa lebih sering
diberikan oleh guru, ada pula yang merasa sukar mengikuti pelajaran yang
kondisi yang ada pada saat ini. Dalam penyesuaian pribadi, individu harus bisa
perubahan yang saat ini dialami. Yaitu pembelajaran yang awalnya tatap muka
dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut
dikarenakan sulitnya akses internet dikarenakan lokasi Desa Majakerta ini yang
berada di pegunungan. Hal lain yang menjadi hambatan adalah anak-anak yang
merasa jauh lebih baik bersekolah seperti biasanya karena akan lebih mudah
untuk menangkap penjelasan dari guru mereka. Merekapun mau tidak mau
Orang tua pun merasakan imbas dari adanya pembelajaran daring ini.
anaknya ketika kesulitan dalam mengerjakan tugas dan lainnya. Disisi lain
protokol kesehatan menjadi hal wajib yang dilakukan oleh semua orang dan
semua kalangan. Tak terkecuali pada anak usia sekolah dasar. Anak tentunya
harus diberi pengertian oleh orang tuanya betapa pentingnya untuk mematuhi
protokol kesehatan selama pandemi. Hal ini juga dilakukan oleh informan,
dimana mereka bisa mengikuti Adaptasi Kegiatan Baru atau new normal.
bisa menyesuaikannya.
daring, informan kerap melakukan belajar kelompok. Hal ini dilakukan ketika
belajar kelompok ini tetap dengan memerhatikan protokol kesehatan yang ada.
terbatas. Hal ini lah salah satu penyebab diubahnya metode pembelajaran tatap
pertemuan yang dilakukan oleh guru dengan siswanya pun terbatas. Namun
106
dengan adanya kemajuan teknologi seperti sekarang, hal tersebut bukanlah hal
yang sulit untuk melakukan pertemuan. Pertemuan bisa dilakukan dengan via
virtual melalui aplikasi WhatsApp video call maupun zoom meeting. Namun
yang menjadi kendala adalah terbatasnya jaringan internet yang ada di Desa
dan kenyataan. Masalah merupakan sesuatu yang harus diatasi dan dipecahkan,
sehingga dengan demikian tujuan yang telah ditetapkan akan dapat tercapai.
Menurut Jansen dalam Edi Suharto (2009:83) secara luas masalah dapat
kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya”. Berdasarkan
pada anak.
yang ditemukan tidak terjadi pada seluruh aspek penyesuaian diri, dan hanya
Kebutuhan ini menjadi suatu hal yang harus dipenuhi atau diberikan kepada pihak
aspek dari proses penyelesaian masalah, yang dalam hal ini adalah dengan
1. Pembentukan kelompok belajar agar anak tidak merasa bosan dan dapat
berbagai pihak merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan sistem sumber
yang ada sehingga kegunaan dari sumber tersebut dapat dirasakan lebih efektif.
1. Sumber Informal
dan cinta, nasihat dan informasi serta bentuk-bentuk pelayanan lainnya, pada
2. Sumber Formal
Sumber formal merupakan sumber yang berasal dari luar diri informan.
Tengah.
pembelajaran daring.
proses penelitian ini memiliki sikap yang sukarela untuk membantu anak-
110