Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI
1. Letak Geografis Desa Kotasari
Desa KOTASARI memiliki luas wilayah 435,494 Ha, yang terdiri dari 3
Dusun dengan 3 Rukun Warga dan 13 Rukun Tetangga. Desa Kotasari memiliki
batas wilayah administratif sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Gempol Kec. Pusakanagara


Sebelah Timur : Desa Pusakaratu Kec.Pusakanagara dan Ds.Pusakajaya,
Kec.Pusakajaya
Sebelah Selatan : Desa Bojong Tengah Kecamatan Pusakajaya
Sebelah Barat : Desa Mundusari Kecamatan Pusakanagara

2. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan, sehingga
pendidikan adalah sebuah Investasi (modal) di masa yang akan datang. Di Desa
Kotasari tahun 2013-2015, jumlah guru dan murid tiap tahunnya mengalami
peningkatan. Guru pada tahun 2015 berjumlah 22 orang, SD sebanyak 588
orang, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel : 7
Data pendidikan/Sekolah Formal dan Non Formal
Di Desa Kotasari Tahun 2011-2015
No Uraian PAUD SD SMP SLTA
1 Guru 3 22 5 3
2 Murid 36 588 1200 453
Sumber : Data Desa Kotasari

Pada masa kepemimpinan kepala desa ini, jumlah sarana prasarana sekolah
maupun jenjang terus diupayakan baik kuantitas maupun kalitasnya, baik itu
negeri maupun swasta, dari mulai Paud/BKB Kemas dan SD. Adapun jumlah
sarana prasarana pendidikan desa Kotasari terdiri dari jenjang Paud/BKB
Kemas s.d SD, baik formal maupun non formal. Nama dan jumlah sarana
Pendidikan yang ada didesa Kotasari untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :

Tabel : 8
Data Sarana dan Prasarana Pendidikan
Di Desa Kotasari Tahun 2015
Jumlah
No Nama Sekolah Jenjang Status Lokasi
Murid

1 SDN Pelita 1 NEGERI DUSUN SIMPANG 351

2 SDN Kotasari 1 NEGERI DSN LIANGBUAYA SELATAN 124

3 SDN Simpang 1 NEGERI DUSUN SIMPANG 113

4 Madrasyah Diniyah 1 SWASTA DUSUN SIMPANG 34

5 Madrasyah Diniyah 1 SWASTA DSN LIANGBUAYA UTARA 65

6 BKB Kemas 1 SWASTA DSN LIANGBUAYA UTARA 47

7 Pon Pes 1 SWASTA DSNLIANGBUAYA SELATAN 70

Sumber: Data Desa Kotasari


Rekapitulasi jenis dan jenjang Sarana Pendidikan Formal dan Non Formal
di Desa Kotasari, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel : 9
Jenis dan Jenjang Sarana Pendidikan Formal dan Non Formal
Di Desa Kotasari Tahun 2015
No Jenjang Jenjang Lokasi
1 TK/PAUD/RA BKB Kemas Liangbuaya Utara
2 SD SD Desa Kotasari
MI MD Liangbuaya Utara &
3
Simpang
4 SLTP - -
5 SLTA - -
6 Perguruan Tinggi
7 PKBM
Jumlah 5
Sumber : Data Desa Kotasari

Jika dilihat pada tabel 9 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi
sekolah baik formal maupun non formal berdomisili di dusun Liangbuaya
Selatan, dan Simpang untuk SD, sehingga dusun Liangbuaya Utara tidak ada
sama sekali jenis pendidikan formal, terutama untuk jenjang SD, Maka ini
dijadikan target yang harus dapat terealisasi selambat-lambatnya pada akhir masa
jabatan Kepala Desa Periode ini.

3. Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan


Pada umumnya lahan yang terdapat didesa Kotasari digunakan secara
produktif dan hanya sedikit saja yang tidak dipergunakan.Hal ini menunjukan
bahwa penggunaan lahan desa Kotasari memiliki sumber daya alam yang
memadai dan siap diolah. Luas lahan berupa sawah 282,772 Ha,luas area
perempangan 2,5 Ha,dan luas pemukiman 197 Ha.

Tabel : 2
Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan
Di Desa Kotasari Tahun 2010
Sawah (Ha) Darat (Ha)

Teknis ½ Tadah Pekarangan Hutan Perikanan Hutan Lain-lain


Teknis Hujan Pemukiman Rakyat Empang Negara

282,772 ha 197 ha 2,5 ha 39 ha

Sumber :Data Desa Kotasari


4. Kependudukan
Penduduk Desa Kotasari berdasarkan data terakhir hasil sensus penduduk
2015 tercatat sebanyak 4.790 jiwa, tahun 2014 sebanyak 4.714 jiwa, tahun 2013
sebanyak 4.553 jiwa, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel : 3
Jumlah Penduduk Desa Kotasari
Tahun 2011-2015
Laju
No Tahun Jumlah
Pertumbuhan

1 2011 4.453 jiwa

2 2012 4.514 jiwa

3 2013 4.564 jiwa

4 2014 4.714 jiwa

5 2015 4790 jiwa

Sumber: Desa Kotasari

5. Luas Wilayah Desa


Luas Wilayah Desa : 435,494 Ha Terdiri dari :
Luas Area Pesawahan : 282,772 Ha
Luas Area Perempangan : 2,5 Ha
Luas Pemukiman : 145,922 Ha
Luas Perkantoran : 0,90 Ha
Luas Kuburan : 1,250 Ha
Luas Lahan Olah Raga : 2,150 Ha
Jumlah : 435,494 Ha
Desa Kotasari terdiri dari 3 (tiga) Dusun 3 (tiga) RW dan 13 (tiga belas) RT.
Dusun Dusun Liangbuaya Utara terdiri dari 1 RW (RW 01) membawahi 5 RT (RT
01,02,03,04 dan Rt 05 ) terletak disebelah barat Kantor Desa. Dusun Liangbuaya
Selatan terdiri dari 1 RW (RW 02,) membawahi 4 RT (RT 06,07,08,dan Rt 09 )
terletak disebelah Selatan Kantor Desa. Dusun Simpang terdiri dari 1 RW (RW
03,) membawahi 4 RT (RT 010,011,012,dan Rt 013 ) terletak disebelah Timur
Kantor Desa.

B. PERMASALAHAN
1. Bagaimana peningkatan pendidikan pada aspek keaksaraan di Desa Kotasari
Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang?
2. Bagaimana peningkatan usaha mandiri di Desa Kotasari Kecamatan
Pusakanagara Kabupaten Subang?

C. TUJUAN
1.Tujuan Umum
a. Meningkatkan kemampuan keberaksaraan warga belajar yang telah
mengikuti program keaksaraan hingga mencapai kompetensi keaksaraan
dasar,
b. Meningkatkan kemampuan usaha mandiri sesuai dengan potensi yang
dimiliki oleh warga belajar,
c. Memberdayakan warga belajar yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotor.

2.Tujuan Khusus
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar, melalui interaksi dengan
masyarakat yang secara langsung dapat menemukan, memecahkan dan
menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis dan
interdisipliner.
b. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi dan
seni dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat gerak serta
mempersiapkan kader-kader pembangunan.

c. Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi tekno struktural


dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak dan permasalahan
yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan. Dengan demikian lulusan Perguruan Tinggi secara relatif
menjadi lebih siap pakai dan terlatih dalam menanggulangi permasalahan
pembangunan secara lebih pragmatis dan interdisipliner.

D. TARGET YANG DIHARAPKAN


Terbentuk dan terlaksananya program keaksaran dan usaha mandiri di wilayah
Desa Kotasari, Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang, yang diharapkan dapat
meminimalisir angka buta aksara dan menciptakan masyarakat yang produktif, serta
berdaya saing.

E. LOKASI KKN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang kami laksanakan selama 40 hari, yang diadakan
secara dua tahap yakni tahap 1 pada tanggal 13 Juni sampai dengan tanggal 27 Juni
2016 dan tahap 2 pada tanggal 15 Juli 2016 sampai dengan 6 agustus 2016 yang
berlangsung di Desa Kotasari Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang.

F. MAHASISWA DAN DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN


Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlokasi di Desa Kotasari
Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang berjumlah 9 orang dengan jurusan yang
berbeda-beda. Adapun data mahasiswa yang mengikuti KKN di Desa Kotasari
Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang di bawah ini:
NO. NIM NAMA JURUSAN

1. 1303523 Ekra Dehia Manajemen Industri Katering

2. 1305749 Elza Anisa Suwandi Fisika

3. 1306574 Hafizh Syafaaturrahman Administrasi Pendidikan

4. 1300021 Helga Widi Lestari Pendidikan Bahasa Jepang

5. 1301314 Jesica Putri Sagala Pendidikan Teknik Agroindustri

6. 1307906 Maulida Pendidikan Khusus

7. 1301153 Riski Karima putri Pendidikan Luar Sekolah

8. 1306381 Rizky Ramdani Pendidikan Geografi

9. 1305989 Siti Wahyuni Bahasa Dan Sastra Indonesia

Kuliah Kerja Nyata (KKN) tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari Dosen
Pembimbing Lapangan yang telah membantu serta membimbing kita pada saat pra
KKN, KKN berlangsung dan pasca KKN. Dosen Pembimbing Lapangan KKN
Tematik UPI Desa Kotasari Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang bernama
Gema Rullyana, M. Pd.
BAB II
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN HASIL PROGRAM

A. Perencanaan Program
1. Sosialisasi tentang KUM melalui Program KKN Tematik KUM
Menurut Vander Zanden pada Ihroni (1999, hlm. 75) menjelaskan bahwa
“sosialisasi adalah proses interaksi sosial melalui mana kita mengenal cara-cara
berpikir, berperasaan dan berperilaku, sehingga dapat berperan serta secara efektif
dalam masyarakat”. Tahap sosialisasi yang kami lakukan kepada warga
masyarakat Desa Kotasari di bagi menjadi beberapa tahap, pertama pada tahap
penyambutan di Balai Desa yang dilaksanakan oleh Kepala Desa pada tanggal
14 Juni 2016 yang dihadiri oleh aparatur desa, ibu-ibu PKK, kepala dusun, RT
dan beberapa warga masyarakat sekitar, dengan tujuan perkenalan antara
makasiswa KKN Kotasari dan lapisan masyarakat desa. Tahap kedua, kami
melakukan sapa warga kepada masyarakat Desa Kotasari dengan mendatangi
sejumlah rumah masyarakat sekitar posko, dengan tujuan memperkenalkan
berbagai program yang akan dilaksanakan selama KKN berlangsung.

2. Pendekatan dan Identifikasi Potensi Keluarga/Masyarakat, Lembaga,


Permasalahan serta Kebutuhan Program
Setiap kegiatan ataupun program yang akan dilaksanakan di masyarakat
tidak lepas dari pendekatan. Pendekatan partisipatif membuat kita menjadi lebih
mudah untuk berinteraksi dengan warga sekitar Desa Kotasari. Seperti yang
dikatakan oleh Supriatna (2000, hlm. 65) mengatakan bahwa “perencanaan
partisipatif merupakan perencanaan yang bertujuan melibatkan kepentingan
rakyat dan dalam prosesnya melibatkan rakyat (baik langsung maupun tidak
langsung)”. Pendekatan yang kami lakukan kepada masyarakat Desa Kotasari
yaitu pendekatan partisipatif dengan menggunakan Surat Kebutuhan Belajar
Masyarakat (SKBM) yang didalamnya terdapat data warga masyarakat dan
kebutuhan belajar yang dibutuhkan oleh masyarakat serta potensi apa saja yang
masyarakat miliki.
Teknik yang kami lakukan ketika menyebarkan Surat Kebutuhan Belajar
Masyarakat dengan cara sapa warga atau bersilaturrahim dengan warga
setempat. Anggota kelompok KKN kami dibagi menjadi 3 bagian untuk
mewawancarai 3 dusun, yaitu Dusun Simpang, Dusun Liang Buaya Utara dan
Dusun Liang Buaya Selatan.
Hasil dari penyebaran SKBM yang kami lakukan terhadap 3 dusun di Desa
Kotasari ini menyimpulkan bahwa terdapat beberapa warga yang belum melek
aksara. Sebagian besar warga desa kotasari menghabiskan waktu sehari-harinya
dengan menjadi buruh tani. Kebutuhan belajar yang mereka butuhkan adalah
pelatihan membuat makanan yang berinovasi dengan alasan agar dapat
mingkatkan produktivitas perekonomian dan ada beberapa warga masyarakat
yang membutuhkan pelatihan tata rias.
Kecamatan Pusakanagara memiliki satuan pendidikan nonformal yaitu
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang didalamnya terdapat
beberapa program yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Bacaan
Masyarakat (TBM), Kesetaraan Paket A, B dan C, serta Keaksaraan. PKBM
Tersebut bernama PKBM Purnama Pusaka. Untuk menjalankan program KKN
yang berhubungan dengan KUM, kami bekerjasama dengan PKBM tersebut
dan melibatkan warga belajar kelompok belajar keaksaraan yang ada di Desa
Kotasari. Warga belajar untuk kelompok belajar keaksaraan yang ada di Desa
Kotasari berjumlah 30 orang dengan masing-masing jumlah tiap dusun yang
ada di Desa Kotasari berbeda-beda.
3. Penyusunan Perencanaan, Langkah-Langkah Kegiatan dan Revisi
Progam Kegiatan KKN KUM
a. Penyusunan Perencanaan
Tabel 1.1
Jenis Kelamin Responden Desa Kotasari
No. Jenis Kelamin F %
1. Laki-laki 4 13,4%
2. Perempuan 26 86,6%
Jumlah 30 100%

Tabel 1.2
Usia Responden Desa Kotasari
No. Rentang Usia F %
1. 0 – 15 0 0%
2. 16 – 30 0 0%
3. 31 – 45 6 20%
4. 46 – 60 23 76,6%
5. 61 – 75 1 3,4%
Jumlah 30 100%

Tabel 1.3
Pekerjaan Responden Desa Kotasari
No. Pekerjaan F %
1. IRT 18 60%
2. Buruh 8 26,6%
3. Tani 4 13,4%
Jumlah 30 100%
Tabel 1.4
Kebutuhan Belajar Responden Desa Kotasari
No. Kebutuhan Belajar F %
1. Masak 21 70%
2. Make Up 9 30%
Jumlah 30 100%

Tabel 1.5
Kemampuan yang dimiliki Responden Desa Kotasari
No. Kemampuan yang dimiliki F %
1. Masak 7 23,3%
2. Berdagang 19 63,4%
3. Bercocok tanam/Tani 4 13,3%
Jumlah 30 100%

Berdasarkan beberapa tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 30


responden Desa Kotasari yang diwawancarai terdapat 13,4% berjenis
kelamin laki-laki dan 86,6% berjenis kelamin perempuan. Dilihat dari
rentang usia responden Desa Kotasari 31-45 tahun sebanyak 6 orang
(20%), 46-60 tahun sebanyak 23 orang (76,6%) dan 61-75 tahun
sebanyak 1 orang (3,4%). Dilihat dari segi pekerjaan responden Desa
Kotasari terdapat 60% menghabiskan waktu sehari-harinya menjadi Ibu
Rumah Tangga, 26,6% bekerja menjadi buruh dan 13,4% bekerja
sebagai petani, data tersebut menunjukkan bahwa lebih dari setegahnya
masyarakat Desa Kotasari menjadi Ibu Rumah Tangga.
Jika dilihat dari kebutuhan belajar yang ingin dimiliki oleh
responden, rata-rata responden menginginkan keahlian dalam bidang
memasak dan juga dalam bidang kecantikan seperti Make Up.
Responden yang mengingikan keahlian dalam bidang memasak
sebanyak 21 orang (70%) dan keahlian dalam bidang memasak
sebanyak 9 orang (30%). Dilihat dari kemampuan yang dimiliki oleh
responden Desa Kotasari memiliki berbagai kemampuan seperti
memasak, bercocok tanam dan juga berdagang. Adapun sebanyak 7
orang (23,3%) dalam bidang memasak, 19 orang (63,4%) dalam
berdagang dan 4 orang (13,3%) bercocok tanam. Dari beberapa
informasi yang kami dapat setelah melakukan wawancara dan
identifikasi pada warga Desa Kotasari, kami merekomendasikan adanya
kegiatan pelatihan membuat tomat yang di inovasikan menjadi kurma
dan kami menamakan pelatihan tersebut yaitu Pelatihan TORAKUR
(Tomat Rasa Kurma). Selain itu, kami membuat pelatihan lain kepada
warga belajar yaitu pelatihan tata rias.

b. Langkah-langkah Kegiatan
Langkah awal yang kami lakukan ketika melakukan kegiatan, kami
membentuk suatu kepengurusan yang disusun sebagai berikut:
Ketua Pelaksana : Hafizh Syafaaturrahman
Sekretaris : 1. Riski Karima Putri

2. Siti Wahyuni
Bendahara : 1. Elza Anisa Suwandi

2. Maulida
Divisi Acara : 1. Helga Widi Lestari

2. Jesica Putri Sagala


Divisi Humas : 1. Ekra Dehia
2. Rizky Ramdani
Langkah kedua, kami mengunjungi suatu PKBM yang ada di Desa
Gempol untuk berkonsultasi mengenai program keaksaraan usaha
mandiri yang ada di Desa Gempol bersama penilik PNFI, Pengelola
PKBM tersebut, Nara Sumber Teknik kelompok belajar keaksaraan
usaha mandiri, tutor kelompok belajar keaksaraan usaha mandiri dan
perwakilan mahasiswa yang mengikuti KKN dari beberapa desa yang
ada di Kecamatan Pusakanagara. Selanjutnya, kami membagi
mahasiswa KKN menjadi tiga kelompok sesuai dengan jumlah dusun
yang ada di Desa Kotasari dan sesuai dengan kelompok belajar
keaksaraan usaha mandiri yang ada di Desa Kotasari, yaitu kelompok
Bu Iis yang berlokasi di Dusun Liang Buaya Selatan, kelompok Bu
Kartini yang berlokasi di Dusun Liang Buaya Utara dan kelompok Bu
Endang yang berlokasi di dusun Simpang. Setelah semua mahasiswa
terbagi rata pada masing-masing kelompok, langkah selanjutnya yaitu
berkonsultasi dengan para tutor yang sudah ditunjuk oleh PKBM
Purnama Pusaka.

c. Revisi Program Kegiatan KKN KUM


Pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri yang dilaksanakan di
Desa Kotasari sesuai berdasarkan hasil perencanaan yang telah disusun
sebelumnya, hanya saja ada ketidak tepatan di waktu pelaksanaan
program keaksaraan usaha mandiri. Pada saat perencanaan sebelumnya,
kami akan melaksanakan program keaksaraan usaha mandiri sebanyak 9
kali pertemuan, tetapi adanya perubahan jadwal dari PKBM dan
menunggu informasi dari PKBM sehingga keterlaksanaan program
usaha mandiri di Desa Kotasari hanya 6 kali pertemuan.
B. Pelaksanaan Program (Pembentukan)
1. Realisasi Perencanaan Kegiatan KKN KUM
Ketika semua persiapan sudah selesai, maka kami memulai pembelajaran
keaksaraan usaha mandiri dengan jadwal yang berbeda di setiap kelompoknya.
Kelompok Bu Iis memulai pembelajaran keaksaraan usaha mandiri pada
tanggal 20 Juni 2016 hari senin di bulan Ramadhan pukul 09.30. Pada
pertemuan pertama di kelompok Bu iis ini di agendakan sebagai pembukaan
dan perkenalan antara warga belajar dengan mahasiswa KKN UPI. Pertemuan
pertama di kelompok Bu Kartini dan bu Endang dilaksanakan pada tanggal 21
Juni 2016 hari selasa jam 09.00 dengan tempat yang berbeda, yang diagendakan
sebagai pembukaan dan perkenalan antara warga belajar dan mahasiswa KKN
UPI dengan diselingi oleh beberapa permainan.
Pertemuan selanjutnya dilaksanakan pada hari berikutnya yaitu memulai
pembelajaran dengan membaca, menulis dan berhitung pada warga belajar yang
dilaksanakan secara rutin satu minggu 3 kali. Pada kelompok Bu Iis
dilaksanakan di hari Senin, Selasa dan rabu. Pada kelompok Bu Kartini dan Bu
Endang dilaksanakan di hari Selasa, Rabu dan Kamis pada tahap 1 pelaksanaan
KKN TEMATIK UPI. Untuk mengisi waktu senggang, kami mengajar di SDN
Pelita dengan mengisi kegiatan pesantren kilat selama 5 hari pada tanggal 17,
18, 20, 21 dan 22 Juni 2016.
Pada tahap 2 pelaksanaan KKN TEMATIK UPI, kami melakukan pelatihan
TORAKUR untuk kami mahasiswa KKN Desa Kotasari pada hari Jumat dan
Senin tanggal 22 dan 25 Juli 2016 sebelum program pembelajaran keaksaraan
usaha mandiri dimulai di tahap 2. Pelaksanaan pembelajaran keaksaraan saha
mandiri di kelompok Bu Iis dimulai pada hari Senin tanggal 25 Juli 2016
dengan agenda halal bihalal antara warga beajar, tutor dan mahasiswa KKN
UPI. Hari kedua yaitu hari Selasa tanggal 26 Juli 2016 kelompok keaksaraan
usaha Mandiri Bu Iis memulai proses pembelajaran keaksaraan usaha mandiri
pada kelompok Bu Iis diisi dengan membaca, menulis dan berhitung mengenai
pelatihan yang akan diberikan pada warga belajar serta memulai praktek
pelatihan membuat tomat rasa kurma (TORAKUR). Hari ketiga yaitu hari Rabu
tanggal 27 Juli, kami melanjutkan praktek membuat TORAKUR dan
membentuk Kelompok Usaha Bersama sebagai tujuan dari adanya program
keaksaraan usaha mandiri yang diketuai oleh Bu Iis serta adanya acara
perpisahan antara warga belajar dengan mahasiswa KKN karena telah selesai
melakukan kegiatan keaksaraan usaha mandiri pada tahap 2.
Pelaksanaan program kegiatan keaksaraan usaha mandiri pada kelompok
Bu Kartini dimulai pada hari Selasa tanggal 26 Juli 2016 dengan agenda halal
bihalal antara warga belajar, tutor dan mahasiswa KKN UPI. Hari kedua
pembelajaran keaksaraan usaha mandiri pada kelompok bu Kartini ini
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 Juli 2016 dengan kegiatan membaca,
menulis dan berhitung mengenai pelatihan membuat tomat rasa kurma disertai
dengan praktek membuat TORAKUR. Pada hari ketiga yaitu hari Kamis
tanggal 28 Juli 2016, kami melanjutkan praktek TORAKUR yang telah
dipraktekkan pada hari sebelumnya hingga sampai pada tahap pengemasan dan
pelabelan. Berbeda dengan kelompok keaksaraan usaha mandiri lainnya,
kelompok KUM yang ada di Dusun Liang Buaya Utara menambahkan hari
dalam kegiatan KUM dengan diisi dengan pelatihan tatarias yaitu Make Up
yang diberikan pada warga belajar.
Pelaksanaan kegiatan keaksaraan usaha mandiri pada kelompok bu Endang,
berlokasi di dusun Simpang yang dimulai pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2016.
Pada pertemuan pertama di kelompok ini sama seperti kelompok lainnya yaitu
halal bihalal antara warga belajar, tutor dan mahasiswa KKN UPI. Proses
kegiatan pembelajaran dimulai pada hari kedua, yaitu hari Jumat tanggal 29 Juli
2016 dengan memaparkan bagaimana cara membuat TORAKUR serta
mempraktekkan cara pembuatannya. Hari ketiga, yaitu hari Sabtu tanggal 30
Juli 2016 kami melanjutkan kembali pembuatan TORAKUR sekaligus
perpisahan dengan warga belajar kelompok Bu Endang serta pembentukkan
kelompok Usaha Bersama.
Kegiatan tambahan untuk mengisi waktu kosong kami pada tahap 2 ini
yaitu dengan mengajar di PAUD Melati yang lokasinya tidak jauh dari posko
kami yaitu di dusun Liang Buaya Utara. Kegiatan kami mengajar di PAUD
Melati berlangsung selama 2 minggu yaitu pada tanggal 18 – 29 Juli 2016.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program


a. Faktor Pendukung Pelaksana Program
Setiap program kegiatan yang telah direncanakan pasti memiliki faktor
pendukung untuk menjalankan program kegiatan tersebut. Faktor pendukung
yang menjadikan program kegiatan usaha mandiri di Desa Kotasari berjalan
dengan lancar ini yaitu adanya bantuan dari pihak Desa berupa peminjaman
alat-alat yang diperlukan untuk berlangsungnya pelatihan membuat
TORAKUR serta adanya ibu-ibu PKK yang menjadi tutor pada kelompok
belajar keaksaraan usaha mandiri yang sebelumnya pernah menjadi tutor
pada kelompok belajar keaksaraan dasar yang dilaksanakan oleh PKBM
Purnama Pusaka. Selain itu, adanya PKBM Purnama pusaka juga sangat
membantu kami dalam melaksanakan kegiatan keaksaraan usaha mandiri di
Desa Kotasari.

b. Faktor Penghambat Pelaksanaan Program


Faktor penghambat yang ada pada saat pelaksanaan program
berlangsung yaitu kurangnya alat-alat yang dibutuhkan pada saat pelatihan
pembuatan TORAKUR berlangsung sehingga harus meminjam pada warga
belajar. Selain itu, warga belajar yang mengikuti program keaksaraan usaha
mandiri ini juga tidak semuanya hadir dikarenakan adanya warga belajar
yang harus bekerja menjadi petani. Beberapa warga belajar harus pergi
kesawah untuk bercocok tanam sehingga warga belajar tersebut tidak hadir
pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
C. Hasil Kegiatan dan Temuan
1. Hasil Kegiatan
Program kegiatan keaksaraan usaha mandiri yang ada di Desa Kotasai
berjalan dengan baik. Warga belajar memiliki perubahan pada 3 aspek yaitu
kognitif, afektif dan psikomotor. Perubahan pada aspek kognitif warga belajar
berupa pengetahuan yang awalnya tidak bisa membaca menjadi bisa membaca,
dari yang awalnya tidak bisa menulis menjadi bisa menulis, dari yang awalnya
tidak bisa berhitung sedikit demi sedikit menjadi bisa berhitung. Perubahan pada
aspek afektif yaitu warga memiliki antusias yang tinggi dalam belajar dan
mencari ilmu, karena belajar tidak harus pada jalur pendidikan formal. Perubahan
pada aspek psikomotor yaitu warga menjadi terampil dan memiliki keterampilan
dalam menginovasikan tomat menjadi rasa kurma.
Tujuan akhir dari adanya program kegiatan keaksaraan usaha mandiri yang
kami laksanakan yaitu terbentuknya suatu kelompok usaha bersama agar dapat
memasarkan apa yang telah dipraktekan oleh warga belajar sehingga dapat
meningkatan mutu ekonomi warga belajar Desa Kotasari. Pembentukkan
kelompok usaha bersama di Desa Kotasari ini berjumlah dua, yaitu KUBE Melati
Kotasari yang ada Di dusun Liang Buaya Selatan dan KUBE Mawar yang ada di
di Dusun Simpang.
2. Temuan
Analisis SWOT Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Memiliki lahan Subur yang 1. Kurangnya Fasilitas


cukup luas 2. Kurangnya kesadaran
2. Memiiki letak yang strategis akan pentingnya
3. Keinginan untuk Belajar pendidikan
Tinggi 3. Kurangnya penunjang
4. Keinginan untuk berusaha untuk usaha
tinggi 4. Minimnya Ilmu untuk
mengembangkan usaha
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O

1. Aksesibilitas 1. Memanfaatkan Lahan 1. Melakukan perawatan


2. Pembuatan wisata dengan sebaik-baiknya terhadap jalan, sehingga
kuliner 2. Mendukung pembangunan akses tetap lancar
3. Penyerapan Tenega guna meningkatkan 2. Memfasilitasi para
kerja Meningkat pariwisata kelompok usaha
3. Meningkatkan peluang bersama sebagai sarana
usaha bagi masyarakat pengembangan
setempat. masyarakat
4. Memberikan stimulan bagi 3. Menyadarkan minat
masyarakat untuk masyarakat untuk
berwirausaha terhadap pendidikan
5. Meningkatkan mutu 4. Memberikan pembinaan
pendidikan dan penyuluhan usaha
6. Mendirikan BUMDES menengah
sebagai sarana
pembangunan desa
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T

1. Tingkat kejahatan 1. Meningkatkan pengawasan 1. Penertiban trehadap


meningkat terhadap Masyarakat masyarakat yang rewel
2. Jalan utama 2. Mengadakan Penyuluhan 2. Meningkatkan kesadaran
pantura tentang pentingnya akan pentingnya
3. Daya saing pendidikan pendidikan
3. Meningkatkan keamanan di 3. Memperketat
masyarakat pengamanan di setiap
4. Meningkatkan pengawasan wilayah
dan pemahaman bagi anak 4. Pemberian kursus
terhadap pendidikan sebagai sarana
5. Pembinaan soft skill peningkatan ilmu dan
terhadap masyarakat daya saing
BAB III
KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
Keaksaraan usaha mandiri merupakan program pendidikan nonformal dari
lanjutan program keaksaraan fungsional. Adanya program keaksaraan usaha mandiri
di Desa Kotasari yang diadakan oleh PKBM Purnama Pusaka dapat membantu
mengurangi tingkat buta aksara yang ada di Desa Kotasari. Desa Kotasari memiliki
tiga kelompok belajar keaksaraan usaha mandiri yang berlokasi di Dusun Simpang,
Dusun Liang Buaya Utara dan Dusun Liang Buaya Selatan. Jumlah warga belajar
masing-masing kelompok berjumlah 10 orang, sehingga jumlah dari keseluruhan
warga belajar yang mengikuti program keaksaraan usaha mandiri di Desa Kotasari
berjumlah 30 orang. Pembelajaran keaksaraan usaha mandiri memuat 2 kegiatan yaitu
pembelajaran keaksaraan dan juga pembelajaran untuk memberikan keterampilan
pada warga belajar sebagai upaya dari usaha mandiri. Keterampilan yang diberikan
pada warga belajar di Desa Kotasari yaitu keteramplan dalam menginovasikan tomat
menjadi rasa kurma yang kami sebut dengan pelatihan membuat TORAKUR hingga
pada tahap pengemasan. Selain pelatihan TORAKUR, kami memberikan pelatihan
tatarias pada salah satu kelompok belajar keaksaraan usaha mandiri yang berlokasi di
Dusun Liang Buaya Utara.

B. Rekomendasi Tindak Lanjut Program


Berdasarkan hasil pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri yang
dilaksanakan di Desa Kotasari, kami merekomendasikan beberapa hal yaitu
sebagai berikut:
1. Rekomendasi untuk Desa
a. Membentuk KUBE (Kelompok Usaha Bersama).
b. Membentu BUMDES (Badan Usaha Milik Desa).
c. Membentuk Kelompok Wirausaha Muda.

2. Rekomendasi untuk LPPM


a. Adanya kunjungan dari pihak LPPM pada setiap desa secara terjadwal.
b. Untuk KKN selanjutnya lebih ditekankan pada manajemen
pengembangan usaha menengah.
c. Dalam pelaksanaan DIKLAT, alangkah lebih baik dilaksanakan dengan
dosen pembimbing masing-masing desa sehingga dapat lebih efektif.

3. Rekomendasi untuk Mahasiswa


a. Adanya identifikasi kebutuhan belajar terhadap calon warga belajar
keaksaraan usaha mandiri.
b. Melaksanakan program sesuai dengan tema yang telah diberikan oleh
LPPM.

Anda mungkin juga menyukai