Anda di halaman 1dari 8

A.

Kondisi Geografis Desa Wandasari

1. Letak Geografis

Desa Wandasari merupakan salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan

Bojonggambir yang memiliki luas 1.527,75 m² dimana secara tofograpi merupakan daerah

pegunungan.

Desa wandasari merupakan hasil pemkaran wilayah dari desa bojongkapol, pada sekitar

tahun 1980 an Desa Bojongkapol merupakan wilayah yang paling luas di kecamatan

bojonggambir dan penduduknya yang banyak, maka atas hasil musyawarah yang bertempat di

legok pal para tokoh masyarakat di antaranya H. Umar Mengusulkan untuk di lakukannya

pemekaran wilayah dan hasilnya menjadikan desa bojongkapol di bagi tiga Desa yaitu Desa

Wandasari, Desa Bojongkapol dan Desa Campakasari, dengan sebutan Desa WBC.

Desa Wandasari terdiri dari 6 (Enam) Kedusunan 30 RT dengan jumlah penduduk

berdasarkan data tahun 2018 sebanyak 3346 jiwa.

Selanjutnya perkembangan legenda dan sejarah Desa Wandasari adalah sebaga berikut :

2. Topografi

Desa Wandasari merupakan desa yang berada di daerah perbukitan dengan ketinggian

antara 200-300 M, Dpl ( diatas permukaan laut). Sebagian besar wilayah Desa Wandasari

merupakan lahan pertanian dan perkebunan, kemudian sebagin kecilnya pemukiman penduduk

dan lahan ternak. Di sebelah timur merupakan Desa Bojongkapol dan di sebelah barat

merupakan Desa Campakasari dan Desa Campaksari ini berbatasan langsung dengan Kabupaten

Garut bagian selatan, dan berbatasan juga dengan pantai Cipatujah, Kecanatan Cipatujah,

Kabupaten Tasikmalaya.
3. Luas dan sebaran penggunaan lahan

Desa Wandasari memiliki luas penggunaan lahan sebesar 1.527,75 m² dimana secara

tofograpi merupakan daerah pegunungan. Dan sebaran penggunaan lahan di wilayah Desa

Wandasari sebaian besar lahan pertanian yang mencapai hampir 1/3 dari kesluruhan, sisanya

hutan, lahan ternak, pemukiman penduduk dan lahan yang tidak di gunakan atau dalam Bahasa

sundanya tanah Carik.

Pada umumnya lahan yang terdapat di Desa Wandaasari di gunakan secara produktif, dan

hanya sebagian kecil lahan yang kurang produktif. Hal ini menunjukan bahwa kawasan Desa

Wandaari mrmiliki sumberdaya alam yang memadai dan siap untuk di olah.

4. Keadaan Sosial Desa Wandasari

Kondisi sosial masyarakat Desa Wandasari masih memegang teguh pada adat istiadat

daerah dengan cirri-ciri budaya sunda yang terlihat masih kental dengan kegotong-royongan,

sabanda sariksa, kesopanan dan budaya-budaya luhur sunda lainnya. Kondisi sosial inilah yang

selalu dijadikan dasar dan modal dalam melakukan setiap proses pembangunan yang senantiasa

dijaga, dipelihara dan dikembangkan.

Kondisi ekonomi masyarakat Desa Wandasari terbagi beberapa bidang namun dari

keseluruhan yang sebagian besar bermata pencaharian bertani dengan penghasilan yang masih

rendah,sehingga secara umum masih tergolong masyarakat yang masih belum sejahtera. Selain

itu pada bidang lain seperti usaha mikro masyarakat masih memanfaatkan bantuan pinjaman dari

bantuan permodalan pemerintah ataupun bantuan pinjaman permodalan dari pihak-pihak lain.

a. Kependudukan

Penduduk asli Desa Wandasari merupakan satu rumpun kekeluargaan yang berasal dari

suku sunda, menggunakan Bahasa sunda sebagai Bahasa ibu dalam kegiatan sehari-hari. Tradisi
“Karuhun” masih menjadi dasar kehidupan bermasyarakat bagi generasi tua, generasi baru,

meskipun masih memegang tradisi warisan pendahulunya, tatanan kehidupan mengalami

perubahan terutama dalam segi sosial dan ekonomi kearah moderenisasi dan mengikuti

perkembangan jaman yang dinamis.

Terpengaruh dengan kultur kekeluargaan yang bersumber dari satu rumpun, maka dalam

kehidupan religious/keagamaan masyarakat, secara turun temurun semua penduduk Desa

Wandasari merupakan pemeluk agama Islam. Penduduk Desa Wandasari berdassarkan data

terahir hasil sensus penduduk tahun, 2018 sebanyak 3346 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada table dibawah berikut:

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk

O Jenis Kelamin Jumlah Presentasi

1 Laki-laki 1535

2 Peremuan 1811

3 Jumlah 3346

b. Pembagian Wilayah Desa Wandasari

Wilayah Desa Wandasari terdiri dari 6 Kedusunan dan 27 ke RT-an, di sebelah Timur

Kedusunan Bantar Panjang yang berbatasan dengan Desa Bojong Kapol sampai sebelah Barat

Kedusunan Bojong Salam yang berbatasan dengan Desa Kertanegla. Di sebelah Selatan terdapat

kedusunan Cidilem yang berbatasan dengan wilayah kabupaten Garut.

Kalo dilihat secara geografis, wilayah Desa Wandasari terbentang lurus dari dari sebelah

Barat sampai Timur yang di lalui oleh jalan raya Provinsi Jawa Barat. Sehingga, hal ini
memudahkan masyarakat dalam interaksi sosial dan perekomomian sehari-hari yang pada

kenyataanya mayoritas sebagai petani dan pedagang.

5. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan. Sehingga, pendidikan adalah

sebuah invetasi untuk masadepan di Desa Wandasari jumlah guru dan murid tip taunnya

mengalami peningkatan. Guru Pendidikan pormal pada tahun 2013, berjumlah = 64 orang, dan

banyak guru dalam pendidikan non pormal seperti guru mengaji/guru agama, orangtua, dan

tempat kursus.

Tabel 4.2

Data Guru Dan Murid Di sekolah formal

NO PAUD/TK SD SLTP SLTA

1 8 42 30 -

2 45 272 92 -

Pada masa kepemimpinan kepala desa periode 2013-2018, yaitu Bapak Wawan Kartiwan

S.Ip, jumlah sarana prasarana sekolah mulai di tingkatkan, baik itu pendidikan negri ataupun

yang dikelola suasta. Adapun jumlah sarana prasarana pendidikan di Desa Wandasari, adapun

nama dan julah sarana prasarana pendidikan yang ada di Desa Wandasari dapat di lihat pada

table berikut ini :

Tabel 4.3
Data Sarana Pendidikan

NO Nama Sekolah Jenjang Status Lokasi


Dusun
1 TK TK Swasta
Nyalindung
Dusun
2 PAUD PAUD Swasta
Wandasari
Dusun
3 SD Wandasari SD Negri
Wandasari
Dusun
4 SD Lokasari SD Negri
Bojongsalam
Dusun Bantar
5 SD Sindang Reret SD Negri
panjang
Dusun
6 SD Baru SD Negri
Nyalindung
SMP Satap Wahana Dusun
7 SLTP Swasta
Bakti Bojongsalam

Tabel 4.4

Tingkat Pendidikan Penduduk

Tingkat Pendidikan
NO Jumlah Prosentasi
Penduduk
1 Belum Sekolah 441

2 Belom TAmat SD 256

3 Tamat SD 1585

4 Tamat SLTP 647

5 SLTA 356

6 D3 7

7 S1 52

8 S2 2

9 S3 -
10 Jumlah 3346

Tingkat pendidikan yang rendah hampir di seluruh kedusunan yang ada di Desa

Wandasari. Masyarakatnya tergolong kedalam tingkat pendidikan yang sangat rendah, hal ini di

pengaruhi oleh keadaan lingkungan dan kesadaran akan pendidikan sangat rendah. Orang tua

mereka yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani hanya mampu menyekolahkan anaknya

sampai tingkat SMA setelah itu mereka di biarkan bekerja dan mencari kehidupanya sendiri.

Meskipun demikian tidak semua keadaanya seperti itu, bagi orang-orang kalangan menengah

keatas mereka mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

6. Kesehatan

Tenaga kesehatan di Desa wandasari pada tahun 2018 terbagi atas keperawatan, bidan

dukun beranak/bayi, Dokter umum dan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan ada beberapa

sumberdaya yang mendukung. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat dalam tablel di bawah ini.

Tabel 4.5

Jumlah Tenaga Kesehatan Dan Partisipasi Masyarakat Di Desa Wanasari

NO Tenaga Kesehatan Jumlah Ket.

1 Medis Dokter Umum 1

2 Keperawatan Bidan 1

3 Partisipasi Dukun Bayi 4

4 Masyarakat Posyandu 3

Poskesdes 1

Desa siaga 1

Kader Kesehatan Aktif 15


Desa Wandasari dalam memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakatnya memang

masih dikatakan sangat minim, hal ini tentunya dikarenakan beberapa faktor diantaranya jarak

yang ditempuh dan akses jalan ke Desa Wandasari tidak memungkinkan bagi para pelayan dinas

kesehatan setempat untuk menjalankan tugasnya secara maksimal. Desa wandasari hanya

menggunakan jasa para dokter seadanya, hal itu pun dilakukan dalam jangka seminggu sekali

atau dua minggu sekali.

Tabel 4.6

Jumlah Kelahiran Hidup dan Kematian Bayi Di Desa Wandasari Tahun 2013- 2014 ( Jiwa)

NO Uraian Tahun 2014 Tahun 2015 Rata-Rata

1 Bayi Lahir Hidup 35 41

2 Bayi Lahir Mati 3 2

3 Jumlah 38 43 40

Jumlah kelahiran bayi persalinan pada tahun 2015 adalah sebanyak 43 jiwa, yang terdiri

atas bayi lahir hidup sebanyak = 41 jiwa bayi lahir mati sebanyak = 2 jiwa. Untuk lebih jelasnya

dapat di lihat pada table diatas.

7. Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Kesejahteraan Sosial sebagai bentuk pengamalan dari panca sila, sebagai nilai luhur

yang harus di junjung tinggi dan di rasakan kebenarannya oleh setiap individu masyarakat, tentu

memupnyai tantangan tersendiri yang di hadapi dalam membangun dan merealisasikanya, hal ini

meliputi beberapa hal yaitu, adanya arus globalisasi yang semakin berkembang, tingginya biaya
hidup, mahalnya BBM, mahalnya listrik, sistem politik yang semakin membingungkan

masyarakat tidak berkopeten dalam menghadapi realiata sosial di masyarakat.

Dampak yang di rasakan masyarakat di antaranya, semakin banyaknya berbagai

permasalahan sosial, kesenjangan sosial, dan menurunnya kesadaran sosial. Keadaan ini bisa di

lihat dan di amati dari tabel penyandang permasalahan sosial.

Tabel 4.7

Kondisi Penyandang Kesejahtraan Sosial ( PMKS) Di Desa Wandasari Pada Tahun 2015.

N Jumlah
Masalah Kesejahtraan Sosial Keterangan
O Jumlah KK
1 Lansia 25

2 Penyandang Cacat 3
Penyandang Cacat Eks Penyakit
3 3
Kronis
4 Keluarga Miskin 22

5 Rumah Ruksak Berat 12

6 Rumah Ruksak Ringan 20

7 Korban Bencana Alam 10


Masyarakat Yang Tinggal Di
8 155
Daerah Bencana

Dari table diatas dapat dilihat bagaimana tingkat kesejahteraan di Desa Wandasari belum

sepenuhnya berjalan secara merata. Keadaan ini tidak hanya terjadi pada masyarakatnya sendiri,

melainkan juga dalam infrastruktur sebagai penopang jalannya kegiatan sosial yang belum

memadai dan kondisinya tidak memungkinkan untuk di gunakan.

Anda mungkin juga menyukai