Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat (KKN-

PPM) merupakan salah satu kegiatan dalam Pendidikan Tinggi yang

diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2

Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Juncto Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan

Tinggi. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan

pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan

secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggung jawab

berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani

menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkannya.

Demi cita-cita yang mulia itu, pendidikan di Perguruan Tinggi

dilaksanakan dengan cara membekali dan mengembangkan religiutas,

kecakapan, keterampilan, kepekaan dan kecintaan mahasiswa terhadap

pemuliaan kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat

Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan pengembangan hal-hal tersebut

terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan

Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 dinyatakan: Perguruan Tinggi

berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian

1
kepada masyarakat. Pada pasal 24 ayat 2 disebutkan : Perguruan Tinggi

memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat

penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian

masyarakat.

Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut

dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu

dengan harapan agar kelak para lulusan Perguruan Tinggi dapat menjadi

manusia yang berilmu pengetahuan, memadai dalam bidang masing-masing,

mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi

kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada

khususnya. Untuk mempraktekan ilmu dan menerapkan hasil penelitian

yang dilakukan oleh civitas akademika, maka perlu suatu media yang

mendukung.

Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat adalah

suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri

Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar

dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan

teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan

persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN-PPM diarahkan untuk menjamin

keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis.

Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan

memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.

2
B. Maksud KKN-PPM

Pada dasarnya kegiatan KKN-PPM dimaksudkan kepada 3 sasaran :

1. Mahasiswa
Memperdalam pengertian, penghayatan dan pengalaman mahasiswa

tentang :
a. Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral
b. Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada

umumnya dan pengembangan daerah pedesaan pada khususnya


c. Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta

keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.


d. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan

pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.


e. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial dan tanggung jawab

mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.


f. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan

program-program pengembangan dan pembangunan.


g. Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan

problem solver.
h. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai

kader pembangunan.
2. Masyarakat dan Pemerintah Setempat
a. Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta

melaksanakan program pembangunan


b. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai

dengan program pembangunan


c. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam

pembangunan
d. Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin

kesinambungan pembanguan
3. Perguruan Tinggi

3
a. Perguran tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan

pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil

integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum

perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan.


b. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta dan

organisasi lainnya atas dasar kemitraan.


c. Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEK yang lebih bermanfaat

dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan.


C. Tujuan KKN-PPM

Adapun tujuan dari KKN-PPM ini adalah sebagai berikut :

1. Agar mahasiswa/i KKN dapat secara langsung mengetahui dan

mengamati permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat dan

mampu membantu memecahkan masalah-masalah yang ada dalam

masyarakat.
2. Membantu Pemerintah Daerah setempat dalam mempercepat proses

pembangunan terutama pada daerah yang sedang berkembang.


3. Diharapkan agar mahasiswa/i memiliki keterampilan sebagai kader

pembangunan dan menjadi manusia tauladan baik dikampus maupun

dimasyarakat.
4. Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan

pengalaman kerja nyata pembangunan. Menjadikan lebih dewasanya

pemikiran dan kepribadian serta bertambah luasnya wawasan.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI

A. Demografi

Secara geografis, Desa Lego dengan luas wilayah 5,75 Km2 berada

sekitar 40 KM ke arah barat dari Ibu Kota Kabupaten Polewali Mandar dan

terletak di bagian Barat wilayah Kecamatan Balanipa, terdiri dari 3 dusun

yakni Dusun Lego, Dusun Tanatanan, Dusun palottengan dengan batas-

batas wilayah :

Sebelah Utara : Desa Pallis

Sebelah Selatan : Pambusuang

Sebelah Barat : Desa Lambanan

Sebelah Timur : Desa Bala / Suruang

Desa Galung Lego memiliki iklim tidak jauh beda dengan kondisi

iklim wilayah Kecamatan Balanipa. Desa Lego secara umum memiliki dua

musim, yaitu musim kemarau yang berlangsung antara bulan Juni hingga

Agustus dan musim hujan antara bulan September hingga Mei dengan

temperatur/suhu udara pada tahun 2016 rata-rata berkisar antara 29 c

sampai 30 c dan suhu maksimum terjadi pada bulan Oktober dengan suhu

31 c serta suhu minimum 28 c terjadi pada bulan Juni.

Secara administratif, Desa Lego Kecamatan Balanipa terbagi dalam

3 Kampung, dengan luas wilayah 5,75 Km2

B. Aksessibilitas Menuju Desa

5
Letak Desa Lego yang dilewati jalan Negara sangat strategis dan

mudah dijangkau baik dari ibu kota propinsi maupun dari ibu kota kabupaten

dan juga ditunjang oleh jalan lingkar desa yang memadai. Untuk menuju ke

Desa Lego sangat mudah dengan menggunakan sarana transportasi darat

kendaraan roda dua maupun roda empat.

C. Data Kependudukan

Untuk ukuran desa ,desa Galung lego dapat dikategorikan sebagai desa

yang cukup memiliki SDM yang dapat diandalkan untuk memajukan

pembangunan desa. Dari Lego memiliki jumlah penduduk yang cukup

banyak yaitu 1314 jiwa sebuah jumlah yang fantastis untuk ukuran sebuah

desa.

Berikut data lengkap kependudukan Desa Lego :

Tabel.1
KEWARGANEGARAAN
Desa Lego Kecamatan Balanipa
Kabupaten Polewali Mandar
Provinsi Sulawesi Barat

NO KEWARGANEGARAAN JENIS KELAMIN JUMLAH JIWA

1 WNI Laki laki 631 Jiwa

2 WNI Perempuan 683 Jiwa

3 WNA - -

Total 1314 Jiwa

Tabel.2

6
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN ETNIS / SUKU
Desa Lego Kecamatan Balanipa
Kabupaten Polewali Mandar
Provinsi Sulawesi Barat
JUMLAH
NO ENTIS / SUKU LAKI LAKI PEREMPUAN
JIWA
1 Mandar 631 683 1314

2 Dayak - - -

3 Makassar - - -

4 Minahasa - - -

Tabel.3
PEMELUK AGAMA
Desa Lego Kecamatan Balanipa
Kabupaten Polewali Mandar
Provinsi Sulawesi Barat
JUMLAH
NO ENTIS / SUKU LAKI LAKI PEREMPUAN
JIWA
1 Islam 631 683 1314 Jiwa

2 Kristen - - -

3 Hindu - - -

4 Budha - - -

D. Data Potensi Desa


1. Potensi Ekonomi
Potensi Ekonomi Desa Lego cukup terbatas sesuai dengan letak

geografisnya yang berada di daerah pegunungan, maka mayoritas penduduk

Desa Lego memiliki mata pencaharian sebagai Petani. Adapun Komoditas

7
yang dominan di daerah ini adalah jewawut, bawang mandar, kelapa, pisang,

dan lainlain. Area perkebunan yang luas memungkinkan pengembangan

pohon kelapa dan tanaman holti kultura berpotensi mensejahterakan

masyarakat bila dibarengi dengan pembangunan sarana dan prasarana

insfrastruktural jalan dan irigasi. Selain dari sektor pertanian warga Desa

Lego juga melakukan berbagai macam pekerjaan.


Berikut ini tabel mata pencaharian masyarakat Desa Lego.

Tabel.4
MATA PENCAHARIAN
Desa Lego Kecamatan Balanipa
Kabupaten Polewali Mandar
Provinsi Sulawesi Barat

NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH SATUAN

1 Petani 427 Orang

2 Peternak 215 Orang

3 PNS 2 Orang

4 Buruh tani 154 Orang

5 POLRI 0 Orang

6 Montir 27 Orang

7 Tukang kayu 15 Orang

8 Tukang batu 25 Orang

9 Tukang cukur 2 Orang

10 Pengecer gas dan bahan bakar minyak 1 Orang

11 Dukun kampung terlatih 3 Orang

12 Nelayan 13 Orang

2. Keadaan Sosial

8
Secara umum keadaan sosial Desa Lego cukup tinggi, hal ini terlihat

dari sifat kegotong-royongan yang mampu menggerakkan masyarakat, masih

terlihat kerja bakti sosial di tempat-tampat sarana ibadah seperti masjid,

pembangunan rumah, pembersihan Lingkungan Desa, Acara Keagamaan

(Syukuran) dan lain sebagainya. Berikut beberapa tabel Keadaan Sosial

Masyarakat Desa Lego:

Tabel.5
SARANA IBADAH
Desa Lego Kecamatan Balanipa
Kabupaten Polewali Mandar
Provinsi Sulawesi Barat

NO NAMA MESJID ALAMAT


1 Masjid RIDHA Galung Lego

2 Masjid Nurul Hidayah Palottengan

Tabel.6
SARANA KESEHATAN
Desa Lego Kecamatan Balanipa
Kabupaten Polewali Mandar
Provinsi Sulawesi Barat

NO URAIAN KETERANGAN

1 PUSTU Desa Lego

Tabel.7

9
SARANA PENDIDIKAN FORMAL / NON FORMAL
Desa Lego Kecamatan Balanipa
Kabupaten Polewali Mandar
Provinsi Sulawesi Barat
NO URAIAN KETERANGAN
1 SD 1
2 TK 1

3 TPA Dusun Palottengan


4 TPA Dusun Galung Lego

Tabel.8
SARANA PEMERINTAHAN
Desa Lego Kecamatan Balanipa
Kabupaten Polewali Mandar
Provinsi Sulawesi Barat

NO URAIAN ALAMAT

1 KANTOR DESA Galung Lego

2 KANTOR BPD Galung Lego

3 BALAI DESA Galung Lego

3. Potensi Budaya
Desa Lego terdiri dari masyarakat dominan etnis suku Mandar. Secara

kultural masyarakat Desa Lego Memiliki adat istiadat yang cukup kental,

beberapa diantaranya adalah Acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW,

berupa pembacaan dzikir maulid secara bersama-sama baik di Masjid

maupun dirumah diiringi dengan pukulan REBANA dibelakang SAYYANG

PATTUDU yaitu acara arak-arakan kuda yang dikendarai oleh anak-anak

yang khatam al Quran laki-laki dan perempuan dengan pakaian layaknya

seorang yang baru melaksankan ibadah haji , pasca pelaksanaan acara Maulid

10
Nabi. Selain budaya tersebut di desa Lego juga berkembang budaya acara

Mirajan yaitu acara pembacaan Kisah Nabi Muhammad SAW sewaktu

terjadinya peristiwa Isra dan Miraj yang dialami Nabi Muhammad SAW

semasa beliau hidup dlawal kerasulannya. Pada dasarnya budaya yang

berkembang di Desa Lego nuansanya sarat dengan pengaruh nilai-nilai

keagamaan. Hal ini terkondisikan dampak dari dikenalnya Lego sebagai

central pengembangan agama di wilayah Kerajaan Balanipa di masa lampau

hingga sekarang, dibuktikan dengan masih banyaknya pengajian-pengajian

pondok di rumah-rumah Ustadz dan Masjid. Keseluruhan budaya tersebut

diatas dilestarikan di Desa Lego di maksudkan untuk mempererat tali

silaturahmi, menumbuhkan semangat Gotong Royong dalam mendapatkan

kebaikan dan pendalaman nilai-nilai keagamaan secara dini pada generasi-

generasi selanjutnya.

E. Permasalahan Umum
1. Permasalahan Ekonomi.
Pada dasarnya Desa Lego memiliki cukup banyak potensi Ekonomi

yang dapat digerakkan dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakat Desa.

Antara lain, sektor industri rumah tangga, sektor perkebunan serta sektor

peternakan. Namun potensi- potensi ekonomi tersebut belum memungkinkan

dapat dikembangkan maksimal berhubung adanya Permasalahan berupa

keterbatasan SDM warga dalam mengelola sektor ekonomi yang digelutinya,

begitupun halnya infrastruktur jalan ke area perkebunan warga belum

memadai. Selain itu yang sangat dirasakan sebagai kendala utama oleh

sebagian warga untuk memajukan dan meningkatkan usaha ekonominya

11
adalah keterbatasan modal dan standar harga pemasaran produk yang

menguntungkan dalam jangka waktu tidak pluktuatif. Sehingga kondisi

perokonomian masyarakat yang ditopan oleh industri rumah tangga terkesan

jalan ditempat, dampak dari alur potensi keuntungan pengelolaan modal

bertumpu pada pemilik modal itu sendiri. Selain itu, masih ada permasalahan

yang menghambat pemanfaatan potensi-potensi Ekonomi tersebut,

diantaranya :
1. Rendahnya akses informasi yang berkaitan dengan jaringan sentra mitra

usaha yang dapat memajukan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.


2. Terbatasnya infrastruktur Pertanian yang dapat mendukung peningkatan

hasil produksi.
3. Terbatasnya modal Usaha untuk menggerakan potensi Ekonomi Masyarakat

Desa.
4. Kurang terciptanya kondisi sistem ekonomi Kerakyatan dengan prioritas

sektor riil masyarakat.


5. Pembangunan ekonomi antar daerah yang belum merata.
2. Permasalahan Sosial
Mengingat Desa Lego populasi penduduk cukup tinggi dengan area

pemukiman sempit. Interaksi sosial masyarakat dalam hal penataan sanitasi

lingkungan menjadi permasalahan yang menonjol dalam kehidupan sosial

masyarakat. Masyarakat Desa Lego khususnya di daearah Galung Lego masih

kekurangan air. Kemudian selain dari itu jumlah putus sekolah masih sangat

banyak sehingga jumlah pengangguran pun tambah banyak kemudian kualitas

SDM juga tentunya akan menurun.


F. DATA INFRASTRUKTUR
a. Jalan
Panjang jalan beton : 2 Km
Panjang Jalan rabat : 2457 m
b. Air minum
Hidran Umum : 1 unit

12
c. Sanitasi
MCK : 1 unit

d. Prasarana lainnya

Kantor Desa : 1 unit


Gedung sekolah : 1 unit
TK/Taman Bermain : 1 unit
SD/MI : 1 unit
TPA : 2 unit
Masjid : 2 unit
Puskesmas Pembantu : 1 unit
Lapangan Bulu Tangkis : 2 unit
Lapangan Bola Volly : 2 unit

13
BAB III

IDENTIFIKASI PERMASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah merupakan adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan

dengan apa yang terjadi. Kesenjangan inilah yang memerlukan sebuah

penyelesaian atau pemecahan. Berdasarkan dari hasil observasi di lapangan

serta hasil dari seminar program kerja KKN-PPM yang melibatkan

mahasiswa Universitas Sulawesi Barat, pemerintah setempat dan masyarakat

ternyata ada beragam masalah yang ditemui dalam wilayah Desa, khususnya

dalam bidang pendidikan dan pertanian kemasyarakatan.

Berdasakan hasil observasi melalui wawancara langsung ke

masyarakat dari beberapa responden (Desa Lego) maka kami dapat mengenal

dan memahami berbagai macam karakteristik masyarakat kemudian

menemukan dan membuat prioritas masalah untuk pelaksanaan program

peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan hidup masyarakat

berdasarkan bidangnya sebagai berikut :

1. Bidang Pertanian
Salah satu sumber utama yang menjadi pekerjaan masyarakat Lego,

adalah hasil pertanian dan perkebunan. Pada bidang pertanian dan

perkebunan masyarakat Desa Lego rata-rata memiliki lahan yang mereka

garap untuk ditanami tumbuhan Tarreang (Jawawut) yang menjadi keluhan

masyarakat adalah penyuluh pertanian dan pelatihan pengolahan hasil

pertanian Jewawut (Tarreang) ini yang jarang datang ke Desa Lego untuk

14
memberikan penyuluhan dan pelatihan tersebut, Masyarakat masih nyaman

dengan cara bertani secara tradisional sehingga sulit untuk memberi masukan

akan cara bertani yg modern.


2. Bidang Pendidikan
Sebagian masyarakat belum begitu sadar akan pentingnya pendidikan

formal. Selain dari itu jarak tempuh sekolah lanjutan yang cukup jauh dan

kondisi ekonomi yang kurang sehingga anak anak tidak banyak yang lanjut

sekolah dan lebih memilih bekerja dan membantu orang tua


3. Bidang Sosial
Masih adanya anggapan bahwa mahasiswa yang melakukan KKN

datang dengan membawa dana bantuan seperti bantuan dari pemerintah, pusat

dan daerah, bahkan ada anggapan bahwa mahasiswa banyak membawa

perbekalan untuk membantu kesejahteraan masarakat sekitar.

BAB IV
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Setelah melakukan survei dan observasi terhadap keadaan lokasi

selama beberapa hari maka dapat disimpulkan situasi dan kondisi yang

terdapat pada Desa Lego. Oleh karenanya dapat ditarik kesimpulan untuk

menjadikan program kerja yang dihasilkan dari seminar program kerja dan

program kerja yang diberikan oleh kampus sebagai alternatif pemecahan

masalah-masalah yang dihadapi, dengan harapan dapat mengubah dan

15
membangun Desa Lego ke arah yang lebih baik dan maju. Dimana program

kerja yang dilaksanakan selama berada di Desa Lego kurang lebih 50 hari

yang akan di bahas di bab V.

16
BAB V

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

A. Program Kerja Utama

Dari hasil seminar Desa kami merumuskan beberapa program yang

terdiri atas dua yaitu program utama KKN-PPM dan program tambahan.

Program utama ini adalah program yang dibuat lansung dari pihak

Universitas. Adapun semua program utama adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Daftar Program Kerja Utama

NO JENIS KEGIATAN LOKASI KETERANGAN


1. Budidaya Jawawut (Tarreang) Terlaksana
2. Produksi Jawawut (Tarreang) Terlaksana
3. Pembuatan Pupuk Terlaksana
4. Pegolahan Jawawut (Tarreang) Terlaksana
4.1. Produksi Tepung Jawawut
4.2. Pembuatan Brownies Jawawut
4.3. Pembuatan Bubur Jawawut
4.4. Pembuatan Permen Jawawut
4.5. Pembuatan Macaroni Jawawut
4.6. Pembuatan Kue Kering
5. Pengemasan Produk Terlaksana

5.1. Pengenalan Jenis Kemasan

5.2. Teknik Pengemasan


6. Pemasaran Produk Terlaksana
6.1. Analisis Pemasaran
6.2. Manajemen Pemasaran
7. Pembnaan Usaha Terlaksana
7.1. Jenis dan Kelompok Usaha
7.2. Perijinan Usaha
7.3. Prospek Bidang Usaha
7.3. Peluang Pemodalan
8. Penghijauan Pinggir Jalan Terlaksana

17
B. Program Kerja Tambahan
Dari hasil seminar adapun program Tambahan yaitu:

Tabel 1.2. Daftar Program Tambahan

NO JENIS KEGIATAN LOKASI KETERANGAN


1. Mengajar Di sekolah Terlaksana
2. Bimbingan Belajar Terlaksana
3. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Terlaksana
4. Pengecatan Batas-batas desa Terlaksana
5. Kerja Bakti Terlaksana
6. Porseni Terlaksana
7. Mengajar mengaji Terlaksana

C. TAHAP PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu demi waktu terus berjalan tanpa tersa kegiatan KKN kami

sudah sampai pada tahap pelaksanaan, dan program kami pun mulai tampak

pada masyarakat dan menimbulkan dorongan bagi masyarakat untuk semakin

giat memberikan motivasi dalam menjalankan program kami sampai kepada tahap

akhir proses KKN kami.

NO JENIS KEGIATAN LOKASI KETERANGAN


1. Gotong Royong pembersihan Dusun Terlaksana
Bak penampungan air bersih TanaTanang
warga desa Lego
2. Gotong royong pembersihan Dusun Terlaksana
pekuburan palottengan
3. Gotong rotong membersihkan Desa Lego Terlaksana
selokan jalanan Desa Lego
4. Gotong royong Pembersihan Masjid Ridha Terlaksana
Masjid
5. Pembuatan Monumen Lego Bukit Lego Terlaksana
6. Pembaharuan Batas Desa Desa Lego Terlaksana

18
7 Pembuatan Hatinya PKK Desa Lego Terlaksana
8 Pembuatan Mural TK Nurhasanah Terlaksana
dan Pustu desa
Lego
9 Kegiatan porseni Desa Lego Terlaksana
10 Renofasi Papan Informasi Desa Kantor Desa Terlaksana
Lego

19
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Masyarakat (KKN-PPM) merupakan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan

dalam pengabdian masyarakat dimana KKN-PPM ini membawa kegiatan

pokok dari kampus yaitu program pemanfatan jawawut serta program pokok

pendukung, program bantu dan, non program.

Pada pelaksanaan KKN-PPM, masyarakat sangat mendukung dan

mendapat respon yang positif bagi masyarakat setempat untuk menjalankan

semua program kerja yang telah kami rintis dan Alhamdulillah seluruh

rencana program kerja telah terlaksana dan terealisasi sesuai dengan waktu

yang telah di jadwalkan atau yang telah di tentukan. Hal ini sangat

memberikan pengetahuan baru terhadap masyarakat yang ada di Desa Lego

tentang olahan-olahan jewawut yang sebelumnya mereka belum tahu tentang

hal itu. Olahan-olahan itu seperti bronis, bengbeng, dodol, permen, selain dari

olahan makanan mereka juga mengetahui tentang bagaiamana cara

membudidayakan jewawut dengan baik dan benar.

B. Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan demi perkembangan dan

kemajuan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Masyarakat (KKN-PPM) di masyarakat guna meningkatkan produktivitas dan

20
kemajuan kegiatan pelaksanaan program kerja di lapangan, maka perlu

diadakannya tindak lanjut dan monitoring pasca kegiatan mahasiswa KKN-

PPM oleh instansi terkait, pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan

bersama menuju kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera. Perlunya

perhatian yang lebih dari Pemerintah Kabupaten terhadap masalah-masalah

yang dihadapi oleh masyarakat merupakan hal yang kami kira penting untuk

dilaksanakan. adapun saran-saran kami selaku peserta KKN-PPM adalah

sebagia berikut:

1. Untuk Desa
Kami mengharapkan agar segala masalah yang kami temukan di

masyarakat agar menjadi bahan perbandingan untuk dijadikan rekomendasi

kepada instansi yang terkait sehingga pelaksanaan pembangunan khususnya

Desa Lego dapat berjalan lebih baik dari sebelumnya dan sebagaimana

mestinya.
Hendaknya hubungan antara pemerintah dan masarakat terjalin akrab

sehingga masarakat mengetahui semua keputusan dan kebijakan yang di

ambil pemerintah.
Agar pemerintah pusat dan daerah bisa memberikan solusi dan

bantuan kepada masarakat diharapkan dapat terjun langsung kelapangan guna

melihat kekurangan ataupun kendala yang di hadapi pemerintah Desa Lego.


2. Untuk Mahasiswa
1. Perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antar individu dan

kelompok, sehingga program kerja dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2. Setiap individu harus mempunyai niat dan tujuan yang baik, rasa ikhlas,

tanggung jawab yang besar, sehingga perlu adanya kesiapan secara fisik,

21
mental, emosional dan dana yang cukup agar KKN-PPM tersebut dapat

berjalan dengan lancar dan baik.


3. Mahasiswa harus dapat mengelola waktu yang dimiliki selama KKN

dengan sebaik-baiknya.

22

Anda mungkin juga menyukai