Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KKN UNILA PERIODE I 2019

Desa Bonglai, Kecamatan Banjit, KabupatenWay Kanan

Disusun Oleh :
1. Desfan Hafifulloh FMIPA 1617031073
2. Febrya Nindya Putri FEB 1611011012
3. Ikhsan Maulan Lubis FEB 1511021111
4. M. Wira Dwika Dinata P. FH 1652011017
5. Nikhen Saraswati FP 1614131019
6. Putri Wulandari FP 1614131060
7. Yulisna Anggi Sahara FT 1515011076

UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN MATRIK PROGRAM KERJA MAHASISWA KKN
UNILA
Desa : Bonglai
Kecamatan : Banjit

Kabupaten : Way Kanan

Nama Mahasiswa KKN UNILA :


1. Desfan Hafifulloh FMIPA 1617031073

2. Febrya Nindya Putri FEB 1611011012


3. Ikhsan Maulan Lubis FEB 1511021111
4. M. Wira Dwika Dinata P. FH 1652011017
5. Nikhen Saraswati FP 1614131019
6. Putri Wulandari FP 1614131060
7. Yulisna Anggi Sahara FT 1515011076

Tanggal Pengesahan :....................................................


Menyetujui,
Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Lapangan

(Hari Kaskoyo, S. Hut., M.P., Ph.D.) (Bambang Riadi, S.Pd., M.Pd)


NIP. 196906011998021002 NIP. 198406302014041002

Ketua BPKKN

(Sri Waluyo, S.T.P, M.P.,Ph.D)


NIP. 197203111997031002

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KKN UNILA PERIODE I 2019 di desa Bonglai, kecamatan Banjit,
kabupaten Way Kanan.

Dalam menyusun laporan ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun
berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang-orang sekitar, sehingga penulis dan
anggota kelompok mampu menyelesaikan program kerja pada KKN yang telah direncanakan
dan menyusun laporan akhir. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima
kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Bapak Bambang Riadi, S.Pd., M.Pd.
2. Panitia BPKKN UNILA periode I tahun 2019
3. Anggota Kelompok KKN Desa Bonglai 1.
4. Kepala Desa Bonglai yaitu Bapak Iwan Setiawan
5. Aparat Desa Bonglai
6. Warga Desa Bonglai
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu mohon
maaf atas kesalahan dalam penulisan dan kekurangan penulis.

Semoga LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KKN UNILA PERIODE I 2019 di desa


Bonglai, kecamatan Banjit, kabupaten Way Kanan bermanfaat bagi kita semua.

Bonglai, 7 Februari 2019

3
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.................................................................................................................1
Halaman Pengesahan..........................................................................................................2
Kata Pengantar....................................................................................................................3

DaftarIsi, Tabel, Gambar, danLampiran...........................................................................4


BAB IPendahuluan
1.1.LatarBelakang...............................................................................................5
1.2 Tujuan KKN..................................................................................................6
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan KKN...........................................6
1.4.Kondisi dan GambaranUmumLokasi KKN................................................6
BAB IIPelaksanaan KKN
2.1 Hasil PelaksanaanKKN.................................................................................8
2.2 Pembahasan....................................................................................................13
BAB IIIPenutup
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................14
Lampiran

DAFTARTABEL
Tabel 1. Struktur pengurus kampungSrimulyo..................................................................7
Tabel 2.Laporan program kerja kkn universitas lampung.................................................12
Tabel 3. Capaian dan hambatan program kerja..................................................................13

DAFTARGAMBAR
Lampiran foto kegiatan.......................................................................................................15

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi perkembangan manusia dan
keberlangsungan hidup masyarakat. Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi
setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi
mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal
tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak
yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya. (KBBI) Pendidikan dalam
perguruan tinggi merupakan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dan
dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas. Perguruan
tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.

Perguruan tinggi di Indonesia memiliki Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam UU No.
12 Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 9 tentang Pendidikan Tinggi, “Tridharma Perguruan
Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk
menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”. Tri
Dharma Perguruan Tinggi harus diimplementasikan oleh seluruh Perguruan Tinggi di
Indonesia, sebagai bentuk tanggung jawab pada negara dalam hal pendidikan.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan mengimplementasikan atau


mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan/pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat) yang dilakukan oleh mahasiswa yang berasal dari
berbagai latar belakang keilmuan (lintas disiplin ilmu) dalam rangka membantu
memecahkan masalah dan mengembangkan potensi pembangunan di desa untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. KKN diadakan karena adanya alasan-alasan
yaitu, pertama pemerintah dan masyarakat desa memerlukan dukungan dan partisipasi
untuk pembangunan. Kedua, masyarakat desa masih banyak yang berstatus atau berlatar
belakang miskin. Ketiga, Perguruan Tinggi, pemerintah dan masyarakat desa harus
saling bekerja sama. Terakhir, Tanggung jawab moral Perguruan Tinggi berkontribusi
pada pembangunan daerah, sehingga bukan menara gading, tetapi menara air.
5
Pada jaman yang modern dan serba praktis, masyarakat diharapkan dapat mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan dalam hal teknologi. Mahasiswa melalui Kuliah Kerja
Nyata (KKN) ini memiliki tugas untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam hal
ekonomi, lingkungan hidup, kesehatan, dan pendidikan. Masyarakat perlu mengetahui
bahwa teknologi sekarang dapat membantu segala aktivitasnya dalam hal-hal tersebut,
bahkan lebih efisien dari sebelumnya.

Mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa Indonesia, maka perlu
bagi mahasiswa untuk mengetahui keadaan masyarakat yang ada dan melakukan
pengabdian di dalamnya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi suatu pemicu terjadinya
kemajuan bangsa dengan cara menjalin hubungan yang sinergis antara mahasiswa dan
masyarakat. Kegiatan KKN diharapkan dapat mengembangkan kepekaan rasa dan
kognisi sosial mahasiswa. Bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat, kegiatan
KKN dapat membantu percepatan proses pembangunan serta membentuk kader penerus
kegiatan membangun. Ide-ide dan pengetahuan yang mahasiswa dapat dari Perguruan
Tinggi baiknya disalurkan kepada masyarakat untuk membantu mengatasi permasalahan
yang ada atau dihadapi oleh desa serta mengembangkan potensi yang dimiliki desa.

KKN merupakan suatu kegiatan yang tepat bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri
dan memulai untuk bersosialisasi langsung dengan masyarakat. Masyarakat perlu
mengembangkan potensi desa dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan bantuan
mahasiswa. Perkembangan teknologi yang diharapakan menjadi sarana yang tepat bagi
desa untuk mencapai suatu tujuan yaitu tercapainya kemajuan desa. Maka, program-
program kerja yang telah dirancanakan lalu dilakukan di masyarakat dihrapkan akan
menjadi suatu program yang sifatnya kontinuitas agar seluruh desa yang menjadi target
KKN akan menjadi desa yang maju dan mandiri. Berdasarkan latar belakang yang
penulis tulis, maka tema yang tepat untuk KKN UNILA PERIODE I TAHUN 2019
yaitu “Mningkatkan Daya Saing dan Membangun Kemandirian Desa Melalui Ekonomi
Kreatif”

B. Tujuan KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara umum mempunyai tujuan yaitu :


1. Pemberdayaan personal yang dalam hal ini memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk belajar dan berlatih memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan secara
6
langsung dan praktis, khususnya dalam masalah yang berkaitan dengan disiplin ilmu
yang diketahui. hal ini diharapkan dapat meningkatkan empati dan kepedulian
mahasiswa dan melatih teamwork.
2. Pemberdayaan masyarakat yang dalam hal ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan berfikir, bertindak, dan bersikap sesuai dengan program pembangunan
daerah serta dapat membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga
terjamin kesinambungan pembangunan.
a Menanam nilai kepribadian:
- Nasionalisme dan jiwa pancasila
- Keuletan, etos kerja, dan tanggungjawab
- Kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan
b Menanamkan jiwa peneliti
- Eksploratif dan analisis
- Mendorong learning community dan learning society

C. Waktu danTempat PelaksanaanKegiatan KKN

a. TempatPelaksanan
Tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata(KKN) yang dilakukan praktikan di Desa
Bonglai, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan.

b. Waktu Pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata(KKN) ini dilaksanakan selama 40 hari terhitung dar itanggal 02
Januari 2019 sampai dengan 09 Februari 2019 adapun pembagian waktu pelaksanaan
KKN, sebagai berikut:
a. Penyerahan pesertaKKN ke Pemerintah Daerah 28Desember 2018
b. Pemberangkatan dan Penyerahan pesertaKKN 02Januari 2019
c. Masasosialisasi02 - 07 Januari 2019
d. MasaKKN 02 Januari – 08 Februari 2019
e. Penarikan 09 Februari 2019

D. Kondisi dan Gambaran Umum Lokasi KKN

a. Kondisi Geografis
Secara Geografis Desa Bonglai merupakan salah satu kampung di Kecamatan Banjit
yang mempunyai luas wilayah mencapai 8.600 Ha. Dengan jumlah penduduk Desa
7
Bonglai sebanyak 4.916 jiwa. Desa Bonglai merupakan salah satu kampung dari 19 desa
yang ada di kecamatan Banjit. Desa Bonglai berada pada ketinggian ± 165 dpl dan curah
hujan ± 200 mm, rata-rata suhu udara 28ºC - 32ºC.

b. Gambaran Umum Demografis


Berdasarkan pemutahiran data pada bulan November 2018 jumlah penduduk Desa
Bonglai terdiri dari 4.655 jiwa. Dengan jumlah dusun sebanyak 12 wilayah, jumlah RW
sebanyak 12 wilayah, dan jumlah RT sebanyak 14 wilayah.

c. Kondisi Ekonomi
1) Perekonomian Desa
Perekonomian yang ada di Desa Bonglai merupakan aset yag besar bagi pertumbuhan
perekonomian penduduk desa. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani/pekebun
di Desa Bonglai, namun ada beberapa yang bekerja sebagai wirausaha (warung, toko,
kerajinan, peternakan, dan perikanan).

2) Kemampuan Keuangan Desa


Kemampuang keuangan desa masih mengandalkan bantuan dari pemerintah.
Pendapatan asli kampung dan bantuan pihak ketiga masih sangat kurang.

3) Prasarana dan Sarana Perekonomian Desa


a. Sarana Jalan
Jalan desa yang merupakan akses utama untuk menuju ke Kecamatan Banjit dan
pusat kota belum di aspal bahkan sangat rusak.

b. Sarana Irigasi
Saluran irigasi yang ada di Desa Bonglai masih dalam sistem tradisional, sehingga
fungsinya tidak maksimal. Kurangnya irigasi menjadi penyebab utama kerusakan
sarana jalan.

c. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)


Sudah ada, namun tidak aktif karena kepengurusan yang kurang jelas. Sistem yang
ada tidak berjalan dengan baik.

8
Struktur PengurusDesa

Kepala Kampung Iwan Setiawan


SekertarisKampung Jawi
Kasi Pemerintahan Khutbi
Kasi Kesejahteraan dan Ariyando
Kaur Umum dan Perencanaan
Pelayanan Fahrul Rozi
Kaur Keuangan Okta Pratama
Kepala Dusun 1. Mansyur. S
2. Jasrip
3. Rojiwan
4. Munzilin
5. Yahya
6. Sukardi
7. Ahmad Syukur
8. Saiman
9. Helmawan
10. Juhra
11. Yulianto
Tabel 1. Struktur Pengurus Desa
12. Fitri Ariyani

9
1
0
BABII
PELAKSANAAN
KKN
2.1Hasil Pelaksanaan Kegiatan KKN
LAPORAN PROGRAM KERJA KKN UNIVERSITAS LAMPUNG

Desa : Bonglai
Kecamatan : Banjit
Kabupaten : Way Kanan

RENCANAKEGIATAN KKN REALISASI KEGIATANKKN


CATATAN
NO IDENTIFIKASI BIDANG BENTUK PJ Waktu Kegiatan Biaya
MASALAHDAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN (Rp)
POTENSI (Jumlah Jam/ Hari /Tgl
Pelaksanaan)
1. Kondisi masyarakat Pertanian Penyuluhan Nikhen Selasa, 05 Februari 2019 Air nira : Rp. 20.000
di Desa Bonglai “Agroindustri Saraswati dan Pukul 09.00 WIB-12.00 Gula bongkahan : Rp. 16.000
masih pra sejahtera, Gula Semut” Putri Wulandari WIB, diikuti 12 orang
tetapi memiliki
potensi karena
merupakan
penghasil gula aren

Petani gula aren Pertanian Penyuluhan Putri Wulandari Selasa, 05 Februari 2019 Plastik : Rp.
belum mengetahui mengenai cara Pukul 09.00 WIB-12.00 18.000
cara pengemasan pengemasan gula WIB, diikuti 12 orang
untuk produk gula
semut semut
3. Petani gula aren Pertanian Penyuluhan Nikhen Selasa, 05 Februari 2019 Logo : Rp. 30.000
belum memiliki mengenai contoh Saraswati Pukul 09.00 WIB-12.00
logo untuk produk logo untuk WIB, diikuti 12 orang
gula semut
produk gula
semut

4. Petani gula aren Ekonomi Penyuluhan Febrya Nindya Selasa, 05 Februari 2019 Gula semut 2kg : Rp. 48.000
belum mengetahui mengenai Putri Pukul 09.00 WIB-12.00
bagaimana cara bagaimana cara WIB, diikuti 12 orang
pemasaran untuk
produk gula semut pemasaran gula
semut.

5. Tidak terlaksananya Perekonomian Penyuluhan Febrya Nindya Sabtu, 02 Februari 2019 Pemateri : Rp. 500.000
BUMdes di Desa “Pentingnya Putri Pukul 13.00 WIB-15.30 Konsumsi : Rp. 50.000
Bonglai BUMdes bagi WIB, diikuti 4 orang (Desa
Bonglai)
Perekonomian di
Desa Bonglai”

6. Tingginya tingkat Hukum Sosialisasi M. Wira Dwika Rabu, 16 Januari 2019 Konsumsi : Rp. 100.000
pernikahan dini dan bahaya dari Dinata Putra Pukul 09.00 WIB-11.00
rendahnya pernikahan dini WIB,
kesadaran untuk Kamis, 17 Januari 2019
melanjutkan dan pentingnya Pukul 09.00 WIB-11.00
pendidikan melanjutkan WIB,
pendidikan Jumat, 18 Januari 2019
13.30-15.00 WIB,
7. Banyak siswa SD di Pendidikan Mengadakan Desfan Kamis,
Rabu 3017Januari
Januari2019
2019 Konsumsi : Rp. 100.000
Desa Bonglai tidak bimbingan Hafifulloh Pukul 14.30 WIB-16.40
Pukul 09.00 WIB- 11.00
memanfaatkan belajar bagi siswa WIB
WIB.
waktu luangnya Sabtu, 19 Januari 2019
untuk belajar SD di Desa Pukul 13.00 WIB- 14.30
Bonglai WIB
Senin, 21 Januari 2019
Pukul 14.00 WIB- 15.30
WIB
Minggu, 27 Januari 2019
Pukul 09.00 WIB- 14.30
WIB
Senin, 28 Januari 2019
Pukul 13.00 WIB- 14.30
WIB
Rabu, 06 Februari 2019
Pukul 15.00 WIB- 16.30
8. Banyak siswa SMP Pendidikan Mengadakan Desfan Senin, 14 Januari 2019 Peralatan : Rp.
di Desa Bonglai bimbingan Hafifulloh Pukul 14.30 WIB- 16.00 20.000
tidak memanfaatkan belajar bagi siswa WIB
waktu luangnya Jumat, 25 Januari 2019
untuk belajar SMP di Desa Pukul 14.30 WIB- 16.00
Bonglai WIB
Jumat, 01 Januari 2019
9. Siswa SD yang ada Pendidikan Mengadakan Yulisna Anggi Pukul 13.00
Rabu, WIB-2019
30 Januari 14.30 Kostum : Rp. 350.000
di Desa Bonglai budaya latihan tari bagi WIB 13.00 WIB- 15.00
Pukul
belum mengenal siswa sd kelas 5 WIB
budaya yang ada di Kamis, 31 Januari 2019
Lampung Pukul 14.30 WIB- 16.30
khususnya di bidang WIB
tari Jumat, 01 Februari 2019
Pukul 15.00 WIB-17.00
WIB
Minggu, 03 Februari 2019
Pukul 08.00 WIB- 12.00
WIB
Selasa, 05 Februari 2019
10. Belum pernah Pendidikan One Day for Fun Desfan Kamis, 07 Februari
Pukul 13.00 2019
WIB- 15.00 Perlengkapan : Rp. 50.000
diadakannya Hafifulloh Pukul
WIB 08.00 WIB- 12.00 Konsumsi : Rp. 100.000
kegiatan untuk WIB
Rabu, 06 Februari 2019 Hadiah : Rp. 440.000
bersenang-senang Pukul 13.00 WIB- 15.00
bagi siswa sd WIB
yangbertujuan untuk
meningkatkan
semangat belajar
siswa

11. Rendahnya minat Pendidikan Memperbaharui Desfan Jumat, 18 Januari 2019


baca pada anak- perpustakaan di Hafifulloh Pukul 15.30 WIB- 18.00
anak SD di Desa SDN 03 Bonglai WIB
Bonglai
12 Kurangnya Pendidikan Penyuluhan Ikhsan Maulana Sabtu, 26 Januari 2019 Pemateri : Rp. 500.000
pengetahuan guru- mengenai Lubis Pukul 09.30 WIB- 12.00 Konsumsi : Rp. 50.000
guru tentang “Pelatihan WIB
kurikulum 2013
Pembelajaran
Berorientasi pada
Keterampilan
Berpikir Tingkat
Tinggi”
13. Belum lengkapnya Sosial Membantu M. Wira Dwika Kamis, 07 Februari 2019
profil Desa Bonglai sekretaris desa Dinata P. Pukul 13.00 WIB- 17.00
untuk melengkapi WIB
profil Desa
Bonglai

14 Desa Bonglai belum Teknik Sipil Pembuatan Yulisna Anggi Minggu, 20 Januari 2019
memiliki peta lokasi pemetaan hasil Sahara Pukul 15.00 WIB – 17.00
megenai hasil bumi bumi di Desa WIB
yang ada di Desa Selasa, 22 Januari 2019
Bonglai Bonglai Pukul 15.00 WIB – 17.00
WIB
15. Kantor desa dan Teknik Sipil Membantu Yulisna Anggi Sabtu 02 Februari 2019
Balai Kampung Kepala Desa Sahara Pukul 09.00 WIB – 12.00
yang ada di Desa dalam mendesain WIB
Bonglai sudah Minggu, 03 Februari 2019
banyak kerusakan Kantor Desa dan Pukul 13.00 WIB – 17.00
dan butuh Balai Kampung WIB
diperbaiki Desa Bonglai

Total Dana Rp. 2.382.000

Tabel 2. Laporan Program Kerja Kkn Universitas Lampung

8
2.2 Pembahasan

Capaian danHambatanProgramKerja

No. NamaProgram Capaian Hambatan


1. Penyuluhan agroindustri gula Terealisasi Tidak semua warga yang diundang
semut hadir pada penyuluhan
2. Penyuluhan mengenai Terealisasi Tidak adanya alat press sehingga
pengemasan gula semut masih manual menggunakan lilin
3. Penyuluhan mengenai contoh Terealisasi Tidakada
logo gula semut
4. Penyuluhan mengenai cara dan Terealisasi Tidakada
tujuan pemasaran gula semut
5. Penyuluhan pentingnya BUMdes Terealisasi Tidakada
bagi perekonomian desa
6. Motivasi mengenai bahaya Terealisasi Tidak ada
pernikahan dini dan pentingnya
melanjutkan pendidikan
7. Bimbingan belajar bagi siswa SD Terealisasi Tidak ada
8. Bimbingan belajar bagi siswa Terealisasi Tidakada
9. SMP
Melatih kesenian tari bagi siswa Terealisasi Tidakada
10. SD
Mengadakan kegiatan “One Day Terealisasi Tidak ada
For Fun”
11. Memperbaharui perpustakaan Terealisasi Tidak ada
sekolah
12. Mengadakan kembali kegiatan Terealisasi Tidakada
ronda malam
13. Penyuluhan bagi guru mengenai Terealisasi Tidakada
kurikulum 2013
14. Membantu sekretaris desa untuk Terealisasi Rendahnya kekuatan signal di desa
melengkapi profil desa membuat pembuatan profil desa
terhambat
15. Membuat pemetaan hasil bumi Terealisasi Data profil desa belum lengkap
Desa Bonglai
16. Membuat desain kantor desa dan Terealisasi Tidakada
balai kampung

Tabel 3. Capaian Dan Hambatan Program Kerja

13
BAB III
PEMBAHASAN

A. Meningkatkan Ekonomi Kreatif Desa Bonglai

Program kerja I yaitu “Meningkatkan Ekonomi Kreatif Desa Bonglai”. Program kerja ini
bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Bonglai dengan ekonomi
kreatif sehingga keadaan ekonomi warga Desa Bonglai yang tadinya pra-sejahtera, dapat
menjadi lebih sejahtera.

a. Identifikasi Masalah

Kondisi masyarakat di Desa Bonglai masih banyak yang pra sejahtera, sehingga
diperlukan banyak kegiatan yang dapat meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat
di Desa Bonglai. Program kerja pertama kami yaitu “Meningkatkan Ekonomi Kreatif
untuk Meningkatkan Perekonomian Desa”. Program kerja kami memiliki banyak
kegiatan, kegiatan pertama yaitu Sosialisasi mengenai Pentingnya BUMDes bagi
Perekonomian Desa. Kegiatan ini diperlukan karena di Desa Bonglai, BUMDes tidak
berjalan dengan baik, padahal BUMDes sangat penting untuk meningkatkan
perekonomian desa. Kegiatan kedua yaitu Melakukan Pemetaan Produk Unggulan yang
Dihasilkan di Desa Bonglai. Kegiatan ini diperlukan karena Desa Bonglai belum
memiliki peta lokasi mengenai hasil bumi yang ada di Desa Bonglai, hal ini bertujuan
untuk memperkenalkan kepada khalayak umum tentang hasil bumi yang dihasilkan di
Desa Bonglai. Kegiatan ketiga yaitu Penyuluhan Agroindustri Gula Aren menjadi Gula
Semut. Kegiatan ini dilakukan karena produk unggulan di Desa Bonglai adalah gula
aren, namun gula aren sendiri memiliki nilai jual yang rendah sehingga penyuluhan ini
bertujuan untu meningkatkan nilai jual pada gula aren sehingga dapat meningkatkan
pendapatan petani gula aren. Kegiatan keempat dan kelima yaitu Penyuluhan Cara
Pengemasan dan Penyuluhan Mengenai Desain Logo pada Kemasan Gula Aren.
Kegiatan ini dilakukan untuk kebutuhan pemasaran gula semut nantinya. Kegiatan
keenam yaitu Penyuluhan mengenai Pemasaran Gula Semut. Kegiatan ini diperlukan
untuk memberikan informasi kepada petani gula aren mengenai sasaran pasar gula semut
nantinya. Kegiatan ketujuh yaitu Membuat Desain Ulang Balai Kampung. Kegiatan ini

14
diperlukan karena balai kampung di Desa Bonglai kondisinya sudah rusak parah
sehingga perlu adanya renovasi ulang.

1.) Kegiatan 1 : Sosialisasi mengenai Pentingnya BUMDes bagi Perekonomian Desa

BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) merupakan usaha desa yang dikelola oleh
pemerintah desa, dan berbadan hukum. Badan usaha Milik Desa adalah salah satu
program kegiatan dibidang perekonomian dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
perekonomian masyarakat melalui pengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk
kesejahteraan desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Di desa Bonglai
Kecamatan banjit kabupaten Way kanan sebenarnya sudah ada BUMDES tetapi karena
kurangnya minat masyarakat dan kurangnya pengetahuan tentang BUMDES
menjadikan BUMDES didesa Bonglai tidak berjalan atau tidak aktif. Maka dari itu kami
mahasiswa KKN melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang “Pentingnya BUMDes
bagi Perekonomian di Desa Bonglai” diharapkan setelah mendapatkan ilmu dari
penyuluhan tersebut masyarakat dapat paham pentingnya BUMDES bagi desa Bonglai.
Dengan beberapa tujuan dilaksanakan penyuluhan ini yaitu yang pertama agar dapat
meningkatkan perekonomian desa, kedua menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung kebutuhan layanan umum warga , ketiga membuka lapangan pekerjaan, dan
keempat meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Kegiatan penyuluhan pentingnya
BUMDes ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 2 februari 2019, tempat penyuluhan
berlokasi di balai kecamatan Banjit dimulai pada pukul 13.00 sampai 16.00. kami
mengundang DPL sebagai pembicara dalam kegiatan penyuluhan BUMDES tersebut.
Pada saat dilaksanakan penyuluhan antusias warga sangat baik, dan interaksi antara
pemateri dengan masyarakat sangat baik. Karna banyak masyarakat yang ingin
mengetahui tentang fungsi dan sistem kegiatan BUMDes tersebut, dan juga mereka
mendapatkan masukan serta saran untuk usaha yang sedang berjalan, sehingga mereka
mampu menjelaskan kembali apa yang telah mereka dapatkan kepada masyarakat lain
yang tidak berkesempatan mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini berjalan dengan lancar
tanpa hambatan dari awal hingga akhir. Sehingga masyarakat desa bonglai dapat
menghidupkan kembali Badan Usaha Milik Desa Bonglai dengan baik dan sesuai tata
aturan serta dapat memberikan pengetahuan yang sebelumnya.

15
2.) Kegiatan 2 : Melakukan Pemetaan Produk yang Dihasilkan di Desa Bonglai

Peta lokasi merupakan peta yang menunjukan suatu letak daerah yang dibuat sedemikian
rupa dengan tujuan tertentu. Desa bonglai belum memiliki peta lokasi mengenai hasil
bumi yang ada didesa Bonglai. Dibuatnya peta lokasi dengan tujuan agar
memperkenalkan kepada khalayak umum bahwa desa Bonglai memiliki hasil bumi yang
sangat bagus. Desa bonglai memiliki hasil bumi dengan produk prioritas yang unggul
yaitu gula aren. Hampir diseluruh dusun yang ada dibonglai warga desa nya mengolah
nira sebagai gula aren dan gula semut. Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa kkn
ingin membantu dalam memperkenalkan potensi hasil bumi dengan produk unggul yang
ada didesa bonglai melalui peta lokasi agar banyak yang mengetahui lokasi pembuatan
gula aren dan gula semut.

3.) Kegiatan 3 : Penyuluhan mengenai Agroindustri Gula Aren menjadi Gula Semut

Desa Bonglai merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Banji, Kabupaten
Lampung Selatan. Produk unggulan yang berasal dari desa ini adalah gula aren sehingga
sebagian besar penduduknya merupakan petani gula aren. Sebagai desa yang telah
menjadi penghasil gula aren yang cukup besar, seharusnya keadaan ekonomi petani gula
aren sudah sejahtera, namun kenyataannya masih banyak petani gula aren yang keadaan
ekonominya masih pra sejahtera. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, salah satunya
yaitu rendahnya nilai jual dari gula aren itu sendiri. Dipasaran sendiri, harga gula aren
hanya sekitar Rp. 10.000/kg. Masih banyaknya masyarakat di Desa Bonglai yang
keadaan perekonomian yang pra-sejahtera membuat kami ingin meningkatkan
perekonomian warga di Desa Bonglai dengan Program Kerja “Mengembangkan
Ekonomi Kreatif yang Memajukan Perekonomian Desa” dengan salah satu kegiatannya
yaitu melakukan penyuluhan mengenai agroindustri gula semut.

Gula semut sendiri merupakan bentuk bubuk dari gula aren dan dikenal juga dengan
sebutan gula kristal. Asal mula mengapa disebut dengan gula semut, karena bentuk dari
gula semut ini sendiri menyerupai sarang semut sehingga disebut dengan gula semut.
Gula semut sendiri memiliki banyak keungulan, antara lain yaitu tidak mudah meleleh
seperti gula aren pada umumnya karena memiliki kadar air yang rendah, masa

16
kadaluwarsa yang lama yaitu sekitar 2 tahun dan memberikan nilai jual yang lebih tinggi
yaitu sekitar Rp. 25.000/kg.

Penyuluhan mengenai agroindustri gula semut dilaksanakan di ruko kosong milik


Kepala Desa Bonglai pada 5 Februari 2019 pada pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Peserta yang mengikuti penyuluhan ini yaitu petani gula aren yang ada di Desa Bonglai.
Peserta yang hadir berjumlah 12 orang dari 20 undangan yang disebarkan. Penyuluhan
yang dilaksanakan berupa materi dan prakitk langsung cara pembuatan gula semut itu
sendiri. Penyampaian materi disampaikan oleh Nikhen Saraswati dan praktik pembuatan
gula semut dilakukan oleh Putri Wulandari. Pada saat proses penyuluhan berlangsung,
peserta penyuluhan terlihat sangat antusias mendengarkan materi hingga melihat
langsung bagaimana proses pembuatan gula semut. Penyuluhan ini dapat dikatakan
berhasil karena sebagian petani yang mengikuti penyuluhan mengatakan bahwa akan
menekuni agroindustri ini.

4.) Kegiatan 4 : Sosialisasi mengenai Pengemasan Gula Semut

Pengemasan dalam suatu produk penting untuk direncanakan. Pengemasan Gula Semut
yang akan kami lakukan yaitu menggunakan plastik. Penyuluhan mengenai pengemasan
Gula Semut ini disampaikan oleh Putri Wulandari di Ruko milik Bapak Kepala Desa
pada tanggal 5 Februari 2019. Jenis plastik yang kami gunkan yaitu polypropylene.
Plastik polypropylene mempunyai sifat tahan minyak/lemak, warna jernih/transparan,
tahan temperatur tinggi, permeabilitas uap air rendah, tahan terhadap alkali, tahan
terhadap asam kecuali asam nitrat dan hidrokarbon berklorida . Plastik ini mempunyai
impact strength baik dan mempunyai permukaan yang mengkilat.

Ukuran yang akan kami gunakan di pengemasan untuk ditawarkan atau dijual yaitu1/4
kg, ½ kg, dan 1 kg. Kemasan akan di press dengan mesin press dan tempelkan logo yang
telah kami buat. Sebagai opsi lain jika tidak memiliki mesin press maka menggunakan
lilin agar kemasan tertutup dengan rapat.

Kami memilih untuk menggunakan kemasan plastik ini, agar produk tetap terjaga
kualitasnya. Kadar air yang sudah sedikit pada gula semut jangan sampai terkena air
atau beruap pada saat proses pengiriman dilakukan. Kerusakan pada kemasa jangan

17
sampai terjadi pada saat proses pengiriman, karena hal itu akan merugikan konsumen
dan mempersulit kembali untuk pengiriman ulang dalam hal biaya dan waktu. Pemilihan
jenis plastik yang baik dan benar akan memnimalisir terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kemasan terbuka dan penguapan pada suhu panas.

5.) Kegiatan 5 : Memberikan Contoh Desain Logo untuk Produk Gula Semut

Gula semut sendiri merupakan bentuk bubuk dari gula aren dan dikenal juga dengan
sebutan gula kristal. Asal mula mengapa disebut dengan gula semut, karena bentuk dari
gula semut ini sendiri menyerupai sarang semut sehingga disebut dengan gula semut.
Gula semut sendiri memiliki banyak keungulan, antara lain yaitu tidak mudah meleleh
seperti gula aren pada umumnya karena memiliki kadar air yang rendah, masa
kadaluwarsa yang lama yaitu sekitar 2 tahun dan memberikan nilai jual yang lebih tinggi
yaitu sekitar Rp. 25.000/kg.

Penyuluhan mengenai logo gula semut dilaksanakan bersamaan dengan penyuluhan


agroindsustri gula semut yang bertempat di ruko kosong milik Kepala Desa Bonglai
pada 5 Februari 2019 pada pukul 11.00 WIB hingga 12.00 WIB. Peserta yang mengikuti
penyuluhan ini yaitu petani gula aren yang ada di Desa Bonglai. Peserta yang hadir
berjumlah 12 orang dari 20 undangan yang disebarkan. Penyuluhan yang dilaksakan
yaitu memberikan contoh logo untuk kemasan gula semut yang diharapkan dapat
digunakan saat benar-benar menekuni agroindustri gula semut itu sendiri.

Logo untuk kemasan gula semut penting untuk kebutuhan identitas bagi gula semut yang
di produksi di Desa Bonglai. Contoh logo gula semut yang diberikan meliputi tulisan
besar bertulis “ Gula Semut” dengan slogan “Gula Berkualitas Tanpa Bahan Pengawet”
serta tempat produksi yaitu di Desa Bonglai, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan
untuk menginformasikan dimana gula semut tersebut di produksi.

Logo yang kami berikan belum mencantumkan logo halal dari MUI dan aman dari
BPOM, karena untuk mendapatkan pengakuan aman dan halal diperlukan berbagai
macam proses yang panjang dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

18
Logo yang kami berikan belum sepenuhnya diterima karena petani gula aren disana juga
ingin menyumbangkan ide yang mereka miliki untuk logo yang akan mereka gunakan
nantinya, namun berkat penyuluhan yang kami berikan, mereka sudah memiliki
gambaran bagaimana bentuk logo yang akan mereka buat nantinya.

6.) Kegiatan 6 : Penyuluhan mengenai Pemasaran Gula Semut

Gula semut baik untuk dikonsumsi dibandingkan dengan gula pasir atau gula semut.
Gula semut adalah hasil olahan dari air nira yang berbentuk butiran-butiran halus dengan
kadar air yang lebih sedikit daripada gula aren. Selama ini banyak orang hanya
mengetahui bahwa air nira hanya dapat diolah menjadi gula aren. Gula semut memiliki
nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan gula aren yaitu sebanyak 2x lipat.
Petani Bonglai perlu mengembangkan potensi dalam hasil bumi pohon aren agar
perekonomian petani gula aren akan lebih meningkat. Kami sebagai penyalur ide
mengenai gula semut harus memikirkan juga mengenai pemasaran dari gula semut
setelah gula semut dipoduksi.

Warga Bonglai telah mengerti bagaimana mengolah air nira dan gula aren menjadi gula
semut. Masalah yang ada setelah gula semut dapat dibuat yaitu siapa target pasar dan
bagaimana cara memasarkan gula semut tersebut. Selain target pasar dan cara
memasarkan gula semut perlu dipikirkan dalam hal distribusi gula semut di daerah
kabupaten Way Kanan maupun diluar daerah. Kami bertugas untuk membantu produsen
gula semut di Desa Bonglai untuk melakukan penjualan di luar daerah kabupaten Way
Kanan, khususnya di daerah Bandarlampung. Penyuluhan mengenai pemasaran Gula
Semut disampaikan oleh Febrya Nindya Putri di Ruko milik Bapak Kepala Desa, pada
tanggal 5 Februari 2019.

Sebelum kami melakukan penyuluhan mengenai gula semut, kami mencari tahu
mengenai gula semut ke tempat yang memproduksi gula semut di daerah Sidokayo.
Produsen gula semut memberikan informasi kepada kami kelompok KKN mengenai
pemasaran gula semut yang dilakukan oleh produsen tersebut. Pemasaran yang
dilakukan oleh produsen gula semut tersebut yaitu melalui sistem dari mulut ke mulut
dan media sosial Facebook. Produsen melakukan distribusi gula semut melalui travel
tujuan ke Bandarlampung.

19
Target pasar yang akan kami tuju yaitu calon konsumen dengan usia lebih dari sama
dengan 21 tahun. Target pasar Gula Semut kami yaitu kedai kopi, toko oleh-oleh, toko
retail, dan rumah tangga. Kedai kopi menjadi target pemasaran kami, karena gula semut
adalah paduan tepat bagi penyuka kopi yang menghindari tingkat gula yang tinggi
(seperti gula tebu). Toko oleh-oleh sebagai target pasar kami agar gula semut lebih
dikenal oleh masyarakat luas dan akan menjadi salah satu ikon oleh-oleh Lampung
selain keripik pisang. Toko retail menjadi target pasar kami agar gula semut lebih
terdistribusi luas ke masyarakat yang membutuhkan pengganti gula tebu dan masyarakat
lebih mudah mendapatkan gula semut yang selama ini cukup sulit untuk didapatkan.
Kami akan memberikan tester gula semut kepada target pasar kami, sehingga mereka
akan tertarik untuk memesan produk tersebut. Keberhasilan pemasaran gula semut ini
diharapkan akan sangat membantu perekonomian petani di Desa Bonglai, khususnya
petani aren.

7.) Kegiatan 7 : Membuat Desain Ulang Balai Kampung

Kondisi Balai kampung yang ada didesa bonglai sudah banyak kerusakan dan butuh
diperbaiki. Dengan kondisi yang seperti ini kami sebagai mahasiswa kkn ingin
membantu dalam mendesain bangunan yang sudah tidak layak untuk digunakan.Desain
balai kampung menggunakan autocad oleh yulisna anggi jurusan Teknik sipil.
Mendesain ulang balai kampung dilakukan selama 3 hari dengan persetujuan kepala
lurah desa bonglai. Terdapat beberapa perubahan dalam layout balai kampung.

B. Program Kerja RAJABASA (Ruang Belajar dan Baca Desa)


Program kerja ke 2 yaitu RAJABASA (Ruang Belajar dan Baca Desa). Program kerja ini
bertujuan untuk meningkatkan minat baca, serta memberikan pengetahuan lebih pada anak-
anak di Desa Bonglai.

a. Identifikasi Masalah
Desa Bonglai merupakan salah satu desa di Kecamatan Banjit kabupaten Way Kanan.
Didesa bonglai terdapat beberapa sekolah terdiri dari SD N 01 Bonglai, SD N 02
Bonglai, SD N 03 Bonglai dan SMP N 03 Banjit . Rata-rata didesa Bonglai setelah
kami menjalani kuliah kerja nyata selama 40 hari terdapat beberapa kekurangan dalam
20
bidang pendidikan. Sebagai contoh siswa sekolah SD dan SMP di desa Bonglai
beberapa tidak memanfaatkan waktu luang belajar, sehingga kami memutuskan untuk
mengadakan bimbingan belajar bagi siswa SD. Kegiatan bimbingan belajar di SDN 01,
SDN 02, dan SDN 03 yang pada umumnya masih minim dalam hal pengajar dan ilmu
pengetahuan untuk mereka dan juga masih kurangnya kesadaran masyarakat umum
betapa pentingnya belajar untuk siswa tingkat dasar. Untuk SD N 01 kami membuka
bimbingan belajar dirumah atau posko tempat tinggal kami yaitu didusun 12.
Sedangkan untuk SD N 3 Bonglai kami membuka bimbingan belajar disekoalah
mereka. Sedangkan di SMP N 3 Banjit terdapat beberapa mahasiswa yang tidak
memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar, sehingga kami melakukan bimbingan
belajar yang serupa dengan yang diberikan di SD dengan berbeda mata pelajaran sesuai
kebutuhan dan tingkatannya masing-masing. Pendidikan seni tari di desa bonglai
sangat lah khususnya tari sigeh pengunten bahkan belum ada sama sekali. Kami sebagai
mahasiswa kkn ingin melestarikan kebudaayaan provinsi lampung dengan mengajarkan
kepada anak anak sd dan smp yang ada di desa bonglai agar mengetahui budaya
lampung khususnya tari sigeh pengunten. Pendidikan seni tari diperkhususkan untuk
anak sd bonglai karena kami ingin menampilkan hasil dari pendidikan tari kedepan
khalayak umum. Di acara one day for fun, tari sigeh pengunten ditampilkan untuk
pertama kalinya dari SD itu didirikan. Penampilan berjalan dengan lancar disertai
dengan kostum dan riasan wajah yang memukau penonton. Dengan ini, kami telah
berhasil memperkenalkan kepada anak anak di sd bonglai bahwa dilampung memiliki
tarian penyambut tamu agung yaitu tari sigeh pengunten. Kemudian kegiatan one day
for fun dilatarbelakangi karena belum pernah diadakannya kegiatan untuk bersenang-
senang bagi siswa sd yang bertujuan untuk meningkatkan semangat siswa. Kegiatan
one day for fun dilakukan selama 1 hari. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali minat
dan bakat siswa siswi SDN 3 Bonglai. Dengan diadakannya kegiatan one day for fun ini
kami berharap siswa siswi SDN 3 Bonglai mengetahui bakat apa yang ada didalam
dirinya sehingga untuk kedepannya mereka dapat mengembangkan diri sesuai bakatnya
masing masing. Kemudian kami membuka ruang baca di SDN 3 Bonglai karena
rendahnya minat baca pada anak-anak SD di desa Bonglai. Alasan kami memilih
membuka ruang baca di SDN 3 Bonglai dikarenakan SDN 3 Bonglai tidak aktif dalam
mengelola fasilitas perpustakaan yang ada. Sehingga kami memutuskan untuk
mengaktifkan kembali fasilitas perpustakaan yang ada di SDN 3 Bonglai. Dengan
kondisi perpustakaan yang sangat kosong kami melakukan donasi buku untuk mengisi

21
buku bacaan yang ada disekolah SDN 3 Bonglai. Penyuluhan tentang pentingnya
pendidikan dilaksanakan karena di desa Bonglai masih kurangnya keinginan untuk
melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi, ini disebabkan oleh
beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor ekonomi dan faktor
lingkungan sekitar. Yang dimaksudkan faktor ekonomi dalam hal ini adalah pendapatan
keluarga yang masih sangat rendah sehingga orang tua tidak mampu untuk membiayai
anaknya untuk melanjutkan pendidikan. Faktor yang kedua yaitu faktor lingkungan
sekitar, dimana masih kurangnya kesadaran pada siswa di desa Bonglai tentang
pentingnya ilmu pengetahuan yang hanya bisa didapat pada jenjang yang lebih tinggi.

1) Kegiatan 1 : Memperbaharui Perpustakaan Di SDN 03 Bonglai

Rendahnya minat baca pada anak-anak SD di Desa Bonglai dikarenakan masih


kurangnya fasilitas tempat dan juga buku yang disediakan, dan pada setiap sekolah
di desa bonglai perpustakaan yang ada tidak terealisasi dengan baik dikarenakan
kurangnya tenaga pengajar dan bubu-buku yang ada. Maka dari itu kami membuat
suatu Kegiatan yaitu ”Memperbaharui perpustakaan di SDN Bonglai “ dengan
tujuan agar adik-adik disekolah dapat meningkatkan minat baca serta fasilitas
sekolah dapat digunakan dengan baik. Sebelum pemberangkatan KKN kami
membuka donasi buku dari tingkat SD-SMP, buku yang kami kumpulkan dari
beberapa jenis yaitu buku pengetahuan umum,buku cerita, dan buku motivas.
Kegiatan ini kami dilaksanan di salah satu SDN bongla yaitu SDN 3 Bonglai, kami
memilih sekolah tersebut karena perpustakaan di SDN 3 Bonglai masih sangat
kurang terawat dan buku-buku yang tersedia masih sedikit sekali, serta belum
adanya penanggungjawab untuk mengurus perpustakaan tersebut. Kegiatan ini kami
laksanakan mulai tanggal 18 Januari 2019. Kami mulai membersihkan ruangan
perpustakaan dan mengisi dengan buku-buku yang sudah kami kumpulkan sebelum
KKN. Setelah perpustakaan dapat digunakan kamimembuka ruang baca pada setiap
hari sabtu sebelum bimbel dimulai. Respon para guru SDN 3 Bonglai sangat baik,
mereka sangat senang karena sekolah dapat memfasilitasi perpustakaan untuk para
siswa SDN 3. Sekolah berharap dengan adanya perpustakaan ini siswa-siswi SDN 3
Bonglai dapat lebih semangat dalam membaca dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan.

22
2) Kegiatan 2 : Sosialisasi Bahaya Dari Pernikahan Dini Dan Pentingnya Melanjutkan
Pendidikan
Edukasi tentang akibat pernikahan dini merupakan salah satu upaya untuk
memberikan pengetahuan kepada anak anak dibonglai mengenai dampak dari
pernikahan dini. Pernikahan dini merupakan salah satu masalah yang masih banyak
terjadi di desa bonglai. Berdasarkan data BPS ( Badan pusat Statistik ) Kabupaten
Way Kanan Kecamatan Banjit Desa Bonglai pada tahun 2017 di desa bonglai
jumlah penduduk laki-laki 1.937 dan perempuan 1.911 jiwa mengalami
peningkatan pada periode 2018 menjadi laki-laki 1.959 dan perempuan 1.935 jiwa.
Hal ini diakibatkan tinggi nya remaja jumlah putus sekolah dan kemiskinan di desa
bonglai. Rata-rata pendunduk didesa bonglai bekerja sebagai petani gula, kopi,dan
pisang yang hasil pendapatnya berkisar Rp 10.000 sampai Rp 70.000 untuk para
penggarap gula aren, lalu pendapatan petani dan penggarap didesa bonglai hanya
bisa mendapat penghasilan sebesar Rp 200.000 per bulan ini dikarenakan tidak
semua penduduk desa bonglai mempunyai perkebunan kopi dan pisang hingga
sebagian hanya menjadi penggarap ( buruh keras ) yang bekerja di perkebunan milik
orang lain, rata-rata penduduk didesa bonglai mempunyai 3 orang anak sehingga
membuat suatu kendala dalam penddidikan anak-anak didesa bonglai yaitu dalam
biaya pendidikan, yang tidak disanggupi orang tua dikarenakan penghasilan yang
kurang mampu. kebanykan penduduk didesa bonglai hanya dapat mencapai tingkat
pendidikan SMP saja dikarenakan kurangnya dana untuk melanjutkan kejenjang
sekolah yang lebh tinggi yaitu SMA Yang menjadi penyebab anak anak melakukan
pernikahan di usia dini salah satu nya yaitu keterbatasan pengetahuan mengenai
bahaya pernikahan dini. Kemudian ada beberapa faktor penyebab lainnya yaitu
Faktor Ekonomi Biasanya ini terjadi ketika keluarga si gadis berasal dari keluarga
kurang mampu. Orang tuanya pun menikahkan si gadis dengan laki-laki dari
keluarga mapan. Hal ini tentu akan berdampak baik bagi si gadis maupun orang
tuanya. Si gadis bisa mendapat kehidupan yang layak serta beban orang tuanya bisa
berkurang.
Faktor Pendidikan Rendahnya tingkat pendidikan orang tua, anak dan masyarakat
membuat pernikahan dini semakin marak. Menurut saya, Wajib Belajar 12 Tahun
bisa dijadikan salah satu 'obat' dari peristiwa ini, dimisalkan seorang anak mulai
belajar di usia 6 tahun, maka saat dia menyelesaikan program tersebut, dia sudah
berusia 18 tahun. Di usia 18 tahun tersebut, seorang anak pastilah memiliki

23
kecerdasan dan tingkat emosi yang sudah mulai stabil. Jika program wajib belajar
tersebut dijalankan dengan baik, angka pernikahan dini pastilah berkurang.
Faktor Orang tua Entah karena khawatir anak menyebabkan aib keluarga atau
takut anaknya melakukan 'zina' saat berpacaran, maka ada orang tua yang langsung
menikahkan anaknya dengan pacarnya. Niatnya memang baik, untuk melindungi
sang anak dari perbuatan dosa, tapi hal ini juga tidak bisa dibenarkan.
Faktor Media Massa dan Internet Disadari atau tidak, anak di jaman sekarang
sangat mudah mengakses segala sesuatu yang berhubungan dengan seks dan
semacamnya, hal ini membuat mereka jadi "terbiasa" dengan hal-hal berbau seks
dan tidak menganggapnya tabu lagi.
Mengapa pendidikan menjadi penting agar tidak terjadinya pernikahan diusia dini,
jika pendidikan tidak terpenuhi maka akan menimbulkan pernikahan diusia dini
walaupun pernikahan usia dini tidak bertentangan dengan uu perkawinan akan tetapi
pendidikan memiliki keterkaitan dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 1,2,3,4,5
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh
persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan
dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia. Memang pendidikan seks itu penting sejak dini, tapi
bukan berarti anak-anak tersebut belajar sendiri tanpa didampingi orang dewasa,
mmereka harus diperhatikan dan diberi penejelasan oleh orang dewasa Sosialiasi
hukum mengenai pernikahan dini di desa bonglai dilakukan selama kkn sebanyak
tiga kali di sekolah SD dan SMP. Pertama kali sosialiasi dilakukan di SD N 3
Bonglai pada tanggal 16 januari 2019. Dilakukan selama 1 jam dengan kondisi
sosialiasi diruangan kelas SD kelas 6. Kami turut mengundang orang tua atau wali
murid kelas 6 SD dengan sasaran adalah anak anak yang akan melanjutan

24
pendidikan ke jenjang selanjutnya. Orang tua dan wali murid kelas 6 SD datang
hadir memenuhi undangan dengan jumlah 16 orang. Kemudian sosialiasi yang
kedua dilakukan di SD N 1 Bonglai pada hari kamis tanggal 17 Di SD N 1 Bonglai
pun sama hal nya dengan yang dilakukan di SD N 3, yaitu dilakukan sosialisasi
pernikahan dini dan mengundang orang tua dan wali murid. Orang tua serta wali
murid hadir dengan jumlah Q 10 orang. Sosialiasi di kedua SD berjalan dengan
lancar dan materi yang disampaikan kepada orang tua yang ada di Bonglai. Dengan
harapan kami sebagai mahasiswa KKN dapat memberikan pencerahan kepada orang
tua di Bonglai bahwasanya pernikahan dini itu sangat berbahaya dan memberikan
dampak yang buruk kepada psikologi anak anak. Semoga dengan dilakukannya
sosialiasi yang telah kami berikan kepada SD dan SMP yang ada dibonglai, jumlah
pernikahan dini dapat berkurang bahkan budaya yang seperti itu dapat hilang.

3) Kegiatan 3 : Penyuluhan Mengenai Pelatihan Pembelajaran Berorientasi Pada


Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
High Order Thinking Skills (HOTS) merupakan penyuluhan yang ditunjukan
kepada guru-guru yang ada di Kecamatan Banjit. Penyuluhan ini diadakan di Balai
Kecamatan Banjit pada tanggal 26 Januari 2019 pada pukul 09.30 WIB – 12.00
WIB dengan pemateri Bapak Bambang Riadi, M.Pd. yang merupakan dosen dari
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung. Materi yang
disampaikan merupakan materi tentang kurikulum 2013.
Peran guru pada penerapan K-13 memang tak sama dengan kurikulum lainnya. Pada
kurikulum sebelumnya, guru berperan sebagai pengajar namun kini guru diharuskan
menjadi fasilitator pembelajaran bagi para siswa. Kemampuan berpikir tingkat
tinggi (High Order Thinking Skills) diharapkan dapat dilakukan siswa dengan
difasilitasi para guru. Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan para guru
mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran dan penilaian Kurikulum 2013.

4) Kegiatan 4 : Memberikan Bimbingan belajar untuk siswa SD


Kegiatan Bimbel atau Bimbingan Belajar ini merupakan salah satu rangkaian
kegiatan dari suatu Program Kerja yaitu RAJABASA (Ruang Belajar dan Baca
Sekolah) yang memang dibuat pada KKN ini sebagai salah satu rangkain kegiatan
yang ditujukan khususnya kepada anak-anak yang berada di desa Bonglai ini.
25
Kegiatan Bimbingan belajar ini di khusus kan kepada mereka anak-anak desa
Bonglai yang nantinya dapat berguna bagi mereka dalam hal mengisi waktu luang.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masalah didesa Bonglai yang pada umumnya
masih minim dalam hal pengajar dan ilmu pengetahuan untuk mereka dan juga
masih kurangnya kesadaran masyarakat umum betapa pentingnya belajar untuk
siswa tingkat dasar. Di desa Bonglai terdapat 3 sekolah yaitu SD N 01 Bonglai, SD
N 02 Bonglai dan SD N 03 Bonglai yang masing-masing terletak di dusun yang
berbeda. Pada kegiatan ini kami memberikan bimbingan belajar kepada SD N 01
Bonglai dan SD N 03 Bonglai. Untuk SD N 02 Bonglai kami tidak membuka untuk
bimbingan belajar karena disebabkan oleh jarak dan waktu yang sangat jauh dari
tempat tinggal kami di desa Bonglai ini.

Untuk SD N 01 kami membuka bimbingan belajar dirumah tempat tinggal kami


yaitu disusun 11, sedangkan untuk SD N 03 Bonglai ini kami membuka bimbingan
belajar di sekolah mereka. Kegiatan kami diselenggarakn minimal sekali dalam
seminggu seperti pada hari kamis untuk siswa/i SD N 01 Bonglai dan hari sabtu
untuk SD N 03 Bonglai. Ilmu yang kami berikan kepada mereka yaitu tentang IPA,
MATEMATIKA, PKN, BAHASA INDONESIA, IPS. Pada kegiatan bimbingan
belajar ini juga pun kami sempatkan cerita-cerita dan motivasi kepada mereka, agar
pada masa kedepan mereka tetap semangat dalam menuntut ilmu pengetahuan.

5) Kegiatan 5 : Mengadakan Bimbingan Belajar Bagi Siswa SMP Di Desa Bonglai


Kegiatan Bimbel atau Bimbingan Belajar ini merupakan salah satu rangkaian
kegiatan dari suatu Program Kerja yaitu RAJABASA (Ruang Belajar dan Baca
Sekolah) yang memang dibuat pada KKN ini sebagai salah satu rangkain kegiatan
yang ditujukan khususnya kepada anak-anak menengah pertama yang berada di
desa Bonglai ini. Kegiatan Bimbingan belajar ini di khusus kan kepada mereka
anak-anak menengah pertama di desa Bonglai yang nantinya dapat berguna bagi
mereka dalam hal mengisi waktu luang.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masalah didesa Bonglai yang pada umumnya
masih minim dalam hal pengajar dan ilmu pengetahuan untuk mereka dan juga
masih kurangnya kesadaran masyarakat umum betapa pentingnya belajar untuk
siswa tingkat menengah pertama. Di desa Bonglai terdapat 1 sekolah menengah
pertama yaitu SMP N 03 Banjit, yang terletak di dusun bonglai. Pada kegiatan ini
kami memberikan bimbingan belajar kepada SMP N 03 khusunya untuk siswa/i
26
kelas 9 dan sudah meminta izin terhadap pihak sekolah. Kegiatan bimbel ini
dilaksankan langsung di sekolah karena alasan jarak yang menghalangi untuk
kegiatan ini, dan kegiatan ini juga pun dilaksanakan pada jam 1 pada hari jum’at.
Kegiatan kami diselenggarakan minimal sekali dalam seminggu seperti pada hari
jum’at dan kegiatan ini juga pun dilaksanakan pada jam 1 pada hari jum’at serta
kegiatan ini juga di bagi menjadi 2 kelas yaitu kelas 9 A gabung kelas D dan kelas B
gabung dengan kelas C dan bimbel ini sistemnya bergantian setiap minggunya. Ilmu
yang kami berikan kepada mereka yaitu tentang MATEMATIKA. Pada kegiatan
bimbingan belajar ini juga pun kami sempatkan cerita-cerita dan motivasi kepada
mereka, agar pada masa kedepan mereka tetap semangat dalam menuntut ilmu
pengetahuan dan tidak pantang menyerah.

6) Kegiatan 6 : Mengadakan Latihan Tari Bagi Siswa Sd Kelas 5


Tari sigeh pengunten adalah tari adat lampung yang harus di lestarikan oleh semua
muli yang tinggal di Provinsi Lampung. Tari ini merupakan tari penyambutan adat
lampung yang digunakan sebagai tari pembuka untuk menjamu tamu agung.
Pendidikan seni tari di desa bonglai sangat lah khususnya tari sigeh pengunten
bahkan belum ada sama sekali. Kami sebagai mahasiswa kkn ingin melestarikan
kebudaayaan provinsi lampung dengan mengajarkan kepada anak anak sd dan smp
yang ada di desa bonglai agar mengetahui budaya lampung khususnya tari sigeh
pengunten. Pendidikan seni tari diperkhususkan untuk anak sd bonglai karena kami
ingin menampilkan hasil dari pendidikan tari kedepan khalayak umum. Di acara one
day for fun, tari sigeh pengunten ditampilkan untuk pertama kalinya dari SD itu
didirikan. Penampilan berjalan dengan lancar disertai dengan kostum dan riasan
wajah yang memukau penonton. Dengan ini, kami telah berhasil memperkenalkan
kepada anak anak di sd bonglai bahwa dilampung memiliki tarian penyambut tamu
agung yaitu tari sigeh pengunten.

7) Kegiatan 7 : One Day for Fun


Salah satu rangkaian kegiatan dari program kerja Ruang Belajar dan Baca Sekolah
yaitu rangkaian kegiatan One Day For Fun. ODF atau One Day For Fun merupakan
rangkaian kegiatan yang menjadi penutup pada program kerja RAJABASA selama
menjalankan program kerja tersebut di desa Bonglai, khusunya pada bidang
akademik dan juga kegiatan ini dibuat untuk sekolah dasar yaitu sekolah SD N 03

27
Bonglai yang sudah disepakati sebelumnya. One day for fun sendiri di bentuk untuk
menjadikan siswa/i sekolah dasar agar lebih semangat lagi dalam menjalankan
sekolah nya dan juga kegiatan ini di cipatakan agar anak-anak sekolah dasar tahu
bahwa belajar juga merupakan sarana bermain yang asyik.
ODF ini dilaksanakan atas persetujuan kedua pihak baik mahasiswa KKN maupun
pihak sekolah yang telah di setujui. Adapun rangkain kegiatan yang dibuat yaitu
adanya penyerahana kenang-kenangan dari pihak mahasiswa KKN kepada pihak
sekolah dan adanya perlombaan untuk semua siswa/i yang berada pada sekolah SD
N 03 Bonglai seperti Lomba Mewarnai yaitu untuk kelas 1 dan 2, Lomba Puisi yaitu
untuk kelas 3 dan 4, dan Lomba Rangking 1 untuk kelas 5 dan 6. Lomba mewarnai
sendiri bertujuan melatih daya ingat dan tanggap dan berkreasi yang baik untuk
siswa/i kelas 1 dan 2, Lomba puisi bertujuan agar siswa/i kelas 3 dan 4 berani dalam
meyampaikan perasaan dan idenya di depan umum dan melatih cara berbicara yang
baik didepan umum, sedangkan untuk lomba ranking 1 bertujuan melatih daya ingat
dan melatih dalam mengambil suatu keputusan dan meningkatkan jiwa saing dalam
bidang akademik. Kegatan ODF ini juga menjadi daya tarik sendiri dalam
meningkatkan semangat untuk siswa/i yang sudah lelah mengikuti kegiatan belajar
disekolah.

28
29
BAB III

PENUTU

A. Kesimpulan

Secara umum pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung selama
40 hari di Desa Bonglai, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan dapat berjalan dengan
baik dan lancar sesuai dengan rencana dan harapan kami diawal. Hal ini dapat dilihat dari
rencana kegiatan yang telah disusun dari awal kegiatan kami pada saat melakukan Pra-
KKN hingga sampai ke desa dimana kami melakukan KKN dapat terlaksana dengan hasil
yang memuaskan. Hal ini didapat terelaisasikan akibat kerjasama yang baik dan usaha
keras antara mahasiswa dengan tim pengelola KKN serta partisipasi aktif masyarakat yang
mendukung program-program kami.

Adanya penambahan dan perubahan program ketika KKN berjalan menunjukkan


kepedulian, dukungan, dan kerja sama yang baik antar warga masyarakat dengan
mahasiswa. Selain itu, adanya perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan yang sebelumnya
telah direncanakan oleh mahasiswa akhirnya menyesuaikan dengan kegiatan masyarakat
sehari-hari. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari adanya kerja sama tersebut.

Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN) ini telah memberikan kami
pengalaman, pengetahuan, kepedulian, empati, yang sangat berharga. Hasil Kuliah Kerja
Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN) ini juga semoga dapat membantu masyarakat
dalam pembangunan pekon / desa.

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata(KKN)


Periode I Tahun 2019 mencakup 2 muatan Pemberdayan yaitu:
1.Pemberdayaan personal (Personal Empowerment);
2.Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment);

B. Saran

1. Perlunya peningkatan pemberdayaan personal,masyarakat,serta institusi bagi setiap


idividu maupun perangkat desa agar lebih produktif kedepannya
30
2. Perlunya peningkatan minat masyarakat dalam kegiatan sosialiasi-sosialisasi yang di
adakan per-dusun
.

LAMPIRAN

Gambar 1. Penyuluhan mengenai Pentingnya BUMDes bagi Perekonomian Desa Bonglai

31
Gambar 2. Penyuluhan mengenai Agroindustri Gula Aren menjadi Gula Semut

32
Gambar 3. Penyuluhan mengenai Pengemasan dan Logo Gula Semut

Gambar 4. Penyuluhan mengenai Pemasaran Gula Semut

33
Gambar 5. Pemetaan Produk yang Dihasilkan di Desa Bonglai

Gambar 6. Desain Ulang Balai Kampung

34
Gambar 7. Memperbaharui Perpustakaan Di SDN 03 Bonglai

Gambar 8. Sosialisasi Pentingnya Melanjutkan Pendidikan

35
Gambar 9. Sosialisasi Bahaya Dari Pernikahan Dini

Gambar 10. Penyuluhan Mengenai Pelatihan Pembelajaran Berorientasi Pada Keterampilan


Berpikir Tingkat Tinggi

36
Gambar 11. Memberikan Bimbingan belajar untuk siswa SD

Gambar 12. Mengadakan Bimbingan Belajar Bagi Siswa SMP Di Desa Bonglai

37
Gambar 13. Mengadakan Latihan Tari Bagi Siswa Sd Kelas 5

Gambar 14. One Day for Fun

38
39

Anda mungkin juga menyukai