di Kecamatan Kuta Baro dengan luas wilayah 145 Ha. Secara adminitrasi dan
Pemerintah Gampong Lam Raya Kec. Kuta Baro, Aceh Besar terdiri dari 3
Besar mempunyai jumlah penduduk 547 jiwa, laki – laki 262 jiwa dan perempuan
285 jiwa. Dengan jumlah kepala keluarga 151 KK. Seluruh warga Gampong Lam
30
31
Tabel 4.1
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Gampong Lam Raya Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar Tahun 2021
Gampong Lam Raya adalah Perempuan sebanyak 285 jiwa (52,11%) dan Jenis
Kelamin Laki – Laki di Gampong Lam Raya sebanyak 262 jiwa (47, 89%).
Tabel 4.2
Distribusi dan Frekuensi Jumlah KK Gampong Lam Raya
Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021
No. Dusun KK
%
1 Tgk. Chik Dibale 56 37,09 %
2 Tgk. Ibrahim 50 33,11 %
diketahui bahwa jumlah KK penduduk paling banyak berada di Dusun Tgk. Chik
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Gampong Lam Raya
Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021
3 Honorer 3 4,28
4 Petani 43 61,43
5 Buruh 2 2,86
6 IRT 10 14,29
TOTAL 70 100
Sumber :Data Primer PBL II FKM USM, Tahun 2021
Gampong Lam Raya paling banyak bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 61,43%
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Gampong Lam Raya
Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021
masyarakat di Gampong Lam Raya Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar paling
Tabel 4.5
33
Gampong Lam Raya yang terdiri dari 4 kegiatan, 3 berjalan dengan lancar karena
di Gampong Lam Raya Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar dapat merangkum
Tabel 4.6
Kontruksi Rumah Berdasarkan Rumah Sehat Di Gampong Lam Raya
Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar Tahun 2021
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah rumah yang berada di
Gampong Lam Raya sebahagian besar termasuk rumah sehat yaitu 61,42 %
Tabel 4.6.1
Distribusi Jenis Dinding Rumah Responden Di Gampong Lam Raya
Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar Tahun 2021
Jenis Dinding
No Frekuensi %
Rumah Responden
1 Tembok 41 58,57
2 Papan 29 41,43
JUMLAH 70 100
Sumber : Data Primer PBL II FKM USM, Tahun 2021
Tabel 4.6.2
Distribusi Jenis Atap Rumah Responden Di Gampong Lam Raya
Kecamatan Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2021
Gampong Lam Raya paling banyak memiliki atap rumah berjenis genteng
sebanyak 49 KK (70%) dan paling sedikit memiliki atap rumah jberjenis kayu
Tabel 4.6.3
35
Kepemilikan
No. Frekuensi %
Ternak
1 Ada 60 85, 71
2 Tidak Ada 10 14,29
TOTAL 70 100
Sumber : Data Primer PBL II FKM USM, Tahun 2021
Gampong Lam Raya dapat 60 KK (85,71%) yang memiliki ternak dan ada 10 KK
Tabel 4.7
Distribusi Tempat Penampungan Air Limbah Di Gampong Lam Raya
Kecamatan Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2021
No SPAL Frekuensi %
1 Tertutup 10 14,29
2 Kedap Air - 0%
3 Mengalir Lancar 53 75,71
4 Tidak ada/Langsung Ke tanah 7 10%
TOTAL 70 100
Sumber : Data Primer PBL II FKM USM, Tahun 2021
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 151 KK yang ada
di Gampong Lam Raya, paling banyak masyarakat memiliki SPAL yang mengalir
lancar sebanyak 53 (75,71%) dan paling sedikit memiliki SPAL yang langsung
mengalir ke tanah atau tidak ada sebanyak 7 (10%). Hal ini menunjukkan bahwa
tidak sedikit proporsi SPAL yang tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga perlu
di perhatikan
4.2.1.3 Jamban
36
Tabel 4.8
Distribusi Keluarga Yang Memiliki Jamban Di Gampong Lam Raya
Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021
4.2.1.4. Air Bersih
Tabel 4.9
Distribusi Sumber Air Bersih Di Gampong Lam Raya Kecamatan Kuta Baro
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021
Lam Raya menggunakan air sumur sebagai sumber air bersih untuk keperluan
Tabel 4.9.1
Distribusi Sumber Air Konsumsi Di Gampong Lam Raya
37
Gampong Lam Raya menggunakan air sumur sebagai sumber air untuk masak
sehari – hari sebanyak 63 (96%) dan paling sedikit menggunakan air PDAM
4.2.1.5. Sampah
Tabel 4.10
Distribusi Tempat Sampah Dalam Dan Luar Rumah Di Gampong Lam
Raya Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021
sampah diluar dan dalam rumah umumnya menggunakan kantung plastik sebagai
Tabel 4.11
38
1 Tertutup - -
2 Kedap Air - -
3 Volume Mencukupi - -
4 Dikosongkan Setiap Hari 16 22,9
5 Tidak Memiliki Tempat Sampah 54 77,1
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer PBL II FKM USM, Tahun 2021
Lam Raya mayoritas masyarakat tidak memiliki tempat sampah yaitu sebanyak 54
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa dari 3 kegiatan pencegahan
penyakit yang paling tinggi yaitu meminum air yang sudah di masak sebanyak 64
KK (91,43%) dan sebanyak 6 KK (8,57%) tidak memasak lagi air untuk mereka
sebelum tidur secara rutin sebanyak 60 KK (85,71%) dan yang tidak rutin
Tabel 4.13
Distribusi Jumlah Ibu Hamil Yang Ada Di Gampong Lam Raya Kecamatan
Kuta Baro, Aceh Besar Tahun 2021
No Variabel Frekuensi %
1 Adanya ibu hamil
Ya 4 5,71
Tidak 66 94,29
Total 70 100
Sumber : Data Primer PBL II FKM USM, Tahun 2021
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah ibu hamil di gampong Lam
Raya hanya 4 KK (5,71%) dan selebihnya termasuk dalam kelompok wanita yang
Tabel 4.14
Distribusi Jumlah Bayi/Balita Yang Ada Di Gampong Lam Raya Kecamatan
Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021
No Variabel Frekuensi %
1 Adanya bayi / balita
40
Ya 17 24,29
Tidak 53 75,71
Total 70 100
Sumber : Data Primer PBL II FKM USM, Tahun 2021
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah Bayi/Balita di gampong
Tabel 4.15
Distribusi Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Gampong Lam Raya Kecamatan
Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021
No Variabel Frekuensi %
1 Menggunakan Alat Kontrasepsi
Ya 15 21,43
Tidak 55 78,57
Total 70 100
Sumber : Data Primer PBL II FKM USM, Tahun 2021
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah pengguna alat kontrasepsi
dari 70 KK.
Tabel 4.16
Distribusi Jenis Penyakit Menular Di Gampong Lam Raya Kecamatan Kuta
Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jenis penyakit menular yang diderita
Tabel 4.17
Distribusi Jenis Penyakit Tidak Menular Di Gampong Lam Raya Kecamatan
Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jenis penyakit tidak menular yang
Tabel 4.18
Jumlah Bayi / Balita Yang Di Imunisasi Di Gampong Lam Raya Kecamatan
Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2021
No Imunisasi
Frekuensi %
.
42
1 Lengkap 5 29,4
2 Tidak Lengkap 3 17,7
3 Tidak Imunisasi 9 52,9
TOTAL 17 100
Sumber : Data Primer PBL II FKM USM, Tahun 2021
balita yaitu sebanyak 9 (52,9%) dan minoritas ibu telah mengimunisasi bayi /
suami dan keluarga dan adanya ketakutan masyarakat terhadap vaksin yang
berasal dari bahan yang haram (pengaruh persepsi agama yang dianut masyarakat)
Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar sesuai dengan panduan PBL. Setelah data
Berikut adalah penentuan skor Metode Hanlon. Dalam Metode Hanlon Dibagi 4
Kelompok Criteria :
0-10
(sulit-mudah) 0-10
Tabel 4.19
Prioritas Masalah Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Di Gampong
Lam Raya Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021
44
4.4. Pembahasan
4.4.1. Sampah
Sampah merupakan sisa kegiatan sehari – hari manusia dana tau proses alam
yang berbentuk padat. Menurut Ramon dan Afriyanto (2015), sampah berasal dari
dihasilkan.
yaitu sebanyak 54 (77,1%) KK, hal ini terjadi karena masyarakat lebih memilih
yang dihasilkan setiap hari akan dibakar atau diletakkan begitu saja oleh
reduse dan recycle. Masyarakat yang memiliki tempat sampah baik didalam
dihasilkan setiap harinya, meskipun demikian jenis tempat sampah yang dimiliki
oleh masyarakat umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan (Hadi, dkk. 2020).
premises atau pembakaran yang dilakukan disekitar area rumah tangga. Metode –
metode tersebut memiliki dampak yang berbeda baik negative maupun positif
(Chayatiin, 2009).
on premises. Hal ini disebabkan oleh belum adanya sarana pengangkutan sampah,
pembakaran sampah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada pagi hari dan sore hari.
Tentu saja hal tersebut menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap
memicum timbulnya penyakit antara lain adalah penyakit ISPA dan Pneumonia.
Perilaku kesehatan lingkungan yang tidak sehat yang dilakukan oleh masyarakat
terutama bagi ibu yang memiliki bayi dan balita dapat meningkatkan resiko
merokok di dalam rumah dan membakar sampah di sekitar rumah (Sundari, dkk.
2014).
Sampah yang terdiri dari bahan padat seperti sisa makanan yang telah
dimasak atau belum, bekas pembungkus detergen, kertas, plastic, daun – daunan
yang dapat dilakukan oleh masyarakat ialah dengan melakukan recycle dan
dkk. 2020).
seperti botol plastik bekas yang kemudian dibersihkan dan diwarnai serta disusun
hasilkan.
masyarakat mampu untuk mengelola sampah yang mereka hasilkan dari kegiatan
kepada pihak pejabat Gampong Lam Raya untuk menyediakan fasilitas yang
faktor program dan faktor sarana. Keberhasilan program KB dapat dilihat pada
tingkat pemakaian alat kontrasepsi yang digunakan oleh pasangan usia subur
(PUS), dan wanita usia subur (WUS). Ibu PUS yang bekerja memiliki potensi
untuk menggunakan alat kontrasepsi sangat besar karea aktivitasnya yang banyak
(Akbar, 2018).
penggunaan alat kontrasepsi. Ibu yang masih dalam rentan usia produktif akan
lebih cenderung memiliki potensi untuk menambah jumlah anak, namun jika ibu
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi maka ibu akan berpikir rasional untuk
Di Gampong Lam Raya, hanya sebagian kecil pasangan usia subur (PUS)
yang menggunakan alat kontrasepsi yaitu sebanyak 15 (21,4%) KK. Hal tersebut
semakin banyak anak maka rezeki yang mereka dapatkan akan semakin banyak.
umunya dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh pasangan dan keluarga.
Wanita usia subur yang tidak mendapat dukungan dari keluarga dan pasangan
dan meningkatkan peran aktif kader desa dalam memberikan dukungan kepada
pasangan usia subur (PUS) terutama kelompok wanita untuk menggunakan alat
kontrasepsi sebagai upaya mengatur jumlah anak, jarak kehamilan dan mencegah
4.4.3. SPAL
Air limbah adalah buangan atau air yang dibuang berasal dari rumah
tangga, industry maupun dari tempat-tempat umum lainnya. Umumnya air limbah
serta mengganggu lingkungan hidup dan tidak semua rumah memiliki tempat
2013).
49
adanya genagan yang akan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, lalat dan
vector lainnya, menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat mengganggu
SPAL namun tidak memenuhi syarat kesehatan. ketersediaan SPAL yang tidak
tanah permukaan dan adanya SPAL tanpa tutup dapat menjadi tempat pembiakan
SPAL antara air cucian, air mandi, dan lainnya. Hal ini akan memperburuk
kualitas air buangan yang dihasilkan yang akan mencemari badan air.
resiko terjadi penyumbatan sehingga menjadi sarang vector penyakit seperti lalat,
tikus, kecoa dan lainnya. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada kesehatan
diantaranya kolera, diare, thypus, DBD dan lain sebagainya (Irwan, 2013).
masyarakat yang belum mengetahui syarat SPAL yang baik bagi kesehatan, hal
ini lah yang menjadi faktor utama ketersediaan SPAL yang tidak sesuai standar
sama dengan instansi terkait seperti pihak puskesmas atau lembaga pendidikan
untuk dapat menjelaskan syarat SPAL yang baik ialah dalam kondisi tertutup
dasar dan dinding yang kedap air, namun penutupnya tidak bersifat permanen
sehingga dapat dibersihkan dan dipantau secara rutin oleh pemiliknya. Hal ini
diharapkan SPAL aman dan mudah dibersihkan serta sesuai dengan standar
kesehatan.
4.4.4. Imunisasi
bahkan kematian (Supartini 2012). Pemberian imunisasi secara lengkap dan sesuai
penyakit, melainkan juga mencegah penularan penyakit atau wabah (Fida dan
Maya 2012).
Namun, setiap anak memiliki tahapan yang berbeda – beda (Soetjiningsih, 2012).
Oleh karena itu, ketelitian dari orang tua sangat diperlukan untuk mendorong anak
Pada periode emas, anak membutuhkan nutrisi dan stimulasi yang tepat
supaya otaknya berkembang secara maksimal dan pada umumnya anak yang
harus diperhatikan terutama sejak dalam kandungan. Beberapa zat gizi yang
penting, seperti protein, lemak, vitamin (vitamin A dan D), serta mineral (zat besi,
gizi yang baik. Imunisasi yang lengkap biasanya menghasilkan status gizi yang
baik. Sebagai contoh adalah dengan imunisasi seorang anak tidak mudah terserang
penyakit yang berbahaya, sehingga anak lebih sehat, dengan tubuh atau status
sehat asupan makanan dapat masuk dengan baik, nutrisi pun terserap dengan
melakukan imunisasi sama sekali dan tidak lengkap. Kondisi ini dapat terjadi
terhadap serangan penyakit infeksi tertentu, sehingga anak akan jatuh sakit,
mungkin akan menyebabkan turunnya status gizi. Hal ini karena penyakit infeksi
dan fungsi kekebalan saling berhubungan erat satu sama lain, dan pada akhirnya
akan mempengaruhi status gizi berupa penurunan status gizi pada anak.
52
dalam satu hal saja karena pola perkembangan berlangsung dalam beberapa tahap
yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis pada anak yang
mempengaruhi perkembangan seorang anak adalah terdiri atas faktor dalam dan
faktor luar. Pada faktor dalam, keluarga (genetik) sangat berpengaruh dalam
tubuh tinggi, pendek, gemuk dan kurus sesuai dengan kondisi orang tua dan
pada bayi dan balita disebabkan oleh kepercayaan yang dianut keluarga dan
meningkatkan kelengkapan imunisasi pada bayi dan balita di Gampong Lam Raya
mereka.
yang ada di Gampong Lam Raya yang dilaksankaan pada Jum’at, 19 November
2021. Dari hasil kegiatan PBL II mahasiswa FKM – USM di Gampong Lam Raya
dilakukan karena masalah kesehatan yang timbul sangat erat kaitannya dengan
demikian, ada beberapa upaya yang telah kami lakukan bersama masyarakat
diantanya ialah :
Gampong Lam Raya tentang indikator perilaku hidup bersih dan sehat
Lam Raya
yang kemudian diwarnai dengan menggunakan cat semprot. Dalam hal ini
di daur ulang menjadi barang – barang yang berguna bagi mereka. Salah
satu produk recycle yang dihasilkan pada kegiatan intervensi ialah gapura
tanaman toga yang terbuat dari botol plastik dan pot bunga yang terbuat dari
54
batok kelapa sisa dan kardus bekas digunakan sebagai penanda nama
tanaman toga.