1. Sejarah Singkat
PT. Matahari Sakti adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi
pakan aquaculture dan Petfood (pakan udang, ikan, dan hewan peliharaan) yang di
dirikan pertama kali pada tahun 1988 oleh Ibu Puspita Dewi Prijadi yang beralamat di
Margomulyo Industri I Blok A9-13 Kota Surabaya. Pada tahun 1998 PT. Matahari Sakti
telah menjadi salah satu perusahaan besar pemasok pakan ikan dan udang di area pulau
Visi dari PT. Matahari Sakti adalah menjadi perusahaan terkemuka dalam industri
pakan aquaculture dan Petfood, sedangkan Misi PT. Matahari Sakti adalah
menyediakan pakan yang berkualitas terbaik dan kompetitif untuk pasar nasional dan
Untuk memenuhi misi tersebut, pada tahun 2004 didirikan PT. Matahari Sakti
yang berkualitas untuk para customer di area pulau Sumatera yang di pimpin oleh
Sampai saat ini PT. Matahari Sakti telah menjadi salah satu perusahaan besar yang
dapat bersaing dalam Industri Pakan aquaculture dan Petfood Domestik dan dapat
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari 2021 di PT. Matahari Sakti,
Sukarame Bandar Lampung. Jumlah sampel yang didapatkan adalah 72 responden. Data
hasil penelitian masing-masing variabel tersebut digambarkan dalam bentuk tabel distribusi
1. Analisa Univariat
dari tiap variabel ini ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Setelah dilakukan tabulasi data maka didapatkan distribusi frekuensi PHBS pada
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi PHBS pada karyawan PT. Matahari Sakti Sukarame Bandar
lampung tahun 2021
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden tidak melakukan
PHBS yaitu sebanyak 56 responden (77,8%) dan responden yang sudah melakukan
responden di PT. Matahari Sakti, Sukarame Bandar Lampung Tahun 2021 sebagai
berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
PT. Matahari Sakti Sukarame Bandar lampung 2021
yang baik sebesar 39 responden (34,2%) dan yang memiliki pengetahuan kurang baik
33 responden (45,8%)
responden di PT. Matahari Sakti, Sukarame Bandar Lampung Tahun 2021 sebagai
berikut :
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Umur Responden
PT. Matahari Sakti Sukarame, Bandar lampung tahun 2021
sebanyak 47 responden (65,3%) dan .responden yang berumur < 20 tahun sebanyak
25 (34,7%).
Setelah dilakukan tabulasi data maka didapatkan distribusi frekuensi sikap responden
di PT. Matahari Sakti, Sukarame Bandar Lampung Tahun 2021 sebagai berikut :
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Sikap Responden
PT. Matahari Sakti Sukarame, Bandar Lampung 2021
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat dipergunakan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan
statistik chi square. Setelah dilakukan analisa data maka didapatkan tabel silang sebagai
berikut :
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Hubungan pengetahuan dengan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti
Sukarame, Bandar lampung 2021
PHBS
Tidak melakukan Melakukan Total p-
Pengetahuan PHBS PHBS OR
value
N % N % N %
Baik 36 92,3 3 7,7 39 100 7,8 (1,984
– 30,672)
Kurang baik 20 60,6 13 39,4 33 100 0,003
baik, dari 39 responden tersebut, ada 92,3% yang tidak melakukan PHBS dan 7,7%
yang melakukan PHBS. Dan ada 33 responden yang memiliki pengetahuan kurang baik,
diantara 33 responden tersebut ada 60,6% yang tidak menerapkan PHBS dan 39,4 yang
Hasil uji statistik diperoleh nilai p sebesar 0,003 (lebih kecil dari nilai alpha = 0,05)
yang berarti Ho ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan yang barmakna (signifikan)
antara pengetahuan dengan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti Sukarame, Bandar
lampung 2021. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR = 7,8 pembulatan 8.
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Hubungan Umur dengan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti
Sukarame, Bandar lampung tahun 2021
PHBS
Tidak
Melakukan Total
Umur melakukan p-value OR
PHBS
PHBS
N % N % N %
≥ 21 tahun 41 87,2 6 12,8 47 100 4,556
< 20 tahun 15 60 10 40 25 100 0,019 (1,411 –
Total 56 77,8 16 22,2 72 100 14,711)
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa ada 47 responden yang berumur ≥ 21 tahun,
dari 47 responden tersebut ada 87,2% yang tidak melakukan PHBS dan 12,8% yang
melakukan PHBS. Dan ada 25 responden yang berumur < 20 tahun, dari 20 responden
tersebut ada 60% yang tidak melakukan PHBS dan 40% responden yang melakukan
PHBS.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p sebesar 0,019 (lebih kecil dari nilai alpha = 0,05)
yang berarti Ho ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan yang barmakna (signifikan)
antara umur dengan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti Sukarame, Bandar lampung
tahun 2021. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR = 4,556 pembulatan 5.
c. Hubungan sikap dengan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti Sukarame, Bandar
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Hubungan sikap dengan PHBS Karyawan PT. Matahari Sakti
Sukarame, Bandar lampung tahun 2021
PHBS
p-
Tidak melakukan Melakukan Total
Sikap valu OR
PHBS PHBS
e
N % N % N %
Baik 35 92,1 3 7,9 38 100 7,22
Tidak baik 21 61,8 13 38,2 34 100 0,00 (1,841 –
5 28, 337)
Total 56 77,8 16 22,2 72 100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa ada 38 responden yang memiliki sikap baik,
dari 38 responden tersebut ada 92,1% yang tidak melakukan PHBS dan 7,9% melakukan
PHBS. Dan ada 34 responden yang memiliki sikap tidak baik, dari 34 responden tersebut
ada 61,8% yang tidak melakukan PHBS dan 22,2% yang melakukan PHBS.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p sebesar 0,005 (lebih kecil dari nilai alpha = 0,05) yang
berarti Ho ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara
sikap dan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti Sukarame, Bandar lampung tahun 2021.
1. Univariat
a) PHBS
melakukan PHBS yaitu sebanyak 56 responden (77,8%) dan responden yang sudah
perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan
paradigma hidup sehat dapat dilihat dalam program Perilaku Hidup Bersih Sehat
(Muninjaya, 2015).
b) Pengetahuan
yang diketahui atau segala sesuatu yang berkenaan dengan hal mata pelajaran.
Pengetahuan adalah suatu proses mengingat dan mengenal kembali objek yang telah
dipelajari melalui panca indera pada suatu bidang tertentu secara baik (Lestari, 2015)
perabaan.
c) Umur
21 tahun sebanyak 47 responden (65,3%) dan .responden yang berumur < 20 tahun
sebanyak 25 (34,7%).
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola fikirnya
individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial, serta
lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri di usia
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat, seseorang yang lebih dewasa lebih dipercaya dari orang yang belum
tinggi kedewasaannya. Hal ini dilihat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.
d) Sikap
baik sebanyak 38 (52,8%) dan yang berpengetahuan tidak baik sebanyak 34 (47,2%)
terhadap stimulus suatu objek tertentu yang sudah melibatkan faktor-faktor pendapat
baik).
gejala-gejala dalam merespons stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan
2. Bivariat
pengetahuan baik, dari 39 responden tersebut, ada 92,3% yang tidak melakukan
PHBS dan 7,7% yang melakukan PHBS. Dan ada 33 responden yang memiliki
pengetahuan kurang baik, diantara 33 responden tersebut ada 60,6% yang tidak
Hasil uji statistik diperoleh nilai p sebesar 0,003 (lebih kecil dari nilai alpha = 0,05)
pembulatan 8, artinya responden yang memiliki pengetahuan tidak baik akan 8 kali
Hubungan antara konsep pengetahuan dan praktek kaitannya dalam suatu materi
sesuatu hal yang akan menyebabkan orang mempunyai sikap positif terhadap hal
tersebut. Selanjutnya sikap positif ini akan mempengaruhi untuk ikut dalam kegiatan
ini. Niat ikut serta dalam kegiatan ini akan menjadi tindakan apabila mendapatkan
dukungan sosial dan tersedianya fasilitas kegiatan ini disebut perilaku. (WHO, 2019)
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hurles
Imanuel Palilu (2015) dengan gambaran perilaku hidup bersih dan sehat pada
pegawai di kantor dinas kesehatan kota manado. Hasil penelitian Hasil penelitian
yang diperoleh sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang PHBS
yang memiliki pengetahuan kurang baik. Sebagian besar responden memiliki sikap
responden (45,2%) yang memiliki sikap kurang baik. Sebagian besar tindakan
responden tentang PHBS di lingkungan kerja termasuk dalam kategori baik, yaitu 43
baik. Kesimpulan dari hasil penelitian ini disimpulkan Perilaku yang mencakup
pengetahuan, sikap dan tindakan pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kota Manado
yang ada ditempat penelitian, Terbentuknya suatu perilaku baru dimulai pada
cognitive domain dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus sehingga
respon batin dalam bentuk sikap subyek. Pengetahuan dan sikap subyek terhadap
antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan dan juga nilai - nilai tradisi.
b) Hubungan umur dengan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti Sukarame, Bandar
tahun, dari 47 responden tersebut ada 87,2% yang tidak melakukan PHBS dan 12,8%
yang melakukan PHBS. Dan ada 25 responden yang berumur < 20 tahun, dari 20
responden tersebut ada 60% yang tidak melakukan PHBS dan 40% responden yang
melakukan PHBS. Hasil uji statistik diperoleh nilai p sebesar 0,019 (lebih kecil dari
nilai alpha = 0,05) yang berarti Ho ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan yang
barmakna (signifikan) antara umur dengan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti
Sukarame, Bandar lampung tahun 2021. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR =
4,556 pembulatan 5, yang berarti responden yang memiliki usia ≥ 21 tahun lebih
Secara hukum, umur 21 tahun dikatakan mulai masa dewasa, dan pada umur
30-an dikatakan telah mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Jadi stabil secara
emosional. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh usia, semakin matangnya usia
seseorang semakin banyak pengalaman yang diperoleh dan semakin baik adaptasi
Hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Annisa Restiyani, Kusyogo Cahyo, Laksmono Widagdo (2017) dengan judul
penelitian faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat
pada pekerja bagian produksi pt. coca cola amatil indonesia centraljava. Hasil
penelitian Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p value 0.016 > 0.05 dimana ada
hubungan umur dan kepatuhan peraturan di tempat kerja dengan perilaku hidup bersih
dan sehat pada pekerja bagian produksi PT. Coca Cola Amatil Indonesia.Ketersediaan
peraturan di tempat kerja telah dilaksanakan dengan baik oleh responden (85,7%).
Peraturan yang disediakan terkait PHBS di tempat kerja, dan telah dilaksanakan
Menurut analisa peneliti dengan berdasarkan hasil penelitian ini dan fenomena
yang ada ditempat penelitian, perbedaan hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya
adalah karakteristik dari para pekerja. Para pekerja di PT. Matahari Sakti belum
c) Hubungan antara sikap dengan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti Sukarame,
sikap baik, dari 38 responden tersebut ada 92,1% yang tidak melakukan PHBS dan
7,9% melakukan PHBS. Dan ada 34 responden yang memiliki sikap tidak baik, dari 34
responden tersebut ada 61,8% yang tidak melakukan PHBS dan 22,2% yang
melakukan PHBS. Hasil uji statistik diperoleh nilai p sebesar 0,005 (lebih kecil dari
nilai alpha = 0,05) yang berarti Ho ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan yang
bermakna (signifikan) antara sikap dan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti Sukarame,
Bandar lampung tahun 2021. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR = 7,22 yang
berarti responden dengan sikap tidak baik lebih berisiko 7 x tidak melakukan PHBS di
tempat kerja.
Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk merespon baik secara positif atau
negatif terhadap orang lain, objek atau situasi. Sikap tidak sama dengan perilaku dan
kadang-kadang sikap tersebut baru diketahui setelah seseorang itu berperilaku. Tetapi
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hurles Imanuel
Palilu (2015) dengan gambaran perilaku hidup bersih dan sehat pada pegawai di
kantor dinas kesehatan kota manado. Hasil penelitian Hasil penelitian yang diperoleh
pengetahuan kurang baik. Sebagian besar responden memiliki sikap baik tentang
(45,2%) yang memiliki sikap kurang baik. Sebagian besar tindakan responden tentang
PHBS di lingkungan kerja termasuk dalam kategori baik, yaitu 43 responden (58,9%),
dari hasil penelitian ini disimpulkan Perilaku yang mencakup pengetahuan, sikap dan
tindakan pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kota Manado mengenai Perilaku Hidup
penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma yang berlaku dimana seseorang itu
D. Keterbatasan Penelitian
1. Sampel dalam penelitian ini adalah responden yang belum memperhatikan variabel
kepercayaan, keyakinan dan nilai tradisi yang dianut sehingga mempengaruhi salah satu
penerapan dan sosialisasi PHBS yang dilakukan oleh manajemen PT. Matahari Sakti
3. Variabel independen dalam penelitian ini hanya pengethauan, usia dan sikap sedangkan
menurut teori ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi PHBS di tempat kerja.
BAB V
A. Simpulan
5. Ada hubungan antara pengetahuan dengan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti
6. Ada hubungan antara umur dengan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti Sukarame,
7. Ada hubungan antara sikap dengan PHBS karyawan PT. Matahari Sakti Sukarame,
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut ke berbagai
pihak :
Pihak PT. Matahari Sakti Sukarame agar segera membentuk tim pengawas yang
bertugas mengawasi kepatuhan karyawan terhadap penerapan SOP tentang PHBS dan
keselamatan kerja. Dan memberikan reward untuk karyawan yang telah menerapkan
PHBS serta memberikan punishment baik tertulis maupun teguran bagi karyawan yang
2. Untuk Pendidikan
Dunia pendidikan harus lebih meningkatkan skill peserta didik dalam melakukan
komunikasi therapeutik terhadap masyarakat sebagai subjek dalam suatu komunitas. hal
ini sangat perlu dilakukan karena berdasarkan hasil penelitian ini, komunikasi antara
peneliti dengan responden merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut yang meneliti faktor-faktor lain yang
mempengaruhi penerapan PHBS di tempat kerja agar hasil penelitian lebih objektif,
akan lebih baik bila sampel dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan dan
aspek, sehingga saat anak beranjak dewasa sudah memiliki pemahaman tersendiri
5. Masyarakat
kepada warganya tentang dampak positif jika menerapkan PHBS dan negative jika