Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Bank BTN KC Palu.

Sejarah, menjadi salah satu institusi penting yang telah membantu

masyarakat untuk mengurus masalah finansial dengan mudah. Bukan hanya

bermanfaat untuk mengurus masalah keuangan, tetapi bank juga membantu

proses transaksi. Bank memudahkan setiap individu untuk lebih mudah

mengirim uang secara virtual. Salah satu bank yang paling diminati

masyarakat adalah Bank BTN. Bank yang telah memiliki banyak cabang di

seluruh Indonesia ini pasti bisa Kamu jumpai dengan mudah. Biasanya,

banyak perusahaan atau kampus yang mempercayakan bank ini sebagai wadah

untuk pembayaran berbagai transaksi. Membahas tentang BTN Tetapi

sebelum membahas bank, Kamu harus tahu dulu mengenai profil sekaligus

sejarah dari Bank BTN.1

PT Bank Tabungan Negara, (Persero), Tbk atau lebih dikenal sebagai

Bank BTN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

menyediakan jasa di bidang perbankan. Bank ini memiliki komitmen kuat

dalam mendukung dan memberi pelayanan pembiayaan untuk sektor

perumahan lewat tiga produk utama, yaitu perbankan perseorangan, bisnis dan

1
Admin Bank BTN, https://flip.id/blog/bank-btn

50
51

syariah Kesuksesan BTN yang diraih sekarang ini tidak lepas dari perjalanan

panjangnya. Awalnya didirikan Postspaarbank (bank tabungan pos) di Batavia

tahun 1897. Ketika tiba zaman Jepang pada 1942, bank diganti dengan Tyokin

Kyoku atau Chokinkyoku. Setelah Indonesia merdeka, bank diambil alih oleh

pemerintah dan diubah menjadi Kantor Tabungan Pos. Bentuk dan nama

perusahaan mengalami pergantian selama beberapa kali. Hingga akhirnya

namanya diubah menjadi seperti saat ini pada tahun 1963.

Sebagai bank yang besar, BTN memiliki visi untuk menjadi The Best

Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025 nanti. Selain memiliki

fasilitas berupa auto transfer dana rutin, tabungan ini juga mengharuskan

biaya administrasi yang sangat ringan.

a. Visi

Menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025 nanti

b. Misi

1) Memungkinkan setiap divide untuk meningkatakan kualitas hidup

dan menghadirkan ketentraman pikiran.

2) Menyediakan akses ternyamaan melalui sarana kaapan pun dan

dimana pun.

3) Memahami keragaman individu dan mengkamodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah.


52

2. Struktur Organisasi Bank BTN KC Palu


Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kinerja karyawan dapat diwujudkan

melalui kerja sama dengan kordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat

tercapai.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Bank BTN KC Palu


53

Deskripsi Kuesioner Dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada karyawan BANK BTN KC Palu. Data

penelitian menggunakan instrumen kuesioner yang dibagikan secara online

kepada karyawan sebagai sampel penelitian. Kusioner disebarkan peneliti pada

sampel yang diteliti dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 4.1

Deskripsi Kuesioner

Jumlah Kuesionr Kuesioner Kuesioner Presentase

Sampel Disebar Kembali Diolah

42 42 42 42 100%

Sumber : hasil penelitian, 2023

Dalam tabel 4.1 dijelaskan bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 42 karyawan di BANK BTN KC Palu Kota Palu. Data

responden dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Frekunsi Presentase (%)

kelamin Pada tabel

4.2 menunjukan

bahwa dari 42 orang,


54

sampel dalam

penelitian ini yang

seperti terlihat pada

tabel di atas

menunjukan bahwa

dari 42 responden.

Sebagian besar

merupakan

responden laki-laki

berjumlah 30 orang

dengan prsentase

sebesar (71%),

sedangkan sisanya

merupakan reponden

perempuan berjumlah

12 orang dengan

presntase (28,57%).

Laki-laki 30 71%

Perempuan 12 28,57%

Total 42 100%

Sumber : hasil penelitian, 2023


55

b. Usia

Pengelompokan responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.3

Deskripsi Responden Berdasrkan Usia

Usia Frekuensi Presentase (%)

27 Tahun 10 24%

28 Tahun 5 12%

29 Tahun 5 12%

30 Tahun 8 19,05%

31 Tahun 2 5%

32 Tahun 4 10%

34 Tahun 1 2,38%

35 Tahun 1 2,38%

36 Tahun 1 2,38%

38 Tahun 1 2,38%

39 Tahun 1 2,38%

45 Tahun 1 2,38%

47 Tahun 1 2,38%

49 Tahun 1 2,38%

Total 42 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2023


56

Pada table 4.3 menunjukan bahwa dari 42 orang, sampel dalam penelitian

ini seperti terlihat pada tabel di atas menunjukan bahwa dari 42 responden.

Sebagian besar merupakan responden dari usia 27-35 tahun berjumlah 24 orang

dengan persentase (65%), responden usia 17-25 tahun berjumlah 7 orang dengan

presentase (20%), responden usia 36-49 tahun berjumlah 6 orang dengan

presentase (18%).

c. Pendidikan Terakhir

Pengelompokan responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat

pada tabel berikut ini

Tabel 4.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir Frekuensi Presentase

SMA 10 23,81%

D.3 1 2,38%

S.1 26 61,90%

S.2 5 11,90%

Total 42 100%

Sumber : hasil penelitian, 2023

Pada table 4.4 menunjukan bahwa dari 42 orang, sampel dalam penelitian

ini seperti terlihat pada tabel di atas menunjukan bahwa dari 3 responden.
57

Sebagian besar merupakan responden dengan pendidikan terakhir S1 berjumlah

30 orang dengan persentase (73,3%), responden dengan pendidikan terakhir SMA

berjumlah 12 orang dengan presentase (26,3%), responden dengan pendidikan

terakhir D.3 tidak ada dan responden dengan pendidikan terakhir S.2 tidak ada.

d. Lama Bekerja

Tabel 4.5

Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Frekuensi Presentase

5 Tahun 13 31%

1-2 Tahun 8 19%

3-4 Tahun 10 24%

>5 Tahun 13 31%

Total 42 100%

Sumber : hasil penelitian, 2023

Pada table 4.5 menunjukan bahwa dari 42 orang, sampel dalam penelitian

ini seperti terlihat pada tabel di atas menunjukan bahwa dari 42 responden.

Sebagian besar merupakan responden dari lama bekerja 1 tahun berjumlah 9 orang

dengan persentase (13,3%), responden lama bekerja 1-2 tahun berjumlah 11 orang

dengan presentase (36,7%), responden lama bekerja 3-4 tahun berjumlah 10 orang

dengan presentase (26,7%), responden lama bekerja >5 tahun tidak ada.

B. Analisi Data

1. Uji Validitas dan Relibilitas


58

a. Uji Validitas

Menggunakan instrumen pada setiap penelitian, maka terlebih

dahulu seseorang peneliti harus mengetahui apakah instrumen yang

digunakan valid atau tidak, karena sebuah instrumen apabila tidak valid

maka data tersebut tidak dapat digunakan. Pada penelitian ini disetiap

pernyataanya untuk dilihat apakah valid atau tidaknya, dapat diketahui dari

kolom Corrected Item Total Correction atau rhitung dan uji signifikansi

dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk Degree Of

Freedom (df) = n-2, dimana n merupakan jumlah sampel pada penelitian.

Pada penelitian ini jumlah sampel yang dipakai adalah 30 sampel dan

besarnya df dapat dihitung df = 30 - 2= 28. Dengan menggunakan tingkat

signifikansi sebesar 0,05, maka nilai rtabel adalah 0,333845. Jika rhitung > rtabel

maka pernyataan dinyatakan valid.2

2
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multiveriate Dengan Program IBM SPSS 21, (Cet. I:
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), 52
59

Tabel 4.6

Pertayaan ke- r-hitung r-tabel Keputusan


1 0,475 0,304 Valid
2 0,508 0,304 Valid
3 0,621 0,304 Valid
4 0,525 0,304 Valid
5 0,493 0,304 Valid
6 0,432 0,304 Valid
7 0,520 0,304 Valid
8 0,624 0,304 Valid
9 0,525 0,304 Valid
10 0,470 0,304 Valid
11 0,590 0,304 Valid
12 0,369 0,304 Valid
13 0,501 0,304 Valid
14 0,462 0,304 Valid
15 0,601 0,304 Valid
16 0,449 0,304 Valid
17 0,470 0,304 Valid
18 0,422 0,304 Valid
19 0,361 0,304 Valid
20 0,531 0,304 Valid
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Sumber: Data diolah SPSS 25

Dari Tabel di atas diketahui bahwa semua butir instrument variabel bebas

(Motivasi, Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan) dan variabel terikat

(Kinerja Karyawan) (Y) dinyatakan valid karena r hitung lebih besar dari

pada r tabel 0,304. Berdasarkan nilai uji validitas butir instrument seluruh

variabel di atas, dapat disimpulkan bahwa data kuesioner yang peneliti

gunakan dalam penelitian sudah repsentatif. Dalam artian mampu

mengungkapkan data dan variabel yang teliti secara tepat.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kendala kuesioner. Kuesioner yang

realibel adalah kuesioner yang apabila digunakan secara berulang-ulang


60

kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Memang

apabila data yang diperoleh sesuai dengan kenyataannya, berapakali pun

pengambilan dilakukan, hasilnya tetap sama.3

Suatu kuesioner dapat dikatakan realiabel atau handal yaitu :

1.) Jika Crobach’s Alpha lebih besar dari r tabel, maka dikatakan

konsisten

2.) Sebaliknya jika r tabel lebih besar dari Crobach’s Alpha, maka

dikatakan tidak konsisten.

Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan angka cronbach

alpha dengan ketentuan nilai alpha minimal 0,6 ataupun lebih, maka dapat

disimpulkan realibel.4

Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
0,807 20
Sumber: Data diolah SPSS 25

Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa variabel

independen maupun dependen dapat dikatakan realibel, karena nilai

alphanya lebih besar dari R table maka dapat disimpulkan bahwa data

3
Simamora, Panduan Riset, 57.
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, 50.
61

kuesioner yang peneliti dunakan dalam penelitian ini sudah representative,

dalam arti pengukuran datanya dapat dipercaya.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu

distribusi data. Uji normalitas menjadi hal yang penting karena salah satu syarat

pengujian parametric-test (uji parametrik) adalah data yang harus memiliki

distribusi normal.5

Uji normal berjuan untuk menguji normal atau tidaknya suatu

distribusi data. Uji normalitas menjadi hal yang penting karena salah satu

syarat pengujian parametric-test (uji parametrik) adalah data harus

memiliki distribusi nomal.6

Suatu data dikatakan terdistribusi normal yaitu :

1.) Jika data atau titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka data dikatakan terdistribusi normal

2.) Sebaliknya jika data atau titik menyebar jauh dari arah garis atau tidak

mengikuti diagonal, maka data dikatakan tidak terdistribusi normal.

Adapun dasar pengambilan keputusan dalam pengujian normalitas

yakni dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini

5
Hariadi Sarjono dan Winda Julianita, SPSS Vs LISREL : Sebuah Pengantar Aplikasi
untuk Riset, (Jakarta : Salemba Empat, 2011), 53.
6
Ibid.53.
62

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data diolah SPSS 25

Dari gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa uji normalitas dari

variabel motivasi, lingkungan kerja dan kepemimpinan langsung terlihat

bahwa dari sebaran titik-titik yang mengikuti garis diagonal, maka

dikatakan data terdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolonieritas

Model yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel

bebas. Apabila terjadi kolerasi antara variabel bebas, maka terdapat

problem multikoliniearitas pada model regresi tersebut. Untuk mendeteksi

ada atau tidaknya multikoliniearitas yang tinggi antar variabel independen

dapat dideteksi dengan cara melihat nilai tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF).
63

Tidak dikatakan multikolinearitas yaitu :

1.) Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10. Maka artinya tidak terjadi

multikolinieritas

2.) Jika nilai VIF lebih kecil dari 10.00. Maka artinya tidak terjadi

multikolinieritas.

Hasil uji multikoliniearitas dapat dilihat pada tabel coefficiants

tepatnya pada kolom Colinearity Statistic. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 4.6 berikut ini

Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolonearitas

Colinearity Statistic
NO Variabel Independen Keterangan
Tolerance VIF
1 Motivasi .975 1.025 tidak terjadi multikoliniearitas
2 Lingkungan Kerja .966 1.035 tidak terjadi multikoliniearitas
3 Kepemimpinan .953 1.049 tidak terjadi multikoliniearitas

Sumber: Data diolah SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa semua hasil analisis di atas

dinyatakan siap untuk dilanjutkan ke regresi karena nilai tolerance pada

semua variabel lebih besar >0.10 dan nilai VIF yang diperoleh pada

semua variabel adalah lebih kecil dari <10,00. Maka dapat dipahami

bahwa tidak terjadi kasus multikoliniearitas pada kelima variabel bebas.

Berarti data dalam penelitian ini merupakan model data yang baik.

c. Uji Heteroskedastisitas
64

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

satu residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu

caranya dengan melihat nilai signifikan two tails yang

dihasilkan oleh spearman rank tes. Adapun cara mendeteksinya

adalah dengan melihat tabel berikut.

Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah SPSS 25

Berdasarkan gambar 4.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa

gambar tidak membentuk pola alur tertentu, tidak membentuk pola

bergelombang, melebur kemudian melebar kembali dan titik

menyebar di atas dan dibawah disekitar 0 sehingga disimpulkan

bahwa tidak terjadi heterokedatisitas.

3. Analisis Regresi Linear Berganda


65

Analisis regresi berganda digunakan bila bermaksud meramalkan

bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel

independen sebagai faktor prediktornya. Berikut rumus metode analisis

regresi berganda : 7

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi T Sig.
Coefficients zed
Coefficien
ts
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 12.914 6.500 1.987 .054
Motivasi .011 .044 .041 .259 .797
Lingkungan .184 .212 .140 .869 .390
Kerja
Kepemimpinan .193 .242 .130 .799 .429
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Sumber: Data diolah SPSS 25

a. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel di atas

diperoleh nilai konstanta di atas sebesar 12.914, angka tersebut

menunjukan bahwa jika X1 (motivasi), X2 (lingkungan kerja), X3

(kepemimpinan) konstanta atau tidak berubah, maka keputusan

akan mengalami peningkatan kinerja karyawan 12.914

b. X1 menunjukan nilai koefisien sebesar 0,11, X2 menunjukkan nilai

koefisien 0,184, X3 menunjukkan nilai koefisien 0,193.

7
Idem, Statistic Untuk Penelitian, cet ke- XXII, (Bandung : ALFABETA, 2013), 275-
276.
66

c. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan atau kenaikan

pada variabel X1 (motivasi) yaitu sebesar 1% maka

1. Uji Hipotesis

a.Uji F

Tabel 4.9

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 14.890 3 4.963 3.242 .033b
Residual 58.182 38 1.531
Total 73.071 41
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Motivasi
peningkatannya sebesar 0,011, X2 (lingkungan kerja) mengalami

peningkatan sebesar 1% maka peningkatannya sebesar 0,184, X3

(kepemimpinan) mengalami peningkatan sebesar 1% maka

peningkatannya sebesar 0,193. Jadi peningkat kinerja karyawan

akan mengalami peningkatan sebesar 12.914 . Sehingga model

persamaan regresi yang diperoleh sebagai berikut :

Y = 12.914 + 11X1+184X2+ 193X3

Sumber: Data diolah SPSS 25

Berdasarkan tabel dia atas dapat diketahui nilai signifikansi untuk

pengaruh Motivasi (X1), Lingkungan Kerja (X2), Kepemimpinan (X3) secara

simultan terhadap Y adalah sebesar 0,00 < 0,05 nilai F hitung 6,23> Ftabel
67

3.242sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Motivasi (X 1),

lingkungan Kerja (X2) , Kepemimpinan (X3) secara simultan terhadap

Kinerja Karyawan.

b. Uji T

Tabel 4.11

Uji T

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 7.676 6.347 1.209 .234
Motivasi -.074 .173 -.063 -.426 .673
Lingkungan Kerja .361 .186 .284 1.947 .059
Kepemimpinan .382 .173 .330 2.215 .033
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data diolah SPSS 25
68

1. Motivasi (X1)

Hasil Uji t menunjukan nilai t hitung dari program SPSS adalah -0.426 sedangkan nilai

ttabel dari perhitungan program Excel yakni 1.686 artinya nilai thitung yakni -0.426 lebih kecil

dari nilai ttabel yakni 1.686, artinya nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel. Jadi, dapat disimpulkan

motivasi berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan di Bank BTN KC Palu .

2. Liingkungan Kerja (X2)

Hasil Uji t menunjukan nilai thitung dari program SPSS adalah 1.947 sedangkan nilai

ttabel dari perhitungan program Excel yakni 1.686 artinya nilai thitung yakni 1.947 lebih besar

dari nilai ttabel yakni 1.686, artinya nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel. Jadi, dapat disimpulkan

lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap keputusan kinerja karyawan di Bank BTN KC

Palu.

3. Kepemimpinan (X3)

Hasil Uji t menunjukan nilai thitung dari program SPSS adalah 2.215 sedangkan nilai

ttabel dari perhitungan program Excel yakni 1.686 artinya nilai t hitung yakni 2.215 lebih besar

dari nilai ttabel yakni 1.686, artinya nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel. Jadi, dapat

disimpulkan kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di Bank

BTN KC Palu.

a. Uji Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

presentase kontribusi independent (X) terhadap variabel dependen (Y). Dari hasil

perhitungan melalui alat ukur statistic SPSS 24 For Windows didapatkan nilai

koefisien determinasi sebagai berikut:


69

Tabel 4.12

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 .451a .204 .141 1.237
Sumber: Data diolah SPSS 25

Berdasarkan tabel model summary di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai R

Square adalah 0.204 atau 20,4% artinya pengaruh variabel X1 (Motivasi), X2 (Lingkungan Kerja),

X3 (Kepemimpinan), berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan) yaitu

sebesar 20,4% . Kemudian sisanya 70,6% dapat dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini.

C. Hasil Penelitian

1. Pengaruh motivasi, lingkungan kerja, kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Bank BTN

KC Palu

a. Pengaruh motivasi

Berdasarkan hasil pengelolahan data statistic menggunakan alat bantu SPSS terbaru

versi 25 diketahui bahwa koefisien regresi untuk variabel motivasi terhadap kinerja karyawan

di Bank BTN KC Palu nilai t hitung dari program SPSS yakni -0.426 sedangkan nilai ttabel dari

perhitungan program Excel yakni 1.686 artinya nilai thitung lebih kecil dari nilai t tabel yakni

1.686. dengan demikian, periklanan dalam penelitian ini tidak berpengaruh.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dilakukan Walda Isna Nisa 8 dan Ishaq,

yang menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja memberikan pengaruh tetapi tidak

signifikan terhadap kinerja karyawan dimana pada penelitian ishaq pada pegadaian Syariah

Cabang Palu Plaza.9

8
Walda Isna Nisa, Pengaruh
9
Ishaq, Analisi,
70

b. Pengaruh Lingkungan Kerja

Berdasarkan hasil pengolahan data statistik menggunakan alat bantu SPSS versi 25

diketahui bahwa koefisien regresi untuk variabel promosi penjualan adalah signifikan

terhadap keputusan menabung produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Palu

Plaza Kota Palu. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai t hitung dari program

SPSS yakni 1.947 sedangkan nilai ttabel dari perhitungan program Excel yakni 1.998 , artinya

nilai thitung yakni 1.947 lebih besar dari nilai ttabel yakni1.686. Artinya lingkungan kerja

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Bank BTN KC Palu.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Muhammad Ikmal Buana Putra bahwa

lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja .10

c. Pengaruh Kepemimpinan

Berdasarkan hasil pengolahan data statistik menggunakan alat bantu SPSS versi 25

diketahui bahwa koefisien regresi untuk variabel kepemimpinan adalah signifikan terhadap

kinerja karyawan di Bank BTN KC Palu. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa

nilai thitung dari program SPSS yakni 2.215, sedangkan nilai ttabel dari perhitungan program

Excel yakni 1.686, artinya nilai thitung yakni 2.215 lebih besar dari nilai ttabel yakni 1.686 .

Artinya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Bank BTN KC

Palu.

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahkmat Nugroho 4 dan

Yusuf Adam, yang menunjukan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai pada Bank Mandiri KCP Palu Imam Bonjol.11

10
Muhammad Ikmal Buana Putra,“Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEBI Vol 9, NO 2 “Pengaruh Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Dimediasi Oleh Motivasi Pada PT. Kampung Coklat Blitar Jawa Timur”. Malang Mei
2019.
11
Rahkmat Nugroho, Analisis

Anda mungkin juga menyukai