BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
46%
Pria
54%
19
Universitas Bakrie
adalah responden yang berusia 18-23 tahun yaitu sebanyak 67 orang (44,7%)
responden dan respoden yang berusia 23-34 tahun yaitu sebanyak 52 orang (34,7%).
Komposisi kelompok responden dengan usia 35-45 tahun juga cukup banyak yaitu
sebanyak 14,7%. Sementara itu, kelompok usia reponden yang lebih lanjut yaitu usia
46-54 tahun dan 57-64 tahun hanya diwakili oleh sebanyak 5,3% dan 0,7% dari total
responden (lihat pada Gambar 4.2).
5,3% 0,7%
14,7% 18 - 23 Tahun
44,7% 24 - 34 Tahun
35 - 45 Tahun
46 - 56 Tahun
57 - 64 Tahun
34,7%
20
Universitas Bakrie
32%
38,7%
PNS/Swasta
Wiraswasta
Profesional
Pelajar/Mahasiswa
5,3%
24%
12% 6%
27,3% SD/SMP
SMA/SMK
Diploma/S1
S2/S3
54,7%
21
Universitas Bakrie
(35 orang). Sisanya yaitu sebesar 5% berasal dari Pulau Sulawesi (3%) dan Pulau
Kalimantan (2%). Sebaran responden berdasarkan domisili pulau ini dapat dilihat pada
Gambar 4.5.
2% 3%
23%
Pulau Jawa
Pulau Sumatra
Pulau Kalimantan
Pulau sulawesi
72%
13,3%
21,3%
< 5 juta
16,7%
5-10 juta
11-15 juta
> 15 juta
48,7%
22
Universitas Bakrie
banking yang diberikan oleh 4 (empat) bank ternama di Indonesia yaitu BCA, Mandiri,
BRI, dan BNI. Seperti terlihat pada Gambar 4.7, layanan m-banking BCA adalah
layanan mobile banking yang paling banyak dipakai oleh responden penelitian ini,
yaitu hampir setengah (46,7%) dari total responden (70 orang). Layanan m-banking
Bank BNI digunakan oleh 20% (30 orang) responden, diikuti oleh Bank Mandiri (18%
atau 27 orang), dan Bank BRI (13,3% atau 20 orang). Bank Danamon, yang merupakan
salah satu bank swasta nasional yang cukup dikenal di Indonesia, hanya digunakan oleh
2 nasabah yang terlibat dalam penelitian ini.
2%
20%
BANK BCA
46,7 BANK Mandiri
BANK BRI
13,3%
BANK BNI
BANK Lainnya
18%
23
Universitas Bakrie
24
Universitas Bakrie
variabel sikap nasabah terhadap layanan m-banking (ATTI). Sedangkan, untuk nilai
cronbach’s coefficient alpha yang terendah adalah 0,597 yang dimiliki oleh
kemudahan penggunaan (EASE). (lihat pada Tabel 4.1)
Cronbach
Variabel Kode Indikator
Alpha
TRUS1 Saya pikir bank saya memiliki layanan mobile banking yang
handal
TRUS2 Bank saya telah menciptakan layanan mobile banking yang
membantu nasabahnya
Kepercayaan TRUS3 0,615
Saya percaya bank saya menciptakan layanan mobile banking
dengan fitur-fitur yang dibutuhkan untuk bertransaksi
TRUS4 Saya percaya bank saya memberikan layanan mobile banking
yang aman
EASE1 Interaksi dengan aplikasi layanan mobile banking jelas dan
mudah dipahami
EASE2 Belajar mengoperasikan aplikasi mobile banking merupakan hal
yang mudah
EASE3
Kemudahan
0,597
Penggunaan Saya merasa mudah untuk menggunakan aplikasi mobile
banking ini untuk melakukan apa yang saya inginkan
EASE4
Saya pikir mudah bagi saya untuk menjadi terampil dalam
menggunakan layanan mobile banking.
25
Universitas Bakrie
Dapat dilihat pada Tabel 4.2 diatas disimpulkan bahwa nilai r-Tabel 0,1603 (r-
26
Universitas Bakrie
Hitung > r-Tabel) secara keseluruhan pada indikator yang diuji merupakan bernilai
positif. Jika nilai r-Hitung yang di uji lebih besar dari pada r-Tabel, maka dikatakan
indikator pernyataan dalam penelitian ini adalah valid.
4.2.3 Uji Validitas Konstruk
Untuk mengetahui dugaan hubungan antara konstruk yang disusun dalam studi
literatur, maka diperlukan uji validitas konstruk. Validitas konstruk (construct validity)
mengacu terhadap nilai dari hasil suatu pengukuran instrumen untuk mendasari
penyusunan instrumen (Suryabrata, 2000). Berdasarkan hasil uji variabel, terdapat
suatu hubungan antara variabel-variabel bebas, yaitu kepercayaan, kemudahan
penggunaan dan manfaat yang dirasakan dengan variabel terikatnya yaitu sikap
nasabah terhadap layanan m-banking (pada p < 0,01 atau p < 0,05). (lihat pada Tabel
4.3)
Correlations
EASE TRUST USEFUL ATTITUDE
EASE Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
TRUS Pearson Correlation ,237** 1
Sig. (2-tailed) ,004
USEF Pearson Correlation ,234** ,532** 1
Sig. (2-tailed) ,004 ,000
**
ATTI Pearson Correlation ,304 ,427** ,373** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dapat dilihat pada Tabel 4.3 hasil uji validitas konstruk terlihat bahwa
bagaimana setiap variabel bebas saling berhubungan positif terhadap variabel terikat
yaitu sikap nasabah terhadap layanan m-banking (ATTI). Dengan demikian, sesuai
dengan harapan peneliti sehingga pengolahan data dapat dilanjutkan.
27
Universitas Bakrie
4.3.1 Kepercayaan
Hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan nasabah pada
bank serta layanan m-banking yang diberikannya cukup tinggi (dengan nilai berkisar
pada 4,3 dari skala 5). Hal ini berarti bahwa bank-bank yang menyediakan layanan
mobile banking di Indonesia telah mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari nasabah
terkait dengan kehandalan dari layanan m-banking dalam membantu nasabah
melakukan transaksi perbankan melalui fitur-fitur pendukung dengan menimbulkan
rasa aman saat melakukan transaksi perbankan melalui aplikasi mobile banking di
telepon pintarnya (lihat pada Tabel 4.4).
28
Universitas Bakrie
29
Universitas Bakrie
USEF3 150 4,61 Saya pikir menggunakan layanan mobile banking dapat
meningkatkan cara saya dalam melakukan transaksi
perbankan
USEF4 150 4,53
Layanan mobile banking dapat membuat aktivitas
transaksi perbankan saya lebih mudah
30
Universitas Bakrie
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat dibawah ini, suatu variabel dapat dikatakan
signifikan apabila nilai (signifikan pada p < 0,01 atau p < 0,05). Demikian, Secara rinci
pengaruh pada masing-masing variabel bebas akan dijelaskan sebagai berikut:
a) Kepercayaan pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking
Hasil uji regresi menunjukan bahwa variabel kepercayaan dinyatakan
berpengaruh signifikan pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking dengan
(nilai β = 0,268; diterima pada p < 0,001). Apabila, terdapat nilai pada variabel
kepercayaan bertambah sebesar 1 unit, maka variabel pada sikap nasabah
terhadap layanan m-banking akan bertambah sebesar 0,268. Selanjutnya, hasil
uji-t juga mengkonfirmasi bahwa pengaruh kepercayaan pada sikap nasabah
31
Universitas Bakrie
terhadap layanan m-banking, dimana nilai t hitung sebesar 3,363 lebih besar
dari t-tabel (1,976). Nilai β yang positif menunjukkan pengaruh positif variabel
ini pada variabel terikat, artinya semakin tinggi kepercayaan maka semakin
meningkat pula sikap nasabah terhadap layanan m-banking.
32
Universitas Bakrie
H3: Manfaat yang dirasakan berpengaruh positif pada sikap nasabah kepada
layanan m-banking (diterima).
4.4.2 Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui secara langsung seberapa besar tingkat pengaruah sebuah
variabel-variabel besar terhadap variabel terikat didalam studi literatur ini diperlukan
uji koefisien determinasi. Selanjutnya, untuk mengetahui nilai koefisien determinasi,
maka ditentukan dengan nilai R square.
Hasil uji koefisien determinasi yang dinyatakan dari regresi, terdapat nilai yang
diperoleh R² sebesar 0,247. Artinya, kontribusi variabel bebas, seperti Kepercayaan
(trust), Kemudahan Penggunaan (ease of use), dan Manfaat yang dirasakan
(usefullness) pada variabel terikatnya, yaitu Sikap Nasabah terhadap Layanan m-
banking adalah sebesar 24,7%. Secara rinci, hanya 75,3% yang mewakili faktor-faktor
lain yang dikatakan memiliki pengaruh, namun tidak diteliti dalam studi literatur ini.
(lihat pada Tabel 4.9)
33
Universitas Bakrie
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 ,497a 0,247 0,232 0,35971
a. Predictors: (Constant), USEFUL, EASE, TRUST
4.5 Pembahasan
34
Universitas Bakrie
35
Universitas Bakrie
yang menemukan bahwa manfaat yang dirasakan merupakan faktor penentu niat
seseorang untuk menggunakan layanan m-banking. Sehingga, pada gilirannya
seseorang akan merasakan bahwa layanan m-banking sangat dia butuhkan untuk
melakukan transaksi perbankan. Oleh karena itu, manfaat yang dirasakan disebut
sebagai variabel yang terkait dengan produktivitas seseorang (Luarn dan Lin, 2005).
Nasabah merasakan manfaat aplikasi m-banking ini karena kelebihan yang
dimiliki oleh aplikasi ini dibandingkan dengan metode lainnya. Dimana nasabah
merasakan bahwa dengan layanan m-banking ini, para nasabah dapat melakukan
transaksi perbankan dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan metode
lainnya. Nasabah tidak perlu mencari atau mendatangi ATM untuk melakukan
transaksi-transaksi pembayaran, pembelian, maupun transfer online. Dengan demikian,
ATM lebih berfungsi untuk tarik tunai dan setor tunai. Terlebih lagi di masa pandemic
Covid-19 yang terjadi pada saat penelitian ini dilakukan, para nasabah semakin
menghindari untuk berinteraksi dengan sesuatu yang digunakan secara massal seperti
ATM, juga menghindari untuk keluar rumah (#dirumahsaja) dan antri pada barisan
untuk sekedar melakukan transaksi di ATM. Begitu halnya dengan transaksi perbankan
yang dilakukan di kantor cabang bank yang lebih berisiko terjadi interaksi-interaksi
tersebut.
36