Anda di halaman 1dari 18

Universitas Bakrie

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Dari hasil pengumpulan data dengan kuisioner terstruktur yang disebar
menggunakan google form didapatkan responden sebanyak 150 orang. Data yang
diperoleh ini telah diverifikasi sebelumnya untuk membuang data yang tidak valid
yang akan mempengaruhi hasil dari analisis data penelitian. Profil responden dalam
penelitian ini diamati untuk memberi gambaran seperti apa sampel penelitian ini.
Responden yang dikategorikan berdasarkan beberapa kelompok berdasarkan jenis
kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan dan domisili responden.
4.1.1 Profil Responden
Berdasarkan jenis kelamin, terdapat 81 orang (54%) responden perempuan dan
jumlah responden berjenis laki-laki sebanyak 69 orang (46%). Hal ini menunjukan
bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak terlibat dipenelitian
ini dibandingkan yang berjenis kelamin laki-laki dan hanya selisih 12 orang atau 8%
responden. Namun demikian, dapat dikatakan bahwa komposisi responden laki-laki
dan perempuan adalah seimbang (lihat Gambar 4.1).

46%
Pria
54%

Gambar 4.1 Jenis Kelamin

Berdasarkan kelompok usia, terdapat 2 (dua) kelompok usia yang mendominasi

19
Universitas Bakrie

adalah responden yang berusia 18-23 tahun yaitu sebanyak 67 orang (44,7%)
responden dan respoden yang berusia 23-34 tahun yaitu sebanyak 52 orang (34,7%).
Komposisi kelompok responden dengan usia 35-45 tahun juga cukup banyak yaitu
sebanyak 14,7%. Sementara itu, kelompok usia reponden yang lebih lanjut yaitu usia
46-54 tahun dan 57-64 tahun hanya diwakili oleh sebanyak 5,3% dan 0,7% dari total
responden (lihat pada Gambar 4.2).

5,3% 0,7%

14,7% 18 - 23 Tahun
44,7% 24 - 34 Tahun
35 - 45 Tahun
46 - 56 Tahun
57 - 64 Tahun
34,7%

Gambar 4.2 Usia Responden

Berdasarkan kelompok pekerjaan, responden yang memiliki perkerjaan sebagai


pegawai (PNS/swasta) , pelajar, dan wiraswasta mewaliki hampir 95% dari total
responden. Komposisi responden kelompok pegawai (PNS/swasta) dan
pelajar/mahasiswa cukup berimbang yaitu sebesar 38,7% (58 orang) dan 32% (48
orang) dari total responden. Sementara itu wiraswasta sebanyak 24% responden (36
orang). Kelompok responden professional hanya diwakili oleh 5,3% (8 orang)
responden. (lihat pada Gambar 4.3).

20
Universitas Bakrie

32%
38,7%
PNS/Swasta
Wiraswasta
Profesional
Pelajar/Mahasiswa
5,3%
24%

Gambar 4.3 Pekerjaan Responden

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, responden dengan tingkat pendidikan


terakhir Diploma/S1 adalah yang paling mendominasi, yaitu sebanyak 54% (82 orang)
dari total keseluruhan responden. Komposisi kelompok responden dengan tingkat
pendidikan SMA/SMK juga cukup besar yaitu 27,3% (41 orang) dari keseluruhan
responden. Sementara itu, kelompok responden dengan tingkat pendidikan S2/S3 dan
SD/SMP sebanyak diwakili oleh 12% (18 orang) dan 6% responden (9 orang). (lihat
pada Gambar 4.4).

12% 6%

27,3% SD/SMP
SMA/SMK
Diploma/S1
S2/S3
54,7%

Gambar 4.4 Tingkat Pendidikan Responden

Berdasarkan sebaran tempat tinggal asal responden, pada penelitian ini


sebagian besar responden berdomisili di kota-kota besar Pulau Jawa yaitu sebanyak
108 orang (72% responden dari total responden). Responden yang berdomisili di Pulau
Sumatera pun cukup banyak terlibat dalam penelitian ini yaitu sebesar 23% responden

21
Universitas Bakrie

(35 orang). Sisanya yaitu sebesar 5% berasal dari Pulau Sulawesi (3%) dan Pulau
Kalimantan (2%). Sebaran responden berdasarkan domisili pulau ini dapat dilihat pada
Gambar 4.5.

2% 3%

23%
Pulau Jawa
Pulau Sumatra
Pulau Kalimantan
Pulau sulawesi
72%

Gambar 4.5 Karakteristik Domisili Responden

Berdasarkan sebaran pendapatan per bulan, responden dengan pendapatan 5-10


juta rupiah mewaliki 48,7% (73 orang) dari total responden. Sedangkan responden
lainnya tersebar pada pendapatan < 5 juta rupiah (21,3%), 11-15 juta rupiah (16,7%),
dan > 15 juta rupiah (13,3%). Komposisi nasabah berdasarkan pendapatan per bulan
yang terlibat dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.6.

13,3%
21,3%
< 5 juta
16,7%
5-10 juta
11-15 juta
> 15 juta
48,7%

Gambar 4.6 Pendapatan per Bulan Responden


Responden yang terlibat dalam penelitian ini telah menggunakan layanan m-

22
Universitas Bakrie

banking yang diberikan oleh 4 (empat) bank ternama di Indonesia yaitu BCA, Mandiri,
BRI, dan BNI. Seperti terlihat pada Gambar 4.7, layanan m-banking BCA adalah
layanan mobile banking yang paling banyak dipakai oleh responden penelitian ini,
yaitu hampir setengah (46,7%) dari total responden (70 orang). Layanan m-banking
Bank BNI digunakan oleh 20% (30 orang) responden, diikuti oleh Bank Mandiri (18%
atau 27 orang), dan Bank BRI (13,3% atau 20 orang). Bank Danamon, yang merupakan
salah satu bank swasta nasional yang cukup dikenal di Indonesia, hanya digunakan oleh
2 nasabah yang terlibat dalam penelitian ini.

2%

20%
BANK BCA
46,7 BANK Mandiri
BANK BRI
13,3%
BANK BNI
BANK Lainnya

18%

Gambar 4.7 Layanan M-Banking Yang Digunakan

Berdasarkan hasil penelitian dari 150 sampel responden, ternyata layanan m-


banking telah digunakan oleh nasabah untuk berbagai keperluan transaksi perbankan.
Semua responden mengaku bahwa layanan m-banking tersebut digunakan untuk
melakukan transfer uang. Selain transfer uang, 71,3% (107 orang) dari responden juga
menggunakan layanan mobile-banking untuk transaksi bayar listrik. Transaksi top up
(Ovo, Gopay, Dana dan lainnya) juga merupakan transaksi yang sering dilakukan
melalui m-banking, yaitu dilakukan oleh 62% responden. Begitu pula dengan transaksi
pembayaran kegiatan belanja online yaitu sebanyak 42,7% responden. Dengan
demikian, setidaknya setengah dari responden yang terlibat dalam penelitian ini
menggunakan m-banking untuk 3-4 macam transaksi yang disediakan. Sementara itu,
aktivitas transaksi beli pulsa hanya dilakukan oleh 3 orang 2% responden (lihat
Gambar 4.8).

23
Universitas Bakrie

Transfer uang 150 (100%)

Bayar listrik 107 (71,3%)

Top up (Ovo, Gopay, Dana) dan lainnya 93 (62%)

Bayar belanja online 64 (42,7%)

Beli pulsa 3 (2%)

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Gambar 4.8 Jenis Transaksi yang Dilakukan

4.2 Analisis Statistik


4.2.1 Uji Reliabilitas
Agar alat ukur penelitian dapat diandalkan dan dapat dipercaya sebagai alat
pengumpulan data, maka dilakukan uji realibilitas. Reliabilitas merupakan istilah yang
biasa digunakan untuk menunjukan suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila
pada pengukuran dilakukan berulang kali (Umar, 2009). Menurut Sekaran (2011)
reliabilitas adalah suatu pengukuran mengenai stabilitas dari suatu konsisitensi
pengukuran. Uji reliabilitas yang paling populer biasa digunakan adalah cronbach’s
coefficient alpha, digunakan untuk mengukur seberapa baik terhadap butir-butir
pernyataan multipoin scale secara positif berkorelasi satu sama lain. Nilai cronbach’s
coefficient alpha dari hasil uji alat ukur dinyatakan handal dan dipercaya dalam
mengukur suatu variabel yang diukurnya apabila nilai cronbach’s alpha > 0,5 =
Reliable (Hair et al., 2010). Berikut hasil uji reliabilitas dengan menggunakan 150
responden.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, dalam seluruh variabel di kuisioner penelitian
ini nilai cronbach’s coefficient alpha berada diatas 0,5 dengan nilai tersebut
menunjukan bahwa alat ukur pada penelitian ini adalah reliabel (Hair et al., 2010).
Nilai cronbach’s coefficient alpha yang terbesar adalah 0,648 yang dimiliki oleh

24
Universitas Bakrie

variabel sikap nasabah terhadap layanan m-banking (ATTI). Sedangkan, untuk nilai
cronbach’s coefficient alpha yang terendah adalah 0,597 yang dimiliki oleh
kemudahan penggunaan (EASE). (lihat pada Tabel 4.1)

Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach
Variabel Kode Indikator
Alpha
TRUS1 Saya pikir bank saya memiliki layanan mobile banking yang
handal
TRUS2 Bank saya telah menciptakan layanan mobile banking yang
membantu nasabahnya
Kepercayaan TRUS3 0,615
Saya percaya bank saya menciptakan layanan mobile banking
dengan fitur-fitur yang dibutuhkan untuk bertransaksi
TRUS4 Saya percaya bank saya memberikan layanan mobile banking
yang aman
EASE1 Interaksi dengan aplikasi layanan mobile banking jelas dan
mudah dipahami
EASE2 Belajar mengoperasikan aplikasi mobile banking merupakan hal
yang mudah
EASE3
Kemudahan
0,597
Penggunaan Saya merasa mudah untuk menggunakan aplikasi mobile
banking ini untuk melakukan apa yang saya inginkan
EASE4
Saya pikir mudah bagi saya untuk menjadi terampil dalam
menggunakan layanan mobile banking.

USEF1 Layanan mobile banking dapat membuat aktivitas transaksi


perbankan saya lebih cepat
USEF2 Layanan mobile banking dapat berguna untuk aktivitas
perbankan saya
Manfaat USEF3
0,611
Saya pikir menggunakan layanan mobile banking dapat
meningkatkan cara saya dalam melakukan transaksi perbankan
USEF4
Layanan mobile banking dapat membuat aktivitas transaksi
perbankan saya lebih mudah
ATTI1 Menggunakan layanan mobile banking sesuai dengan gaya
hidup saya
ATTI2
Sikap nasabah Saya berniat untuk merekomendasikan aplikasi mobile banking
pada ini pada teman-teman saya 0,648
m-banking ATTI3 Saya berniat untuk menggunakan aplikasi mobile banking ini
tiap ada kesempatan
ATTI4 Saya menggunakan aplikasi mobile banking ini beberapa kali
dalam seminggu

25
Universitas Bakrie

4.2.2 Uji Validitas


Untuk mengetahui apakah penyataan yang diajukan terhadap respoden valid
atau tidak, maka diperlukan suatu uji validitas. Uji validitas dapat diketahui melalui
nilai Correlated Item-Total Correlation (CITC). Nilai CITC tersebut akan
dibandingkan dengan nilai r-Tabel karena kriteria yang digunakan untuk valid atau
tidak adalah menggunakan r-Tabel. Menurut Ghozali (2011) Jika nilai dari CITC > r-
Tabel, maka pernyataan dapat dikatakan valid. Penelitian ini memiliki responden
sebanyak 150 sampel, dengan nilai derajat signifikan 0,05. Sehingga DF pada uji r
adalah N-2 yang merupakan sampel, maka nilai r-Tabel (148) adalah sebesar 0,1603.
Dengan demikian, pernyataan dapat dikatakan valid apabila nilai CITC > 0,1603. (lihat
pada Tabel 4.2)
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator r-Hitung r-Tabel Keterangan

TRUS1 0,696 0,1603 (Valid)


TRUS2 0,74 0,1603 (Valid)
Kepercayaan
TRUS3 0,642 0,1603 (Valid)
TRUS4 0,671 0,1603 (Valid)
EASE1 0,6 0,1603 (Valid)
Kemudahan EASE2 0,637 0,1603 (Valid)
penggunaan EASE3 0,715 0,1603 (Valid)
EASE4 0,734 0,1603 (Valid)
USEF1 0,761 0,1603 (Valid)
USEF2 0,703 0,1603 (Valid)
Manfaat
USEF3 0,633 0,1603 (Valid)
USEF4 0,62 0,1603 (Valid)
ATTI1 0,725 0,1603 (Valid)
Sikap nasabah pada ATTI2 0,751 0,1603 (Valid)
layanan m-banking ATTI3 0,645 0,1603 (Valid)
ATTI4 0,676 0,1603 (Valid)

Dapat dilihat pada Tabel 4.2 diatas disimpulkan bahwa nilai r-Tabel 0,1603 (r-

26
Universitas Bakrie

Hitung > r-Tabel) secara keseluruhan pada indikator yang diuji merupakan bernilai
positif. Jika nilai r-Hitung yang di uji lebih besar dari pada r-Tabel, maka dikatakan
indikator pernyataan dalam penelitian ini adalah valid.
4.2.3 Uji Validitas Konstruk
Untuk mengetahui dugaan hubungan antara konstruk yang disusun dalam studi
literatur, maka diperlukan uji validitas konstruk. Validitas konstruk (construct validity)
mengacu terhadap nilai dari hasil suatu pengukuran instrumen untuk mendasari
penyusunan instrumen (Suryabrata, 2000). Berdasarkan hasil uji variabel, terdapat
suatu hubungan antara variabel-variabel bebas, yaitu kepercayaan, kemudahan
penggunaan dan manfaat yang dirasakan dengan variabel terikatnya yaitu sikap
nasabah terhadap layanan m-banking (pada p < 0,01 atau p < 0,05). (lihat pada Tabel
4.3)

Tabel 4.3 Nilai Korelasi Antar Variabel

Correlations
EASE TRUST USEFUL ATTITUDE
EASE Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
TRUS Pearson Correlation ,237** 1
Sig. (2-tailed) ,004
USEF Pearson Correlation ,234** ,532** 1
Sig. (2-tailed) ,004 ,000
**
ATTI Pearson Correlation ,304 ,427** ,373** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dapat dilihat pada Tabel 4.3 hasil uji validitas konstruk terlihat bahwa
bagaimana setiap variabel bebas saling berhubungan positif terhadap variabel terikat
yaitu sikap nasabah terhadap layanan m-banking (ATTI). Dengan demikian, sesuai
dengan harapan peneliti sehingga pengolahan data dapat dilanjutkan.

4.3 Analisis Deskriptif


Untuk menilai karakteristik terhadap sebuah data, maka dilakukan analisa

27
Universitas Bakrie

deskriptif. Tujuannya adalah untuk menggambarkan secara sistematis gambaran dari


karakteristik populasi yang diwakili oleh sampel pada variabel yang diukur dengan
menggunakan data kuantitatif.

4.3.1 Kepercayaan
Hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan nasabah pada
bank serta layanan m-banking yang diberikannya cukup tinggi (dengan nilai berkisar
pada 4,3 dari skala 5). Hal ini berarti bahwa bank-bank yang menyediakan layanan
mobile banking di Indonesia telah mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari nasabah
terkait dengan kehandalan dari layanan m-banking dalam membantu nasabah
melakukan transaksi perbankan melalui fitur-fitur pendukung dengan menimbulkan
rasa aman saat melakukan transaksi perbankan melalui aplikasi mobile banking di
telepon pintarnya (lihat pada Tabel 4.4).

Tabel 4.4 Deskriptif


Variabel Indikator N Mean Keterangan
KepercayaanVariabel
TRUS1 150 4,42

Saya pikir bank saya memiliki layanan


mobile banking yang handal
TRUS2 150 4,29

Bank saya telah menciptakan layanan mobile


banking yang membantu nasabahnya
Kepercayaan
TRUS3 150 4,34
Saya percaya bank saya menciptakan layanan
mobile banking dengan fitur-fitur yang
dibutuhkan untuk bertransaksi
TRUS4 150 4,36

Saya percaya bank saya memberikan layanan


mobile banking yang aman

4.3.2 Kemudahan Penggunaan


Hasil uji deskriptif menunjukkan, bahwa nasabah merasa kemudahan yang
dirasakan pada layanan m-banking cukup tinggi (4,3 dari skala 5). Artinya, nasabah
tidak mengalami kesulitan yang berarti saat menggunakan m-banking untuk transaksi

28
Universitas Bakrie

perbankan mereka. Para nasabah menganggap interaksinya dengan aplikasi mobile


banking cukup jelas dan mudah dipahami. Nasabah juga tidak mengalami kesulitan
untuk belajar mengoperasikannya hingga menjadi terampil menggunakannya (lihat
pada Tabel 4.5)

Tabel 4.5 Deskriptif Variabel Kemudahan Penggunaan

Variabel Indikator N Mean Keterangan


EASE1 150 4,48
Interaksi dengan aplikasi layanan mobile banking jelas
dan mudah dipahami

EASE2 150 4,26


Belajar mengoperasikan aplikasi mobile banking
merupakan hal yang mudah
Kemudahan
penggunaan EASE3 150 4,34 Saya merasa mudah untuk menggunakan aplikasi
mobile banking ini untuk melakukan apa yang saya
inginkan
EASE4 150 4,32
Saya pikir mudah bagi saya untuk menjadi terampil
dalam menggunakan aplikasi mobile banking

4.3.3 Manfaat yang Dirasakan

Hasil uji deskriptif menunjukan bahwa manfaat yang dirasakan terhadap


layanan m-banking sangat tinggi (kisaran 4,5 dari skala 5). Hal ini menunjukkan bahwa
nasabah bank di Indonesia sangat merasakan manfaat dari layanan m-banking yang
digunakannya. Adanya layanan m-banking ini membuat aktivitas transaksi perbankan
dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih mudah. Para nasabah juga menganggap
bahwa cara bertransaksi perbankan melalui aplikasi mobile banking meningkatkan
metode mereka dalam bertransaksi perbankan (lihat pada Tabel 4.6).

Tabel 4.6 Deskriptif Variabel Manfaat Yang Dirasakan

Variabel Indikator N Mean Keterangan


USEF1 150 4,56
Layanan mobile banking dapat membuat aktivitas
Manfaat
transaksi perbankan saya lebih cepat

29
Universitas Bakrie

USEF2 150 4,57


Layanan mobile banking dapat berguna untuk aktivitas
perbankan saya

USEF3 150 4,61 Saya pikir menggunakan layanan mobile banking dapat
meningkatkan cara saya dalam melakukan transaksi
perbankan
USEF4 150 4,53
Layanan mobile banking dapat membuat aktivitas
transaksi perbankan saya lebih mudah

4.3.4 Sikap Nasabah terhadap Layanan Mobile Banking


Hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa sikan nasabah terhadap layanan m-
banking cukup positif (kisaran 4,3 dari skala 5). Ini menunjukkan bahwa nasabah bank
di Indonesia memandang positif kehadiran layanan m-banking sebagai salah satu
metode yang dapat digunakan untuk transaksi perbankan selain transaksi langsung ke
kantor cabang, layanan ATM, maupun internet banking. Nasabah bank merasa bahwa
layanan ini merupakan suatu layanan yang bermanfaat dan suatu ide yang bijaksana,
yang cocok dengan gaya hidup mereka (lihat pada Tabel 4.7).

Tabel 4.7 Deskriptif Variabel Sikap Nasabah Terhadap Layanan Mobile


Banking

Variabel Indikator N Mean Keterangan


ATT1 150 4,35
Menggunakan layanan mobile banking sesuai dengan
gaya hidup saya

ATT2 150 4,380


Menggunakan layanan mobile banking sesuai untuk
Sikap
melakukan aktivitas transaksi perbankan secara umum
nasabah
terhadap
ATT3 150 4,31
layanan m- Menggunakan layanan mobile banking adalah suatu
banking gagasan yang bijaksana

ATT4 150 4,45


Menggunakan layanan mobile banking adalah sesuatu
yang bermanfaat

30
Universitas Bakrie

4.4 Analisisi Regresi Berganda (Multiple Regression)


Untuk melakukan pengujian secara signifikansi antar hubungan variabel bebas dan
variabel terikat didalam studi literatur ini diperlukan uji analisis regresi berganda atau
multiple regression. Tujuan dari analisis berganda adalah untuk menguji sebuah
pengaruh hubungan variabel bebas, seperti kepercayaan (trust), kemudahan
penggunaan (ease of use) dan manfaat yang dirasakan (usefullness) terhadap variabel
terikat, yaitu sikap pada nasabah terhadap layanan m-banking.
Dari hasil regresi berganda ini atau multiple regression, kemudian akan dilakukan
pengujian hipotesis secara parsial yang menggunakan uji-t. Kegunaan uji-t adalah
untuk menunjukan signifikansi pengaruh secara parsial variabel bebas yang ada
didalam model tersebut terhadap variabel terikat. Kegunaannya untuk mengetahui
seberapa jauh tingkat pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi terhadap
variabel terikat. Apabila nilai tersebut signifikansi lebih kecil dari (signifikan pada p <
0,01 atau p < 0,05), dapat dikatakan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.

4.4.1 Analisis Regresi Berganda Kepercayaan, Kemudahan penggunaan dan


Manfaat yang dirasakan pada Sikap Nasabah Terhadap Layanan M-
banking

Dari Tabel 4.8 dapat dilihat dibawah ini, suatu variabel dapat dikatakan
signifikan apabila nilai (signifikan pada p < 0,01 atau p < 0,05). Demikian, Secara rinci
pengaruh pada masing-masing variabel bebas akan dijelaskan sebagai berikut:
a) Kepercayaan pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking
Hasil uji regresi menunjukan bahwa variabel kepercayaan dinyatakan
berpengaruh signifikan pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking dengan
(nilai β = 0,268; diterima pada p < 0,001). Apabila, terdapat nilai pada variabel
kepercayaan bertambah sebesar 1 unit, maka variabel pada sikap nasabah
terhadap layanan m-banking akan bertambah sebesar 0,268. Selanjutnya, hasil
uji-t juga mengkonfirmasi bahwa pengaruh kepercayaan pada sikap nasabah

31
Universitas Bakrie

terhadap layanan m-banking, dimana nilai t hitung sebesar 3,363 lebih besar
dari t-tabel (1,976). Nilai β yang positif menunjukkan pengaruh positif variabel
ini pada variabel terikat, artinya semakin tinggi kepercayaan maka semakin
meningkat pula sikap nasabah terhadap layanan m-banking.

H1: Kepercayaan berpengaruh positif pada sikap nasabah kepada layanan m-


banking (diterima).

Tabel 4.8 Multiple Regression Kepercayaan, Kemudahan Penggunaan dan


Manfaat pada Sikap Nasabah terhadap Layanan M-Banking
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t t -table Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1,421 0,455 3,121 1,97635 0,002
TRUST 0,268 0,080 0,288 3,363 1,97635 0,001
EASE 0,194 0,074 0,195 2,611 1,97635 0,010
USEFUL 0,206 0,101 0,174 2,039 1,97635 0,043

b) Kemudahan penggunaan pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking


Hasil uji regresi menunjukan bahwa variabel kemudahan penggunaan
dinyatakan berpengaruh signifikan pada sikap nasabah terhadap layanan m-
banking dengan (nilai β = 0,194; diterima pada p < 0,001). Apabila, terdapat
nilai pada variabel kemudahan penggunaan bertambah sebesar 1 unit, maka
variabel pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking akan bertambah
sebesar 0,194. Selanjutnya, hasil uji-t juga mengkonfirmasi bahwa pengaruh
kemudahan penggunaan pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking,
dimana nilai t hitung sebesar 2,611 lebih besar dari t-tabel (1,976). Nilai β yang
positif menunjukkan pengaruh positif variabel ini pada variabel terikat, artinya
semakin tinggi kemudahan penggunaan maka semakin meningkat pula sikap
nasabah terhadap layanan m-banking.

H2: Kemudahan penggunaan berpengaruh positif pada sikap nasabah kepada

32
Universitas Bakrie

layanan m-banking (diterima).


c) Manfaat yang dirasakan pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking
Hasil uji regresi menunjukan bahwa variabel manfaat yang dirasakan
dinyatakan berpengaruh signifikan pada sikap nasabah terhadap layanan m-
banking dengan (nilai β = 0,206; diterima pada p < 0,001). Apabila, terdapat
nilai pada variabel manfaat yang dirasakan bertambah sebesar 1 unit, maka
variabel pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking akan bertambah
sebesar 0,206. Selanjutnya, hasil uji-t juga mengkonfirmasi bahwa pengaruh
manfaat yang dirasakan pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking,
dimana nilai t-hitung sebesar 2,039 lebih besar dari t-tabel (1,976). Nilai β yang
positif menunjukkan pengaruh positif variabel ini pada variabel terikat, artinya
semakin tinggi manfaat yang dirasakan maka semakin meningkat pula sikap
nasabah terhadap layanan m-banking.

H3: Manfaat yang dirasakan berpengaruh positif pada sikap nasabah kepada
layanan m-banking (diterima).
4.4.2 Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui secara langsung seberapa besar tingkat pengaruah sebuah
variabel-variabel besar terhadap variabel terikat didalam studi literatur ini diperlukan
uji koefisien determinasi. Selanjutnya, untuk mengetahui nilai koefisien determinasi,
maka ditentukan dengan nilai R square.
Hasil uji koefisien determinasi yang dinyatakan dari regresi, terdapat nilai yang
diperoleh R² sebesar 0,247. Artinya, kontribusi variabel bebas, seperti Kepercayaan
(trust), Kemudahan Penggunaan (ease of use), dan Manfaat yang dirasakan
(usefullness) pada variabel terikatnya, yaitu Sikap Nasabah terhadap Layanan m-
banking adalah sebesar 24,7%. Secara rinci, hanya 75,3% yang mewakili faktor-faktor
lain yang dikatakan memiliki pengaruh, namun tidak diteliti dalam studi literatur ini.
(lihat pada Tabel 4.9)

Tabel 4.9 Determinasi Kepercayaan, Kemudahan Penggunaan Dan Manfaat

33
Universitas Bakrie

Pada Sikap Nasabah Terhadap Layanan Mobile Banking

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 ,497a 0,247 0,232 0,35971
a. Predictors: (Constant), USEFUL, EASE, TRUST

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh kepercayaan pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking


Hasil studi ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif kepercayaan dari
nasabah pada sikap mereka terhadap layanan m-banking. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat kepercayaan yang dirasakan oleh nasabah akan meningkatkan
sikap positif mereka terhadap layanan m-banking. Kepercayaan nasabah terhadap
layanan m-banking ini mencakup rasa percaya akan kehandalan dari layanan m-
banking, rasa percaya bahwa aplikasi ini dapat membantu nasabah dalam melakukan
aktivitas perbankan, keyakinan bahwa layanan ini memberikan fitur-fitur yang
dibutuhkan, dan rasa aman yang dirasakan oleh nasabah dalam menggunakan layanan
ini. Kepercayaan memegang peranan penting bagi penyedia layanan m-banking untuk
menjamin keberlangsungan transaksi, menjaga kerahasiaan atas informasi, dan
menjaga keamanan privasi akun nasabah, agar terhindar dari maraknya tindak
kriminalitas.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Wang
et al., (2015) yang menemukan bahwa kepercayaan memainkan peran yang saling
meyakinkan dalam suatu hubungan sosial seperti halnya hubungan antara pelanggan
dan penyedia layanan m-banking. Oleh karena itu, pada penyedia layanan diharapkan
perlu meningkatkan kepercayaan nasabah mereka agar dapat mempertahankan
penggunaan layanan serta mampu mempengaruhi calon pengguna untuk menggunakan
layanan m-banking. Penelitian lain juga mengemukakan bahwa kepercayaan
merupakan faktor keberhasilan dari konsumen untuk menggunakan layanan m-banking
(Malaquias et al., 2018).

34
Universitas Bakrie

4.5.2 Pengaruh Kemudahan Penggunaan pada Sikap Nasabah terhadap


Layanan M-Banking
Hasil studi literatur ini menunjukan bahwa adanya pengaruh positif kemudahan
penggunaan pada sikap nasabah terhadap layanan m-banking. Artinya, dengan
penggunaan layanan m-banking yang semakin mudah bagi nasabah akan meningkatkan
sikap positif mereka pada layanan ini. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi pihak
bank khususnya yang berperan dalam pembuatan aplikasi mobile banking untuk
meningkatkan kinerja aplikasinya dalam hal ini agar nasabah nyaman saat bertransaksi
melalui layanan ini. Dengan kata lain, aplikasi mobile banking yang tidak user-friendly
akan menimbulkan sikap negatif dari nasabah. Hasil ini sejalan dengan studi terdahulu
yang menemukan bahwa semakin tinggi tingkat kemudahan penggunaan, semakin
tinggi sikap nasabah akan menggunakan layanan m-banking Hanafizadeh et al., (2014).
Dalam penelitian lain Wang et al., (2015), juga menyebutkan bahwa kemudahan
penggunaan sebagai anteseden secara signifikan dari sikap nasabah terhadap layanan
m-banking ini.
Kemudahan yang dirasakan oleh nasabah dalam menggunakan aplikasi mobile
banking dapat dilihat dari bagaimana aplikasi m-banking tersebut mampu melakukan
interaksi dengan penggunanya sehingga dapat dengan jelas dan mudah dipahami dan
apakah nasabah yang baru menggunakan layanan ini atau versi baru (up-date) dari
sebelumnya dapat mengoperasikannya tanpa perlu banyak upaya untuk belajar. Pada
akhirnya, apakah nasabah merasa mudah dalam melakukan transaksi yang ingin
dilakukannya melalui mobile banking sehingga mereka dapat dengan terampil
mengoperasikan aplikasi ini tanpa mengalami banyak kesulitan.
4.5.3 Pengaruh Manfaat yang Dirasakan pada Sikap Nasabah terhadap
Layanan M-Banking
Hasil studi ini menunjukkan adanya pengaruh positif manfaat yang dirasakan
nasabah pada sikap mereka terhadap layanan m-banking. Dengan demikian, semakin
tinggi manfaat yang dirasakan oleh nasabah dari aplikasi mobile banking yang
diberikan, maka akan semakin tinggi pula sikap positif nasabah terhadap layanan ini.
Hasil ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh Koenig-Lewis et al. (2010)

35
Universitas Bakrie

yang menemukan bahwa manfaat yang dirasakan merupakan faktor penentu niat
seseorang untuk menggunakan layanan m-banking. Sehingga, pada gilirannya
seseorang akan merasakan bahwa layanan m-banking sangat dia butuhkan untuk
melakukan transaksi perbankan. Oleh karena itu, manfaat yang dirasakan disebut
sebagai variabel yang terkait dengan produktivitas seseorang (Luarn dan Lin, 2005).
Nasabah merasakan manfaat aplikasi m-banking ini karena kelebihan yang
dimiliki oleh aplikasi ini dibandingkan dengan metode lainnya. Dimana nasabah
merasakan bahwa dengan layanan m-banking ini, para nasabah dapat melakukan
transaksi perbankan dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan metode
lainnya. Nasabah tidak perlu mencari atau mendatangi ATM untuk melakukan
transaksi-transaksi pembayaran, pembelian, maupun transfer online. Dengan demikian,
ATM lebih berfungsi untuk tarik tunai dan setor tunai. Terlebih lagi di masa pandemic
Covid-19 yang terjadi pada saat penelitian ini dilakukan, para nasabah semakin
menghindari untuk berinteraksi dengan sesuatu yang digunakan secara massal seperti
ATM, juga menghindari untuk keluar rumah (#dirumahsaja) dan antri pada barisan
untuk sekedar melakukan transaksi di ATM. Begitu halnya dengan transaksi perbankan
yang dilakukan di kantor cabang bank yang lebih berisiko terjadi interaksi-interaksi
tersebut.

36

Anda mungkin juga menyukai