dalam, syaraf, gigi, mata, THT, bedah serta poliklinik orthopedic dan
laktasi, herbal, akupuntur dan gizi, kandungan dan poliklinik VIP. Kemudian
49
50
Subjek pada penelitian ini sebanyak 96 responden, terdiri dari pasien yang
pulang di instalasi rawat inap kelas III RSUD Idaman Banjarbaru.Hasil dari
Total 96 100%
Jenis Kelamin
- Laki-laki 51 53,1%
- Perempuan 45 46,9%
Total 96 100%
Pendidikan
- SD 18 18,8%
- SMP 23 24,0%
- SMA 38 39,6%
- Lainnya 17 17,7%
Total 96 100%
51
- Petani/Pekebun 5 5,2%
- Ibu Rumah Tangga 33 34,4%
- Lainnya 8 8,3%
Total 96 100%
Kelas III Perawatan
- Camar 32 33,3%
- Kasuari 43 44,8%
- Nuri 21 21,9%
Total 96 100%
ruang instalasi rawat inap kelas III RSUD Idaman Banjarbaru sebanyak
instalasi rawat inap kelas III RSUD Idaman Banjarbaru sebanyak 53,1% (51
yang berada diruang instalasi rawat inap kelas III RSUD Idaman Banjarbaru
Atas (SMA) dan sebanyak 17,7% (17 responden) tidak memiliki riwayat
Selatan dan sebanyak 44,8% (43 responden) dirawat di kelas III perawatan
kasuari.
ruang rawat kelas III RSUD Idaman Banjarbaru tidak baik dan baik.
52
Tabel 5.2 Peran perawat sebagai edukator, kolabator, dan koordinator dalam
perencanaan pelaksanaan pulang pasien di RSUD Idaman
Banjarbaru.
Peran Perawat Frekuensi Responden Persentase (%)
Tidak baik 47 48,95%
Baik 49 51,05%
Total 96 100%
pulang pada pasien di ruang rawat kelas III RSUD Idaman Banjarbaru yang
yang memiliki persepsi bahwa peran perawat baik sebanyak 51,0% (49
orang).
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukan bahwa pasien yang di rawat pada kelas
III perawatan camar lebih banyak yang menyatakan bahwa peran perawat
tidak baik (59,4%) dibanding yang menyatakan bahwa peran perawat baik
(40,6%). Sedangkan pada pasien yang di rawat pada kelas III perawatan
kasuari lebih banyak yang menyatakan bahwa peran perawat baik (62,8%)
dibanding yang menyatakan bahwa peran perawat tidak baik (37,2%). Hal
53
ini berbanding terbalik dengan hasil yang didapatkan kepada pasien yang
berada di ruang perawatan kelas III nuri yang menyatakan peran perawat
baik.
6. Perawat mengarahkan
pelayanan kesehatan dari tim
kesehatan lainnya sehingga
asuhan keperawatan dan 5 37 37 17
kesehatan saat perencanaan (5,2%) (38,5%) (38,5%) (17,7%)
pulang dapat menjadi efektif,
efisien dan menguntungkan
klien.
7. Berkoordinasi dengan tim
kesehatan dalam pemberian
asuhan keperawatan yang 31 12 20 33
menyeluruh selama pasien (32,3%) (12,5%) (20,8%) (34,4%)
dalam perawatan sebelum
perencanaan pulang
8. perawat berkoordinasi dan
kerjasama antar tim dari
multidisiplin profesi dan ilmu
termasuk kerjasama dengan 12 25 36 23
klien dan keluarga dalam (12,5%) (26,0%) (37,5%) (24,0%)
menyusun dan melaksanakan
rencana pemulangan
55
kerjasama antar tim dari multidisiplin profesi dan ilmu termasuk kerjasama
pemulangan.