A. HASIL PENELITIAN
Mei 2021 dengan jumlah sampel 106 responden didapatkan hasil sebagai
berikut:
40
41
responden (53.8%).
Purwokerto
responden (56.6%).
Purwokerto
responden (51.9%).
Purwokerto
responden (57.5%).
B. PEMBAHASAN
kelompok usia remaja akhir sampai dengan dewasa akhir hal ini
setiap pernyataan kebutuhan caring dan perilaku caring. Semakin tua usia
caring. Orang tua umumnya merasa rentan dan sangat sensitif terhadap
hubungan untuk kaum laki-laki, mereka cenderung lebih cuek dengan hal
perawatan atau pelayanan yang diinginkan oleh pasien tersebut. Hal ini
didukung dengan hasil penelitian yang didapatkan dari Sukesi (2013) dalam
rendah tidak banyak menuntut dan setiap orang beda dalam tingkat
responden (38%).
Penelitian lain yaitu penelitian Yesil (2015), yang membuktikan bahwa ada
Purwokerto
pelayanan yang diberikan oleh perawat sudah sesuai dengan yang mereka
inginkan dan pasien juga tidak memiliki harapan yang terlalu tinggi dengan
adanya obat.
52,1% klien menilai perilaku caring perawat cukup. Menurut Martauli &
baik akan berpengaruh pada rumah sakit karena pelayanan yang diberikan
oleh perawat berupa caring akan meningkatkan mutu dan kualitas rumah
sakit, dan perawat yang sudah didasari dengan perilaku caring akan
terdapat pada soal no 1 yaitu tentang penerimaan pasien secara cepat dan
asumsi peneliti hal ini menunjukkan bahwa perawat di IGD memiliki sikap
peduli (respect) dan menghormati pasien. Sikap respect atau perhatian yang
diberikan oleh perawat merupakan suatu sikap dan pendekatan yang berarti
antara perawat dengan pasien harus terjalin hubungan yang baik, karena
pasien, maka akan terciptanya lingkungan yang nyaman bagi pasien itu
bagian dari perilaku caring yang sangat utama, perawat juga harus
47
memberikan pelayanan yang tulus dalam hal sekecil apapun, yang dimaksud
adalah sebuah senyuman yang diberikan pada pasiennya. Hal ini di dukung
(79,5%)
Hasil penelitian juga diketahui bahwa terdapat skor terendah pada soal
menurut asumsi peneliti hal ini dikarenakan selama proses pengambilan data
melayani pasien dalam kesembuhan penyakit yang diderita oleh pasien serta
Purwokerto
terdapat pada soal 35 yaitu tentang keamanan pasien dari risiko jatuh,
yang baik membuat penerapan caring pada aspek lingkungan menjadi lebih
menjadi isu global yang paling penting berdasarkan laporan tuntutan pasien
gawat darurat memiliki kondisi kerja yang unik bagi perawat seperti pola
pergantian karyawan yang tinggi. Selain di tuntut dengan kondisi kerja yang
Aspek caring pada pasien di IGD tidak hanya pada aspek perilaku
perawat saja akan tetapi aspek lingkungan yang kondusif dapat mendukung
perawat untuk dapat menerapkan perilaku caring yang baik. Hal ini
pada soal no 32 tentang jauhnya tempat ibadah dari IGD, menurut asumsi
peneliti hal ini dikarenakan proses perawatan di IGD yang cepat dan pasien
di IGD juga tidak berlangsung lama sehingga hal tersebut membuat fasilitas
rumah sakit seperti tempat ibadah, kantin, dll lebih dekat dengan ruang
Purwokerto
yang dibutuhkan di unit gawat darurat, yang dibagi dalam 3 tema. Salah satu
tertinggi terdapat pada soal no 40 yaitu terdapat alur pelayanan yang jelas,
menurut peneliti hal ini menjadi penting dikarenakan hal ini dpaat
dalam proses perilaku caring kepada pasien. Watson (2006) dalam Fedora
keakutan yang tinggi, lama rawat yang singkat, teknologi yang makin
51
kesehatan pada tingkat yang mendalam dan etis, agar perawat mampu
solusi jangka pendek seperti menambah jumlah tempat tidur, bonus, dan/
yaitu tentang prosedur penerimaan pasien yang lama, menurut peneliti hal
ini dapat terjadi karena proses pelayanan di IGD harus cepat dan tepat
sedangkan rasio pasien dan perawat sering tidak seimbang sehingga hal
BAB V
A. KESIMPULAN
besar memiliki usia kategori dewasa awal (58.4%), memiliki jenis kelamin
(53.8%).
B. SARAN
dicapai oleh Rumah Sakit sehingga dapat memberi sumbang dan saran
53
perilaku caring.
2. Bagi Perawat
interpersonal dengan pasien dengan lebih baik, seorang perawat harus dapat
menempatkan caring sebagai hal yang pokok dan utama didalam praktek