Anda di halaman 1dari 7

JURNAL RISET KESEHATAN

POLTEKKES DEPKES BANDUNG


Volume 11 No 1

PENYULUHAN MENGGUNAKAN MEDIA LEMBAR BALIK


TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA
TENTANG KADARZI

Syahidatunnisa, Ulfah Sofindra1; Par’i, Holil M1; Fauziyah, Rr. Nur1; Agung, Fred1;
Amanah, Ninda Risti1; Triwahyuni, Annisa2
1Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung,
Email : usofindra@gmail.com
2Puskesmas Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat

ABSTRAK
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian Kadarzi adalah
pengetahuan, dan sikap ibu balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penyuluhan menggunakan media lembar balik terhadap pengetahuan dan sikap ibu
balita tentang Kadarzi di Wilayah Kerja Puskesmas Cipeundeuy Kabupaten Bandung
Barat. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan model
rancangan pre – post test control group dengan jumlah sampel sebanyak masing –
masing 28 orang untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen diberikan intervensi berupa penyuluhan menggunakan media lembar balik,
sedangkan kelompok kontrol diberi intervensi berupa penyuluhan menggunakan media
leaflet. Hasil yang didapat dari uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen dan uji t –
dependent pada kelompok kontrol yaitu terdapat perubahan peningkatan pengetahuan
dan skor sikap pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan
intervensi (p<0,005). Hasil dari uji Mann – Whitney menunjukan tidak ada perbedaan
yang bermakna antara pengetahuan dan skor sikap pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol (p>0,005). Sebaiknya, dilakukan penelitian lanjut terkait perilaku
Kadarzi.
Kata kunci: Kadarzi, Pengetahuan, Sikap

ABSTRACT
One of the factors that influence Kadarzi's achievement is the knowledge and attitudes
of the toddler's mother. This study aims to determine the effect of counseling using
backsheet media on the knowledge and attitudes of toddlers' mothers about Kadarzi in
the Cipeundeuy Health Center District of West Bandung Regency. The research design
used was quasi-experimental with a pre-post test control group design model with a
total sample of 28 people each for the experimental group and the control group. The
experimental group was given an intervention in the form of counseling using flipchart
media, while the control group was given an intervention in the form of counseling
using leaflet media. The results obtained from the Wilcoxon test in the experimental
group and the t-dependent test in the control group were changes in the increase in
knowledge and attitude scores in the experimental group and the control group after
intervention (p <0.005). The results of the Mann-Whitney test showed no significant
difference between knowledge and attitude scores in the experimental group and the
control group (p> 0.005). It is better to do further research related to Kadarzi's
behavior.
Key words: Kadarzi, Knowledge, Attitude

58
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Volume 11 No 1

PENDAHULUAN meningkatkan pengetahuan adalah


media lembar balik.
Salah satu faktor yang sangat Hal ini sesuai dengan penelitian
berpengaruh terhadap pencapaian yang dilakukan Kamalia (2015) yang
program Kadarzi adalah rendahnya menyatakan bahwa terdapat perbedaan
pengetahuan, dan sikap terhadap gizi pengetahuan yang signifikan pada ibu
dan kesehatan pada masyarakat balita gizi kurang sebelum dan sesudah
khususnya ibu balita [1]. Masih banyak diberikan penyuluhan kesehatan
ibu balita yang belum paham dan dengan penggunaan media lembar
mengetahui indikator Kadarzi, hal ini balik (p=0.001) [6].
terbukti dari penelitian Suiraoka, dkk Tujuan dari penelitian ini adalah
pada tahun 2010 yang menyatakan untuk mengetahui perbedaan antara
bahwa pencapaian Kadarzi di Provinsi penyuluhan menggunakan media
Bali masih sangat rendah yaitu 44.44%, lembar balik dan penyuluhan
dan salah satunya diakibatkan oleh menggunakan leaflet terhadap
rendahnya pengetahuan, dan sikap ibu pengetahuan dan sikap ibu balita
balita terhadap Kadarzi [2]. tentang Kadarzi di Wilayah Kerja
Berdasarkan data Profil Kesehatan Puskesmas Cipendeuy Kabupaten
Jawa Barat tahun 2016, Kabupaten Bandung Barat
Bandung Barat terdapat beberapa
indikator Kadarzi yang belum tercapai, METODE
yaitu partisipasi masyarakat dalam
penimbangan bayi usia 0 – 59 bulan, Penelitian yang digunakan
baru mencapai 69.8%, dari target merupakan penelitian quasi eksperimen
71.5%. Prevalensi pemberian ASI dan desain penelitian yang digunakan
Eksklusif baru mencapai 71.1% dari adalah pre and post - test, control
target 80%, dan presentasi cakupan group design. Sampel dalam penelitian
pemberian tablet Fe pada ibu hamil ini merupakan 56 ibu balita yang
yang baru mencapai 83.27% dari target memiliki balita berusia 0 – 59 bulan
90% [3]. yang terbagi menjadi 28 sampel
Salah satu upaya untuk kelompok eksperimen dan 28 sampel
meningkatkan pengetahuan dan sikap kelompok kontrol. Penelitian ini
tentang gizi pada ibu balita adalah dilaksanakan di Wilayah Kerja
melalui pendidikan kesehatan Puskesmas Cipeundeuy Kabupaten
(penyuluhan gizi). Dalam penyuluhan, Bandung Barat pada bulan April 2019.
dibutuhkan media yang digunakan Data yang dikumpulkan dalam
sebagai pengantar pesan dari penyuluh penelitian ini terdiri dari data primer
kepada sasaran [4]. dan data sekunder.
Pada penelitian Miranti tahun 2018, Data primer terdiri dari data
leaflet dapat meningkatkan karakteristik ibu balita (nama, usia,
pengetahuan Kadarzi pada ibu balita pekerjaan, alamat, nomor handphone)
(p= 0.012) [5]. Namun masih terdapat dan data balita (nama, usia, dan jenis
kelemahan dalam penggunaan leaflet kelamin) yang didapatkan dari
yaitu memerlukan keterampilan baca wawancara, data pengetahuan dan
tulis, mudah hilang, rusak, dan pesan sikap sampel yang didapatkan dari skor
yang disampaikan terbatas. Salah satu pre – post test.
media cetak lain yang dapat
Data sekunder terdiri dari data Analisis univariat bertujuan untuk
mengenai jumlah balita di posyandu melihat gambaran distribusi data usia,
dan data mengenai gambaran umum pekerjaan, pendidikan terakhir ibu
Kadarzi di wilayah kerja Puskesmas balita, data pengetahuan dan sikap
Cipeundeuy yang didapatkan dari Kadarzi ibu balita sebelum dan setelah
observasi langsung. intervensi baik kelompok eksperimen

59
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Volume 11 No 1

maupun kelompok kontrol dengan Untuk mengetahui perbedaan rata –


melihat nilai mean, nilai minimum, dan rata pengetahuan Kadarzi pada
nilai maksimum. kelompok eksperimen dan kelompok
Analisis bivariat dilakukan untuk kontrol dilakukan uji T independen
melihat pengaruh intervensi dan apabila data terdistribusi normal
perbedaan peningkatan pengetahuan sedangkan jika data tidak terdistribusi
antara kelompok eksperimen dan normal, maka data dianalisis
kelompok kontrol. Untuk mengetahui menggunakan Mann-Whitney.
pengaruh intervensi pada kelompok
eksperimen dan kontrol dilakukan uji HASIL
normalitas data menggunakan Shapiro
Wilk. Apabila data terdistribusi normal, Sampel dalam penelitian ini adalah
data dianalisis dengan uji t-dependen, 56 ibu balita di Desa Sirnaraja yang
jika data terdistribusi tidak normal, data terdiri dari 28 sampel kelompok
dianalisi dengan uji non parametrik eksperimen dan 28 kelompok kontrol
Wilcoxon sign rank.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Sampel

Kelompok
Eksperimen Kontrol
n % n %
Usia Ibu
15 – 20 4 14,3 1 3,6
21 – 30 14 50 11 39,3
31 – 40 10 35,7 14 50
41 - 47 0 0 2 7,1
Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah 1 3,6 0 0
SD 16 57,1 14 50
SMP 6 21,4 13 46,4
SMA 5 17,9 1 3,6

Berdasarkan tabel sebagian sebanyak 14 orang (50%). Sebagian


besar sampel pada kelompok besar sampel pada kelompok
eksperimen berusia 21 – 30 tahun yaitu eksperimen dan kelompok kontrol
sebanyak 14 orang (50%), sedangkan berada pada tingkat pendidikan SD
sebagian besar sampel pada kelompok yaitu masing – masing sebanyak 16
kontrol berusia 31 – 40 tahun yaitu orang (57,1%) dan 14 orang (50%).

Tabel 2. Perubahan Pengetahuan Kadarzi Sebelum dan Setelah Intervensi


Kelompok
Variabel Eksperimen Kontrol
Rerata SD Nilai - p Rerata SD Nilai - p
Pre – test 77,85 10,92 77,32 10,13
0,000 0,000
Post – test 94,28 5,56 90 9.12
*Wilcoxon

Uji statistik yang digunakan pada nilai p = 0,000 (p<0,05) pada kelompok
kelompok eksperimen maupun eksperimen dan kelompok kontrol yang
kelompok kontrol adalah uji Wilcoxon. menunjukan bahwa terdapat perubahan
Setelah diuji secara statistik pengetahuan pada kelompok
menggunakan uji Wilcoxon, didapatkan eksperimen dan kelompok kontrol

60
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Volume 11 No 1

setelah diberikan intervensi. Sehingga eksperimen dan terdapat pengaruh


dapat disimpulkan bahwa terdapat penyuluhan menggunakan media
pengaruh penyuluhan menggunakan leaflet terhadap pengetahuan Kadarzi
media lembar balik terhadap pada kelompok kontrol.
pengetahuan Kadarzi pada kelompok

Tabel 3. Perubahan Sikap Kadarzi Sebelum dan Setelah Intervensi


Kelompok
Variabel Eksperimen Kontrol
Rerata SD Nilai - p Rerata SD Nilai – p
Pre – test 42,75 4,80 39,32 5,55
0,029 0,001
Post – test 44,29 4,77 42,18 4,75
*T – Dependent (eksperimen), Wilcoxon (Kontrol)

Uji statistik yang digunakan adalah kelompok kontrol yang telah diuji
uji T – Dependent. Sedangkan rerata secara statistic menggunakan uji
sikap kelompok kontrol sebelum Wilcoxon, didapatkan hasil nilai p =
intervensi adalah 39,32 dengan standar 0,001 (p<0,05) yang menunjukan
deviasi 5,55 dan rerata sikap setelah bahwa terdapat perubahan sikap pada
intervensi adalah 42,18 dengan standar kelompok kontrol setelah diberikan
deviasi 4,75. Uji statistik yang intervensi.
digunakan uji Wilcoxon. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Setelah diuji secara statistik dengan terdapat pengaruh penyuluhan
menggunakan uji t - dependent pada menggunakan media lembar balik
kelompok eksperimen, didapatkan hasil terhadap sikap mengenai Kadarzi pada
nilai p = 0,029 (p<0,05) yang kelompok eksperimen dan terdapat
menunjukan bahwa terdapat perubahan pengaruh penyuluhan menggunakan
sikap pada kelompok eksperimen media leaflet terhadap sikap mengenai
setelah diberikan intervensi. Pada Kadarzi pada kelompok kontrol.

Tabel 4. Perbedaan Perubahan Rata – rata Pengetahuan Kadarzi antara Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol

Kelompok
Variabel Eksperimen Kontrol Nilai P
Median (Minimum – Maksimum) Median (Minimum – Maksimum
Pengetahuan 15 (0,00 – 35,00) 10 (-10,00 – 35,00) 0,146
*Mann Whitney

Hasil uji beda Mann-Whitney U, perubahan rata – rata pengetahuan


menunjukan nilai p = 0,146 (p>0,05) Kadarzi antara kelompok eksperimen
sehingga dapat disimpulkan bahwa dan kelompok kontrol.
tidak ada perbedaan yang bermakna

61
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Volume 11 No 1

Tabel 7. Perbedaan Perubahan Rata – rata Sikap Kadarzi antara Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol

Kelompok
Variabel Eksperimen Kontrol Nilai P
Median (Minimum – Maksimum) Median (Minimum – Maksimum
Sikap 0,5 (-4,00 – 11,00) 2 (-8,00 – 12,00) 0,136
*Mann Whitney

Hasil uji beda Mann-Whitney U, perubahan rata – rata sikap Kadarzi


menunjukan nilai p = 0,136 (p>0,05) antara kelompok eksperimen dan
sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok kontrol.
tidak ada perbedaan yang bermakna
penerimaan atau mengingat suatu
PEMBAHASAN pengetahuan akan berkurang [8].
Berdasarkan hasil penelitian, terjadi
Berdasarkan hasil analisis statistik, peningkatan nilai minimal, dan rata –
terdapat peningkatan nilai minimal dan rata skor sikap pada kelompok
rata – rata pada kelompok eksperimen eksperimen dan kelompok kontrol
yang lebih tinggi dibandingkan dengan setelah diberikan intervensi. Sikap
kelompok kontrol setelah diberikan seseorang dapat dipengaruhi oleh
intervensi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah
kemampuan ibu dalam menjawab media massa.
pertanyaan, tingkat pendidikan ibu, dan Dalam penelitian ini, penyuluhan
usia. menggunakan media lembar balik dan
Tingkat pendidikan dapat leaflet dapat mempengaruhi perubahan
mempengaruhi pengetahuan yang sikap ibu balita. Namun, masih terdapat
dimiliki oleh sampel, hal ini terbukti dari sampel yang awalnya memiliki sikap
data nilai terkecil pada kelompok positif, dan setelah intervensi malah
eksperimen berasal dari sampel yang berubah jadi negatif, hal ini disebabkan
tidak bersekolah sedangkan nilai oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang
terkecil pada kelompok kontrol berasal perlu diperhatikan terhadap sasaran
dari sampel dengan tingkat pendidikan dalam penyuluhan yaitu faktor
sekolah dasar. Hal ini senada dengan penyuluh, faktor sasaran dan faktor
penelitian Setiyowati dan Erna (2011) proses penyuluhan [9].
yang menyatakan bahwa responden Peneliti beranggapan bahasa yang
yang berpendidikan dasar memiliki digunakan dalam memberikan
persentase pengetahuan Kadarzi penyuluhan bisa saja kurang dimengerti
kurang baik yang lebih besar oleh sasaran. Selain itu, tingkat
dibandingkan responden yang pendidikan sasaran yang terlalu rendah
berpendidikan lanjut [7]. dapat mengakibatkan sulitnya
Selain itu, pada kelompok kontrol, mengubah sikap seseorang karena
sebagian besar sampel berusia antara informasi yang diberikan kurang
31 – 40 tahun (50%) sedangkan pada ditangkap dan dipahami oleh sampel.
kelompok eksperimen sebagian besar Berdasarkan hasil penelitian,
berusia 21 – 30 tahun (50%). perubahan rata – rata nilai
Bertambahnya usia seseorang dapat pengetahuan setelah diberikan
berpengaruh pada pertambahan intervensi pada kelompok eksperimen
pengetahuan yang diperolehnya, akan lebih tinggi dibandingkan kelompok
tetapi pada usia – usia tertentu atau kontrol dan terdapat sampel yang
menjelang usia lanjut kemampuan mengalami penurunan nilai setelah

62
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Volume 11 No 1

diberikan intervensi pada kelompok dengan selisih rerata peningkatan 0.66


kontrol. Permasalahan yang sering [10].
terjadi adalah sasaran yang kurang Setelah dilakukan uji Mann – Whitney
memahami materi dengan baik didapatkan hasil p = 0,146 pada
sehingga tidak dapat mengingat apa variabel pengetahuan dan p = 0,136
yang disampaikan, hal ini bisa terjadi pada variabel sikap yang berarti tidak
pada seseorang yang memiliki tingkat ada perbedaan perubahan
pendidikan rendah akan relatif sulit pengetahuan dan sikap pada kelompok
menerima sesuatu hal yang baru [7]. eksperimen dan kelompok kontrol. Hal
Setelah diuji secara statistik ini dapat disebabkan oleh beberapa
menggunakan uji Wilcoxon pada faktor, yaitu :
variabel pengetahuan, didapatkan nilai 1. Sebagian besar ibu balita
p = 0.000 (p<0.05) yang menunjukan membawa balita sehingga akan
bahwa terdapat pengaruh penyuluhan mengganggu konsentrasi pada waktu
terhadap pengetahuan pada kelompok pemberian materi baik pada kelompok
eksperimen yang menggunakan media eksperimen maupun pada kelompok
lembar balik dan kelompok kontrol yang kontrol.
menggunakan leaflet. 2. Pelaksanaan pemberian materi
Hal ini sesuai dengan penelitian kedua bersamaan dengan kegiatan
Miranti (2018) yang menyatakan bahwa posyandu baik pada kelompok
leaflet dapat meningkatkan eksperimen maupun kelompok kontrol
pengetahuan Kadarzi pada ibu balita sehingga tidak kondusif karena banyak
(p=0.012) [5] dan penelitian Kamalia ibu balita yang datang dan tidak
(2015) menyatakan bahwa terdapat menjadi sampel.
perbedaan pengetahuan yang 3. Pada intervensi yang kedua, pada
signifikan pada ibu balita sebelum dan kelompok kontrol pemberian materi
sesudah diberi penyuluhan kesehatan pada beberapa sampel dilakukan
menggunakan media lembar balik secara individu.
(p=0.001) [6].
Setelah diuji secara statistik SIMPULAN
menggunakan uji Paired - T - Test
pada variabel sikap kelompok Berdasarkan uraian diatas, terjadi
eksperimen, didapatkan nilai p = 0,029 peningkatan pengetahuan dan sikap
(p<0.05) yang menunjukan bahwa yang bermakna baik pada kelompok
terdapat pengaruh penyuluhan eksperimen maupun pada kelompok
menggunakan media lembar balik kontrol (p<0,005). Peningkatan
terhadap sikap kelompok eksperimen. pengetahuan pada kelompok
Dan pada kelompok kontrol yang telah eksperimen lebih tinggi dibandingkan
diuji dengan uji Wilcoxon didapatkan kelompok kontrol namun perbedaanya
nilai p = 0,001 (p<0,005) yang tidak bermakna (p>0,005). Namun,
menunjukan bahwa terdapat pengaruh peningkatan skor sikap pada kelompok
penyuluhan menggunakan leaflet kontrol lebih tinggi dibandingkan
terhadap sikap kelompok kontrol. kelompok eksperimen dan
Hal ini sesuai dengan penelitian perbedaannya tidak bermakna
Rahmawati dkk (2007) yang (p>0,005). Sehingga, untuk
menyatakan bahwa rata – rata pada meningkatkan pengetahuan tentang
kelompok eksperimen yang diberi Kadarzi, maka penyuluhan dengan
penyuluhan menggunakan media audio menggunakan media lembar balik akan
visual menunjukan peningkatan sikap lebih disarankan dan sebaiknya
dari sebelum dan sesudah intervensi dilakukan penelitian lebih lanjut terkait
yaitu sebesar 18.76 menjadi 19.42 perilaku Kadarzi pada ibu balita agar
dapat memantau penerapan indikator

63
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Volume 11 No 1

Kadarzi dan menggambarkan hasil dari terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu


perubahan sikap yang telah diteliti Balita Gizi Kurang di Puskesmas
sebelumnya. Pamulang, Tanggerang Selatan. Skripsi
tidak dipublikasikan, UIN Syarif
DAFTAR RUJUKAN Hidayatullah.
7. Rahardjo, Setiyowati, dan Kusumawati.
1. Hapsari., 2009. Hubungan 2011. Hubungan Tingkat Pendidikan
Pengetahuan Ibu tentang Kadarzi dan Pengetahuan dengan Perilaku
dengan Perilaku Sadar Gizi di Desa Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) pada
Jagan Kelurahan Jagan Kecamatan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
Bendosari Kabupaten Sukaharjo. di Kabupaten Banyumas. Skripsi tidak
Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas dipublikasikan. Universitas Jenderal
Muhamadiyah Surakarta Soedirman.
2. Suiraoka I P, Kusumayanti G.A, 8. Hanifah, Maryam. 2010. Hubungan
Juniarsana I W., Penyuluhan Gizi Usia dan Tingkat Pendidikan dengan
dengan Media Leaflet Kadarzi dan Pengetahuan Wanita Usia 20 – 50
Perilaku Keluarga Sadar Gizi Ibu Balita. tahun Tentang Periksa Payudara
JIG. 2010, 1 (1): 42 - 52 Sendiri (SADARI). Skripsi tidak
3. Dinas Kesehatan Jawa Barat. Profil dipublikasikan. UIN Syarif Hidayatullah.
Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2016. 9. Anggarini, Esti. 2011. Perbedaan
Bandung: Dinas Kesehatan Jawa Pengetahuan tentang Keluarga Sadar
Barat; 2016. [diunduh : 30 September Gizi (KADARZI) Sebelum dan Sesudah
2018]. Available from: Penerapan Metode Konseling Gizi di
http://www.depkes.go.id/. Desa Sumberejo Kecamatan Jaken
4. Gejir Nyman, dkk. Media Komunikasi Kabuoaten Pati. Skripsi tidak
Dalam Penyuluhan Kesehatan. dipublikasikan. Universitas Negeri
Yogyakarta : CV Andi Offset; 2017. Semarang.
diunduh : 2 Desember 2018]. Available 10. Rahmawati, I., Toto, S., dan Ira P.
from : https://books.google.co.id/. Pengaruh Penyuluhan dengan Media
5. Nida, Miranti Choirun. 2018. Pengaruh Audio Visual terhadap Peningkatan
Pemberian Edukasi Mengenai Kadarzi Pengetahua, Sikap, dan Perilaku Ibu
terhadap Pengetahuan Ibu Balita di Balita Gizi Kurang dan Buruk di
Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Kotawaringin Barat Propinsi
Bojongsoang. Skripsi tidak Kalimantan Tengah. Jurnal Gizi Klinik
dipublikasikan. Poltekkes Kemenkes Indonesia. 2007. 4 (2) : 69 – 77
Bandung.
6. Kamalia, Furi. 2015. Pengaruh
Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi

64

Anda mungkin juga menyukai