BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pelepasan Tali Pusat” yang dilakukan pada Mei 2023 di Wilayah Kerja
dilakukan dengan mengobservasi perawatan tali pusat yang dilakukan ibu nifas
dan lama pelepasan tali pusat, hasil penelitian yang didapatkan sebagai berikut:
responden (64.4%)
Pekuncen II
II
4. Hubungan perawatan tali pusat dengan lama pelepasan tali pusat di Wilayah
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa ibu nifas dengan perawatan tali pusat
kurang baik sebagian besar memiliki lama pelepasan tali pusat bayi dalam
perawatan tali pusat baik sebagian besar memiliki lama pelepasan tali pusat
chi square didapatkan hasil ada perawatan tali pusat dengan lama pelepasan
B. Pembahasan
responden (64.4%)
ini berada pada rentang kategori reproduksi sehat. Usia reproduksi sehat
pada wanita adalah 20-35 tahun, selain itu pada rentang usia ini seorang
usia 20-35 tahun adalah usia matang atau masa produktif, karena di usia
rasional terhadap informasi yang datang dan alasan berpikir sejauh mana
keuntungan yang mungkin akan mereka dapatkan dari gagasan tersebut. Ibu
Seseorang dengan pendidikan lebih tinggi akan lebih mampu mengerti arti
mereka yakini maka akan sulit mereka menerima. Pendidikan tinggi lebih
tali pusat dikarenakan kurangnya pengalaman ibu dalam merawat tali pusat,
baik dna benar karena faktor pengalaman. Berbeda dengan pendapay Rosita
bayi baru lahir nantinya, khususnya cara perawatan tali pusat yang dapat
dengan baik.
65
sebagian besar karakteristik ibu nifas memiliki usia 20-35 tahun (80%),
sebagian besar ibu nifas memiliki usia 20-35 tahun (60%), pendidikan
(77.1%).
Pekuncen II
pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu
dan bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering,
puput dan terhindar dari infeksi tali pusat (Hidayat, 2018). Dampak dari
perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami tetanus
Perawatan tali pusat merupakan salah satu bentuk perawatan bayi baru
menjalani masa transisi dengan berhasil (Johan & Noorbaya, 2019). Bayi
baru lahir mempunyai risiko terpapar infeksi yang tinggi terutama pada tali
pusat yang merupakan luka basah dan dapat menjadi pintu masuknya kuman
66
tetanus yang sangat sering menjadi penyebab sepsis dan kematian bayi baru
Perawatan tali pusat sangat penting dilakukan selama tali pusat bayi
belum mengering, cara perawatan tali pusat yang benar dapat mempercepat
proses mengeringnya tali pusat dan tidak terjadi suatu komplikasi tertentu
seperti infeksi pada tali pusat yang dapat berakibat menjalarnya infeksi ke
bagian tubuh lain. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
baik yaitu sebesar 19 responden (63,3%). Hasil penelitian ini sejalan dengan
II
Tali pusat berfungsi menyalurkan oksigen dan nutrien dari plasenta ke janin
selama proses kehamilan dan pasca melahirkan tali pusat harus dipotong.
Tali pusat dalam beberapa hari akan terlepas sendiri setelah mengalami
proses nekrosis (adanya jaringan yang mati) menjadi kering pada hari ke-6
hingga ke-8 dengan meninggalkan luka granulasi kecil yang setelah sembuh
67
akan membentuk umbilicus atau pusar. Kondisi tali pusat yang kurang
bersih dan kering bisa menyebabkan infeksi (Astari & Nurazizah, 2019).
Oleh karena itu, ia tidak hanya mencakup fungsi pernapasan saja, tapi
seluruh aktivitas yang ada di plasenta yang dibutuhkan oleh janin, baik
pusat ke janin. Selain menyalurkan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh, tali
yang tidak dibutuhkan oleh janin seperti urea dan gas karbondioksida. Lalu,
Menurut Riksani (2012), lama waktu hingga tali pusat lepas berkisar
antara 3-6 hari. Namun, ada juga yang membutuhkan waktu yang lebih lama,
yaitu sekitar 1-2 minggu. Sedangkan menurut Abata (2015), jika tali pusat
bayi dirawat dengan baik dan benar, bayi terhindar dari penyakit tetanus dan
radang selaput otak. Tali pusat yang sehat akan puput setelah bayi berumur
6-7 hari.
terlama membutuhkan 242 jam, rata-rata waktu pelepasan tali pusat sebesar
131 jam 19 menit, dan terlama membutuhkan waktu sebesar 242 jam serta
waktu pelepasan tali pusat dengan nilai rata-rata sebanyak 131 jam 19 menit
pelepasan tali pusat memiliki rata-rata waktu 123.8 jam sampai 170.8 jam
(Din’ni & Meliati, 2021). Risiko bila tali pusat lama lepas adalah terjadinya
infeksi tali pusat dan Tetanus Neonatus (TN). Spora kuman Clostridium
tetani masuk ke dalam tubuh bayi melalui pintu masuk satu-satunya, yaitu
tali pusat, yang dapat terjadi pada saat pemotongan tali pusat ketika bayi
lahir maupun pada saat perawatannya sebelum puput (terlepasnya tali pusat)
4. Hubungan perawatan tali pusat dengan lama pelepasan tali pusat di Wilayah
pusat kurang baik sebagian besar memiliki lama pelepasan tali pusat bayi
dalam kategori lambat sebanyak 22 responden (30.1%) dan ibu nifas dengan
perawatan tali pusat baik sebagian besar memiliki lama pelepasan tali pusat
chi square didapatkan hasil ada perawatan tali pusat dengan lama pelepasan
tali pusat yang kurang baik. Perawatan tali pusat adalah upaya mencegah
perawatan tali pusat dan daerah sekitar tali pusat selalu bersih dan kering,
serta selalu mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun
standar dengan lama pelepasan tali pusat dalam kategori normal, sedangkan
sebagian besar dari responden 5 (62,5%) ibu melakukan perawatan tali pusat
menggunakan kassa kering steril tidak sesuai standar dengan lama pelepasan
Perawatan tali pusat yang baik dan benar merupakan upaya untuk
mencegah terjadi infeksi akibat lamanya tali pusat lepas, dimana hal ini
dan neonates yaitu setiap kehamilan diberikan toksoid tetanus yang sangat
Hal ini untuk mempercepat pelepasan tali pusat serta pelepasan tali pusat
secara keseluruhan rata-rata pada bayi berkisar waktu antara 47 hari dan
pelepasan tali pusat dengan perawatan kasa steril dan kasa beralkohol
(Vilardo et al., 2017). Nilai lama pelepasan tali pusat dan perawatan dengan
70
kasa steril lebih baik dibandingkan perawatan tali pusat dengan kasa
ada perbedaan lama pelepasan tali pusat bayi baru lahir yang mendapatkan
Perawatan tali pusat terbuka ialah perawatan tali pusat yang tidak
dan tidak diberikan kasa kering maupun antiseptik lainnya. Pelepasan tali
pengeringan tali pusat lebih cepat karena pada tali pusat terdapat Jelly
Wharton yang banyak mengandung air yang jika terkena udara akan
berubah strukturnya dan secara fisiologis berubah fungsi menjadi padat dan
pada pembuluh darah didalam sisa tali pusat terhambat atau bahkan tidak
mengalir lagi sehingga membuat tali pusat kering dan layu yang kemudian
sisa tali pusat akan terlepas. Paparan udara juga bisa menyebabkan
penguapan pada kandungan air dalam Jelly Wharton dan pembuluh darah,
yang terjadi pada kandungan air dalam Jelly Wharton akan menyebabkan
tali pusat yang dilakukan dengan perawatan metode terbuka memiliki rata-
rata lama pelepasa tali pusat 122.88 jam. Penelitian lainnya oleh Silaban et
71
al., (2023) menunjukkan bahwa lama pelepasan tali pusat dengan metode
terbuka sebagian besar < 7 hari (100%) sedangkan lama pelepasan tali pusat
dengan metode kassa streril sebagian besar adalah > 7 hari (54.7%).
tali pusat dengan metode terbuka adalah 6,67 hari pada bayi baru lahir,