Anda di halaman 1dari 29

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV
HASIL DAN ANALISIS

A. Deskripsi Umum Responden

Penelitian ini menggunakan sampel para pelaku UMKM yang


menggunakan media sosial Facebook dan/atau Instagram dalam kegiatan
penjualan produk mereka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2021
dengan responden 208 orang. Deskripsi responden yang menjadi sampel dalam
penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan gender, usia, pendidikan terakhir,
jenis usaha/produk, lama perusahaan berdiri, omzet, dan penggunaan media
sosial Facebook dan/atau Instagram. Sebagai hasil penelitian pendahuluan,
berikut ini akan diberikan tinjauan mengenai karakteristik responden yang
dinyatakan dalam bentuk tabulasi identitas responden. Penyajian data
mengenai identitas responden untuk memberikan gambaran tentang keadaan
diri dari responden.

1. Profil Responden Berdasarkan Gender

Gender atau jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi


seseorang dalam berperilaku. Gambaran umum mengenai gender
responden dalam penelitian ini dapat ditabulasikan sebagai berikut:

Tabel 4.1
Gender Responden

Gender Jumlah Responden Persentase


Laki-laki 96 46%
Perempuan 112 54%
Total 208 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut, responden yang memiliki gender laki-laki


sebanyak 96 orang (46%) sedangkan jumlah responden perempuan
sebanyak 112 orang (54%). Jumlah responden berdasarkan gender tersebut
menunjukkan kondisi didominasi oleh perempuan.

35
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36

2. Profil Responden Berdasarkan Usia

Usia juga dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Tabel


4.2 berikut ini menunjukkan tabulasi kelompok usia responden:

Tabel 4.2
Usia Responden

Usia Jumlah Responden Persentase


≤ 20 tahun 7 3%
21 – 30 tahun 78 38%
31 – 40 tahun 69 33%
41 – 50 tahun 46 22%
51 – 60 tahun 8 4%
Total 208 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel di atas, kelompok usia responden yang terbanyak adalah


berusia 21-30 tahun yaitu sebanyak 78 orang (38%), selanjutnya kelompok
usia responden 31-40 tahun yaitu sebanyak 69 orang (33%), diikuti oleh
kelompok usia responden 41-50 tahun yaitu sebanyak 46 orang (22%),
kelompok usia responden 51-60 tahun sebanyak 8 orang (4%), dan
kelompok usia kurang dari 20 tahun yaitu sebanyak 7 orang (3%).
Sedangkan kelompok usia responden lebih dari 60 tahun tidak ada (0%).

3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi


seseorang dalam membuat keputusan, dalam hal ini adalah penggunaan
teknologi (media sosial). Tabel 4.3 berikut menunjukkan pendidikan
terakhir yang dimiliki responden:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Jumlah Responden Persentase


Terakhir
SMA 23 11%
Sarjana 185 89%
Total 208 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok pendidikan


terakhir yang dimiliki responden terbanyak yaitu sarjana sebanyak 185
orang (89%) diikuti dengan kelompok pendidikan terakhir SMA yaitu
sebanyak 23 orang (11%). Sedangkan untuk kelompok pendidikan terakhir
SD dan SMP tidak ada (0%).

4. Profil Responden Berdasarkan Jenis Usaha/Produk

Tabel 4.4 di bawah ini menunjukkan kelompok jenis usaha/produk


yang dimiliki responden pada penelitian ini.

Tabel 4.4
Jenis Usaha/Produk Responden

Jenis Usaha/Produk Jumlah Responden Persentase


Pakaian/Fashion 88 42%
Kerajinan/Furniture 17 8%
Makanan 103 50%
Total 208 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kelompok jenis usaha/produk


responden terbanyak berupa makanan yaitu sebanyak 103 orang (50%),
selanjutnya yaitu kelompok jenis usaha/produk pakaian/fashion sebanyak
88 orang (42%), dan kelompok jenis usaha/produk kerajinan/furniture
sebanyak 17 orang (8%). Sedangkan untuk kelompok jenis usaha/produk
pertanian tidak ada (0%).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

5. Profil Responden Berdasarkan Usia Perusahaan

Pada Tabel 4.5 ini menunjukkan kelompok usia perusahaan dari


responden:

Tabel 4.5
Usia Perusahaan Responden
Lama Perusahaan Jumlah Responden Persentase
Berdiri
≤ 1 tahun 69 33%
2 – 5 tahun 88 42%
6 – 9 tahun 51 25%
Total 208 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel di atas, kelompok responden terbanyak dengan usia


perusahaan 2-5 tahun yaitu sebanyak 88 UMKM (42%), selanjutnya yaitu
usia perusahaan ≤ 1 tahun sebanyak 69 UMKM (33%), dan kelompok usia
perusahaan 6-9 tahun sebanyak 51 UMKM (25%). Sedangkan kelompok
usia perusahaan ≥10 tahun tidak ada (0%).

6. Profil Responden Berdasarkan Omzet

Pada Tabel 4.6 berikut ini, akan ditampilkan kelompok omzet yang
dimiliki responden:
Tabel 4.6
Omzet Responden

Omzet per bulan Jumlah Responden Persentase


≤ 10 juta 193 93%
10 – 50 juta 15 7%
Total 208 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel di atas, responden terbanyak yang memiliki omzet per


bulan ≤10 juta yaitu sebanyak 193 UMKM (93%), kemudian diikuti
dengan kelompok responden dengan omzet per bulan 10-50 juta sebanyak
15 UMKM (7%). Sedangkan untuk kelompok responden yang memiliki
omzet per bulan sebanyak 60-100 juta serta ≥ 100 juta tidak ada (0%).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

7. Profil Responden Berdasarkan Penggunaan Media Sosial Facebook


dan /atau Instagram

Tabel 4.7 berikut ini menyajikan kelompok responden berdasarkan


penggunaan media sosial Facebook dan/atau Instagram pada penelitian ini.
Penggunaan media sosial Facebook dan/atau Instagram seperti
kepemilikan akun pribadi, aktivitas berjualan di media sosial, serta berapa
lama telah menjualkan produk di media sosial.

Tabel 4.7
Penggunaan Media Sosial Facebook dan/atau Instagram Responden

Penggunaan Jumlah Responden Persentase


Facebook dan/atau
Instagram
Kepemilikan Akun Ya 202 97%
Pribadi Tidak 6 3%
Menjualkan Produk di Ya 208 100%
Facebook dan/atau Tidak - 0%
Instagram
Lama Berjualan di
Facebook dan/atau
Instagram:
≤ 1 tahun 71 34%
2 – 4 tahun 112 54%
≥ 5 tahun 25 12%
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel di atas, responden sebanyak 202 orang (97%) memiliki


akun pribadi media sosial Facebook dan/atau Instagram dan hanya 6 orang
responden (3%) yang tidak memiliki akun pribadi media sosial Facebook
dan/atau Instagram. Keseluruhan responden melakukan penjualan pada
media sosial Facebook dan/atau Instagram. Kelompok responden
terbanyak telah melakukan penjualan pada media sosial Facebook
dan/atau Instagram selama 2-4 tahun yaitu sebanyak 112 responden (54%).
Selanjutnya, diikuti oleh kelompok responden yang telah melakukan
penjualan pada media sosial Facebook dan/atau Instagram selama ≤ 1
tahun yaitu sebanyak 71 responden (34%). Kelompok responden paling
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

sedikit, yang telah melakukan penjualan pada media sosial Facebook


dan/atau Instagram selama ≥ 5 tahun yaitu sebanyak 25 responden (12%).

B. Deskripsi Jawaban Responden

Angka Indeks

Penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran deskriptif mengenai


responden yaitu pelaku UMKM pengguna media sosial Facebook dan/atau
Instagram, khususnya berkaitan dengan variabel penelitian yang digunakan.
Hal ini menunjukkan intensitas kondisi masing-masing variabel didasarkan
pada nilai skor rata-rata (indeks) yang dikategorikan dalam rentang skor
berdasarkan three-box method (Ferdinand, 2006). Teknik skoring yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan maksimum 5, maka
perhitungan batas atas dan bawah rentang skor jawaban responden, dihitung
dengan rumus berikut ini:

Batas atas rentang skor: (%Fx5)/5 = (100x5)/5 = 500/5 = 100


Batas bawah rentang skor: (%Fx1)/5 = (100x1)/5 = 100/5 = 20

Angka indeks yang dihasilkan akan dimulai dari 20 hingga 100, dengan rentang
sebesar 80 dibagi 3 berdasarkan three box method, menghasilkan rentang
sebesar 26,6 yang akan digunakan sebagai interpretasi nilai indeks sebagai
berikut:

20 – 46,6 = rendah
46,7 – 73,3 = sedang
73,4 – 100 = tinggi

Sedangkan untuk menghitung rata-rata indeks setiap variabel menggunakan


rumus berikut ini:

Nilai Indeks= ((%F1x1) + (%F2x2) + (%F3x3) + (%F4x4) + (%F5x5)) / 5


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

Keterangan:
%F1 adalah persentase frekuensi responden yang menjawab 1
%F2 adalah persentase frekuensi responden yang menjawab 2
%F3 adalah persentase frekuensi responden yang menjawab 3
%F4 adalah persentase frekuensi responden yang menjawab 4
%F5 adalah persentase frekuensi responden yang menjawab 5

Distribusi masing-masing kategori tanggapan responden untuk masing-masing


variabel adalah sebagai berikut:

Angka Indeks Kepercayaan

Tabel 4.8
Angka Indeks Kepercayaan

Skala (N) Nilai Inter-


Indikator
1 2 3 4 5 Total Indeks pretasi
F 0 5 25 67 111 208
K1 87,31 Tinggi
%F*N 0,00 4,81 36,06 128,85 266,83 436,55
F 0 4 29 62 113 208
K2 87,31 Tinggi
%F*N 0,00 3,85 41,83 119,23 271,63 436,54
F 0 4 23 63 118 208
K3 88,36 Tinggi
%F*N 0,00 3,85 33,17 121,15 283,65 441,82
F 0 4 34 40 130 208
K4 88,46 Tinggi
%F*N 0,00 3,85 49,04 76,92 312,5 442,31
F 0 0 33 56 119 208
K5 88,27 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 47,60 107,69 286,06 441,35
F 0 1 37 59 111 208
K6 86,92 Tinggi
%F*N 0,00 0,96 53,36 113,46 266,83 434,61
F 0 0 24 80 104 208
K7 87,69 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 34,61 153,85 250 438,46
F 0 0 56 64 88 208
K8 83,08 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 80,77 123,08 211,54 415,39
F 0 0 15 93 100 208
K9 88,17 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 21,63 178,85 240,38 440,86
F 0 3 35 78 92 208
K10 84,90 Tinggi
%F*N 0,00 2,88 50,48 150 221,15 424,51
F 0 48 44 61 55 208
K11 71,83 Sedang
%F*N 0,00 46,15 63,46 117,31 132,21 359,13
F 0 21 45 86 56 208
K12 77,02 Tinggi
%F*N 0,00 20,19 64,90 165,38 134,61 385,08
F 0 10 26 74 98 208
K13 85,00 Tinggi
%F*N 0,00 9,61 37,5 142,31 235,58 425
F 0 0 48 46 114 208
K14 86,35 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 69,23 88,46 274,04 431,73
F 0 0 45 60 103 208
K15 85,58 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 64,90 115,38 247,60 427,88
Rata-rata Nilai Indeks 85,08 Tinggi
Sumber: Data primer yang diolah, 2022
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden cenderung memberikan tanggapan


pada kisaran skor tinggi dengan nilai indeks rata-rata kepercayaan diperoleh
85,08. Nilai tertinggi adalah K4 yaitu perbaikan berkelanjutan dengan nilai
indeks 88,46. Sedangkan nilai terendah adalah K11 yaitu perasaan aman ketika
memberikan informasi pribadi dengan nilai indeks 71,83. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden yaitu pelaku UMKM percaya bahwa media
sosial Facebook dan/atau Instagram terus melakukan perbaikan berkelanjutan
demi kepentingan pengguna, meskipun untuk memberikan informasi pribadi,
para pelaku UMKM ini masih sedikit merasa kurang aman.

Angka Indeks Pengetahuan/Edukasi

Tabel 4.9
Angka Indeks Pengetahuan/Edukasi

Skala (N) Nilai Inter-


Indikator
1 2 3 4 5 Total Indeks pretasi
F 0 0 13 82 113 208
P1 89,61 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 18,75 157,69 271,63 448,07
F 0 0 27 96 85 208
P2 85,58 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 38,94 184,61 204,33 427,88
F 0 0 11 94 103 208
P3 88,85 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 15,86 180,77 247,60 444,23
F 0 1 23 110 74 208
P4 84,71 Tinggi
%F*N 0,00 0,96 33,17 211,54 177,88 423,55
Rata-rata Nilai Indeks 87,19 Tinggi
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden cenderung memberikan tanggapan


pada kisaran skor tinggi dengan nilai indeks rata-rata 87,19. Nilai tertinggi
adalah P1 yaitu pengetahuan yang cukup untuk menggunakan dengan nilai
indeks 89,61. Sedangkan nilai terendah adalah P4 yaitu terinformasi dengan
baik mengenai bagaimana cara mengatasi masalah yang muncul karena
penggunaan, dengan nilai indeks 84,71. Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa mayoritas responden yaitu pelaku UMKM merasa telah cukup untuk
mengetahui bagaimana cara menggunakan media sosial Facebook dan/atau
Instagram. Namun di sisi lain, para responden atau pelaku UMKM ini masih
merasa sedikit kurang terinformasi mengenai bagaimana cara mengatasi suatu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43

masalah yang mungkin akan muncul ketika menggunakan media sosial


Facebook dan/atau Instagram.

Angka Indeks Persepsi Kegunaan

Tabel 4.10
Angka Indeks Persepsi Kegunaan

Skala (N) Nilai Inter-


Indikator
1 2 3 4 5 Total Indeks pretasi
F 0 0 19 50 139 208
PK1 91,54 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 27,40 96,15 334,13 457,68
F 0 8 25 66 109 208
PK2 86,54 Tinggi
%F*N 0,00 7,69 36,06 126,92 262,02 432,69
F 0 8 8 78 114 208
PK3 88,65 Tinggi
%F*N 0,00 7,69 11,54 150 274,04 443,27
F 0 0 15 55 138 208
PK4 91,83 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 21,63 105,77 331,73 459,13
Rata-rata Nilai Indeks 89,64 Tinggi
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa responden cenderung memberikan tanggapan


pada kisaran skor tinggi dengan nilai indeks rata-rata 89,64. Nilai tertinggi
adalah PK4 yaitu bermanfaat/berguna dengan nilai indeks 91,83. Sedangkan
nilai terendah adalah PK2 yaitu peningkatan produktivitas dengan nilai indeks
86,54. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa responden yaitu pelaku UMKM
merasa jika media sosial Facebook dan/atau Instagram ini bermanfaat/berguna
bagi usaha mereka. Namun di sisi lain, para responden atau pelaku UMKM ini
juga merasa bahwa menggunakan media sosial Facebook dan/atau Instagram
ini tidak atau kurang dalam peningkatan produktivitas mereka.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44

Angka Indeks Persepsi Kemudahan Penggunaan

Tabel 4.11
Angka Indeks Persepsi Kemudahan Penggunaan

Skala (N) Nilai Inter-


Indikator
1 2 3 4 5 Total Indeks pretasi
F 0 0 8 81 119 208
PKP1 90,67 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 11,54 155,77 286,06 453,37
F 0 0 11 97 100 208
PKP2 88,56 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 15,86 186,54 240,38 442,78
F 0 0 17 61 130 208
PKP3 90,87 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 24,52 117,31 312,50 454,33
F 0 0 37 67 104 208
PKP4 86,44 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 53,36 128,85 250 432,21
Rata-rata Nilai Indeks 89,13 Tinggi
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa responden cenderung memberikan tanggapan


pada kisaran skor tinggi dengan nilai indeks rata-rata 89,13. Nilai tertinggi
adalah PKP3 yaitu penggunaan mudah dengan nilai indeks 90,87. Sedangkan
nilai terendah adalah PKP4 yaitu interaksi jelas dan dapat dipahami dengan
nilai indeks 86,44. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas
responden yaitu pelaku UMKM merasa jika media sosial Facebook dan/atau
Instagram mudah untuk digunakan. Namun, para responden atau pelaku
UMKM ini juga merasa bahwa interaksi mereka di media sosial Facebook
dan/atau Instagram ini kurang jelas ataupun kurang dapat dipahami.

Angka Indeks Sikap

Tabel 4.12
Angka Indeks Sikap

Skala (N) Nilai Inter-


Indikator
1 2 3 4 5 Total Indeks pretasi
F 0 0 25 53 130 208
S1 90,10 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 36,06 101,92 312,5 450,48
F 0 0 31 79 98 208
S2 86,44 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 44,71 151,92 235,58 432,21
F 0 0 30 56 122 208
S3 88,85 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 43,27 107,69 293,27 444,23
Rata-rata Nilai Indeks 88,46 Tinggi
Sumber: Data primer yang diolah, 2022
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa responden cenderung memberikan tanggapan


pada kisaran skor tinggi dengan nilai indeks rata-rata 88,46. Nilai tertinggi
adalah S1 yaitu menyarankan penggunaan dengan nilai indeks 90,10.
Sedangkan nilai terendah adalah S2 yaitu pengalaman yang menyenangkan
dengan nilai indeks 86,44. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa responden
yaitu pelaku UMKM merasa media sosial Facebook dan/atau Instagram sangat
disarankan atau dianjurkan untuk digunakan. Namun di sisi lain, para
responden atau pelaku UMKM tidak atau hanya sedikit merasakan kesenangan
dalam penggunaan media sosial Facebook dan/atau Instagram.

Angka Indeks Minat Penggunaan Ulang

Tabel 4.13
Angka Indeks Minat Penggunaan

Skala (N) Nilai Inter-


Indikator
1 2 3 4 5 Total Indeks pretasi
F 0 0 33 94 81 208
MP1 84,62 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 47,60 180,77 194,71 423,08
F 0 8 32 91 77 208
MP2 82,79 Tinggi
%F*N 0,00 7,69 46,15 175 185,10 413,94
F 0 0 24 66 118 208
MP3 89,04 Tinggi
%F*N 0,00 0,00 34,61 126,92 283,65 445,18
Rata-rata Nilai Indeks 85,48 Tinggi
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa responden cenderung memberikan tanggapan


pada kisaran skor tinggi dengan nilai indeks rata-rata 85,48. Nilai tertinggi
adalah MP3 yaitu merekomendasikan penggunaan dengan nilai indeks 89,04.
Sedangkan nilai terendah adalah MP2 yaitu penggunaan secara teratur dengan
nilai indeks 82,79. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa responden yaitu
pelaku UMKM merasa perlu untuk merekomendasikan penggunaan media
sosial Facebook dan/atau Instagram, meskipun tidak/kurang menggunakannya
secara teratur.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46

C. Proses Analisis Data

Proses analisis data dan pengujian model penelitian menggunakan PLS-


SEM sesuai dengan langkah atau proses analisis oleh Hair et al. (2017).
Langkah proses analisis tersebut dijelaskan dijelaskan sebagai berikut:

1. Evaluasi Model Pengukuran

Tabel 4.14 berikut ini menunjukkan hasil (output) algoritma PLS dari
program SmartPLS 3.

Tabel 4.14
Hasil Algoritma PLS

Cronbach's Composite Average Variance


Alpha Reliability Extracted (AVE)
K 0,957 0,961 0,623
P 0,802 0,869 0,625
PK 0,870 0,912 0,721
PKP 0,853 0,901 0,696
S 0,817 0,891 0,732
MP 0,856 0,913 0,777
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Reliabilitas Konsistensi Internal

Untuk mengevaluasi reliabilitas konsistensi internal data penelitian


adalah melalui nilai cronbach’s alpha. Nilai crobach’s alpha sebaiknya
lebih dari 0,7 untuk dapat diterima. Berdasakan tabel 4.14 menunjukkan
bahwa nilai cronbach’s alpha menunjukkan nilai yang lebih dari 0,7 pada
tiap variabel, yaitu kepercayaan (K) 0,957; pengetahuan (P) 0,802;
persepsi kegunaan (PK) 0,870; persepsi kemudahan penggunaan (PKP)
0,853; sikap (S) 0,817; dan minat penggunaan (MP) 0,856.

Selain itu, untuk mengevaluasi reliabilitas konsistensi internal data


penelitian juga dengan melalui nilai composite reliability. Nilai dari
composite reliability juga sebaiknya lebih dari 0,7 untuk dapat diterima.
Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai composite reliability
dari masing-masing variabel lebih dari 0,7, yaitu kepercayaan (K) 0,961;
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47

pengetahuan (P) 0,869; persepsi kegunaan (PK) 0,912; persepsi


kemudahan penggunaan (PKP) 0,901; sikap (S) 0,891; dan minat
penggunaan (MP) 0,913.

Oleh karena nilai cronbach’s alpha dan composite reliability dari


penelitian ini lebih dari 0,7, maka data dalam penelitian ini menunjukkan
data yang reliabel.

Validitas Konvergen (Convergent Validity)

Tabel 4.15
Outer Loading

K MP P PK PKP S
K1 0,783
K2 0,791
K3 0,842
K4 0,808
K5 0,776
K6 0,791
K7 0,793
K8 0,804
K9 0,818
K10 0,817
K11 0,744
K12 0,759
K13 0,757
K14 0,764
K15 0,790
MP1 0,833
MP2 0,904
MP3 0,905
P1 0,811
P2 0,732
P3 0,790
P4 0,826
PK1 0,853
PK2 0,840
PK3 0,910
PK4 0,790
PKP1 0,850
PKP2 0,830
PKP3 0,888
PKP4 0,763
S1 0,783
S2 0,906
S3 0,874
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Untuk mengevaluasi validitas konvergen dari konstruk adalah


dengan melihat outer loading. Standar outer loading yang dapat diterima
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48

adalah 0,708 atau lebih tinggi. Pada tabel 4.15 menunjukkan hasil outer
loading pada penelitian ini. Terlihat bahwa setiap indikator pada variabel
memiliki nilai outer loading yang lebih tinggi dari 0,708.

Selain itu, untuk mengevaluasi validitas konvergen dari konstruk


juga dengan melihat nilai average variance extracted (AVE). Nilai AVE
yang diperlukan untuk dapat diterima adalah 0,50 atau lebih tinggi. Pada
tabel 4.14 menunjukkan nilai AVE pada masing-masing variabel yang
lebih tinggi dari 0,50, seperti variabel: kepercayaan (K) 0,623;
pengetahuan (P) 0,625; persepsi kegunaan (PK) 0,721; persepsi
kemudahan penggunaan (PKP) 0,696; sikap (S) 0,732; dan minat
penggunaan (MP) 0,777.

Oleh karena nilai outer loading lebih dari 0,708, serta nilai dari AVE lebih
dari 0,50, maka validitas konvergen dari data penelitian ini dapat diterima.

Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)

Untuk mengevaluasi validitas diskriminan konstruk pada


penelitian ini adalah melalui nilai cross-loading, kriteria Fornell-Larcker
dan rasio heteroit-monotrait (HTMT). Pada tabel 4.16 di bawah ini
menunjukkan output nilai cross-loading, selanjutnya pada tabel 4.17
menunjukkan nilai dari kriteria Fornell-Larcker pada penelitian ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49

Tabel 4.16
Cross-loading

K MP P PK PKP S
K1 0,783 0,594 0,449 0,485 0,441 0,587
K2 0,791 0,563 0,402 0,397 0,473 0,515
K3 0,842 0,578 0,487 0,559 0,601 0,617
K4 0,808 0,569 0,529 0,668 0,543 0,624
K5 0,776 0,496 0,427 0,466 0,357 0,385
K6 0,791 0,604 0,543 0,564 0,460 0,561
K7 0,793 0,634 0,496 0,642 0,555 0,609
K8 0,804 0,613 0,449 0,543 0,507 0,616
K9 0,818 0,605 0,456 0,476 0,493 0,632
K10 0,817 0,679 0,612 0,638 0,544 0,546
K11 0,744 0,505 0,392 0,349 0,401 0,427
K12 0,759 0,633 0,489 0,510 0,391 0,555
K13 0,757 0,500 0,445 0,368 0,373 0,530
K14 0,764 0,516 0,576 0,456 0,414 0,505
K15 0,790 0,638 0,591 0,571 0,521 0,592
MP1 0,596 0,833 0,409 0,449 0,550 0,596
MP2 0,678 0,904 0,556 0,639 0,548 0,674
MP3 0,683 0,905 0,470 0,685 0,525 0,666
P1 0,616 0,551 0,811 0,749 0,742 0,462
P2 0,416 0,376 0,732 0,466 0,483 0,390
P3 0,383 0,319 0,790 0,528 0,537 0,302
P4 0,509 0,433 0,826 0,689 0,600 0,520
PK1 0,462 0,499 0,741 0,853 0,629 0,563
PK2 0,447 0,523 0,556 0,840 0,503 0,560
PK3 0,594 0,678 0,663 0,910 0,675 0,700
PK4 0,719 0,585 0,715 0,790 0,652 0,518
PKP1 0,506 0,399 0,612 0,593 0,850 0,477
PKP2 0,629 0,608 0,635 0,551 0,830 0,577
PKP3 0,546 0,564 0,585 0,662 0,888 0,525
PKP4 0,333 0,460 0,714 0,625 0,763 0,466
S1 0,509 0,459 0,458 0,530 0,452 0,783
S2 0,618 0,709 0,454 0,629 0,558 0,906
S3 0,675 0,681 0,477 0,614 0,557 0,874
Sumber: Data primer yang diolah, 2022
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

Tabel 4.17
Kriteria Fornell-Larcker

K MP P PK PKP S
K 0,789
MP 0,742 0,882
P 0,624 0,545 0,791
PK 0,661 0,679 0,790 0,849
PKP 0,605 0,612 0,764 0,729 0,834
S 0,708 0,733 0,538 0,693 0,614 0,856
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Nilai outer loading indikator pada konstruk harus lebih besar


daripada cross-loading mana pun (korelasinya) pada konstruks lain. Pada
tabel 4.16 tersebut terlihat bahwa nilai outer loading dari tiap-tiap konstruk
lebih besar daripada cross-loading pada konstruk lain. Selanjutnya, nilai
dari kriteria Fornell-Larcker pada tabel 4.17 menunjukkan akar kuadrat
dari setiap AVE konstruk yang lebih besar dari korelasi tertingginya
dengan konstruk lainnya. Selanjutnya, pada tabel 4.18 rasio HTMT juga
menunjukkan angka yang di bawah 1. Hal ini menunjukan bahwa validitas
diskriminan pada penelitian ini dapat diterima.

Tabel 4.18
Rasio Heteroit-Monotrait (HTMT)

K MP P PK PKP S
K
MP 0,812
P 0,690 0,638
PK 0,705 0,771 0,918
PKP 0,660 0,716 0,902 0,841
S 0,786 0,860 0,658 0,815 0,730
Sumber: Data primer yang diolah, 2022
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51

2. Evaluasi Model Struktural

Koefisien Determinasi (Nilai 𝑹𝟐 )

Tabel 4.19
Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )

R Square
R Square
Adjusted
MP 0,656 0,651
PK 0,691 0,687
PKP 0,611 0,607
S 0,598 0,592
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Tabel 4.19 merupakan output atau nilai koefisien determinasi (𝑅 2 )


pada penelitian ini. Berdasakan pada tabel tersebut, nilai koefisien
determinasi (𝑅 2 ) dari sikap (S), persepsi kemudahan penggunaan (PKP),
dan minat penggunaan (MP) berada pada rentang nilai 0,33 – 0,67, hal ini
berarti bahwa ukuran kekuatan prediksi model yang “moderat”. Di sisi
lain, nilai koefisien determinasi (𝑅 2 ) dari persepsi kegunaan adalah 0,691
atau lebih dari 0,67, sehingga termasuk memiliki ukuran kekuatan prediksi
model yang “tinggi”.

Analisis Jalur (Pengujian Hipotesis)

Estimasi untuk hubungan model struktural (yaitu, koefisien jalur),


mewakili hubungan hipotesis antara konstruk. Signifikansi dari koefisien
bergantung pada standard error yang diperoleh dari bootstrap. Standard
error bootstrap memungkinkan penghitungan empiris nilai t dan nilai p
untuk semua koefisien jalur struktural. Ketika nilai t empiris lebih besar
dari nilai kritis (critical value) berarti bahwa koefisien signifikan secara
statistik pada probabilitas kesalahan tertentu (yaitu, tingkat signifikansi).
Penelitian ini menggunakan one tailed test dengan nilai kritis (critical
value) 1,65 pada tingkat signifikansi 5%; atau nilai p harus lebih kecil dari
0,05.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52

Gambar 4.1
Koefisien Jalur

Persepsi
Kegunaan
Sikap
Kepercayaan

Minat
Penggunaan
Ulang
Pengetahuan
/Edukasi
Persepsi
Kemudahan
Penggunaan

Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Tabel 4.20
Output Nilai t dan p

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
Persepsi Kemudahan
Penggunaan -> Persepsi 0,233 0,232 0,070 3,330 0,001**
Kegunaan
Persepsi Kemudahan
0,122 0,124 0,090 1,357 0,175
Penggunaan -> Sikap
Persepsi Kegunaan -> Sikap 0,329 0,328 0,071 4,656 0,000**
Persepsi Kegunaan -> Minat
0,204 0,202 0,067 3,034 0,003**
Penggunaan Ulang
Sikap -> Minat Penggunaan
0,325 0,326 0,078 4,166 0,000**
Ulang
Kepercayaan -> Persepsi
0,226 0,226 0,059 3,846 0,000**
Kegunaan
Kepercayaan -> Persepsi
0,210 0,209 0,055 3,857 0,000**
Kemudahan Penggunaan
Pengetahuan -> Persepsi
0,471 0,471 0,057 8,301 0,000**
Kegunaan
Pengetahuan -> Persepsi
0,633 0,632 0,043 14,802 0,000**
Kemudahan Penggunaan
Kepercayaan -> Sikap 0,417 0,413 0,071 5,900 0,000**
Kepercayaan -> Minat
0,377 0,378 0,066 5,694 0,000**
Penggunaan Ulang
Sumber: Data primer yang diolah, 2022
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53

H1: Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh secara positif


terhadap persepsi kegunaan media sosial.

Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif


persepsi kemudahan penggunaan (PKP) terhadap persepsi kegunaan (PK)
media sosial. Berdasarkan tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai t
yaitu 3,330 di atas nilai kritis 1,65 dan nilai p < 0,05. Untuk itu, nilai t dan
p memenuhi syarat sehingga hipotesis 1 diterima. Hasil dari penelitian ini
mendukung penelitian dari Davis (1989) yang menunjukkan bahwa
persepsi kemudahan penggunaan media sosial oleh pelaku UMKM
memiliki pengaruh terhadap persepsi kegunaan media sosial tersebut.
Pelaku UMKM yang merasa mudah untuk menggunakan media sosial juga
merasakan bahwa media sosial bermanfaat bagi mereka.

H2: Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh secara positif


terhadap sikap dalam penggunaan ulang media sosial.

Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif


persepsi kemudahan penggunaan (PKP) terhadap sikap (S) dalam
penggunaan ulang media sosial. Berdasarkan tabel 4.20 di atas
menunjukkan bahwa nilai t yaitu 1,357 di bawah nilai kritis 1,65 dan nilai
p > 0,05. Hasil tersebut tidak memenuhi syarat, sehungga hipotesis 2 tidak
diterima. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Ben Mansour
(2016) yang mendukung semua hipotesis dasar TAM (H1-H5). Alasan
yang memungkinkan berkaitan dengan persepsi kemudahan penggunaan
yang tidak secara langsung memprediksi sikap terhadap penggunaan
media sosial ini adalah bahwa perkembangan media sosial saat ini yang
biasanya mudah untuk digunakan (user-friendly). Sebagai konsekuensinya
persepsi kemudahan penggunaan tidak menunjukkan efek langsung pada
sikap pelaku UMKM terhadap penggunaan media sosial. Selain itu,
hubungan antara persepsi kemudahan penggunaan, kegunaan, dan sikap
terhadap penggunaan media sosial mungkin berdasarkan adanya
pertimbangan motivasi para pelaku UMKM. Bila para pelaku UMKM ini
merasa perlu untuk menggunakan media sosial dalam kegiatan mereka
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54

khususnya pada era digital saat ini, mereka mungkin masih memberikan
sikap positif terhadap penggunaan media sosial meskipun mereka merasa
media sosial itu sulit untuk digunakan (Zheng dan Li, 2020).

H3: Persepsi kegunaan berpengaruh secara positif terhadap sikap


dalam penggunaan ulang media sosial.

Hipotesis 3 dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif


persepsi kegunaan (PK) terhadap sikap (S) dalam penggunaan ulang media
sosial. Berdasarkan tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai t yaitu
4,656 di atas nilai kritis 1,65 dan nilai p < 0,05. Untuk itu, nilai t dan p
memenuhi syarat sehingga hipotesis 3 diterima. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pelaku UMKM yang merasa bahwa media sosial
berguna atau bermanfaat bagi mereka cenderung untuk memberikan sikap
yang positif pula terhadap media sosial tersebut.

H4: Persepsi kegunaan berpengaruh secara positif terhadap minat


penggunaan ulang media sosial.

Hipotesis 4 dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif


persepsi kegunaan (PK) terhadap minat penggunaan (MP) ulang media
sosial. Berdasarkan tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai t yaitu
3,034 di atas nilai kritis 1,65 dan nilai p < 0,05. Untuk itu, nilai t dan p
memenuhi syarat sehingga hipotesis 4 diterima. Hasil ini menunjukkan
bahwa pelaku UMKM yang meraasakan manfaat dari media sosial akan
meningkatkan minat penggunaan ulang media sosial pada kegiatan
mereka.

H5: Sikap berpengaruh secara positif terhadap minat penggunaan


ulang media sosial.

Hipotesis 5 dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif


sikap (S) terhadap minat penggunaan (MP) ulang media sosial.
Berdasarkan tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai t yaitu 4,166 di
atas nilai kritis 1,65 dan nilai p < 0,05. Untuk itu, nilai t dan p memenuhi
syarat sehingga hipotesis 5 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55

UMKM yang bersikap positif terhadap media sosial cenderung untuk terus
menggunakan atau melakukan penggunaan ulang media sosial tersebut.

H6: Kepercayaan berpengaruh secara positif terhadap persepsi


kegunaan media sosial.

Hipotesis 6 dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif


kepercayaan (K) terhadap persepsi kegunaan (PK) media sosial.
Berdasarkan tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai t yaitu 3,846 di
atas nilai kritis 1,65 dan nilai p < 0,05. Untuk itu, nilai t dan p memenuhi
syarat sehingga hipotesis 6 diterima. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya oleh Ben Mansour (2016) yang menunjukkan
bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. Pelaku
UMKM yang telah menggunakan dan percaya terhadap media sosial akan
memiliki persepsi kegunaan yang baik pula terhadap media sosial tersebut.

H7: Kepercayaan berpengaruh secara positif terhadap persepsi


kemudahan penggunaan media sosial.

Hipotesis 7 dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif


kepercayaan (K) terhadap persepsi kemudahan penggunaan (PKP) media
sosial. Berdasarkan tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai t yaitu
3,857 di atas nilai kritis 1,65 dan nilai p < 0,05. Untuk itu, nilai t dan p
memenuhi syarat sehingga hipotesis 7 diterima. Hasil ini menunjukkan
bahwa kepercayaan yang dimiliki oleh pelaku UMKM terhadap media
sosial berdampak pada persepsi mereka akan kemudahan penggunaan
media sosial.

H8: Pengetahuan/edukasi berpengaruh secara positif terhadap


persepsi kegunaan media sosial.

Hipotesis 8 dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif


pengetahuan/edukasi (P) terhadap persepsi kegunaan (PK) media sosial.
Berdasarkan tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai t yaitu 8,301 di
atas nilai kritis 1,65 dan nilai p < 0,05. Untuk itu, nilai t dan p memenuhi
syarat sehingga hipotesis 8 diterima. Hasil ini mendukung penelitian dari
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56

Salam et al. (2021). Para pelaku UMKM yang merasa memiliki


pengetahuan yang cukup terhadap media sosial cenderung memiliki
persepsi kegunaan akan media sosial yang baik.

H9: Pengetahuan/edukasi berpengaruh secara positif terhadap


persepsi kemudahan penggunaan media sosial.

Hipotesis 9 dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif


pengetahuan/edukasi (P) terhadap persepsi kemudahan penggunaan (PKP)
media sosial. Berdasarkan tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai t
yaitu 14,802 di atas nilai kritis 1,65 dan nilai p < 0,05. Untuk itu, nilai t
dan p memenuhi syarat sehingga hipotesis 9 diterima. Hasil ini
menunjukkan bahwa pelaku UMKM yang memiliki pengetahuan yang
cukup akan media sosial tentu akan juga merasa mudah untuk
menggunakannya.

H10: Kepercayaan berpengaruh secara positif terhadap sikap dalam


penggunaan ulang media sosial.

Hipotesis 10 dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif


kepercayaan (K) terhadap sikap (S) dalam penggunaan ulang media sosial.
Berdasarkan tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai t yaitu 5,900 di
atas nilai kritis 1,65 dan nilai p < 0,05. Untuk itu, nilai t dan p memenuhi
syarat sehingga hipotesis 10 diterima. Hasil ini menunjukan bahwa
kepercayaan yang dimiliki pelaku UMKM terhadap media sosial akan
memberikan sikap yang positif pula terhadap penggunaan ulang dari media
sosial tersebut.

H11: Kepercayaan berpengaruh secara positif terhadap minat


penggunaan ulang media sosial.

Hipotesis 11 dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif


kepercayaan (K) terhadap minat penggunaan (MP) ulang media sosial.
Berdasarkan tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai t yaitu 5,694 di
atas nilai kritis 1,65 dan nilai p < 0,05. Untuk itu, nilai t dan p memenuhi
syarat sehingga hipotesis 11 diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57

pelaku UMKM yang telah menggunakan media sosial dan merasa percaya
akan penggunaan media sosial cenderung memiliki minat untuk
menggunakan ulang media sosial tersebut.

Untuk merangkum hasil pengujian hipotesis penelitian dapat dilihat pada


tabel 4.21 di bawah ini:

Tabel 4.21
Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Keterangan

H1 Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh secara Diterima


positif terhadap persepsi kegunaan media sosial.
Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh secara Tidak
H2 positif terhadap sikap dalam penggunaan ulang media
diterima
sosial.
H3 Persepsi kegunaan berpengaruh secara positif Diterima
terhadap sikap dalam penggunaan ulang media sosial.
H4 Persepsi kegunaan berpengaruh secara positif Diterima
terhadap minat penggunaan ulang media sosial.
H5 Sikap berpengaruh secara positif terhadap minat Diterima
penggunaan ulang media sosial.
H6 Kepercayaan berpengaruh secara positif terhadap Diterima
persepsi kegunaan media sosial.
H7 Kepercayaan berpengaruh secara positif terhadap Diterima
persepsi kemudahan penggunaan media sosial.
H8 Pengetahuan/edukasi berpengaruh secara positif Diterima
terhadap persepsi kegunaan media sosial.
Pengetahuan/edukasi berpengaruh secara positif
H9 terhadap persepsi kemudahan penggunaan media Diterima
sosial.
H10 Kepercayaan berpengaruh secara positif terhadap Diterima
sikap dalam penggunaan ulang media sosial.
H11 Kepercayaan berpengaruh secara positif terhadap Diterima
minat penggunaan ulang media sosial.
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Efek Mediasi

Penelitian ini menggunakan variabel intervening (mediasi) yaitu persepsi


kegunaan (PK), persepsi kemudahan penggunaan (PKP) serta sikap (S).
Untuk mengetahui pengaruh atau efek mediasi variabel-variabel tersebut
terhadap konstruk eksogen –yaitu, Kepercayaan (K) dan
Pengetahuan/edukasi (P), terhadap konstruk endogen –yaitu, minat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58

penggunaan ulang (MP), dapat melihat pada tabel 4.22 dan 4.23 di bawah
ini:

Tabel 4.22
Total Indirect Effects

Original Sample Standard T Statistics P


Sample Mean Deviation (|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
K -> MP 0,229 0,228 0,046 5,034 0,000
K -> PK 0,049 0,049 0,020 2,416 0,016
K -> PKP
K -> S 0,116 0,117 0,024 4,866 0,000
P -> MP 0,217 0,217 0,040 5,405 0,000
P -> PK 0,147 0,146 0,045 3,310 0,001
P -> PKP
P -> S 0,281 0,279 0,051 5,464 0,000
PK -> MP 0,107 0,107 0,036 2,943 0,003
PK -> S
PKP -> MP 0,112 0,110 0,043 2,639 0,009
PKP -> PK
PKP -> S 0,077 0,074 0,022 3,529 0,000
S -> MP
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Pada tabel 4.22 terlihat bahwa terdapat lima efek langsung (direct effect)
atau direct-only nonmediation yaitu antara kepercayaan (K) terhadap
persepsi kemudahan penggunaan (PKP); pengetahuan/edukasi (P)
terhadap persepsi kemudahan penggunaan (PKP); persepsi kegunaan (PK)
terhadap sikap (S); persepsi kemudahan penggunaan (PKP) terhadap
persepsi kegunaan (PK); serta sikap (S) terhadap minat penggunaan ulang
(MP). Di samping itu, pada tabel tersebut juga menunjukkan bahwa total
efek tidak langsung (total indirect effects) pada masing-masing variabel
intervening (mediasi) signifikan dengan nilai p < 0,05. Hal ini
membuktikan bahwa efek mediasi dari variabel mediator (intervening) ini
terkonfirmasi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59

Tabel 4.23
Specific Indirect Effects

Original Sample Standard T Statistics P


Sample Mean Deviation (|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)

K -> PK -> MP 0,046 0,045 0,019 2,422 0,016


P -> PK -> MP 0,096 0,096 0,037 2,625 0,009
K -> PKP -> PK -> MP 0,010 0,010 0,005 1,990 0,047
PKP -> PK -> MP 0,048 0,047 0,021 2,300 0,022
P -> PKP -> PK -> MP 0,030 0,030 0,013 2,246 0,025
K -> S -> MP 0,135 0,134 0,039 3,430 0,001
K -> PK -> S -> MP 0,024 0,025 0,012 2,055 0,040
P -> PK -> S -> MP 0,050 0,051 0,018 2,753 0,006
K -> PKP -> PK -> S -> MP 0,005 0,005 0,002 2,196 0,029
PK -> S -> MP 0,107 0,107 0,036 2,943 0,003
PKP -> PK -> S -> MP 0,025 0,024 0,009 2,635 0,009
P -> PKP -> PK -> S -> MP 0,016 0,015 0,006 2,576 0,010
K -> PKP -> S -> MP 0,008 0,009 0,007 1,136 0,257
PKP -> S -> MP 0,040 0,040 0,029 1,350 0,178
P -> PKP -> S -> MP 0,025 0,025 0,018 1,370 0,171
K -> PKP -> PK 0,049 0,049 0,020 2,416 0,016
P -> PKP -> PK 0,147 0,146 0,045 3,310 0,001
K -> PK -> S 0,074 0,075 0,028 2,649 0,008
P -> PK -> S 0,155 0,155 0,040 3,895 0,000
K -> PKP -> PK -> S 0,016 0,015 0,005 2,955 0,003
PKP -> PK -> S 0,077 0,074 0,022 3,529 0,000
P -> PKP -> PK -> S 0,048 0,047 0,014 3,366 0,001
K -> PKP -> S 0,026 0,027 0,021 1,197 0,232
P -> PKP -> S 0,077 0,078 0,056 1,370 0,171
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Selanjutnya, pada tabel 4.23 ini menunjukkan secara lebih spesifik efek
tidak langsung dari variabel-variabel mediator (intervening) pada
penelitian ini. Pada tabel tersebut terlihat bahwa terdapat beberapa efek
mediasi variabel mediator (intervening) dari persepsi kemudahan
penggunaan (PKP) yang tidak terkonfirmasi (nilai p > 0,05) atau termasuk
direct-only nonmediation. Hal ini dikarenakan pada analisis sebelumnya
yang menunjukkan bahwa tidak ditemukannya pengaruh yang positif
signifikan antara variabel persepsi kemudahan penggunaan (PKP)
terhadap sikap (S) atau dapat dilihat kembali pada tabel 4.20. Pada tabel
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60

4.23 tersebut juga terlihat bahwa adanya efek mediasi secara penuh (full
mediation) atau indirect-only mediation dari variabel persepsi kegunaan
(PK) yang memediasi variabel persepsi kemudahan penggunaan (PKP)
terhadap sikap (S). Adanya efek mediasi complementary mediation dari
variabel-variabel mediator (intervening) juga terkonfirmasi dalam tabel
tersebut.

Kepercayaan mempengaruhi minat penggunaan ulang media sosial


secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung penelitian ini
mendukung penelitian Abdallah et al. (2018) sedangkan, secara tidak langsung
penelitian ini mendukung penelitian Ben Mansour (2016) yang menunjukkan
hubungan/pengaruh positif kepercayaan terhadap persepsi kegunaan serta
kemudahan penggunaan yang pada gilirannya mempengaruhi minat
penggunaan ulang. Semakin percaya para pelaku UMKM terhadap suatu
teknologi, dalam hal ini adalah media sosial, semakin tinggi pula persepsi
mereka akan kegunaan dan kemudahan penggunaan media sosial, sehingga
berpengaruh pula terhadap sikap mereka dalam pengggunaan ulang media
sosial. Para pelaku UMKM yang telah merasa percaya akan penggunaan media
sosial pada kegiatan mereka memberikan sikap yang positif untuk mau
menggunakan kembali media sosial tersebut. Di samping itu,
pengetahuan/edukasi juga memberikan hubungan/pengaruh yang positif
terhadap persepsi kegunaan serta kemudahan penggunaan media sosial. Hal ini
mendukung penelitian dari Salam et al. (2021). Pelaku UMKM yang merasa
mengetahui informasi berkaitan dengan media sosial cenderung memiliki
persepsi kegunaan serta persepsi kemudahan penggunaan yang tinggi, yang
selanjutnya memberikan sikap positif yang berdampak meningkatnya minat
mereka untuk menggunakan ulang media sosial.

Hasil dalam penelitian ini membuktikan bahwa variabel eksternal dari


Technology Acceptance Model (TAM) yaitu kepercayaan dan
pengetahuan/edukasi dari pelaku UMKM ini mampu mempengaruhi minat
mereka terhadap penggunaan ulang media sosial. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan,
serta sikap masih dapat menjadi variabel yang memediasi atau mempengaruhi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61

minat penggunaan sesuai dengan Technology Acceptance Model (TAM) yang


dikemukakan oleh Davis (1989).

Peningkatan Minat Penggunaan Ulang Media Sosial

Penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan masalah mengenai


bagaimana meningkatkan minat penggunaan platform digital yaitu media
sosial oleh para pelaku UMKM. Kepercayaan dan pengetahuan/edukasi dari
pelaku UMKM mempengaruhi minat penggunaan ulang media sosial melalui
persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, juga sikap mereka. Pada
analisis koefisien jalur gambar 4.1 menunjukkan bahwa pengetahuan/edukasi
memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap persepsi kegunaan dan
persepsi kemudahan penggunaan dibandingkan dengan variabel kepercayaan.
Untuk variabel kepercayaan, memiliki pengaruh yang besar terhadap minat
penggunaan ulang melalui variabel sikap. Hal ini berarti bahwa responden
yaitu para pelaku UMKM ini merasa bahwa mereka lebih tertarik atau mau
untuk menggunakan ulang media sosial karena mereka memiliki cukup
pengetahuan mengenai media sosial, baik itu cara penggunaan ataupun manfaat
yang mereka terima. Selain itu, pelaku UMKM ini mau untuk menggunakan
ulang media sosial karena mereka percaya bahwa media sosial mampu
membantu kegiatan mereka serta diperlukan di era digital seperti saat ini,
sehingga menciptakan sikap yang positif terhadap penggunaan ulang media
sosial.

Kesimpulan dan hasil ini dapat menjadi hal yang bermanfaat bagi
pelaku UMKM itu sendiri, pemerintah atau pihak terkait lainnya, karena dapat
menjadi masukan yaitu akan pentingnya kepercayaan juga pengetahuan yang
dimiliki dalam memberikan pengaruh dan/atau meningkatkan minat
penggunaan ulang media sosial. Dari sisi pemerintah ataupun pihak terkait
dapat memberikan penyuluhan, workshop atau pelatihan kepada pelaku
UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta rasa percaya
mereka terhadap media sosial, yang nantinya juga akan meningkatkan minat
mereka untuk menggunakan ulang media sosial. Berdasarkan hasil dan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62

kesimpulan di atas, peningkatan minat penggunaan ulang media sosial dapat


dilakukan melalui beberapa proses berikut ini:

Proses 1: pada proses ini, meningkatkan minat penggunaan ulang media sosial
dengan menggunakan variabel pengetahuan yang melalui persepsi kemudahan
penggunaan, persepsi kegunaan, dan sikap. Proses 1 ini akan ditampilkan pada
gambar 4.2.

Gambar 4.2
Peningkatan Minat Penggunaan Ulang Media Sosial Proses 1

Persepsi
Pengetahuan Kemudahan Persepsi
Penggunaan Kegunaan

Minat
Penggunaan Sikap
Ulang

Hasil olah data penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh


positif signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan, yang selanjutnya
juga berpengaruh terhadap persepsi kegunaan dan sikap. Semakin tinggi
pengetahuan, semakin tinggi pula persepsi kemudahan penggunaan, kegunaan,
serta sikap, dan berdampak pada minat penggunaan ulang media sosial. Proses
1 ini merupakan proses yang pengaruhnya paling besar terhadap minat
penggunaan ulang media sosial.

Proses 2: pada proses ini, meningkatkan minat penggunaan ulang media sosial
dengan menggunakan variabel kepercayaan melalui variabel sikap. Proses 2 ini
akan ditampilkan pada gambar 4.3.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63

Gambar 4.3
Peningkatan Minat Penggunaan Ulang Media Sosial Proses 2

Minat
Kepercayaan Sikap Penggunaan
Ulang

Hasil olah data penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh


positif signifikan terhadap sikap. Semakin percaya pelaku UMKM terhadap
media sosial, semakin tinggi/positif pula sikap mereka terhadap media sosial
tersebut. Proses 2 ini juga dapat dilakukan untuk meningkatkan minat
penggunaan ulang media sosial di kalangan pelaku UMKM meskipun lebih
rendah pengaruhnya dibandingkan dengan proses 1.

Anda mungkin juga menyukai