Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Sragen yang

beralamat di Jl. Rajawali No.1 Nglorog Stagen, Nglorog, Kec. Sragen,

Kab. Sragen Kode Pos 57215 dengan luas tanah 2,040 M².

Berdasarkan profil sekolah SMK Muhammadiyah 1 Sragen memiliki

Visi “Mewujudkan Generasi Kuat Iman, Luas Pengetahuan, Utamakan

Kepribadian Mandiri dan Dibutuhkan Masyarakat”. Adapun Misi SMK

Muhammadiyah 1 Sragen “Meningkatkan Kualitas Pembelajaran,

Meningkatkan Kegiatan Keagamaan dan Ibadah, Meningkatkan

Kedisiplinan dan Tata Tertib Sekolah dan Meningkatkan hubungan

Baik dengan Lingkungan dan Masyarakat”.

SMK Muhammadiyah 1 Sragen terakreditasi B dengan jumlah guru 32,

siswa laki-laki 45, siswa perempuan 269, dengan rombongan belajar 16.

Terdapat 24 ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang kepala

sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang kurikulum,

kantor guru, ruang BK, ruang BKK, sarana ibadah, ruang osis, ruang

UKS, lapangan, toilet siswa, toilet karyawan, toilet guru, 4 kantin,


tempat parkir dan 2 sanitasi siswa. SMK Muhammadiyah 1 Sragen

memiliki ekstrakurikuler yakni osis, rohis, pramuka dan PMR.

Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2022 sampai dengan

bulan Juni 2023 dan pengambilan data penelitian dilakukan pada

tanggal 21 Januari 2023 di SMK Muhammadiyah 1 Sragen.

2. Data Penelitian

a. Uji univariat

1) Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik


Berdasarkan Usia

Kategori Frekuensi Presentase (%)


15 tahun 6 7.1
16 tahun 70 82.4
17 tahun 9 10.6
Total 85 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 dari 85 responden dengan karakteristik

usia diperoleh data dari hasil penelitian menunjukan bahwa

remaja yang berusia 15 tahun sebanyak 6 orang (7,1%), untuk

remaja usia 16 tahun sebanyak 70 orang (82,4%), untuk

remaja usia 17 tahun sebanyak 9 orang (10,6%).


2) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Jenis Kelamin

Kategori Frekuensi Presentase (%)


Laki-Laki 8 9.4
Perempuan 77 90.6
Total 85 100.0

Berdasarkan tabel 4.2 dari 85 responden dengan karakteristik

jenis kelamin diperoleh data hasil penelitian menunjukkan

bahwa jenis kelamin responden perempuan yaitu sebanyak 77

orang (90,6%), dan laki-laki sebanyak 8 orang (9,4%).

3) Pengetahuan responden terhadap Bullying

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Responden Terhadap Bullying

Kategori Frekuensi Presentase (%)


Baik 43 50.6
Cukup 21 24.7
Kurang 21 24.7
Total 85 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 tentang pengetahuan Bullying dapat

diketahui bahwa sebanyak 43 orang (50,6%)

berpengetahuan baik, sebanyak 21 orang (24,7%)

berpengetahuan cukup dan 21 orang (24,7%)

berpengetahuan kurang.
4) Sikap responden terhadap Bullying

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap
Responden Terhadap Bullying

Kategori Frekuensi Presentase (%)


Baik 41 48.2
Cukup 22 25.9
Kurang 22 25.9
Total 85 100.0

Berdasarkan tabel 4.4 tentang sikap Bullying dapat diketahui

bahwa sebanyak 41 orang (48,2%) bersikap baik, sebanyak

22 orang (25,9%) bersikap cukup dan 22 orang (25,9%)

bersikap kurang.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran pengetahuan

dan sikap bullying pada siswa di SMK Muhammadiyah 1 Sragen. Hasil

penelitian yang telah diuraikan, membahas secara sistematis hasil dari data

univariat tentang Gambaran pengetahuan dan sikap bullying pada siswa di

SMK Muhammadiyah 1 Sragen. Penelitian ini melibatkan responden

sebanyak 85 siswa di SMK Muhammadiyah 1 Sragen.

Analisa data univariat dalam penelitian ini terdiri dari :

1) Karakteristik responden di SMK Muhammadiyah 1 Sagen berdasarkan

umur dan jenis kelamin.

Hasil penelitian berdasarkan usia diketahui bahwa dari total


responden terdapat remaja yang berusia 15 tahun sebanyak 6 orang

(7,1%), untuk remaja usia 16 tahun sebanyak 70 orang (82,4%), untuk

remaja usia 17 tahun sebanyak 9 orang (10,6%).

Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat baik secara fisik psikis, maupun intelektual.

Sifat khas remaja adalah memiliki rasa keingintahuan yang besar,

menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani

menanggung risiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh

pertimbangan yang matang (Baroroh et al., 2020). Apabila keputusan

yang diambil dalam menghadapi konflik tidak tepat, mereka akan jatuh

ke dalam perilaku berisiko dan mungkin harus menanggung akibat

jangka pendek dan jangka panjang dalam masalah kesehatan fisik dan

psikososial (Warouw et al., 2019).

Hasil penelitian berdasarkan dari 85 responden dapat ditunjukkan

bahwa jenis kelamin responden perempuan yaitu sebanyak 77 orang

(90,6%), dan laki-laki sebanyak 8 orang (9,4%). Hasil penelitian

diperoleh sebagian besar respoden berjenis kelamin perempuan karena

SMK Muhammadiyah 1 Sragen Jurusannya memang banyak identic

dengan perempuan. Jurusan di SMK Muhammadiyah 1 Sragen yaitu

Administrasi Perkantoran, Akutansi dan Tata Niaga.

Hasil penelitian serupa juga dinyatakan oleh Fatmawati (2016)

tentang perbedaan perilaku bullying ditinjau dari jenis kelamin

menyatakan bahwa tidak ada perbedaan perilaku bullying antara laki-


laki maupun perempuan .

2) Pengetahuan responden tentang Bullying.

Gambaran Pengetahuan dan Sikap siswa tentang bullying di SMK

Muhammadiyah 1 Sragen. Bullying adalah sebuah hasrat untuk

menyakiti, hasrat ini diperlihatkan ke dalam aksi, menyebabkan

seseorang menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seorang

atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertangung jawab, biasanya

berulang-ulang, dan dilakukan dengan perasaan senang (Astuti, 2008).

Hasil penelitian berdasarkan pengetahuan Bullying dapat diketahui

bahwa sebanyak 43 orang (50,6%) berpengetahuan baik, sebanyak 21

orang (24,7%) berpengetahuan cukup dan 21 orang (24,7%)

berpengetahuan kurang.

Hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden

berpengetahuan baik dilihat dari jawaban yang mereka berikan pada

saat mengisi kuesioner dan tingginya rasa ingin mencari tahu informasi

mengenai bullying melalui internet, tenaga kesehatan, orang tua, teman,

guru. Informasi memberikan pengaruh terhadap pengetahuan seseorang,

tetapi masih ada yang berpengetahuan cukup dikarenakan masih ada

kurang kesadaran atau kurangnya ketertarikan untuk mencari informasi

dan kurangnya sarana seperti jaringan untuk mengakses informasi

mengenai bullying.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang menjadi domain


penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Ini

sejalan dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa apabila

keyakinan seseorang remaja terbentuk dalam nuansa negatif maka ini

tentu akan mempengaruhi pembentukan jati diri seseorang remaja untuk

melakukan tindak kekerasan kepada teman yang akan berpengaruh pada

dirinya dimasa sekarang maupun yang akan datang (Khasanah et al.,

2017)

Maka dari itu Bullying harus mendapat perhatian khusus, karena

jika dibiarkan dikhawatirkan akan mengganggu tumbuh kembang

peserta didik yang dapat menimbulkan trauma secara psikis. Baiknya

sekolah sebagai pendidikan pengetahuan ke depan harus mampu

melihat dampak yang dihasilkan dari perilaku bullying, baik secara

langsung atupun tidak langsung dan adanya pembinaan secara langsung

kepada siswa terkait pengetahuan bullying (Yamin et al., 2018).

Hasil penelitian ini sejalan dengan Budiana (2022) dengan hasil

responden 38 orang (61,3%) memiliki tingkat pengetahuan baik,

sebagian kecil responden 12 orang (19,4%) memiliki tingkat

pengetahuan cukup, dan sebagian kecil responden 12 orang (19,4%)

memiliki tingkat pengetahuan kurang.

3) Sikap responden tentang bullying

Sikap merupakan keteraturan perasaan, pemikiran perilaku

seseorang dalam berinteraksi sosial. Dan sikap merupakan evaluasi

terhadap berbagai aspek dalam dunia sosial. Para peneliti psikologi


sosial menempatkan sikap sebagai hal yang penting dalam interaksi

sosial, karena sikap dapat mempengaruhi banyak hal tentang perilaku

dan sebagai isu sentral yang dapat mempengaruhi perilaku

sesorang (Elisa, 2017).

Hasil penelitian berdasarkan sikap Bullying dapat diketahui bahwa

sebanyak 41 orang (48,2%) bersikap baik, sebanyak 22 orang (25,9%)

bersikap cukup dan 22 orang (25,9%) bersikap kurang.

Sikap secara kognitif (pengetahuan) memiliki pengetahuan

tentang perilaku bullying yang baik sehingga dapat mencegah

terjadinya bullying, secara afektif (perasaan emosional) siswa

cenderung memiliki perasaan tidak ingin menjadikan kelemahan dan

kekurangan temannya sebagai bahan melakukan perilaku bullying

karena sebagai manusia tidak ada yang sempurna dan lebih cenderung

merasa empati (Arofa et al. 2018).

Secara konatif (kecenderungan berprilaku) siswa tidak memiliki

perilaku diskriminasi terhadap teman yang mempunyai kelemahan atau

kekurangan dari segi apapun. Sehingga ketika ada hal-hal yang memicu

perilaku bullying siswa cenderung tidak akan melakukannya (Rizkiyani

2021).

Hal ini dipengaruhi oleh faktor pengaruh orang lain yang

dianggap penting oleh siswa yaitu kecenderungan mempunyai sikap

yang dianggap penting seperti guru dan orang tua (Shalahuddin &

Faijurahman 2018).
Peran guru sangatlah penting bagi siswa dalam membentuk sikap

terutama terhadap perilaku bullying yang sering terjadi dilingkungan

sekolah. Semakin guru memberikan pengetahuan tentang prilaku

bullying pada siswa maka semakinsiswa mencegah atau menghindari

terjadinya perilaku bullying. Sebaliknya jika guru tidak memberikan

pengetahuan tentang bullying pada siswa maka siswa berkeinginan

untuk melakukan perilaku bullying (Azwar 2013).

Hasil penelittian ini sejalan dengan Putri (2020) dengan hasil

sikap tentang bully baik dengan jumlah responden sebanyak 118 orang

(58.1%) dan kurang baik dengan jumlah sebanyak 85 orang (41.9%).

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, ini peneliti mengaku adanya kelemahan

dan kekurangan. Sehingga, memungkinkan hasil dari penelitian ini ada

banyak yang belum optimal atau sempurna. Adapun keterbatasan yang

dialami oleh peneliti, yaitu:

Pada proses penelitian masih terdapat responden masih ramai dan bertanya

pada temannya, sehingga ada kemungkinan jawabannya mengikuti

temannya.
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari 85 responden dengan karakteristik usia diperoleh data dari hasil

penelitian menunjukan bahwa remaja yang berusia 15 tahun sebanyak 6

orang (7,1%), untuk remaja usia 16 tahun sebanyak 70 orang (82,4%),

untuk remaja usia 17 tahun sebanyak 9 orang (10,6%). Sedangkan dari 85

responden dengan karakteristik jenis kelamin diperoleh data hasil

penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin responden perempuan yaitu

sebanyak 77 orang (90,6%), dan laki-laki sebanyak 8 orang (9,4%).

2. Tingkat pengetahuan responden tentang Bullying di SMK Muhammadiyah

1 Sragen dapat diketahui bahwa sebanyak 43 orang (50,6%)

berpengetahuan baik, sebanyak 21 orang (24,7%) berpengetahuan cukup

dan 21 orang (24,7%) berpengetahuan kurang. Bullying dapat diketahui

bahwa sebanyak 43 orang (50,6%) berpengetahuan baik, sebanyak 21

orang (24,7%) berpengetahuan cukup dan 21 orang (24,7%)

berpengetahuan kurang.

3. Sikap responden tentang Bullying di SMK Muhammadiyah 1 Sragen

sebagian besar responden berpengetahuan baik dilihat dari jawaban yang

mereka berikan pada saat mengisi kuesioner dan tingginya rasa ingin
mencari tahu informasi mengenai bullying melalui internet, tenaga

kesehatan, orang tua, teman, guru. Informasi memberikan pengaruh

terhadap pengetahuan seseorang, tetapi masih ada yang berpengetahuan

cukup dikarenakan masih ada kurang kesadaran atau kurangnya

ketertarikan untuk mencari informasi dan kurangnya sarana seperti

jaringan untuk mengakses informasi mengenai bullying.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka peneliti memberikan

saran yaitu :

1. Bagi SMK Muhammadiyah 1 Sragen khususnya guru BK disarankan agar

lebih Memperhatikan anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying;

termasuk anak-anak yang baru atau pindahan, anak-anak yang secara fisik

lebih lemah, anak-anak dengan disabilitas, atau anak-anak yang sering

mengeluh karena di-bully oleh orang lain, Berikan dorongan kepada anak-

anak yang lebih rentan terhadap bullying untuk berinteraksi secara lebih

aktif dan ingatkan teman-temannya untuk membantu ia agar dapat

melakukannya dengan baik. Serta Berikan bantuan dan perlindungan yang

memadai kepada siswa yang di-bully. Pastikan bahwa pelaku bullying

tidak mengancam lagi.

2. Bagi Prodi D III Keperawatan di Akademi Keperawatan YAPPI Sragen

hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka di

perpustakaan.

Anda mungkin juga menyukai