Anda di halaman 1dari 6

Jurnal KESMAS, Vol. 8, No.

7, November 2019 416

PROMOSI KESEHATAN TENTANG PENGETAHUAN PENYALAHGUNAAN


NARKOBA PADA PELAJAR DI SMA NEGERI 1 AMURANG KABUPATEN
MINAHASA SELATAN
Ade Diana Sumoked*, Sulaemana Engkeng*, Ardiansa Tucunan*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang paling sering menjadi sorotan dewasa ini, khususnya
di kalangan remaja, berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia diperkirakan 150.000 remaja di
Indonesia terlibat penyalahgunaan narkoba. perilaku beresiko penyalahgunaan narkoba pada remaja di
Indonesia berhubungan signifikan terhadap pengetahuan, sikap, umur, jenis kelamin, pendidikan status
ekonomi, akses terhadap media informasi, komunikasi dengan orang tua, dan adanya yang berperilaku
beresiko. Jenis penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental design. Populasi penelitian ini
berjumlah 300 siswa. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling. Hasil penelitian ini
menunjukkan ada pengaruh promosi kesehtaan terhadap pengetahuan pelajar tentang penyalahgunaan
narkoba.

Kata Kunci : Pengetahuan dan Narkoba

ABTRACT
Drug abuses is the most highlighted issue lately, especially among teenagers, based on the data provided
from the World Health Organization (WHO) it is estimated that 150.000 teenagers in Indonesia are
involved in drug abuse situation. The behavior of teenagers in Indonesia that risk of becoming drug abuse
is significantly related to knowledge, attitude, age, gender, economic education status, access to media
information, communication with parents, and the presence of those who at risk behavior. This type of
research uses a pre-experimental design method. The population of this research is 300 students. The
sample using in this study is Total Sampling. The result of this study showing that there is an influence of
health promotion toward the knowledge of the students about drug abuse.

Keywords: Knowledge and Drugs

PENDAHULUAN
Narkoba adalah bahan atau zat atau obat namun jika pada usia remaja telah menikah
yang jika dimasukan ke dalam tubuh maka tergolong dalam remaja. Sedangkan
manusia akan mempengaruhi tubuh dalam ilmu psikologi, rentang usia remaja
terutama otak atau susunan saraf pusat, dibagi menjadi tiga yaitu :Remaja Awal 10-
sehingga menyebabkan gangguan kesehatan 13 tahun, remaja pertengahan 14-16 tahun
fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena dan remaja akhir 17-19 tahun. (Maudy A,
terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta Sahadi H, Meilanny S, 2017)
ketergantungan (dependensi) terhadap Perkembangan situasi narkoba
Narkoba (Azmiyati, Widya H.C, Oktia dunia menurut United Nation Office on
W.K, 2014). Drugs and Crime (UNODC) tahun 2014,
Remaja didefinisikan sebagai masa diketahui estimasi pengguna narkoba
peralihan dari masa anak-anak ke masa ditahun 2012 adalah antara 162 juta hingga
dewasa. Sedangkan batasan usia remaja 324 juta orang atau sekitar 3,5% - 7%.
menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun, Perbandingan estimasi prevalensi tahun
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019 417

2012 dengan estimasi tahun 2010 yang (17%). “untuk pelajar ini, sebanyak 2 dari
berkisarannya 3,5% - 5,7% menunjukkan 100 orang pelajar dan mahasiswa
kecenderungan prevalensi penyalahgunaan menyalahgunaan narkoba sepanjang 2016,
narkoba relatif stabil. Diperkirakan jumlah dan kebanyakan pria. Dengan umur
penyalahguna narkoba sekitar 3,8 juta pengguna dari pelajar mayoritas berumur
sampai 4,1 juta orang atau sekitar 2,10 % 15-19 tahun”. (Srihandriatmo M, 2018).
sampai 2,25 % dari total seluruh penduduk Menurut Lestary (2011) perilaku
Indonesia yang berisiko terpapar narkoba di beresiko penyalahgunaan narkoba pada
tahun 2014 (BNN, 2014). remaja di Indonesia berhubungan signifikan
Hasil penelitian Badan Narkotika terhadap pengetahuan, sikap, umur, jenis
Nasional (BNN) dan Puslitkes UI kelamin, pendidikan status ekonomi, akses
menyebutkan sekitar 1,77 persen atau 3,3 terhadap media informasi, komunikasi
juta penduduk indonesia menjadi dengan orang tua, dan adanya yang
penyalahgunaan narkoba. Menurut David berperilaku beresiko. Menurut
Hutapea, jumlah prevalensi penggunaan Chakravavarthy et al (2013) untuk menekan
narkoba dari tahun ketahun kian meningkat faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan
pada tahun 2016 masih 0,02 persen dari meningkatkan faktor protektif yaitu melalui
total penduduk indonesia dan pada tahun faktor keluarga, sekolah dan program
2017 menjadi 1,77 persen. Permasalahan pencegahan di masyarakat sebagai bentuk
narkoba di indonesia juga sudah peduli terhadap komunitas mereka sendiri.
menyebabkan korban meninggal, yakni Berdasarkan latar belakang diatas
diperkirakan 11.071 orang pertahun atau 30 maka dianggap perlu untuk dilakukan
orang perhari. Dari total pengguna narkoba penelitian tentang pengaruh media promosi
tersebut, mayoritas adalah pekerja (59%), kesehatan terhadap pencegahan penggunaan
disusul pelajar (24%) dan populasi umum narkoba di SMA Negeri 1 Amurang.
300 siswa dan sampel yang digunakan yaitu
METODE Total Sampling.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
pre-eksperimental design. Penelitian pre HASIL DAN PEMBAHASAN
eksperimen merupakan rancangan Gambaran Umum Tempat Penelitian
penelitian yang belum dikategorikan SMA Negeri 1 Amurang merupakan
sebagai eksperimen sungguhan. Penelitian Sekolah menegah yang berada di Minahasa
ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Selatan. Lokasi SMA Negeri 1 Amurang
September 2019. Populasi ini berjumlah terletak di Jl. Trans Sulawesi, Kelurahan
Bitung, Kecamatan Amurang, Kabupaten
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019 418

Minahasa Selatan. Sekolah ini berdiri pada Hasil dari tabel diatas menunjukkan jenis
tanggal 07 september 1985. kelamin terbanyak ada pada perempuan
Jumlah siswa di SMA Negeri 1 dengan jumlah 156 responden (52.0%) dan
Amurang yaitu 1.239 yang terbagi ke dalam sisanya laki-laki 144 responden (48.0%)
beberapa studi/jurusan yaitu IPA, IPS, dan
BAHASA. Sarana dan Prasarana atau Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan
fasilitas yang ada di SMA Negeri 1 Pengetahuan Sebelum Penyuluhan
Amurang yaitu 31 ruang kelas, 1 Kesehatan Penyalahgunaan Narkoba.
laboratorium,1 perpustakaan, dan 3 sanitasi Pengetahuan n %
Baik 185 61.7
siswa. Kurang baik 115 38.3
Total 300 100

Karakteristik Responden Tabel 3 Menunjukkan bahwa 115


Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan responden yang berpengetahuan kurang
karakteristik umur responden baik dengan persentase 38.3 % dan 185
Umur n %
15 150 50.0 responden yang berpengetahuan baik
16 146 48.7
dengan persentase 61.7 %.
17 4 1.3
Total 300 100

Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan


Tabel 1, jumlah responden yang terbanyak
Pengetahuan Sesudah Penyuluhan
ialah umur 15 tahun (50,0%) dan 16 tahun
Kesehatan Penyalahgunaan Narkoba.
(48,7 %) dan paling sedikit responden yang
Pengetahuan n %
berusia 17 tahun berjumlah 4 orang (1.3%). Baik 265 88.3
Kurang baik 35 11.7
Total 300 100

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa 35 responden

karakteristik jenis kelamin responden. yang berpengetahuan kurang baik dengan


Jenis Kelamin N % persentase 11.7 % dan 265 responden yang
Laki-laki 144 48.0
Perempuan 156 52.0
berpengetahuan baik dengan persentase
Total 300 100 88.3 %.

Tabel 5 Hasil Penyuluhan Kesehatan Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Pengetahuan Pelajar.


Penyuluhan Mean Median SD SE P value N
Kesehatan
Pretest 11.62 12.00 1.837 .108 0,000 300
posttest 13.14 14.00 2.023 .117 0,000 300
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019 419

Berdasarkan tabel 5, hasil uji statistik pengetahuan pelajar kelas sebelas dengan
didapatkan nilai Pvalue 0,000 artinya jumlah yang tidak terdapat peningkatan
terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebanyak 36 pelajar. Perhatian
pengetahuan responden sebelum dan serta kerjasma antara pelajar dengan
sesudah dilaksanakannya penyuluhan. pemberian penyuluhan yang menjadi faktor
Hasil distribusi pelajar berdasarkan awal terjadinya perubahan nilai terhadap
pengetahuan sebelum dan sesudah perilaku pengetahuan mengenai penyuluhan
penyuluhan di SMA Negeri 1 Amurang, kesehatan tentang penyalahgunaan narkoba
penelitian yang dilakukan pada pelajar sebelum diberikan penyuluhan dan sesudah
tentang penyuluhan kesehatan diberikan penyuluhan. Hasil dalam
penyalahgunaan narkoba di kelas sebelas penelitian ini menggunakan analisis bivariat
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan paired t test
menggunakan metode pre eksperimen didapatkan hasil bahwa penyuluhan
dengan pendekatan One group pretest and kesehatan tentang penyalahgunaan narkoba
posstest design, dengan jumlah responden memiliki pengaruh terhadap perubahan
sebanyak 300 pelajar dengan berdasarkan pengetahuan pelajar dengan pvalue0,000
karakteristik umur yaitu umur 15 tahun atau p<0,05.
berjumlah 150 (50.0%) umur 16 tahun Berdasarkan hasil penelitian melalui
berjumlah 146 (48.7%) dan umur 17 tahun kuesioner pengetahuan sebelum dilakukan
berjumlah 4 (1.3%). intervensi yaitu penyuluhan kesehatan
Maka didapati hasil penelitian tentang narkoba yang dilaksanakan pada
berdasarkan pengetahuan sebelum responden remaja SMA Santa Carolus
diberikan penyuluhan kesehatan tentang menunjukkan bahwa kategori responden
penyalahgunaan narkoba yang yang mempunyai pengetahuan baik
berpengetahuan baik berjumlah 264 pelajar sebanyak 7 orang (23,33%), dan yang
(88.0%) dan yang berpengetahuan kurang mempunyai kategori pengetahuan cukup
baik berjumlah 36 (12.0%). Pada penelitian sebanyak 5 orang (16,67%), sedangkan
ini masih terdapat ada pelajar yang kategori pengetahuan kurang ada 18 orang
berpengetahuan kurang baik tentang (60%), dan berdasarkan hasil penelitian
penyalahgunaan narkoba, ini dikarenakan melalui kuesioner pengetahuan sesudah
selama proses penyuluhan kesehatan dilakukan intervensi yaitu penyuluhan
tentang penyalahgunaan narkoba, kesehatan tentang narkoba yang
responden masih kurang memperhatikan dilaksanakan pada responden remaja SMA
penyuluhan yang disampaikan, dengan Santa Carolus menunjukkan bahwa kategori
demikian tidak terdapat tingkatan dalam responden yang mempunyai pengetahuan
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019 420

baik sebanyak 24 orang (80%), yang dari penelitian ini menunjukan terdapat
mempunyai kategori pengetahuan cukup perbedaan tingkat pengetahuan antara
sebanyak 6 orang (20%) dan tidak ada kelompok kontrol yang tidak diberikan
pengetahuan responden dalam kategori perlakuan dan kelompok intervensi yang
kurang. Penelitian ini didapatkan hasil diberikan promosi kesehatan melalui video
menggunakan uji paired t test diperoleh vlog dengan p value 0,000. Penelitian ini
bahwa nilai t-hitung adalah - 10,063 dengan juga menunjukan pengaruh yang signifikan
nilai probabilitas 0,000. Oleh karena terhadap tingkat pengetahuan pada
probabilitas 0,000 < 0,05, maka berarti kelompok intervensi dengan video vlog p
pengetahuan remaja tentang narkoba di value 0,000.
SMA Santa Carolus sebelum penyuluhan
kesehatan dan sesudah adanya penyuluhan KESIMPULAN
kesehatan adalah ada pengaruh penyuluhan 1. Sebelum dilakukan penyuluhan (
kesehatan terhadap pengetahuan remaja Pretest) ada 115 responden yang
tentang narkoba di SMA Santa Carolus. berpengetahuan kurang baik dengan
Penelitian ini juga sejalan dengan persentase 61.7% dan 185 responden
penelitian yang dilakukan oleh Agnes yang berpengetahuan baik dengan
Berlina Printina, Siska Evi Martinapada persentase 38`3 %.
tahun (2017) dengan judul penelitian “ 2. Sesudah dilakukan penyuluhan
Pengaruh Promosi Kesehatan Melalui (Posttest) ada 35 responden yang
Video Vlog terhadap Tingkat Pengetahuan berpengetahuan kurang baik dengan
tentang Penyalahgunaan Narkoba pada persentase 11.7 % dan 265 responden
Siswa-Siswi di SMP Strada Marga Mulia yang berpengetahuan baik dengan
Jakarta Selatan. Metode penelitian yang persentase 88.3 %.
digunakan dalam penelitian ini merupakan 3. Ada pengaruh promosi kesehatan
quasi eksperiment dengan pre -post test terhadap pengetahuan pelajar tentang
control group design yang dilakukan pada penyalahgunaan narkoba.
bulan Oktober 2017. Kelompok kontrol
terdiri dari 52 responden dari SMP Asisi SARAN
Jakarta Selatan dan 67 responden 1. Bagi Pihak Sekolah
merupakan kelompok intervensi dari SMP Sekolah dapat memberikan materi dan
Strada Marga Mulia Jakarta Selatan. informasi mengenai penyalahgunaan
Responden didapatkan dengan caraTotal narkoba pada pelajar untuk
Sampling. Data dianalisa dengan Uji t-test menumbuhkan perilaku hidup sehat
independent dan paired sampel t-test. Hasil
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019 421

baik secara pengetahuan, sikap dan Narkoba Tahun 2014. BNN RI:
Jakarta
tindakan.
2. Bagi Pelajar Chakravathy Bharath, Shah Shyam, dan
Lotfipour Shahram. (2013).
Bagi pelajar diSMA Negeri 1 Adolescent Drug Abuse –
Amurang perlu lagi menambah Awareness and Prevenntion. Indian
J Med 137(6): 1021-1023
pengetahuan, informasi dan penerapan
Lestary, H & Sugiharti. 2011. Perilaku
secara umum dalam mengetahui Beresiko Remaja Di Indonesia
bahaya penyalahgunaan narkoba. Menurut Survey Kesehatan
Reproduksi Remaja Indonesia
3. Bagi Peneliti selanjutnya (SKRRI) Tahun 2007. Jurnal
Penelitian yang dilakukan kiranya Kesehatan Reproduksi Vo.1 No.3,
Agustus 2011: 136-144
dapat menjadi pembanding pada
Maudy A, Sahadi H, Meilanny S. 2017.
penelitian selanjutnya, karena Penyalahgunaan Narkoba di
mengingat masih jarangnya penelitian Kalangan Remaja.Program Studi
Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial
ini dilakukan. FISIP-Universitas Padjadjaran.Vol
04, No. 02. Diakses pada 14 Juli
2018.
DAFTAR PUSTAKA
Srihandriatmo M. 2018.Sekitar 1.77 persen
Azmiyati, Widya H.C, Oktia W.K, 2014.
penduduk jadi penyalahgunaan
Gambaran penggunaan napza pada
narkoba. (Online). Diakses 28
anak jalanan di Kota Semarang.
November 2018
Jurnal Kesehatan Masyarakat.
United Nations Office on Drugs and Crime.
(Online). Diakses pada 04 agustus
(2014). World Drug Report. Sales
2018)
No. E.14.XI.7 dalam
BNN. 2014. Laporan Survei Nasional http://unodc.org, diakses pada
Perkembangan Penyalahgunaan tanggal 3 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai