A. Deskripsi Data
Deskripsi data adalah upaya menampilkan dan meringkas data agar data
tersebut mudah dimengerti dan dilihat oleh peneliti dan orang lain yang tertarik
dengan hasil penelitian tersebut. data yang dalam bentuk kuantitatif atau
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu
1. Analisa Univariat
pra sekolah.
49
50
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi karakteristik (usia, jenis kelamin) di TK Sinar Bahagia
Tanjungpinang
Total 39 100%
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi pengetahuan ibu dengan stimulasi perkembangan
motorik kasar anak usia pra sekolah di TK Sinar Bahagia Tanjungpinang
(f) %
Pengetahuan ibu
Baik 29 74.4%
Cukup 10 25.6%
39 100%
Tabel 4.3
distribusi frekuensi perkembangan motorik kasar anak usia pra sekolah di
TK Sinar Bahagia Tanjungpinang
(f) %
motorik kasar
Mampu 33 84.6%
kurang mampu 6 15.4%
39 100%
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan sebagian besar anak memiliki
(84.6%)
2. Analisa Bivariat
dengan menggunakan uji fisher karena jumah sel yang nilai expected-nya
kurang dari lima. Adapun hasil analisa bivariat dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut ini
52
Tabel 4.4
Jumlah 33 6 39
Berdasarkan tabel 4.4 dadapatkan hasil ada hubungan yang
ordinal, jumlah sel yang nilai expected-nya kurang dari lima. Dalam uji
39 orang dengan nilai Sig 0,000 (<0,05) maka data menunjukkan tidak
berdistribusi normal.
C. Pengujian Hipotesis
a. Usia
belum bisa menendang bola dengan lurus, ada juga 1 anak yang tidak
berusia 3-5 tahun. Pada usia 3-4 tahun anak mengalami peningkatan
setengah responden berusia 42 bulan atau 3,5 tahun. Pada masa pra
sekolah yaitu usia 3-5 tahun anak membutuhkan persiapan yang lebih
dengan kemampuan anak lain yang seumurnya. Tujuan dari Tes Denver
b. Jenis kelamin
berbeda.
.
55
terhadap keinginan anaknya. Secara sadar atau tidak semua itu akan
Pengetahuan ibu yang baik akan memberikan hasil yang baik, artinya
baik pula. Begitu pula sebaliknya, pengetahuan ibu yang kurang akan
memberikan efek yang kurang baik terhadap anak. Anak yang diasuh oleh
orang tua yang berpendidikan rendah memiliki resiko tiga kali mengalami
Yosoprawoto, 2012).
(84.6%).
perkembangan motorik kasar anak usia pra sekolah yang paling banyak
56
perkembangan.
koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu biasanya
otot anak yang tertentu yang dapat membuat mereka dapat meloncat,
dasar anak prasekolah. Gerakan dasar dilatih secara bertahap sehingga anak
dengan satu kaki, berdiri dengan satu kaki dalam beberapa detik
kasar berkembang lebih dahulu dari pada motorik halus. Hal ini dapat
ini juga. Percobaan dapat dilakukan sebanyak tiga kali jika perlu.
b) Berdiri satu kaki 1-6 detik (balance each foot 1-6 second)
sebanyak tiga kali. Catat waktu terlama dari ketiga percobaan tersebut.
jumlah percobaan tiga kali juga. Catat waktu terlama dari ketiga
percobaan tersebut.
58
hal ini..
dengan menempatkan tumit dari satu kaki didepan jari kaki yang lain.
dapat membandingkan ini dengan berjalan diatas tali yang ketat dan
bicara, berfikir dan mandiri sehingga anak dapat bermain atau bergaul
sekolah (3-5 tahun) di Banda Aceh didapatkan nilai p value 0,005 yang
berarti p value < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa nul (Ho)
seluruh potensi yang dimiliki oleh anak sejak masih dalam kandungan
(Fida & Maya, 2012). Ketika anak lahir rangsangan harus dilakukan terus-
menerus, bervariasi, serta dengan suasana bermain dan kasih sayang sebab
rangsangan yang diberikan oleh orang tua dengan banyak cara dapat
menstimulasi seluruh potensi yang dimiliki oleh anak (Fida & Maya, 2012)
stimulasi yang orang tua berikan kepada anak dalam bentuk praktik berupa
E. Keterbatasan Penelitian
sehingga hasil yang didapat lebih akurat. Karena, untuk mendapatkan hasil