Anda di halaman 1dari 19

RESUME KEPERAWATAN JIWA TINDAKAN MECTA PADA An.

K
DENGAN SKIZOFRENIA TAK TERINCI DI RUANG ELEKTROMEDIK
RSJD Dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
Disusun Guna Memenuhi Tugas PKK Jiwa
Di RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta

Disusun Oleh :

1. Diky Wahyudi (20005)


2. Hasa Hadilia Arwa (20007)
3. Haslinda Raistika Nurfatin (20008)
4. Ima Istifarotin (20010)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


KEPERAWATAN AKPER YAPPI SRAGEN
2022/2023
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. K
Umur : 16 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sangkrah, Pasar Kliwon, Surakarta
Tanggal Pengkajian : 03 Februari 2023
Informan : Pasien
Diagnosa Medis : Skizofrenia tak terinci (F.20.3)
Diagnosa Keperawatan : Halusinasi

B. ALASAN MASUK
Pasien mengatakan dirawat di RSJD Surakarta dikarenakan pasien kencanduan
menonton film dewasa (porno) dan pasien juga kecanduan bermain game,
salahsatunya adalah game COC. Pasien mengatakan bahwa ia tidak ingat kapan
tepatnya ia dirawat di RSJD Surakarta namun pasien dapat mengingat bahwa ayah
dan ibunya yang membawa pasien berobat ke RSJD Surakarta, pasien hanya ingat
bahwa ia kurang dari 2 minggu berada di RSJD Surakarta. Saat dikaji pasien
nampak kebingungan dan mengatakan kata-kata yang vulgar, bahkan pasien juga
sering berbicara sendiri dan tertawa sendiri. Selain itu, pasien juga mengatakan
bahwa ia melihat Allah SWT. Pasien nampak sering menyebut huruf abjad. Pasien
nampak tidak tegang, tidak kooperatif saat diajak berbicara dan nampak selalu
tersenyum, tertawa serta pasien nampak memiliki gangguan memori dikarenakan
sulit untuk mengingat dan berkonsentrasi.
C. ALASAN DILAKUKAN TINDAKAN MECTA
Pasien berasal dari ruang Samba di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta dengan
diagnose medis skizofrenia tak terinci (F20.3) dan diagnosa keperawatan halusinasi.
Pasien telah dirawat di bangsal samba selama 2 minggu dan telah diberikan obat
oleh dokter, namun karena kondisi pasien belum mengalami perubahan sehingga
dokter memberikan advice agar pasien dilakukan tindakan ECT pada tanggal 22
datang ke ruang ECT pada pukul 09.00 WIB pada tanggal 03 Februari 2023. Pasien
mengatakan sudah 2x dilakukan tindakan mecta di ruang ECT karena pasien
terdiagnosa skizofrenia dan memiliki perilaku maladaptive sehingga perlu terapi
ECT untuk memperbaiki perilaku pasien dan menstabilkan hormon dalam tubuh
sehingga
perilaku pasien menjadi adaptif. Saat dikaji pasien mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui Tindakan mecta seperti apa, pasien juga mengatakan bahwa ia takut
akan Tindakan yang dilakukan, pasien merasa khawatir Ketika akan dilakukan
Tindakan mecta.

D. TERAPI ANESTESI
Terapi Obat ECT
1. Paracetamol 1 GR : digunakan sebagai obat analgesic (nyeri)
2. Propovol 100 mg : digunakan sebagai obat anestesi untuk
menenangkan, menurunkan kesadaran dan membius pasien selama tindakan
berlangsung
3. Atracurium 7,5 mg : berfungsi untuk menidurkan pasien dan memiliki efek
musculorelaxan sehingga pernafasan pasien rileks, pasien menjadi tidak bernafas
4. Infus RL 100 ml : RL termasuk cairan isotonic selain itu infuse RL digunakan
sebagai resusitasi cairan atau proses penggantian cairan tubuh saat seseorang
berada dalam kondisi kritis dan kehilangan cairan, selain itu digunakan untuk
memberikan obat secara IV kepada pasien.
5. Cevoflurane 2 Vol% : digunakan untuk induksi inhalasi dan pemeliharaan
anestesi

Terapi Oksigen : melalui BVM ( bag valve mask) 12x/menit yang


bertujuan untuk memberikan bantuan O2 dan maintance fase anestesi lebih
panjang
E. PEMERIKAAN PENUNJANG
1. Hasil TTV:
TD : 140/80 mmHg
N : 107 x/ menit
SpO2 : 100 %
BB : 75 Kg
TB : 165 cm
2. Hasil EKG: Didapatkan hasil EKG (Normal Synus Rhythm)
3. Hasil foto thorax : Normal
4. Hasil pemeriksaan gigi: Normal
5. Hasil Lab: Normal
F. DATA FOKUS
1. Pre Mecta
Ds:
- Pasien mengatakan bahwa ia tidak mengetahui Tindakan mecta
seperti apa
- Pasien juga mengatakan bahwa ia takut akan Tindakan yang
dilakukan dan pasien tidak mengetahui efek samping Tindakan
mecta
- Pasien merasa khawatir Ketika akan dilakukan Tindakan mecta.

Do:
- Pasien nampak khawarit gelisah ketika akan dilakukan tindakan
mecta
- Pasien tampak tidak kooperatif saat diajak berbicara
- Hasil pengkajian TTV pre-mecta diperoleh:
TD : 140/80 mmHg
N : 107 x/ menit
SpO2 : 100 %
BB : 75 Kg
TB : 165 cm
RR : 20x/menit
2. Intra Mecta
Ds :
- (Saat dilakukan tindakan mecta pasien tidak mengatakan apapun
dikarena pasien tertidur dalam karena anestasi yang diberikan)
Do:
- Pola nafas abnormal (RR menurun)
- Pasien tampak apnea
- Pasien terlihat kejang saat dilakukan stimulasi
- Hasil pengkajian TTV intra mecta:
TD : 147/87 mmHg
N : 107 x/ menit
SpO2 : 100 %
RR : 20x/menit (dibantu menggunakan ventilasi mekanik)
3. Post Mecta
Ds :
- Pasien mengatakan tangan kanannya sakit
- Pasien mengatakan bahwa ia takut meninggal
- Pasien mengatakan bahwa ia bingung
Do:
- Pasien terlihat lemas dan berkeringat
- Pasien belum sadar penuh
- Tangan kanan pasien nampak tremor
- Pasien nampak lemas
- Pasien dapat mengangkat kaki sedikit demi sedikit
- Pasien nampak belum bisa duduk
- Pasien nampak menyeringai
- Pasien nampak menangis
- Hasil pengkajian TTV :
TD : 146/93 mmHg
N : 135 x/menit
S : 36,0°C
SpO2 : 100%
RR : 20x/menit
G. ANALISA DATA
No. Waktu Analisa Data Etiologi Problem
1. 08.45 Pre Mecta Krisis Ansietas
WIB Ds: situasio
- Pasien mengatakan bahwa ia nal
tidak mengetahui Tindakan
mecta seperti apa
- Pasien juga mengatakan bahwa
ia takut akan Tindakan yang
dilakukan dan pasien tidak
mengetahui efek samping
Tindakan mecta
- Pasien merasa khawatir Ketika
akan dilakukan Tindakan mecta.

Do:
- Pasien nampak khawarit
gelisah ketika akan dilakukan
tindakan mecta
- Pasien tampak tidak
kooperatif saat diajak
berbicara
- Hasil pengkajian TTV pre-
mecta diperoleh:

TD : 140/80 mmHg
N : 107 x/ menit
SpO2 : 100 %
BB : 75 Kg
TB : 165 cm
RR : 20x/menit
2. 09.45 Intra Mecta Efek agen Pola
WIB Ds : farmakologis: nafas
(Saat dilakukan tindakan mecta anestesi tidak
pasien tidak mengatakan apapun efektif
dikarena pasien tidak sadar karena
anestasi yang diberikan)
Do:
- Pola nafas abnormal (RR
menurun)
- Pasien tampak apnea
- Pasien terlihat kejang saat
dilakukan stimulasi
- Hasil pengkajian TTV intra
mecta:
TD : 147/87 mmHg
N : 107 x/ menit
SpO2 : 100 %
RR : 20x/menit

3. 11.00 Post Mecta: Kejang Resiko


WIB Ds: Jatuh
- Pasien mengatakan tangan
kanannya sakit
- Pasien mengatakan bahwa ia
takut meninggal
- Pasien mengatakan bahwa ia
bingung
Do:
- Pasien terlihat lemas dan
berkeringat
- Pasien belum sadar penuh
- Tangan kanan pasien nampak
tremor
- Mobilisasi pasien dibantu kursi
roda
- Pasien dapat mengangkat kaki
sedikit demi sedikit
- Pasien nampak belum bisa
duduk
- Pasien nampak menyeringai
- Pasien nampak menangis
- Hasil pengkajian TTV
: TD : 146/93 mmHg
N : 135 x/menit
S : 36,0°C
SpO2 : 100%
RR : 20x/menit
H. DIAGNOSA KEPERWATAN
1. Pre Mecta
Ansietas berhubungan dengan krisis situasional (D.0080)
2. Intra Mecta
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan efek agen farmakologis:
anestesi (D.0005)
3. Post Mecta
Resiko Jatuh berhubungan dengan kekuat (D. 0054)
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Pre Mecta: Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas (I.
berhubungan dengan (L. 14138) 09314)
tindakan Mecta Setelah dilakukan Observasi
(D.0080) tindakan keperawatan - Monitor tanda-tanda
selama 1x10 menit ansietas
diharapkan ansietas Terapeutik
pasien menurun dengan - Pahami situasi yang
kriteria hasil sebagai membuat ansietas
berikut : - Temani pasien untuk
1) Perilaku gelisah mengurangi terapeutik
menurun (5) Edukasi
2) Konsentrasi - Anjurkan
membaik (5) mengungkapkan
3) Cemas perasaan dan persepsi
menurun (5) - Latih kegiatan
4) Tremor pengalihan untuk
menurun (5) mengurangi kecemasan
5) Rasa takut Kolaborasi
menurun (5) - Kolaborasi pemberian obat
antiansietas dengan dokter,
jika perlu
2. Intra Mecta: Pola Pola nafas (L. 01004) Observasi
nafas tidak efektif Setelah dilakukan proses - Pemberian Ventilasi
berhubungan dengan keperawatan 1x30 menit Adekuat
Efek agen di harapkan pola napas
farmakologis: pasien meningkat dg Terapeutik
anestesi kriteria hasil: - Pertahankan kepatenan
(D.0005) - Frekuensi napas jalan napas
membaik (5) - Gunakan bag-
- Kedalaman nafas valve mask
membaik (5) Edukasi
- Ajarkan melakukan
relaksasi nafas dalam

3. Post Mecta: Setelah dilakukan Dukungan Mobilisasi (I.


Ressiko Jatuh b.d intervensi keperawatan
Kekuatan otot 05173)
selama 1 kali, maka
menurun Tingkat Jatuh (L.14138) : Observasi
(D.0143) Kriteria Awal Akhir - Identifikasi factor jatuh
Hasil (mis.penurunan tingkat
Jatuh 2 3 kesadaran)
dari - Monitor kemampuan
tempat berpindah dari
tidur tempat tidur ke kursi
Jatuh 2 3 roda dan sebaliknya
saat Terapeutik
Berdiri - Atur tempat tidur
Jatuh 2 3 mekanis pada posisi
saat terendah
duduk - Gunakan kursi roda
Jatuh 2 3 Edukasi
saat - Anjurkan
berjalan berkosentrasi untuk
menjaga
Keterangan : keseimbangan tubuh
1. Keluhan ekstrim Kolaborasi
2. Keluhan berat - Kolaborasi dengan
3. Keluhan sedang perawat untuk
4. Keluhan ringan kebutuhan klien
5. Tidak ada keluhan ditempat yang
mudah dijangkau.
J. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Diagnosa Hari/tanggal Implementasi Respon TTD


keperawatan
Pre Mecta : Jumat, 3 Observasi : DS:
Ansietas Februari Memonitor tanda-tanda Pasien mengatakan
berhubungan 2023 jam ansietas takut ketika akan masuk
dengan tindakan 09.00 WIB ruangan Mecta
Mecta (D.0080) DO:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak
tertawa sendiri
- Pasien tampak
binggung
- Pasien tampak
berbicara ngelantur
09.10 WIB Terapeutik: DS: Pasien senang
karena ditemani
perawat sebelum
- Memahami situasi dilakukan tindakan
yang membuat mecta
ansietas DO:
- Menemani pasien - Pasien tampak mau
untuk mengurangi menjawab candaan
ansietas untuk mengurangi
ketegangan di raut
wajahnya
- Pasien tampak
kooperatif sebentar
setelah itu mulai
ngelantur lagi
09.15 WIB Edukasi DS:
- Menganjurkan Pasien mengatakan
mengungkapkan bahwa sudah tidak
perasaan dan terlalu takut dan cemas
persepsi DO:
- Melatih kegiatan - Pasien nampak
pengalihan untuk melakukan relaksasi
mengurangi nafas dalam
kecemasan
(relaksasi nafas
dalam)
09.20 WIB DS : Pasien
Kolaborasi mengatakan ingin
- mengkolaborasi bermain catur
pemberian obat DO : Pasien nampak
antiansietas dengan lebih rileks
dokter, jika perlu
Intra Mecta: Jumat, 3 Observasi : DS:-
Pola nafas tidak Februari Mengidentifikasi adanya DO:
efektif 2023 jam kelelahan otot bantu - Pasien tampak
berhubungan 10.00 WIB napas menggunakan otot
dengan Efek bantu napas
agen - Pasien diberikan alat
farmakologis: bantu oksigen
anestesi (D.0005) 10.15 WIB Terapeutik: DS:-
Mempertahankan DO:
kepatenan jalan napas - Pasien diberikan
alat bantu oksigen
- SpO2 :89%

Terapeutik : DS:-
10.20 WIB Menggunakan bag- DO:
valve mask - Pasien terpasang
bag-valve mask
- Pasien terpasang
OPA dan dilakukan
jaw thrust
10.25 WIB Edukasi : DS :
Mengajarkan melakukan DO :
relaksasi nafas dalam - Pasien tampak
mengerti dan
mempraktikkan nafas
dalam
Post Mecta: Jumat, 3 Observasi DS:
Ressiko Jatuh b.d
Februari - Memonitor kondisi - Pasien mengatakan
Kekuatan otot
menurun 2023 umum selama kakinya sulit
(D.0143)
10.30 WIB melakukan bergerak
mobilisasi DO:
- Pasien tampak
menyeringai dan
menangis
Terapeutik DS:
- Pasien mengatakan
- memfasilitasi
kakinya lemas
aktivitas mobilisasi
10.35 WIB DO:
dengan alat bantu
- Pasien nampak
(mis: pkursi roda)
menyeringai
Edukasi DS: Pasien mengatakan
10.40 WIB badannya lemas dan
- Mengajarkan
nyeri
mobilisasi sederhana
DO:
yang harus dilakukan
- Pasien tampak
(mis: duduk di tempat
sesekali menangis
tidur, duduk di sisi
tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke
kursi roda)

10.45 WIB Kolaborasi DS : Pasien


- Mengkolaborasi dengan mengatakan tidak bisa
perawat lainnya apabila berjalan dan lemas
kesulitas membantu DO :
mobilisasi pasien - Pasien nampak
dibantu perawat lainnya
untuk turun dari bed
menuju ke kursi roda.
K. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari,
tanggal
Diagnosa
No Evaluasi TTD
Keperawatan

1. Jumat, 3 Pre Mecta : S : Pasien mengatakan lebih rileks dan tenang


Februari Ansietas O:
2023 berhubungan - Pasien mampu menjawab candaan
dengan tindakan - Pasien tampak gelisah
Mecta (D.0080) - Pandangan mata pasien tampak kosong
A : Ansietas (+) / masih ada ditandai dengan rasa cemas
pasien
P : Lanjutkan Intervensi
KRITERIA AWAL AKHIR
HASIL
Keluhan 2 3
cemas
Tremor 2 3

RTL : Menyiapkan pasien mengganti baju dan


mempersiapkan pasien segera masuk ke ruang tindakan
mecta

2. Jumat, 3 Intra Mecta: S : (Saat dilakukan tindakan mecta pasien tidak


Februari Pola nafas tidak mengatakan apapun dikarena pasien tidak sadar karena
2023 efektif anestesi yang diberikan
berhubungan O : Pasien diberi bantuan oksigenasi BVM
dengan Efek agen - Pasien terpasang OPA dan dilakukan
farmakologis: jaw trust
anestesi (D.0005) - Pemeriksaan TTV
TD :147/87 mmHg
N : 107 x/ menit
SpO2 : 100%
RR : 20x/menit
A : frekuensi nafas belum stabil sehingga
pasien diberikan bantuan oksigensi BVM

P : Lanjutkan Intervensi dan observasi


keadaan umum pasien

RTL : Pantau ttv pasien dan kesadaran


pasien untuk memastikan kondisi pasien
stabil agar tidak drop
3. Jumat, 3 Resiko Jatuh b.d S : Pasien mengatakan kakinya masih 3 4
Kekuatan otot
Februari menurun lemas namun bisa digerakkan sedikit demi
2023 (D.0143) sedikit. O : Pasien tampak pucat dan
menyeringai A : Penurunan Otot (+)/masih
ada ditandai dengan kakinya masih lemas
P : Lanjutkan Intervensi dan memberikan
komunikasi terapeutik pasien dan
menenangkan pasien post mecta agar tidak
takut karena kakinya lemas

RTL : Menyiapkan pasien untuk keluar


dari ruang tindakan mecta kembali ke
bangsal.

Surakarta, 4 Februari 2023


Mengetahui,
CI Ruang Elektromedik

( )

Anda mungkin juga menyukai