E DENGAN
BENIGH PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Dosen Pengampu : Sudaryanto
Disusun Oleh :
A. BIODATA
Nama : TN. E
Umur : 70 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Suku : Melayu
Alamat : Sukajadi
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Pengkajian : 28-09-2020
Pengkaji : Winda Christiana
V. ELIMINASI
• Sebelum sakit
Pasien mengatakan biasanya pasien BAB 1-2x/hari dan BAK 10-15x/hari dengan keluhan urin
keluar sedikit-sedikit.
• Selama sakit :
Pasien mengatakan ragu-ragu untuk berkemih awal, ketidakmampuan untuk mengosongkan
kandung kemih dengan lengkap dorongan dan frekuensi berkemih, pasien BAB 1 kali
setelah operasi pasien terpasang kateter triway no.22 dengan karakteristik warna kuning jernih,
500ml/hari dan kadang-kadang terasa nyeri saat BAK.
VI. ISTIRAHAT/TIDUR :
• Sebelum sakit
Pasien biasanya tidur dengan waktu 6-8 jam.
• Sesudah sakit
Pasien mengatakan tidurnya 4-5 jam, pasien sulit tidur karena cemas dengan penyakit yang di
derita.
VII.PENGKAJIAN:
Keadaan umum :
• Keadaan umum pasien lemah.
Pengkajian fisik secara umum :
• Tanda- tanda vital :
TD : 140/100 mmHg.
N : 76x/menit.
S : 36,8 oC.
RR : 18x/menit.
• Pada pemeriksaan PQRST
P : saat ditekan dan beraktivitas.
Q : seperti ditusuk jarum.
R : dibagian abdomen bawah (kandung kemih) luka operasi.
S : 5-6
T : intermitten
Kepala : bentuk kepala, agak kotor, sedikit bau, rambut beruban dan tidak ada lesi.
Mata : isokor, reflek pupil simetris, konjungtiva tidak anemis.
Hidung dan telinga : hidung simetris, bersih dan tidak ada polip lalu telinga simetris, bersih dan
tidak adanya kotoran di dalam telinga, reflek suara baik dan tidak berdengung.
Mulut dan tenggorokan : mukosa mulut kering
Leher : simetris dan tidak ada pembesaran getah bening saat di raba.
Dada : bentuknya simetris dan tidak ada retraksi dinding dada.
Paru- paru :
Inspeksi : Bentuk simetris.
Palpasi : Taktil fremitus sama .
Perkusi : Sonor.
Auskultasi : Vesikuler.
Abdomen :
Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, terdapat luka inisisi bedah tanggal 12-12-2017 di
abdomen inguinalisis kanan dengan karakteristik panjang luka 10 cm jumlah hecting 7
jahitan,luka bersih, tidak ada pus, tidak bengkak, tampak warna kemerahan, tidak ada
edema dan terpasang drain dengan poduksi 50 cc warna merah muda.
Palpasi :Adanya nyeri tekan di sekitar luka post operatif di abdomen inguinalis kanan,
skala nyeri sedang ( 6), teraba hangat di daerah sekitar luka.
Perkusi : Timpani .
Auskultasi : Bising usus 10 x/menit.
Genetalia : Pasien terpasang kateter.
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
No Diagnosa Keperawatan Nama Jelas
1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik ( Prosedur
operasi )
Data subjektif :
Pasien mengeluh nyeri pada luka
operasi pada perut bagian bawah dan
nyeri saat BAK.
Pasien mengatakan nyeri seperti
tertusuk- tusuk.
Pasien mengatakan sulit tidur
Pada pemeriksaan PQRST
P: saat di tekan dan beraktifitas
Q : Seperti di tusuk jarum
R : Dibagian abdomen bawah (kandung kemih)
luka oprasi
S : 5-6
T : Intermitten
Data objektif :
Pasien tampak lemah.
Pasien terpasang kateter triway no.22
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosis Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen Setalah dilakukan Manajemen Nyeri Mengetahui skala
cedera fisik (Prosedur tindakan Keperawatan Observasi nyeri.
operasi ) 3x24jam diharapkan Mengenai
Identifikasi
nyeri dapat menurun keadaan umum
lokasi,karakter
dengan kriteria hasil : pasien.
istik,
Tingkat nyeri durasi,frekuen Memberikan rasa
: si,ku alitas dan nyamann bagi
1. Keluhan nyeri intensitas pasien.
menurun pada skala nyeri. Mengalihkan
5. Identifikasi perhatian nyeri.
2. Pola tidur skala nyeri. Memberi suasana
membaik pada skala Identifikasi nyaman bagi
5. respon nyeri pasien.
3.Nafsu makan non verbal. Analgetik
membaik pada skala mengurangi rasa
5. nyeri
Monitor
keberhasilan
terapi
komplemente
r yang sudah
di berikan.
Monitor efek
samping
penggunaan
anaglesik.
Teraupetik :
Berikan teknik
nonfarmakolog
is untuk
mengurangi
nyeri (
misalnnya
terapi musik,
terapi pijat,
aromaterapi,te
knik imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat atau
dingin, terapi
bermain).
Kontrol
lingkungan
yang
memberatkan
nyeri
( misalnya
suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan ).
Fasilitas
istirahat dan
tidur.
Pertimbangkan
jenis dan
sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi
meredakan
nyeri.
Edukasi :
Jelaskan
penyebab,
priode, dan
pemicu nyeri.
Kolaborasi :
Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
di perlukan.
2. Resiko infeksi Setelah di Pencegahan infeksi Mengetahui adanya
ditandai dengan tanda infeksi.
lakukan intervensi Observasi
ketidakadekuatan Mengetahui
pertahanan tubuh Monitor tanda
selama 3x24 jam, keadaan umum.
sekunder : supresi dan gejala
tingkat infeksi infeksi lokal Mencegah
respon inflamasi. adanya infeksi.
dan sistemik.
membaik dengan Mengajarkan
Data yang ada Teraupetik :
kriteria hasil : pasien untuk
pada pasien : Batasin jumlah
mempertahan
Tingkat penunjung.
Nyeri kan kondisi
Cuci tangan
infeksi balutan luka.
pada luka sebelum dan
Mencegah
sesudah kontak
operasi Nyeri terjadnya
dengan pasien
Menur infeksi.
pada perut dan
lingkungan Mempercepa
bagian un penyembuhan
pasien. luka.
bawah. pada
Pertahankan Protein
Tampak skala 5. teknik aseptik mempercepat
pada pasien proses
luka insisi Keluar
beresiko penyembuhan
post an luka tinggi. luka.
Edukasi :
operasi memba
Jelaskan tanda
12-12- ik pada dan gejala
skala 5. infeksi.
2017 Kolaborasi
abdomen Kolaborasi
pemberian
inguinalisi
imunisasi, jika
s kanan. di perlukan
Karakteris
tik
panjang
luka 10
cm.
Jumlah
hecting 7
jahitan.
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari / Waktu No DP Pelaksanaan keperawatan
tanggal
Senin/2 07.30 wib D.0077 Mengkaji TTV : TD : 130/80, N : 78
8-09- o
x/m, RR: 17x/m, S : 36,6 C.
2020
08.00 wib Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
08.30 wib durasi,frekuensi,kualitas dan intensitas
nyeri :
09.00 wib - P : saat ditekan dan beraktivitas.
Senin / 08.00 wib D.0142 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
28-09- dan sistemik .
2020 Menjelaskan tanda dan gejala infeksi :
09.00 wib
tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor,
dolor, kalor, tumor).
Mempertahankan teknik aseptik pada
10.00 wib pasien beresiko tinggi : memberikan
penkes kepada pasien dalam menjaga
kebersihan luka bekas operasi.
11.00 wib Membatasi jumlah pengunjung.
Senin 09.00 wib D.0056 Mengidentifikasi defisit tingkat
/28-09- aktivitas pada pasien : sebagian aktifitas
2020 pasien sudah dapat dilakukan sendiri.
09.30 wib
Mengidentifikasi strategi meningkatkan
partisipasi dalam aktivitas.
10.00 wib
Memonitor respon emosional, fisik,
sosial dan spritual terhadap aktivitas.
10.30 wib Memfasilitasi fokus pada kemampuan,
bukan defisit yang di alami.
6. EVALUASI KEPERAWATAN
P : Intervensi 1, 2 dan 3
dilanjutkan.
S: Pasien mengatakan tidak
ada rasa gatal, panas, dan
sakit.
Senin/28-09- 12.00 wib
D.0142 O : Pasien tampak
2020
adanya tanda-tanda
infeksi dan pasien
terlihat sedikit
tenang.
P : Intervensi 1 dan 3
dilanjutkan.
S : Pasien mengatakan
sebagian aktifitas sudah
bisa dilakukan sendiri.
Senin / 28-09- 14.00 wib
D.0056
2020 O : Pasien tampak lebih
bersemangat dalam
melakukan aktifitas.
P : Intervensi 1 dan 2
dilanjutkan.