Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

E DENGAN
BENIGH PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Dosen Pengampu : Sudaryanto

Disusun Oleh :

Ima Istifarotin (20010)

AKADEMI KEPERAWATAN YAPPI SRAGEN


JL. K.H. AGUS SALIM NO 50 MOJOMULYO, SRAGEN
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.E DENGAN
BENIGH PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)

A. BIODATA
Nama : TN. E
Umur : 70 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Suku : Melayu
Alamat : Sukajadi
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Pengkajian : 28-09-2020
Pengkaji : Winda Christiana

II. RIWAYAT KESEHATAN


• Keluhan kesehatan utama saat ini :
Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi pada perut bagian bawah dan nyeri saat BAK, nyerinya
seperti tertusuk-tusuk dengan skala 6 dan nyerinya terasa terus menerus.
• Riwayat kesehatan masa lalu :
Pasien mengatakan sudah 1 minggu mengeluh nyeri pada saat BAK, pada tanggal 10-12-2017
pasien di bawa oleh keluarga ke RS Mohammad Hoesin di UGD didiagnosa BPH dan harus di
lakukan operasi dan pada tanggal 12-07-2017 di lakukan operasi oleh dokter.
• Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga pasien sebelumnya tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan penyakit
pasien sekarang.
III. AKTIVITAS/LATIHAN :
• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan saat melakukan aktivitas sehari-hari dapat di lakukan dengan mandiri seperti
makan, minum, mandi, berpakaian dan ke toilet.
• Selama sakit :
Pasien mengatakan saat melakukan aktivitas pasien di bantu oleh keluarganya seperti makan,
berpakaian, mobilitas dan ROM , pasien tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri.
IV. NUTRISI :
• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan bahwa biasanya makan 3x dalam sehari yaitu pagi, siang dan malam dengan
menu yang bervariasi dan untuk minumnya pasien 1-2 liter perharinya.
• Selama sakit :
Selama masuk rumah sakit pasien mengatakan makan 3xkali sehari dengan makanan yang
seadanya di sediakan dan menghabiskan 4-5 sendok makan karena pasien tidak nafsu makan dan
pasien minum hanya 800 ml perharinya.
V. ELIMINASI
• Sebelum sakit
Pasien mengatakan biasanya pasien BAB 1-2x/hari dan BAK 10-15x/hari dengan keluhan urin
keluar sedikit-sedikit.
• Selama sakit :
Pasien mengatakan ragu-ragu untuk berkemih awal, ketidakmampuan untuk mengosongkan
kandung kemih dengan lengkap dorongan dan frekuensi berkemih, pasien BAB 1 kali
setelah operasi pasien terpasang kateter triway no.22 dengan karakteristik warna kuning jernih,
500ml/hari dan kadang-kadang terasa nyeri saat BAK.
VI. ISTIRAHAT/TIDUR :
• Sebelum sakit
Pasien biasanya tidur dengan waktu 6-8 jam.
• Sesudah sakit
Pasien mengatakan tidurnya 4-5 jam, pasien sulit tidur karena cemas dengan penyakit yang di
derita.
IV. NUTRISI :
• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan bahwa biasanya makan 3x dalam sehari yaitu pagi, siang dan malam dengan
menu yang bervariasi dan untuk minumnya pasien 1-2 liter perharinya.
• Selama sakit :
Selama masuk rumah sakit pasien mengatakan makan 3xkali sehari dengan makanan yang
seadanya di sediakan dan menghabiskan 4-5 sendok makan karena pasien tidak nafsu makan dan
pasien minum hanya 800 ml perharinya.

V. ELIMINASI
• Sebelum sakit
Pasien mengatakan biasanya pasien BAB 1-2x/hari dan BAK 10-15x/hari dengan keluhan urin
keluar sedikit-sedikit.
• Selama sakit :
Pasien mengatakan ragu-ragu untuk berkemih awal, ketidakmampuan untuk mengosongkan
kandung kemih dengan lengkap dorongan dan frekuensi berkemih, pasien BAB 1 kali
setelah operasi pasien terpasang kateter triway no.22 dengan karakteristik warna kuning jernih,
500ml/hari dan kadang-kadang terasa nyeri saat BAK.
VI. ISTIRAHAT/TIDUR :
• Sebelum sakit
Pasien biasanya tidur dengan waktu 6-8 jam.
• Sesudah sakit
Pasien mengatakan tidurnya 4-5 jam, pasien sulit tidur karena cemas dengan penyakit yang di
derita.
VII.PENGKAJIAN:
Keadaan umum :
• Keadaan umum pasien lemah.
Pengkajian fisik secara umum :
• Tanda- tanda vital :
TD : 140/100 mmHg.
N : 76x/menit.
S : 36,8 oC.
RR : 18x/menit.
• Pada pemeriksaan PQRST
P : saat ditekan dan beraktivitas.
Q : seperti ditusuk jarum.
R : dibagian abdomen bawah (kandung kemih) luka operasi.
S : 5-6
T : intermitten

Kepala : bentuk kepala, agak kotor, sedikit bau, rambut beruban dan tidak ada lesi.
Mata : isokor, reflek pupil simetris, konjungtiva tidak anemis.
Hidung dan telinga : hidung simetris, bersih dan tidak ada polip lalu telinga simetris, bersih dan
tidak adanya kotoran di dalam telinga, reflek suara baik dan tidak berdengung.
Mulut dan tenggorokan : mukosa mulut kering
Leher : simetris dan tidak ada pembesaran getah bening saat di raba.
Dada : bentuknya simetris dan tidak ada retraksi dinding dada.
Paru- paru :
 Inspeksi : Bentuk simetris.
 Palpasi : Taktil fremitus sama .
 Perkusi : Sonor.
 Auskultasi : Vesikuler.
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, terdapat luka inisisi bedah tanggal 12-12-2017 di
abdomen inguinalisis kanan dengan karakteristik panjang luka 10 cm jumlah hecting 7
jahitan,luka bersih, tidak ada pus, tidak bengkak, tampak warna kemerahan, tidak ada
edema dan terpasang drain dengan poduksi 50 cc warna merah muda.
 Palpasi :Adanya nyeri tekan di sekitar luka post operatif di abdomen inguinalis kanan,
skala nyeri sedang ( 6), teraba hangat di daerah sekitar luka.
 Perkusi : Timpani .
 Auskultasi : Bising usus 10 x/menit.
Genetalia : Pasien terpasang kateter.

VIII. PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL :


Pasien mampu berinteraksi dengan baik dengan anggota keluarganya karena pasien satu rumah
dengan anak-anaknya dan cucungnya, pasien berinteraksi dengan masyarakat di sekitar
rumahnya sebelum sakit pasien sering untuk berkumpul bersama orang di sekitar nya, dalam
hal spritual pasien rutin melakukan ibadah walaupun hanya membaca doa.
IX. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN :
1. Tabel Barthel Indeks
No Aktifitas Dengan bantuan Tanpa bantuan Score

1. Makan (jika makan harus


dipotong terlebih dahulu berati 5 (√)
memerlukan bantuan). 10 5

2. Bergerak dari kursi roda ketempat


tidur dan kembali (termasuk 5-10 (√)
duduk tegak ditempat tidur) 15 10

3. Personal toilet (mencuci muka,


menyisir rambut, bercukur, 0(√) 5
membersihkan gigi) 5

4. Duduk dan berdiri dari toilet (cara


memegang pakaian, menggelap,
menyiram WC 5 (√) 10 5

5. Mandi sendiri 0 (√) 5 0

6. Berjalan dipermukaan yang


berbeda (jika tidak bisa berjalan, 0 (√ ) 5
penggunaan kursi roda) 0

7. Naik turun tangga 5 (√) 10 5

8. Berpakaian (termasuk didalamnya


mengikat tali sepatu,
mengencangkan dan 5(√) 10 10
mengendorkan)
9. Mengontrol BAB 5 (√ ) 10 5

10. Mengontrol BAK 5 (√) 10 5


Kesimpulan : Jadi pentotalan pengkajian fungsional pada pasien adalah 40 , setelah di lakukan
pemeriksaan artinya pasien dalam kategori pasien ketergantungan berat.

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
No Diagnosa Keperawatan Nama Jelas
1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik ( Prosedur
operasi )
Data subjektif :
 Pasien mengeluh nyeri pada luka
operasi pada perut bagian bawah dan
nyeri saat BAK.
 Pasien mengatakan nyeri seperti
tertusuk- tusuk.
 Pasien mengatakan sulit tidur
Pada pemeriksaan PQRST
P: saat di tekan dan beraktifitas
Q : Seperti di tusuk jarum
R : Dibagian abdomen bawah (kandung kemih)
luka oprasi
S : 5-6
T : Intermitten

TTV : TD : 160/100 mmHg.


N : 90 x/menit.
o
S : 37 C.
RR : 22x/menit.

2. Resiko infeksi ditandai dengan


ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder :
supresi respon inflamasi. Data yang ada pada
pasien :
 Nyeri pada luka operasi pada perut
bagian bawah.
 Tampak luka insisi post operasi 12-12-
2017 abdomen inguinalisis kanan.
 Karakteristik panjang luka 10 cm.
 jumlah hecting 7 jahitan

3. Intoleransi aktivitas b.d imobilitas


Data subjektif :
 Pasien mengatakan tidak dapat
beraktivitas secara mandiri.

Data objektif :
 Pasien tampak lemah.
 Pasien terpasang kateter triway no.22

4. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosis Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen Setalah dilakukan Manajemen Nyeri  Mengetahui skala
cedera fisik (Prosedur tindakan Keperawatan Observasi nyeri.
operasi ) 3x24jam diharapkan  Mengenai
 Identifikasi
nyeri dapat menurun keadaan umum
lokasi,karakter
dengan kriteria hasil : pasien.
istik,
Tingkat nyeri durasi,frekuen  Memberikan rasa
: si,ku alitas dan nyamann bagi
1. Keluhan nyeri intensitas pasien.
menurun pada skala nyeri.  Mengalihkan
5.  Identifikasi perhatian nyeri.
2. Pola tidur skala nyeri.  Memberi suasana
membaik pada skala  Identifikasi nyaman bagi
5. respon nyeri pasien.
3.Nafsu makan non verbal.  Analgetik
membaik pada skala mengurangi rasa
5. nyeri
 Monitor
keberhasilan
terapi
komplemente
r yang sudah
di berikan.
 Monitor efek
samping
penggunaan
anaglesik.
Teraupetik :
 Berikan teknik
nonfarmakolog
is untuk
mengurangi
nyeri (
misalnnya
terapi musik,
terapi pijat,
aromaterapi,te
knik imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat atau
dingin, terapi
bermain).
 Kontrol
lingkungan
yang
memberatkan
nyeri
( misalnya
suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan ).
 Fasilitas
istirahat dan
tidur.
 Pertimbangkan
jenis dan
sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi
meredakan
nyeri.
Edukasi :
 Jelaskan
penyebab,
priode, dan
pemicu nyeri.
Kolaborasi :
 Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
di perlukan.
2. Resiko infeksi Setelah di Pencegahan infeksi Mengetahui adanya
ditandai dengan tanda infeksi.
lakukan intervensi Observasi
ketidakadekuatan  Mengetahui
pertahanan tubuh  Monitor tanda
selama 3x24 jam, keadaan umum.
sekunder : supresi dan gejala
tingkat infeksi infeksi lokal  Mencegah
respon inflamasi. adanya infeksi.
dan sistemik.
membaik dengan  Mengajarkan
Data yang ada Teraupetik :
kriteria hasil : pasien untuk
pada pasien :  Batasin jumlah
mempertahan
Tingkat penunjung.
 Nyeri kan kondisi
 Cuci tangan
infeksi balutan luka.
pada luka sebelum dan
 Mencegah
 sesudah kontak
operasi Nyeri terjadnya
dengan pasien
Menur infeksi.
pada perut dan
lingkungan  Mempercepa
bagian un penyembuhan
pasien. luka.
bawah. pada
 Pertahankan  Protein
 Tampak skala 5. teknik aseptik mempercepat
pada pasien proses
luka insisi  Keluar
beresiko penyembuhan
post an luka tinggi. luka.
Edukasi :
operasi memba
 Jelaskan tanda
12-12- ik pada dan gejala
skala 5. infeksi.
2017 Kolaborasi
abdomen  Kolaborasi
pemberian
inguinalisi
imunisasi, jika
s kanan. di perlukan
 Karakteris
tik
panjang
luka 10
cm.
 Jumlah
hecting 7
jahitan.

3 Intoleransi aktivitas Setelah Terapi aktivitas  Mengetahui


b.d imobilitas keadaan umum
dilakukan tindakan Observasi
 Identifikasi pasien
Data subjektif : 3x24 jam  Mengetahui
 Pasien defisit tingkat
diharapkan aktivitas. tingkat
mengatakan ketergantung an
tidak dapat toleransi aktivitas  Identifikasi
pasien.
beraktivitas strategi
dengan meningkatkan  Memberikan
secara mandiri. kenyamanan
kriteria hasil: partisipasi
Data objektif : dalam pada pasien.
 Pasien tampak  Kemudahan aktivitas.  Memberikan
lemah.  Monitor kenyamanan
dalam pada pasien.
 Pasien respon
Terpasang melakukan emosional,  Mencegah
kateter triway fisik, sosial kelemahan otot
aktivitas dan merangsang
no.22 dan spritual
sehari-hari terhadap mobilisasi.
aktivitas.  Memberikan
meningkat kenyamanan
Teraupetik
pada skala 5.  Fasilitasi pada pasien.
focus pada  Memberikan
 Perasaan terapi yang tepat
Lelah Kemampu untuk pasien.
menurun bukan

pada skala 5 defisit yang


di alami.
 Fasilitasi
aktivitas
fisik rutin
( misal
ambulasi,
mobilisasi
dan
perawatan
diri).
 Fasilitasi
pasien dan
keluarga
dalam
menyesuain
lingkungan
untuk
mengakomo
dasi
aktivitas
yang
dipilih.
 Fasilitas
motorik
untuk
merelaksasi
otot.
Edukasi :
 Jelaskan
metode
aktivitas fisik
sehari-hari,
jika
diperlukan.
 Ajarkan cara
melakukan
aktivitas yang
di pilih.
 Anjurkan
melakukan
aktivitas fisik,
sosial,
spritual dan
kognitif
dalam
menjaga
fungsi dan
kesehatan.
Kolaborasi
 Kolaborasi
dengan
terapis
okupasi
dalam
merencanaka
n dan
memonitor
program
aktivitas, jika
sesuai
 Rujuk pada
pusat
program
aktivitas
komunitas,
jika di
perlukan

5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari / Waktu No DP Pelaksanaan keperawatan
tanggal
Senin/2 07.30 wib D.0077  Mengkaji TTV : TD : 130/80, N : 78
8-09- o
x/m, RR: 17x/m, S : 36,6 C.
2020
08.00 wib  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
08.30 wib durasi,frekuensi,kualitas dan intensitas
nyeri :
09.00 wib - P : saat ditekan dan beraktivitas.

- Q : nyerinya seperti ditusuk jarum


09.30 wib
- R : dibagian abdomen bawah
(kandung kemih) luka operasi.

- S : 4-5 ( nyeri sedang)


10.00 wib
- T : kadang-kadang.
 Identifikasi skala nyeri : skala nyeri 4-5
10.30 wib
( sedang) .
 Menjelaskan penyebab, priode, dan
pemicu nyeri.
11.00 wib
 Mertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri.

 Mengontrol lingkungan yang


12.00 wib memberatkan nyeri.
 Memerikan teknik nonfarmakologis
13.00 wib untuk mengurangi nyeri dengan
kompres hangat atau dingin.

 Memonitor keberhasilan terapi


komplementer yang sudah di berikan :
mengajarkan teknik relaksasi napas
dalam dan pasien dapat mengikuti
dengan baik.
 Memberikan analgesik untuk
mengurangi rasa nyeri.
 Memonitor efek samping penggunaan
anaglesik.
13.30 wib Memfasilitas istirahat dan tidur

Senin / 08.00 wib D.0142  Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
28-09- dan sistemik .
2020  Menjelaskan tanda dan gejala infeksi :
09.00 wib
tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor,
dolor, kalor, tumor).
 Mempertahankan teknik aseptik pada
10.00 wib pasien beresiko tinggi : memberikan
penkes kepada pasien dalam menjaga
kebersihan luka bekas operasi.
11.00 wib  Membatasi jumlah pengunjung.
Senin 09.00 wib D.0056  Mengidentifikasi defisit tingkat
/28-09- aktivitas pada pasien : sebagian aktifitas
2020 pasien sudah dapat dilakukan sendiri.
09.30 wib
 Mengidentifikasi strategi meningkatkan
partisipasi dalam aktivitas.
10.00 wib
 Memonitor respon emosional, fisik,
sosial dan spritual terhadap aktivitas.
10.30 wib  Memfasilitasi fokus pada kemampuan,
bukan defisit yang di alami.

11.00 wib  Memfasilitasi aktivitas fisik rutin


dengan mobilisasi.
 Memfasilitasi pasien dan keluarga dalam
11.30 wib
menyesuaikan lingkungan untuk
mengakomodasi aktivitas yang dipilih.
12.00 wib  Menjelaskan metode aktivitas fisik
sehari-hari.

13.00 wib  Mengajarkan cara melakukan aktivitas


yang di pilih : latihan fisik aktif dan
pasif.

6. EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Waktu No.DP Evaluasi


Keperawatan
S : Pasien mengatakan
nyerinya sedikit
berkurang.
Senin/28-09-
14.00 wib D.0077 O : Pasien tampak lebih
2020
tenang.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Intervensi 1, 2 dan 3
dilanjutkan.
S: Pasien mengatakan tidak
ada rasa gatal, panas, dan
sakit.
Senin/28-09- 12.00 wib
D.0142 O : Pasien tampak
2020
adanya tanda-tanda
infeksi dan pasien
terlihat sedikit
tenang.

A : Masalahnya masih ada


resiko.

P : Intervensi 1 dan 3
dilanjutkan.
S : Pasien mengatakan
sebagian aktifitas sudah
bisa dilakukan sendiri.
Senin / 28-09- 14.00 wib
D.0056
2020 O : Pasien tampak lebih
bersemangat dalam
melakukan aktifitas.

A : Masalah teratasi sebagian .

P : Intervensi 1 dan 2
dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai