Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. I.W.

J DENGAN DIAGNOSA
BENIGNE PROSTAT HYPERPLASIA (BPH) POST OP TURP

OLEH :
VIKTORIA KURNIATI DANU
21203004

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
TAHUN AJARAN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan Pada Tn. I.W.J Dengan Diagnosa Medis Benigne Prostat Hyperplasia
(BPH) Post Op TURP ini telah disetujui oleh pembimbing

Menyetujui

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

Ns. Dewa Kadek Adi Surya Antara, S.Kep., M.Kep Ns. Yohana Hepilita, S.Kep M.Kep
NIP 19770522200031002 NIDN 830018802
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Unit : Ruangan bedah/ Angsoka 1
Autoanamnase : Tn . I.W.J (pasien)
Kamar : 105 bed 1
Alloanamnase : Tn. I.G.A
Tanggal masuk RS : 30 Mei 2022
Tanggal Pengkajian : 31 Mei 2022

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama Initial : Tn. I.W.J
Umur : 76 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Pernikahan : sudah menikah
Jumlah Anak : 3 Orang
Agama / Suku : Hindu / Bali
Warga Negara : Indonesia
Bahasa Yang Digunakan : Indonesia, bahasa bali
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Alamat Rumah : jln. Gunung agung, Denpasar barat
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. I.G.A
Umur : 42 thn
Alamat : jln. Gunung agung, Denpasar barat
Hubungan dengan pasien : anak pasien

II. DATA MEDIK


Diagnosa medik
Saat masuk : BPH HN sedang + divertikel buli
Saat pengkajian : BPH post op TURP + biopsy prostat dengan regional
anestesi
III. KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT
Pasien tampak sakit sedang. Alasannya : Tingkat Kesadaran Pasien
Composmentis, pasien tampak lemah, adanya nyeri post op, pemenuhan
kebutuhan sehari-hari masih dibantu oleh keluarganya
B. TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif) : Compos Mentis
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik :6
b) Respon bicara :5
c) Respon membuka mata :4
Jumlah : 15
Kesimpulan : keadaan pasien baik, karena kesadaran pasien
baik dan respon motorik, bicara membuka spontan.
2. Tekanan darah: 110/60 MmHg
MAP : 76 MmHg
Kesimpulan :Nilai MAP masih dalam rentang normal yaitu 70 MmHg
menunjukan perfusi ginjal adekuat. Karena rentang nilai
normal perfusi ginjal adalah MAP>70 MmHg.
3. Suhu : 36,50C
4. Pernapasan : 16 x/mnt, irama : tidak teratur, jenis pernapasan dada.
5. Nadi : 80 x/mnt, dengan irama : teratur,
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : 29 cm.
2. Tinggi badan : 158 cm.
3. Berat badan : 60 kg.
4. IMT (Indeks Massa Tubuh) : 24, 09
Kesimpulan : Status gizi pasien dalam keadaan normal, karena IMT pasien
dalam rentang nilai normal (18,5–24,9.)
D. GENOGRAM

70
76

40 36
42

Keterangan :

= laki – laki

= perempuan

= pasien
= meninggal

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan pola hidupnya sangat teratur karena tinggal bersama
anaknya. Ia tidak pernah dirawat karena sakit. di usianya yang sudah menua,
pasien sangat jarang melakukan control kesehatan ke pelayanan kesehatan
terdekat.
2. Riwayat penyakit saat ini :
a) Keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi
P : saat bergerak
Q : terasa perih
R : luka operasi
S:6
T : hilang timbul
b) Riwayat keluhan utama : Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 30
mei 2022. Dikatakan karena adanya pembengkakan pada kelenjar
prostat sehingga menyebabkan munculnya rasa sakit dan susah
berkemih. Kemudian setelah diperiksa, pasien diindikasikan untuk
dilakukan operasi. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 31
Mei 2022, pasien mengatakn adany nyeri pada luka operasi.
3. Riwayat penyakit yang pernah dialami : pasien mengatakan belum pernah
dirawat akibat penyakit sebelumnya.
4. Riwayat kesehatan keluarga : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit turunan dalam keluarganya, seperti hipertensi, diabetes mellitus,
dan sebagainya.
5. Pemeriksaan fisik
a) Kebersihan rambut : rambut tampak bersih, tampak adanya uban,
persebaran rambut merata.
b) Kulit kepala : tampak bersih, tidak terdapat lesi dan kemerahan.
c) Kebersihan kulit: tampak bersih, turgor kulit elastis dan tampak pucat.
d) Hygiene rongga mulut : mulut pasien tampak bersih
e) Kebersihan genetalia :.pasien terpasang kateter dan pada bagian
organ vital bersih
f) Kebersihan anus : bersih
B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK
1. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan pola makannya baik, ia dapat
menghabiskan porsi makan yang disediakan di rumah. Pasien makan 3 kali
sehari, tidak ada pantangan dalam makan. Pasien biasanya minum air 7-8
gelas perharinya.
2. Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan nafsu makan selama dirawat
baik, ia dapat menghabiskaan porsi makan yang disediakan oleh petugas di
RS. Puasa hanya pada saat 12 jam sebelum dilakukan operasi. Tidak ada
keluhan mual muntah saat makan
3. Observasi : pasien makan dengan lahap.
4. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan rambut : tidak adanya kerontokan pada rambut
b) Hidrasi kulit : kulit lembab
c) Conjungtiva : tidak anemis.
d) Sclera :tidak ikterik.
e) Hidung : tidak ada tanda perdarahan pda hidung
f) Rongga mulut : mukosa mulut lembab dan bersih
g) Gusi : bersih
h) Gigi : bersih, tidak terdapat gigi palsu
i) Kemampuan menguyah keras :pasien tidak bisa mengunyah makanan
keras, karena masalah gigi yang telah berkurang
j) Lidah : bersih, ada bercak- bercak berwarna putih.
k) Faring : tidak tampak adanya pembengkakan
l) Kelenjar getah bening : tidak tampak pembesaran kelenjar getah
bening.
m) Kelenjar parotis: tidak tampak pembesaran kelenjar parotis.
n) Abdomen :
 Inspeksi : tampak simetris, tidak ada asites.
 Auskultasi: terdengar bising usus dengan peristaltik 16x/mnt.
 Palpasi : tidak teraba massa dan tidak adanya pembesaran
hati.
 Perkusi : suara timpani.
o) Kulit : lembab, turgor kulit elastis, dan pucat
p) Lesi : tidak terdapat lesi.

C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dan BAK 4-5
kali dalam sehari. Tidak ada keluhan saat berkemih,
2. Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan BAK melalui kateter, adanya
nyeri saat berkemih. Setelah dioperasi tidak ada keluhan nyeri saat
berkemih, BAB 1 kali dibantu keluarga.
3. Observasi : pasien terpasang kateter, Tampak warna merah pada urin
bag bercampur urin
4. Pemeriksaan fisik :
a) Bising usus : 16 x/mnt.
b) Palpasi kandung kemih : kosong (-)
c) Nyeri ketuk ginjal : tidak ada (-)
d) Mulut uretra :Tampak bersih, tidak ada lesi ataupun
herpes
e) Anus :
- Peradangan : Tidak ada tanda- tanda Infeksi ( Bengkak, Merah ataupun ada lesi).
- Hemoroid : Tidak ada hemoroid
- Fistula : Tidak ada benjolan ataupun abses pada anus.

D. Pola Aktifitas dan Latihan


1. Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien menjalankan aktifitas hariannya sebagai pedagang, tidak ada masalah saat
menjalan aktifitass sehari-hari.
2. Keadaan Sejak Sakit :
Setelah dioperasi, beberapa aktifitas pasien dibantu oleh keluarganya karena pasien
masih susah bergerak.
3. Observasi :
a. Aktifitas Harian
- Makan : mandiri
- Mandi : bantuan orang
- Pakaian : bantuan orang
- Kerapihan : bantuan orang
- Buang Air Besar : bantuan orang
- Buang Air Kecil : bantuan alat ( pasien terpasang kateter)
- Mobilisasi di tempat tidur : bantuan orang ( mobilisasi dibatasi)
b. Postur Tubuh :
c. Gaya Jalan : gaya jalan tidak dapat dikaji karena mobilisasi pasien dibatasi.
d. Anggota gerak yang catat : pasien tidak memiliki anggota tubuh yang catat.
e. Fiksasi : pasien tidak difiksasi
f. Tracheastomi : pasien tidak diindikasikan tindakan tracheastomi
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tekanan Darah : 110/60 MmHg
Kesimpulan : Tekanan darah pasien normal
b. Hr : 80 x/Menit
c. Kulit : tampak pucat, berkeringat dingin.
d. JVP : < 2 cmH2O
Kesimpulan : Tidak ada pembesaran Vena Jugularis
e. Perfusi pembuluh kapiler kuku : CRT <3 detik
f. Thoraks dan Pernapasan
 Inspeksi :
Bentuk Thoraks : normal, simetris
Retraksi Intercostal : Tidak Ada retraksi, pasien tidak tampak sesak nafas
Sianosis : tidak tampak sianosis
Stridor : Tidak terdengar stridor
 Palpasi :
Vocal Vermitus : memiliki getaran yang sama
Krepitasi : tidak teraba adanya krepitasi pada dada
 Auskultasi :
Suara Nafas : Terdengar Vesikuler , + +
Suara Ucapan : Tidak ada kesulitan bicara
Suara tambahan : Ronchi (-), Whezing (-)
g. Jantung
 Inspeksi :
Ictus Cordis : tidak tampak
 Palpasi
Ictus Cordis : teraba pada ics 5
 Perkusi :
- Batas Kanan Atas : ICS 2 linea sternalis dekstra : sonor ke pekak
Batas Bawah : ICS 5 midclavikularis sinistra : Pekak
Batas Kanan : ICS ICS 4 parasternal kanan: Pekak
Batas Kiri : ICS 4 linea midclavikularis sinistra: Pekak
 Auskultasi :
Bunyi Jantung II A : dup, reguler dan intensitas kuat
Bunyi Jantung II P : dup, regular dan intensitas kuat
Bunyi Jantung 1 T : lup, reguler dan intensitas kuat
Bunyi Jantung 1 M: lup, reguler dan intensitas kuat
Bunyi Jantung III Irama Gallop : (negatif)
Murmur : tidak ada
h. Tungkai
 Atrofi Otot : Tidak ada atrofi otot (-)
 Rentang gerak : Positif tidak ada hambatan (hanya mobilisasi dibatasi )
 Kaku sendi : Tidak Ada
 Nyeri Sendi : Tidak Ada
 Fraktur : Tidak Ada
 Parase : Tidak Ada
 Paralisis : Tidak Ada
5 5
Uji Kekuatan Otot :
5 5
Keterangan:
1. Pada ekstermitas atas 5 dengan kekuatan penuh
2. Pada ekstermitas bawah 5 dengan kekuatan penuh
 Reflek Fisiologi : + ( Ada )
 Reflek Patologi : (-) Gerakan Involunter
 Babinski, Kiri : Tendon Aktif
Kanan : Tendon Aktif
 Clubing Jari : (-) bisa di lakukan
 Varises tungkai : Tidak tampak varises
i. Columna Vetebralis
 Inspeksi : Leher Panjang, bahu simetris, tidak ada skoliosis,tidak ada benjolan
 Palpasi : tidak ada nyeri pada bone contours, lekukan tulang belakang (+)
 Kaku kuduk : Tn. A.A.. tidak ada kaku kuduk
E. Pola Tidur dan Istrahat
1. Keadaan Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan pola
tidurnya, pasien biasanya tidur 6-7 jam sehari
2. Keadaan Sejak Sakit : pasien mengatakan tidurnya terganggu selama sakit karena
nyeri, namun waktu tidurnya tidak berkurang.
3. Observasi : pasien tampak lemas, ekspresi wajah mengantuk (-) , palpebra inferior
berwarna gelap (-)
F. Pola Persepsi Kognitif dan persepsi sensori
1. Keadaan Sebelum sakit : pasien mengatakan fungsi pendengaran menurun, pasien
susah mendengarkan suara yang diucapkan dengan tidak lantang.
2. Keadaan Saat Sakit : pasien mengatakan adanya nyeri pada luka operasi
P : saat bergerak
Q : terasa perih
R : luka operasi
S:6
T : hilang timbul
3. Observasi : pasien tampak meringis karena nyeri
G. Pola Persepsi dan Konsep diri
1. Keadaan Sebelum Sakit : pasien mengatakan penyakitnya dikarenakan usianya yang
sudah cukup tua
2. Keadaan sejak saat sakit : pasien mengatakan berharap untuk cepat sembuh dan bisa
pulang kerumah.
3. Observasi : pasien tidak tampak cemas setelah dioperasi , dan selalu berharap untuk
cepat sembuh.
a) Kontak Mata: Selalu kontak mata saat di kaji
b) Rentang perhatian : Sangat kooperatif dan berusaha terbuka untuk
menceritakan kondisinya.
4. Pemeriksaan fisik
a) Kelainan bawaan yang nyata : tidak ada kelaianan bawaan
b) Bentuk / Postur tubuh : Tidak ada kelaianan/ normal
H. Pola Peran dan Hubungan Sesama
1. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan tinggal bersama anak dan cucunya di
rumah
2. Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan selama sakit ia selalu didampingi
keluarganya dan adanya dukungan serta perhatian dari keluarga untuk
kesmebuhannya
3. Observasi : pasien dan keluarga berhubungan baik dan selalu berkomunikasi dengan
baik
I. Pola Reproduksi dan Seksualitas
Pasien memiliki 3 orang anak dan cucu
J. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap stress
1. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan senang bekerja untuk mrngurangi
kejenuhan di rumah
2. Keadaan saat sakit : pasien mengatakan selama perawatan di rumah sakit, ia
cendrung merasa bosan dan ingin segera pulang
K. Pola Sistem Nilai Kepercayaan
1. Keadaan sebelum sakit : pasien
2. Keadaan Sejak Sakit : Tn. A.A. mengatakan dia pasrah dengan kondisinya dan
berserah diri kepada Tuhan
3. Observasi :

V. Uji Saraf Kranial


1. Nervus Olfaktori : Pada pemeriksaan fungsi saraf sensorik untuk penciumanan, pasien
bisa membedakan aroma minyak kayu putih.
2. Nervus Optikus : Pada pemeriksaan fungsi saraf sensorik untuk penglihatan lapang
pandang baik dalam jarak 1 meter bisa membaca.
3. Nervus Okulomotoris : Pada pemeriksaan fungsi saraf motorik untuk mengangkat
kelopak mata keatas, konstriksi pupil dan sebagian gerakan ekstraokuler, Pada
pemeriksaan putaran bola mata mengikuti arahan perawat, reflek pupil isokor dan
inspeksi kelopak mata.
Nervus trocklearis : Pada pemeriksaan fungsi saraf motorik, gerakan mata ke bawah
dan kedalam pada tidak ada kelaianan.
4. Nervus Trigeminus : Pada pemeriksaan fungsi saraf motorik, gerakan mengunyah ,
sensasi wajah , lidah dan gigi, reflek kornea dan reflek kedip. Pasien dapat
menggerakan rahang kesemua sisi
5. Nervus Fasialis : Pada pemeriksaan fungsi saraf motorik untuk ekspresi wajah ,
pasien dapat senyum, mengangkat alis mata, menutup kelopak mata dan bisa
membedakan manis gula dan pahit kopi
6. Nervus Vestibulocochlearis , fungsi saraf sensori pendengaran dan keseimbangan,
pasien tidak mengalami penurunan pendengaran
7. Nervus Glasofaringeus : Pada pasien dapat membedakan rasa manis gula, dan pahit
kopi
8. Nervus Vagus : pasien dapat menelan dan tidak ada penurunan fungsi menelan
9. Nervus Asesoris : pasien dapat menggerakan bahu dan melawan tahanan
10. Nervus Hipoglosus : pasien dapat menjulurkan lidah dan menggerakan dari sisi ke
sisi ( Kiri dan Kanan ).

VI PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan Keterangan
pemeriksaan
Darah WBC 11,83 103 /ųl 4,1-11,0 Tinggi
lengkap NE% 88,50 % 47-80 Tinggi
LY% 10,60 % 13-40 Rendah
MO% 0,50 % 2.0-11,0 Rendah
NE# 10,48 103 /ųl 2,50-7,50 Tinggi
MO# 0,06 103 /ųl 0,10-1,20 Rendah
RBC 3,50 103 /ųl 4,5-5,9 Rendah
HGB 10,10 g/dl 13,5-17,5 Rendah
HCT 31,50 % 41,0-53,0 Rendah
PLT 516,00 103 /ųl 150-440 Tinggi
NLR 8,35 <=3,13 Tinggi
Natrium (Na) 150 Mmol/L 130-145 Tinggi
serum

VII TERAPI
Nacl 24 tpm
Pantoprazole 40 mg/24 jam
Furosemide 20 mg/24 jam
Diet bebas
Kateter 3-5 hari
Harnal 0,4 0-0-1
Laxadine 3 x CI

B. ANALISA DATA

DATA FOKUS (DS,


NO MASALAH (P) ETIOLOGI (E)
DO)
1 DS Nyeri akut Agen pencedera fisik
Pasien mengeluh nyeri (post op)
pada luka operasi post
TURP
P : saat bergerak
Q : terasa perih seperti
ditusuk- tusuk
R : luka operasi
S:6
T : hilang timbul
DO :
- Pasien tampak tidak
nyaman dan
meringis menahan
nyeri
- TD : 110/60 mmhg
- N : 76 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c

DS :
DO :
- Tampak warna
merah pada urin bag
Tindakan
bercampur urin Resiko
2 pembedahan
- Terpasang irigasis perdarahan
(post TURP)
kateter
- Post TURP (+)
- HCT : 31,50 %
- HB 10,10 g/dl

DS : pasien merasa nyeri


pada luka operasi.
DO : Efek prosedur invasif
3 Resiko infeksi
(post TURP)
- terdapat luka post op
hari pertama.
- WBC : 11,83 103 /ųl

DS :
Pasien mengeluhkan
susah beraktivitas karena
nyeri di bagian genetalia.
DO :
- Aktivitas pasien
sebagian dibantu
Gangguan
44 oleh keluarga pasien Nyeri
mobilitas fisik
seperti menyeka,
mengganti pampers.
- Kemampuan
melakukan ADL
dibantu keluarga.
- Post TURP ( +)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (post op)
ditandai dengan
DS : Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi post TURP
P : saat bergerak
Q : terasa perih seperti ditusuk- tusuk
R : luka operasi
S:6
T : hilang timbul
DO :
- Pasien tampak tidak nyaman dan meringis menahan nyeri
- TD : 110/60 mmhg
- N : 76 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c
2. Resiko perdarahan dibuktikan dengan tindakan pembedahan
3. Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dibuktikan
dengan :
DS :
Pasien mengeluhkan susah beraktivitas karena nyeri di bagian
genetalia.
DO :
- Aktivitas pasien sebagian dibantu oleh keluarga pasien
seperti menyeka, mengganti pampers.
- Kemampuan melakukan ADL dibantu keluarga.
- Post TURP ( +)
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi (SIKI)
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
dengan agen pencedera keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
fisik (post op) diharapkan tingkat nyeri menurun 1. identifikasi lokasi, karakteristik,
dengan kriteria hasil : durasi
- Kemampuan menuntaskan 2. identifikasi skala nyeri
aktivitas meningkat 3. identifikasi pengetahuan dan
- Keluhan nyeri menurun keyakinan tentang nyeri
- Ekspresi meringis menurun 4. monitor efek samping penggunaan
analgesik.
Terapeutik
5. berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.
6. kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri.
7. fasilitas istirahat dan tidur.
Edukasi
8. jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
9. jelaskan strategi meredakan nyeri
10. anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
11. anjurkan menggunakan analgesik
secara tepat.
Kolaborasi
kolaborasi pemberian analgesik.
Resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan perdarahan
dibuktikan dengan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
pembedahan diharapkan tingkat infeksi menurun 1. monitor tanda dan gejala
perdarahan
2. monitor tanda – tanda vital
ortostatik
Terapeutik
3. batasi tindakan invasif
Edukasi
4. jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
5. anjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
6. anjurkan segera melapor jika
terjadi perdarahan.
Kolaborasi
kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
Resiko infeksi dibuktikan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi
dengan efek prosedur keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
invasif diharapkan tingkat perdarahan 1. monitor tanda dan gejala
dengan kriteria hasil : infeksi lokal dan sistemik
- hemoglobin membaik Terapeutik
- hematrokit membaik 2. batasi jumlah pengunjung
- 3. berikan perawatan kulit pada
daerah luka operasi
4. cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
5. pertahankan teknik aseptik
pada pasien berisiko tinggi.
Edukasi
6. jelaskan tanda dan gejala
infeksi
7. ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
8. ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka operasi.
9. anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
10. anjurkan meningkatkan asupan
cairan

Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Dukungaan mobilisasi


berhubungan dengan nyeri keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi:
diharapkan mobilitas fisik - identifiasi adanya nyeri dan atau
meningkat dengan kriteria hasil : keluhan fisik lainnya.
- nyeri menurun - Monitor kondisi selama
- gerakan terbatas menurun melakukan mobilisasi.
Terapeutik :
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi
dengan alat bantu
- Fasilitasi melakukan pergerakan
- Libatkan keluarga untuk
membantu meningkatkan
pergerakan pasien

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO. waktu Tindakan keperawatan Respon pasien (S,O) Tanda
diagnosa tangan
1 31/05/202 1. identifikasi lokasi, S : Pasien mengeluh nyeri pada luka
2 karakteristik, durasi operasi post TURP
12.00 2. identifikasi skala P : saat bergerak
nyeri Q : terasa perih seperti ditusuk- tusuk
3. Mengajarkan teknik R : luka operasi
relaksasi nafas dalam S:6
untuk mengontrol T : hilang timbul
nyeri
4. kontrol lingkungan O:
yang memperberat
rasa nyeri. - Pasien tampak tidak nyaman dan
5. fasilitas istirahat dan meringis menahan nyeri
tidur. - TD : 110/60 mmhg
6. jelaskan penyebab, - N : 76 x/menit
periode, dan pemicu - RR : 16 x/menit
nyeri - S : 36,5 0c
7. jelaskan strategi
meredakan nyeri
8. pemberian obat
analgetik fentanyl
200 mg dalam 50 ml
NS dengan kecepatan
2,1 ml/jam

2 31/05/202 1. monitor tanda dan S –


2 gejala perdarahan O:
2. monitor tanda – - pasien terpasang DC three way
tanda vital warna jernih kemerahan
3. jelaskan tanda dan - tidak terdapat adanya tanda
gejala perdarahan perdarahan
4. anjurkan - TD : 110/60 mmhg
meningkatkan asupan - N : 76 x/menit
makanan dan vitamin - RR : 16 x/menit
K - S : 36,5 0c
-
3 31/05/202 1. monitor tanda dan S : pasien mengatakan terkadang
2 gejala infeksi lokal merasa nyeri pada luka operasi.
dan sistemik O:
2. cuci tangan sebelum - terdapat luka post op hari
dan sesudah kontak pertama
dengan pasien dan TTV :
lingkungan pasien - TD : 110/60 mmhg
3. pertahankan teknik - N : 76 x/menit
aseptik pada pasien - RR : 16 x/menit
4. jelaskan tanda dan - S : 36,5 0c
gejala infeksi - Tidak terdapat tanda-tanda
5. ajarkan cara infeksi pada luka post operasi
memeriksa kondisi
luka atau luka
operasi.
6. anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
7. anjurkan
meningkatkan asupan
cairan

4 31/05/202 1. identifikasi adanya S:


2 nyeri dan atau Pasien mengeluhkan susah beraktivitas
keluhan fisik lainnya. karena nyeri di bagian genetalia.
2. Monitor kondisi O:
selama melakukan - Aktivitas pasien sebagian dibantu
mobilisasi. oleh keluarga pasien seperti
3. Fasilitasi aktivitas menyeka, mengganti pampers.
mobilisasi dengan - Kemampuan melakukan ADL
alat bantu (pagar dibantu keluarga.
tempat tidur)
4. Fasilitasi melakukan
pergerakan
5. Libatkan keluarga
untuk membantu
meningkatkan
pergerakan pasien
1. 01/06/202 1. Observasi S : Pasien mengeluh nyeri sedikit
2 karakteristik nyeri berkurang dan terkontrol pada luka
2. pemberian obat operasi post TURP hari kedua
analgetik fentanyl P : saat bergerak
200 mg dalam 50 ml Q : terasa perih seperti ditusuk- tusuk
NS dengan kecepatan R : luka operasi
2,1 ml/jam S:5
T : hilang timbul

O:
- Pasien meringis menahan nyeri
- TD : 110/70 mmhg
- N : 86 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,1 0c

2. 01/06/202 1. monitor tanda dan S –


2 gejala perdarahan O:
2. monitor tanda – - pasien terpasang DC three way
tanda vital 4000 cc/24 jam, warna jernih
kemerahan
- tidak terdapat tanda-tanda
perdarahan
3. 01/06/202 1. monitor tanda dan S : pasien mengatakan nyeri sedikit
2 gejala infeksi lokal berkurang di luka
dan sistemik O:
2. pemberian antibiotic - terdapat luka post op hari kedua
ceftriaxone 1 gr/12 TTV :
jam IV - TD : 110/60 mmhg
- N : 76 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c
- Tidak terdapat tanda-tanda
infeksi pada luka post operasi
4 01/06/202 1. identifikasi adanya S:
2 nyeri dan atau Pasien mengatakan nyeri berkurang
keluhan fisik lainnya. dan terkontrol, dan bisa melakukan
2. Monitor kondisi beberapa aktivitas
selama melakukan O:
mobilisasi. - Pasien dapat mobilisasi duduk
3. Fasilitasi aktivitas secara mandiri
mobilisasi dengan - Kemampuan melakukan ADL
alat bantu (pagar seperti makan dilakukan secara
tempat tidur) mandiri.
4. Fasilitasi melakukan
pergerakan

1. 02/06/202 Observasi karakteristik nyeri S : pasien mengatakan nyeri berkurang


2 P : saat bergerak
Q : terasa perih seperti ditusuk- tusuk
R : luka operasi
S:2
T : hilang timbul

O:
- terdapat luka post op hari ketiga
TTV :
- TD : 110/80 mmhg
- N : 70 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c

2. 02/06/202 1. . monitor tanda dan S –


2 gejala perdarahan O:
2. monitor tanda – - pasien terpasang DC three way
tanda vital 4300 cc/24 jam warna jernih
kemerahan
- tidak terdapat tanda-tanda
perdarahan
- TD : 110/80 mmhg
- N : 70 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c
-
-
3. 02/06/202 1. monitor tanda dan S : pasien mengatakan nyeri
2 gejala infeksi lokal berkurang di luka operasi
dan sistemik O:
pemberian antibiotic - terdapat luka post op hari ketiga
ceftriaxone 1 gr/12 TTV :
jam IV - TD : 110/80 mmhg
- N : 70 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c
Tidak terdapat tanda-tanda
infeksi pada luka post operasi
F. EVALUASI KEPERAWATAN
No. Waktu Respon perkembangan (SOAP) Tanda
diagnosa tangan
1 31/05/2022 S:
Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi post
TURP
P : saat bergerak
Q : terasa perih seperti ditusuk- tusuk
R : luka operasi
S:6
T : hilang timbul

O:
- Pasien tampak tidak nyaman dan
meringis menahan nyeri
- TD : 110/60 mmhg
- N : 76 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c

A : masalah belum teratasi


P : intervensi dilanjutkan : Manajemen nyeri
2 31/05/2022
S–
O:
- pasien terpasang DC three way warna
jernih kemerahan
- tidak terdapat adanya tanda perdarahan
- TD : 110/60 mmhg
- N : 76 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c

A : masalah belum teratasi


P : intervensi dilanjutkan : Pencegahan
perdarahan
3 31/05/2022
S : pasien mengatakan terkadang merasa
nyeri pada luka operasi.
O:
- terdapat luka post op hari pertama
TTV :
- TD : 110/60 mmhg
- N : 76 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada
luka post operasi

A : masalah belum teratasi


P : intervensi dilanjutkan : pencegahan
infeksi
4 31/05/2022 S:
Pasien mengeluhkan susah beraktivitas karena
nyeri di bagian genetalia.
O:
- Aktivitas pasien sebagian dibantu oleh
keluarga pasien seperti menyeka,
mengganti pampers.
- Kemampuan melakukan ADL dibantu
keluarga.

A : masalah belum teratasi


P : intervensi dilanjutkan : dukungan
mobilisasi
1 01/06/2022 S : Pasien mengeluh nyeri sedikit berkurang
dan terkontrol pada luka operasi post TURP
hari kedua
P : saat bergerak
Q : terasa perih seperti ditusuk- tusuk
R : luka operasi
S:5
T : hilang timbul

O:
- Pasien meringis menahan nyeri
- TD : 110/70 mmhg
- N : 86 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,1 0c

A : masalah teratasi sebagian


P : intervensi dilanjutkan : manajemen nyeri
2 01/06/2022 S–
O:
- pasien terpasang DC three way 4300
cc/24 jam warna jernih kemerahan
- tidak terdapat tanda-tanda perdarahan
- TD : 110/80 mmhg
- N : 70 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan : pencegahan
perdarahan
3 01/06/2022 S : pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
di luka
O:
- terdapat luka post op hari kedua
TTV :
- TD : 110/60 mmhg
- N : 76 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka
post operasiA : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan : pencegahan
infeksi

4 01/06/2022 S:
Pasien mengatakan nyeri berkurang dan
terkontrol, dan bisa melakukan beberapa
aktivitas
O:
- Pasien dapat mobilisasi duduk secara
mandiri
- Kemampuan melakukan ADL seperti
makan dilakukan secara mandiri.
A : masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
1 02/06/2022 S : pasien mengatakan nyeri berkurang
P : saat bergerak
Q : terasa perih seperti ditusuk- tusuk
R : luka operasi
S:2
T : hilang timbul

O:
- terdapat luka post op hari ketiga
TTV :
- TD : 110/80 mmhg
- N : 70 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
2 02/06/2022 S–
O:
- pasien terpasang DC three way 4300
cc/24 jam warna jernih sedikit
kemerahan
- tidak terdapat tanda-tanda perdarahan
- TD : 110/80 mmhg
- N : 70 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
3 02/06/2022 S : pasien mengatakan nyeri berkurang di
luka operasi
O:
- terdapat luka post op hari ketiga
TTV :
- TD : 110/80 mmhg
- N : 70 x/menit
- RR : 16 x/menit
- S : 36,5 0c
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka
post operasiA : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai