OLEH
THERESIA INA
NPM: 21203001
Asuhan Keperawatan Pada Tn. B.A Dengan diagnosa TUMOR DINDING THORAX
Di Ruangan Rawat Inap Angsoka 1 RSUP Sanglah, ini telah disetujui pada
tanggal, 2022
Menyetujui,
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Unit : Ruangan Rawat Inap Angsoka 1
Autoanamnase : Tn. B.A
Kamar : 106 bad 4
Alloanamnase : Ny.
Tanggal masuk RS : 08 juni 2022 jam:
Tanggal Pengkajian : 08 juni 2022 jam: 15.00 wita
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama Initial : Tn. B.A
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Pernikahan : sudah menikah
Jumlah Anak : 3 Orang
Agama / Suku : Katolik / Manggarai
Warga Negara : Indonesia
Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat Rumah : Ndoso kec. Kab. Manggarai flores
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn.B.A
Umur : thn
Alamat : Ndoso
II. DATA MEDIK
Diagnosa medik
Saat masuk : Tumor dinding thorax
Saat pengkajian : tumor dinding thorax
III. KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT
Pasien tampak sakit sedang. Alasannya : Tingkat Kesadaran Pasien
Composmentis, pasien dapat duduk dan berjalan sendiri, Pasien
terpasang infuse Nacl 20 tpm, pasien akan direncanakan tindakan
insisi biopsi.
B. TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif) : Compos Mentis
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik :6
b) Respon bicara :5
c) Respon membuka mata :4
Jumlah : 15
Kesimpulan : keadaan pasien baik, karena
kesadaran pasien baik dan respon motorik, bicara,
membuka spontan.
2. Tekanan darah : 120/80MmHg
MAP : 97 MmHg
Kesimpulan :Nilai MAP masih dalam rentang normal yaitu
70-100 MmHg. Menunjukan perfusi jaringan
adekuat. Karena rentang nilai normal perfusi
ginjal adalah MAP>70 MmHg.
3. Suhu : 36,50C.
4. Pernapasan : 16 x/mnt, irama : teratur, jenis pernapasan dada.
5. Nadi : 90 x/mnt, dengan irama : teratur, Spo2: 99%.
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : 32 cm.
2. Tinggi badan : cm.
3. Berat badan : kg.
4. IMT (Indeks Massa Tubuh) :
Kesimpulan : Status gizi pasien dalam keadaan normal, karena
IMT pasien dalam rentang nilai normal.
D. GENOGRAM
76
68
42 30
44
47
22 15 10
Keterangan :
ibu pasien meninggal karena penyakit
jantung dan DM. dan pasien memiliki
= laki – laki riwayat hipertensi.
= perempuan
= pasien
= meninggal
= garis perkawinan
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan BAB sekali sehari dan BAK
4-5 kali dalam sehari.
Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan BAB setiap hari, Dan pasien
BAB 4- 5 kali.
2. Observasi : pasien tidak tampak kesulitan untuk BAB dan BAK.
Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : 16 x/mnt.
b) Palpasi kandung kemih : kosong (-)
c) Nyeri ketuk ginjal : tidak ada (-)
d) Mulut uretra : Tampak bersih, tidak ada lesi ataupun herpes
e) Anus :
- Peradangan : Tidak ada tanda- tanda Infeksi ( Bengkak,
Merah ataupun ada lesi).
- Hemoroid : Tidak ada hemoroid
- Fistula : Tidak ada benjolan ataupun abses pada anus.
D. Pola Aktifitas dan Latihan
1. Keadaan Sebelum Sakit : Tn. B.A dan Keluarga mengatakan sebelum sakit Tn.
B.A dapat beraktifitas seperti biasa.
2. Keadaan Sejak Sakit : Tn. B.A mengatakan kondisinya tidak berpengaruh
terhadap aktifitasnya,seperti makan,minum dll dilakukan secara mandiri.
3. Observasi : Tn.B.A terbaring di tempat tidur , makan minum mandiri. Pada
Penilaian Kekuatan otot pada ekstermitas atas 5 dan pada ekstermitas bawah 5.
5 5
5 5
a. Aktifitas Harian
- Makan : Tn.B.A tidak terpasang NGT dan Pemenuhan Makan dan Minum
dilakukan sendiri.
- Mandi : Tn. B.A Terbaring di tempat tidur, akses kekamar mandi sendiri.
- Pakaian : Pakaian Tn. B.A tampak bersih
- Kerapihan : Tn. B.A Tampak Rapih
- Buang Air Besar : Tn. B.A bab di toilet
- Buang Air Kecil : Tn. B.A bak ditoilet.
- Mobilisasi di tempat tidur : tidak dibantu orang ( mobilisasi tidak dibatasi)
b. Postur Tubuh : Tubuh Tn.B.A tampak tegap, postur tubuh ideal, Kepala,
pundak, tulang belakang, pinggang, lutut dan pergelangan kaki di garis lurus.
c. Gaya Jalan : gaya jalan tampak tegak.
d. Anggota gerak yang catat : Tn. B.A. tidak memiliki anggota tubuh yang
cacat.
e. Fiksasi : Tn. B.A tidak difiksasi karena Tn. B.A. Kooperatif.
f. Tracheastomi : Tn.B.A. tidak dilakukan tindakan tracheastomi
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tekanan Darah : 120/80 MmHg
Kesimpulan : Tekanan darah pasien dalam rentang normal.
b. Hr : 80 x/Menit
c. Kulit : tidak tampak pucat, dan teraba hangat.
d. JVP : < 2 cmH2O
Kesimpulan : Tidak ada pembesaran Vena Jugularis
e. Perfusi pembuluh kapiler kuku : CRT <3 detik Thoraks dan Pernapasan
Inspeksi :
Bentuk Thoraks : normal, simetris ,tampak pada dinding thorax kanan
terdapat luka dengan ukuran 10x10cm ditutup kasa.
Retraksi Intercostal : Tidak Ada
Sianosis : tidak tampak sianosis
Stridor : Tidak terdengar stridor
Palpasi :
Vocal Vermitus : memiliki getaran yang sama
Krepitasi : Tidak ada.
Auskultasi :
Suara Nafas : Terdengar Vesikuler , Ronchi - -
Suara Ucapan : terdengar sama kuat di kedua lapang dada.
Suara tambahan : Ronchi -, Whezing (-)
f. Jantung
- Inspeksi :
Ictus Cordis : tidak tampak
- Palpasi
Ictus Cordis : teraba pada ics 4
- Perkusi :
- Batas Kanan Atas : ICS 2 linea sternalis dekstra : sonor ke pekak
Batas Bawah : ICS 5 midclavikularis sinistra : Pekak
Batas Kanan : ICS ICS 4 parasternal kanan: Pekak
Batas Kiri : ICS 4 linea midclavikularis sinistra: Pekak
- Auskultasi :
Bunyi Jantung II A : dup, reguler dan intensitas kuat
Bunyi Jantung II P : dup, regular dan intensitas kuat
Bunyi Jantung 1 T : lup, reguler dan intensitas kuat
Bunyi Jantung 1 M: lup, reguler dan intensitas kuat
Bunyi Jantung III Irama Gallop : (negatif)
Murmur : tidak ada
g. Tungkai
Atrofi Otot : Tidak ada atrofi otot (-)
Rentang gerak : Positif tidak ada hambatan (hanya mobilisasi dibatasi )
Kaku sendi : Tidak Ada
Nyeri Sendi : Tidak Ada
Fraktur : Tidak Ada
Parase : Tidak Ada
Paralisis : Tidak Ada
5 5
Uji Kekuatan Otot :
5 5
Keterangan:
1. Pada ekstermitas atas 5 dengan kekuatan penuh
2. Pada ekstermitas bawah 5 dengan kekuatan penuh
Reflek Fisiologi : + ( Ada )
Reflek Patologi : (-) Gerakan Involunter
Babinski, Kiri : Tendon Aktif
Kanan : Tendon Aktif
Clubing Jari : (+) bisa di lakukan
Varises tungkai : Tidak tampak varises
h. Columna Vetebralis
a. Inspeksi : Leher Panjang, bahu simetris, tidak ada skoliosis,tidak ada
benjolan
b. Palpasi : tidak ada nyeri pada bone contours, lekukan tulang belakang (+)
c. Kaku kuduk : Tn. B.A. tidak ada kaku kuduk
E. Pola Tidur dan Istrahat
1. Keadaan Sebelum sakit : Tn.B.A. mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan
pola tidurnya . Tn.B.A biasa tidur 7-8 jam sehari.
2. Keadaan Sejak Sakit : Tn. B.A. mengatakan tidurnya tidak terganggu selama
sakit, waktu tidur sehari 6-7 jam.
3. Observasi : Tn.B.A. ekspresi wajah tidak mengantuk , palpebra inferior berwarna
gelap : Negatif.
B. ANALISA DATA
ETIOLOGI
NO DATA FOKUS (DS, DO) MASALAH (P)
(E)
DS : Tn.B.A. mengatakan khawatir
akan tindakan operasi yang
direncanakan.
DO :
- Pasien tampak gelisah
Kurang terpapar
1 - Pasien bertanya-tanya akan Ansietas
informasi.
rencana tindakan operasi.
- Ttv : TD : 120/80mmhg
N: 80x/mnt
RR: 16x/mnt
dada.
P : luka
Q: nyeri seperti tertikam
R: dinding dada kanan
S: skala nyeri 4
T: nyeri hilang muncul dengan lama
±5 menit
DO :
Ds : -
DO :
- Tampak luka ditutup
kasa dengan luas Gangguan
4 10x10cm pada dinding integritas kulit
dada kanan.
- Tidak terdapat nanah
pada luka.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan agen pencedera fisik di tandai dengan
Ds : Pasien mengatakan merasa nyeri pada mata kiri bawah yang
dioperasi.
P : Post Op wide eksisi + maxilectomi + rekontruksi
Q : seperti ditekan
R : mata kiri bawah
S:4
T : ± 5 menit.
DO : TD : 130/80mmHg, pasien tampak cemas dengan hasil
operasi.
2. Resiko perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan
dibuktikan dengan DO : telah dilakukan operasi pada benjolan
mata kiri, adanya bercak merah pada perban.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif
dibuktikan dengan DS : Tn. G.J mengatakan terkadang merasa
nyeri pada luka operasi.
DO : terdapat luka post op hari pertama, mata kiri pasien di
perban, TTV : Tekanan darah : 130/80MmHg, Suhu: 36,50C., RR:
16 x/mnt, Nadi : 90 x/mnt, Spo2: 99%.
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi (SIKI)
keperawatan
nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
berhubungan keperawatan selama 3 x 24 Observasi
dengan agen jam, diharapkan tingkat nyeri 1. identifikasi
pencedera fisik menurun. dengan kriteria lokasi,
hasil : karakteristik,
1. keluhan nyeri durasi
menurun 2. identifikasi skala
2. tekanan darah nyeri
membaik (120- 3. identifikasi
130/80-90mmHg). pengetahuan dan
keyakinan
1. tentang nyeri
4. monitor efek
samping
penggunaan
analgesik.
Terapeutik
5. berikan teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri.
6. kontrol
lingkungan yang
memperberat
rasa nyeri.
7. fasilitas istirahat
dan tidur.
Edukasi
8. jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
9. jelaskan strategi
meredakan nyeri
10. anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
11. anjurkan
menggunakan
analgesik secara
tepat.
Kolaborasi
12. kolaborasi
pemberian
analgesik.
resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan
berhubungan keperawatan selama 3 x 24 perdarahan
dengan tindakan jam, diharapkan tingkat Observasi
pembedahan perdarahan menurun. dengan 1. monitor tanda
kriteria hasil : dan gejala
1. perdarahan pasca perdarahan
operasi menurun 2. monitor tanda –
2. tekanan darah tanda vital
membaik (120- ortostatik
130/80-90mmHg). terapeutik
3. batasi tindakan
insavif
edukasi
4. jelaskan tanda
dan gejala
perdarahan
5. anjurkan
meningkatkan
asupan makanan
dan vitamin K
6. anjurkan segera
melapor jika
terjadi
perdarahan.
Kolaborasi
7. kolaborasi
pemberian obat
pengontrol
perdarahan, jika
perlu
Resiko infeksi setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi
berhubungan keperawatan selama 3 x 24 Observasi
dengan efek jam, diharapkan tingkat 1. monitor tanda
prosedur invasif. infeksi menurun. dengan dan gejala
kriteria hasil : infeksi lokal dan
1. kemerahan sistemik
menurun Terapeutik
2. nyeri menurun 2. batasi jumlah
pengunjung
3. berikan
perawatan kulit
pada daerah luka
operasi
4. cuci tangan
sebelum dan
sesudah kontak
dengan pasien
dan lingkungan
pasien
5. pertahankan
teknik aseptik
pada pasien
berisiko tinggi.
Edukasi
6. jelaskan tanda
dan gejala
infeksi
7. ajarkan cara
mencuci tangan
dengan benar
8. ajarkan cara
memeriksa
kondisi luka atau
luka operasi.
9. anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
10. anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
kolaborasi
11. kolaborasi
pemberian
imunisasi.
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
no. waktu Tindakan keperawatan Respon pasien (S,O) Tanda
diagnosa tangan
1 31/05/202 1. mengidentifikasi S : Pasien mengatakan RDP
2 lokasi, karakteristik, merasa nyeri pada mata
08.30 durasi kiri bawah yang
2. mengidentifikasi dioperasi.
skala nyeri P : Post Op wide eksisi +
3. mengidentifikasi maxilectomi +
08.50 pengetahuan dan rekontruksi
keyakinan tentang Q : seperti ditekan
nyeri R : mata kiri bawah
4. memonitor efek S : 4
09.00 samping T : ± 5 menit.
penggunaan O : TD : 130/80mmHg.
analgesik.
5. memberikan teknik
09.30 nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri.
6. mengontrol
10.00 lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri.
7. memfasilitas
10.30 istirahat dan tidur.
8. menjelaskan
11.30 penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
9. menjelaskan strategi
meredakan nyeri
10. menganjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
11. menganjurkan
12.00 menggunakan
analgesik secara
tepat.
melayani pemberian
paracetamol 3 x
500mg, amlodipin 1
x 10 mg
2 31/05/202 1. memonitor tanda S : - RDP
2 dan gejala O : telah dilakukan
08.30 perdarahan operasi pada benjolan
2. memonitor tanda – mata kiri, adanya bercak
09.00 tanda vital ortostatik merah pada perban.
3. membatasi tindakan
09.10 insavif
4. menjelaskan tanda
10.00 dan gejala
perdarahan
5. menganjurkan
10.10 meningkatkan
asupan makanan dan
vitamin K
6. menganjurkan
10.20 segera melapor jika
terjadi perdarahan.
7. melayani pemberian
12.00 obat asam
traneksamat 2 amp.
F. EVALUASI KEPERAWATAN
No. Waktu Respon perkembangan (SOAP) Tanda
diagnosa tangan
1 31/05/2022 S : Pasien mengatakan merasa nyeri pada RDP
13.00 mata kiri bawah yang dioperasi.
P : Post Op wide eksisi + maxilectomi +
rekontruksi
Q : seperti ditekan
R : mata kiri bawah
S:4
T : ± 5 menit.
O : TD : 130/80mmHg.
A : masalah belum teratasi
P : manajemen nyeri di lanjutkan
2 31/05/2022 S:- RDP
13.00 O : telah dilakukan operasi pada benjolan
mata kiri, adanya bercak merah pada perban.
A : masalah belum teratasi
P : pencegahan pendarahan dilanjutkan.
3 31/05/2022 S : Tn. G.J mengatakan terkadang merasa RDP
13.00 nyeri pada luka operasi.
O : terdapat luka post op hari pertama, mata
kiri pasien di perban, TTV : Tekanan darah :
130/80MmHg, Suhu: 36,50C., RR: 16 x/mnt,
Nadi : 90 x/mnt, Spo2: 99%.
A : masalah belum teratasi
P : pencegahan infeksi dilanjutkan