sebanyak 100 orang, adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari
dua bagian, yaitu pertayaan mengenai variabel independen yaitu produk, harga,
dari 100 orang responden yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Karakteristik
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
1 Laki-laki 31 31%
2 Perempuan 69 69%
Total 100 100%
Sumber : Data di olah kembali (2022)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa data jenis kelamin responden
yang diteliti terdiri dari 31 orang dengan jenis kelamin laki-laki dengan presentase
117
118
31%, dan 69 orang dengan jenis kelamin perempuan dengan presentase 69%. Dari
Tabel 4.2
Usia Responden
No Umur (Tahun) Jumlah Prosentase (%)
1 ≤ 20 16 16%
2 21 – 30 39 39%
3 31 – 40 26 26%
4 ≥ 40 19 19%
Total 100 100%
Sumber : Data di olah kembali (2022)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa data usia responden yang
diteliti terdiri dari 16 orang dengan usia kurang dari 20 tahun dengan presentase
16%, 39 orang dalam rentang usia 21 – 30 tahun dengan presentase 39%, 26 orang
dalam rentang usia 31 – 40 tahun dengan presentase 26%, dan 19 orang dalam
rentang usia lebih dari 40 tahun dengan presentase 19%.Dari hasil pengamatan
Tabel 4.3
Pekerjaan Responden
No Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
1 Pelajar 16 16%
2 Mahasiswa 37 37%
3 Petani 10 10%
5 Pegawai Negeri Sipil 15 15%
6 Pegawai Swasta 17 17%
119
7 Lainnya 5 5%
Total 100 100%
Sumber : Data di olah kembali (2022)
yang diteliti terdiri dari 16 Pelajar dengan tingkat persentase 16%, 37 Mahasiswa
dengan tingkat persentase 37%, 10 orang petani dengan tingkat persentase 10%,
15 orang pegawai Negeri Sipil dengan tingkat persentase 15%, 17 orang pegawai
swasta dengan tingkat persentase 17% dan 5 orang lainnya dengan tingkat
Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir Responden
No Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase (%)
1 SMP Sederajat 7 7%
2 SMA Sederajat 61 61%
3 Strata 1 / Diploma 32 32%
Total 100 100%
Sumber : Data di olah kembali (2022)
responden yang diteliti terdiri dari 7 orang berpendidikan terakhir SMP sederajat
Tabel 4.5
Rekapitulasi Tanggapan Respoden
Terhadap Variabel Produk (X1)
No Pernyataan Skor
1 Pernyataan 1 394
2 Pernyataan 2 371
3 Pernyataan 3 375
4 Pernyataan 4 343
5 Pernyataan 5 343
6 Pernyataan 6 343
7 Pernyataan 7 339
8 Pernyataan 8 342
Total Skor 2850
Rata-Rata 356
Minimum 339
Maksimum 394
Sumber : Data Kuesioner (2022)
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa total skor tanggapan
responden sebesar 2.850, rata-rata skor sebesar 356. Skor terendah sebesar 339
pada pernyataan 7 yaitu Teh pucuk layak dikonsumsi dari segi kemasan. Skor
tertinggi sebesar 421 pada pernyataan 1 yaitu Teh pucuk terbuat dari bahan baku
121
berikut :
= 1 x 8 x 100
= 800
= 5 x 8 x 100
= 4.000
= (4.000– 800) / 5
= 640
Tabel 4.6
Kategori Variabel Produk X1
122
Kategori Interval
Sangat Tinggi 3.360 – 4.000
Tinggi 2.720 – 3.359 2.850
Cukup Tinggi 2.080 – 2.719
Rendah 1.440 – 2.079
Sangat Rendah 800 – 1.439
Sumber: Data Kuesioner, 2022
kategori variabel produk sesuai tanggapan responden adalah tinggi. Hal ini
karena total skor sebesar 2.850 berada pada interval 2.720 – 3.359.
Tabel 4.7
Rekapitulasi Tanggapan Responden
Terhadap Variabel Harga (X2)
No Pernyataan Jumlah Skor
1 Pernyataan 1 231
2 Pernyataan 2 240
3 Pernyataan 3 241
4 Pernyataan 4 224
Jumlah Skor Total 922
Skor Tertinggi 241
Skor Terendah 224
Skor Rata-Rata 230
Sumber: Data Kuesioner, 2022
123
responden sebesar 922, rata-rata skor sebesar 230. Skor terendah sebesar 224
pada pernyataan 4 yaitu harga produk sudah sesuai dengan kualitas. Skor
tertinggi sebesar 241 pada pernyataan 3 yaitu harga produk teh pucuk lebih
murah di banding dengan minuman teh dalam kemasan yang lain. Selanjutnya
= 1 x 4 x 100
= 400
Responden
= 5 x 4 x 100
= 2.000
= (2.000 – 400) / 5
= 320
Tabel 4.8
Kategori Variabel Harga (X2)
kategori variabel harga sesuai tanggapan responden adalah rendah. Hal ini
karena total skor sebesar 922 berada pada interval 720 – 1.039.
Tabel 4.9
Rekapitulasi Tanggapan Respoden
Terhadap Variabel Promosi (X3)
125
responden sebesar 1453, rata-rata skor sebesar 363. Skor terendah sebesar 350
pada pernyataan 1 yaitu iklan the pusuk mampu tersebar secara meluas hingga
saya dapat mudah mengetahui tentang produknya. Skor tertinggi sebesar 369
= 1 x 4 x 100
= 400
126
Responden
= 5 x 4 x 100
= 2.000
= (2.000 – 400) / 5
= 320
kategori variabel promosi sesuai tanggapan responden adalah tinggi. Hal ini
karena total skor sebesar 1453 berada pada interval 1.360 – 1.453.
127
Tabel 4.11
Rekapitulasi Tanggapan Respoden
Terhadap Variabel Distribusi (X4)
No Pernyataan Skor
1 Pernyataan 1 342
2 Pernyataan 2 350
3 Pernyataan 3 344
4 Pernyataan 4 346
5 Pernyataan 5 338
6 Pernyataan 6 343
7 Pernyataan 7 355
8 Pernyataan 8 346
Total Skor 2764
Rata-Rata 345
Minimum 338
Maksimum 355
Sumber: Data Kuesioner, 2022
responden sebesar 2.764, rata-rata skor sebesar 345. Skor terendah sebesar 355
pada pernyataan 5 tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan
dikemudian hari. Skor tertinggi sebesar 355 pada pernyataan 7 yaitu persaingan
128
sebagai berikut :
= 1 x 8 x 100
= 800
Responden
= 5 x 8 x 100
= 4.000
= (4.000– 800) / 5
= 640
Tabel 4.12
Kategori Variabel Distribusi (X4)
kategori variabel distribusi sesuai tanggapan responden adalah tinggi. Hal ini
Tabel 4.13
Rekapitulasi Tanggapan Respoden
Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No Pernyataan Skor
1 Pernyataan 1 385
2 Pernyataan 2 399
3 Pernyataan 3 354
4 Pernyataan 4 350
130
5 Pernyataan 5 369
Total Skor 1857
Rata-Rata 371
Minimum 350
Maksimum 399
Sumber: Data Kuesioner, 2022
responden sebesar 1.857, rata-rata skor sebesar 371. Skor terendah sebesar 350
mengetahui kelebihan dan segi harga. Skor tertinggi sebesar 399 pada
pernyataan 2 yaitu saya mengetahui the pucuk dari teman yang pernah
berikut :
= 1 x 5 x 100
= 500
Responden
131
= 5 x 5 x 100
= 2.500
= (2.500 – 500) / 5
= 400
Tabel 4.14
Kategori Variabel Keputusan Pembelian (Y)
tinggi. Hal ini karena total skor sebesar 1.857 berada pada interval 1.700 –
2.099.
132
dilakukan uji normalitas data. Data peneletian yang baik adalah data yang
memiliki normalitas pada distribusi error. Uji normalitas data dalam penelitian
ini dilakukan dengan uji kolmogrof-Smirnov (K-S). Jika Asymp. Sig pada
Output Kolmogrov- Smirnov lebih dari 0,05 (5%), maka data (nilai residual)
Smirnov kurang dari 0,05 (5%), maka data (nilai residual) terdistribusi tidak
normal. Adapun hasil uji normalitas disajikan pada tabel 4.14 dibawah ini :
Tabel 4.15
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Keputusan
Pembelian
N 100
Negative -.065
Pada tabel 4.15 diatas, diketahui bahwa Asymp. Sig pada uji
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200 > 0,05 (5%). Dengan demikian, maka dapat
normal. Selanjutnya secara grafis, hasil uji normalitas tersebut disajikan pada
Gambar 4.1
Grafik Histogram Uji Normalitas
Pada gambar 4.1 tersebut, dapat diketahui bahwa sebaran data berbentuk
simetris (rata kekanan dan kekiri) dan mengikuti garis diagonal. Maka dapat
dikatakan bahwa data memiliki nilai residual yang terdistribusi normal, sehingga
2. Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Bhouno dalam Sudirno
dan Suparto (2017: 92), jika nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥
10, maka dapat dikatakan variabel bebas tidak memiliki gejala multikolinearitas.
Tabel 4.16
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Produk .470 2.127
Pada tabel 4.16 diatas, diketahui bahwa nilai tolerance dari variabel
produk adalah sebesar 0,470 > 0,1, harga adalah sebesar 0,476 > 0,1, promosi
adalah sebesar 0,372 > 0,1 dan distribusi adalah sebesar 0,440 > 0,1. Sedangakan
nilai VIF produk sebesar 2,127 < 10, harga adalah sebesar 2,102 < 10, promosi
sebesar 2,685 < 10 dan distribusi adalah sebesar 2,272 < 10. Dengan demikian,
135
maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat korelasi sempurna antar variabel
bebas keragaman produk, harga, promosi dan distribusi, atau dapat disimpulkan
3. Uji Heterokedastisitas
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi
( 2018:94). Hasil uji heterokedastisitas, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas
bahwa titik-titik data menyebar baik diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y
serta titik-titik data tidak hanya mengumpul diatas dan dibawah, hal ini dapat
136
digunakan.
4. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model regresi apakah antara
Tabel 4.17
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
tabel 4.15 di atas, didapat nilai d (Durbin −Watson) = 1,989. Nilai dL dan dU
yang tertera di dalam tabel Durbin Watson untuk n = 100 dan k = 2 (jumlah
penelitian ini yang sesuai dengan tabel 4.16 adalah d > dU dimana 1,918> 1,715
(tidak terdapat autokorelasi positif) dan du < d < 4 – du dimana 1,715< 1,918<
137
dan distribusi) layak atau tepat (fit) terhadap variabel dependen (keputusan
Ftabel.
Tabel 4.16
Hasil Analisis Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 564.856 4 141.214 39.810 .000b
Residual 336.988 95 3.547
Total 901.843 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Distribusi, Produk, Harga, Promosi
nilai F sebesar 39,810 pada taraf signifikansi 5% dengan df=2 adalah df=n-k-l =
100-2-1= 97 maka diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,09. Hal tersebut menunjukan
bahwa pada tingkat signifikansi 5% Fhitung 39,810 > Ftabel 3,09. Artinya H0 ditolak,
maka kesimpulannya Berarti model yang dipilih yaitu keragaman produk, persepsi
138
pembelian.
Tabel 4.17
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.916 2.581 2.292 .000
Produk .234 .053 .159 2.649 .000
Harga -.416 -.299 -.307 -3.179 .000
Promosi .324 .151 .241 2.146 .000
Distribusi .546 .120 .419 4.535 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Output SPSS 24 (2022)
1. Konstanta (α) sebesar 5,916 dan bertanda positif. Artinya keputusan pembelian
bernilai 5,916 tanpa adanya pengaruh dari produk, harga, promisi dan
keputusan pembelian.
139
2. Koefisien regresi produk sebesar 0,234 dan bertanda positif. Artinya, produk
3. Koefisien regresi harga sebesar -0,426 dan bertanda negatif. Artinya, harga
4. Koefisien regresi promosi sebesar 0,324 dan bertanda positif. Artinya, promosi
6. Nilai residual (ε) artinya error bahwa kesalahan dalam memprediksi data
Tabel 4.19
Hasil Koefisien Determinasi Parsial
Coefficientsa
Correlations
Model Zero-order Partial Part
1 Produk .403 .266 .141
140
KD = r2 x 100%
= 0,4032x 100%
= 16,24%
KD = r2 x 100%
= 0,3642x 100%
= 13,24%
sebesar 13,24%
KD = r2 x 100%
= 0,4822x 100%
= 23,23%
KD = r2 x 100%
141
= 0,5832x 100%
= 33,98%
dan distribusi secara parsial terhadap keputusan pembelian. Uji t pada dasarnya
Tabel 4.20
Hasil Analisis Uji t Statistik
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.916 2.581 2.292 .000
Produk .234 .053 .159 2.649 .000
Harga -.416 -.299 -.307 -3.179 .000
Promosi .324 .151 .241 2.146 .000
Distribusi .546 .120 .419 4.535 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Output SPSS 25, (2022)
Df = n-2
= 100-2
= 98
Berdasarkan tabel 4.19 untuk uji hipotesis secara parsial adalah sebagai
berikut:
1. Variabel produk menunjukan nilai t hitung sebesar 2,649 dan t tabel sebesar 1,984
dengan tingkat signifikasi 5% maka t hitung 2,649 > t tabel 1,984 dan nilai
signifikansinya 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak. Hal ini berarti produk
hipotesis tersebut maka digunakan kurva uji dua pihak seperti berikut :
143
Gambar 4.3
Kurva Uji Dua Pihak
Produk Terhadap Keputusan Pembelian
2. Variabel harga menunjukan nilai t hitung sebesar -3,179 dan t tabel sebesar 1,984
dengan tingkat signifikasi 5% maka t hitung -3,179 > t tabel 1,984 dan nilai
signifikansinya 0,000 < 0,05 H0 diterima. Hal ini berarti harga tidak
3. Variabel promosi menunjukan nilai t hitung sebesar 2,146 dan t tabel sebesar 1,984
dengan tingkat signifikasi 5% maka t hitung 2,146 > t tabel 1,984 dan nilai
144
signifikansinya 0,000 < 0,05 H0 ditolak. Hal ini berarti promosi berpengaruh
4. Variabel distribusi menunjukan nilai t hitung sebesar 4,535 dan t tabel sebesar 1,984
dengan tingkat signifikasi 5% maka t hitung 4,535 > t tabel 1,984 dan nilai
signifikansinya 0,000 < 0,05 H0 ditolak. Hal ini berarti distribusi berpengaruh
Gambar 4.6
Kurva Uji Dua Pihak
Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian
4.2 Pembahasan
produk dengan total skor 2850 menunjukan bahwa produk berada dalam kategori
beberapa alasan antara lain teh pucuk terbuat dari bahan baku yang berkualitas
sehingga aman untuk di konsumsi dengan porsi yang sesuai konsumen dan juga
146
Sukahaji.
rata-rata yaitu merek produk teh pucuk memang sudah dikenal oleh hampir semua
pembuatan teh pucuk berkualitas, komposisi teh pucuk sesuai dengan apa yang
diharapkan masyarakat, dan pengemasan teh pucuk yang tidak pernah gagal dan
banyak menyukai teh pucuk karena produknya sendiri layak untuk di konsumsi
yang tinggi untuk mengkonsumsi teh pucuk. Bukan hanya itu karakteristik
responden juga turut diperhatikan, dalam penelitian ini pekerjaan di dominasi oleh
mahasiswa karena mahasiswa cenderung memiliki kebutuhan yang tinggi baik itu
pendiditan tinggi atau yang telah bekerja, hal tersebut dikarenakan pendidikan
Sedangkan skor dibawah rata-rata yaitu desain produk untuk teh pucuk
harum baik, teh pucuk dapat bertahan lama, teh pucuk layak dikonsumsi dari segi
kesehatan, teh pucuk layak dikonsumsi dari segi kemasan, dan juga citra merek
harga dengan total skor 922 menunjukan bahwa harga berada dalam kategori
Harga.
beberapa alasan antara lain harga produk teh pucuk terjangkau oleh konsumen
yang dimana juga harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan kualitas dari
rata-rata yaitu harga produk teh pucuk sesuai dengan rasanya dan harga produk
teh pucuk lebih murah dibanding dengan minuman teh dalam kemasan lainnya
yang cederung lebih terjangkau oleh konsumen menengah kebawa. Hal ini
padangan konsumen terhadap suatu nilai dari produk tersebut dan menganggap
bahwa dengan harga yang ditawarkan tergolong murah dan dapat dibandingkan
Sedangkan skor dibawah rata-rata yaitu harga produk teh pucuk sudah
promosi dengan total skor 1.453 menunjukan bahwa promosi berada dalam
kategori sangat baik. Promosi dikatakan tinggi dapat dilihat berdasarkan pada
beberapa alasan diantaranya promosi dengan penjualan tatap muka langsung lebih
langsung produk yang akan dibeli mulai dari segi tampilan produk, kualitas
produk, komposisi, dengan harga yang terjangkau mendapatkan porsi yang sesuai
kebutuhan.
rata-rata yaitu dengan penjualan yang sering dilakukan secara langsung membuat
masyarakat bisa jauh lebih mengenal terlebih teh pucuk sering menjadi sponsor
berbagai kegiatan atau event menjadi salah satu bentuk promosi yang baik.
Masyarakat akan lebih sering melihat dan akan tertarik untuk melakukan
pembelian. Hal ini mencerminkan bahwa promosi yang dilakukan secara sering
149
membeli.
didominasi oleh responden dengan pendidikan terakhir SMA Sederajat, baik itu
melanjutkan pada jenjang pendidikan tinggi atau yang telah bekerja, hal tersebut
Sedangkan skor dibawah rata-rata yaitu iklan teh pucuk mampu tersebar
distribusi dengan total skor 2.764 menunjukan distribusi berada dalam kategori
disebakabkan oleh beberapa alasan antara lain tersedianya tempat yang cukup luas
rata-rata yaitu akses transportasi mudah dijangkau, lahan parkir yang luas,
persaingan tinggi antar penjual, dan juga penjualan bebas tidak teratur oleh
150
didominasi oleh karyawan yang berumur 21-30 tahun, usia tersebut merupakan
berbelanja.
yang cukup luas apabila ada perluasan dikemudian hari dan daerah mendukung
berada dalam kategori tinggi. Keputusan pembelian dikatakan tinggi dapat dilihat
dan Evaluasi.
disebakabkan oleh beberapa alasan antara lain mengetahui produk teh pucuk dari
teman yang pernah mencobanya, selain itu teh pucuk merupakan minuman yang
rata-rata yaitu teh pucuk merupakan minuman yang pas untuk dijadikan teman
151
dalam mengisi waktu bersama-sama baik bersama teman, keluarga atau kerabat,
dijadikan minuman pelangkap yang pas. dan juga teh pucuk dapat direkomendasi
dari teman yang sudah pernah mencobanya. Hal ini mencerminkan bahwa tingkat
didominasi oleh karyawan yang berumur 21-30 tahun, usia tersebut merupakan
berbelanja.
pembelian teh pucuk harum setelah mengetahui kelebihan dari segi komposisinya,
kelebihan dari segi harga dan masyarakat merasa puas dan akan melakukan
Kecamatan Sukahaji
karena dengan kualitas produk yang baik maka dapat menumbuhkan keputusan
pembelian yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan koefisien
masyakat lebih cenderung akan membeli teh pucuk dengan jumlah yang banyak
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil Fitri Komalasari (2017) dengan
Penelitian ini selaras dengan teori yang dikemukanan oleh Garvin dalam
merupakan bagian penting dalam sebagian besar strategi pemasaran. Oleh karena
itu, pelaku usaha harus membuat keputusan yang tepat mengenai produk yang
di Kecamatan Sukahaji
keputusan pembelian yang rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan
keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan apabila harga itu baik maka keputusan
Victor P.K Lengkong dan Merlyn M. Karuntu (2017) dengan judul “ Analisis
Penelitian ini selaras dengan teori yang dikemukanan oleh Menurut Kotler
dan Armstrong (2016:62) Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayar
demikian penilaian harga suatu produk dikatakan mahal, murah atau biasa saja
dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu
karena dengan promosi yang baik dapat menumbuhkan keputusan pembelian yang
memiliki kontribusi yang kuat dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal
ini dikarenakan apabila promosi baik maka keputusan pembelian akan meningkat.
keputusan pembelian. Hal ini menunjukan bahwa promosi begitu penting bagi
konsumen, karena tanpa adanya promosi konsumen akan merasa bingung dalam
(2018) dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Produk, Harga, Lokasi, dan
pembelian yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan koefisien
bahwa distribusi begitu penting bagi konsumen, karena tanpa adanya distribusi
merata konsumen akan merasa bingung dalam menentukan produk yang hendak
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Sabda Dian Nurani
Konsumen (Besi di UD. Besi Aji). Sabda Dian Nurani Siahaan menjelaskan
Produk
16,24%
13,24%
Harga
Keputusan
23,23%
Pembelian
Promosi
157
33,98%
Distribusi
Gambar 4.6
Hasil penelitian
Keterangan :
1. Produk terhadap keputusan pembelian menghasilkan angka sebesar
sebesar 16,24%
23,23%
sebesar 33,98%.
158
BAB V
5.1 Kesimpulan
pembelian. Artinya bahwa, semakin tinggi produk, maka akan semakin tinggi
pembelian. Artinya bahwa, semakin tinggi harga, maka akan semakin rendah
5.2 Saran
penulis memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat
157
158
memiliki skor dibawah rata-rata, yaitu “Desain produk baik, teh pucuk dapat
betahan lama, teh pucuk layak dikonsumsi dari segi kesehatan, teh pucuk
layak dikonsumsi dari segi kemasan dan citra tehpucuk sudah baik di
teh pucuk harum belum sepenuhnya baik harus diperbaiki seperti mendesain
kembai untuk desain dari kemasan agar ada pembaharuan dari sebelumnya
agar membuat konsumenya tidak bosan, citra merek yang sudah baik harus
memiliki skor dibawah rata-rata, yaitu “harga produk teh pucuk lebh murah di
banding dengan minuman teh dalam kemasan yang lain, dan juga harga
melakukan keputusan pembelian setiap harga dari produk sesuai dengan harga
memiliki skor dibawah rata-rata, yaitu “iklan teh pucuk mampu tersebar
melibatkan masyarakat lebih menunjang rasa ingat yang kuat dari sisi
memiliki skor dibawah rata-rata, yaitu “distribusi teh pucuk mudah dijangkau,
cukup luas apabila ada perluasan dikemudian hari dan daerah mendukung
kebersihan mulai dari pembuatan dengan menggunakan bahas yang baik dan
kelebihan dari segi harga, dan merasa puas akanmelakukan pembelian ulang
pembaharuan dan perkembangan kembali untuk produk baik itu dari mulai
komposisi menggunakan bahan baku yang terbaik tidak akan merubah cita
dibanding rasa dengan harga dan produk yang seimbang masyarakat akan
6. Pada penelitian ini, penulis hanya meneliti faktor – faktor yang mempengaruhi
Aris Jatmika Diyatma. 2017. Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Instagram
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Saka Bistro, eProceeding of
Management. Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Telkom.
Dadang, L Suparto. 2019. Metode Penelitian Ekonomi Dan Bisnis Teori Dan
Aplikasi. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Majalengka.
161
162
Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program Ibm Spss.
Edisi 7. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.