Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Objek Penelitian

Penulis memilih objek dalam penelitian ini adalah pelanggan Toko

Smartphone Maha Cell di Kota Blitar. Toko ini melayani jual beli

smartphone berbagai merk. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

konsumen smartphone Oppo yang menjadi responden.

4.2 Statistik Deskriptif Penelitian

4.2.1 Statistik Deskriptif Responden

1. Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik berdasarakan jenis kelamin responden pada penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

Laki-Laki 23 37%

Perempuan 40 63%

Total 63 100%

Sumber data: data diolah, 2023

50
51

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas responden

dari penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan yakni sebanyak 40

responden atau 63% dari total sampel dalam penelitian ini, sedangkan

responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 23 responden atau 37%

dari total sampel dalam penelitian ini.

2. Deskripsi Responden Berdasarkan usia

Karakteristik berdasarkan usia responden pada penelitian ini dapat dilihat


pada tabel berikut
Tabel 4.2
Karakteristik Berdasarkan Usia responden

Usia Jumlah Responden Presentase

17-22 Tahun 27 43%

23-28 Tahun 21 33%

29-34 ahun 7 11%

> 34 Tahun 8 13%

Total 63 100%

Sumber data: data diolah, 2023

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas responden

dari penelitian ini adalah berusia 17-22 tahun yakni berjumlah 27

responden atau 43% dari total sampel dalam penelitian ini, lalu yang

berusia 23-28 tahun yakni berjumlah 21 responden atau 33% dari total

sampel dalam penelitian ini, responden yang berusia 29-34 tahun dengan

jumlah 7 responden atau 11% dari total sampel dalam penelitian ini

sedangkan responden yang berusia lebih dari 34 tahun berjumlah 8

responden atau 13% dari total sampel dari penelitian ini.


52

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan pada penelitian ini

disajikan pada tabel berikut

Tabel 4.3
Pekerjaan

Jabatan Jumlah Responden Presentase

Mahasiswa (i)/Pelajar 19 30%

Wiraswasta 18 29%

Ibu Rumah Tangga 14 22%

Pegawai
12 19%
Negeri/Swasta

Total 63 100%

Sumber data: data diolah, 2023

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas responden

dari penelitian ini pekerjaan sebagai mahasiswa(i)/pelajar yang berjumlah

19 responden atau 30% dari total sampel dalam penelitian ini, lalu

responden yang pekerjaan sebagai wiraswasta berjumlah 18 responden

atau 29% dari total sampel dalam penelitian ini. Sedangkan responden

yang pekerjaan sebagai ibu rumah tangga berjumlah 14 responden atau

22% dari total sampel dari penelitian ini, dan responden yang pekerjaan

sebagai pegawai negeri.swasta berjumlah 12 responden atau 19% dari total

sampel dalam penelitian ini.

4.2.2 Statistik Deskriptif Variabel


53

Statistik deskriptif variabel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KUALITAS PRODUK 63 24,00 40,00 34,7619 4,39470
HARGA 63 12,00 20,00 16,8571 2,08572
BRAND IMAGE 63 9,00 15,00 13,0635 1,67402
MINAT BELI 63 12,00 20,00 16,9365 2,16924
Valid N (listwise) 63
Sumber: Output SPSS, 2023

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa pada variabel kualitas

produk memiliki standar deviasi sebesar 4,39470, variabel harga memiliki

standar deviasi sebesar 2,08572, sedangkan untuk variabel brand image

memiliki standar deviasi sebesar 1,67402 dan variabel minat beli memiliki

standar deviasi sebesar 2,16924.

4.3 Deskripsi Jawaban Responden

Deskripsi hasil penelitian merupakan tanggapan responden yang mengisi

kuesioner mengenai “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Brand Image

Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Oppo Pada Maha Cell Kota Blitar".

Akan dilihat mengenai kecenderungan jawaban responden atas masing-

masing variabel penelitian. Kecenderungan jawaban responden ini dapat

dilihat dari bentuk statistik deskriptif dari masing-masing variabel. Analisis

deskriptif tersebut dijabarkankedalam Rentang Skala sebagai berikut :

RS = m - n

b
54

Keterangan :

RS = Rentang Skala

m = Jumlah skor tertinggi pada skala

n = Jumlah skor terendah pada skala

b = Jumlah kelas atau kategori yang dibuat

Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

RS = 5 - 1 = 0,8

Dengan demikian kategori skala dapat ditentukan sebagai berikut :

1,00 - 1,80 : Sangat rendah

1,81 - 2,60 : Rendah

2,61 - 3,40 : Sedang

3,41 - 4,20 : Tinggi

4,21 - 5,00 : Sangat tinggi

Dalam penelitian ini pemberian skor berdasarkan skala likert untuk

jawaban dari responden dapat diurutkan. Skor yang diberikan untuk

pernyataan variabel X adalah :

a. STS atau “Sangat Tidak Setuju” diberi skor =1

b. TS atau “Tidak Setuju” diberi skor =2

c. N atau “Netral” diberi skor =3

d. S atau “Setuju” diberi skor =4

e. SS atau “Sangat Setuju” diberi skor =5

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk (X1)


55

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kualitas produk (X1)

dapat dilihat dalam tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5
Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk
Indikator STS TS N S SS Rata-
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor Rata
Smartphone Oppo dapat - - - - 5 15 28 112 30 150 4.40
memberikan kenyamanan
pengguna secara maksimal
Smartphone Oppo memiliki fitur- - - - - 7 21 27 108 29 145 4.35
fitur yang menarik perhatian
Desain Smartphone Oppo menarik - - - - 7 21 25 100 31 155 4.38
Smartphone Oppo sesuai dengan - - - - 6 18 29 116 28 140 4.35
standar dan kualitas yang
ditawarkan
Smartphone Oppo dapat digunakan - - - - 7 21 22 88 34 170 4.43
lebih dari 5 tahun
Dalam mengakses, smartphone - - - - 9 27 31 124 23 115 4.22
Oppo memiliki kecepatan tinggi
Produk smartphone Oppo dapat - - - - 9 27 28 112 26 130 4.27
dipercaya
Saya merasa puas dengan kualitas - - - - 5 15 30 120 28 4.37
smartphone Oppo
Nilai Rata – rata variabel kualitas produk 4.35
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang dikembalikan

oleh responden, secara keseluruhan variabel kualitas produk dipersepsikan

responden sudah baik yang tercermin pada besarnya nilai rata-ratavariabel

kualitas produk sebesar 4.35 termasuk kategori sangat baik. Indikator

Smartphone Oppo dapat digunakan lebih dari 5 tahun mendapatkan nilai

rata-rata tertinggi yaitu sebesar 4.43 termasuk kategori sangat baik

sedangkan indikator dalam mengakses, smartphone Oppo memiliki

kecepatan tinggi merupakan penilaian kategori terendah dengan nilai rata-

rata 4.22 termasuk kategori sangat baik. Walaupun semua nilai indikator
56

variabel kualitas produk sudah tergolong dalam kategori sangat baik,

namun para penjual dalam kategori smartphone Oppo memiliki kecepatan

tinggi ini bisa di tingkatkan kembali kualitasnya, karena indikator tersebut

mempunyai nilai rata-rata paling rendah.

4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Harga (X2)

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai harga (X2) dapat

dilihat dalam tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6
Tanggapan Responden Terhadap Harga
Indikator STS TS N S SS Rata-
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor Rata
Smartphone Oppo memiliki harga - - - - 6 18 32 128 25 125 4.30
yang terjangkau
Harga dan kualitas Smartphone - - - - 5 15 39 156 19 95 4.22
Oppo setara
Manfaat yang dirasakan dari - - - - 7 21 37 148 19 95 4.19
menggunakan smratphone Oppo
sesuai dengan harga yang
dibayarkan
Kemampuan yang dimiliki - - - - 1 30 34 136 19 95 4.14
Smartphone Oppo sesuai dengan 0
harga yg dibayarkan
Nilai Rata – rata variabel harga 4.21
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang dikembalikan

oleh responden, secara keseluruhan variabel harga dipersepsikan

responden sudah baik yang tercermin pada besarnya nilai rata-ratavariabel

kualitas produk sebesar 4.21 termasuk kategori sangat baik. Indikator

Smartphone Oppo memiliki harga yang terjangkau mendapatkan nilai rata-

rata tertinggi yaitu sebesar 4.30 termasuk kategori sangat baik sedangkan

indikator kemampuan yang dimiliki Smartphone Oppo sesuai dengan


57

harga yg dibayarkan merupakan penilaian kategori terendah dengan nilai

rata-rata 4.14 termasuk kategori sangat baik. Walaupun semua nilai

indikator variabel harga sudah tergolong dalam kategori sangat baik,

namun para penjual dalam kategori kemampuan smartphone Oppo sesuai

yang dibayarkan ini bisa membayar dengan kemampuan smratphone Oppo

itu sendiri, karena indikator tersebut mempunyai nilai rata-rata paling

rendah.

4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Brand Image (X3)

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai brand image (X3) dapat

dilihat dalam tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7
Tanggapan Responden Terhadap Brand Image
Indikator STS TS N S SS Rata-
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor Rata
Smartphone Oppo identik dengan - - - - 5 15 24 96 34 170 4.46
baterai yang kuat dan tahan lama
Smartphone merk Oppo terkenal - - - - 7 21 35 140 21 105 4.22
dengan fitur kameranya yang
bagus
Smartphone merk Oppo didesain - - - - 4 12 31 124 28 140 4.38
dengan tampilan yang simpel dan
berkelas
Nilai Rata – rata variabel brand image 4.35
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang dikembalikan

oleh responden, secara keseluruhan variabel brand image dipersepsikan

responden sudah baik yang tercermin pada besarnya nilai rata-ratavariabel

kualitas produk sebesar 4.35 termasuk kategori sangat baik. Indikator

Smartphone Oppo identik dengan baterai yang kuat dan tahan lama

mendapatkan nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar 4.46 termasuk kategori


58

sangat baik sedangkan indikator Smartphone merk Oppo terkenal dengan

fitur kameranya yang bagus merupakan penilaian kategori terendah

dengan nilai rata-rata 4.22 termasuk kategori sangat baik. Walaupun

semua nilai indikator variabel brand image sudah tergolong dalam

kategori sangat baik, namun para penjual dalam kategori Smartphone

merk Oppo terkenal dengan fitur kameranya yang bagus ini bisa

meningkatkan kualitas kamera, karena indikator tersebut mempunyai nilai

rata-rata paling rendah.

4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli (Y)

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai minat beli (Y) dapat

dilihat dalam tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8
Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli
Indikator STS TS N S SS Rata-
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor Rata
Saya tertarik untuk membeli - - - - 1 39 34 136 16 80 4.05
smartphone Oppo karena lebih 3
unggul dibandingkan dari
smartphone lainnya
Saya bersedia merekomendasikan - - - - 9 27 35 140 19 95 4.16
produk smartphone Oppo kepada
orang lain
Saya memilih produk smartphone - - - - 5 15 21 84 37 185 4.51
Oppo karena sudah memenuhi
kebutuhan saya dalam
mengoperasikan berbagai aplikasi
yang membantu pekerjaan saya
dan dapat menyimpan data penting
saya
Saya mencari informasi lebih - - - - 7 21 35 140 21 105 4.22
lanjut tentang smartphone Oppo
Nilai Rata – rata variabel minat beli 4.23
Sumber : Data primer yang diolah, 2023
59

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang dikembalikan

oleh responden, secara keseluruhan variabel minat beli dipersepsikan

responden sudah baik yang tercermin pada besarnya nilai rata-ratavariabel

minat beli sebesar 4.23 termasuk kategori sangat baik. Indikator memilih

produk smartphone Oppo karena sudah memenuhi kebutuhan dalam

mengoperasikan berbagai aplikasi yang membantu pekerjaan dan dapat

menyimpan data penting yaitu sebesar 4.51 termasuk kategori sangat baik

sedangkan indikator bersedia merekomendasikan produk smartphone

Oppo kepada orang lain merupakan penilaian kategori terendah dengan

nilai rata-rata 4.05 termasuk kategori sedang. Walaupun semua nilai

indikator variabel harga sudah tergolong dalam kategori baik dan sangat

baik, namun para penjual dalam kategori bersedia merekomendasikan

produk smartphone Oppo kepada orang lain itu sendiri bisa lebih di

sosialisasikan sehingga semakin banyak orang yang merekomendasikan

smartphone Oppo ini, karena indikator tersebut mempunyai nilai rata-rata

paling rendah.

4.4 Hasil Uji Instrumen Data

4.4.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

variabel penelitian dalam kuesioner, Untuk tingkat validitas dilakukan

ujisignifikansi dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel,

jika nilai dari r hitung lebih besar dari r tabel maka data dinyatakan valid.

Hasil dari uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut


60

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk

Variabel Pernyataan Nilai R hitung Nilai R tabel Keterangan

P1 0.831 Valid

P2 0,848 Valid

P3 0,827 Valid

KUALITAS P4 0,762 Valid


PRODUK 0,209
P5 0,764 Valid
(X1)
P6 0,862 Valid

P7 0,833 Valid

P8 0,848 Valid

Sumber: data diolah, 2023

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa seluruh item dari

variabel Kualitas produk (X1) memiliki nilai R hitung yang lebih besar dari

R tabel (0,209) seluruh data dari variabel kualitas produk dinyatakan valid

dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian.

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Harga

Variabel Pernyataan Nilai R hitung Nilai R tabel Keterangan

HARGA P1 0,772 0,209 Valid


61

P2 0,893 Valid

(X2) P3 0.859 Valid

P4 0.813 Valid

Sumber: data diolah, 2023

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa seluruh item dari

variabel harga (X2) memiliki nilai R hitung yang lebih besar dari R tabel

(0,209) seluruh data dari variabel tenaga kerja dinyatakan valid dan dapat

digunakan sebagai bahan penelitian.

Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image

Variabel Pernyataan Nilai R hitung Nilai R tabel Keterangan

P1 0,901 Valid
BRAND
IMAGE P2 0,868 0,209 Valid

(X3)
P3 0,896 Valid

Sumber: data diolah, 2022

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa seluruh item dari

variabel Brand Image (X3) memiliki nilai R hitung yang lebih besar dari R

tabel (0,209) seluruh data dari variabel brand image dinyatakan valid dan

dapat digunakan sebagai bahan penelitian.

Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli

Variabel Pernyataan Nilai R hitung Nilai R tabel Keterangan

P1 0,809 Valid
MINAT BELI
0,209
(Y) P2 0,873 Valid
62

P3 0,797 Valid

P4 0,844 Valid

Sumber: data diolah, 2023

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa seluruh item dari

variabel Minat Beli (Y) memiliki nilai R hitung yang lebih besar dari R

tabel (0,209) seluruh data dari variabel minat beli dinyatakan valid dan

dapat digunakan sebagai bahan penelitian.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen

penelitian, pada uji ini setiap variabel dikatakan reliabel apabila nilai

Cronbach Alpha lebih dari 0,6, Berikut adalah hasil uji reliabilitas pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.13
Hasil Uji Relibilitas

Variabel Alpha-Cronbach Syarat Keterangan

Kualitas Produk 0,931 > 0,6 Reliabel

Harga 0,851 Reliabel


> 0,6
Brand Image 0,866 Reliabel
> 0,6
Minat Beli 0,849 Reliabel
> 0,6
Sumber: data diolah, 2023

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach untuk

semua variabel lebih dari 0,6. Maka seluruh variabel yang digunakan

tersebut dinyatakan reliabel dan layak digunakan sebagai alat

pengumpulan data.
63

4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan untuk menguji apakah sampel yang

diselidiki berdistribusi normal atau tidak, dalam uji ini model regresi yang

baik adalah ketika data berdistribusi secara normal. Dalam penelitian ini

pengujian normalitas menggunakan metode P-Plot yang dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas P-Plot

Sumber: Output SPSS, 2023


64

Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa data penelitian terlihat

menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Namun

ada beberapa data penelitian yang menjauh dari garis diagonal. Maka dapat

disimpulkan bahwa ada data terdistribusi secara normal dan layak

digunakan sebagai penelitian dan ada beberapa data yang kurang

terdistribusi secara normal sebagai penelitian.

4.5.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antar

variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independen (variabel bebas). Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan 0. Berikut adalah hasil dari uji

multikolonieritas yang dapat dilihat pada gambar berikut

Tabel 4.14
Hasil Uji Multikorelieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Tolera
Model B Std. Error Beta t Sig. nce VIF
1 (Constant) 1,283 1,319 ,972 ,335
KUALITAS ,136 ,065 ,275 2,083 ,042 ,281 3,558
PRODUK
HARGA ,219 ,120 ,211 1,820 ,074 ,364 2,750
BRAND ,555 ,157 ,428 3,542 ,001 ,334 2,993
IMAGE
a. Dependent Variable: MINAT BELI
65

Sumber: Output SPSS, 2023

Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa masing-masing

variabel yaitu kualitas produk, harga, dan brand image mempunyai nilai

tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi

multikolinieritas.

4.5.3 Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, terjadi ketidaksamaan variasi residual dari satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Pengujian ini menggunakan uji heterokodestisitas

metode Scatterplot, model regresi yang baik adalah yang tidak mengalami

heterokedastisitas, dalam scatterplot bisa dilihat bila titik-titik menyebar

dan tidak membentuk suatu pola tertentu maka dapat dikatakan tidak

mengalami heterokedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji

heterokedastisitas menggunakan scatterplot yang dapat dilihat pada gambar

berikut

Gambar 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas
66

Sumber: Output SPSS, 2023

Berdasarkan tersebut terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan

tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak

membentuk pola tertentu, Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.

4.6 Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Uji Analisis Regresi Linier Berganda digunakan jika variabel yang

digunakan dalam suatu penelitian lebih dari satu, uji ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas (X1, X2, dan X3) terhadap variabel

terikat (Y), berikut adalah hasil uji analisis regresi linier berganda yang

dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.15
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
67

1 (Constant) 1,283 1,319 ,972 ,335


KUALITAS ,136 ,065 ,275 2,083 ,042
PRODUK
HARGA ,219 ,120 ,211 1,820 ,074
BRAND IMAGE ,555 ,157 ,428 3,542 ,001
a. Dependent Variable: MINAT BELI
Sumber: Output SPSS, 2023

Berdasarkan tabel diatas tersebut dapat diketahui hasil persamaan dari

analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3+e

Y = 1,283 + 0,136X1 + 0,219X2 + 0,555X3 + 0,05

Berdasarkan nilai dari model regresi tersebut maka dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 1,283 artinya jika variabel kualitas produk (X1),

harga (X2), dan brand image (X3) adalah 0, maka minat beli yang

dihasilkan nilainya adalah 1,283 dengan asumsi variabel-variabel

lain yang dapat mempengaruhi minat beli dianggap tetap.

2. Koefisien regresi variabel kualitas produk (X1) sebesar 0,136

menyatakan bahwa setiap penambahan variabel kualitas produk

(X1) sebesar satuan, maka akan meningkatkan minat beli (Y)

produk Smartphone Oppo pada toko Maha Cell Kota Blitar sebesar

0,136 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.

3. Koefisien regresi variabel harga (X2) sebesar 0,219 menyatakan

bahwa setiap penambahan variabel harga (X2) sebesar satuan,

maka akan terjadi penurunan minat beli (Y) produk Smartphone


68

Oppo pada toko Maha Cell Kota Blitar sebesar 0,219 dengan asumsi

variabel lain bernilai tetap.

4. Koefisien regresi variabel brand image (X3) sebesar 0,555

menyatakan bahwa setiap penambahan variabel brand image (X3)

sebesar satuan, maka akan meningkatkan minat beli (Y) produk

Smartphone Oppo pada toko Maha Cell Kota Blitar sebesar 0,555

dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.

4.7 Uji Hipotesis

4.7.1 Uji Signifikasi Parsial (Uji T)

Uji Signifikasi Parsial atau biasa disebut sebagai Uji T adalah uji yang

digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas (X1, X2 dan X3)

terhadap variabel terikat (Y), uji ini dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai signifikasi dari setiap variabel kurang dari 0,05 dan

nilai t hitung lebih besar daripada t tabel, berikut adalah hasil uji signifikasi

parsial dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.16
Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,283 1,319 ,972 ,335
KUALITAS ,136 ,065 ,275 2,083 ,042
PRODUK
HARGA ,219 ,120 ,211 1,820 ,074
69

BRAND IMAGE ,555 ,157 ,428 3,542 ,001


a. Dependent Variable: MINAT BELI
Sumber: Output SPSS, 2023

Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan nilai signifikasi dari

setiap variabel kurang dari 0,05 dan nilai t hitung lebih besar daripada t

tabel, untuk mengetahui nilai t tabel dapat menggunakna rumus:

t tabel = t (a / 2 ; n – k-1)

a = 5%

t = (0,05 / 2 ;63 – 4-1)

t = 0,025 ;58

t = 2,001

Jadi nilai dari t tabel adalah sebesar 2,001

Berdasarkan tabel diatas maka penjelasan dari Uji T dari masing-

masing variabel adalah sebagai berikut:

1. Variabel kualitas produk (X1) memiliki nilai signifikan 0.042 nilai

tersebut lebih kecil daripada 0,05 dan nilai t hitung adalah sebesar 2,083

nilai tersebut lebih besar daripada t tabel yakni sebesar 2,001 maka

dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh dan

signifikan terhadap minat beli konsumen.

2. Variabel harga (X2) memiliki nilai signifikan 0.074 nilai tersebut lebih

besar daripada 0,05 dan nilai t hitung adalah sebesar 1,820 nilai tersebut

lebih kecil daripada t tabel yakni sebesar 2,001 maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada pengaruh positif secara signifikan antara harga kerja

terhadap minat beli konsumen.


70

3. Variabel brand image (X3) memiliki nilai signifikan 0.001nilai tersebut

lebih kecil daripada 0,05 dan nilai t hitung adalah sebesar 3,542 nilai

tersebut lebih besar daripada t tabel yakni sebesar 2,001 maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara brand image terhadap

minat beli konsumen secara positif dan signifikan.

4.7.2 Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Uji signifikansi simultan (Uji F) dilakukan untuk membuktikan apakah

secara bersama-sama variabel bebas (X1, X2 dan X3) berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat (Y), uji ini dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai signifikasi kurang dari 0,05 dan nilai f hitung lebih

besar daripada f tabel, berikut adalah hasil Uji F yang dapat dilihat pada

tabel berikut

Tabel 4.17
Hasil Uji Siginifikasi Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 207,734 3 69,245 48,630 ,000b
Residual 84,012 59 1,424
Total 291,746 62
a. Dependent Variable: MINAT BELI
b. Predictors: (Constant), BRAND IMAGE, HARGA, KUALITAS PRODUK
Sumber: Output SPSS, 2023

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi sebesar 0,000

nilai tersebut lebih kecil dari 0,05.

Untuk menentukan F tabel pada penelitian ini dengan jumlah variabel

yang diteliti (K) = 4 dan sejumlah responden (n) = 63. Tingkat signifikan
71

yang digunakan sebesar 5% (0,05) dan untuk menentukan nilai df (n1) atau

degree of freedom pembilang dengan rumus:

df(n1) = K-1

df(n1) = 4-1

df (n1) = 3

jadi nilai dari df (n1) = 3

sedangkan untuk menentukan nilai df (n2) atau degree of freedom

penyebut dengan rumus:

df(n2) = n – K

df (n2) =63 – 4

df (n2) = 59

Jadi nilai dari df (n2) adalah 59, maka ditemukan nilai dari f tabel adalah

2,76 sedangkan nilai dari f hitung adalah sebesar 48,630 maka diketahui

nilai F hitung lebih besar dari pada f tabel, maka hal tersebut membuktikan

bahwa terdapat pengaruh antara kualitas produk (X1), harga (X2), dan brand

image (X3) secara bersamaan terhadap minat beli (Y) secara positif dan

signifikan.

4.7.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur kemampuan

variabel-variabel independen yaitu kualitas produk, harga, dan brand image

dalam menjelaskan variasi dependen yaitu minat beli. Hasil uji koefisien

determinasi dapat dilihat pada kolom adjusted R square, yang dapat dilihat

pada tabel berikut


72

Tabel 4.18
Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,844 ,712 ,697 1,19328
a. Predictors: (Constant), BRAND IMAGE, HARGA, KUALITAS
PRODUK
b. Dependent Variable: MINAT BELI
Sumber: Output SPSS, 2023

Berdasarkan tabel diatashasil uji koefisien determinasi (R2) adalah 0,712.

Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh persepsi

kualitas produk, harga dan brand image terhadap minat beli dengan cara

menghitung Koefisien Determinasi dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

KD = R2 x 100%

KD = 0,712 x 100%

KD = 71,2%

Angka tersebut mempunyai arti yaitu variabel kualitas produk, harga, dan

brand image mempunyai pengaruh sebesar 71,2% terhadap minat beli

konsumen..

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian

4.8.1 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli

Berdasarkan hasil pengujian hipotesisi menunjukkan bahwa

variabel kualitas produk (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel minat beli (Y). Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji t
73

dengan nilai t hitung sebesar 2,083 dengan nilai signifikansi sebesar 0,042

lebih kecil dari 0,05, dan nilai koefisien mempunyai nilai positif sebesar

0,136. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial mempunyai pengaruh

yang signifikan antara kualita produk dengan minat beli dengan kata lain

hipotesis diterima. Hal ini sesuai dengan teori Kotler dan Keller

(2016:164) yang menyatakan kualitas produk adalah bahwa kualitas

produk merupakan suatu kemampuan produk dalam melakukan fungsi

fungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian,

yang diperoleh produk dengan secara keseluruhan.

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk

memuaskan semua kebutuhan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan konsumen. Kualitas produk adalah kemampuan untuk suatu

produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan,

keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta atribut

lainnya. Hal ini kualitas produk pada Smarphone Oppo di Maha Cell Kota

Blitar sangat berpengaruh pada minat konsumen untuk membelinya. Dari

pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan

Kemampuan suatu produk untuk menjalankan fungsinya dengan

mempertimbangkan berbagai aspek seperti keandalan, daya tahan, nilai

kenyamanan, kebutuhan perbaikan, dan nilai lainnya juga harus

dipertimbangkan.

Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu Taopik Hidayat (2022)

dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli (Studi


74

Kasus Pada Smartphone Samsung di Neo Komunika)“ dimana hasil pada

penelitian ini menyebutkan kualitas produk berpengaruh secara signifikan

terhadap minat beli pada Smartphone Samsung di Neo Komunika.

Didukung juga penelitian terdahulu Netti Natarinda Marpaung (2020)

dengan judul “Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap

Minat Beli Sepatu Ando (Studi Kasus Di Kota Bekasi)” dimana hasil dari

penelitian ini menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat beli Sepatu Ando.

4.8.2 Pengaruh HargaTerhadap Minat Beli


Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel

harga (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli (Y) dan tidak

signifikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil statsitik uji t dengan nilai t

hitung sebesar 1,820 dengan nilai signifikansi sebesar 0,074 lebih besar dari

0,05, dan nilai koefisien mempunyai nilai positif sebesar 0,219. Hal ini

menunjukkan bahwa secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan

antara harga dengan minat beli dengan kata lain hipotesis ditolak. Hal ini

terjadi dikarenakan pada pengisian kuesioner pada salah satu indikator yang

mendapatkan nilai rendah. Hal ini sesuai dengan teori Kotler dan

Armstrong (2008) harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas

sebuah produk atau jasa, atas jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas

manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa

tersebut. Perusahaan dapat menetapkan harga mahal untuk

membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu, harga


75

murah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of

value). Hal ini sesuai dengan indikator harga itu sendiri dimana kesesuaian

harga dengan kualitas produk harga sering dijadikan sebagai indikator

kualitas bagi konsumen orang sering memilih harga yang lebih tinggi

diantara dua barang karena mereka melihat adanya perbedaan kualitas.

Apabila harga lebih tinggi orang cenderung beranggapan bahwa kualitasnya

juga lebih baik.

Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu Cici Suasti Ningsih dan

Lik Anah (2021) dengan judul “Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk,

dan Harga Terhadap Minat Beli Produk Oriflame (Studi Kasus Pada

Mahasiswa di Universitas Hasyim Ars’ari Jombang)“ dimana hasil pada

penelitian ini harga berpengaruh terhadap minat beli produk Oriflame.

Didukung juga penelitian terdahulu Sri Murdiana dan Rizqon Hoeroni

(2021) dengan judul “Pengaruh celebrity endorser, kualitas produk dan

Harga terhadap minat beli skincare MS glow (studi kasus pada konsumen

MS glow cikarang official)” dimana hasil dari penelitian ini adalah harga

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap minat beli skincare MS glow.

4.8.3 Pengaruh Brand ImageTerhadap Minat Beli

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel

brand image (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

minat beli (Y). Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji t dengan nilai t

hitung sebesar 3,542 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari

0,05, dan nilai koefisien mempunyai nilai positif sebesar 0,555. Hal ini
76

menunjukkan bahwa secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

antara brand image dengan minat beli dengan kata lain hipotesis diterima.

Hal ini sesuai dengan teori Kotler & Keller dalam Abie D.C (2022) brand

image menggambarkan sifat ekstrinsik produk atau layanan, termasuk cara-

cara dimana brand berusaha untuk memenuhi kebutuhan psikologis atau

sosial pelanggan, mereka juga mengemukakan bahwa brand image

merupakan respon mengenai apa yang dipikirkan oleh konsumen terhadap

suatu merek. Perusahaan harus memiliki merek yang berbeda dengan

pesaingnya, begitu pula dengan brand image yang tertanam di benak

pelanggan. Karena brand image merupakan salah satu hal yang dilihat

pertama kali oleh pelanggan sebelum melakukan pembelian atau pemilihan

produk. Brand image merupakan pemahaman pelanggan mengenai merek

secara keseluruhan. Kepercayaan pelanggan terhadap suatu merek tertentu

dan bagaimana pelanggan memandang suatu merek. Hal ini seperti yang

terjadi pada kosumen yang akan membeli Smartphone Oppo di Maha Cell

Kota Blitar.

Didukung juga teori dari Kotler dan Keller (2012:768), yang menyatakan

Brand image sebagai sekumpulan persepsi dan kepercayaan yang dimiliki

oleh pelanggan terhadap suatu brand yang direfleksikan melalui asosiasi-

asosiasi yang ada dalam ingatan pelanggan. Oleh sebab itu konsumen yang

akan membeli suatu barang seperti Smartphone mereka akan meliat

bagaimana track record dari produk tersebut secara detail. Hal ini sangat

mempengaruhi minat beli konsumen terhadap suatu barang.


77

Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu Nopera Pronika, Junaidi, dan

Yadi Maryadi (2020) dengan judul “Pengaruh Brand Image Terhadap Minat

Beli Produk Kosmetika Wardah Di Kota Pagar Alam (Studi Pada

Masyarakat Pengguna Kosmetika Wardah Di Kecamatan Pagar Alam Utara

Kota Pagar Alam). “ dimana hasil pada penelitian ini menyebutkan brand

image berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli produk kosmetika

wardah di Kota Pagar Alam. Didukung juga penelitian terdahulu Indah Dwi

karyati dan Ati Mustikasari (2019) dengan judul “Pengaruh Brand Image

Terhadap Minat Beli Pada Produk Nature Republic Aloe Vera Di Bandung”

dimana hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa brand image

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli pada Produk nature

republic aloe vera di Bandung.

4.8.4 Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Brand Image erhadap Minat

Beli Produk Smartphone Oppo

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel

kualitas produk, harga dan brand image (X) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel minat beli (Y) secara simultan. Hal ini

dibuktikan dengan hasil nilai dari f tabel adalah 2,76 sedangkan nilai dari f

hitung adalah sebesar 48,630 maka diketahui nilai F hitung lebih besar dari

pada f tabel. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan antara kualitas produk, harga dan brand image

dengan minat beli dengan kata lain hipotesis diterima.


78

Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu Cici Suasti Ningsih dan Lik

Anah (20201) dengan judul “Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk, dan

Harga Terhadap Minat Beli Produk Oriflame (Studi Kasus Pada Mahasiswa

di Universitas Hasyim Ars’ari Jombang). “ dimana hasil pada penelitian ini

menyebutkan brand image, kualitas produk dan harga berpengaruh secara

signifikan terhadap minat beli produk Oriflame.

.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang

telah disajikan pada bab sebelumnya, maka penulis menaikan beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli secara parsial.

2. Variabel harga tidak berpengaruh terhadap minat beli secara parsial.

3. Variabel brand image berpengaruh signifikan terhadap minat beli secara

parsial.

4. Terdapat Pengaruh antara kualitas produk, harga dan brand image terhadap

minat beli secara simultan.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran

yang dijelaskan sebagai berikut :

72
73

1. Bagi Toko Maha Cell Kota Blitar diharapkan penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan masukan ataupun sebagai bahan pertimbangan

untuk tetap meningkatkan minat beli konsumen, karena dengan

meningkatnya minat beli maka visi, misi, dan tujuan perusahaan bisa

tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dari hasil penelitian ini didapat

beberapa saran yang bisa dikemukakan oleh penulis, yaitu:

a. Berdasarkan variabel kualitas produk, pada penelitian ini sudah

menunjukkan hasil bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap

minat beli. Saran dari peneliti lebih ditingkatkan lagi kualitas

produk agar minat beli konsumen semakin menigkat.

b. Berdasarkan variabel harga, hal ini sebenarnya tidak terlalu

merugikan bagi toko Maha Cell Kota Blitar karena meskipun

harga Smartphone Oppo mahal atau murah konsumen akan tetap

membeli produk tersebut. Hal ini dikarenakan konsumen lebih

melihat kualitas produk dan brand image. Sebaiknya untuk harga

bisa di pertimbangkan agar harga rendah tetapi kualitas produk

tetap baik.

c. Berdasarkan variable brand image, untuk peningkatan brand

image pada produk Smartphone Oppo lebih ditingkatkan lagi

sehingga minat beli produk tersebut semakin tinggi.


74

2. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi dan pedoman

untuk penelitian yang akan datang, penulis berharap pada penelitian

selanjutnya dapat menggunakan variabel-variabel lain terkait minat beli.


75

LAMPIRAN

Correlations
TOTAL
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 X1
** ** ** ** ** ** **
P1 Pearson Correlation 1 ,798 ,724 ,555 ,599 ,611 ,589 ,599 ,831**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
P2 Pearson Correlation ,798** 1 ,721** ,561** ,574** ,598** ,616** ,719** ,848**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
P3 Pearson Correlation ,724** ,721** 1 ,494** ,574** ,647** ,659** ,609** ,827**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
** ** ** ** ** ** **
P4 Pearson Correlation ,555 ,561 ,494 1 ,560 ,657 ,568 ,628 ,762**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
** ** ** ** ** ** **
P5 Pearson Correlation ,599 ,574 ,574 ,560 1 ,617 ,492 ,600 ,764**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
P6 Pearson Correlation ,611** ,598** ,647** ,657** ,617** 1 ,817** ,709** ,862**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
P7 Pearson Correlation ,589** ,616** ,659** ,568** ,492** ,817** 1 ,724** ,833**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
** ** ** ** ** ** **
P8 Pearson Correlation ,599 ,719 ,609 ,628 ,600 ,709 ,724 1 ,848**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
** ** ** ** ** ** ** **
TOTAL Pearson Correlation ,831 ,848 ,827 ,762 ,764 ,862 ,833 ,848 1
X1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
76

Correlations
P1 P2 P3 P4 TOTAL X2
P1 Pearson Correlation 1 ,643** ,506** ,426** ,772**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63
** ** **
P2 Pearson Correlation ,643 1 ,734 ,623 ,893**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63
** ** **
P3 Pearson Correlation ,506 ,734 1 ,635 ,859**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63
** ** **
P4 Pearson Correlation ,426 ,623 ,635 1 ,813**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63
TOTAL X2 Pearson Correlation ,772** ,893** ,859** ,813** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63 63
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
P1 P2 P3 TOTAL X3
** **
P1 Pearson Correlation 1 ,655 ,741 ,901**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63
** **
P2 Pearson Correlation ,655 1 ,657 ,868**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63
P3 Pearson Correlation ,741** ,657** 1 ,896**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63
** ** **
TOTAL X3 Pearson Correlation ,901 ,868 ,896 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 63 63 63 63
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
77

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,931 8

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,851 4

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,866 3

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,849 4
78

Anda mungkin juga menyukai