Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Responden

Sampel dalam penelitian ini pelanggan Pengguna Kartu Selluler

Telkomsel pada Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Penelitian ini

menggunakan sampel sebanyak 96 responden. Sampel penelitian ini

diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria

responden sedang menggunakan atau pernah menggunakan kartu selluler

Telkomsel dan Responden mahasiswa fakultas ekonomi Universitas

Semarang.

Dengan kuesioner yang telah diisi oleh responden didapat data

identitas responden. Responden berusia 19 tahun hingga 25 tahun dengan

program studi S1 Manajemen dan S1 Akuntansi. Penelitian dilakukan

pada saat Ujian Akhir Semester (UAS), karena banyaknya mahasiswa

fakultas ekonomi program studi d3 manajemen perusahaan telah lulus

dan sedang tidak mengikuti ujian maka tidak ada mahasiswa d3

manajemen perusahaan yang berpartipasi dalam pengisian kuesioner

penelitian ini.

51
52

4.1.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Identitas responden dapat diketahui dari faktor usia, penentuan

banyaknya kelas dan panjang kelas pada tabel usia responden ditentukan

dengan rumus Sturges (Sugiyono, 2017), sebagai berikut :

1. Banyaknya Kelas (k) = 1 + 3,3 log (n)

= 1 + 3,3 log (96)

= 7,5709 dibulatkan menjadi 7

2. Jangkauan (R) = data terbesar – data terkecil

= 25 – 19

=6

3. Panjang Kelas (p) = R/k

= 6/7

= 0.857 dibulatkan menjadi 1


53

Tabel 4. 1

Kategori Responden Berdasarkan Usia

no Usia Jumlah Presentase (%)


1 19 7 7.29
2 20 7 7,29
3 21 45 46,87
4 22 28 29,18
5 23 7 7,29
6 24 1 1,04
7 25 1 1,04
Total 96 100
Sumber : Data Primer yang diolah tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa usia responden sangat

beragam. responden yang paling banyak menggunakan kartu selluler

telkomsel dengan jumlah responden sebanyak 46,87%. Hal tersebut

menunjukan bahwa yang menjadi pengguna kartu telkomsel selluler sebagian

besar berusia muda. Dengan perkembangan jaman yang semakin maju

menjadikan para pelanggan yang berusia muda harus selalu mengetahui

berita-berita terbaru menggunakan sosial media mengenai gaya hidup, tren

terbaru dsb. Hal ini yang menjadikan pelanggan yang berusia muda memiliki

keinginan yang tinggi untuk melakukan pembelian Kartu Selluler Telkomsel.


54

4.1.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden akan dibedakan ke dalam kategori laki-laki dan

perempuan. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner didapat jumlah

responden laki-laki dan perempuan sebagai berikut :

Tabel 4. 2
Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
1 Laki-Laki 48 50
2 Perempuan 48 50
Total 96 100
Sumber : Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden laki-laki

dan perempuan seimbang dengan presentase masing-masing 50%. Hal ini

disebabkan karena pada saat pembagian kuesioner dilakukan secara acak

kepada pengguna dan pernah menggunakan kartu selluler Telkomsel yang

berada dilingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang .

4.1.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Program Studi

Responden akan dibedakan ke dalam kategori program studi

S1 Manajemen dan S1 Akuntansi Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner

didapat jumlah responden S1 Manajemen dan S1 Akuntansi sebagai

berikut :
55

Tabel 4.3

Kategori Responden Berdasarkan program Studi yang diambil

No Program Studi Jumlah Presentase (%)


1 S1 Manajemen 66 68,75
2 S1 Akuntansi 30 31,25
Total 96 100
Sumber : Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden

Pengguna Kartu Selluler Telkomsel di Fakultas Ekonomi Universitas

Semarang terbanyak adalah Jurusan S1 Manajemen. Hal tersebut

dikarenakan jumlah mahasiswa S1 Manajemen yang berada di Universitas

Semarang lebih banyak daripada program studi lainnya.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Data Kuantitatif

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh 96 Responden

melalui penyebaran kuisioner yang masing-masing variabel terdiri dari

beberapa item kuisioner untuk mengetahui persepsi umum responden

mengenai variabel yang diteliti akan didasarkan pada rentang skor

jawaban.

Hal ini untuk medapatkan gambaran mengenai responden dalam

penelitian ini dan khususnya mengenai variabel-variabel penelitian ini

dan khususnya mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan.


56

4.2.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui jawaban

responden terhadap variabel Kualitas Produk, Harga, Promosi dan

Keputusan Pembelian . Mengetahui bagaimana tanggapan responden

terhadap masing-masing variabel yang dikelompokkan dalam satu

kategori skor yang akan digunakan untuk rentang skala.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui tanggapan dari

masing-masing indikator dari setiap variabel (Sugiyono, 2017), sebagai

berikut :

RS= Skor tertinggi − Skor terendah

banyak kelas

Penilaian untuk hasil kuesioner yaitu skor terendahnya 1 dan skor

tertingginya 5, sehingga perhitungannya menjadi sebagai berikut :

RS = 5 – 1 = 0,8
5
Standar untuk kategori lima kelas tersebut adalah :

1,00 – 1,80 = sangat rendah atau sangat tidak baik

1,81 – 2,60 = rendah atau tidak baik

2,61 – 3,40 = sedang atau cukup

3,41 – 4,20 = tinggi atau baik

4,21 – 5,00 = sangat tinggi atau sangat baik


57

Berdasarkan kategori diatas kemudian dapat digunakan untuk

menentukan jumlah responden yang memiliki kategori-kategori diatas.

4.2.2.1 Analisis Deskripsi Variabel Kualitas Produk (X1)

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai

jawaban responden terhadap item-item yang digunakan untuk

mengukur variabel Kualitas Produk, sebagai berikut :

Tabel 4.4

Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk

no Pertanyaan indicator Skor Rata-Rata


STS TS CS S SS Jumlah Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) Skor Sampel
1 Kualitas produk yang - - 8 41 47 96 4,32
diberikan oleh kartu - - 16 164 235 415
selluler Telkomsel
mempunyai keunggulan
yang sangat baik
dibandingkan dengan
produk kartru selluler
lainnya.
2 Kualitas produk yang - - 6 51 39 96 4,34
diberikan pada alternatif - - 18 204 195 417
pilihan produk lain sama
baiknya.
3 Kualitas produk kartu - - 6 51 39 96 4,34
selluler Telkomsel dapat - - 18 204 195 417
bersaing dengan produk
lain.
Rata-Rata Angka Indeks 4,33
(Sangat Baik)
Sumber : Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa rata-rata angka

indek tanggapan responden diperoleh sebesar 4,33 yang masuk

dalam kategori sangat baik. Dikatakan sangat baik karena


58

“kualitas sinyal yang dihasilkan oleh kartu selluler Telkomsel

dimanapun berada selalu full sinyal”, sehingga dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar pelanggan setuju terhadap kualitas produk

kartu selluler Telkomsel yang sangat baik.

4.2.2.2 Analisis Deskripsi Variabel Harga (X2)

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran

mengenai jawaban responden terhadap item-item yang digunakan

untuk mengukur variabel harga, sebagai berikut :

Tabel 4.5
Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga
No Pertanyaan indicator Skor Rata-Rata
STS TS CS S SS Jumlah Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) Skor Sampel
1 Harga kartu selluler - 2 16 63 15 96 3,94
Telkomsel terjangkau - 4 48 252 75 379
2 Harga kartu selluler 1 2 19 60 14 96 3,87
Telkomsel bisa 1 4 57 240 70 372
dibandingkan dengan
produk kartu selluler lain.
3 Harga kartu selluer - 2 17 53 24 96 4,03
Telkomsel sesuai dengan - 4 51 212 120 387
kualitas produknya.
4 Harga kartu selluler - 1 15 64 16 96 3,98
Telkomsel sesuai dengan - 2 45 256 80 383
manfaat produknya.
Rata-Rata Angka Indeks 3,95
( Baik)
Sumber : Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa Rata-rata angka

indek tanggapan responden diperoleh sebesar 3,95 yang masuk

dalam kategori baik. Dikatakan baik karena “Harga yang

ditawarkan pada Kartu Selluler Telkomsel sesuai dengan kualitas

yang diperoleh”, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian


59

besar pelanggan merasa puas dengan harga yang ditawarkan oleh

Kartu selluler Telkomsel. Meskipun banyak pelanggan yang

merasa setuju terhadap harga yang diberikan namun masih

terdapat beberapa responden yang masih merasa tidak setuju dan

merasa tidak puas dengan harga yang diberikan oleh telkomsel.

4.2.2.3 Analisis Deskripsi Variabel Promosi (X3)

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran


mengenai jawaban responden terhadap item-item yang digunakan
untuk mengukur variabel Promosi, sebagai berikut :

Tabel 4.6
Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi
No Pertanyaan indicator Skor Rata-Rata
STS TS CS S SS Jumlah Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) Skor Sampel
1 Promosi kartu selluler - 1 17 53 24 96 4,01
Telkomsel memiliki - 2 51 212 120 385
reputasi yang baik dari
mulut ke mulut (Word Of
Mouth)
2 Kartu selluler Telkomsel 1 2 14 55 24 96 4,03
memiliki banyak 1 4 42 220 120 387
penawaran Promosi yang
menarik.
3 Promosi kartu selluler - 1 15 47 33 96 4,16
Telkomsel memiliki iklan - 2 45 188 165 400
di berbagai media.
4 Promosi kartu selluler 2 5 13 54 22 96 3,92
Telkomsel memberikan 2 10 39 216 110 377
kebutuhan yang
sebenarnya bukan hanya
penawaran saja.
Rata-Rata Angka Indeks 4,03
( Baik)
Sumber : Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rata-

rata angka indek tanggapan responden diperoleh sebesar 4,03


60

yang masuk dalam kategori baik. Dikatakan baik karena

“Promosi yang dilakukan dari mulut kemulut (WOM) berhasil

mempengaruhi orang lain ” dan “ Iklan yang dilakukan kartu

selluler telkomsel banyak yang tujuannya untuk lebih menarik

minat konsumen”, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar pelanggan terpengaruh oleh promosi yang ditawarkan oleh

Kartu selluler Telkomsel.

4.2.2.4 Analisis Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran


mengenai jawaban responden terhadap item-item yang digunakan
untuk mengukur variabel Keputusan Pembelian, sebagai berikut :
Tabel 4.7
Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
No Pertanyaan indicator Skor Rata-
STS TS CS S SS Jumlah Jumlah Rata
(1) (2) (3) (4) (5) Skor Sampel
1 saya yakin (mantap) untuk 3 3 15 54 21 96 3,90
membeli kartu selluler Telkomsel. 3 6 45 216 105 375
2 saya sudah terbiasa menggunakan 1 7 10 49 29 96 4,02
kartu selluler Telkomsel. 1 14 30 196 145 386
3 Saya bersedia memberikan 2 5 13 54 22 96 3,92
rekomendasi untuk membeli kartu 2 10 39 216 110 377
selluler Telkomsel kepada orang
lain.
4 saya akan membeli ulang kartu 2 7 16 44 27 96 3,90
selluler Telkomsel. 2 14 48 176 135 375
Rata-Rata Angka Indeks 3,93
(Baik)
Sumber : Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa rata-rata angka indek

tanggapan responden diperoleh sebesar 3,93 yang masuk dalam

kategori baik. dikatakan baik karena “ pelanggan akan membeli dan


61

merekomendasikan kartu selluler Telkomsel kepada orang lain” dan

“pelanggan sudah teerbiasa menggunakan kartu selluler

Telkomsel”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelanggan merasa

yakin membeli kartu selluler Telkomsel.

4.3 Uji Instrumen

Uji instrument dalam penelitian ini berupa Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau tidaknya

indikator sebagai alat ukur variabel. Pengujian dilakukan dengan

melakukan korelasi person antar skor jawaban responden di setiap

pertanyaan dengan skor total jawaban responden. Indikator dinyatakan

valid apabila r hitung > r tabel. Nilai r tabel dihitung dengan rumus df

(degree off freedom) = n – 2.

Ketentuan r tabel :

df = n – 2

= 96 – 2

= 94 ( 0,1689)
62

Tabel 4.8
Hasil uji validitas
no Indikator r Hitung r Tabel Keterangan
1 Kualitas Produk (X1)
1. Indikator 1 0,820 0,1689 Valid
2. Indikator 2 0,843 0,1689 Valid
3. Indikator 3 0,772 0,1689 Valid
2 Harga (X2)
1. Indikator 1 0,719 0,1689 Valid
2. Indikator 2 0,795 0,1689 Valid
3. Indikator 3 0,772 0,1689 Valid
4. Indikator 4 0,728 0,1689 Valid
3 Promosi (X3)
1. Indikator 1 0,718 0,1689 Valid
2. Indikator 2 0,645 0,1689 Valid
3. Indikator 3 0,701 0,1689 Valid
4. Indikator 4 0,668 0,1689 Valid
4 Keputusan Pembelian (Y)
1. Indikator 1 0,886 0,1689 Valid
2. Indikator 2 0,778 0,1689 Valid
3. Indikator 3 0,819 0,1689 Valid
4. Indikator 4 0,902 0,1689 Valid
Sumber Data : Data Primer yang diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa indikator yang

digunakan oleh Kualitas produk, harga, Promosi dan Keputusan

Pembelian dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur indikator

karena mempunyai koefisien korelasi r hitung lebih besar dari r tabel =

0,1689 ( nilai r tabel untuk n = 94 ).


63

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan sebagai alat untuk mengukur kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu apabila diajukan pertanyaan yang sama. Uji

reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach Alpha (α) masing-

masing variabel. Apabila Cronbach Alpha > 0,60 maka indikator dari

variabel dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya sebagai alat ukur

variabel. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach >< Standar Keterangan

ALpha Realibilitas

Kualitas Produk (X1) 0,741 > 0,60 Reliabel

Harga (X2) 0,747 > 0,60 Reliabel

Promosi (X3) 0,621 > 0,60 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,868 > 0,60 Reliabel

(Y)

Sumber Data : data yang diolah, 2019

Pada tabel 4.9 hasil pengujian reliabilitas menunjukkan

bahwa nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel > 0,60. Dengan

demikian, maka indikator dari variabel kualitas produk, harga, promosi


64

dan keputusan pembelian dinyatakan reliabel untuk digunakan sebagai alat

ukur variabel.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Pada analisis statistik dengan menggunakan uji regresi berganda maka

model regresi harus memenuhi beberapa uji asumsi klasik seperti uji

normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Persamaan regresi dikatakan baik jika

mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi

mendekati normal atau normal. Caranya adalah dengan melihat normal

Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai

berikut (Ghozali, 2013):

a. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Apabila data menyebar jauh dari diagonal dan /atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi uji

asumsi normalitas.
65

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas (Grafik P-Plot)

Sumber : Data primer diolah, 2019

Berdasarkan hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa

data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis

diagonal maka model regresi tersebut berdistribusi normal dan

memenuhi asumsi normalitas.


66

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik merupakan

model homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika

terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain maka model regresi layak dipakai untuk memprediksi

variabel terikat berdasarkan variabel bebas. Uji heteroskedastisitas dalam

penelitian ini dilihat melalui grafik Scatterplot. Cara untuk mendeteksi

ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana

sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual

(Y prediksi- Y sesungguhnya) yang telah di-standardized.

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan grafik Scatterplot

Sumber data : Data Primer yang diolah, 2019


67

Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkn bahwa titik-titik

tidak membentuk pola tertentu atau tidak ada pola yang jelas serta titik-

titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.4.3 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF – 1/Tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau

sama dengan nilai VIF ≤ 10.

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
KUALITAS
.861 1.162
PRODUK
HARGA .366 2.731
PROMOSI .370 2.706
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber data : Data primer yang telah diolah, 2019
68

Pada tabel 4.10 hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan semua

variabel bebas memiliki nilai > 0,10 dan memiliki nilai Variance

Inflation Factor (VIF) < 10 yang berarti tidak ada korelasi antara variabel

bebas hal tersebut berarti bahwa variabel–variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

4.5 Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis regresi berganda digunakan untuk penelitian yang ingin

mengungkapkan adanya pengaruh variabel independen dan variabel dependen.

Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh variabel Kualitas Produk, Harga,

Promosi dan Keputusan Pembelian pada pengguna kartu selluler Telkomsel di

Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Dalam perhitungannya diketahui

model regresi dari tabel koefisien sebagai berikut :

Tabel 4.11
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts T Sig. Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.571 2.550 -.224 .823
KUALITAS
.427 .179 .207 2.386 .019 .861 1.162
PRODUK
HARGA -.418 .202 -.276 -2.074 .041 .366 2.731
PROMOSI 1.075 .194 .735 5.546 .000 .370 2.706
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber data : data primer yang diolah, 2019


69

Nilai koefisien regresi yang digunakan yaitu standardized coefficients. Dari

nilai tersebut maka dibuat persamaan linier sebagai berikut :

Y = 0,207 X₁ - 0,276X₂ + 0,735 X₃

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

X₁ = Kualitas Produk

X₂ = Harga

X₃ = Promosi

Persamaan regresi tersebut bisa diartikan sebagai berikut :

1. Koefisien regresi Kualitas Produk (b₁) sebesar 0,207 bernilai positif

menunjukkan bahwa semakin baik Kualitas Produk (X₁) maka akan

semakin meningkatkan Keputusan pembelian.

2. Koefisien regresi harga (b₂) sebesar -0,276 bernilai negative

menunjukkan bahwa jika harga (X₂) yang diberikan dikurangi maka

akan mengurangi keuntungan dari variabel lainnya.

3. Koefisien regresi promosi (b₃) sebesar 0,735 bernilai positif

menunjukkan adanya promosi (X₃) yang sesuai dengan keinginan

pelanggan akan semakin meningkatkan Keputusan pembelian


70

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Pengujian Hipotesis (Uji – t)

Uji – t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu

variabel kualitas produk (X₁), harga (X₂) dan promosi (X₃) berpengaruh

terhadap keputusan pembelian (Y). Nilai t tabel dihitung dengan rumus

degree of freedom sebagai berikut :

df = n – k

= 96 – 3

= 93 (maka nilai t tabel sebesar 1,66105)

Dengan ketentuan sig. <0,05 maka terdapat pengaruh signifikan

sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil SPSS adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.12

Hasil Uji – t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts T Sig. Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.571 2.550 -.224 .823
KUALITA
.427 .179 .207 2.386 .019 .861 1.162
PRODUK
HARGA -.418 .202 -.276 -2.074 .041 .366 2.731
PROMOSI 1.075 .194 .735 5.546 .000 .370 2.706
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber Data : data primer yang diolah, 2019


71

1. Uji Hipotesis 1 (Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian)

Pengujian pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan

Pembelian menunjukkan nilai signifikansi 0,019 yang lebih kecil

dari (<0,05) dan t hitung sebesar 2,386 lebih besar besar (>) dari t

tabel sebesar 1,66105, maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan

demikian Hipotesis diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa H1

dalam penelitian ini diterima, yang artinya variabel Kualitas produk

mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap

Keputusan pembelian.

2. Uji Hipotesis 2 (Harga terhadap Keputusan pembelian )

Pengujian pengaruh kualitas Harga terhadap Keputusan

pembelian menunjukkan nilai signifikansi 0,041 yang lebih kecil

dari (<0,05) dan t hitung sebesar -2,076 lebih besar kecil (>) dari t

tabel sebesar 1,66105, maka Ho diterima dan Ha ditolak dengan

demikian Hipotesis ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa H2

dalam penelitian ini ditolak, yang artinya variabel harga tidak

mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

3. Uji Hipotesis 3 (promosi terhadap keputusan pembelian)

Pengujian pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian

menunjukkan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari (<0,05)

dan t hitung sebesar 5,546 lebih besar besar (>) dari t tabel sebesar

1,66105, maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian


72

Hipotesis diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa H3 dalam

penelitian ini diterima, yang artinya variabel Promosi mempunyai

pengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian.

4.6.2 Uji Ketepatan Model (Uji F)

Pengujian model penelitian berupa pengaruh variabel bebas

secara bersama-sama terhadap variable terikatnya dilakukan dengan

menggunakan uji F.

Tabel 4.13

Hasil Uji – F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 359.162 3 119.721 20.691 .000b
Residual 532.327 92 5.786
Total 891.490 95
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
b. Predictors: (Constant), PROMOSI, KUALITAS PRODUK, HARGA
Sumber Data : data primer yang diolah, 2019

Pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa hasil perhitungan Uji –

F hitung sebesar 20,691 dengan hasil signifikan sebesar 0,000 dan df1

= 3 (variabel bebas) dan df2 = 92, didapat nilai F tabel sebesar 2,70.

Hasil menunjukkan bahwa F hitung sebesar 20,691 > 2,70 dan nilai sig.

(<0,05) maka model layak digunakan.


73

4.6.3 Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur sejauh mana

kemampuan variabel independen berisi Kualitas produk, harga dan

promosi di dalam menjelaskan variabel dependen atau keputusan

pembelian. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada nilai Adjusted

R Square (R²) dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .635a .403 .383 2.4054
a. Predictors: (Constant), PROMOSI, KUALITAS PRODUK, HARGA
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
sumber data : data primer yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.15 di atas diperoleh nilai Adjusted R Square

(R²) sebesar 0,383. Hal ini berarti sebesar 38% (0,380×100%) variasi

keputusan pembelian dijelaskan oleh kualitas produk, harga dan

promosi. Sementara sisanya sebesar 62% (100% - 38%) dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diamati.


74

4.7 Pembahasan

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel kualitas produk, harga,

dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

pada kartu selluler telkomsel di Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Hasil

penelitian ini didukung beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki hasil

yang sama sebagai faktor yang mempengaruhi Keputusan pembelian

4.7.1 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan uji sebelumnya diketahui bahwa variabel kualitas produk

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hasil yang

diperoleh menunjukkan bahwa adanya kualitas produk yang

memuaskan maka akan meningkatkan keputusan pembelian atau

dengan kata lain apabila kartu selluler telkomsel semakin

meningkatkan kualitas produk pada produk yang mereka jual maka

pelanggan akan semakin yakin untuk membeli produk tersebut.

Menurut Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani (2016: 176) kualitas

produk adalah proses produksi suatu barang, dimana kualitas produk

yang diberikan oleh perusahaan dapat menciptakan suatu persepsi

positif dari pelanggan terhadap perusahaan dan menghasilkan suatu

kepuasan serta loyalitas pelanggan. Saat perusahaan menciptakan suatu

produk dengan kualitas yang baik atau memenuhi kebutuhan konsumen

bahkan melebihinya maka akan memberikan persepsi yang positif bagi

perusahaan.
75

Hasil ini sesuai dengan Hasil penelitian Lidya Mongi, Lisbeth

Manakene, Agusta Repi (2013) dengan judul “ kualitas produk, strategi

promosi, dan harga pengaruhnya terhadap keputusan pembelian kartu

simpati telkomsel di kota manado” menunjukkan bahwa kualitas

produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian kartu Telkom selluler di Universitas Sam Ratulangi Manado

. Produk yang diinginkan konsumen berupa produk yang berkualitas,

menarik dan tentunya cocok bagi konsumen. Lalu hasil penelitian

M.zaenal (2017) yang berjudul “ Pengaruh Kualitas produk, Harga dan

Citra merek terhadap keputusan pembelian di kecamatan mojo kediri “

menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif da signifikan

terhadap keputusan pembelian kartu selluler indosat di kecamatan mojo

Kediri. Produk yang diinginkan konsumen berupa Keunggulan produk,

alternatif pilihan produk, dan poduk yang dapat bersaing.

4.7.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan uji sebelumnya diketahui bahwa variabel harga

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hasil yang

diperoleh menunjukkan bahwa semakin sesuai harga terhadap

keinginan pelanggan maka akan meningkatkan keputusan pembelian

atau dengan kata lain apabila kartu selluler telkomsel memberikan

harga yang sesuai dengan keinginan pelanggan pada produk yang

mereka jalankan maka pelanggan akan semakin yakin membeli produk

tersebut. Menurut Kotler dan Armstrong (2015:439) Harga memiliki


76

peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan

konsumen dalam membeli produk, sehingga sangat menentukan

keberhasilan pemasaran suatu produk. Harga adalah sejumlah uang

yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang

ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau

menggunakan produk atau jasa tersebut. Saat ingin membeli suatu

produk maka konsumen akan mempertimbangkan harga terlebih dahulu

jika dirasa harga yang diberikan sesuai dengan kualitas produk yang

diberikan atau harga yang diberikan sesuai dengan menfaat-manfaat

yang dibutuhkan maka konsumen akan membeli produk tersebut.

Sri wahyuni, Jonianto pardamean (2016) yang berejudul “

pengaruh iklan, harga dan kualitas layanan terhadap keputusan

pembelian kartu simpati di institute perbanas” menyatakan bahwa harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu

simpati di institute perbanas jakarta. Harga akan mempengaruhi

keputusan pembelian apabila harga suatu produk tersebut terjangkau,

memiliki daya saing, sesuai dengan kualitas dan menfaat yang

ditawarkan. Lalu menurut pnelitian Agnes ligia, Lisbeth Mananeke,

Jantje Sepang (2014) yang berjudul “ Pengaruh kualitas produk, harga,

promosi dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen di

bentenan center sonder minahasa” menyatakan bahwa harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

konsumen di bentenan center sonder minahasa.


77

4.7.3 Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan uji sebelumnya diketahui bahwa variabel promosi

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hasil yang

diperoleh menunjukkan bahwa semakin baik promosi dalam melakukan

usaha maka akan meningkatkan keyakinan pelanggan untuk membeli

suatu poduk Menurut Marwan Asri (2016) Promosi adalah salah satu

bagian dari marketing mix yang besar peranannya. Promosi merupakan

suatu ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara

aktif dilakukan oleh perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen

untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam promosinya

perusahaan perlu melakukan berbagai macam kegiatan untuk menarik

minat konsumennya (pembeli) sehingga mendorongnya untuk membeli

produk atau jasa milik perusahaan tersebut. Sehingga apabila kartu

selluler telkomsel semakin memberikan banyak promosi bagi

pelanggan akan semakin tinggi pelanggan untuk memilih produk

tersebut untuk dibeli.

Menurut penelitian R panji , Endang styowati (2017) yang berjuful “

analisa pengaruh produk, harga dan promosi terhadap keputusan

pembelian kartu selluler simpati pada mahasiswa fakultas ekonomi

universitas 17 agustus 1945 surabaya” Promosi berpengaruh positif

pada keputusan pembelian apabila promosi yang dilakukan perusahaan

efektif , menarik dan berdampak pada pembeli atau customer maka

pembeli akan tertarik pada produk yang ditawarkan perusahaan. Lalu


78

dalam penelitian Raihan Fakhrin Anggana (2017) yang berjudul “

analisis pengaruh kesadaran merek, harga, dan promosi terhadap

keputusan pembelian kartu prabayar xl di kalangan mahasiswa”

menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian.

Anda mungkin juga menyukai