Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Objek Penelitian


4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden pada penelitian ini untuk memberikan
gambaran atau pemaparan dari penelitian yang sudah dilakukan di
lapangan. Untuk mendapatkan data tentang pokok penelitian,
peneliti menggunakan instrumen berupa kuesioner. Hal tersebut
diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas
mengenai kondisi dari responden dan kaitannya dengan masalah
dan tujuan penelitian tersebut.
Kuesioner yang terdiri dari 16 butir soal berupa pernyataan
dengan lima alternatif jawaban yaitu: “Sangat Setuju, Setuju, Netral,
Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju”. Dengan rincian jumlah soal
untuk variabel harga (X) ada 8 butir pernyataan dan untuk variable
minat beli (Y) ada 8 butir pernyataan. Kuesioner dengan 16 butir
pernyataan tersebut direkapitulasi atau dibuat tabulasi untuk
mengetahui nilai angket berdasarkan frekuensi jawaban responden
dan presentase jawaban responden pada tiap soal.
Berdasarkan jumlah responden yang sesuai dengan kriteria
sampel yaitu sebesar 80 responden, maka kuesioner penelitian
disebarkan kepada 80 responden. Tingkat pengembalian kuesioner
yang telah disebarkan kepada responden memiliki nilai 100% atau
dengan kata lain semua kuesioner yang disebarkan kembali
kepada peneliti.
Berikut deskripsi responden yang digunakan untuk mengetahui
keragaman dari responden berdasarkan jenis kelamin, umur dan
pekerjaan adalah:
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari hasil penelitian diperoleh karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Frekuensi Persentase
L 74 92.5%
P 6 7.5%
Total 80 100.0%
Sumber : Data diolah (2022)

Dari tabel 4.2 berdasarkan kualifikasi jenis kelamin, responden


dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 74 responden atau
sebesar 92.5%, dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 6
responden atau sebesar 7.5%. Dengan demikian kualifikasi
berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini didominasi oleh
responden laki-laki.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur


Dari hasil penelitian diperoleh karakteristik responden
berdasarkan umur adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Umur
Keterangan Frekuensi Persentase
> 50 10 12.5%
27-34 25 31.3%
35-40 29 36.2%
41-50 16 20.0%
Total 80 100.0%
Sumber : Data diolah (2022)

Dari tabel 4.3 berdasarkan kualifikasi umur, responden dengan


batas umur > 50 tahun berjumlah 10 responden atau sebesar
12.5%, responden dengan batas umur 27-34 tahun berjumlah 25
responden atau sebesar 31.3%, responden dengan batas umur 35-
40 tahun berjumlah 29 responden atau sebesar 36.2%, dan
responden dengan batas umur 41-50 tahun berjumlah 16
responden atau sebesar 20%. Dengan demikian kualifikasi
berdasarkan umur pada penelitian ini didominasi oleh responden
dengan umur 35 - 40 tahun.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan


Dari hasil penelitian diperoleh karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
Keterangan Frekuensi Persentase
Dosen 3 3.7%
Guru 7 8.8%
Peg. Swasta 17 21.2%
Petani 5 6.3%
Polisi 5 6.3%
TNI 3 3.7%
Wirausaha 40 50.0%
Total 80 100.0%
Sumber : Data diolah (2022)

Dari tabel 4.4 berdasarkan kualifikasi pekerjaan, responden


dengan pekerjaan sebagai Dosen dan TNI masing-masing
berjumlah 3 responden atau sebesar 3.7%, responden dengan
pekerjaan sebagai Guru berjumlah 7 responden atau sebesar 8.8%,
responden dengan pekerjaan sebagai Pegawai Swasta berjumlah
17 responden atau sebesar 21.2%, responden dengan pekerjaan
sebagai Petani dan Polisi masing-masing berjumlah 5 responden
atau sebesar 6.3%, dan responden dengan jenis pekerjaan sebagai
Wirausaha berjumlah 40 responden atau sebesar 50%. Dengan
demikian kualifikasi berdasarkan pekerjaan pada penelitian ini
didominasi oleh responden dengan pekerjaan sebagai Wirausaha.
4.2.2 Deskripsi Variabel
Gambaran dari masing-masing variabel dalam penelitian ini
yaitu variabel kompensasi dan kepuasan dilakukan dengan statistic
deskriptif presentase dan mencari nilai rata-rata dari setiap indikator
yang dipakai. Nilai rata-rata skor jawaban responden yang akan
digunakan untuk memberikan gambaran tersebut. Rentang skor
yang digunakan untuk menginterpretasi jawaban akhir didasarkan
pada rumus rentang skor (Umar, 2002) sebagai berikut :

(m−n)
RS=
b
Keterangan :
RS = Rentang Skor
m = Skor tertinggi
n = Skor terendah
b = Jumlah kelas
Hasil perhitungan rentang skor adalah sebagai berikut :
(5−1)
RS=
5
RS=0.08

Jadi rentang skor yang akan digunakan untuk mengindkasikan


jawaban responden untuk tiap indikator, pernyataan, maupun
variabel adalah sebagai berikut :
a) 1,00 -1,80 = Sangat Buruk b) 1,81 – 2,60 = Buruk
c) 2,61 – 3,40 = Cukup Baik d) 3,41 – 4,20 = Baik
e) 4,21 – 5,00 = Sangat Baik
a. Deskripsi Variabel Harga
Pengukuran variabel harga dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan 8 pernyataan yang disebarkan pada 80 responden
yang dibentuk dalam 4 indikator. Menurut Kotler dan Amstrong
(2012), indikator harga meliputi: keterjangkauan harga, harga
sesuai kemampuan atau daya saing harga, kesesuaian harga dan
kualitas, dan kesesuaian harga dengan manfaat.
Hasil jawaban responden terhadap variabel harga dapat dilihat
dalam tabel berikut :

Tabel 4.5
Nilai Rata-rata Untuk Variabel Harga (X)
Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden
ITEM SS S N TS STS Mean
F % F % F % F % F %
Indikator Keterjangkauan Harga
Harga yang
ditawarkan lebih 19 23.8 36 45.0 22 27.5 3 3.7 - - 3.89
murah dari
pesaing
Harga yang
ditawarkan dapat
dijangkau oleh 16 20.0 37 46.2 25 31.3 2 2.5 - - 3.84
semua
masyarakat
Mean Indikator 1 3.86
Indikator Harga Sesuai Kemampuan
Harga yang
ditawarkan tidak 18 22.5 32 40.0 28 35.0 2 2.5 - - 3.83
terlalu berbeda
dengan pesaing
Harga yang
ditawarkan sesuai
dengan 20 25.0 34 42.5 24 30.0 2 2.5 - - 3.90
kemampuan
konsumen
Mean Indikator 2 3.86
Indikator Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk
Harga yang 15 18.7 34 42.5 30 37.5 1 1.3 - - 3.79
ditawarkan sesuai
dengan kualitas
batu bata yang
dijual
Harga yang
ditawarkan
memberi 15 18.7 36 45.0 28 35.0 1 1.3 - - 3.81
kepuasan kepada
konsumen yang
membeli
Mean Indikator 3 3.80
Indikator Kesesuaian Harga dengan Manfaat
Harga yang
ditawarkan dapat
memberikan 19 23.8 31 38.7 28 35.0 2 2.5 - - 3.84
keuntungan bagi
konsumen
Harga yang
ditawarkan
sebanding 17 21.2 33 41.3 28 35.0 2 2.5 - - 3.81
dengan manfaat
yang diperoleh
Mean Indikator 4 3.83
Sumber : Data primer diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa Indikator


Keterjangkauan Harga pada pernyataan 1 “Harga yang ditawarkan
lebih murah dari pesaing” dengan jawaban responden sangat
setuju (SS) sebesar 19 responden atau 23.8%, jawaban setuju (S)
sebesar 36 respnden atau 45%, jawaban netral (N) sebesar 22
responden atau 27.5%, dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 3
responden atau 3.7%.
Pernyataan 2 “Harga yang ditawarkan dapat dijangkau oleh semua
masyarakat” dengan jawaban responden sangat setuju (SS)
sebesar 16 responden atau 20%, jawaban setuju (S) sebesar 37
respnden atau 46.2%, jawaban netral (N) sebesar 25 responden
atau 31.3%, dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 2 responden
atau 2.5%. Maka dengan ini dikategorikan nilai rata-rata pada
Indikator Keterjangkauan Harga sebesar 3.86 berada pada rentang
skor “d” yang diindikasikan baik.
Indikator Harga Sesuai Kemampuan pada pernyataan 1 “Harga
yang ditawarkan tidak terlalu berbeda dengan pesaing” dengan
jawaban responden sangat setuju (SS) sebesar 18 responden atau
22.5%, jawaban setuju (S) sebesar 32 respnden atau 40%,
jawaban netral (N) sebesar 28 responden atau 35%, dan jawaban
tidak setuju (TS) sebesar 2 responden atau 2.5%.
Pernyataan 2 “Harga yang ditawarkan sesuai dengan kemampuan
konsumen” dengan jawaban responden sangat setuju (SS) sebesar
20 responden atau 25%, jawaban setuju (S) sebesar 34 respnden
atau 42.5%, jawaban netral (N) sebesar 24 responden atau 30%,
dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 2 responden atau 2.5%.
Maka dengan ini dikategorikan nilai rata-rata pada Indikator Harga
Sesuai Kemampuan sebesar 3.86 berada pada rentang skor “d”
yang diindikasikan baik.
Indikator Kesesuaian Harga dan Kualitas Produk pada
pernyataan 1 “Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas batu
bata yang dijual” dengan jawaban responden sangat setuju (SS)
sebesar 15 responden atau 18.7%, jawaban setuju (S) sebesar 34
respnden atau 42.5%, jawaban netral (N) sebesar 30 responden
atau 37.5%, dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 1 responden
atau 1.3%.
Pernyataan 2 “Harga yang ditawarkan memberi kepuasan kepada
konsumen yang membeli” dengan jawaban responden sangat
setuju (SS) sebesar 15 responden atau 18.7%, jawaban setuju (S)
sebesar 36 respnden atau 45%, jawaban netral (N) sebesar 28
responden atau 35%, dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 1
responden atau 1.3%. Maka dengan ini dikategorikan nilai rata-rata
pada Indikator Kesesuaian Harga dan Kualitas Produk sebesar
3.80 berada pada rentang skor “d” yang diindikasikan baik.
Indikator Kesesuaian Produk dan Manfaat pada pernyataan 1
“Harga yang ditawarkan dapat memberikan keuntungan bagi
konsumen” dengan jawaban responden sangat setuju (SS) sebesar
19 responden atau 23.8%, jawaban setuju (S) sebesar 31 respnden
atau 38.7%, jawaban netral (N) sebesar 28 responden atau 35%,
dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 2 responden atau 2.5%.
Pernyataan 2 “Harga yang ditawarkan sebanding dengan manfaat
yang diperoleh” dengan jawaban responden sangat setuju (SS)
sebesar 17 responden atau 21.2%, jawaban setuju (S) sebesar 33
respnden atau 41.3%, jawaban netral (N) sebesar 28 responden
atau 35%, dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 2 responden atau
2.5%. Maka dengan ini dikategorikan nilai rata-rata pada Indikator
Kesesuaian Produk dan Manfaat sebesar 3.83 berada pada
rentang skor “d” yang diindikasikan baik.

b. Deskripsi Variabel Minat Beli


Pengukuran variabel minat beli dalam penelitian ini diukur
dengan menggunakan 8 pernyataan yang disebarkan pada 80
responden yang dibentuk dalam 4 indikator. Menurut Ferdinand
(2006), indikator minat beli meliputi: Minat Transaksinal, Minat
Referensial, Minat Preferensial, dan Minat Eksploratif.
Hasil jawaban responden terhadap variabel minat beli dapat
dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.6
Nilai Rata – rata Untuk Variabel Minat Beli (Y)
Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden
ITEM SS S N TS STS Mean
F % F % F % F % F %
Indikator Minat Transaksional
Saya tertarik
untuk mengetahui
keberadaan 13 16.2 38 47.5 27 33.8 2 2.5 - - 3.78
usaha batu bata
milik ibu Sophia
di desa Airlouw
Saya berminat
untuk membeli
batu bata dari ibu 18 22.5 39 48.8 20 25.0 3 3.7 - - 3.90
Sophia di desa
Airlouw
Mean Indikator 1 3.84
Indikator Minat Referensional
Saya tertarik
untuk
mempromosikan
usaha batu bata 14 17.5 40 50.0 22 27.5 4 5.0 - - 3.80
milik ibu Sophia
di desa Airlow
kepada orang lain
Saya tertarik
untuk mengajak
orang lain datang
membeli batu 17 21.2 29 36.3 32 40.0 2 2.5 - - 3.76
bata milik ibu
Sophia di desa
Airlouw
Mean Indikator 2 3.78
Indikator Minat Preferensional
Saya merasa
batu bata milik
ibu Sophia di 14 17.5 37 46.2 27 33.8 2 2.5 - - 3.79
desa Airlouw
yang paling baik
dan berkualitas
Saya memilih
membeli batu
bata milik ibu
Sophia di desa 19 23.8 37 46.2 21 26.3 3 3.7 - - 3.90
Airlouw
dibandingkan di
tempat lain
Mean Indikator 3 3.84
Indikator Minat Eksploratif
Saya ingin
meminta
informasi dari
orang lain 18 22.5 37 46.2 23 28.8 2 2.5 - - 3.89
tentang usaha
batu bata milik
ibu Sophia di
desa Airlouw
Saya ingin
berkunjung pada
usaha milik ibu
Sophia di desa 21 26.3 35 43.7 22 27.5 2 2.5 - - 3.94
Airlouw untuk
melihat batu bata
yang dijual
Mean Indikator 4 3.91
Sumber : Data primer diolah (2022)
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukan bahwa Indikator
Minat Transaksional pada pernyataan 1 “Saya tertarik untuk
mengetahui keberadaan usaha batu bata milik ibu Sophia di desa
Airlouw” dengan jawaban responden sangat setuju (SS) sebesar 13
responden atau 16.2%, jawaban setuju (S) sebesar 38 respnden
atau 47.5%, jawaban netral (N) sebesar 27 responden atau 33.8%,
dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 2 responden atau 2.5%.
Pernyataan 2 “Saya berminat untuk membeli batu bata dari ibu
Sophia di desa Airlouw” dengan jawaban responden sangat setuju
(SS) sebesar 18 responden atau 22.5%, jawaban setuju (S)
sebesar 39 respnden atau 48.8%, jawaban netral (N) sebesar 20
responden atau 25%, dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 3
responden atau 3.7%. Maka dengan ini dikategorikan nilai rata-rata
pada Indikator Minat Transaksional sebesar 3.84 berada pada
rentang skor “d” yang diindikasikan baik.
Indikator Minat Referensional 1 “Saya tertarik untuk
mempromosikan usaha batu bata milik ibu Sophia di desa Airlow
kepada orang lain” dengan jawaban responden sangat setuju (SS)
sebesar 14 responden atau 17.5%, jawaban setuju (S) sebesar 40
respnden atau 40%, jawaban netral (N) sebesar 22 responden atau
27.5%, dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 4 responden atau
5%.
Pernyataan 2 “Saya tertarik untuk mengajak orang lain datang
membeli batu bata milik ibu Sophia di desa Airlouw” dengan
jawaban responden sangat setuju (SS) sebesar 17 responden atau
21.2%, jawaban setuju (S) sebesar 29 respnden atau 36.3%,
jawaban netral (N) sebesar 32 responden atau 40%, dan jawaban
tidak setuju (TS) sebesar 2 responden atau 2.5%. Maka dengan ini
dikategorikan nilai rata-rata pada Indikator Minat Referensional
sebesar 3.78 berada pada rentang skor “d” yang diindikasikan baik.
Indikator Minat Preferensional pada pernyataan 1 “Saya
merasa batu bata milik ibu Sophia di desa Airlouw yang paling baik
dan berkualitas“ dengan jawaban responden sangat setuju (SS)
sebesar 14 responden atau 17.5%, jawaban setuju (S) sebesar 37
respnden atau 46.2%, jawaban netral (N) sebesar 27 responden
atau 33.85%, dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 2 responden
atau 2.5%.
Pernyataan 2 “Saya memilih membeli batu bata milik ibu Sophia di
desa Airlouw dibandingkan di tempat lain” dengan jawaban
responden sangat setuju (SS) sebesar 19 responden atau 23.8%,
jawaban setuju (S) sebesar 37 respnden atau 46.2%, jawaban
netral (N) sebesar 21 responden atau 26.3%, dan jawaban tidak
setuju (TS) sebesar 3 responden atau 3.7%. Maka dengan ini
dikategorikan nilai rata-rata pada Indikator Preferensional sebesar
3.84 berada pada rentang skor “d” yang diindikasikan baik.
Indikator Minat Eksploratif pada pernyataan 1 “Saya ingin
meminta informasi dari orang lain tentang usaha batu bata milik ibu
Sophia di desa Airlouw” dengan jawaban responden sangat setuju
(SS) sebesar 18 responden atau 22.5%, jawaban setuju (S)
sebesar 37 respnden atau 46.2%, jawaban netral (N) sebesar 23
responden atau 28.8%, dan jawaban tidak setuju (TS) sebesar 2
responden atau 2.5%.
Pernyataan 2 “Saya ingin berkunjung pada usaha milik ibu Sophia
di desa Airlouw untuk melihat batu bata yang dijual” dengan
jawaban responden sangat setuju (SS) sebesar 21 responden atau
26.3%, jawaban setuju (S) sebesar 35 respnden atau 43.7%,
jawaban netral (N) sebesar 22 responden atau 27.5%, dan jawaban
tidak setuju (TS) sebesar 2 responden atau 2.5%. Maka dengan ini
dikategorikan nilai rata-rata pada Indikator Minat Eksploratif
sebesar 3.91 berada pada rentang skor “d” yang diindikasikan baik.
4.2.3 Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus
Confirmatory Factor Analysis (CFA) melalui program SPSS Versi
21, penyebaran kuesioner diberikan kepada 80 orang responden
dengan factor loading yang lebih besar dari 0.50. Adapun hasil uji
validitas masing-masing indikator disajikan dalam table 4.7 berikut.

Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas
Rotated Component Matrixa
Component
1 2
X1 0.649
X2 0.797
X3 0.842
X4 0.730
X5 0.778
X6 0.789
X7 0.853
X8 0.705
Y1 0.686
Y2 0.853
Y3 0.715
Y4 0.630
Y5 0.605
Y6 0.845
Y7 0.568
Y8 0.631
Sumber : Hasil Olah Data (2022)
Berdasarkan hasil faktor analisis secara keseluruhan, semua item
menunjukkan validitas diatas 0.50.

2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Cronbach Alpha, untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen
dari variabel sebuah penelitian. Suatu kuesioner dinyatakan handal
jika Cronbach Alpha harus lebih besar dari 0.70 meskipun nilai 0.60
masih dapat diterima. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas yang
dapatkan :

Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Harga 0.941 Reliabel
Minat Beli 0.902 Reliabel
Sumber : Data diolah (2022)

Hasil uji reliabilitas didapatkan semua nilai dari hasil variabel


harga dan minat beli menghasilkan nilai Cronbach Alpha > 0.70.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua instrument dalam
penelitian ini reliabel.

4.2.4 Uji Hipotesis


1. Uji Signifikan Parsial (Uji – t)
Uji – t dilakukan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh
satu variabel independen secara masing-masing variabel dapat
menerangkan variasi variabel dependen dengan t hitung > 1.664. hasil
dari dilakukannya uji-t, dapat dilhat pada tabel 4.10 berikut ini.

Tabel 4.9
Hasil Uji Hipotesis
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9.883 2.129 4.641 0.000
1
Harga 0.680 0.068 0.748 9.943 0.000
Sumber : Data diolah (2022)
Hipotesis menyatakan bahwa diduga Harga berpengaruh
terhadap Minat Beli. Pengujian hipotesis ini menghasilkan nilai t hitung
sebesar 9.943 > 1.664 dengan nilai signifikan 0.000 atau (p < 0.05),
yang dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan dari
harga terhadap minat beli. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis ini diterima.

2. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana


Analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan
hasil uji pada table 4.9, maka dapat diperoleh persamaan :

Y =9.883+0.680 X

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung berapa
besar kontribusi variabel X terhadap Variabel Y, atau dengan kata
lain untuk menghitung besarnya pengaruh harga terhadap minat
beli. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi
R Adjusted R Std. Error of
Model R
Square Square the Estimate
1 0.748a 0.559 0.553 3.23152
Sumber : Data diolah (2022)

Hasil pengujian koefisien determinasi pada tabel di atas


menunjukkan bahwa, besarnya nilai R square adalah 0.559 atau
sekitar 55.9%. Hal ini memberi arti bahwa pengaruh variabel
independen (harga) terhadap variabel dependen (minat beli) adalah
sebesar 55.9% sedangkan sisanya sebesar 44.1% dipengaruhi
oleh variabel lain.

4.3 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Harga
Terhadap Minat Beli Batu Bata Milik Ibu Sophia Di Dusun Airlow
Desa Nusaniwe Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon. Pengumpulan
data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
responden dan setelah itu diuji dan dianalisis dengan
menggunakan software SPSS versi 21.0. Sesuai hasil olah data
yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak yaitu responden laki-
laki dengan persentase sebesar 92.5% dan yang paling sedikit
yaitu responden perempuan dengan persentase sebesar 7.5%.
Untuk karakteristik responden berdasarkan umur yang paling
banyak yaitu yang berumur antara 35-40 tahun dengan jumlah
persentase sebesar 36.2%, dan yang paling sedikit yaitu yang
berumur >50 tahun dengan jumlah persentase sebesar 12.5%.
Untuk karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan yang paling
banyak yaitu yang bekerja sebagai Wirausaha dengan persentase
sebesar 50% dan yang paling kecil yaitu yang bekerja sebagai
Dosen dan TNI dengan masing-masing persentase sebesar 3.7%.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R 2) menunjukkan
bahwa 0.559 atau sekitar 55.9% variabel minat beli dapat
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel harga, sedangkan 44.1%
lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dibahas dalam penelitian ini. Dalam hasil penelitian uji hipotesis
menunjukan bahwa variabel harga memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil
uji hipotesis harga (X) terhadap minat beli (Y) menunjukan nilai
signifikan adalah 0.000 < 0.05 dengan nilai t hitung sebesar 9.943 >
1.664. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara variabel harga terhadap variabel minat
beli.
Dalam menghadapi persaingan dan mendapatkan keuntungan
yang maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan,
suatu perusahaan harus memiliki strategi untuk menumbuhkan
minat beli pada konsumen. Minat beli konsumen merupakan
permainan dalam bisnis yang dituntut untuk selalu dijaga agar
konsumen bisa tetap yakin dan terus berkeinginan untuk membeli
suatu produk. Sebelum timbul minat beli, harus ada rasa
ketertarikan dari konsumen untuk membeli dan ada respons positif
terhadap produk yang ditawarkan oleh pihak marketing. Menurut
Durianto dan Liana (2004) minat beli adalah sesuatu yang
berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk
tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada
periode tertentu. Salah satu aspek yang mempengaruhi minat beli
adalah harga produk. Bagi kebanyakan konsumen, harga menjadi
suatu tolak ukur pertama ketika ingin membeli produk, apalagi
untuk masyarakat kelas menengah kebawah. Jika harga yang
ditawarkan sesuai dengan keinginan konsumen dan bisa dijangkau,
otomatis akan timbul minat untuk membeli produk dan selanjutnya
ada reaksi untuk melakukan transaksi pembelian.
Penetapan harga yang tepat dan benar sangat mempengaruhi
kelancaran penjualan produk dari suatu UMKM termasuk industri
rumahan yang terdapat diberbagai wilayah. Harga menjadi suatu
nilai penting yang diperhatikan konsumen ketika membeli produk
sehingga semua perusahaan harus menerapkan strategi harga
yang tepat. Menurut Kotler & Keller (2012) Harga adalah elemen
termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan fitur
produk, saluran, bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak
waktu. Harga juga mengomunikasikan positioning nilai yang
dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar. Produk
yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat dijual dengan
harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar. Menurut Fandy
Tjiptono (2014) harga bisa diartikan sebagai jumlah uang (satuan
moneter) dan/atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung
utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan
sebuah produk. Tujuan penetapan harga pada setiap perusahaan
berbeda-beda, sesuai dengan kepentingan dan tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan itu sendiri.
Hasil pengujian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu
salah satunya penelitian yang dilakukan oleh D Marlius, MRS Putra
(2020) yang berjudul “Pengaruh Kualitas produk ,Harga dan
Promosi terhadap Minat Beli Semen Padang Pada PT . Sumber
Niaga” menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa F Kualitas
Produk, Harga Dan Promosi Sangat Berpengaruh Signifikan
Terhadap Minat Beli.
4.4 Implikasi Praktis
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat penulis
implikasikan sebagai berikut :
Dalam penelitian ini diketahui bahwa harga yang ditawarkan
oleh pengusaha Batu Bata Sophia dapat diterima oleh konsumen.
Meskipun jika dibandingkan dengan pengusaha Batu Bata lain yang
masih lebih unggul. Akan tetapi, harga yang di tawarkan oleh
pengusaha Batu Bata Sophia dapat dipertahankan bila disesuaikan
dengan kualitas Batu Bata sehingga dapat menarik minat beli
konsumen.
Hasil dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa harga dapat
mempengaruhi minat beli. Harga yang terjangkau dengan kualitas
yang memuaskan sangatlah menarik perhatian dan minat beli. Oleh
sebab itu variable harga memiliki peluang besar untuk
mempengaruhi minat beli konsumen.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pemasaran merupakan salah satu sarana bagi perusahaan
dalam hal ini merupakan kelompok tani untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sebuah kelompok tani diharuskan mampu
membuat strategi pemasaran yang tepat supaya dapat
memenangkan persaingan pasar salah satunya yaitu dengan cara
menentukan besarnya harga yang ditawarkan. Dalam teori ekonomi
disebutkan bahwa harga suatu barang atau jasa yang pasarnya
kompetitif, maka tinggi rendahnya harga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran pasar. Semakin tinggi harga, semakin
banyak jumlah barang untuk ditawarkan. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang untuk
ditawarkan.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh harga terhadap minat beli. Berdasarkan hasil penelitian
dan analisis data yang telah didapatkan ada pengaruh harga
terhadap minat beli Batu Bata milik Ibu Sophia di Dusun Airlow
Desa Nusaniwe, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam hasil penelitian uji hipotesis menunjukan bahwa variable
harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli Batu Bata milik Ibu Sophia di Dusun Airlow Desa
Nusaniwe. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil uji
hipotesis variable harga (X) terhadap minat beli (Y)
menunjukkan nilai thitung > ttabel sebesar 9.943 > 1.664 dengan
nilai signifikan adalah 0.000 < 0.05.
2. Harga memiliki pengaruh yang besar terhadap minat beli Batu
Bata milik Ibu Sophia di Dusun Airlow Desa Nusaniwe.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R 2) menunjukkan
bahwa 0.559 atau sekitar 55.9%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan,
maka dapat penulis usulkan beberapa saran yang diharapkan
dapat membantu meningkatkan minat beli Batu Bata milik Ibu
Sophia di Dusun Airlow Desa Nusaniwe Kecamatan Nusaniwe Kota
Ambon.

1. Bagi Organisasi/Pengusaha
Berdasarkan hasil penelitian kelompok usaha tidak bisa
hanya mengandalkan harga Batu Bata saja, melainkan
dibarengi dengan kualitas yang ditawarkan juga agar dapat
menarik minat beli konsumen. Artinya, harga yang ditawarkan
harus sesuai dengan kualitas yang nantinya akan di terima oleh
calon pembeli.

2. Bagi Penulis Selanjutnya


Untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
penelitian ini dengan meneliti faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi minat beli, misalkan faktor kualitas produk atau
promosi. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan metode
lain untuk meneliti keputusan pembelian seperti melakukan
wawancara yang lebih mendalam dengan responden dan
memperbanyak jumlah sampel serta menambah referensi
penelitian lain atau teori-teori untuk dapat mendukung topik
yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai