A. Karakteristik Responden
1. Jumlah Responden
Sesuai dengan jumlah Kuesioner yang dibagikan terhadap
50 orang responden, dimana dalam penelitian ini metode
pengambilan sampel yang digunakan yakni sampel populasi atau
dengan kata lain sampel yang digunakan adalah semua pegawai
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Cabang Parepare.
Maka setelah dilakukan tabulasi terhadap data yang diterima, dapat
disimpulkan bahwa semua responden telah mengembalikan
kuisionernya dan dinyatakan memenuhi persyaratan untuk
dilakukan analisis dengan menggunakan aplikasi SPSS 29.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Proporsi Gender saat ini selalu menjadi sorotan dalam
berbagai bentuk aktivitas, demikian pula pada dunia perkantoran.
Hal ini tidak dapat dihindari, karena kehadiran sosok perempuan
terlebih lagi jika mereka memiliki kehandalan akan menjadi hal
yang sangat diharapkan, sebab sesuai dengan karakternya,
pekerja perempuan memiliki ketelitian yang cenderung lebih tinggi
dibanding pekerja laki-laki. Terhadap kondisi gender yang ada pada
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Cabang Parepare
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 29 58.0 58.0 58.0
Perempuan 21 42.0 42.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Hasil olah data melalui SPSS 29 tahun 2023
Dari tabel 5.1 di atas, dapat dilihat bahwa berdasarkan jenis
kelamin dari 50 orang pegawai, pegawai yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 29 orang (58%), sedangkan pegawai yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 21 orang (42%). Pegawai laki-laki lebih banyak
karena perusahaan bank lebih membutuhkan tenaga laki-laki untuk
bekerja di bagian lapangan sebab tenaga laki-laki lebih kuat daripada
tenaga perempuan.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Hasil analisis terhadap umur pegawai yang menjadi sampel
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <25 Tahun 4 8.0 8.0 8.0
25-30 Tahun 12 24.0 24.0 32.0
31-35 Tahun 18 36.0 36.0 68.0
36-40 Tahun 10 20.0 20.0 88.0
>40 Tahun 6 12.0 12.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.718 5
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.639 5
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.743 5
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Motivasi .404 2.473
Disiplin Kerja .404 2.473
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS 29 tahun 2023
Berdasarkan tabel 5.10 tersebut, bisa dilihat bahwa nilai VIF
dari masing-masing variabel bebas sebesar 2,473 yang berarti
lebih kecil dari 10,00 dan nilai Tolerance sebesar 0,404 yang
berarti lebih besar dari 0,10, sehingga bisa disimpulkan bahwa
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance (variasi)
dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui bahwa
ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam suatu model
regresi adalah dengan melakukan uji glejser dengan dasar
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
2) Sebaliknya jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 maka terjadi
gejala heteroskedastisitas.
Tabel 5.11
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .649 .598 1.085 .283
Motivasi -.007 .042 -.036 -.159 .874
Disiplin -.001 .041 -.006 -.024 .981
Kerja
a. Dependent Variable: ABRESID
Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS 29 Tahun 2023
Berdasarkan tabel 5.11 di atas, diketahui nilai signifikansi
(Sig.) untuk variabel Motivasi (X1) adalah 0,874 dan variabel
Disiplin Kerja (X2) adalah 0,981. Karena nilai signifikansi (Sig.)
kedua variabel tersebut lebih besar dari 0,05, maka sesuai
dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji glesjer dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas
dalam model regresi.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas yaitu Motivasi (X1)
dan Disiplin Kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja
Pegawai (Y). Hasil analisis regresi linear berganda dengan
menggunakan SPSS dalam penelitian ini bisa dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.12
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.219 1.003 1.216 .230
MOTIVASI .192 .070 .192 2.756 .008
DISIPLIN .797 .070 .797 11.449 <,001
KERJA
a. Dependent Variable: KINERJA
Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS 29 Tahun 2023
Berdasarkan tabel 5.12 tersebut, dapat dilihat nilai konstanta
(α) sebesar 1,219 dan untuk Motivasi (β) sebesar 0,192 serta
Disiplin Kerja (β) sebesar 0,797. Sehingga dapat diperoleh
persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.219 1.003 1.216 .230
Motivasi (X1) .192 .070 .192 2.756 .008
Disiplin Kerja .797 .070 .797 11.449 <,001
(X2)
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)
Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS 29 tahun 2023
Berdasarkan tabel 5.14 di atas, maka sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan uji t terhadap masing-masing variabel
bebas (X) dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Motivasi (X1)
Pada tabel 5.14 tersebut, dapat dilihat bahwa nilai t
hitung untuk variabel Motivasi (X1) adalah sebesar 2,756,
lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2,012 (t hitung > t tabel).
Sementara nilai signifikansi (Sig.) yang diperoleh sebesar
0,008, lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi (X1) berpengaruh positif dan berdampak signifikan
terhadap Kinerja Pegawai (Y). Artinya jika motivasi
meningkat maka kinerja pegawai juga akan meningkat,
sebaliknya jika motivasi menurun maka kinerja pegawai juga
akan menurun dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis diterima.
2) Disiplin Kerja (X2)
Pada tabel 5.14, dapat dilihat bahwa nilai t hitung
untuk variabel Disiplin Kerja (X2) adalah sebesar 11,449,
lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2,012. Sementara nilai
signifikansinya (Sig.) sebesar <0,001, lebih kecil dari 0,05.
Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji t,
dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja (X2) berpengaruh
positif dan berdampak signifikan terhadap kinerja pegawai
(Y). Jika Disiplin Kerja meningkat, maka Kinerja juga akan
meningkat. Begitupun sebaliknya, jika Disiplin Kerja
menurun, maka Kinerja juga akan ikut menurun dengan
tingkat kesalahan 5%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa
hipotesis diterima.
b. Uji Statistik F (Simultan)
Uji f bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan kedalam model regresi mempunyai
pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel
terikat atau tidak. Artinya dalam penelitian ini, uji f bertujuan
untuk mengetahui apakah Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2)
mempunyai pengaruh secara simultan terhadap Kinerja
Pegawai Pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
Cabang Parepare (Y). Dasar dalam pengambilan keputusan
dalam uji f adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05, atau nilai F hitung > F
tabel maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh
variabel bebas (X) secara simultan terhadap variabel terikat
(Y).
2) Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, atau nilai F hitung <
Ftabel maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Untuk mendukung pengambilan keputusan dalam uji F,
maka untuk mendapatkan nilai F tabel dapat menggunakan
persamaan berikut:
F tabel = F (k ; n-k)
Dimana,
k= Jumlah Variabel Bebas (X)
n= Jumlah Responden
maka,
F tabel = F (2;50-2)
= F (2;48) = 3,19
Hasil uji F terhadap hipotesis dari penelitian ini, dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5.15
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressi 181.581 2 90.790 231.669 <,001b
on
Residual 18.419 47 .392
Total 200.000 49
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)
b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X2), Motivasi (X1)
C. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada
Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Cabang Parepare. Berikut
pembahasan masing-masing variabelnya:
1. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Cabang Parepare.
Berdasarkan hasil uji persial (Uji t), motivasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan
dari hasil perhitungan yang diperoleh yakni nilai t hitung untuk
variabel motivasi adalah sebesar 2,756, lebih besar dari nilai t tabel
yaitu 2,012 (t hitung > t tabel). Sementara nilai signifikansi (Sig.)
yang diperoleh sebesar 0,008, lebih kecil dari nilai taraf signifikansi
α yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 0,05.
Motivasi kerja penting untuk meningkatkan efektivitas kerja.
Orang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan berusaha
sekuat tenaga untuk membuat pekerjaannya sesukses mungkin
guna mencapai tujuan organisasi atau perusahaan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan (Rozalia et al, 2015).
Hasil dari penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang
dilakukan oleh Oki Agustian (2019), yang berjudul “Pengaruh
Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar”. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara
motivasi terhadap kinerja karyawan. Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh (Susanty & Baskoro, 2018) dan (Ady & Wijono,
2017) juga menunjukkan hal yang sama, yaitu motivasi
berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Cabang Parepare.
Berdasarkan hasil uji persial (Uji t), disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini
dibuktikan dari hasil perhitungan yang diperoleh yakni nilai t hitung
untuk variabel disiplin kerja adalah sebesar 11,449, lebih besar dari
nilai t tabel yaitu 2,012. Sementara nilai signifikansinya (Sig.)
sebesar <0,001, lebih kecil dari nilai taraf signifikansi α yang telah
ditetapkan sebelumnya yaitu 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai pada bank tabungan pensiunan nasional (BTPN)
cabang parepare.
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Muhammad Ferryal Ramadhan dan Ari Darmawan
(2018) yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Kerja, Motivasi,
Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karir Dalam Meningkatkan
Kinerja Karyawan PT. Taman Rekreasi Sengkaling”. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh
Amalina Robingatul Adawiyah (2020) dan Ella Novalena (2017)
juga menunjukkan hal yang sama, yaitu terdapat pengaruh positif
dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.
Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Singodimedjo dalam
buku Edi Sutrisno (2017) bahwa disiplin karyawan yang baik akan
semakin mendekatkan perusahaan pada pencapaian tujuannya,
sedangkan disiplin kerja yang buruk akan menjadi masalah dan
menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Ketika disiplin kerja
meningkat maka kinerja karyawan juga akan meningkat, begitu
juga sebaliknya.
3. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
Cabang Parepare.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi dan
disiplin kerja berpengaruh positif dan simultan terhadap kinerja
pegawai. Berdasarkan hasil uji simultan (Uji F), nilai F hitung yang
diperoleh adalah sebesar 231,669, lebih besar dari nilai F tabel
yaitu 3,19 (F hitung > F tabel). Sementara nilai signifikansi (Sig.)
yang diperoleh adalah sebesar <0,001, lebih kecil dari taraf
signifikansi α yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 0,05 (<0,001
< 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi dan
disiplin kerja secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada bank
tabungan pensiunan nasional (BTPN) cabang parepare.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2), diperoleh
nilai Adjusted R Square sebesar 0,904 atau 90,4%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel-variabel independent yaitu Motivasi
(X1) dan Disiplin Kerja (X2) secara bersama-sama (simultan)
memiliki pengaruh sebesar 90,4% terhadap variabel dependent
yaitu Kinerja Pegawai (Y). Sedangkan 9,6% sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak menjadi bagian dalam penelitian ini.
Menurut penelitian Moch Rizki Fitrah (2014), motivasi dan
disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
secara bersama-sama (simultan). Hal ini menunjukkan bahwa
motivasi dan disiplin kerja, dua faktor yang dapat mempengaruhi
dan dapat meningkatkan kinerja. Agar suatu perusahaan dapat
menghasilkan kinerja yang baik, membantu perusahaan dalam
mencapai tujuannya, dan memajukan usaha, tidak hanya harus
memiliki disiplin kerja yang baik, melainkan harus memiliki
karyawan yang termotivasi dengan baik. Karyawan yang
termotivasi dengan baik akan dapat bekerja dengan antusiasme
dan efisiensi yang lebih besar, sehingga menghasilkan hasil yang
baik pula.
Hasil penelitian ini juga mendukung pendapat dari Kasmir
(2016) bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap
kinerja pegawai. Pegawai yang produktif perlu dimotivasi dan
disiplin di tempat kerja, sehingga kinerja pegawai akan meningkat.
Bila motivasi dan disiplin kerja ditingkatkan, maka kinerja pegawai
juga akan meningkat. Sebaliknya, apabila motivasi dan disiplin
kerja menurun, kinerja pegawai juga akan menurun.