di bidang garmen atau bidang produksi dan pengelolaan pakaian jadi yang
1. Visi
2. Misi
Perusahaan. Dengan adanya pembagian kerja maka pekerjaan menjadi dapat dikontrol
dengan baik. Berikut ini struktur organisasi yang ada di PT. Amos Indah Indonesia
HRD
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Amos Indah Indonesia Jakarta
tanggung jawab jabatan PT. Amos Indah Indonesia Jakarta dijabarkan sebagai
berikut :
1. Manager
organisasi yang sama serta bertanggung terhadap direktur atas apa yang di
kerjakan.
2. HRD
3. Supervisor
4. Supervisor
pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh atasannya, Bertugas membuat
5. Admin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-Laki 31 36.5 36.5 36.5
Perempuan 54 63.5 63.5 100.0
Total 85 100.0 100.0
Sumber : Olah data SPSS 26
Jenis Kelamin
36.47058823529 Laki-Laki
41%
Perempuan
63.52941176470
59%
Gambar 4.2
Diagram Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 20-30 Tahun 35 41.2 41.2 41.2
31-40 Tahun 35 41.2 41.2 82.4
41-50 Tahun 14 16.5 16.5 98.8
51-60 Tahun 1 1.2 1.2 100.0
Total 85 100.0 100.0
Sumber : Olah data SPSS 26
Usia
16.47
05882
35294
1.17647058823
1% 529% 20 - 30 Tahun
41.1764705882 31 - 40 Tahun
353% 41 - 50 Tahun
51 - 60 Tahun
41.1764705882
353%
Gambar 4.3
Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
tahun sebanyak 14 orang atau 16,5% dan yang berusia antara 51-60
Tabel 4.13
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SMA/SMK 20 23.5 23.5 23.5
D3 28 32.9 32.9 56.5
S1 37 43.5 43.5 100.0
Total 85 100.0 100.0
Sumber : Olah data SPSS 26
Pendidikan
23,5%
SMA/SMK
43.52941176470 D3
59%
S1
S2
32,9%
Gambar 4.4
Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa_Kerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid <1 Tahun 13 15.3 15.3 15.3
2-5 Tahun 37 43.5 43.5 58.8
6-10 Tahun 29 34.1 34.1 92.9
>10 Tahun 6 7.1 7.1 100.0
Total 85 100.0 100.0
Sumber : Olah data SPSS 26
Masa Kerja
7,1 %
15,3% < 1 Tahun
2 - 5 Tahun
34,1% 6 - 10 Tahun
> 10 Tahun
43.5294117647
059%
Gambar 4.5
Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
orang atau 15,3%, masa kerja antara 2-5 tahun sebanyak 37 orang
atau 43,5%, masa kerja antara 6-10 tahun sebanyak 29 orang atau
34,1% dan masa kerja >10 tahun sebanyak 6 orang atau 7,1%.
skor total dengan jumlah item dari variabel yang dibobot, melalui
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Tabel Skala Likert
Rentang Skala Keterangan / Kriteria
1,00 – 1,79 Sangat Tidak Setuju (STS)
1,80 – 2,59 Tidak Setuju (TS)
2,60 – 3,39 Ragu-Ragu (RR)
3,40 – 4,19 Setuju (S)
4,19 – 5,00 Sangat Setuju (SS)
Sumber: Sugiyono (2017:95)
berikut:
Tabel 4.6
Jawaban Responden Berdasar Pada Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
Respo Mean
Pilihan Jawaban Total Ket
nden Skor
No Pernyataan
SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
Respo Mean
Pilihan Jawaban Total Ket
nden Skor
No Pernyataan
SS S RR TS STS
Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan Partisipatif
No Pernyataan SS S RR TS STS
melibatkan partisipasi
bawahan setiap ada kegiatan 3% 50% 36% 11% 0%
dalam perusahaan
skor 3,44 termasuk pada rentang skala 3,40 - 4,19 dengan kriteria
10%.
berikut :
Tabel 4.7
Jawaban Responden Berdasar Pada Variabel Motivasi (X2)
Pilihan Jawaban
Respo Mean
No. Pernyataan SS S RR TS STS Total Ket
nden Skor
5 4 3 2 1
Kebutuhan fisiologis
Saya merasa bahwa gaji
6 61 18 0 0
yang saya terima sudah
1 328 85 3.86 S
memenuhi kebutuhan hidup
8% 71% 21% 0% 0%
sehari-hari
Saya merasa bahwa gaji 8 56 21 0 0
2 yang saya terima sudah 327 85 3.85 S
sesuai harapan 11% 65% 24% 0% 0%
Kebutuhan rasa aman
Saya merasa bahwa
perusahaan telah 13 50 22 0 0
memberikan jaminan rasa
3 aman pada pegawai dalam 331 85 3.89 S
menjalankan aktivitas di
17% 58% 25% 0% 0%
lingkungan kerja
Saya merasa bahwa
perusahaan telah 8 49 28 0 0
4 memperhatikan keselamatan 320 85 3.76 S
pegawai sudah sesuai dengan 11% 57% 32% 0% 0%
prosedur yang ditetapkan
Kebutuhan social
Saya merasa bahwa jalinan
kerjasama antar pegawai 6 54 25 0 0
5 admin selama ini sudah 321 85 3.78 S
membuat saya nyaman
8% 63% 29% 0% 0%
dalam bekerja
Saya merasa bahwa
hubungan interaksi sosial 13 54 18 0 0
6 antar pegawai admin telah 355 85 3.94 S
membantu saya dalam
16% 63% 21% 0% 0%
bekerja
Kebutuhan penghargaan
Saya merasa bahwa gaji
11 46 28 0 0
yang saya terima sudah
7 323 85 3.80 S
sesuai dengan prestasi kerja
14% 54% 32% 0% 0%
yang selama ini saya tempuh
Pilihan Jawaban Respo Mean
No. Pernyataan Total Ket
SS S RR TS STS nden Skor
Saya merasa bahwa
1 56 28 0 0
perusahaan selalu
8 memberikan reward atas 313 85 3.68 S
prestasi kerja pegawai yang 3% 65% 32% 0% 0%
bagus
Kebutuhan aktualisasi diri
Saya menggunakan
keterampilan sesuai 3 56 26 0 0
9 kemampuan untuk 317 85 3.73 S
mendapatkan prstasi kerja 5% 65% 30% 0% 0%
yang memuaskan
Saya merasa bahwa
8 49 28 0 0
perusahaan telah
10 memberikan jabatan yang 320 85 3.76 S
tinggi sesuai dengan hasil 11% 57% 32% 0% 0%
kerja yang saya tempuh
Jumlah 77 531 242 0 0
3235 850 3,81 S
Persentase % 10% 62% 28% 0% 0%
Sumber : Olah Data Primer
sebagai berikut :
Tabel 4.8
Jawaban Responden Berdasar Pada Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Respon Mean
SS S RR TS STS Total Ket
den Skor
Kualitas Kerja
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Respon Mean
SS S RR TS STS Total Ket
den Skor
Saya mengerjakan suatu
2 77 6 0 0
pekerjaan dengan penuh
1 336 85 3.95 S
ketelitian, perhitungan, dan
3% 90% 7% 0% 0%
cermat
Dengan pengetahuan yang
saya miliki, saya dapat 8 62 15 0 0
2 menguasai bidang tugas 333 85 3.92 S
yang saya kerjakan dengan 11% 72% 17% 0% 0%
hasil yang baik.
Kuantitas Kerja
Saya mampu
menyelesaikan hasil 20 55 10 0 0
3 350 85 4.12 S
pekerjaan sesuai dengan
harapan perusahaan 23% 64% 13% 0% 0%
Saya merasa senang jika 7 62 16 0 0
saya mampu
4 menyelesaikan pekerjaan 331 85 3.89 S
lain diluar pekerjaan utama 10% 72% 18% 0% 0%
yang di berikan
Pengetahuan Kerja
Saya mampu menjalankan 6 62 17 0 0
5 tahapan kerja sesuai aturan 329 85 3.87 S
perusahaan 25% 72% 3% 0% 0%
Saya mampu
melaksanakan pekerjaan 4 71 10 0 0
6 334 85 3.93 S
sesuai tahapan tanpa
diberikan arahan 6% 83% 11% 0% 0%
Pelaksanaan Tugas
Saya selalu menyelesaikan 2 60 23 0 0
7 pekerjaannya tepat waktu 319 85 3.75 S
3% 70% 27% 0% 0%
Saya selalu melaksanakan 0 67 18 0 0
8 pekerjaannya tanpa adanya 322 85 3.79 S
kesalahan 0% 78% 22% 0% 0%
Tanggung Jawab
Saya memiliki tanggung 3 67 15 0 0
9 jawab penuh atas 328 85 3.86 S
pekerjaan yang diberikan 5% 78% 17% 0% 0%
Saya dapat mengatasi 10 61 14 0 0
setiap permasalahan yang
10 336 85 3.95 S
di hadapi dalam bekerja 13% 71% 16% 0% 0%
secara individual
Jumlah 62 644 144
3318 850 3,90 S
Persentase (%) 7% 76% 17%
Sumber : Olah Data Primer
3,90 termasuk pada rentang skala 3,40 - 4,19 dengan kriteria setuju,
artinya mayoritas responen memberikan jawaban Setuju. Responden
yang diteliti memiliki fungsi sebagai alat pembuktian meliputi uji validitas dan uji
reliabilitas.
1. Uji Validitas
butir pertanyaan pada kuesioner valid atau tidak. Untuk mengolah uji
sebagai berikut:
sebagai berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Berdasarkan Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
Gaya Kepemimpinan (X1) r-hitung r-tabel Keputusan
X1.1 0,466 0,2133 valid
X1.2 0,638 0,2133 valid
X1.3 0,576 0,2133 valid
X1.4 0,582 0,2133 valid
X1.5 0,460 0,2133 valid
X1.6 0,533 0,2133 valid
X1.7 0,515 0,2133 valid
X1.8 0,496 0,2133 valid
X1.9 0,538 0,2133 valid
X1.10 0,514 0,2133 valid
Sumber : Olah data SPSS 26
diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,2133), dengan demikian maka semua item
kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Berdasarkan Variabel Motivasi (X2)
Motivasi (X2) r-hitung r-tabel Keputusan
X2.1 0,517 0,2133 valid
X2.2 0,717 0,2133 valid
X2.3 0,721 0,2133 valid
X2.4 0,735 0,2133 valid
X2.5 0,640 0,2133 valid
X2.6 0,531 0,2133 valid
X2.7 0,678 0,2133 valid
X2.8 0,672 0,2133 valid
X2.9 0,695 0,2133 valid
X2.10 0,704 0,2133 valid
Sumber : Olah data SPSS 26
r hitung > r tabel (0,2133), dengan demikian maka semua item kuesioner
dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk diolah
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Berdasarkan Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Kinerja Pegawai (Y) r-hitung r-tabel Keputusan
Y.1 0,635 0,2133 valid
Y.2 0,421 0,2133 valid
Y.3 0,603 0,2133 valid
Y.4 0,766 0,2133 valid
Y.5 0,613 0,2133 valid
Y.6 0,598 0,2133 valid
Y.7 0,648 0,2133 valid
Y.8 0,673 0,2133 valid
Y.9 0,685 0,2133 valid
Y.10 0,570 0,2133 valid
Sumber : Olah data SPSS 26
diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,2133), dengan demikian maka semua item
kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk
2. Uji Reliabilitas
reliabel atau handal atau tidak. Menurut Ghozali (2017:47) “Uji Reliabilitas
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
2) Jika nilai Cronbatch Alpha < 0,60, maka instrumen tidak reliabel.
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen dan Dependen
Cronbatch Standar
Variabel Keputusan
Alpha Cronbatch Alpha
Gaya Kepemimpinan (X1) 0,714 0.60 Reliabel
Motivasi (X2) 0.856 0.60 Reliabel
Kinerja Pegawai (Y) 0.819 0.60 Reliabel
Sumber : Olah data SPSS 26
variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2) dan Kinerja Pegawai (Y)
sehingga hasil analisis dapat diinterpretasikan dengan lebih akurat, efisien, dan
gejala asumsi klasik atau layak atau tidak data yang dipakai dilanjutkan sebagai
26.
Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan adalah terdiri dari
1. Uji Normalitas
berdistribusi tidak normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data
Smirnov Test dengan syarat significancy α > 0,05. Adapun hasil uji normalitas
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 85
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.13214539
Most Extreme Differences Absolute .067
Positive .047
Negative -.067
Test Statistic .067
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Olah data SPSS 26
sesuai dengan hasil diagram penyebaran yang diolah dengan SPSS Versi 26
Gambar 4.6
Grafik P-P Plot Uji Normalitas
plot menunjukkan pola grafik yang normal. Hal ini terlihat dari titik yang
diagonal. Oleh karena ini dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Uji ini dapat dilakukan dengan melihat
nilai Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Adapun sebagai
1) Jika nilai VIF > 10 dan nilai tolerance value > 1 maka terjadi gejala
multikoliniearitas
2) Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance value < 1 maka tidak terjadi gejala
multikoliniearitas.
berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas dengan Collinearity Statistic
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Toler
Model B Error Beta t Sig. ance VIF
1 (Constant) 18.512 2.657 6.967 .000
Gaya_Kepemi .276 .074 .388 3.739 .000 .762 1.312
mpinan
Motivasi .186 .070 .273 2.635 .010 .762 1.312
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber : Olah data SPSS 26
Motivasi sebesar 0,762, dimana kedua nilai tersebut kurang dari 1, dan nilai
1,312 serta Motivasi sebesar 1,312 dimana nilai tersebut kurang dari 10.
3. Uji Heteroskedastisitas
satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan uji
Glejser dimana hasil uji ini dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi
1) Jika variabel independent (X) memiliki nilai signifikansi (Sig.) < 0,05,
Tabel 4.15
Hasil Pengujian Heteroskesdastisitas Dengan Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.347 3.212 1.042 .300
LnGaya_Kepemimpinan -.785 1.025 -.098 -.766 .446
Motivasi .007 .028 .032 .248 .805
a. Dependent Variable: ABS_RES2
Sumber : Olah data SPSS 26
signifikansi (Sig.) sebesar 0,446 dan Motivasi (X2) diperoleh nilai probability
signifikansi (Sig.) sebesar 0,805 dimana keduanya nilai signifikansi (Sig.) >
0,05. Dengan demikian regression model pada data ini tidak ada gangguan
penelitian.
antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan nilai residualnya (SRESID)
gangguan heteroskedastisitas.
Sumber : Olah data SPSS 26
Gambar 4.7
Grafik Scatter Plot Hasil Uji Heteroskedastisitas
tidak mempunyai pola penyebaran yang jelas atau tidak membentuk pola-pola
Gaya Kepemimpinan (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
secara parsial. Berikut ini hasil pengolahan regresi dengan SPSS Versi 26
Tabel 4.16
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 22.311 2.310 9.658 .000
Gaya_Kepemimpinan .371 .067 .521 5.559 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber : Olah data SPSS 26
Kepemimpinan (X1) tidak ada maka telah terdapat nilai Kinerja Pegawai
apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel Motivasi
Tabel 4.17
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel Motivasi (X2) Terhadap
Kinerja Pegawai (Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 23.127 2.530 9.141 .000
Motivasi .314 .066 .462 4.749 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber : Olah data SPSS 26
(X2) tidak ada, maka telah terdapat nilai Kinerja Pegawai (Y) sebesar
23.127 point.
b) Nilai koefisien regresi didiplin kerja (X2) sebesar 0.314 diartikan apabila
Gaya Kepemimpinan (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
baik secara simultan. Berikut ini hasil pengolahan regresi dengan SPSS Versi
Tabel 4.18
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) dan
Motivasi (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 18.512 2.657 6.967 .000
Gaya_Kepemimpinan .276 .074 .388 3.739 .000
Motivasi .186 .070 .273 2.635 .010
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber : Olah data SPSS 26
dan tidak ada perubahan pada variabel Motivasi (X2), maka setiap
0.276 point.
c) Nilai Motivasi (X2) 0.186 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada
berikut :
Tabel 4.19
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi (r)
Nilai Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2017:184)
Tabel 4.20
Hasil Uji Koefisien Korelasi Antara Gaya Kepemimpinan (X1) dan Motivasi
(X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .573a .328 .312 2.158
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Gaya_Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber : Olah data SPSS 26
Berdasarkan pada hasil analisis koefisien korelasi (r) pada tabel di atas,
diperoleh nilai R Koefisien korelasi sebesar 0.573 dimana nilai tersebut berada
pada interval 0,400 - 0,599 artinya variabel Gaya Kepemimpinan kerja dan
Kepemimpinan kerja (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y).
Berikut ini hasil perhitungan koefisien determinasi yang diolah dengan program
Tabel 4.21
Hasil Uji Koefisien Determinasi Antara Gaya Kepemimpinan (X1) dan
Motivasi (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .573a .328 .312 2.158
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Gaya_Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber : Olah data SPSS 26
Motivasi (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) dilakukan dengan uji t (uji
sebagai berikut:
α = tarif nyata 5%
Tabel 4.22
Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 22.311 2.310 9.658 .000
Gaya_Kepemimpinan .371 .067 .521 5.559 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber : Olah data SPSS 26
nilai t hitung >t tabel atau (5.559 > 1,98896) Hal tersebut juga diperkuat
dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian maka H0
Tabel 4.23
Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Variabel Motivasi (X2)
Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 23.127 2.530 9.141 .000
Motivasi .314 .066 .462 4.749 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber : Olah data SPSS 26
nilai t hitung > t tabel atau (4.749> 1,98896) Hal tersebut juga diperkuat
dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian maka H0
dikatakan signifikan jika nilai F hitung > F tabel atau ρ value < Sig.0,05.
Tabel 4.24
Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Antara Gaya Kepemimpinan (X1)
dan Motivasi (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 186.556 2 93.278 20.030 .000b
Residual 381.868 82 4.657
Total 568.424 84
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
b. Predictors: (Constant), Motivasi, Gaya_Kepemimpinan
Sumber : Olah data SPSS 26
nilai Fhitung > Ftabel atau (20.030 > 3,11), hal ini juga diperkuat dengan ρ
value < Sig. 0,05 atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian maka H 0 ditolak
diperoleh persamaan regresi Y = 22.311 + 0.371 X1. Dari persamaan di atas maka
dapat disimpulkan Nilai konstanta sebesar 22.311 diartikan bahwa jika variabel
Gaya Kepemimpinan (X1) tidak ada maka telah terdapat nilai Kinerja Pegawai (Y)
sebesar 22.311 point. Nilai koefisien regresi Gaya Kepemimpinan (X1) sebesar 0,
371 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel
Motivasi (X2), maka setiap perubahan 1 unit pada variabel Gaya Kepemimpinan
(X1) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada Kinerja Pegawai (Y) sebesar
0, 371 point. Berdasarkan hasil penelitian uji t diperoleh nilai t hitung >t tabel atau
(5.559 > 1,98896) hal tersebut juga diperkuat dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,000
< 0,05). Dengan demikian maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan
diperoleh persamaan regresi Y = 23.127+ 0.314 X2. Dari persamaan di atas maka
dapat disimpulkan Nilai konstanta sebesar 23.127 diartikan bahwa jika variabel
Motivasi (X2) tidak ada, maka telah terdapat nilai Kinerja Pegawai (Y) sebesar
23.127 point. Nilai koefisien regresi didiplin kerja (X2) sebesar 0.314 diartikan
apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel Gaya
Kepemimpinan (X1), maka setiap perubahan 1 unit pada variabel Motivasi (X2)
0.314 point. Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai t
hitung >t tabel atau (4.749> 1,98896) hal tersebut juga diperkuat dengan nilai Sig. <
0,05 atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian maka H 0 ditolak dan H2 diterima, hal
signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Amos Indah Indonesia Jakarta.
Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan Nilai konstanta sebesar 18.512
diartikan bahwa jika variabel Gaya Kepemimpinan (X1) dan Motivasi (X2) tidak
dipertimbangkan maka Kinerja Pegawai (Y) hanya akan bernilai sebesar 18.512
point. Nilai Gaya Kepemimpinan (X1) 0.276 diartikan apabila konstanta tetap dan
tidak ada perubahan pada variabel Motivasi (X2), maka setiap perubahan 1 unit
perubahan pada Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0.276 point. Nilai Motivasi (X2)
0.186 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel
Gaya Kepemimpinan (X1), maka setiap perubahan 1 unit pada variabel Motivasi
(X2) akan mengakibatkan terjadinya penurunan pada Kinerja Pegawai (Y) sebesar
0.186 point. Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai
Fhitung > Ftabel atau (20.030 > 3,11), hal ini juga diperkuat dengan ρ value < Sig.
0,05 atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian maka H 0 ditolak dan H3 diterima, hal
Motivasi terdapat pengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Amos