Humbang Hasundutan. Sampel pada penelitian ini terdiri dari anak yang berumur 5-6 tahun dan
orang tua yang memiliki anak umur 5-6 tahun yang berjumlah 26 anak dan 26 orang tua yang
memiliki anak 5-6 tahun. Instrumen atau angket penelitian yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini, terlebih dahulu diujicobakan kepada orang tua diluar sampel penelitian namun
tetap dalam populasi yang sama yaitu masyarakat Desa Bonandolok I, Kecamatan Sijamapolang,
Kabupaten Humbang Hasundutan. Hal ini saya lakukan untuk mengetahui karakteristik setiap
Berdasarkan data penelitian yang didapat dari hasil penyebaran angket mengenai pengaruh
pola asuh orang tua maka dapat diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel :
Tabel 4.1
Daftar Data Pola Asuh Orang Tua
Skor Minimum 35
Skor Maksimum 49
Mean 41,92
Varians 11,434
Median 41
Modus 40
Data yang diperoleh selanjutnya dibuat dalam daftar distribusi frekuensi yang secara ringkas
Tabel 4.2
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 5 orang (19,2308%) yang berada pada skor rata-
rata, 11 orang (42,3077%) berada dibawah skor rata-rata, 10 orang (38,4615%) berada diatas
6
Kelas Interval
5
5
4
3
2 2
2
1
0
35-37 38-40 41-43 44-46 47-49
Deskripsi pola asuh yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah hasil temuan dan hasil
pengolahan data yang berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah
dikemukakan pada rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan pada
BAB I, karena masalah merupakan sesuatu yang perlu dipahami dan dicari jawabannya,
supaya masalah dapat terjawab atau dipecahkan dengan baik maka masalah harus
dirumuskan.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian bagaimana pola asuh orang tua di Desa
dahulu ditemukan skala sebagai tolak ukur pola asuh orang tua dalam penelitian ini dengan
49−35
i= = 4,67
3
Tabel 4.3
Skala Penilaian
Interval Kategori
Berdasarkan temuan dilapangan dan selanjutnya dilakukan olah data dengan rumus yang
telah ditetapkan, didapati oleh peneliti perhitungan hasil skor rata-rata keseluruhan indikator
pada variable pola asuh orang tua (X) adalah sebesar 2,83 (lampiran 7) dengan mengacu pada
skala nilai diatas maka dapat disimpulkan hal ini menunjukkan bahwa pola asuh orang tua di
dalam katergori baik Secara khusus kondisi peran orang tua yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
Untuk mengetahui pola asuh orang tua yang otoriter, berikut adalah hasil skor rata-rata dari
1 2,96 Baik
Berdasarkan nilai rata-rata pola asuh orang tua otoriter diperoleh skor sebesar 2,34 sehingga
dapat dikategorikan bahwa pola asuh orang tua otoriter cukup baik digunakan dalam pola asuh di
desa ini
Untuk mengetahui pola asuh orang tua demokratis adalah skor rata-rata pola asuh tersebut:
Tabel 4.5
Indikator Pola Asuh Demokratis
4 2,53 Baik
Berdasarkan nilai rata-rata pola asuh orang tua yang demokratis diperoleh skor sebesar 3,49
sehingga dikategorikan bahwa pola asuh demokratis dapat dikategorikan sangat baik untuk pola
asuh orang tua yang tepat digunakan di desa tersebut.
Untuk mengetahui pola asuh orang tua permisif berikut adalah skor rata-rata dari peran tersebut
Tabel 4.6
Indikator Pola Asuh Permisif
1 3,03 Baik
2 2,76 Baik
3 3,19 Baik
4 2,57 Baik
Berdasarkan nilai rata-rata pola asuh orang tua permisif diperoleh skor sebesar 2,67 sehingga
rekapitulasi skor rata-rata dari seluruh pola asuh oran tua sebagai berikut dapat kita lihat pada
Tabel 4.7
Rekapitulasi Skor Rata-Rata Pola Asuh Orang Tua
Berdasarkan tabel tersebut pola asuh orang terdiri dari 3 indikator dengan mengacu pada
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan perhitungan yang telah dilampirkan pada lampiran
15 maka diperoleh uji kecenderungan pola asuh orang tua sebagai berikut:
Tabel 4.8
Uji Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua
skor dinyatakan sangat baik > 47 berjumlah 2 orang sebesar 7,69 %, skor dinyatakan baik
ketika mencapai nilai 44-46 berjumlah 8 orang sebesar 30,77%, skor dinyatakan cukup baik
ketika mencapai nilai 40-43 berjumlah 11 orang sebesar 42,31%, skor dinyatakan kurang
ketika mencapai nilai 37-39 berjumlah 4 orang sebesar 15,38% dan skor dinyatakan sangat
kurang ketika mencapai nilai <36 berjumlah 1 orang sebesar 3,85%. Lebih jelas dapat
dilihat uji kecenderungan peran orang tua pada gambar 4.2 berikut ini :
10
8
Frekuensi Absolut
6 Frekuensi Absolut
4
4
2
2 1
0
>47 44-46 40-43 37-39 <36
Interval
Berdasarkan data penelitian yang didapat dari hasil lembar observasi mengenai perkembangan
moral anak usia 5-6 tahun maka dapat diperoleh hasil yang disajikan dalam benuk tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.9
Data Moral Anak Usia 5-6 Tahun
Skor Minimum 24
Skor Maksimum 36
Mean 29,77
Varians 12,66
Median 29
Modus 27
Data yang diperoleh dibuat dalam daftar distribusi frekuensi yang secara ringkas disajikan pada
tabel:
Tabel 4.10
Daftar Distribusi Frekuensi Data Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y)
rata-rata, 7 orang (26,9231%) berada di bawah skor rata-rata , 16 orang (61,5384%) berada diatas
7
Frekuensi Absolut
5 Moral
4 4 4
4
3 3
3
0
24≤x≤26 26<x≤28 28<x≤30 30<x≤32 32<x≤34 34<x≤36
Deskripsi moral anak usia 5-6 tahun yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah hasil
pengelolahan data yang berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah
dikemukakan pada rumusan masalah yang dikemukakan pada BAB I, karena masalah merupakan
sesuatu yang perlu dipahami dan dicari jawabannya, supaya masalah dapat dipecahkan dengan
a. Seberapa baik perkembangan moral anak usia 5-6 tahun di Desa Bonandolok I,
maka terlebih dahulu ditentukan skala sebagai tolak ukur dalam penelitian ini dengan rumus
sebagai berikut :
36−24
i= =6
2
Tabel 4.11
Skala Nilai
Interval Kategori
3,26 - 4,00 Sangat Baik
2,51 – 3,25 Baik
1,76 – 2,50 Cukup Baik
1,00 – 1,75 Kurang Baik
(Sumber : Sugiyono (2014:170)
perkembangan moral anak usia 5-6 tahun (Y) adalah sebesar 3,81 (lampiran 9) yang telah
mengacu pada skala nilai diatas maka dapat disimpulkan hal ini menunjukkan bahwa moral
anak usia 5-6 tahun termasuk dalam kategori sangat baik. secara khusus kondisi motivasi
Tabel 4.12
1
3,26 Sangat Baik
2
2,80 Baik
3
3,38 Sangat Baik
4
2,80 Baik
5
3,53 Sangat Baik
Rata-Rata Keseluruhan
3,94 Sangat Baik
Berdasarkan hasil pengelolaan data diperoleh nilai rata-rata perkembangan moral anak usia
5-6 tahun melalui orientasi kesepakatan antar pribadi sebesar 3,94. Dengan demikian maka
Untuk mengetahui keadaan indikator ekstrinsik, berikut adalah hasil skor rata dari indikator
tersebut :
Tabel 4.13
Skor Rata-Rata Indikator Orientasi Hukuman dan ketertiban
8 3,15 Baik
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai rata-rata perkembangan moral anak usia 5-6
tahun melalui indikator orientasi hukuman dan ketertiban diperoleh skor sebesar 3,69. Dengan
Untuk mengetahui keadaan perkembangan moral anak usia 5-6 tahun di Desa Bonandolok I,
Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan, berikut adalah hasil skor rata-
rata dari keseluruhan indikator perkembangan moral anak usia 5-6 tahun di Desa Bonandolok
I, Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan. dapat dilihat pada tabel 4.13
sebagai berikut :
Tabel 4.14
terbagi atas 2 indikator. Kedua indikator tersebut dapat dikategorikan sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilampirkan pada lampiran …maka
dapat diperoleh uji kecenderungan perkembangan moral anak usia 5-6 tahun di Desa Bonandolok
I, Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan, dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.15
Uji Kecenderungan Moral Anak Usia 5-6 Tahun
Frekuensi
Interval Kategori
Absolut Relatif (%)
Berdasarkan data pada tabel 4.14 uji kecenderungan perkembangan moral anak usia 5-6 tahun di
dijabarkan bahwa untuk variabel perkembangan moral anak variabel (Y), skor dinyatakan sangat
baik apabila mencapai nilai >35 berjumlah 1 orang sebesar 3,85 %, skor dinyatakan baik ketika
mencapai nilai 32<x≤35 berjumlah 6 sebesar 23,08 %, skor dinyatakan cukup baik apabila nilai
mencapai 28<x≤32 berjumlah 7 orang sebesar 26,92%, Skor dinyatakan kurang ketika nilai
mencapai 24<x≤28 berjumlah 11 orang sebesar 42,31%, Skor dinyatakan sangat kurang ketika
nilai mencapai x≤24 berjumlah 1 orang sebesar 3,85%, untuk lebih jelas dapat dilihat pada
gambar 4.4 uji kecenderungan perkembangan moral anak usia 5-6 tahun di Desa Bonandolok I,
3
2.5
2.5 Moral Anak
2
1.5
1
0.5
0
x>35 32<x≤35 28<x≤32 24<x≤28 x≤24
Interval
Sebelum menguji hipotesis dengan menggunakan uji regresi linier sederhana pada
penelitian ini, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah uji prasyarat analisis regresi
linier sederhana yaitu uji normalitas dan uji linieritas.
Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas yaitu jika nilai signifikan > 0,05
maka data berdistribusi normal. Sedangkan jika nilai signifikan < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal. Perhitungan normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis kolmogrof-smirnof test. Setalah dilakukan poerhitungan maka diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas Data Pola Asuh dan Moral Anak Usia Dini
Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa nilai signifikan data pola asuh orang tua adalah
0,161 dan nilai signifikan data moral anak usia dini 5-6 tahun adalah 0,126. Hal ini menunjukkan
bahwa kedua nilai signifikan > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut
berdistribusi normal.
Pengujian linieritas data dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel atau lebih yang
diuji mempunyai hubungan yang linier atau tidak linier secara signifikan. Kriteria pengujian
linieritas yaitu jika nilai signifikan > 0,05 maka hubungan pola asuh (x) dan moral anak (y)
adalah linier. Sedangkan jika nilai signifikan < 0,05 maka hubungan pola asuh (x) dan moral
anak (y) tidak linier. Perhitungan linieritas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan aplikasi SPSS. Setelah dilakukan perrhitungan maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.17
Hasil Uji Linieritas Data Pola Asuh dan Moral Anak Usia Dini
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Moral * Between (Combined) 143.815 10 14.382 1.248 .338
Pola_Asuh Groups Linearity 56.905 1 56.905 4.940 .042
Deviation from
86.910 9 9.657 .838 .594
Linearity
Within Groups 172.800 15 11.520
Total 316.615 25
Berdasarkan tabel 4.17 diatas, hasil uji linieritas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
(P-value sig.) pada baris deviation from linearity sebesar 0,594. Karena nilai signifikan > 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa antara pola asuh orang tua (x) dan moral anak usia dini 5-6 tahun
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji linieritas diketahui bahwa data pola asuh orang
tua dan moral anak berdistribusi normal serta terdapat hubungan yang linier antara pola asuh
orang tua dan moral anak. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji regresi
linier sederhana. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk melakukan prediksi
seberapa jauh nilai dependen variabel (variabel Y) jika variabel independen (variabel X) diubah.
Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (Pola
asuh orang tua) terhadap variabel terikat (Moral anak usia 5-6 tahun) di Desa Bonandolok I,
Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan. Berikut ini hasil output uji regresi
Tabel 4.18
Output Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.064 8.182 1.352 .189
Pola_Asuh .446 .195 .424 2.293 .031
a. Dependent Variable: Moral
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 56.905 1 56.905 5.259 .031b
Residual 259.710 24 10.821
Total 316.615 25
a. Dependent Variable: Moral
b. Predictors: (Constant), Pola_Asuh
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .424a .180 .146 3.290
a. Predictors: (Constant), Pola_Asuh
Dari tabel 4.18 bagian Coefficients , diperoleh nilai constant (a) = 11,064 dan nilai trust
(b/koefisien regresi) = 0,446. Sehingga persamaan regresinya dapat ditulis sebagai berikut:
Ŷ = a +bx
Ŷ = 11,064 + 0,446x
Interprestasi dari persamaan regresi linier sederhana tersebut adalah sebagai berikut :
- konstanta (a) = 11,064 menunjukkan nilai konstanta, jika nilai variabel bebas ( Pola asuh
- Koefisien regresi (b) sebesar 0,446 menunjukkan bahwa pola asuh orang tua berpengaruh
terhadap moral anak. Artinya bila nilai pola asuh orang tua bertambah 1, maka nilai moral
anak akan bertambah 0,446. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pada (lampiran).
Dari tabel 4.17 bagian anova diperoleh nilai signifikan < 0,05 yaitu (0,031< 0,05) dan
nilai t hitung =2,293, t tabel=t ∝ ;n−k−1=t 0,025;24 =2,0639, dimana nilai t hitung > t tabel . Hal ini menunjukkan
2
bahwa H 0 ditolak dan H a diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pola
asuh orang tua terhadap moral anak usia 5-6 tahun. Pada tabel 4.17 bagian model summary
menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu sebesar 0,424. Dari tabel tersebut
juga diperoleh koefisien determinasi (R square) sebesar 0,180, yang mengandung pengertian
bahwa pengaruh variabel bebas (pola asuh orang tua) terhadap variabel terikat (moral anak)
4.2.1 Pola Asuh Orang Tua di Desa Bonandolok I, Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten
Humbang Hasundutan
Pembahasan yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah bahwa hasil
pengelolahan data yang berkaitan dengan jawaban dari pertanyaan penelitian yang telah
dikemukakan pada rumusan masalah pada BAB I, karena masalah merupakan hal yang perlu
dipahami dan dicari jawabannya, supaya masalah dapat terjawab atau dipecahkan dengan baik
maka masalah harus dirumuskan secara rinci. Berdasarkan pernyataan responden tentang pola
asuh orang tua ( variabel bebas ) dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut : Pola asuh orang tua
adalah sikap dan cara orang tua dalam mengasuh, membingbing dan memimpin anak agar
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata orang tua anak usia dini 5-6 tahun
tiga jenis pola asuh orang tua terhadap moral, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan
pola asuh permisif. Aspek pola asuh otoriter termasuk dalam kategori “cukup baik”, hal ini
terlihat skor rata-rata keseluruhan item angket pada indikator pola asuh otoriter sebesar 2,34.
Item yang dominan dalam aspek pola asuh otoriter adalah dalam orang tua memberikan
keputusan agar anak berprilaku baik diperoleh skor rata-rata 3,61 termasuk dalam kategori
“sangat baik”. Selanjutnya dalam kategori “baik” dengan skor rata-rata 2,96 yaitu orang tua
memarahi anak ketika melakukan kesalahan. Kemudian pada kategori “cukup baik” dengan skor
rata-rata 1,88 yaitu orang tua tidak melarang anak bermain dengan lawan jenis, dan pada kategori
“kurang baik” terdapat dua item pernyataan dengan skor rata-rata 1,61 untuk pernyataan orang
tua memaksakan kehendak kepada anak dan skor rata-rata 1,65 untuk pernyataan orang tua
Aspek pola asuh demokratis termasuk dalam kategori “sangat baik”, hal ini terlihat dari
skor rata-rata keseluruhan item angket pada indikator pola asuh demokratis yaitu sebesar 3,49.
Kategori yang dominan dalam aspek pola asuh demokratis adalah “sangat baik”, terdapat 4 item
pernyataan pada kategori sangat baik yaitu orang tua menjelaskan kepada anak tentang perbuatan
baik dan buruk agar anak dapat menentukan perbuatan yang akan dipilih dengan skor rata-rata
3,96; orang tua menjelaskan kepada anak alasan memberikan hukuman dengan skor rata-rata
3,69; orang tua memberikan hadiah kepada anak ketika berbuat baik dengan skor rata-rata 3,76;
orang tua mengawasi anak jika anak bermain diluar rumah dengan skor rata-rata 3,53.
Selanjutnya, pada kategori “baik” dengan skor rata-rata 2,53 yaitu orang tua menentang pendapat
Aspek pola asuh permisif termasuk dalam kategori “baik”, hal ini terlihat dari skor rata-
rata keseluruhan item angket pada indikator pola asuh permisif yaitu sebesar 2,83. Kategori yang
dominan dalam aspek pola asuh permisif adalah “baik”, terdapat 4 item pernyataan pada kategori
baik yaitu orang tua memperbolehkan anak untuk bergaul dengan siapa saja dengan skor rata-
rata 3,03; orang tua membebaskan anak untuk bermain dengan skor rata-rata 2,76; orang tua
menerapkan aturan yang ketat dan harus diikuti oleh anak dengan skor rata-rata 3,19; orang tua
membatasi pergaulan anak dengan skor rata-rata 2,57. Selanjutnya pada kategori “cukup baik”
dengan skor rata-rata 1,80 yaitu orang tua membebaskan anak untuk menonton televisi.
Tabel 4.19
Skor Rata-rata Pola Asuh Orang Tua Tiap Indikator
No Indikator Pola Nilai Kategori Pernyataan
Asuh Orang Tua Rata-rata
1 Pola Asuh 2,34 Cukup 1. Orang tua memarahi anak jika
Otoriter Baik melakukan kesalahan
2. Orang tua melarang anak bermain
dengan lawan jenis
3. Orang tua memaksakan kehendak
kepada anak
4. Semua keputusan berada ditangan
orang tua
5. Orangtua memarahi anak jika
bermain di luar rumah
2 Pola Asuh 3,49 Sangat 6. Orang tua menjelaskan kepada anak
Demokratis Baik tentang perbuatan baik dan buruk
agar anak dapat menentukan
perbuatan yang akan anak pilih
7. Orang tua menjelaskan kepada anak
alasan diberi hukuman
8. Orang tua memberi hadiah kepada
anak jika berbuat baik
9. Orang tua menentang pendapat anak
10. Orang tua mengawasi anak jika
bermain diluar rumah
3 Pola Asuh 2,67 Baik 11. Orang tua memperbolehkan anak
Permisif untuk bergaul dengan siapa saja
12. Orang tua membebaskan anak untuk
bermain
13. Orang tua menerapkan aturan yang
ketat dan harus dituruti oleh anak
14. Orang tua membatasi pergaulan anak
15. Orang tua membebaskan anak untuk
menonton televisi
Rata-rata Keseluruhan 2,83 Baik
4.2.2 Moral Anak Usia 5-6 Tahun Di Desa Bonandolok I, Kecamatan sijamapolang,
Perilaku moral adalah hal yang sangat penting diajarkan dan dibiasakan sejak
anak usia dini. Yunika, N, Novianti R, & Zulkifli N (2019 H 75) mengatakan bahwa ada
beberapa indikator pengembangan perilaku moral anak usia 5-6 tahun adalah sebagai
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata moral anak usia dini 5-6 tahun di
dua aspek moral anak usia dini 5-6 tahun, yaitu Orientasi kesepakatan antarpribadi dan Orientasi
hukuman dan ketertiban. Aspek orientasi kesepakatan antarpribadi termasuk dalam kategori
“sangat baik”, hal ini terlihat skor rata-rata keseluruhan item angket pada aspek orientasi
kesepakatan antarpribadi sebesar 3,94. Item yang dominan dalam aspek orientasi kesepakatan
antarpribadi, terdapat 3 item pernyataan pada kategori “sangat baik” yaitu anak menolong teman
yang membutuhkan pertolongan dengan skor rata-rata 3,26; anak berterimakasih jika
memperoleh sesuatu dengan skor rata-rata 3,38; anak senang jika bermain dengan teman dengan
skor rata-rata 3,53. Selanjutnya terdapat 2 item pernyataan dengan kategori “baik” yaitu anak
tidak menggangu teman yang melakukan kegiatan dengan skor rata-rata 2,80; anak suka berbagi
Aspek orientasi hukuman dan ketertiban termasuk dalam kategori “sangat baik”, hal ini
terlihat dari skor rata-rata keseluruhan item angket pada aspek orientasi hukuman dan ketertiban
yaitu sebesar 3,69. Kategori yang dominan dalam aspek orientasi hukuman dan ketertiban adalah
“sangat baik”, terdapat 2 item pernyataan pada kategori sangat baik yaitu anak mendapat
hukuman jika melakukan kesalahan dengan skor rata-rata 3,57; anak dapat menunggu giliran
dengan skor rata-rata 3,57. Selanjutnya pada kategori “baik” yaitu anak mampu bertutur kata
dengan baik kepada orang yang lebih tua dengan skor rata-rata 3,15. Kemudian pada kategori
“cukup baik” terdapat 2 item pernyataan pada kategori “cukup baik” yaitu anak membersihkan
tempat tidur setiap bangun pagi dengan skor rata-rata 2,23; anak mampu membereskan piring
Tabel 4.20
Skor Rata-rata Moral Anak Usia Dini Tiap Indikator
No Indikator Moral Nilai Kategori Pernyataan
Anak Rata-rata
1 Orientasi 3,94 Sangat 1. Anak senang menolong teman yang
Kesepakatan Baik membutuhkan pertolongan
Antar Pribadi 2. Anak mengganggu teman yang
melakukan kegiatan
3. Anak berterima kasih jika
memperoleh sesuatu
4. Anak suka berbagi
5. Anak senang ketika bermain bersama
teman
2 Orientasi 3,69 Sangat 6. Anak dapat membersihkan tempat
Hukuman dan Baik tidur setiap bangun pagi
Ketertiban 7. Anak dapat membereskan piring
selesai makan
8. Anak mampu bertutur kata dengan
baik kepada orang yang lebih tua
9. Anak mendapat hukuman jika
melakukan kesalahan
10. Anak dapat menunggu giliran
Rata-rata Keseluruhan 3,81 Sangat
Baik
4.2.3. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Moral Anak Usia 5-6 Tahun di Desa
Berdasarkan analisis regresi linier sederhana memprediksikan bahwa ada pengaruh orang
tua terhadap moral anak usia 5-6 tahun di Desa Bonandolok I, Kecamatan Sijamapolang,
Kabupaten Humbang Hasundutan dengan nilai koefisien regresi (b) sebesar 0,446 yang artinya
jika pola asuh orang tua mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka nilai moral anak akan
bertambah 0,446.
Prediksi persamaan regresi ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis yang terdapat
pada tabel 4.17 bagian Coefficients, yaitu nilai t hitung > t tabel (2,293 > 2,0639), dimana H 0 ditolak
dan H a diterima, artinya pola asuh orang tua berpengaruh signifikan terhadap moral anak usia 5-
Sedangkan besarnya pengaruh pola asuh orang tua terhadap moral anak usia 5-6 tahun
dapat dilihat pada tabel 4.17 bagian model summary yaitu nilai koefisien determinasi (R square)
sebesar 0,180, yang mengandung pengertian bahwa pola asuh orang tua berpengaruh signifikan
terhadap moral anak usia 5-6 tahun di Desa Bonandolok I, Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten
Humbang Hasundutan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pola asuh orang tua di Desa Bonandolok I, Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten
Humbang Hasundutan dikategorikan baik dengan skor rata-rata 2,83.
2. Moral anak usia 5-6 tahun di Desa Bonandolok I, Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten
Humbang Hasundutan dikategorikan sangat baik dengan skor rata-rata 3,81.
3. Terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap moral anak usia 5-6 tahun di Desa
Bonandolok I, Kecamatan Saijamapollang, Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu
sebesar 18%.
5.2 Saran