Anda di halaman 1dari 7

73

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Pada Bab empat menyajikan pengolahan hasil penelitian berupa data umum

dan data khusus yang diperoleh selama penelitian.

4.1  Data Umum

4.1.1Data Geografi

Lokasi Puskesmas Tragah terletak di sebelah tenggara dari kota

Bangkalan. Jarak dengan pusat kota Kabupaten Bangkalan sekitar 15 Km.

Wilayah Kerja Puskesmas Tragah terbagi dalam 18 desa dan 66 dusun.

4.1.2 Karakteristik responden

a. Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Yang Mengalami Hipertensi


Berdasarkan Umur Di Wilayah Kerja Puskesmas Tragah, Kabupaten
Bangkalan Pada Bulan Pebruari 2014
 No Umur Perlakuan Kontrol
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
(%) (%)
1 35-45 6 66,67 4 43,33
2 46-55 3 33,33 5 56,67
Total 9 100 9 100
Sumber Data: Perolehan Data Di Lapangan

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan

lebih dari 50% berumur 35-45 tahun sebanyak 6 responden (66,67%)

dan untuk kelompok kontrol lebih dari 50% berumur 46-55 tahun

sebanyak 5 responden (56,67%).

68
69

b.  Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Responden Yang Mengalami Hipertensi


Berdasarkan Pekerjaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tragah, Kabupaten
Bangkalan Pada Bulan Pebruari 2014
  No Pekerjaan Perlakuan Kontrol
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
(%) (%)
1 Petani 3 33,34 4 44,44
2 Pedagang 1 11,11 0 0
3 Ibu R.T 3 33,34 2 22,22
4 Peternak 2 22,21 3 33,34
Total 9 100 9 100

Sumber Data: Perolehan Data Di Lapangan

Dari tabel 4.2 menunjukan bahwa pada responden kelompok

perlakuan terbanyak bekerja sebagai petani dan Ibu RT sebanyak

masing-masing 3 responden (33,34%) dan untuk kelompok kontrol

terbanyak bekerja sebagai petani sebanyak 4 responden (44,44%).

c.  Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Responden Yang Mengalami Hipertensi


Berdasarkan Jenis Kelamin Di Wilayah Kerja Puskesmas Tragah,
Kabupaten Bangkalan Pada Bulan Pebruari 2014
 
N Jenis Perlakuan Kontrol
No Kelamin Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
(%) (%)
1 Laki – laki 6 66,67 5 55,56
2 Perempuan 3 33,33 4 44,44
Total 9 100 9 100

Sumber Data: Perolehan Data Di Lapangan    


    
    Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa pada kelompok perlakuan lebih

dari 50% responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 6 responden


73

(66,67%) dan untuk kelompok kontrol lebih dari 50% berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 5 responden (55,56%).

d.  Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Responden Yang Mengalami Hipertensi


Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tragah,
Kabupaten Bangkalan Pada Bulan Pebruari 2014
N Pendidikan Perlakuan Kontrol
No Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
(%) (%)
1 Tidak sekolah 4 37,38 3 33,33
2 SD 2 27,27 4 44,44
3 SMP 2 27,27 2 22,23
4 SMA 1 9,18 0 0
Total 9 100 9 100

Sumber Data: Perolehan Data Di Lapangan    

Dari tabel 4.4 menunjukan bahwa pada kelompok perlakuan

jumlah terbanyak adalah tidak bersekolah sebanyak 4 responden

(37,38%) dan untuk kelompok kontrol terbanyak adalah tamat SD

sebanyak 4 responden (44,44%).

e.  Karakteristik responden berdasarkan kebiasaan merokok

Tabel 4.5 : Distribusi frekuensi responden yang mengalami hipertensi


berdasarkan kebiasaan merokok di wilayah kerja Puskesmas Tragah,
Kabupaten Bangkalan pada bulan Pebruari 2014
No Merokok Perlakuan Kontrol
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
(%) (%)
1 Ya 3 33,33 5 55,56
2 Tidak 6 66,67 4 44,44
Total 9 100 9 100
Sumber Data: Perolehan Data Di Lapangan 

Dari tabel 4.5 menunjukan bahwa pada kelompok perlakuan lebih

dari 50% mempunyai kebiasaan tidak merokok sebanyak 6 responden


71

(66,67%)dan untuk kelompok kontrol lebih dari 50% adalah

mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 5 responden (55,56%).

4.2  Data Khusus

a.  Perbedaan Tekanan Darah pada penderita Hipertensi di wilayah kerja

Puskesmas Tragah sebelum dan setelah diberikan terapi rebusan daun Alpukat

(Persea Gratissima Gaerth)

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Pada Masyarakat Wilayah Kerja


Puskesmas Tragah Sebelum Dan Setelah Diberikan Terapi Rebusan Daun
Alpukat (Persea Gratissima Gaerth) Pada Kelompok Perlakuan Bulan
Pebruari 2014
 Kode
Pre Post
Responden
R1 180 160
R2 160 140
R3 170 150
R4 170 150
R5 150 150
R6 170 140
R7 180 170
R8 170 150
R9 160 140
Mean (Rata-rata) 167,78 150
α :0,05 ρ:0,00
Sumber    
:Perolehan Data Di Lapangan dan hasil uji SPSS

Setelah dilakukan analisa data didapatkan bahwa dari 9 responden

yang diberikan terapi rebusan Daun Alpukat (Persea Gratissima Gaerth)

pada kelompok perlakuan didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah pre

167,78 dan tekanan post  150. Dari tabel 4.7 nilai minimum tekanan darah

pre 150 dan nilai minimum tekanan darah post 140, untuk tekanan darah

maksimum pre 180 dan tekanan darah maksimum post 170. Dari hasil uji T

Sampel Berpasangan (Paired t-test) didapatkan  ρ:0,00. Sehingga

signifikasinya lebih kecil dari derajat kesalahan yang ditetapkan peneliti

yaitu 5% (0,05). Sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan tekanan darah


73

antara pre dan post yang diberikan terapi rebusan daun alpukat (Persea

Gratissima Gaerth).

b. Perbedaan tekanan darah pada penderita hipertensi di Wilayah  Kerja

Puskesmas Tragah yang tidak diberikan terapi rebusan daun alpukat (Persea

Gratissima Gaerth)

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Pada Masyarakat Wilayah Kerja


Puskesmas Tragah Yang Tidak Mendapatkan Terapi Rebusan Daun Alpukat
(Persea Gratissima Gaerth) Pada Kelompok Kontrol Bulan Pebruari 2014
 Kode Responden Pre Post
R10 170 180
R11 160 160
R12 150 150
R13 150 140
R14 160 150
R15 170 180
R16 180 170
R17 170 170
R18 180 170
Mean (Rata-rata) 165,56 163,33
α : 0,05 ρ:0,347
Sumber : Perolehan Data Di Lapangan dan hasil uji SPSS

Setelah dilakukan analisa data didapatkan bahwa dari 9 responden

yang tidak  diberikan terapi rebusan Daun Alpukat (Persea Gratissima

Gaerth) pada kelompok kontrol, didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah pre

165,56 dan nilai rata-rata tekanan darah post 163,33. Dari tabel 4.8 nilai

minimum tekanan darah pre 150 dan nilai minimum tekanan darah post 140,

untuk tekanan darah maksimum pre 180 dan tekanan darah sistol maksimum

post 180. Dari hasil uji T Sampel Berpasangan (Paired t-test)

didapatkan ρ:0,347. Sehingga signifikasinya lebih besar dari derajat kesalahan

yang ditetapkan peneliti yaitu 5% (0,05). Sehingga dapat disimpulkan tidak

ada perbedaan tekanan darah antara pre dan post yang tidak diberikan terapi

rebusan Daun Alpukat (Persea Gratissima Gaerth).


73

c. Perbedaan tekanan darah pada hipertensi diantara dua kelompok yang


dilakukan  pemberian terapi rebusan Daun Alpukat (Persea Gratissima
Gaerth) dan tidak dilakukan pemberian terapi rebusan Daun Alpukat (Persea
Gratissima Gaerth)
Tabel 4.8 Distribusi Perbandingan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Antara Kelompok Perlakuan Dan Kelompok Kontrol Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tragah Bulan Pebruari 2014
 Responden Post Perlakuan Post Kontrol
1 160 180
2 140 160
3 150 150
4 150 140
5 150 150
6 140 180
7 170 170
8 150 170
9 140 170
Mean (Rata-rata) 150 163,33
α: 0,05 ρ:0,035
Sumber : Perolehan Data Di Lapangan dan hasil uji SPSS

 Setelah dilakukan analisa data didapatkan bahwa dari 2 kelompok

yang diteliti didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah pada kelompok

perlakuan setelah diberikan rebusan Daun Alpukat (Persea Gratissima

Gaerth) adalah 150 mmHg dan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan

rebusan Daun Alpukat (Persea Gratissima Gaerth) adalah 163,33 mmHg.

Hasil Uji T Dua Sampel Bebas (Independent t-test) pada kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol didapatkan ρ sebesar 0,035. Sehingga signifikasinya

lebih kecil dari derajat kesalahan (0,035<0,05) yang ditetapkan peneliti, yakni

5% (0,05). Sehingga dapat disimpulkan  ada perbedaan setelah dilakukan

pemberian terapi rebusan Daun Alpukat (Persea Gratissima Gaerth) dan yang
73

tidak dilakukan pemberian terapi rebusan Daun Alpukat (Persea Gratissima

Gaerth).

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Perbedaan Tekanan Darah Penderita Hipertensi


Antara Kelompok Perlakuan Dan Kelompok Kontrol Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tragah, Kabupaten Bangkalan Bulan Pebruari 2014
Perubahan
Total %
Turun Tetap Naik
∑ % ∑ % ∑ %
Perlakuan 8 88,89 1 11,11 0 0 9 100
Kontrol 5 55,56 2 22,22 2 22,22 9 100
  Sumber : Perolehan Data di Lapangan

Setelah dilakukan analisa data didapatkan bahwa perubahan tekanan

darah responden yang mendapat terapi rebusan Daun Alpukat (Persea

Gratissima Gaerth) pada kelompok perlakuan tergolong signifikan karena dari

9 responden 8 mengalami penurunan (88,89%), 1 tetap (11,11) dan tidak ada

responden yang mengalami kenaikan (0%). Sementara hasil dari pemeriksaan

tekanan darah responden yang tidak mendapatkan terapi rebusan Daun

Alpukat (Persea Gratissima Gaerth) pada kelompok kontrol, memperkuat

kalau rebusan Daun Alpukat (Persea Gratissima Gaerth) lebih efektif

menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Dari tabel 4.7 menunjukkan pada

kelompok kontrol dari 9 responden, 5 mengalami penurunan (55,56%), 2 tetap

(22,22%) dan 2 naik (22,22%).

Anda mungkin juga menyukai