Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum

Puskesmas Lerep secara administratif terdiri atas 6 desa dan 1 kelurahan

sedangkan secara geografis 2 desa merupakan tanah perbukitan dan yang lainnya

merupakan tanah datar. Jumlah penduduk sejumlah 32.487 jiwa dengan jenis mata

pencaharian masyrakat sebagaian besar menggarap lahan pertanian.

Letak geografis Puskesmas Lerep Kabupaten Semarang berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Kelurahan Pudak Payung, Kota Semarang

Sebelah Selatan : Desa Gabugan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Sebelah Timur : Kelurahan Jabungan, Kota Semarang

Sebelah Barat : Kelurahan Sumur Rejo, Kota Semarang

Lokasi Puskesmas Lerep terletak di Jalan Yudistira Raya KM 3, Mapagan,

Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tegah. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober hingga 30 November 2021 yang bertempat di

pusat pelayanan Puskesmas Lerep. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan

kuesioner kepada pengunjung puskesmas pada tanggal tersebut sebagai responden

penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien di Puskesmas Lerep

yang berjumlah 25.019 orang. Kemudian jumlah sampel pada penelitian ini yakni

pasien rawat jalan Puskesmas Lerep 110 orang.

71
72

4.2. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Lerep, Kabupaten Semarang.

Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan terhitung dari awal pembuatan proposal

hingga penyajian hasil penelitian. Pegumpulan data di lapangan dilakukan dengan

pengisian kuesioner oleh responden dan dokumentasi. Penelitian dilakukan pada 110

responden yang masuk dalam kriteria inklusi dan ekslusi. Adapun hasil penelitian

dapat diuraikan sebagai berikut.

4.2.1. Karakteristik Responden

4.2.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Distribusi responden berdasarkan kelompok umur menurut klasifikasi dari

diperoleh hasil pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Presentase (%)


<21 7 6
21-48 99 90
>48 4 4
Total 110 100

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 21-

48 tahun yakni sebanyak 99 responden (90%). Sedangkan responden yang berumur

<21 tahun sebanyak 7 responden (6%) dan responden yang berumur >48 tahun

sebanyak 4 responden (4%).

72
73

4.2.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi jenis kelamin responden yang

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)


Perempuan 76 69
Laki-laki 34 31
Total 110 100

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis

kelamin perempuan yakni sebanyak 76 resonden (69%), sedangkan responden

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 34 responden (31%).

4.2.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi tingkat pendidikan responden

yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingat Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Presentase (%)


SD 5 5
SMP 23 21
SMA/K 56 51
S1/S2 26 24
Total 110 100

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar tingkat pendidikan

responden merupakan lulusan SMA/K yang berjumlah 56 responden (51%).

Kemudian pada tingkat SD berjumlah 5 responden (5%), SMP berjumlah 23

responden (21%), dan S1/S2 berjumlah 26 responden (24%).


74

4.2.2. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan

presentase masing-masing variabel penelitian. Analisis univariat dilakukan terhadap

variabel bebas (waktu tunggu, lingkungan puskesmas, pelayanan perawat, empati,

pelayanan dan pedaftaran, akses informasi, dan kejadian pandemi) dan variabel

terikat yaitu kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Lerep. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan, pengolahan data univariat terkait variabel yang

diteliti adalah sebagai berikut:

4.2.2.1. Distribusi Frekuensi Variabel Waktu Tunggu

Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan waktu tunggu

pasien yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Waktu Tunggu

Waktu Tunggu Frekuensi Presentase (%)


Cepat 73 66,4
Lama 37 33,6
Total 110 100

Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh bahwa responden paling banyak menyatakan

waktu tunggu cepat (30 menit) sebanyak 73 responden (66,3%), kemudian terdapat

37 responden (33,6%) yang menyatakan waktu tunggu lama (>30 menit).

4.2.2.2. Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Puskesmas

Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan lingkungan

puskesmas yang disajikan pada tabel berikut:


75

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Puskesmas

Lingkungan Frekuensi Presentase (%)


Baik 85 77,3
Buruk 25 22,7
Total 110 100

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh bahwa sebagian besar yakni sebanyak 85

responden (77,3%) menyatakan bahwa lingkungan puskesmas baik, sedangkan

sebanyak 25 responden (22,7%) menyatakan lingkungan puskesmas buruk.

4.2.2.3. Distribusi Frekuensi Variabel Pelayanan Perawat

Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan pelayanan perawat

yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Pelayanan Perawat

Pelayanan Frekuensi Presentase (%)


Baik 104 94,5
Buruk 6 5,2
Total 110 100

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa sebagian besar yakni sebanyak 104

responden (94,5%) menyatakan bahwa pelayanan perawat baik, sedangkan sebanyak

6 responden (5,2%) menyatakan jika pelayanan perawat di puskesmas buruk.

4.2.2.4. Distribusi Frekuensi Variabel Empati

Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan aspek empati yang

disajikan pada tabel berikut:


76

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Empati

Empati Frekuensi Presentase (%)


Positif 65 59,1
Negatif 45 40,9
Total 110 100

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa sebagian besar yakni sebanyak 65

responden (59,1%) menyatakan bahwa sikap empati yang ditujukkan dalam katgori

positif, sedangkan sebanyak 45 responden (40,9%) menyatakan sikap empati yang

ditunjukkan negatif.

4.2.2.5. Distribusi Frekuensi Variabel Pelayanan dan Pendaftaran

Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan pelayanan dan

pendaftaran yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Pelayanan dan Pendaftaran

Pelayanan dan Frekuensi Presentase (%)


pendaftaran
Baik 58 52,7
Tidak Baik 52 47,3
Total 110 100

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa sebagian besar yakni sebanyak 58

responden (52,7%) menyatakan bahwa pelayanan dan pendaftaran di puskesmas

dalam katgori baik, sedangkan sebanyak 52 responden (47,3%) menyatakan

pelayanan dan pendaftaran dalam kategori tidak baik.

4.2.2.6. Distribusi Frekuensi Variabel Akses Informasi

Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan akses informasi

yang disajikan pada tabel berikut:


77

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Variabel Akses Informasi

Akses Informasi Frekuensi Presentase (%)


Memadai 70 63,6
Tidak Memadai 40 36,4
Total 110 100

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa sebagian besar yakni sebanyak 70

responden (63,6%) menyatakan bahwa akses informasi di puskesmas memadai,

sedangkan sebanyak 40 responden (36,4%) menyatakan akses informasi yang

diberikan puskesmas tidak memadai.

4.2.2.7. Distribusi Frekuensi Variabel Kejadian Pandemi

Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan kejadian pandemi

yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Variabel Kejadian Pandemi

Kejadian Pandemi Frekuensi Presentase (%)


Positif 63 57,3
Negatif 47 42,7
Total 110 100

Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa sebagian besar yakni sebanyak 63

responden (57,3%) menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan dimasa pandemi

menunjukkan pelayanan yang positif, sedangkan sebanyak 47 responden (42,7%)

menyatakan pelayanan yang negatif di masa pandemi.


78

4.2.2.8. Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Pasien

Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan kepuasan pasien

yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Pasien

Kejadian Pandemi Frekuensi Presentase (%)


Puas 63 57,3
Tidak Puas 47 42,7
Total 110 100

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa sebagian besar yakni sebanyak 63

responden (57,3%) menyatakan bahwa mereka puas dengan pelayanan rawat jalan

puskesmas, sedangkan sebanyak 47 responden (42,7%) menyatakan tidak puas

terhadap pelayanan rawat jalan puskesmas.

4.2.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis data yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga memiliki hubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo s. , 2010).

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan dan besarnya nilai odd ratio

dan faktor risiko. Hubungan dikatakan bermakna apabila ρ-value Sig. pada Pearson

Chi-Square menunjukkan nilai kurang dari ˂ 0,05 artinya ada hubungan yang

bermakna, sedangkan nilai p˃0,05 artinya tidak ada hubungan yang bermakna. Uji

statistik yang digunakan pada penelitian ini yakni Chi-Square karena skala data pada

kedua variabel merupakan data kategorik (nominal) dan penentuan Odds Ratio (OR)

dengan taraf kepercayaan (CI) 95% dan tingkat kemaknaan 0,05. Berikut adalah hasil

analisis bivariate.
79

4.2.3.1 Hubungan Waktu Tunggu dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan uji Chi-Square hubungan antara waktu tunggu pelayanan rawat

jalan dengan kepuasan pasien memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.12 Hubungan Waktu Tunggu dengan Kepuasan Pasien

Kepuasan Pasien
Waktu Total
Puas Tidak Puas p-value RP
Tunggu
N % N % Jumlah %
Lama 21 19.1 16 14,5 37 33,6
0,938 1,032
Cepat 42 38,2 31 28,2 73 66,4

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa responden

yang menunggu dalam waktu cepat (30 menit) merasa puas terhadap pelayanan yakni

sebanyak 42 responden (38,2%) dan 31 responden (28,2%) menyatakan tidak puas

meskipun waktu tunggunya dalam kategori cepat. Sedangkan 21 responden (19,1%)

menunjukkan rasa puas terhadap pelayanan meskipun waktu tunggu lama (>30 menit)

dan 16 responden (14,5%) merasa tidak puas.

Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p-value =0,938 (p>0,05) yang

berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara waktu tunggu dengan kepuasan

pasien rawat jalan pada pelayanan dasar Puskesmas Lerep. Nilai RP sebesar 1,032

(˃1) yang berarti responden yang menenunggu dalam waktu lama cenderung

mempunyai risiko 1,032 kali untuk tidak puas dibandigkan responden dengan waktu

tunggu cepat.
80

4.2.3.2 Hubungan Lingkungan Puskesmas dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan uji Chi-Square hubungan antara lingkungan puskesmas dengan

kepuasan pasien memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13 Hubungan Lingkungan Puskesmas dengan Kepuasan Pasien

Kepuasan Pasien
Lingkungan Total
Puas Tidak Puas p-value RP
Puskesmas
N % N % Jumlah %
Buruk 11 10,0 14 12,7 25 22,7
0,127 2,006
Baik 52 47,3 33 30,0 85 77,3

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa sebanyak 52

(47,3%) responden yang menyatakan lingkungan puskesmas baik merasa puas dan 33

responden (30,0%) menyatakan tidak puas terhadap pelayanan rawat jalan.

Sedangkan 11 responden (10,0%) menyatakan puas meskipun lingkungan puskesmas

buruk dan 14 responden (12,7%) merasa tidak puas karena lingkungan puskesmas

buruk.

Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p-value =0,127 (p>0,05) yang berarti

tidak ada hubungan yang bermakna antara lingkungan puskesmas dengan kepuasan

pasien rawat jalan pada pelayanan dasar Puskesmas Lerep. Nilai RP sebesar 2,006

(˃1) yang berarti lingkungan puskesmas yang buruk akan cenderung mempunyai

risiko 2,006 kali untuk tidak puas dibandigkan dengan lingkungan puskesmas yang

baik.
81

4.2.3.3 Hubungan Pelayanan Perawat dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan uji Chi-Square hubungan antara pelayanan perawat dengan

kepuasan pasien memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.14 Hubungan Pelayanan Perawat dengan Kepuasan Pasien

Kepuasan Pasien
Total
Pelayanan Puas Tidak Puas p-value RP
Perawat N % N N % %
Buruk 2 1,8 4 3,6 6 5,2
0,223 2,837
Baik 61 55,5 43 39,1 104 94,5

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa sebanyak 62

(55,5%) responden yang menyatakan pelayanan perawat baik merasa puas dan 43

(30,0%) responden menyatakan tidak puas terhadap pelayanan rawat jalan meskipun

pelayanan perawat baik. Sedangkan 2 (1,8%) responden menyatakan puas meskipun

lingkungan pelayanan buruk dan 4 (3,6%) responden merasa tidak puas karena

pelayanan perawat buruk.

Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p-value =0,223 (p>0,05) yang berarti

tidak ada hubungan yang bermakna antara pelayanan perawat dengan kepuasan

pasien rawat jalan pada pelayanan dasar Puskesmas Lerep. Nilai RP sebesar 2,837

(˃1) yang berarti pelayanan perawat yang buruk akan cenderung mempunyai risiko

2,837 kali untuk tidak puas dibandingkan dengan pelayanan perswat yang baik.
82

4.2.3.4 Hubungan Empati dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan uji Chi-Square hubungan antara empati dengan kepuasan pasien

memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hubungan Empati dengan Kepuasan Pasien

Kepuasan Pasien
Total
Empati Puas Tidak Puas p-value RP
N % N % Jumlah %
Negatif 19 17,3 26 23,6 45 40,9
0,008 2,867
Positif 44 40,0 21 19,1 65 59,1

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa sebanyak 44

(40,0%) responden yang menyatakan empati bersifat positif merasa puas dan 21

(19,1%) responden menyatakan tidak puas terhadap pelayanan rawat jalan meskipun

empati bersifat positif. Sedangkan 19 (17,3%) responden menyatakan puas meskipun

empati bersifat buruk dan 26 (23,6%) responden merasa tidak puas karena empati

bersifat buruk.

Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p-value =0,008 (p<0,05) yang berarti ada

hubungan yang bermakna antara empati dengan kepuasan pasien rawat jalan pada

pelayanan dasar Puskesmas Lerep. Dari analisis diperoleh nilai RP sebesar 2,867

(˃1) yang berarti responden mendapat empati yang negatif akan cenderung

mempunyai risiko 2,867 kali untuk tidak puas dibandingkan dengan responden yang

mendaoatkan empati yang positif.


83

4.2.3.5 Hubungan Pelayanan dan Pendaftaran dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan uji Chi-Square hubungan antara pendaftaran dan pendaftaran

dengan kepuasan pasien memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.16 Hubungan Pelayanan dan Pendaftaran Dengan Kepuasan

Pelayanan Kepuasan Pasien


Total
dan Puas Tidak Puas
p-value RP
Pendaftara N % N % Jumlah %
n
Tidak baik 18 16,4 34 30,9 52 47,3
0,000 6,538
Baik 45 40,9 13 11,8 58 52,7

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.16 terdapat sebanyak 45 (40,9%)

responden menyatakan bahwa pelayanan dan pendaftaran baik merasa puas dan 13

(11,8%) responden menyatakan tidak puas terhadap pelayanan meskipun pelayanan

dan pendaftaran baik. Sedangkan 18 (16,4%) responden menyatakan puas meskipun

pelayanan dan pendaftaran buruk dan 34 (30,9%) responden merasa tidak puas.

Hasil analisis uji Chi-Square diperoleh nilai p-value =0,000 (p<0,05) yang

berarti ada hubungan yang bermakna antara pelayanan dan pendaftaran dengan

kepuasan pasien rawat jalan pada pelayanan dasar Puskesmas Lerep. Nilai RP

sebesar 6,538 (˃1) yang berarti pelayanan dan pendaftaran yang buruk akan

cenderung mempunyai risiko 6,538 kali untuk tidak puas dibandimgkan dengan

pelayanan dan pendaftaran yang baik.


84

4.2.3.6 Hubungan Akses Informasi dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan uji Chi-Square hubungan antara akses informasi dengan

kepuasan pasien memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.17 Hubungan Akses Informasi dengan Kepuasan Pasien

Kepuasan Pasien
Akses Total
Puas Tidak Puas p-value RP
Informasi
N % N % Jumlah %
Tidak
10 9,1 30 27,3 40 36,4
Memadai 0,000 9,353
Memadai 53 48,2 17 15,5 70 63,6

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.17 terdapat sebanyak 53 (48,2%)

responden menyatakan bahwa akses informasi puskesmas memdai merasa puas dan

17 (15,5%) responden menyatakan tidak puas terhadap pelayanan rawat jalan

meskipun akses informasi memadai. Sedangkan 10 (9,1%) responden menyatakan

puas meskipun akses informasi tidak memadai dan 30 (27,3%) responden merasa

tidak puas.

Hasil statistik uji Chi-Square diperoleh nilai p-value = 0,000 (p<0,05) yang

berarti ada hubungan yang bermakna antara akses informasi dengan kepuasan pasien

rawat jalan pada pelayanan dasar Puskesmas Lerep. Dari analisis diperoleh nilai RP

sebesar 9,353 (˃1) yang berarti responden yang memperoleh akses informasi tidak

memadai akan cenderung akan mempunyai risiko 9,353 kali tidak puas dibandingkan

dengan responden yang memperoleh akses informasi memadai.


85

4.2.3.7 Hubungan Kejadian Pandemi dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan uji Chi-Square hubungan antara kejadian pandemi dengan

kepuasan pasien memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.18 Hubungan Kejadian Pandem dengan Kepuasan Pasien

Kepuasan Pasien
Kejadian Total
Puas Tidak Puas p-value RP
Pandemi
N % N % Jumlah %
Negatif 18 16,4 29 26,4 47 42,7
0,001 4,028
Positif 45 40,9 18 16,4 63 57,3

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.18 diketahui terdapat sebanyak 45

(40,9%) responden menyatakan bahwa pelayanan semasa kejadian pandemi bersifat

positif merasa puas dan 18 (16,4%) responden menyatakan tidak puas. Sedangkan 18

(9,1%) responden menyatakan puas meskipun pelayanan yang diberikan semasa

kejadian pandemi bersifat negatif dan 29 (26,4%) responden merasa tidak puas.

Hasil analisis uji Chi-Square diperoleh nilai p-value =0,001 (p<0,05) yang

berarti ada hubungan yang bermakna antara kejadian pandemi dengan kepuasan

pasien rawat jalan pada pelayanan dasar Puskesmas Lerep. Dari analisis diperoleh

nilai RP sebesar 4,028 (˃1) berarti responden yang memperoleh penyalanan negatif

saat kejadian pandemi cenderung akan mempunyai risiko 4,028 kali untuk tidak puas

dibandimgkan dengan responden yang memperoleh pelayanan positif.


86

Anda mungkin juga menyukai