Anda di halaman 1dari 33

BAB 5

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Pengumpulan data yang dilakukan pada responden, penelitian mendapat

keterangan dari 24 responden yang bersedia untuk menjadi responden. Data

dikelompokkan oleh peneliti menjadi data umum dan khusus, yang diuraikan

sebagai berikut:

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Data Umum

1. Gambaran umum tempat penelitian

1) Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rsud R Ali Manshur Jatirogo yang berada di

wilayah Kabupaten Tuban yang terletak di Ujung Barat dan berbatasan dengan

Propinsi Jawa Tengah, dengan batas wilayah kecamatan terdekat yaitu :

Sebelas utara : Kecamatan Bancar

Sebelah barat : Kecamatan Sale

Sebelah selatan : Kecamatan Kenduruan

Sebelah timur : Kecamatan Bangilan

2) Visi dan misi

Visi

“Terwujudnya pelayanan kesehatan yang professional”

Misi

a. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

b. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai.


52

c. Menciptakan layanan yang bermutu dan menjamin keselamatan

pasien.

d. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.

3) Profil RSUD R. Ali Manshur

Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur atau dengan RSUD R. Ali

Manshur adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah Derah yang

berada diwilayah Kabupaten Tuban Jawa Timur yang merupakan

pengembangan dari puskesmas Rawat Inap Jatirogo dengan dasar

untuk meningkatkan pelayanan rujukan diwilayah Tuban ujung Barat

dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Jarak RSUD R. Ali

Manshur dengan Rumah Sakit Kabupaten Tuban 60 Km, dengan

Rumah Sakit Kabupaten Bojonegoro 50 Km serta dengan Rumah Sakit

Kabupaten Rembang berjarak 45 Km.

2. Gambaran umum respoden

1). Distribusi frekuensi usia

Responden dalam penelitian ini adalah perawat yang berusia 20-29 Th

dan 30-50 Th di ruang Isolasi RSUD R. Ali Manshur pada bulan

November 2021 dengan jumlah 24 responden.

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia perawat di ruang


Isolasi RSUD R. Ali Manshur

No Usia Frekuensi Prosentase (%)


1 20-29 Tahun 10 41,6
2 30-50 Tahun 14 58,4
Jumlah 24 100
Sumber: Data primer peneliti bulan Desember 2021
53

Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia

30-50 tahun yaitu 14 (58,4%). Dan hampir setengahnya berusia

20-29 tahun yaitu 10 (41,6).

2) Distribusi berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin yang dilakukan pada penelitian dari 24 responden dapat

dijabarkan dalam tabel 5.2 berikut ini:

Tabel 5.2 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ruang


Isolasi RSUD R. Ali Manshur

No Jenis kelamin Frekuensi Prosentase (%)


1 Laki-laki 11 45,8
2 Perempuan 13 54,2
Jumlah 24 100
Sumber: Data primer peneliti bulan Desember 2021
Dari tabel 5.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis

kelamin perempuan sebanyak 13 (54,2%), sedangkan responden yang

berjenis kelamin laki-laki hampir setengahnya sebanyak 11 (45,8%).

3) Distribusi berdasarkan masa kerja

Lama masa kerja dari 24 responden dapat dijabarkan dalam tabel 5.3

berikut ini:

Tabel 5.3 Distribusi Berdasarkan Masa Kerja Responden ruang


Isolasi RSUD R. Ali Manshur

No Masa Kerja Frekuensi Prosentase (%)


1 >10 Th 13 54,2
2 <10 Th 11 45,8
Jumlah 24 100
Sumber: Data primer peneliti bulan Desember 2021
54

Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden lama masa

kerjanya >10 tahun sebanyak 13 (54,2%), sedangkan responden yang

lama masa kerjanya <10 tahun hampir setengahnya sebanyak 11 (45,8%).

5.1.2 Data Khusus

1. Identifikasi intensitas nyeri pungguung sebelum diberikan terapi

Workplace Streaching Exercise di RSUD R Ali Manshur Jatirogo

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi Intensitas Nyeri Punggung sebelum


diberikan terapi Workplace Streaching Exercise pada perawat
di ruang Isolasi RSUD R Ali Manshur Jatirogo

No Intensitas Nyeri Frekuensi Prosentase (%)


1. 6 10 41,6
2. 5 6 25,1
3. 4 8 33,3
Jumlah 24 100
Sumber: data primer peneliti bulan Desember 2021
Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan hasil penelitian dari 24 responden

sebagian besar responden memiliki intensitas nyeri 6 sebanyak 10 (41,6%)

responden dan sebagian kecil responden memiliki intensitas nyeri 5

sebanyak 6 (25,1%).

2. Identifikasi intensitas nyeri pungguung sesudah diberikan terapi

Workplace Streaching Exercise di RSUD R Ali Manshur Jatirogo

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi Intensitas Nyeri Punggung sesudah


diberikan terapi Workplace Streaching Exercise pada perawat
di ruang Isolasi RSUD R Ali Manshur Jatirogo

No Intensitas Nyeri Frekuennsi Prosentase (%)


1 4 6 25,1
2 3 7 29,1
2 2 11 45,8
Jumlah 24 100
Sumber: Data primer peneliti bulan Desember 2021
55

Berdaskan tabel 5.5 didapatkan hasil penelitian sebagian besar intensitas

nyeri 2 sebanyak 11 responden (45,8), sedangkan sebagian kecil intensitas

nyeri 4 sebanyak 6 responden (25,1%).

3. Analisis hubungan stigma dengan perilaku diskriminasi masyarakat pada

penderita covid-19

Intensitas Nyeri

Mea
2 3 4 5 6 Total n
f % f % f % f % f % f %
33,3 25,1 41,6 100 5.08
Pretest 8 % 6 % 10 % 24 %
45,8 29,1 25,1 100 2.79
Posttest 11 % 7 % 6 % 24 %
Tabel 5.6 Tabel Silang Pengaruh Workplace Streaching Exercise Terhadap
Intensitas Nyeri Punggung pada Perawat di Era Pandemi Covid-19
di RSUD R Ali Manshur Jatirogo
Sumber: Data primer peneliti bulan Desember 2021
Berdasarkan data tabel 5.6 didapatkan hasil penelitian sebelum diberikan

terapi dari 24 responden sebagian besar responden memiliki intensitas

nyeri 6 sebanyak 10 (41,6%) responden. Sedangkan sesudah diberikan

terapi sebagian besar intensitas nyeri 2 sebanyak 11 responden (45,8).

5.3 Analisis Penelitian

Analisis data yang diperoleh ini menggunakan uji t-paired. Data diperoleh

dengan cara menggunakan kuesioner. Kemudian dilakukan coding pada masing-

masing variabel sesuai tercantum pada definisi oprasional. Data yang diperoleh

kemudian ditabulasi kedalam tabel yang selanjutnya dianalisis dengan uji t-paired

dan perhitungan dilakukan menggunakan aplikasi Statistical Product And Service

Solution (SPSS) for windows yaitu frekuensi stigma dengan perilaku diskriminasi
56

masyarakat. Hal ini dibuktikan pada table 5.6 menunjukkan rerata intensitas nyeri

sebelum dilakukan intervensi (pretest) adalah 5.08 dan rerata intensitas nyeri

setelah diberikan intervensi (posttest) adalah 2.79. Selisih penurunan rerata

intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi (pretest) dan setelah diberikan

intervensi (posttest) adalah 2.92. Kemudian dengan nilai kemaknaan =0,05

diperoleh nilai asymp didapatkan hasil P=0,000 dimana P<0.05 maka H1

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Workplace Streaching

Exercise terhadap intensitas nyeri punggung pada perawat di era pandemi covid-

19 di Rsud R Ali Manshur Jatirogo


57

BAB 6

PEMBAHASAN PENELITIAN

6.1 Pembahasan Penelitian

6.1.1 Identifikasi Intensitas Nyeri Punggung sebelum diberikan terapi


Workplace Streaching Exercise

Berdasarkan Hasil penelitian dengan lembar kuesioner pada tabel 5.4

diketahui bahwa sebelum diberikan intervensi sebagian besar memiliki intensitas

nyeri 6 sebanyak 10 responden (41,6%). Hal ini karenakan beberapa faktor yang

mempengaruhi terjadinya nyeri punggung antara lain, usia, jenis kelamin dan

lama kerja.

Data didapat dari 24 responden yang berusia antara 20-29 Tahun

sebanyak 10 responden (41,6%), dan responden berusia 30-50 tahun yaitu 14

(58,4%). hal ini hampir sesuai dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah,

2020) Semakin bertambahnya usia seseorang, akan terjadi degenerasi pada tulang,

kepadatan tulang semakin menurun, sehingga mudah mengalami keluhan

muskuloskeletal, sehingga menimbulkan nyeri. Pada usia 30 tahun degenerasi

terjadi pada kerusakan jaringan, penggantian jaringan menjadi jaringan akut, serta

pengurangan cairan, sehingga stabilitas pada tulang dan otot menjadi berkurang

hingga mengalami penurunan elastisitas pada tulang. Dari data jenis kelamin

didapatkan bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebesar 13 (54,2%)

sedangkan 11 (45,8%) didapat dari responden yang berjenis kelamin laki-laki.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) yang

menyatakan bahwa Prevalensi terjadinya nyeri punggung lebih banyak pada


58

wanita daripada laki – laki. Secara fisiologis, kemampuan otot wanita lebih rendah

daripada pria. Selain itu, wanita dengan usia kisaran 41 – 50 tahun yang mulai

memasuki masa menopuose terjadi penurunan hormon estrogen yang

mengakibatkan kepadatan tulang berkurang sehingga beresiko terjadinya nyeri

punggung. Hasil data lama masa kerja di dapatkan sebagian besar >10 Tahun

sebanyak 13 responden (54,2%). Dan <10 Tahun sebanyak 11 responden (45,8%). Hal

ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) Pekerja yang

paling banyak mengalami keluham nyeri punggung adalah pekerja yang memiliki

masa kerja >10 tahun dibandingkan dengan mereka dengan masa kerja <5 tahun

ataupun 5 – 10 tahun.

Pada Penelitian ini hampir serupa dengan jurnal dengan peneliti

(Wahyono Y, Saloko E. 2014) dengan judul pengaruh workplace exercise

terhadap keluhan musculoskeletal pada pekerja di bagian sewing. Pada pekerja

dengan posisi kerja statis, akan terjadi kontraksi isometric otot-otot tertentu secara

terus menerus dan berakibat menjadi spasme yang berlebihan dan menimbulkan

nyeri. Nyeri terjadi karena vasokontriksi pembuluh darah di otot akibat kontraksi

berlebihan yang terus menerus dan akhirnya menimbulkan ischemia dan spasme

otot yang berlebihan akan merangsang nociceptor yang berperan dalam

menghantarkan impuls nyeri ke otak (Cameron,1999).

Perawat di dalam membeikan tindakan keperawatan, sering kali tidak

memperhatikan hal-hal penting yang menjadi faktor resiko terjadinya penyakit

akibat kerja, terutama berkaitan dengan patient handling seperti tehnik

mendorong/menarik, membawa, memutar, menahan, dan


59

mengangkat/menuurunkan pasien sering kali tidak dilakukan dalam keadaan yang

benar sehingga banyak perawat yang mengalami keluhan musculoskeletal.

(IOSH,2018).

Berdasarkan hasil dari penelitian dan teori, peneliti berpendapat bahwa

proses dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien di era pandemi ini

menimbulkan keluhan nyeri punggung, sebelum di berikan Workplace Streaching

Exercise perawat memiliki intensitas nyeri punggng yang tinggi. Hal ini dapat

disebabkan karena dalam menangani pasen covid 19 tindakan yang dilakukan

cukup banyak dengan waktu yang cepat. Pada pasien terkonfirmasi positif dengan

derajat sedang hingga berat, meliputi gerakan mengangkat,memindahkan, dan

mendorong pasien. Selain itu perawat juga melakukan kegiatan lain seperti

mengantarkan pasien melakukan foto thorax, gerakan yang tidak alamiah pada

leher serta kaki, yang apabila dilakukan berulang serta dalam ritme yang cepat dan

tidak teratur diduga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi dan beresiko

mengalami nyeri punggung. Beberapa faktor yang juga mempengaruhi terjadinya

nyeri punggung antara lain, usia, jenis kelamin dan lama kerja.

6.1.2 Identifikasi intensitas Nyeri Punggung sesudah diberikan terapi


Workplace Streaching Exercise
Berdasarkan Hasil penelitian dengan lembar kuesioner pada tabel 5.5

diketahui bahwa setelah diberikan intervensi sebagian besar memiliki intensitas

nyeri 2 sebanyak 11 responden (41,6%). Hal ini karenakan beberapa faktor

diantaranya yang mengurangi nyeri punggung yakni latihan peregangan atau

streaching.
60

Data didapat dari 24 responden yang berusia antara 20-29 Tahun

sebanyak 10 responden (41,6%), dan responden berusia 30-50 tahun yaitu 14

(58,4%). hal ini hampir sesuai dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah,

2020) Semakin bertambahnya usia seseorang, akan terjadi degenerasi pada tulang,

kepadatan tulang semakin menurun, sehingga mudah mengalami keluhan

muskuloskeletal, sehingga menimbulkan nyeri. Pada usia 30 tahun degenerasi

terjadi pada kerusakan jaringan, penggantian jaringan menjadi jaringan akut, serta

pengurangan cairan, sehingga stabilitas pada tulang dan otot menjadi berkurang

hingga mengalami penurunan elastisitas pada tulang. Dari data jenis kelamin

didapatkan bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebesar 13 (54,2%)

sedangkan 11 (45,8%) didapat dari responden yang berjenis kelamin laki-laki.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) yang

menyatakan bahwa Prevalensi terjadinya nyeri punggung lebih banyak pada

wanita daripada laki – laki. Secara fisiologis, kemampuan otot wanita lebih rendah

daripada pria. Selain itu, wanita dengan usia kisaran 41 – 50 tahun yang mulai

memasuki masa menopuose terjadi penurunan hormon estrogen yang

mengakibatkan kepadatan tulang berkurang sehingga beresiko terjadinya nyeri

punggung. Hasil data lama masa kerja di dapatkan sebagian besar >10 Tahun

sebanyak 13 responden (54,2%). Dan <10 Tahun sebanyak 11 responden (45,8%). Hal

ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) Pekerja yang

paling banyak mengalami keluham nyeri punggung adalah pekerja yang memiliki

masa kerja >10 tahun dibandingkan dengan mereka dengan masa kerja <5 tahun

ataupun 5 – 10 tahun.
61

Pada Penelitian ini hampir serupa dengan jurnal dengan peneliti

(Syafrianto E , Pramana K.H., Zulfa 2019) dengan judul pengaruh workplace

streaching exercise (WSE) dan Heat Therapy (Hot Pack) terdapat penururnan

keluhan musculoskeletal pada perawat disebabkan karena latihan workplace

streaching exercise dapat merileksasi otot dan sendi serta memperlancar aliran

darah disekitarnya sehingga membuat nyeri pada musculoskeletal berkurang.

Nyeri punggung pada reponden penelitian ini berkaitan dengan

mekanisme ischemia dan spasme otot yang berlebihan. Mekanime penurunan

derajat nyeri berhubungan dengan menurunnya sspasme otot dan peningkatan

sirkulasi darah pada otot. Menurut Costa & Vieira (2008) bahwa pemberian

streaching dapat memutus lingkaran spasme-nyeri- spasme karena pekerjaan

dengan statis yang membuat otot-oto penegak tubuh berkontraksi isometrik

secara terus menerus sehingga terjadi ischemia. Ischemia pada otot dapat berujung

pada keluhan nyeri sebagai tanda dan peringatan dari tubuh karena ada jaringan

yang cedera bahkan menuju kerusakan.

Hal ini sejalan dengan teori gerbang control (gate control theory) yaitu

melalui efek streaching dari WSE. Menurut Cameron (1999) bahwa pemberian

streaching juga dapat merangang serabut saraf berpenampang tebal (A alpha dan

A beta) sehingga mampu menutup gerbang control nyeri. Mekanisme streaching

termasuk dalam kategori stimulasi mekanik yang dapat mengaktivasi fungsi

serabut saraf berpenampang tebal non-nociceptif (A alpha dan A beta) dan

menutup gerbang control sehingga nyeri yang di bawa serabut saraf

berpenampang tipis tidak dapat diteruskan ke otak.


62

WSE menggunakan prinsip gerakan peregangan atau streaching pada

kelompok otot leher sampai kelompok otot kaki. Pada otot yang mengalami

spasme, akan terjadi pemendekan muscle fiber karena anyaman-anyaman

myofilamen mengalami overlapping satu sama lain. Pada saat dilakukan

streaching dengan penahana-penahanan beberapa detik dengan tujuan untuk

memberikan adaptasi pada muscle spindle terhadap perubahan panjang otot yang

kita berikan, sehiingga sinyal dari otak untuk mengkontraksikan otot menjadi

berkurang. Dengan kontraksi otot yang minimal pada saat streaching akan

memudahkan muscle fiber untuk memanjang dan spasme otot dapat berkurang

( Appleton,,. 1998; Costa & Vieira, 2008).

Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap 24 orang responden yang

diberikan intervensi berupa workplace streaching exercise selama 1 minggu

dimana latihan dilakukan 1 kali pada setiap shift setiap harinya secara bebas,. Dari

data penelitian maka peneliti berpendapat bahwa terdapat penurunan intensitas

nyeri pada perawat. Wrkplace streaching exercise adalah strategi yang efektif

untuk mencegah dan mengurangi nyeri punggung. Selain dapat mengurangi nyeri

punggung, peregangan bisa juga meningkatkan semangat kerja.

6.1.3 Analisis pengaruh Workplace Streaching Exercise terhadap intensitas


nyeri punggung pada perawat di era pandemi Covid-19 di Rsud R Ali
Manshur Jatirogo

Hasil analisa yang di gunakan dalam penelitian ini adalah uji t-paired .

Hasil uji statistik menunjukan bahwa ada pengaruh Workplace Streaching

Exercise terhadap intensitas nyeri punggung pada perawat di era pandemi covid-

19 di Rsud R Ali Manshur Jatirogo. Hasil penelitian didapatkan dari 24 responden


63

diketahui bahwa sebelum diberikan intervensi sebagian besar memiliki intensitas

nyeri 6 sebanyak 10 responden (41,6%), dan responden sebagian kecil responden

memiliki intensitas nyeri 5 sebanyak 6 (25,1%). Sedangkan setelah diberikan

intervensi sebagian besar memiliki intensitas nyeri 2 sebanyak 11 responden

(41,6%) dan responden sebagian kecil intensitas nyeri 4 sebanyak 6 responden

(25,1%). Hal ini menunjukan penurunan intensitas nyeri setelah diberikan terapi

Workplace Streaching Exercise.

Data didapat dari 24 responden yang berusia antara 20-29 Tahun

sebanyak 10 responden (41,6%), dan responden berusia 30-50 tahun yaitu 14

(58,4%). hal ini hampir sesuai dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah,

2020) Semakin bertambahnya usia seseorang, akan terjadi degenerasi pada tulang,

kepadatan tulang semakin menurun, sehingga mudah mengalami keluhan

muskuloskeletal, sehingga menimbulkan nyeri. Pada usia 30 tahun degenerasi

terjadi pada kerusakan jaringan, penggantian jaringan menjadi jaringan akut, serta

pengurangan cairan, sehingga stabilitas pada tulang dan otot menjadi berkurang

hingga mengalami penurunan elastisitas pada tulang. Dari data jenis kelamin

didapatkan bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebesar 13 (54,2%)

sedangkan 11 (45,8%) didapat dari responden yang berjenis kelamin laki-laki.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) yang

menyatakan bahwa Prevalensi terjadinya nyeri punggung lebih banyak pada

wanita daripada laki – laki. Secara fisiologis, kemampuan otot wanita lebih rendah

daripada pria. Selain itu, wanita dengan usia kisaran 41 – 50 tahun yang mulai

memasuki masa menopuose terjadi penurunan hormon estrogen yang


64

mengakibatkan kepadatan tulang berkurang sehingga beresiko terjadinya nyeri

punggung. Hasil data lama masa kerja di dapatkan sebagian besar >10 Tahun

sebanyak 13 responden (54,2%). Dan <10 Tahun sebanyak 11 responden (45,8%). Hal

ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) Pekerja yang

paling banyak mengalami keluham nyeri punggung adalah pekerja yang memiliki

masa kerja >10 tahun dibandingkan dengan mereka dengan masa kerja <5 tahun

ataupun 5 – 10 tahun.

Hasil penelitian pengaruh Workplace Streaching Exercise terhadap

intensitas nyeri punggung pada perawat di era pandemi covid-19 di Rsud R Ali

Manshur Jatirogo, setelah dianalisa dengan spss for windows diketahui dengan t-

paired H0=0,000 berarti p<0,05. Pada tabel 5.6 juga menunjukkan rerata

intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi (pretest) adalah 5.08 dan rerata

intensitas nyeri setelah diberikan intervensi (posttest) adalah 2.79. Selisih

penurunan rerata intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi (pretest) dan

setelah diberikan intervensi (posttest) adalah 2.92. Hal ini disimpulkan bahwa

pengaruh Workplace Streaching Exercise terhadap intensitas nyeri punggung pada

perawat di era pandemi covid-19 di Rsud R Ali Manshur Jatirogo. Oleh karena itu

perlu adanya kesadaran menerapkan Workplace Streaching Exercise (WSE)

dalam mencegah dan mengatasi keluhan sehubungan dengan nyeri punggung.

Hasil penelitian di perkuat dengan teori yang menjelaskan Pada Penelitian

ini hampir serupa dengan jurnal dengan peneliti (Syafrianto E , Pramana K.H.,

Zulfa 2019) dengan judul pengaruh workplace streaching exercise (WSE) dan

Heat Therapy (Hot Pack) terdapat penururnan keluhan musculoskeletal pada


65

perawat disebabkan karena latihan workplace streaching exercise dapat

merileksasi otot dan sendi serta memperlancar aliran darah disekitarnya sehingga

membuat nyeri pada musculoskeletal berkurang.

Nyeri punggung pada reponden penelitian ini berkaitan dengan

mekanisme ischemia dan spasme otot yang berlebihan. Mekanime penurunan

derajat nyeri berhubungan dengan menurunnya sspasme otot dan peningkatan

sirkulasi darah pada otot. Menurut Costa & Vieira (2008) bahwa pemberian

streaching dapat memutus lingkaran spasme-nyeri- spasme karena pekerjaan

dengan statis yang membuat otot-oto penegak tubuh berkontraksi isometrik

secara terus menerus sehingga terjadi ischemia. Ischemia pada otot dapat berujung

pada keluhan nyeri sebagai tanda dan peringatan dari tubuh karena ada jaringan

yang cedera bahkan menuju kerusakan.

Berdasarkan dari hasil analisis yang peneliti lakukan didapatkan hasil

bahwa sebelum diberikan intervensi pada pretest sebagian besar responden

memiliki intensitas nyeri 6 sebanyak 10 responden (41,6%). Diduga menjadi salah

satu faktor yang memengaruhi dan beresiko mengalami nyeri punggung dalam

menangani pasen covid 19 tindakan yang dilakukan cukup banyak dengan waktu

yang cepat. Dan beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri punggung

antara lain, usia, jenis kelamin dan lama kerja. kemudian setelah diberikan

intervensi pada posttest responden sebagian besar memiliki intensitas nyeri 2

sebanyak 11 responden (41,6%), hal ini karenakan salah satu faktor diantaranya

yang mengurangi nyeri punggung yakni latihan peregangan atau streaching

workplace streaching exercise dapat merileksasi otot dan sendi serta


66

memperlancar aliran darah disekitarnya sehingga membuat nyeri pada

musculoskeletal berkurang.

Dalam situasi seperti saat ini diharapkan semua perawat yang bertugas dan

menangani pasien covid 19 lebih memperhatikan tindakan dan gerakan yang

menimbulkan keluhan nyeri punggung dan juga lebih bisa rutin melakukan

Workplace Streaching Exercise sebelum melakukan asuhan keperawatan untuk

mencegah terjadinya keluhan musculoskeletal atau nyeri punggung.

6.2 Keterbatasan

Ketebatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam meneliti (Nursalam,

2016). Pada penelitian ini peneliti memiliki keterbatasan, namun diharap tidak

memepengaruhi tujuan utama penelitian, keterbatasan tersebut adalah waktu,

peneliti tidak bisa maksimal dalam mengawasi responden melakukan intervensi,

karena keterbatasan waktu bertemu dengan responden yang melakukan intervensi

1 kali setiap shift, sedangkan trdapat 3 shift yang tidak memungkinkan peneliti

mengawasi langsung responden melakukan intervensi di setiap shiftnya.


67

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Workplace Streaching Exercise

Terhadap Intensitas Nyeri Punggung pada perawat di era pandemi covid-19 di RSUD

R Ali Manshur Jatirogo”, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil dari penelitian intensitas nyeri punggung pada perawat sebelum

diberikan intervensi sebagian besar memiliki intensitas nyeri 6 sebanyak 10

responden (41,6%).

2. Hasil dari penelitian intensitas nyeri punggung pada perawat setelah diberikan

intervensi sebagian besar memiliki intensitas nyeri 2 sebanyak 11 responden

(45,8%).

3. Terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel keluhan nyeri punggung

sebelum dan sesudah diberikan Workplace Streaching Exercise. Dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh pengaruh workplace streaching exercise

terhadap intensitas nyeri punggung pada perawat di era pandemi covid-19 di

RSUD R Ali Manshur Jatirogo.


68

7.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka saran yang diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Bagi responden

Bagi petugas perawat, disarankan agar menerapkan Workplace Streaching

Exercise (WSE) atas kesadaran sendiri dalam mencegah dan mengatasi

keluhan sehubungan dengan nyeri punggung.

2. Bagi tempat peneliti

Bagi pihak rumah sakit, direkomendasikan agar mendukung jalannya

penerapan Workplace Streaching Exercise (WSE) bagi para perawat, baik

secara mandiri maupun secara kolektif. Penerapan dapat dilakukan dengan

cara memberi waktu khusus bagi perawat pada setiap shift, cukup sekitar 3-5

menit, di mana pada waktu tersebut perawat dianjurkan untuk melakukan

gerakan streaching.

3. Bagi peneliti

Untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan

dengan menggunakan variabel atau masalah yang lain.


69

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, (2020). Pengaruh Streatching Exercise Terhadap Intensitas Nyeri Low


Backpain. Study Literatur insan cendekia husada. Bojonegoro
Alice Rich, RN (2016). Lucile Packard Children's Hospital Head Center/CVICU.
Bauer, et al. (2017). The reability of FABER test hip range of motion measurements.
Int Jsports Phys ther
Chou, R. (2017). Low back pain. Ann Intern Med.
Humantech, (2016). Applied ergonomics training manual. Humantech Inc: Barkeley
Australia.
IOSH, (2018). Muskulokletal disordes. Institution of occupational safety and health
the grange, highfield drive, leicestershire, england.
Musyafaah, (2020). Efektivitas massage effleurage dan kompres hangat terhadap
nyeri persalinan kala 1 ibu bersalin normal. Skripsi STIKES NU. Tuban.
Nisa’, K. (2018). Pengaruh terapi relaksasi autogenic terhadap stress pada lansia
pasca banjir di desa Patian kecamatan Widang Kabupaten Tuban. Skripsi
STIKES NU. Tuban.
Nursalam. (2015). Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis. edisi
4. Jakarta: Salemba Medika.
Rosyidah, RN. (2017). Pengaruh pemberian cold therapy dengan teknik ice massege
terhadap nyeri punggung bawah pada kelompok petani wanita di desa
Sugihwaras. Skripsi STIKES NU. Tuban.
Wang, L. Et al. (2020). A Review Of The 2019 Novel Coronavirus Based On Current
Evidence. International Journal Of Antimicrobial Agents. Elsevier B.V
Word Health Organization, (2020). Coronavirus disease 2019 (COVID-19) situation
report-1. Indonesia. Word Health Organization
70

Lampiran 1
Jadwal Penyusunan Skripsi Program Studi S1 Sarjana Keperawatan Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
2020/2021

2020 2021
N
Tahapan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Topik
penelitian
2. Judul
penelitian
3. Survey awal
4. Penyusunan
Bab 1
5. Revisi Bab 1
6. Penyusun
bab 2 & 4,
Lampiran
7. Revisi bab 1-
4, Lampiran
8. Ujian
Proposal
9. Revisi
Proposal
Lampiran 2

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Topang Bagus Prestyan
NIM : 19.12.2.149.167
Adalah mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan IIK NU Tuban, akan
mengadakan penelitian dengan judul “Penelitian Pengaruh Workplace
Streaching Exercise Terhadap Intensitas Nyeri Punggung Pada Perawat Di
Era Pandemi Covid-19 di RSUD R Ali Manshur Jatirogo”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Workplace Streaching Exercise Terhadap
Intensitas Nyeri Punggung pada perawat di era pandemi covid-19, sehinga hasil
penelitian ini diharapkan akan bermanfaat dalam mengembangkan kajian ilmu
keperawatan terutama dalam bidang ilmu keperawatan medical bedah.

Untuk itu saya mengharapkan bapak/ibu berkenan untuk berpartisipasi


dalam penelitian ini dengan bersedia mengisi kuesioner yang telah dipersiapkan,
dengan sejujur-jujurnya. Kerahasiaan informasi ini akan dijamin.
Sebagai bukti kesediaan menjadi responden dalam penelitian ini, saya
mohon kesediaan bapak/ibu menandatangani persetujuan yang telah saya
sediakan.Partisipasi bapak/ibu menjadi responden dalam penelitian ini sangat saya
hargai dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Tuban, 2021

Topang Bagus Prestyan


Lampiran 3

PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Setelah mendapat dan memahami penjelasan penelitian, saya bersedia untuk


berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh:

Nama : Topang Bagus Prestyan

NIM : 19.12.2.149.167

Judul : Pengaruh Workplace Streaching Exercise Terhadap Intensitas Nyeri


Punggung Pada Perawat Di Era Pandemi Covid-19 di RSUD R Ali
Manshur Jatirogo.

Persetujuan ini saya buat dengan sadar tanpa paksaan dari siapapun. Demikian
pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Tuban...................2021
Responden

(………………….)
Lampiran 4
Lampiran 5

Lembar Penilaian Nyeri Comparative Pain Scale

Comparative pain scale Skor


0 Tidak nyeri
1 Nyeri hampir tidak terasa, sangat ringan seperti
Sangat ringan gigitan nyamuk, sebagian besar waktu anda
tidak pernah berfikir tentang rasa sakit.
2 Nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit.
Tidak menyenangkan
3 Nyeri sangat terasa, seperti pukulan ke hidung
Bisa ditoleransi menyebabkan hidung berdarah atau seperti
suntikan dari dokter.
4 Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi/rasa
Menyedihkan sakit dari gigitan lebah.
5 Kuat, dalam, nyeri yang menusuk seperti
Sangat menyedihkan pergelangan kaki terkilir.
6 Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat
Intens sehingga tampaknya mempengaruhi sebagian
indra, menyebabkan tidak fokus, komunikasi
terganggu.
7 Sama seperti kategori 6, rasa sakit benar-benar
Sangat intens mendominasi indra menyebabkan tidak dapat
berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu
melakukan perawatan diri
8 Nyeri begitu kuat sehingga tidak lagi dapat
Benar-benar berpikir jernih dan sering mengalami perubahan
mengerikan kepribadian yang parah jika sakit datang dan
berlangsung lama
9 Nyeri begitu kuat sehingga tidak bisa ditoleransi
Menyiksa tidak dan smpai menuntut untuk segera
tertahankan menghilangkan rasa sakit apapun caranya, tidak
peduli efek samping/resikonya.
10 Nyeri begitu kuat, tidak sadarkan diri,
Sakit tidak kebanyakan orang tidak pernah mengalami
terbayangkan, tidak skala rasa sakit ini, seperti mengalami
dapat diungkapkan kecelakaan parah, tangan hancur, dan kesadaran
akan hilang sebagai akibat dari rasa sakit yang
luar biasa parah
Sumber : Alice rich,RN (2016). Lucile Packard Children’s Hospital Head Center/CVICU.
Lampiran 6

LEMBAR SOP STREACHING WORKPLACE EXERCISE

Pengerti Workplace streaching exercise adalah peregangan atau streaching pada kelompok
an otot leher sampai kelompok otot kaki.
Tujuan Merileksasi otot dan sendi serta memperlancar aliran darah disekitarnya sehingga
membuat nyeri pada musculoskeletal berkurang
Prosedur A. Persiapan diri
1. Ucapkan salam
2. Jelaskan procedure tindakan yang akan dilakukan dan manfaatnya
3. Kontrak waktu
B. Pelaksanaan
1. Cat and Camel
Dengan posisi merangkak tumpukan badan pada punggung dengan
melengkungkan badan lalu tahan posisi dan rendahkan perlahan sampai
melentur. Ulangi 10 – 15 kali.
2. Rotasi Lumbar
Ayun perlahan lutut dari sisi yang sakit kesisi yang sehat , ulangi pada kedua
kaki. Ulangi 10 – 15 kali.
3. Tali wong
Pertahankan posisi merangkak dengan meggerakkan pinggul secara perlahan
kedepan dan belakang. Ulangi 10 – 15 kali.
4. Latissimus Dorsi Stretch
Mulailah dengan berlutut dengan gerakan tangan sampai kedepan kepala
serta dorong bokong sampai kebelakang. Tahan 10 – 15 detik. Ulangi 2 – 3
kali.
5. Mid Back Stretch
Posisi tangan pada pinggang, lalu tekuk sedikit punggung sampai terasa
peregangannya tahan 10 – 15 detik. Ulangi 2 – 3 kali.
6. Cross Chest Stretch
Tarik lengan kiri melewati dada dan dorong siku mendekati dada dengan
tangan kanan. Tahan selama 10 – 15 detik. Ulangi 2 – 3 kali.
Lampiran 7

SURAT IJIN PENELITIAN


Lampiran 8
Lampiran 9

HASIL TABULASI

jenis masa intensitas nyeri intensitas nyeri


no nama usia
kelamin kerja pretest posttest
1 tn. D 45 L 16 th 6 4
2 ny. M 35 P 13 th 6 4
3 ny. N 31 P 12 th 5 2
4 tn. W 27 L 8 th 4 2
5 ny. n 27 P 5 th 5 3
6 tn. J 25 L 2 th 4 3
7 ny. B 25 P 5 th 4 2
8 tn. M 33 L 14 th 6 4
9 tn. F 28 L 9 th 5 3
10 tn. S 35 L 11 th 6 2
11 ny. i 23 P 1 th 4 2
12 ny. O 25 P 5 th 5 3
13 tn. s 26 L 3 th 4 2
14 tn. m 24 L 2 th 4 2
15 ny. n 30 P 15 th 6 4
16 tn. R 29 L 5 th 4 2
17 ny. R 36 P 13 th 6 3
18 ny. n 30 P 12 th 5 2
19 ny. n 31 P 11 th 6 4
20 tn. T 32 L 15 th 4 2
21 tn. A 34 L 9 th 5 2
22 ny. r 44 P 26 th 6 4
23 ny. i 35 P 11th 6 3
24 ny. U 35 P 13 th 6 3
Lampiran 10

HASIL ANALISIS

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 5.08 24 .881 .180

Posttest 2.79 24 .833 .170

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of

Std. Std. Error the Difference Sig. (2-


Mean Deviation Mean Lower Upper t Df tailed)

Pair 1 Pretest - Posttest 2.292 .550 .112 2.059 2.524 20.411 23 .000

Lampiran 11
DOKUMENTASI

Lampiran 12
LEMBAR REVISI SKRIPSI

Lampiran 13
BERITA ACARA SKRIPSI

Lampiran 14
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama : Topang Bagus Prastyan

NIM : 19.12.2.149.167

Program Studi : S1 Keperawatan

Judul : Pengaruh Workplace Streaching Exercise Terhadap Intensitas


Nyeri Punggung Pada Perawat Di Era Pandemi Covid-19 di
RSUD R Ali Manshur Jatirogo
Pembimbing : Kusno Ferianto, S,Kep., M.Kep., M.M
.

No Tanggal Masukan Pembimbing TTD Dosen


1

Anda mungkin juga menyukai