dikelompokkan oleh peneliti menjadi data umum dan khusus, yang diuraikan
sebagai berikut:
1) Lokasi penelitian
wilayah Kabupaten Tuban yang terletak di Ujung Barat dan berbatasan dengan
Visi
Misi
pasien.
Rumah Sakit Umum Daerah R. Ali Manshur atau dengan RSUD R. Ali
Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia
Lama masa kerja dari 24 responden dapat dijabarkan dalam tabel 5.3
berikut ini:
Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden lama masa
sebanyak 6 (25,1%).
penderita covid-19
Intensitas Nyeri
Mea
2 3 4 5 6 Total n
f % f % f % f % f % f %
33,3 25,1 41,6 100 5.08
Pretest 8 % 6 % 10 % 24 %
45,8 29,1 25,1 100 2.79
Posttest 11 % 7 % 6 % 24 %
Tabel 5.6 Tabel Silang Pengaruh Workplace Streaching Exercise Terhadap
Intensitas Nyeri Punggung pada Perawat di Era Pandemi Covid-19
di RSUD R Ali Manshur Jatirogo
Sumber: Data primer peneliti bulan Desember 2021
Berdasarkan data tabel 5.6 didapatkan hasil penelitian sebelum diberikan
Analisis data yang diperoleh ini menggunakan uji t-paired. Data diperoleh
masing variabel sesuai tercantum pada definisi oprasional. Data yang diperoleh
kemudian ditabulasi kedalam tabel yang selanjutnya dianalisis dengan uji t-paired
Solution (SPSS) for windows yaitu frekuensi stigma dengan perilaku diskriminasi
56
masyarakat. Hal ini dibuktikan pada table 5.6 menunjukkan rerata intensitas nyeri
sebelum dilakukan intervensi (pretest) adalah 5.08 dan rerata intensitas nyeri
Exercise terhadap intensitas nyeri punggung pada perawat di era pandemi covid-
BAB 6
PEMBAHASAN PENELITIAN
nyeri 6 sebanyak 10 responden (41,6%). Hal ini karenakan beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya nyeri punggung antara lain, usia, jenis kelamin dan
lama kerja.
(58,4%). hal ini hampir sesuai dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah,
2020) Semakin bertambahnya usia seseorang, akan terjadi degenerasi pada tulang,
terjadi pada kerusakan jaringan, penggantian jaringan menjadi jaringan akut, serta
pengurangan cairan, sehingga stabilitas pada tulang dan otot menjadi berkurang
hingga mengalami penurunan elastisitas pada tulang. Dari data jenis kelamin
Hal ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) yang
wanita daripada laki – laki. Secara fisiologis, kemampuan otot wanita lebih rendah
daripada pria. Selain itu, wanita dengan usia kisaran 41 – 50 tahun yang mulai
punggung. Hasil data lama masa kerja di dapatkan sebagian besar >10 Tahun
sebanyak 13 responden (54,2%). Dan <10 Tahun sebanyak 11 responden (45,8%). Hal
ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) Pekerja yang
paling banyak mengalami keluham nyeri punggung adalah pekerja yang memiliki
masa kerja >10 tahun dibandingkan dengan mereka dengan masa kerja <5 tahun
ataupun 5 – 10 tahun.
dengan posisi kerja statis, akan terjadi kontraksi isometric otot-otot tertentu secara
terus menerus dan berakibat menjadi spasme yang berlebihan dan menimbulkan
nyeri. Nyeri terjadi karena vasokontriksi pembuluh darah di otot akibat kontraksi
berlebihan yang terus menerus dan akhirnya menimbulkan ischemia dan spasme
(IOSH,2018).
proses dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien di era pandemi ini
Exercise perawat memiliki intensitas nyeri punggng yang tinggi. Hal ini dapat
cukup banyak dengan waktu yang cepat. Pada pasien terkonfirmasi positif dengan
mendorong pasien. Selain itu perawat juga melakukan kegiatan lain seperti
mengantarkan pasien melakukan foto thorax, gerakan yang tidak alamiah pada
leher serta kaki, yang apabila dilakukan berulang serta dalam ritme yang cepat dan
tidak teratur diduga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi dan beresiko
nyeri punggung antara lain, usia, jenis kelamin dan lama kerja.
streaching.
60
(58,4%). hal ini hampir sesuai dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah,
2020) Semakin bertambahnya usia seseorang, akan terjadi degenerasi pada tulang,
terjadi pada kerusakan jaringan, penggantian jaringan menjadi jaringan akut, serta
pengurangan cairan, sehingga stabilitas pada tulang dan otot menjadi berkurang
hingga mengalami penurunan elastisitas pada tulang. Dari data jenis kelamin
Hal ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) yang
wanita daripada laki – laki. Secara fisiologis, kemampuan otot wanita lebih rendah
daripada pria. Selain itu, wanita dengan usia kisaran 41 – 50 tahun yang mulai
punggung. Hasil data lama masa kerja di dapatkan sebagian besar >10 Tahun
sebanyak 13 responden (54,2%). Dan <10 Tahun sebanyak 11 responden (45,8%). Hal
ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) Pekerja yang
paling banyak mengalami keluham nyeri punggung adalah pekerja yang memiliki
masa kerja >10 tahun dibandingkan dengan mereka dengan masa kerja <5 tahun
ataupun 5 – 10 tahun.
61
streaching exercise (WSE) dan Heat Therapy (Hot Pack) terdapat penururnan
streaching exercise dapat merileksasi otot dan sendi serta memperlancar aliran
sirkulasi darah pada otot. Menurut Costa & Vieira (2008) bahwa pemberian
secara terus menerus sehingga terjadi ischemia. Ischemia pada otot dapat berujung
pada keluhan nyeri sebagai tanda dan peringatan dari tubuh karena ada jaringan
Hal ini sejalan dengan teori gerbang control (gate control theory) yaitu
melalui efek streaching dari WSE. Menurut Cameron (1999) bahwa pemberian
streaching juga dapat merangang serabut saraf berpenampang tebal (A alpha dan
kelompok otot leher sampai kelompok otot kaki. Pada otot yang mengalami
memberikan adaptasi pada muscle spindle terhadap perubahan panjang otot yang
kita berikan, sehiingga sinyal dari otak untuk mengkontraksikan otot menjadi
berkurang. Dengan kontraksi otot yang minimal pada saat streaching akan
memudahkan muscle fiber untuk memanjang dan spasme otot dapat berkurang
dimana latihan dilakukan 1 kali pada setiap shift setiap harinya secara bebas,. Dari
nyeri pada perawat. Wrkplace streaching exercise adalah strategi yang efektif
untuk mencegah dan mengurangi nyeri punggung. Selain dapat mengurangi nyeri
Hasil analisa yang di gunakan dalam penelitian ini adalah uji t-paired .
Exercise terhadap intensitas nyeri punggung pada perawat di era pandemi covid-
(25,1%). Hal ini menunjukan penurunan intensitas nyeri setelah diberikan terapi
(58,4%). hal ini hampir sesuai dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah,
2020) Semakin bertambahnya usia seseorang, akan terjadi degenerasi pada tulang,
terjadi pada kerusakan jaringan, penggantian jaringan menjadi jaringan akut, serta
pengurangan cairan, sehingga stabilitas pada tulang dan otot menjadi berkurang
hingga mengalami penurunan elastisitas pada tulang. Dari data jenis kelamin
Hal ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) yang
wanita daripada laki – laki. Secara fisiologis, kemampuan otot wanita lebih rendah
daripada pria. Selain itu, wanita dengan usia kisaran 41 – 50 tahun yang mulai
punggung. Hasil data lama masa kerja di dapatkan sebagian besar >10 Tahun
sebanyak 13 responden (54,2%). Dan <10 Tahun sebanyak 11 responden (45,8%). Hal
ini sejalan dengan penelitian (Andini, 2015 dalam Afifah, 2020) Pekerja yang
paling banyak mengalami keluham nyeri punggung adalah pekerja yang memiliki
masa kerja >10 tahun dibandingkan dengan mereka dengan masa kerja <5 tahun
ataupun 5 – 10 tahun.
intensitas nyeri punggung pada perawat di era pandemi covid-19 di Rsud R Ali
Manshur Jatirogo, setelah dianalisa dengan spss for windows diketahui dengan t-
paired H0=0,000 berarti p<0,05. Pada tabel 5.6 juga menunjukkan rerata
intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi (pretest) adalah 5.08 dan rerata
setelah diberikan intervensi (posttest) adalah 2.92. Hal ini disimpulkan bahwa
perawat di era pandemi covid-19 di Rsud R Ali Manshur Jatirogo. Oleh karena itu
ini hampir serupa dengan jurnal dengan peneliti (Syafrianto E , Pramana K.H.,
Zulfa 2019) dengan judul pengaruh workplace streaching exercise (WSE) dan
merileksasi otot dan sendi serta memperlancar aliran darah disekitarnya sehingga
sirkulasi darah pada otot. Menurut Costa & Vieira (2008) bahwa pemberian
secara terus menerus sehingga terjadi ischemia. Ischemia pada otot dapat berujung
pada keluhan nyeri sebagai tanda dan peringatan dari tubuh karena ada jaringan
satu faktor yang memengaruhi dan beresiko mengalami nyeri punggung dalam
menangani pasen covid 19 tindakan yang dilakukan cukup banyak dengan waktu
yang cepat. Dan beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri punggung
antara lain, usia, jenis kelamin dan lama kerja. kemudian setelah diberikan
sebanyak 11 responden (41,6%), hal ini karenakan salah satu faktor diantaranya
musculoskeletal berkurang.
Dalam situasi seperti saat ini diharapkan semua perawat yang bertugas dan
menimbulkan keluhan nyeri punggung dan juga lebih bisa rutin melakukan
6.2 Keterbatasan
2016). Pada penelitian ini peneliti memiliki keterbatasan, namun diharap tidak
1 kali setiap shift, sedangkan trdapat 3 shift yang tidak memungkinkan peneliti
BAB 7
7.1 Kesimpulan
Terhadap Intensitas Nyeri Punggung pada perawat di era pandemi covid-19 di RSUD
responden (41,6%).
2. Hasil dari penelitian intensitas nyeri punggung pada perawat setelah diberikan
(45,8%).
7.2 Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka saran yang diberikan adalah sebagai
berikut:
1. Bagi responden
cara memberi waktu khusus bagi perawat pada setiap shift, cukup sekitar 3-5
gerakan streaching.
3. Bagi peneliti
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Jadwal Penyusunan Skripsi Program Studi S1 Sarjana Keperawatan Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
2020/2021
2020 2021
N
Tahapan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Topik
penelitian
2. Judul
penelitian
3. Survey awal
4. Penyusunan
Bab 1
5. Revisi Bab 1
6. Penyusun
bab 2 & 4,
Lampiran
7. Revisi bab 1-
4, Lampiran
8. Ujian
Proposal
9. Revisi
Proposal
Lampiran 2
Tuban, 2021
(INFORMED CONSENT)
NIM : 19.12.2.149.167
Persetujuan ini saya buat dengan sadar tanpa paksaan dari siapapun. Demikian
pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Tuban...................2021
Responden
(………………….)
Lampiran 4
Lampiran 5
Pengerti Workplace streaching exercise adalah peregangan atau streaching pada kelompok
an otot leher sampai kelompok otot kaki.
Tujuan Merileksasi otot dan sendi serta memperlancar aliran darah disekitarnya sehingga
membuat nyeri pada musculoskeletal berkurang
Prosedur A. Persiapan diri
1. Ucapkan salam
2. Jelaskan procedure tindakan yang akan dilakukan dan manfaatnya
3. Kontrak waktu
B. Pelaksanaan
1. Cat and Camel
Dengan posisi merangkak tumpukan badan pada punggung dengan
melengkungkan badan lalu tahan posisi dan rendahkan perlahan sampai
melentur. Ulangi 10 – 15 kali.
2. Rotasi Lumbar
Ayun perlahan lutut dari sisi yang sakit kesisi yang sehat , ulangi pada kedua
kaki. Ulangi 10 – 15 kali.
3. Tali wong
Pertahankan posisi merangkak dengan meggerakkan pinggul secara perlahan
kedepan dan belakang. Ulangi 10 – 15 kali.
4. Latissimus Dorsi Stretch
Mulailah dengan berlutut dengan gerakan tangan sampai kedepan kepala
serta dorong bokong sampai kebelakang. Tahan 10 – 15 detik. Ulangi 2 – 3
kali.
5. Mid Back Stretch
Posisi tangan pada pinggang, lalu tekuk sedikit punggung sampai terasa
peregangannya tahan 10 – 15 detik. Ulangi 2 – 3 kali.
6. Cross Chest Stretch
Tarik lengan kiri melewati dada dan dorong siku mendekati dada dengan
tangan kanan. Tahan selama 10 – 15 detik. Ulangi 2 – 3 kali.
Lampiran 7
HASIL TABULASI
HASIL ANALISIS
Paired Differences
Pair 1 Pretest - Posttest 2.292 .550 .112 2.059 2.524 20.411 23 .000
Lampiran 11
DOKUMENTASI
Lampiran 12
LEMBAR REVISI SKRIPSI
Lampiran 13
BERITA ACARA SKRIPSI
Lampiran 14
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
NIM : 19.12.2.149.167