Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru merupakan Rumah Sakit ke 8 dari

Rumah Sakit Mitra Keluarga Group yang dibangun pada tahun 2008 dan resmi

beroperasi pada tanggal 09 september 2009 berlokasi di jalan Jend. S Parman

No.8 Waru Sidoarjo. Rumah Sakit Mitra Keluarga waru adalah RS Swasta tipe-B.

Rumah sakit ini memberikan pelayanan untuk pasien Umum, Asuransi, dan pasien

JKN / BPJS yang menampung rujukan dari Rumah Sakit Tipe-C.

Secara Keseluruhan Luas wilayah Rumah sakit Mitra keluarga Waru yaitu

9219 m2 dengan luas bangunan didalamnya yaitu 1011 m2 dengan 6 lantai.

Kapasitas tempat tidur yang dimiliki oleh ruang rawat inap sebanyak 126 tempat

tidur, sedangkan unit rawat jalan mempunyai 26 Poli Spesialis yang ada dilantai 1

dan lantai 2 dengan tersedia 101 dokter dalam semua kategori termasuk dokter

umum sebanyak 16 orang, Dokter spesialis 59 orang, Dokter gigi sebanyak 3

orang, dokter spesialis gigi sebanyak 9 orang dan dokter spesialis bedah sebanyak

14 orang, Rumah Sakit Mitra Keluarga waru memiliki 409 Karyawan yang

tersebar di semua bagian pelayanan kesehatan dengan kategori perawat sebanyak

218 orang, karyawan farmasi sebanyak 49 orang, karyawan fisioterapi sebanyak

22 orang, Karyawan Radiologi sebanyak 10 orang, ahli gizi sebanyak 20 orang

dan tenaga non kesehatan sebanyak 90 orang.

Penelitian ini bertempat di Ruang Hemodialisa Rumah sakit Mitra

Keluarga waru yang terletak di lantai 3 dengan kapasitas 4 tempat tidur yang

dilengkapi dengan 4 Monitor dan 4 Mesin Hemodialisa, dengan jumlah perawat 8,

54
55

Staf keperawatan di ruang hemodialisa berpendidikan minimal D3 keperawatan

dan harus mempunyai kemampuan khusus dibidang hemodialisa, maka dari itu

perawat hemodialisa wajib mengikuti pelatihan tentang Hemodialisa Dasar, BLS,

ACLS, ECG, Dari ke 8 perawat terdapat 6 perawat yg sudah bersertifikat HD dan

2 perawat yang belum bersertifikasi HD.

B. Hasil Penelitian

1. Data Umum

a. Distribusi responden berdasarkan usia

Menurut Depkes RI (2009) kategori umur dewasa dan lansia yaitu dewasa

awal antara usia 26-35 tahun dan dewasa akhir antara 36-45 tahun, lansia awal

antara 46-55 tahun, lansia akhir 56-65 tahun dan manula atas 65-selesai. Di

uraikan pada tabel 5.1 berikut.

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia di RS Mitra Keluarga Waru


tahun 2019
Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
No Umur Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(n) (%) (n) (%)
1 26-35 1 6,2 0 0
2 36-45 1 6,2 1 6,2
3 46-55 6 37,5 4 25
4 56-65 5 31,3 6 37,5
5 65-Selesai 3 18,8 5 31,3
Jumlah 16 100 16 100
Sumber: Data Primer, Juli-September 2019

Berdasarkan tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa dari 16 responden pada

kelompok perlakuan hampir setengahnya (37,5%) merupakan lansia awal yaitu

antara usia 46-55 tahun. Sedangkan pada kelompok kontrol hampir setengahnya

(37,5%) merupakan lansia akhir yaitu antara usia 56-65 tahun.


56

b. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di RS Mitra Keluarga


Waru tahun 2019
Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentas Frekuensi Persentase
(n) e (%) (n) (%)
1 Laki-laki 10 62,5 9 56,2
2 Perempuan 6 37,5 7 43,8
Jumlah 16 100 16 100
Sumber: Data Primer, Juli-September 2019

Berdasarkan tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa dari 16 responden

kelompok perlakuan sebagian besar (62,5%) berjenis kelamin laki-laki.

Sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar (56,2%) berjenis kelamin laki-

laki.

2. Data Khusus

a. Distribusi responden tingkat nyeri pada kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol sebelum dilakukan kompres dingin di Rumah Sakit Mitra Keluarga

Waru

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Nyeri Sebelum Dilakukan


Kompres Dingin di RS Mitra Keluarga Waru Tahun 2019
No Kategori Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Tingkat Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Nyeri (n) (%) (n) (%)
1 Ringan 1 6,2 0 0
2 Sedang 4 25 2 12,5
3 Berat 11 68,8 14 87,5
Jumlah 16 100 100 16
Sumber: Data Primer, Juli-September 2019

Berdasarkan tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa sebelum diberikan

kompres dingin kelompok perlakuan sebagian besar (68,8%) mengalami nyeri

berat yang berjumlah 11 responden. Sedangkan pada kelompok kontrol hampir

seluruhnya (87,5%) mengalami nyeri berat yang berjumlah 14 responden.


57

b. Distribusi tingkat nyeri pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

sesudah dilakukan kompres dingin

Tabel 5.4 Distribusi Responden Tingkat Nyeri Responden Pada Kelompok


Perlakuan Dan Kontrol Sesudah Dilakukan Kompres Dingin di RS
Mitra Keluarga Waru Tahun 2019
Kategori Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
No Tingkat Frekuensi Persentas Frekuensi Persentase
Nyeri (n) e (%) (n) (%)
1 Ringan 8 50 0 0
2 Sedang 8 50 4 25
3 Berat 0 0 12 75
Jumlah 16 100 16 100
Sumber: Data Primer, Juli-September 2019

Berdasarkan tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa sesudah diberikan

kompres dingin pada kelompok perlakuan setengahnya (50%) mengalami nyeri

ringan dan sedang yang masing-masing berjumlah 8 responden. Sedangkan pada

kelompok kontrol sebagian besar (75%) mengalami nyeri berat.

c. Distribusi perbedaan tingkat nyeri saat penusukan AV shunt pada pasien

hemodialisa tanpa dilakukan kompres dingin dan dengan dilakukan kompres

dingin

Tabel 5.5 Distribusi perbedaan tingkat nyeri pre-post kompres dingin pada
kelompok perlakuan dan perbedaan tingkat nyeri pre-post pada
kelompok kontrol di RS Mitra Keluarga Waru.
Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
No Tingkat Nyeri Pre Post Pre Post
n % N % N % n %
1 Ringan 1 6,2 8 50 0 0 0 0
2 Sedang 4 25 8 50 2 12,5 4 25
3 Berat 11 68,8 0 0 14 87,5 12 75
Jumlah 16 100 16 100 16 100 16 100
P Value Wilcoxon 0,002 0,157
P Value Mann Whitney 0,000
Sumber: Data Primer, Juli-September 2019

Berdasarkan tabel 5.5 di atas menunjukan bahwa pada kelompok

perlakuan sebagian besar (68,8%) memiliki tingkat nyeri berat sebelum diberikan
58

tindakan kompres dingin dan setelah diberikan kompres dingin setengahnya

(50%) mengalami tingkat nyeri yang ringan dan sedang. Pada kelompok kontrol

sebelumnya didapatkan hampir seluruhnya (87,5%) mengalami tingkat nyeri berat

dan setelahnya sebagian besar (75%) mengalami nyeri berat.

Berdasarkan uji Wilcoxon pada kelompok perlakuan didapatkan nilai ρ =

0,002 dan nilai α = 0,05 berarti ρ < α, maka H 0 ditolak dan H1 diterima yang

artinya ada pengaruh pemberian kompres dingin terhadap tingkat nyeri saat

penusukan Av shunt pada pasien hemodialisa di Rumah Sakit Mitra Keluarga

Waru. Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan nilai ρ = 0,157 dan nilai α =

0,05 berarti ρ > α maka H0 diterima, yang artinya tidak ada pengaruh tingkat nyeri

pada responden kelompok kontrol karena tidak diberikan kompres dingin.

Berdasarkan uji Mann-Whitney untuk membedakan hasil post kompres

dingin pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan nilai ρ = 0,000

dan nilai α = 0,05. Berarti ρ < α, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada

perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok control

setelah pemberian kompres dingin terhadap tingkat nyeri saat penusukan AV

shunt pada pasien hemodialisa di Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru.

Anda mungkin juga menyukai