Anda di halaman 1dari 20

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang bersalin RSD Mangusada

Kabupaten Badung. RSD Mangusada termasuk fasilitas kesehatan yang

memiliki mutu yang baik dengan fasilitas dan layanan kesehatan yang

memadai. Layanan dan fasilitas unggulan dari RSD Mangusada yaitu unit

Hemodialisa, Endoscopy, Cath Lab dan Disaster team. RSD Mangusada

juga memiliki layanan rawat inap yang dibedakan menjadi 3 yaitu rawat

inap paviliun, rawat inap intensif dan rawat inap regular. Ruang rawat inap

regular terdiri dari dari 5 ruangan yaitu Ruang Kecak, Ruang Cilinaya,

Ruang Margapati, Ruang Oleg dan Ruang Janger.

Ruangan VK adalah ruangan yang difungsikan untuk melakukan

persalinan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juni sampai

dengan 17 Juli 2020. Penelitian ini sudah disesuaikan dengan waktu yang

telah disepakati dengan kepala ruangan dan responden agar tidak

mengganggu kegiatan pelayanan di ruangan.

1
2

B. Hasil Univariat

Hasil analisis univariat menjelaskan tentang gambaran karakteristik

usia, kehamilan, skala nyeri sebelum dan sesudah intervensi pada ibu

bersalin. Subjek penelitian ini adalah ibu inpartu di RSD Mangusada

Kabupaten Badung, besar sampel yang diambil sebanyak 26 orang ibu.

Adapun karakteristik responden yang telah diteliti dan didistribusikan

kedalam tabel distribusi adalah sebagai berikut.

1. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian

a. Gambaran karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Variabel N Mean Min-Max SD


Usia 26 26,65 20,31 2,576
Intervens
i
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 26 responden

yang diteliti, rata-rata responden pada kelompok intervensi 26,65

dengan usia tertinggi yaitu 31 tahun dan terendah 20 tahun.

b. Gambaran Karakteristik Subjek Berdasarkan Kehamilan

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kehamilan

Kehamilan Frekuensi (f) Persentase (%)


Primigravida 10 38,5
Multigravida 16 61,5
Total 26 100,0
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh hasil bahwa kehamilan

multigravida memiliki frekuensi paling banyak terjadi pada ibu

yaitu sebanyak 16 orang (61,5%) dari total responden.


3

c. Gambaran Karakteristik Skala Nyeri Subjek Sebelum diberikan

Intervensi

Tabel 5.3 Karakteristik Skala Nyeri Subjek Sebelum diberikan Intervensi

Skala Nyeri Frekuensi (f) Persentase (%)


Nyeri Sedang 5 19,2
Nyeri Berat 21 80,8
Total 26 100,0
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.3 diperoleh tingkat nyeri ibu saat persalinan

dengan nyeri sedang sebanyak 5 orang ibu (19,2%) dan nyeri berat

sebanyak 21 orang ibu (80,8%).

d. Gambaran Karakteristik Skala Nyeri Subjek Setelah diberikan

Intervensi

Tabel 5.4 Karakteristik Skala Nyeri Subjek Setelah diberikan Intervensi

Skala Nyeri Frekuensi (f) Persentase (%)


Nyeri Ringan 3 11,5
Nyeri Sedang 19 73,1
Nyeri Berat 4 15,4
Total 26 100,0
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh hasil jumlah responden yang

mengalami nyeri saat persalinan setelah diberikan intervensi

sebanyak nyeri ringan yaitu 3 orang ibu (11,5%), nyeri sedang

sebanyak 19 orang ibu (73,1) dan nyeri berat sebanyak 4 orang ibu

(15,4%).

C. Analisis Bivariat

1. Uji Normalitas
4

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu

dilakukan dengan uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk, hasil

pengujian normalitas pada tabel 5.6.

Tabel 5.5 Uji Normalitas Skala Nyeri Sebelum dan Setelah diberikan Intervensi
Deep Back Massage Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Pada
Ibu Inpartu di RSD Mangusada Kabupaten Badung.

Variabel P Value Keterangan


Skala Nyeri Pre test 0,001 Tidak Normal
Skala Nyeri Post test 0,001 Tidak Normal
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.5 nilai p < 0,05 dengan demikian dapat dikatakan

data tidak berdistribusi normal. Analisis pengaruh deep back massage

terhadap intensitas nyeri persalinan kala I pada ibu inpartu di RSD

Mangusada Kabupaten Badung menggunakan uji statistic Wilcoxon

Signed Rank Test dengan α sebesar 0,05.

2. Hasil Identifkasi Pengaruh Deep Back Massage Terhadap

Intensitas Nyeri Persalinan

Hasil identifikasi pengaruh Deep Back Massage Terhadap

Intensitas Nyeri Persalinan Kala I di RSD Mangusada Kabupaten

Badung dilihat pada tabel 5.6

Tabel 5.6 Identifikasi Pengaruh Deep Back Massage Terhadap Intensitas Nyeri
Persalinan Kala I di RSD Mangusada Kabupaten Badung

Skala Nyeri N Z hitung P value


Skala Nyeri Pre Negative 26 -4,264 0,001

dan Post Positive 0

Ties 7
Sumber: Data Primer 2020
5

Berdasarkan hasil pada tabel 5.6 menunjukkan hasil uji statistik yang

menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test, diperoleh bahwa nilai p-

value = 0,001 yang memiliki arti p < 0,05, sedangkan nilai Z hitung =

-4,264 dan Z tabel = 1,96 yang memiliki arti bahwa Z hitung > Z tabel,

sehingga dinyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Intrepetasi Penelitian
6

Penelitian ini dilakukan di ruang bersalin di RSD Mangusada

Kabupaten Badung pada tanggal 24 Juni sampai dengan 17 Juli

2020. Data yang ditampilkan dalam penelitian ini adalah data yang

didapati selama proses penelitian mengenai Pengaruh Deep Back

Massage Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Pada Ibu

Inpartu di RSD Mangusada Kabupaten Badung. Adapun hasil yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan

Kehamilan

Berdasarkan data hasil penelitian, bahwa rata- rata usia

responden dalam penelitian ini adalah 26,65 tahun dengan usia

tertinggi yaitu 31 tahun dan terendah 20 tahun. Dalam

penelitian ini terdapat usia 20 tahun sebanyak 1 responden, usia

23 tahun sebanyak 1 reponden, 24 tahun sebanyak 3 responden,

25 tahun sebanyak 4 responden, 26 tahun sebanyak 2

responden, 27 tahun sebanyak 5 responden, 28 tahun sebanyak

5 responden, 29 tahun sebanyak 1 responden, 30 tahun

sebanyak 2 responden, dan 31 tahun sebanyak 2 responden.

Responden yang susah mengontrol nyeri saat persalinan kala I

dalam penelitian ini adalah ibu dengan usia < 28 tahun.

Usia merupakan faktor yang dapat memengaruhi nyeri

yang dirasakan seseorang, orang dewasa akan mengalami

perubahan neurofisiologis dan mungkin mengalami penurunan


7

persepsi sensorik stimulus serta mendapatkan ambang nyeri

(Dwi, 2013).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Puspita (2013),

mengenai analisis faktor-faktor yang memengaruhi nyeri

persalinan pada ibu bersalin kala I fase aktif di Puskesmas

Mergangsan menggunakan sebanyak 57 responden dengan

hasil bahwa faktor umur ibu, paritas, persepsi dan kecemasan

memiliki hubungan dengan nyeri persalinan kala I fase aktif.

Karakteristik responden berdasarkan kehamilan

diperoleh dari total 26 responden ibu yang diteliti, diperoleh

hasil responden bahwa kehamilan multigravida memiliki

frekuensi paling banyak terjadi pada ibu yaitu sebanyak 16

orang (61,5%) dari total responden. Teori yang dikemukakan

oleh Batbual (2010), yaitu proses persalinan ibu primigravida

lebih lama dari pada multigravida, sehingga ibu primigravida

mengalami nyeri persalinan lebih lama pula, hal tersebut

menyebabkan ibu primigravida merasa lebih letih, persepsi

nyeri meningkat dan rasa takut lebih parah yang dapat

meningkatkan intensitas nyeri. Kondisi tersebut dapat

meningkatkan kontraksi uterus yang tidak efektif dan memicu

terjadinya kegagalan kemajuan persalinan karena kelemahan

his, yang berakibat terjadinya persalinan lama. Ibu

primigravida mengalami persalinan yang lebih panjang yaitu


8

12 jam, sehingga mereka merasa letih, sehingga menyebabkan

peningkatan nyeri. Teori menurut Maryuani (2010), yaitu ibu

yang bersalin pertama kali (primigravida) mengalami

persalinan yang lebih panjang karena pada periode/kala I

pematangan dan pembukaan serviks pada primigravida lebih

lama, sehingga pematangan dan pelunakan serviks pada fase

latennya memerlukan waktu yang lebih lama karena pada

primigravida terjadi penipisan serviks terlebih dahulu sebelum

terjadi pembukaan dan ostium ekternum.

2. Gambaran Intensitas Nyeri Sebelum Diberikan Deep Back

Massage

Hasil penelitian mengenai intensitas nyeri persalinan

sebelum diberikan deep back massage, bahwa sebagian besar

responden memiliki rata-rata intensitas nyeri ibu saat

persalinan dengan nyeri sedang sebanyak 5 orang ibu (19,2%)

dan nyeri berat sebanyak 21 orang ibu (80,8%).

Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya

serviks dan janin turun kedalam jalan lahir kemudian berakhir

dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup

bulan atau dapat hidup diluar kandungan disusul dengan

pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui

jalan lahir, atau jalan lahir dengan bantuan, atau tanpa bantuan
9

(kekuatan sendiri). Persalinan dianggap normal jika prosesnya

terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu)

tanpa disertai adanya penyulit (Marmi, 2012). Nyeri persalinan

mulai timbul pada tahap kala I yang berasal dari kontraksi

uterus dan dilatasi serviks. Kontraksi uterus yang semakin

bertambah baik lama maupun frekuensinya dengan nyeri yang

dirasakan juga akan semakin bertambah kuat (Lestari dkk,

2012).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh (Dwi Nur Oktaviani Katili, Ratna Dunggio, Emah

Susilawati, 2018). Dapat diketahui itensitas nyeri sebelum

dilakukan intervensi yang mengalami nyeri sedang sebanyak 8

responden (50%) dan nyeri berat sebanyak 8 responden (50%)

dengan p value 0.047 < 0.05.

Nyeri persalinan jika tidak segera diatasi dapat

menimbulkan kecemasan serta ketakutan pada pasien sehingga

kebutuhan oksigen meningkat, otot menjadi tegang serta

tekanan darah meningkat, keadaan ini akan merangsang

katekolamin yang dapat menyebabkan terjadinya pada kekuatan

kontraksi sehingga mengakibatkan partus lama (Anggraeni,

2015).
10

3. Gambaran Intensitas Nyeri Setelah Diberikan Deep Back

Massage

Gambaran Intensitas nyeri setelah diberikan intervensi

deep back massage memiliki rata-rata nyeri dengan itensitas

nyeri ringan yaitu 3 orang ibu (11,5%), nyeri sedang sebanyak

19 orang ibu (73,1) dan nyeri berat sebanyak 4 orang ibu

(15,4%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Tetin Nafiah, Meti Megawati, dan Uly Artha S

(2018) dengan judul Pengaruh Metode Deep Back Massage

terhadap Intensitas Nyeri pada Persalinan Kala I Fase Aktif di

Klinik Pratama Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya.

Hasil penelitian ini didapatkan intensitas nyeri setelah

diberikan intervensi deep back massage berada pada nyeri

sedang dengan nilai rata-rata 5 dengan nilai ρ value <0,05.

Selain itu, penelitian ini juga di dukung oleh teori yang

dikemukakan oleh Noviyantini, (2016) Pijat dan sentuhan

membantu ibu lebih rileks dan nyaman selama persalinan.

Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang dipijat selama 20

menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas

dari rasa sakit, karena pijat merangsang tubuh melepaskan

senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit alami dan

menciptakan perasaan nyaman. Penurunan nyeri persalinan


11

dipengaruhi oleh perlakuan deep back massage yang dilakukan

dengan memberikan penekanan pada daerah sacrum. Pada

dasarnya dengan penekanan menstimulasi kutaneus sehingga

dapat menghambat impuls nyeri tidak sampai ke hipothalamus.

Hal ini sesuai dengan teori gate control. Back Pressure efektif

dilakukan pada kala I pembukaan 4-7 cm (Indah, 2012).

Deep back massage memberikan manfaat berupa rasa

nyaman pada punggung atas dan punggung bawah,

menurunkan nyeri dan kecemasan, mempercepat persalinan,

menghilangkan tegangan otot pada paha diikuti ekspansi tulang

pelvis karena relaksasi pada otot-otot sekitar pelvis dan

memudahkan bayi turun dan melewati jalan lahir, dan

menurunkan tegangan otot akibat kontraksi, menormalkan

fisiologi tubuh, melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi

pembuluh darah (Rukma, 2018).

Nyeri persalinan merupakan salah satu mekanisme

pertahanan alami dari tubuh manusia, yaitu suatu peringatan

akan adanya bahaya. Nyeri merupakan sensasi yang rumit,

unik, universal, dan bersifat individual. Nyeri persalinan adalah

bagian dari proses normal dapat diprediksi munculnya nyeri

yakni sekitar hamil aterm sehingga ada waktu untuk

mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan, nyeri yang

muncul bersifat akut, memiliki tenggang waktu yang singkat


12

dan munculnya nyeri secara intermitte serta berhenti jika proses

persalinan sudah berakhir (Manurung, 2011).

Nyeri yang tidak dapat cepat teratasi dapat menyebabkan

kematian pada ibu dan bayi, karena nyeri menyebabkan

pernafasan dan denyut jantung ibu akan meningkat yang

menyebabkan aliran darah dan oksigen ke plasenta terganggu

(Hermawati, 2009).

4. Hasil Analisis Pengaruh Deep Back Massage Terhadap

Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Pada Ibu Inpartu di

RSD Mangusada Kabupaten Badung

Berdasarakan uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test di

dapatkan hasil yang menujukkan setelah diberikan deep back

massage pada nyeri persalinan tidak ada responden mengalami

peningkatan skala nyeri, dilihat dari 26 reponden yang di

berikan intervensi mengalami penurunan skala nyeri. Setelah

pemberian deep back massage responden kembali di berikan

lembar observasi. Lembar observasi yang di gunakan berisikan

hasil pengamatan nyeri dengan menggunakan skala nyeri

numberik rating scale atau angka 1-10. Lembar observasi juga

di berikan sebelum dilakukan deep back massage sehingga

pengukuran skala nyeri di lakukan sebanyak 2 kali. Angka


13

yang di peroleh dari lembar observasi akan di olah

menggunakan uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test.

Dari hasil statistik didapatkan nilai Z hitung adalah

-4,264, sedangkan nilai Z tabel diperoleh nilainya 1,96, dapat

disimpulkan bahwa Z hitung > Z tabel -4,264 >1,96. Dari hasil

perhitungan diperoleh p value = 0,001 (α=0,05) yang artinya p

value < 0,05, yang menunjukan ada Pengaruh Deep Back

Massage Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Pada Ibu

Inpartu di RSD Mangusada Kabupaten Badung.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dwi Nur Oktaviani Katili, Ratna Dunggio, dan

Emah Susilawati (2017), mengenai “Pengaruh Deep Back

Massage Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif”

menggunakan desain penelitian Quasi Exsperiment dengan

rancangan non-equivalentpre test and post test control group

dengan nilai p value 0.047 < 0.05 Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa ada pengaruh deep back massage terhadap

nyeri pesalinan kala I fase aktif.

Menurut Bobak dalam (Maryuani, 2010), rasa nyeri pada

persalinan adalah nyeri akibat kontraksi uterus yang dapat

mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis,

perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernapasan dan

apabila tidak diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir,


14

tegang, takut, dan stress. Selain menggunakan terapi

farmakologi cara mengatasi nyeri persalinan juga dapat

dikombinasikan dengan teknik nonfarmakologi salah satunya

dengan menggunakan teknik Deep back massage.

Deep back massage memberikan stimulasi pada bagian

sacrum dengan cara melakukan gosokan lembut dengan kedua

tangan yang dikepalkan seperti bola tenis pada sacrum ibu

bersalin selama 20 menit dengan frekuensi 30-40x gosokan

permenit dengan gerakan seperti mengelus-elus pada ibu

bersalin kala 1 fase aktif. Namun kekuatan penekanan saat

kontraksi berbeda tingkat kekuatannya setelah kontraksi/his

hilang. Setelah kontraksi/his menghilang masasse dilakukan

dengan penekanan lebih lembut. Hal ini dilakukan untuk

memberikan rasa nyaman pada ibu untuk merilekskan otot-otot

setelah adanya kontraksi. Penilaian keefektifan penggunaan

deep back massage dapat dilakukan setelah diberikan massase

pada ibu selama 20 menit sejak adanya kontraksi pada salah

satu pembukaan kala I fase aktif namun sebelumnya telah

dilakukan observasi pada ibu dengan asuhan persalinan normal

(relaksasi) tanpa diberikan perlakuan massase untuk

mengetahui tingkat nyeri yang dialami ibu (Aryani, 2015).

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Jumhirah, (2018) dengan judul Pengaruh Deep


15

Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I

Fase Aktif di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari.

Didapatkan hasil ada pengaruh pemberian deep back massage

terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif dengan p

value 0.000 < 0.05.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian yang dimiliki oleh peneliti

yaitu peneliti tidak menggunakan kelompok kontrol sebagai

pembanding hasil penelitian serta tidak mengklasifikasikan secara

khusus variabel perancu yang dapat memengaruhi hasil penelitian.

C. Implikasi Terhadap Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian

1. Pelayanan Kesehatan

Penelitian ini memiliki impilikasi terhadap pelayanan

kesehatan dimana penelitian ini dapat dapat dijadikan

alternative pengobatan, khususnya dalam bidang non

farmakologi untuk menurunkan intensitas nyeri persalinan.

2. Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini dapat menambah wawasan mahasiswa

dalam bidang pendidikan kesehatan khususnya dengan

mengembangkan pengobatan secara alternative dalam bidang


16

non farmakologi khususnya dalam menurunkan intensitas nyeri

persalinan.

3. Penelitian selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi bagi

peneliti selanjutnya dan dapat menggabungkan dengan teknik

non farmakologi lainnya yang dapat menurunkan nyeri

persalinan.

BAB VII

PENUTUP

A. Simpulan
17

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSD Mangusada

Kabupaten Badung mengenai pengaruh deep back massage

terhadap intensitas nyeri persalinan kala I pada ibu inpartu dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Rata-rata intensitas nyeri responden sebelum diberikan

intervensi yaitu nyeri sedang sebanyak 5 orang ibu (19,2%)

dan nyeri berat sebanyak 21 orang ibu (80,8%).

2. Intensitas nyeri responden setelah diberikan intervensi

pemberian deep back massage memiliki rata-rata nyeri ringan

sebanyak 3 orang ibu (11,5%), nyeri sedang sebanyak 19 orang

ibu (73,1) dan nyeri berat sebanyak 4 orang ibu (15,4%).

3. Hasil analisis menggunakan Uji Non Parametrik test dengan

Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh nilai p sebesar 0,001 lebih

kecil dari α = 0,05 (p<0,05) yang berarti Ho ditolak dan

hipotesis dalam penelitian ini diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan deep

back massage terhadap intensitas nyeri persalinan kala I pada

ibu inpartu di RSD Mangusada Kabupaten Badung.

B. Saran

1. Bagi Ibu
18

Ibu yang akan melakukan persalinan normal hendaknya

menggunakan terapi deep back massage secara berkelanjutan

untuk menurunkan tingkat nyeri saat persalinan.

2. Bagi Institusi STIKES Bina Usada Bali

Diharapkan karya ilmiah ini dapat dijadikan refrensi dan

dapat digunakan oleh mahasiswa untuk menambah wawasan

dan sebagai acuan dalam pembuatan karya ilmiah dalam

melakukan pemberian intervensi secara non farmakologi.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian selanjutnya hendaknya melakukan penelitian

lanjutan dengan memperhatikan variabel lain atau

menggunakan metodologi penelitian eksperimen murni

(pretest-postest with control group desain) yaitu menggunakan

kelompok kontrol.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, M. (2015). Gambaran Massage terhadap Pengurangan Rasa Nyeri


Persalinan Kala I Fase Aktif di BPM NY. Yenie Ika Sugiarti, S . S T .
Bakalan Gondang Mojokerto.
Aprilia, Y & Richmond, B. (2011). Gentle Birth Melahirkan Tanpa Rasa Sakit.
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Aryani, Yeni., Masrul, & Evareny, L. (2015). Pengaruh Masasse pada Punggung
Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Laten Persalinan Normal Melalui
Peningkatan Kadar Endorfin. Jurnal Kesehatan Andalas.
Avilia. (2016). Pemberian teknik deep back massage terhadap penurunan nyeri
pada asuhan keperawatan pada persalinan kala I fase aktif di ruang bersalin
puskesmas Sibella. Surakarta: STIKES Kusuma Husada.
Hermawati. (2009). Hubungan antara kecemasan pada kehamilan akhir triwulan
tiga dengan lama persalinan pada ibu yang melahirkan anak pertama.
IX(34), 63–82.
Indah, Lestari., Abadi, Agus., & P. (2012). Pengaruh Deep Back Massage
Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif dan Kecepatan
Pembukaan Pada Ibu Bersalin Primagravida. The Indonesian Journal Of
Public Health, 9(1), 37–50.
Judha, Sudarti, F. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Kurniarum, A. (2016). ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU
LAHIR. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
Lestari, dkk. (2012). Pengaruh Deep Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri
Persalinan Kala I Fase Aktif Dan Kecepatan Pembukaan Pada Ibu
BersalinPrimigravida di Wilayah Kerja BPS Puskesmas Dlanggu Kabupaten
Mjokerto. The Indonesion Journal of Pulblik Health, 9(1), 37–50.
Manurung. (2011). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Asuhan Keperawatan
Intranal. Trans Info Media.
Marmi. (2012). Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Maryuani, A. (2010). Nyeri dalam Persalinan Teknik dan Cara
Penanggulangannya. Jakarta: TIM.
Mulyani, A. (2017). Pengaruh Aplikasi Kontraksi Nyaman Terhadap Perubahan
Intensitas Nyeri Pada Persalinan Kala I Fase Aktif di Wilayah Kerja
Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Husada, 17.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodilogi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2014). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Pasongli, S. (2014). Efektivitas Counterpressure Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Normal di Rumah Sakit Advent Manado.
Jurnal Ilmiah Bidan Volume 2, No. 2 ISSN: 2339-1731.
Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri Ed: 1.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pratiwi, I. G., Husin, F., Ganiem, A. R., Susiarno, H., & Arifin, A. (2017). The
Effect of Virtual Reality on Pain in Primiparity Women. International
Journal of Nursing and Health Science, 46– 50.
Purnani. (2012). Perbedaan Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Antara Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Dengan Teknik Pijat Effleurage Yang dilakukan
Oleh Suami Pada Ibu Inpartu DI Bidan Praktek Swasta. Jurnal Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Kediri, 1–14.
Reeder, Martin, K.-G. (2012). Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi
dan Keluarga Edisi 18. Jakarta: EGC.
Riwidikdo, H. (2012). Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data
dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS). (N. Medika,
ed).Yogyakarta.
Sondakh, J. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta:
Erlangga.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyawati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba
Medika.
Walyani, Elisabeth Siwi & Purwoastuti, E. (2016). Asuhan Kebidanan dan Bayi
Baru Lahir. Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS.

Anda mungkin juga menyukai