Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA PENOLONG PERSALINAN DAN PARITAS DENGAN TINGKAT

KECEMASAN IBU BERSALIN

1
Anur Rohmin
1
Prodi D.III Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Palembang
Coresponding Author: anurrohmin@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Kecemasan menjelang persalinan umum dialami ibu meskipun persalinan
suatu hal yang fisiologis, namun didalam menghadapi proses persalinan dimana terjadi
serangkaian perubahan fisik dan psikologis yang dimulai dari terjadinya kontraksi rahim,
dilatasi jalan lahir, dan pengeluaran bayi serta plasenta yang diakhiri dengan bonding awal
antara ibu dan bayi. Tujuan: Diketahuinya hubungan antara penolong persalinan dan paritas
dengan tingkat kecemasan ibu bersalin. Metode: penelitian ini menggunakan desain survey
analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian berjumlah 35 orang ibu bersalin
yang diambil dengan tekhnik Accidental Sampling. Data dianalisis secara univariat, dan bivariat
dengan Chi square. Hasil: analisis univariat didapatkan ibu dengan kecemasan berat 77,1% dan
kecemasan ringan 22,9%. Berdasarkan analisis bivariat penolong persalinan (p value = 0,396)
dan paritas (p value = 0,011). Kesimpulan: Penelitian didapatkan tidak ada hubungan antara
pemilihan penolong persalinan dengan tingkat kecemasan dan ada hubungan antara paritas
dengan tingkat kecemasan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk
mengupayakan pengembangan dan peningkatan pelayanan serta penyuluhan kesehatan pada
ibu hamil untuk mengurangi rasa kecemasan ibu bersalin.

Kata Kunci : Kecemasan, Pemilihan penolong persalinan, Paritas,


Daftar Pustaka : 16 (2000-2016)

LATAR BELAKANG Power, Passage, Passenger, Psikis dan


Penolong (Mochtar, 2007).
Persalinan adalah proses membuka Kecemasan pada ibu bersalin, antara
dan menipisnya serviks, dan janin turun ke lain terjadi sebagai akibat dari nyeri
dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran persalinan, keadaan fisik ibu, riwayat
normal adalah proses pengeluaran janin pemeriksaan kehamilan (riwayat ANC),
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan kurangnya pengetahuan tentang proses
(36-42 minggu), lahir spontan dengan persalinan, dukungan dari lingkungan
presentasi belakang kepala, tanpa sosial (suami/keluarga/ dan teman) serta
komplikasi baik ibu maupun janin latar belakang psikososial lain dari wanita
(Hidayat, 2010). Faktor-faktor yang yang bersangkutan, seperti tingkat
mempengaruhi persalinan normal yaitu pendidikan, status perkawinan, kehamilan

20
yang tidak di inginkan, sosial ekonomi
(Aryasatiani, 2005). Paritas dapat
mempengaruhi kecemasan, karena terkait METODE PENELITIAN
dengan aspek psikologis (Astuti, 2008). Jenis penelitian ini menggunakan
Di Indonesia sebanyak 52,3% ibu metode survei analitik dengan pendekatan
hamil mengalami kecemasan dalam Cross Sectional dimana variabel dependen
menghadapi persalinan (Depkes RI, 2008). (kecemasan) dan variabel independen
Berdasarkan hasil studi pendahuluan (pemilihan penolong persalinan, paritas).
didapatkan 12 orang ibu yang akan Populasi dalam penelitian adalah semua
bersalin di RSI Siti Khadijah Palembang, ibu bersalin di Ruang Inap Kebidanan Rumah
rata-rata ibu mengatakan merasa cemas Sakit Islam Siti Khadijah Palembang. Sampel
menjelang persalinan. Penyebab diambil secara Accidental Sampling yang
kecemasan pada ibu tersebut umumnya berjumlah 35 orang.
merupakan anak pertama, namun ada pula
HASIL
yang mengatakan karena takut terjadi Analisis Univariat
perdarahan dan juga takut akan
keselamatan anak dan dirinya kedapan. 1. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Tingkat Kecemasan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di RSU Dr Oen Surakarta dan
Jumlah
RSUD Dr Moewardi bahwa ibu yang Tingkat n %
melahirkan pervaginam yang ditolong dan Kecemasan
pendampingannya dilakukan oleh perawat Ringan 8 22,9
atau bidan saja tanpa didampingi oleh Berat 27 77,1
dokter spesialis mengalami peningkatan Jumlah 35 100
kecemasan (Himawati, 2015).
Pada tabel dapat diketahui bahwa dari
Zamriati (2013), dalam penelitiannya
35 responden yang mengalami kecemasan
yang berjudul “Faktor-faktor yang
berat berjumlah 27 responden (77,1%)
berhubungan dengan kecemasan ibu hamil
lebih banyak dibanding yang mengalami
menjelang perslainan di poli KIA PKM
kecemasan ringan berjumlah 8 responden
Tuminting dimana hasil penelitian pada
(22,9).
ibu Primigravida mengalami kecemasan
sedang sebesar 96,2% dan pada ibu
2. Distribusi Frekuensi Responden
multigravida mengalami kecemasan ringan
berdasarkan Pemilihan Penolong
sebesar 52,2%. Selain itu nilai p-value Persalinan
0,000 yang menunjukkan bahwa ada Jumlah
hubungan yang signifikan antara paritas Penolong n %
dengan kecemasan pada ibu hamil persalinan
menjelang persalinan. Tujuan dari Bidan 26 74,3
penelitan ini adalah untuk mengetahui Selain bidan 9 25,7
hubungan antara pemilihan penolong Jumlah 35 100
persalinan dan paritas dengan tingkat
kecemasan ibu bersalin.
21
Pada tabel diatas diketahui bahwa dari dibanding responden yang pemilihan
35 responden yang pemilihan penolong penolong persalinan dengan selain bidan
persalinan dengan bidan berjumlah 26 dan mengalami kecemasan berat berjumlah
responden (74,3%) lebih banyak dibanding 6 responden (66,7%) dari 9 responden.
pemilihan penolong persalinan dengan Berdasarkan hasil uji statistik dengan
selain bidan berjumlah 9 responden menggunakan Chi-Square di dapatkan p
(25,7%). value = 0,396 dan OR = 0,467.

2. Hubungan Paritas dengan Tingkat


3. Distribusi Frekuensi Responden Kecemasan
berdasarkan Paritas Tingkat Kecemasan p
Jumlah Paritas Jumlah value OR
Berat Ringan
Paritas n %
n % n %
n n %
Beresiko 20 57,1 Beresiko 19 95 1 5,0 20 100
Tidak Beresiko 15 42,9 8 53,3 7 46,7 15 100 0,011 16,62
Tidak Beresiko
Jumlah 35 100 Jumlah 35 100

Pada tabel diatas diketahui bahwa dari Berdasarkan tabel diatas diketahui
35 responden terdapat paritas yang bahwa responden yang paritas beresiko
beresiko berjumlah 20 responden (57,1%) dengan tingkat kecemasan berat berjumlah
lebih besar dibandingkan paritas yang 19 responden (95,0%) dari 20 responden,
tidak beresiko berjumlah 15 (42,9%). lebih banyak dibanding paritas tidak
beresiko dengan tingkat kecemasan berat
Analisis Bivariat berjumlah 8 responden (53,3%) dari 15
responden.
Analisis bivariat dilakukan menggunakan Berdasarkan hasil anlisis uji statistik
uji Chi square. Tabel-tabel berikut ini dengan menggunakan Chi-Square
menyajikan hasil analisis bivariat antara didapatkan p value= 0,011 dan nilai OR =
variabel pemilihan penilong persalinan dan 16,625.
paritas dengan kecemasan ibu bersalin
PEMBAHASAN
1. Hubungan penolong persalinan dengan Analisis Univariat
tingkat kecemasan Diketahui dari 35 responden yang
Tingkat Kecemasan p mengalami kecemasan berat sebanyak 27
Penolong Jumlah value OR
persalinan
responden (22,9%) sedangkan yang
Berat Ringan
n % n n% n %
mengalami kecemasan ringan sebanyak 8
Bidan 21 80,8 5 19,2 26 100 responden (77,1%). Kecemasan adalah
Bukan Bidan 6 66,7 3 33,3 9 100 0,396 0,47 gangguan dalam perasaan yang ditandai
Jumlah 35 100 dengan ketakutan atau kekhawatiran yang
mendalam dan berkelanjutan, dapat
Berdasarkan tabel diatas diketahui mengganggu perilaku tetapi masih dalam
bahwa responden yang penolong batas normal (). Hasil penelitian Fadzria
persalinan dengan bidan dan mengalami (2014), menyatakan bahwa dari responden
kecemasan berat berjumlah 21 responden yang akan melahirkan 48% mengalami
(80,8%) dari 26 responden, lebih banyak kecemasan sedang dan berat.

22
Pemilihan penolong persalinan persalinan dengan tingkat kecemasan ibu
ditolong oleh bidan sebanyak 26 responden bersalin normal.
(74,3%), Pemilihan penolong persalinan
Bidan memiliki peranan yang sangat
oleh selain bidan sebanyak 9 responden
penting dalam kesehatan dan kelangsungan
(25,7%). Paritas ibu yang beresiko
hidup ibu dan bayi yang sangat
sebanyak 20 responden (57,1%) sedangkan
dipengaruhi faktor pelayanan, diantaranya
Paritas ibu yang tidak beresiko sebanyak
dengan pendekatan yang diberikan oleh
15 (42,9%). Berdasarkan penelitian
tenaga kesehatan yaitu bidan. Bidan harus
Fadzria (2014), menunjukkan responden
dapat mengenali gejala kecemasan dan
primipara mengalami kecemasan berat
mengurangi rasa kecemasan ibu dengan
(100%) sedangkan responden multipara
memberikan penjelasan mengenai
mayoritas mengalami kecenasan sedang
kehamilan, persalinan, dan kecemasan
963,2%)
serta efeknya bagi ibu dan janin (Asrinah,
Analisis Bivariat 2010).
1. Hubungan antara pemilihan penolong Berdasarkan teori dan penelitian yang
persalinan dengan tingkat kecemasan terkait, maka peneliti berpendapat bahwa
Berdasarkan hasil uji statistik di pemilihan penolong persalinan oleh bidan
dapatkan p value = 0,396 dengan tingkat lebih banyak mengalami kecemasan
kepercayaan 95%, hal ini menunjukkan dibanding dengan selain bidan (dokter).
tidak ada hubungan yang bermakna antara Kemungkinan hal ini disebabkan oleh ibu
pemilihan penolong persalinan dengan lebih percaya dan meyakini bahwa
tingkat kecemasan, nilai OR = 0,467 yang penolong persalinan selain bidan (dokter)
berarti pemilihan penolong persalinan lebih tepat dan cepat melakukan tindakan
dengan bidan memiliki kecenderungan bila mana dalam persalinan terjadi
0,467 kali mengalami kecemasan berat kesulitan atau komplikasi.
dibandingkan dengan responden yang
2. Hubungan antara paritas dengan
pemilihan penolong persalinan dengan
tingkat kecemasan
selain bidan.
Menurut Rohani dkk (2013), Berdasarkan hasil anlisis uji statistik
persalinan dipengaruhi oleh beberapa didapatkan p value= 0,011 dengan tingkat
faktor yaitu tenaga/kekuatan ibu, jalan kepecayaan 95% maka dapat disimpulkan
lahir, janin dan plasenta, psikis dan bahwa ada hubungan yang bermakna
penolong. Penelitian Heryanti (2009), antara paritas ibu dengan tingkat
didapatkan p value = 0,115. Hal ini kecemasan, nilai OR = 16,625 yang berarti
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bahwa paritas yang beresiko memiliki
antara pemilihan penolong persalinan kecenderungan 16 kali mengalami
dengan tingkat kecemasan ibu bersalin kecemasan berat dibandingkan paritas
normal. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang tidak beresiko.
penelitian yang dilakukan oleh Darra Difarissa (2016), dalam penelitiannya
(2010) dimana didapatkan p value = 0,330. yang berjudul “Hubungan Tingkat
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kecemasan dan lamanya partus kala I fae
hubungan antara pemilihan penolong aktif” dimana hasil penelitian pada ibu
23
primigravida mengalami kecemasan berat Khadijah Palembang Tahun 2015, maka
sebesar 44,83%. Lebih lanjut Purwantari penulis mengambil beberapa kesimpulan,
(2010) menyebutkan bahwa 50% multi yaitu sebagai berikut :
gravida mengalami kecemasan berat dan 1. Distribusi frekuensi yang mengalami
46,7% primigravida mengalami kecemasan kecemasan berat sebanyak 27
berat ketika menghadapi persalinan. Selain responden (22,9%) sedangkan yang
itu uji statistik menunjukkan nilai p value mengalami kecemasan ringan
0.008 yang berarti bahwa terdapat sebanyak 8 responden (77,1%).
perbedaan tingkat kecemasan ibu Distribusi frekuensi pemilihan
primigravida dan multigravida dalam penolong persalinan ditolong oleh
menghadapi persalinan.
bidan sebanyak 26 responden (74,3%),
Menurut Manuaba (2012) Paritas
ditolong oleh selain bidan sebanyak 9
adalah seorang wanita yang pernah
responden (25,7%). Distribusi
melahirkan janin hidup. Dapat diketahui
bahwa pada ibu primigravida tingkat frekuensi paritas ibu yang beresiko
kecemasannya lebih tinggi dibandingkan sebanyak 20 responden (57,1%)
dengan ibu yang multigravida, hal ini sedangkan paritas ibu yang tidak
disebabkan karena pada ibu yang pertama beresiko sebanyak 15 (42,9%).
kali melahirkan, belum ada bayangan 2. Tidak ada hubungan yang bermakna
mengenai apa yang akan terjadi saat antara pemilihan penolong persalinan
bersalin dan ketakutan karena sering dengan tingkat kecemasan ibu bersalin
mendengarkan cerita yang mengerikan dari dimana p value 0,396 > nilai α = 0,05.
teman atau kerabat tantang pengalaman 3. Ada hubungan yang bermakna antara
saat melahirkan. paritas dengan tingkat kecemasan ibu
Berdasarkan hasil penelitian dan teori bersalin dimana p value 0,011 < nilai α
pendukung dan penelitian terkait diatas = 0,05.
maka peneliti berpendapat bahwa ibu yang
SARAN
primigravida yang beresiko mengalami
kecemasan berat lebih banyak Hasil penelitian ini merupakan informasi
dibandingkan ibu yang multigravida yang untuk mengupayakan pengembangan dan
tidak beresiko. Salah satunya bisa peningkatan pelayanan serta penyuluhan
disebabkan oleh ibu yang primigravida kesehatan tentang hal-hal yang dapat
belum pernah mengalami atau belum dipersipakan oleh ibu hamil untuk
berpengalaman dalam persalinan sehingga mengurangi kecemasan ketikan
menghadapi persalinan.
menyebabkan tingkat kecemasannya lebih
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Berdasarkan dari tujuan penelitian Aryasatiani. 2005. Buku ajar bidan
dan hasil penelitian yang diperoleh tentang psikologi ibu dan anak. Jakarta : EGC.
hubungan antara pemilihan penolong
persalinan dan paritas dengan tingkat Asrinah, DKK. 2010. Asuhan Kebidanan
kecemasan ibu bersalin di RSI Siti Pada Masa Persalinan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
24
Depkes RI, 2008. Asuhan Persalinan (Unisayogya.ac.id) diakses pada tanggal
Normal, Asuhan esensial 25 Mei 2017)
persalinan. Jakarta: JHPIEGO dan
POGI Rohani, Saswita R, Marisah. 2013. Asuhan
Kebidanan Pada Masa Persalinan.
Difarissa, Ristra. 2016. Hubungan Tingkat Salemba Medika. Jakarta
Kecemasan dan Lamanya Partus
Kala satu Fase Aktif pada Saifuddin Abdul B. 2006. Buku Acuan
Primigravida di Pontianak. Jurnal Pelayanan Kesehatan Maternal
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Neonatal. Jakarta YBP-SP
Untan 3(1), 193417,2016
Fadzria., Harahap,MS.2014. Gambaran Zamriati, WO.,Hutagaol, E.,Wowiling F.
Tingkat Kecemasan Pada Ibu 2013. Faktor-faktor yang berhubungan
Hamil Dalam Menghadapi dengan kecemasan ibu hamil menjelang
Persalinan di Desa Tualang persalinan di poli KIA PKM Tuminting.
Teungoh Kecamatan Langsa Kota Ejournal-Unsrat Keperawatan (e-Kp)
Kabupaten Langsa Tahun 2014. Volume 1 Nomor 1 Agustus 2013
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala
Volume 16 Nomor 1 April 2016
Hawari, D., 2004. Manajemen Stress
Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI.
Hidayat, Asri. 2010. Asuhan Kebidanan
Persalinan. Yogyakarta : Nura Medika.
Manuaba, I.B, 2012, Asuhan Persalinan
Normal Bagi Bidan, Bandung :
Refika Aditama.
Mochtar, R. 2007. Sinopsis Obstetri. EGC.
Jakarta
Nursalam. 2014. Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Notoatmodjo, S.A. 2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Prawiroharjo, 2000, Asuhan persalinan
normal bagi bidan, Bandung: Refika
aditama.
Purwantari, D.,Mawarti,R. 2010. Studi
Komparasi Tingkat Kecemasan Dalam
Menghadapi Persalinan Pada Ibu
primigravida dan Multigravida Trimester
III di Puskesmas Wiribrajan Tahun 2010.
25

Anda mungkin juga menyukai