Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN

IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI


PERSALINAN
(Studi di BPS Subiyana, Amd.Keb Kab. Lamongan)

Fitriana Ikhtiarinawati F

*Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam Lamongan

ABSTRAK
Cemas merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan
yang disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya hiperaktifitas system
syaraf otonom. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan antara lain Usia, paritas, pendidikan, pengalaman,
sosial budaya serta dukungan dari keluarga. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis adanya hubungan paritas dengan tingkat kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan.
Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain penelitian cross
sectional yang pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan simple
random sampling dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian untuk
mengidentifikasi paritas, tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan kemudian menganalisa data dengan menggunakan uji rank
spearman.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistik
Rank Spearman didapatkan dengan derajat taraf kesalahan (α : 0,05) t hitung 4,14 > t
tabel 2,06 sehingga dapat disimpulkan pada paritas H0 ditolak dan H1 diterima, berarti
ada hubungan antara paritas dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan.
Untuk itu pentingnya kunjungan ANC yang teratur guna mengurangi
kecemasan ibu hamil dalam menghadai persalinan.

Kata kunci : Paritas, Tingkat Kecemasan, Trimester III, Persalinan

PENDAHULUAN menurut SDKI tahun 2007, Angka


Mortalitas dan morbiditas pada Kematian Ibu (AKI) sebesar
wanita hamil dan bersalin adalah 119/100.000 KH (Rahmi, 2007)
masalah besar di negara berkembang. Cemas atau ansietas adalah
Di negara miskin sekitar 25.50 % suatu keadaan yang di tandai dengan
kematian wanita usia subur disebabkan perasaan ketakutan yang disertai
hal berkaitan dengan kehamilan. dengan tanda somatic yang
menyatakan terjadinya hiper aktifitas sehingga kecemasan yang di alami
system syaraf otonom (Kusuma.W, semakin ringan (Ramli,1996).
2000:231). Kehamilan pada umumnya Faktor-faktor yang
dianggap sebagai suatu waktu krisis mempengaruhi kecemasan ibu hamil
dengan titik akhir yang jelas ketika dalam menpengaruhi kecemasan ibu
bayi dilahirkan. Titik akhir ini hamil dalam menghadapi persalinan
merupakan tipe pemecahan krisis, antara lain: Usia, paritas, pendidikan,
tetapi apakah wanita tersebut siap pengalaman, kepribadian, sosial
untuk titik akhir ini tergantung wadah budaya, serta dukungan dari keluarga.
apakah ia telah menyelesaikan proses (Cristine, 2005:259).
psikologi yang secara normal terdapat Berdasarkan survey yang
selama kehamilan (Varney, 1997:8). dilakukan Dr. Tb. Erwin Kusuma, Sp.
Pada kehamilan terdapat perubahan Kj. , di klinik prorevital Jakarta,
pada seluruh tubuh wanita, khususnya dengan menggunakan beberapa
pada alat genetalia eksterna dan responden terdapat lebih dari 90%
interna dan pada payudara (mamae). wanita hamil mengalami kecemasan,
Dalam hal ini hormon dan kurang dari 10% yang termasuk
somatomammotropin, estrogen dan relatif tenang (Cristina, 2005: 259)
progesteron mempunyai peranan Berdasarkan survey awal yang
penting seperti perubahan yang dilakukan dengan menggunakan
terdapat pada wanita hamil ialah antara wawancara pada bulan September
lain sebagai berikut : uterus, serviks 2009 di BPS Subiyana Maduran
uteri, vagina dan vulva, ovarium, Lamongan, dari 10 orang ibu hamil
mammae, sirkulasi digestivus traktus trimester III, 7(70%) ibu hamil
urinarius, kulit dan metabolisme dalam mengalami kecemasan dan 3(30%)
kehamilan. (Prawirohardjo, 2005 : 89) yang tidak mengalami kecemasan
Kehamilan dan menunggu dalam menghadapi persalinan.
kehamilan menimbulkan kecemasan Seorang ibu yang tabah akan
bagi banyak wanita (Combesh dan berusaha menguasai keadaan dan
Scenveld, 1992). Tidak diragukan lagi menganggap saat melahirkan sebagai
bahwa wanita menginginkan puncak yang telah dapat dilalui akan
keselamatan dalam melahirkan mendatangkan kebahagiaan. Keadaan
anaknya yang sehat setelah kehamilan tersebut tidak demikian bila ibu itu
dan kelahiran sehat dengan resiko tidak kuat jiwanya sehingga ia akan
rendah. Namun bukti terbaru dihantui rasa cemas. Pemeriksaan
menyatakan bahwa asuhan dalam psikiatrik harus dilakukan pada wanita
persalinan seharusnya tidak hamil yang pada anamnesa
mengorbankan pengalaman menunjukkan secara psikologis
melahirkan yang memuaskan.(Cristina, beresiko tinggi. Kebutuhan
2005: 359). Semakin sering wanita ketergantungan selama hamil terdapat
melahirkan, semakin matang kesiapan pada sebagian besar wanita hamil
dalam menghadapi persalinan mereka percaya pada pengobatan dan
anjuran yang diberikan oleh dokter. hanya satu kali pada suatu saat
Dengan pemberian penerangan, (Nursalam, 2003 : 85). Pada penelitian
penjelasan, dan pengertian mengenai ini menggunakan studi korelasi untuk
hal – hal yang berhubungan dengan menentukan pengaruh dua variabel
rumah tangga termasuk peristiwa yaitu hubungan usia, paritas dengan
kehamilan dan persalinan diharapkan tingkat kecemasan ibu hamil dalam
dapat menimbulkan sikap jiwa yang menghadapi persalinan.
positif adanya pengertian dan
perhatian dari pihak suami, keluarga Populasi
dan dokter dapat memberikan Populasi adalah keseluruhan
dukungannya moral yang diperlukan objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005
dan untuk mengembalikan : 79). Sedangkan subyek penelitian
kepercayaan pasien. Pengertian dan adalah subyek yang ikut serta dan
perhatian dianggap sama baiknya diteliti. Pada penelitian ini populasinya
dengan pengobatan medis.( adalah seluruh ibu hamil trimester III
Nuhriawangsa, 2005 ) yaitu sejumlah 30 orang atau
Melihat bahwa wanita yang responden.
mengalami kecemasan ketika hamil
dapat menularkan kesedihannya pada Sampling, Sampel dan Besar Sampel
janin dalam kandungannya, maka Sampling
peneliti merasa tertarik untuk meneliti Teknik sampling adalah cara
hubungan usia, paritas dengan tingkat teknik – teknik tertentu dalam
kecemasan ibu hamil dalam mengambil sampel penelitian sehingga
menghadapi persalinan. sampel tersebut dapat mewakili
populasinya (Notoatmodjo, 2005 : 79).
TUJUAN PENELITIAN Dalam hal ini peneliti
Mengetahui hubungan paritas mengambil teknik probability
ibu hamil trimester III dengan tingkat sampling secara simple random
kecemasan dalam menghadapi sampling. Hakikat dari pengambilan
persalinan di BPS Subiyana, Amd.Keb sampel secara acak sederhana adalah
Desa Parengan Kecamatan Maduran bahwa setiap anggota atau unit dari
Kabupaten Lamongan. populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk diseleksi sebagai sampel.
METODE PENELITIAN Sampel
Desain Penelitian Sampel adalah sebagian yang
Desain penelitian yang di ambil dari keseluruhan obyek yang
digunakan dalam penelitian ini adalah diteliti dan di anggap mewakili seluruh
korelasi dengan pendekatan cross populasi (Notoatmodjo, 2005 : 79).
sectional. Cross sectional adalah Sampel pada penelitian ini adalah ibu
penelitian yang menekankan pada hamil Trimester III dengan kriteria
waktu pengukuran atau observasi data sebagai berikut :
variabel independent dan dependent
Kriteria adalah karakteristik Analisis data merupakan
umum subyek penelitian dari suatu bagian terpenting untuk mencapai
populasi target yang terjangkau yang tujuan dimana tujuan pokok penelitian
akan diteliti (Nursalam, 2003 : 96) adalah menjawab pertanyaan –
Kriteria yang telah di tentukan adalah: pertanyaan peneliti dalam
1. Ibu hamil trimester III mengungkap fenomena (Nursalam,
2. Kooperatif 2003 : 121).
3. Ibu hamil yang periksa di BPS Berdasarkan data yang telah
Subiyana terkumpul dilakukan penelitian tingkat
Besar Sampel kecemasan dengan ketentuan untuk
Besar sampel adalah jawaban sering di beri nilai 2 (dua),
banyaknya anggota yang akan kadang diberi nilai 1 (satu), sedangkan
dijadikan sampel (Nursalam & Pariani, tidak diberi nilai 0 (nol). Dari hasil
2001 : 166) sering tadi dikelompokkan
N berdasarkan tingkat kecemasannya
n = dengan ketentuan cemas berat >20,
1  N (d 2 )
cemas sedang skor 10-19, cemas
30
= ringan skor < 9. selain penelitian juga
1  30 (0,05 2 ) dilakukan penelitian untuk mengetahui
30 hubungan paritas dengan tingkat
=
1  30 (0,0025) kecemasan ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan dengan
30
= menggunakan uji Rank Sperman.
1  0,075 Rumus yang digunakan :
30 Rumus
=
1,075 6 b12
P=1-
= 27,9 N ( N 2  1)
= 28 Responden Keterangan
Keterangan :
P : Koofesien Rank Sperman
n : sampel N : Jumlah responden
N : populasi B1 : Beda (X1 – Y1)
d : tingkat signifikan
(0,05)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Distribusi frekuensi karakteristik
Tempat penelitian di BPS responden berdasarkan umur
Subiyana, Amd.Keb Desa Parengan Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik
Kecamatan Maduran Kabupaten umur responden di BPS
Lamongan, pada bulan Desember 2009 Subiyana, Amd.Keb. Desa
– Februari 2010. Parengan Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan Mulai
tanggal 28 januari sampai 17
Pengolahan dan Analisis Data februari 2010.
tanggal 28 januari sampai 17
No Kriteria Frekuensi Presentasi februari 2010.
Umur (%)
1. <20 8 29 No Kriteria Frekuensi Presentasi
2. 20-30 16 57 Pekerjaan (%)
3. >30 4 14 1. Ibu Rumah 19 68
Jumlah 28 100 Tangga
2. Wiraswasta 2 7
Dari tabel 1, responden dalam 3. Swasta 7 25
Jumlah 28 100
penelitian ini diketahui bahwa dari 28
orang responden, menunjukkan bahwa
Dari tabel 3, diketahui bahwa dari 28
sebagian besar responden di BPS
responden, sebagian besar adalah ibu
Subiyana, Amd.Keb berusia 20 – 30
rumah tangga, yaitu sebesar 68 % dan
tahun, yaitu sebesar 57 % dan yang
7 % yang berwiraswasta.
paling sedikit responden berumur > 30
4. Karakteristik responden
tahun yaitu 14 %.
berdasarkan paritas
2. Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan pendidikan Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan
Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik paritas ibu hamil di BPS Subiyana
pendidikan responden di BPS Desa Parengan Kecamatan
Subiyana, Amd.Keb. Desa Maduran Kabupaten Lamongan
Parengan Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan Mulai
tanggal 28 januari sampai 17 NO Paritas Jumlah Presentase
februari 2010. (%)
1 Primigravida 17 60,7
2 Multigravida 11 39,3
No Kriteria Frekuensi Presentasi
Jumlah 28 100
Pendidikan (%)
1 SD 2 7
2 SMP 9 32 Dari tabel 4, diketahui bahwa dari 28
3 SMA 11 39 responden berdasarkan paritas,
4 PT 6 22 sebagian besar memiliki paritas
Jumlah 28 100 primigravida, yaitu sebanyak 60,7 %.
5. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Dari tabel 2, diketahui bahwa dari 28 dalam Menghadapi Persalinan
responden, sebagian besar
berpendidikan SMA, yaitu 39 % dan 7 Tabel 5. Distibusi Responden Berdasarkan
% yang berpendidikan SD. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
3. Distribusi frekuensi karakeristik dalam Menghadapi Persalinan Di
responden berdasarkan pekerjaan BPS Subiyana Amd.Keb Desa
Parengan Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan Bulan
Tabel 3. Distribusi frekuensi karakteristik Januari sampai pebruari 2010
umur responden di BPS
Subiyana, Amd.Keb. Desa
Parengan Kecamatan Maduran No Tingkat Jumlah Prosentase
Kabupaten Lamongan Mulai Kecemasan (%)
1 Berat 11 39,3
2 Sedang 15 53,5 trimester III dalam menghadapi
3 Ringan 2 7,2 persalinan.
Jumlah 28 100

Dari tabel 5. diatas, diketahui Pembahasan


bahwa dari 28 responden, berdasarkan Karakteristik Paritas Ibu Hamil di
tingkat kecemasan dalam menghadapi BPS Subiyana, Amd.Keb Desa
persalinan, sebagian besar mengalami Parengan Kecamatan Maduran
cemas sedang, yaitu sebanyak 53,3 % Kabupaten Lamongan Bulan
dan 7,2 % mengalami cemas ringan. Januari 2010
6. Hubungan Paritas dengan Tingkat Dari Tabel 1 Menunjukkan
Kecemasan Ibu Hamil Timester bahwa sebagian besar responden
III dalam Menghadapi Persalinan. memiliki paritas primigravida 60,7 %,
multigravida 39,3%,
Tabel 6. Distribusi Data Hubungan Paritas Ibu Sebagian besar ibu hamil di
Hamil dengan Tingkat BPS Subiyana,Amd.Keb Desa
Kecemasan Ibu Hamil Trimester Parengan Kecamatan Maduran
III dalam Mengahadapi Kabupaten Lamongan memiliki paritas
Persalinan Di BPS Subiyana
primigravida. Hal ini berhubungan
Amd.Keb Desa Parengan
Kecamatan Maduran Kabupaten dengan pengalaman persalinan, Usia
Lamongan Bulan Januari sampai ibu hamil yang mayoritas antara 20 –
pebruari 2010 30 maka kesiapan dalam menghadapi
No Paritas Tingkat kecemasan Total persalinan kurang matang dan
Berat Sedang Ringan
1 Primigravida 9 8 0 17 kecemasan akan semakin bertambah.
2 Multigravida 2 7 2 11 Dukungan dari keluarga, kesiapan
11 15 2 28 menjadi seorang ibu juga sangat
t hitung=4,14 df= 26 t tabel=2,06
mempengaruhi kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi
persalinan. Sesuai dengan teori yang
Dari tabel 6, diketahui bahwa dari 28
dikemukakan oleh David dan Candon
responden, dari 17 responden
bahwa tingginya kecemasan pada ibu
primigravida 9 mengalami cemas berat
hamil dihubungkan dengan kejadian
dan dari 11 responden multigravida 7
abnormal sebelumnya, misal abortus,
mengalami cemas sedang.
pengalaman, persalinan yang lalu, dll.
Dari hasil tabulasi silang dapat
Pada seorang wanita yang sama sekali
dilihat bahwa derajat kebebasan (df :
belum pernah melahirkan akan
26) dan taraf kesalahan (α : 0,05) maka
menyebabkan kecemasan yang lebih
di peroleh uji Rank Spearman pada
signifikan karena belum memiliki
paritas (t table = 2,06) > (t hitung =
pengalaman dalam proses melahirkan.
4,14) sehingga dapat disimpulkan
Untuk menanggulangi
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima
kecemasan yang dapat mengganggu
maka ada hubungan antara paritas
dalam proses persalinan, bisa dengan
dengan tingkat kecemasan ibu hamil
cara membaca buku mengenai proses
persalinan, mencari informasi pada ibu Dengan demikian sesuai
yang pernah hamil dan menanyakan dengan fakta di atas bahwa sebagian
bagaimana proses persalinan yang besar ibu hamil di BPS Subiyana,
benar pada petugas kesehatan. Amd.Keb Desa Parengan Kecamata
Maduran Kabupaten Lamongan
Tingkat Kecemasan Ibu Hamil mengalami cemas sedang. Hal ini di
Trimester III dalam Menghadapi pengaruhi oleh beberapa faktor seperti
Persalinan Di BPS Usia, Paritas, Lingkungan,
Subiyana,Amd.Keb Desa Parengan kepribadian, pendidikan, pengetahuan,
Kecamatan Maduran Kabupaten sosial budaya, dll. Seperti teori yang
Lamongan Bulan Januari 2010 mengemukakan bahwa kecemasan bisa
Dari tabel 2, menunjukkan terjadi jika wanita menerima informasi
bahwa sebagian responden mengalami tidak jelas. Oleh karena itu perlunya
cemas berat 39,3%, 53,5 %cemas informasi yang tepat guna menambah
sedang, 7,2% cemas ringan. pengetahuan ibu hamil tentang
Kecemasan sedang menjadikan kehamilan dan persalinan sehingga
individu akan memusatkan hal yang mengatasi masalah kecemasan yang
penting dan mengesampingkan yang terjadi. Informasi ini bisa di dapatkan
lain, sehingga lebih selektif tapi masih melalui kunjungan ANC yang rutin
terarah. Hal ini sesuai dengan konsep sehingga ibu dapat informasi yang
dari Stuart and Sunden (2005:175– sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
176). Kondisi diatas dapat disebabkan ibu hamil sesuai perkembangan
karena faktor Kepribadian id dan super kehamilannya.
ego perasaan takut terhadap persalinan Hubungan Paritas dengan Tingkat
dan frustasi terhadap sesuatu yang Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
mengganggu kemampuan ibu untuk dalam Menghadapi Persalinan Di
mencapai tujuan persalinan yang BPS Subiyana Amd.Keb Desa
diinginkan.Uraian tersebut sesuai Parengan Kecamatan Maduran
dengan faktor predisposisi yang Kabupaten Lamongan.
menjelaskan asal kecemasan ( Stuart Dari table 6, tentang hubungan
and Sunden, 1998: 177- 179 ), bahwa paritas dengan tingkat kecemasan ibu
jika id mewakili dorongan insting dan hamil trimester III dalam menghadapi
impuls primitif seseorang jika id persalinan menunjukkan bahwa
seseorang yang dominan maka ternyata tingkat kecemasan ibu hamil
kecemasan semakin meningkat, trimester III dalam menghadapi
kecemasan bisa timbul dari perasaan persalinan di pengaruhi oleh paritas,
takut terhadap sesuatu. Kecemasan dengan tingkat kecemasan sedang
merupakan produk frustasi dari segala sebanyak 53, 5 %, yaitu ditunjukkan
sesuatu yang mengganggu kemampuan dengan jumlah responden primigravida
seseorang mencapai tujuan yang sebanyak 9 orang (52,9 %) mengalami
diinginkan cemas berat dalam menghadapi
persalinan sedangkan responden
multigravida sebanyak 7 orang berhubungan dengan penyesuaian post
(63.6%) mengalami cemas sedang natal yang lebih baik dan cemas pada
dalam menghadapi persalinan. kehamilan secara konsisten tidak
Dari tabel 6 menunjukkan berhubungan dengan komplikasi pada
derajat kemaknaan (df = 26) dan taraf persalinan”.
kesalahan (α = 0,05) maka diperoleh t Menurut pendapat dari Prof.
tabel = 2,06 < t hitung 4,14 sehingga Dr. Abdul Bari dalam Depkes. RI
dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 (2003) yang mengemukakan bahwa
diterima maka terdapat hubungan kematangan jiwa seseorang merupakan
antara paritas dengan tingkat factor penting dalam berkeluarga
kecemasan ibu hamil trimester III karena perkawinan bukanlah sekedar
dalam menghadapi persalinan di BPS bersatunya seorang pria dan seorang
Subiyana, Amd.Keb Desa Parengan wanita, biasanya kematangan
Kecamatan Maduran Kabupaten kedewasaan ini seiring dengan
Lamongan. Hal ini berhubungan bertambahnya usia seseorang. Padahal
dengan pengalaman persalinan maka usia tiap individu sangat menentukan
kesiapan dalam menghadapi persalinan seberapa tanggap individu itu
kurang matang dan kecemasan menerima informasi yang
semakin bertambah. Pada seorang disampaikan.
wanita yang sama sekali belum pernah Menurut Stuart and Sunden
melahirkan akan menyebabkan (2005), individu mengatasi stres dan
kecemasan yang lebih signifikan kecemasan dengan menggerakkan
karena belum memiliki pengalaman sumber koping lingkungan, karena
dalam proses melahirkan. lingkungan dapat membantu seseorang
Menurut Nasrul Effendy mengintegrasikan pengalaman yang
(1998) kecemasan seorang ibu hamil menimbulkan stres dan mengadopsi
dapat dipengaruhi oleh pengalaman strategi koping yang berhasil.
ibu hamil secara langsung dan Kecemasan bisa juga disebabkan oleh
informasi secara langsung dari poster, kepribadian seseorang seperti yang
media cetak ; meliputi : majalah, dikemukakan oleh Maramis (2005)
buletin, surat kabar, serta media bahwa kepribadian adalah segala corak
elektronik, misal : radio, komputer prilaku manusia yang terhimpun dalam
maupun televisi. Menurut David dirinya yang digunakan untuk bereaksi
(1961) dan Candon (1979) ” Tingginya serta menyesuaikan dirinya terhadap
kecemasan pada ibu hamil segala rangsangan, baik yang datang
dihubungkan dengan kejadian dari lingkungan maupun yang berasal
abnormal sebelumnya, misal : abortus, dari dirinya sendiri, sehingga corak
pengalaman persalinan yang lalu. “ prilakunya itu merupakan suatu
Menurut Niven (1992) “ Kejadian kesatuan fungsional yang khas bagi
antara emosional dan khawatir telah manusia. Selain itu factor pendidikan
dicatat pada perempuan dengan juga dapat mempengaruhi menurut
kesulitan. Cemas yang teratasi sering Notoadmodjo (2005).
Karena ada hubungan antara dilakukan dengan cara memperluas
paritas dengan tingkat kecemasan ibu sampai yang lebih selektif agar
hamil dalam menghadapi persalinan, mendapatkan hasil yang
maka perlu koping efektif pada ibu generalisasi.
hamil untuk menanggulangi 2. Bagi Seluruh Ibu Hamil
kecemasan yang dapat mengganggu Karena ada hubungan antara
dalam proses persalinan dengan paritas dengan tingkat kecemasan
membaca buku mengenai proses ibu hamil dalam menghadapi
persalinan, mencari informasi pada ibu persalinan, maka perlu koping
yang pernah hamil dan menanyakan efektif pada ibu hamil untuk
bagaimana proses persalinan yang menanggulangi kecemasan yang
benar pada petugas kesehatan. dapat mengganggu dalam proses
Perlunya konseling yang diberikan persalinan dengan membaca buku
petugas kesehatan yang dimulai dari mengenai proses persalinan,
pra nikah pada ibu hamil tentang mencari informasi pada ibu yang
persiapan menghadapi persalinan pernah hamil dan menanyakan
adalah untuk mempersiapkan mental bagaimana proses persalinan yang
ibu hamil sehingga meminimalkan benar pada petugas kesehatan
terjadinya kecemasan. 3. Bagi Bidan / Nakes
Untuk selalu memberikan
KESIMPULAN DAN SARAN dukungan psikologi dan
pengetahuan (HE) pada ibu hamil
Kesimpulan agar ibu tidak mengalami
kecemasan dalam menghadapi
1. Sebagian besar paritas responden persalinan.
di BPS Subiyana Desa Parengan
Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan adalah Primigravida DAFTAR PUSTAKA
(60,7%).
2. Sebagian besar responden di BPS Arikunto (1998). Prosedur penelitian
Subiyana Desa Parengan suatu pendekatan praktek. Rineka
Kecamatan Maduran Kabupaten cipta: Yogyakarta.
Lamongan mengalami kecemasan
sedang (53,5%). Carpenoto, Lynda Jual (2001). Buku
3. Ada hubungan antara paritas Saku Diagnosa Keperawatan.
dengan tingkat kecemasan ibu EGC: Jakarta.
hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan. Endjun, J. J (2002). Mempersiapkan
Saran Persalinan Sehat. Puspa
1. Bagi Peneliti Swara: Jakarta.
Hendaknya mampu lebih
mengembangkan penelitian yang
Ester (1998). Keperawatan Jiwa.
EGC: Jakarta. Muchtar, R (1998). Sinopsis Obstetri.
EGC: Jakarta.
Handerson, Christin (2005). Buku Ajar
Konsep Kebidanan. EGC: Nolan, M (2004). Kehamilan dan
Jakarta. Melahirkan. Arcan: Jakarta.

Hawari, Dadang (2001). Buku Saku Notoatmodjo, Soekidjo (2005).


Psikiatrik. Ikon Telelitera: Metodologi Penelitian
Yogyakarta. Kesehatan. Rineka
Cipta:Jakarta.
Hermawan, Didik (2003). Saat Bayi
Lahir. Media Insani Press: Prawiroharjo, Sarwono (2005).
Surakarta. Maternal Neonatal. EGC:
Jakarta.
Kusuma, W (1997). Kedokteran
Psikiatrik. EGC: Jakarta. Stuart and Sundeen (2005).
Keperawatan Jiwa. EGC:
Manuaba, I Bagus Gede (1998). Ilmu Jakarta.
Kebidana, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana Untuk Suryabrata, Sumadi (1987). Psikologi
Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta. Pendidikan. Arcan: Jakarta.

Maramis, W. F (1995). Ilmu Varney, Helen (1997). Asuhan


Kedokteran Jiwa. Airlagga Antepartum. New York.
University Press: Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai