Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian atau visualisasi

hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang

lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari

masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2010; h.83). Kerangka konsep

dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Variabel Bebas Variabel Terikat

K Paritas dan kesiapan ibu Tingkat kecemasan dalam


hamil trimester III menghadapi persalinan

Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Hubungan Antara Paritas dan


Kesiapan Ibu Hamil Trimester III Dengan Tingkat
Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan

B. Variabel Penelitian

Adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu

konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010; h.103). Variabel yang

akan diteliti yaitu :

58
59

1. Variabel bebas ( Independent Variabels)

Variabel bebas sering disebut juga variabel prediktor,

stimulasi, input, antencendent atau variabel yang mempengaruhi

(Setiawan dan Saryono, 2010; h.100). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah paritas dan kesiapan ibu hamil trimester III.

2. Variabel terikat (dependent Variabels)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sulistyaningsih,

2011; h.56). Variabel terikat dalam penelitian ini Tingkat

Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan.

C. Definisi Operasional (DO)

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-

variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut

diberi batasan. Penulisan definisi operasional hendaknya dalam bentuk

tabel. Definisi operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada

pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang

bersangkutan serta mengembangkan instrumen (alat ukur)

(Notoatmodjo, 2010; h.85).


60

Tabel.3. 1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Parameter Hasil Skala


Operasional dan Pengukuran Pengukuran
Kategori
1 Paritas ibu Paritas adalah Kuesioner 1. Primipara Ordinal
hamil jumlah (1)
persalinan 2. Multipara
yang pernah (2-4)
dialami oleh 3. Grandemul
responden tipara >5)
dengan janin (Manuaba,
yang 2010; h.49)
dilahirkan
minimal
beratnya 500
gram atau
lebih, mati
atau hidup
2 Kesiapan Kesiapan Kuesioner 1. Favorabel Nominal
ibu hamil adalah sesuatu 2. Unfavorab
yang el
dipersiapkan (Azwar, 2011;
ibu hamil h. 143)
untuk Dikatakan
menyambut siap ≥ 5 .
kelahiran Dikatakan
anaknya tidak
siap < 5

3 Tingkat Kecemasan Kuesioner 1. Cemas Ordinal


kecemasan yang dirasakan ringn (<6)
dalam responden 2. Cemas
menghadapi dengan sedang (7-
persalinan penilaian hasil 12)
jawaban 3. Cemas
kuesioner berat (13-
tentang 18)
kecemasan 4. Panik (19-
24)
(Saryono,2010
; h.35)
61

D. Hipotesa

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan

penelitian. Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk hubungan

dua variabel, variabel bebas dan variabel terikat (Notoatmodjo, 2012;

h.84). Hipotesis dalam penelitian ini adalah

Ha : Ada hubungan antara paritas ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di Wilayah

Kerja Puskesmas Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten

Banyumas tahun 2015.

Ha : Ada hubungan antara kesiapan ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di Wilayah

Kerja Puskesmas Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten

Banyumas tahun 2015.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas

Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas tahun

2015.

2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan pada bulan Juli 2015.


62

F. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan survey Analitic

Corelational. Analitic Corelation adalah penelitian mencoba

menggali bagaimana fenomena kesehatan itu terjadi dan

menyebabkan terjadinya masalah tersebut untuk kemudian

dianalisa apakah terdapat hubungan diantara keduanya

(Notoadmodjo,2010; h.37).

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Cross

Sectional. Cross Sectional adalah suatu pendekatan penelitian

dimana variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel-

variabel yang termasuk efek diteliti sekaligus pada waktu yang

sama (Notoatmodjo, 2010; h.37). Penelitian ini meneliti hubungan

antara paritas dan kesiapan ibu hamil trimester III dengan tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten

Banyumas tahun 2015.

2. Populasi, sampel, dan teknik penelitian

a. Populasi

Menurut Notoatmodjo (2002) dalam Sulistyaningsih

(2011; h.64) populasi adalah keseluruhan objek penelitian

atau yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua

ibu hamil trimester III yang ada di wilayah kerja Puskesmas


63

Jatilawang dengan jumlah populasi 91 ibu hamil pada bulan

Juli – Agustus 2015.

b. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi sebagian atau wakil populasi yang

diteliti (Notoadmodjo,2010; h.115). Sampel dalam penelitian

ini adalah 91 ibu hamil trimester III pada bulan Juli-Agustus

2015 di Wilayah kerja Puskesmas Jatilawang Kecamatan

Jatilawang Kabupaten Banyumas.

c. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah penentuan teknik sampling

akan digunakan dalam pengambilan sampel dengan sendirinya

akan tergantung dari tujuan penelitian dan sifat-sifatnya

populasi (Notoatmodjo, 2010; h. 112). Teknik pengambilan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling

atau pengambilan sampel secara keseluruhan dengan

mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Cara ini

dilakukan jika populasinya kecil.

3. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder.


64

a. Data Primer

Data primer adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sasaran

(Budiarto, 2012; h. 5). Pengambilan data primer yaitu dari

kuesioner mengenai paritas dan kesiapan ibu hamil trimester

III dan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan

di Puskesmas Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten

Banyumas.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang

diinginkan diperoleh dari orang lain atau tempat lain dan

bukan dilakukan oleh peneliti sendiri (Budiarto, 2012; h. 5).

Pengambilan data sekunder yaitu dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyumas, Puskesmas Jatilawang,. Data yang

diambil adalah jumlah ibu hamil.

4. Teknik Pengumpulan

a. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui

(Arikunto, 2006; h. 151). Dalam penelitian ini, peneliti

memulai dengan membuat surat ijin penelitin dari kampus,

kemudian Kesbangpol Kabupaten Banyumas, BAPPEDA


65

Kabupaten Banyumas, dan Dinas Kesehatan Banyumas.

Kemudian surat tersebut diantar ke Puskesmas Jatilawang.

Setelah mendapat ijin penelitian, di hari pertama penelitian,

peneliti mengikuti kelas ibu hamil, kemudian membagikan

kuesioner dilakukan pada ibu hamil trimester III, dimana

responden sebelumnya diminta untuk menandatangani surat

persetujuan menjadi responden. Kemudian responden diminta

untuk mengisi kuesioner sesuai prosedur. Di hari pertama

terdapat 11 responden, hari ke dua saya door to door

mendapat 14 responden, hari ke tiga mendapat 13 responden,

hari ke empat mendapat 9 responden, hari ke lima mendapat 6

responden, hari ke enam mendapat 8 responden, hari ke tujuh

mendapat 7 responden, hari ke delapan mendapat 12

responden, hari ke sembilan mendapat 5 responden, dan hari

terakhir mendapat 8 responden.

b. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya

(Arikunto, 2006; h. 158). Dalam penelitian ini studi dokumen

dilakukan dengan cara mengambil data dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyumas, Puskesmas Jatilawang. Data yang

diambil adalah jumlah ibu hamil.


66

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan

untuk pengumpulan data (Nototmodjo, 2010; h.87). Di dalam

pengumpulan data dengan cara apapun, selalu diperlukan alat yang

disebut “instrumen pengumpulan data” (Notoatmodjo, 2010;

h.152). Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kuesioner.

Agar instrumen dalam bentuk kuesioner tersebut

keabsahannya dapat dipertanggungjawabkan, maka terlebih dahulu

perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan

reliabilitas diolah menggunakan program komputer.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan alat

ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk

mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu

mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan

uji korelasi antara skor tiap-tiap item (pertanyaan) dengan

skor total kuesioner tersebut. Apabila kuesioner tersebut telah

memiliki validitas konstruk, berarti semua item (pertanyaan)

yang ada dalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita

ukur, untuk pernyataan yang tidak valid maka pernyataan

tersebut harus dihilangkan, teknik korelasi yang dipakai


67

adalah teknik korelasi “Product Moment” yang rumusnya

sebagai berikut : (Notoatmodjo,2010; h.164-165)

rxy=N ¿¿

Keterangan :

rxy : validitas instrument

N : Jumlah responden

∑ xy : jumlah dari skor pertanyaan

∑x : jumlah skor pertanyaan

∑y : jumlah skor total

Jika hasil perhitungan ternyata rhitung>rtabel, maka butir

instrumen dianggap valid, sebaliknya jika rhitung<rtabel, maka

tidak dianggap vaild (invailid), instrumen tidak dapat

digunakan dalam penelitian. Uji validitas telah dilakukan

pada ibu hamil trimester III pada bulan Juni di Wilayah Kerja

Puskesmas Patikraja Kecamatan Patikraja Kabupaten

Banyumas sebanyak 30 responden. Dari 10 pertanyaan

tentang kesiapan dan 24 tentang kecemasan dengan hasil

semuanya valid. r hitung > r tabel (0,361)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh

mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten atau asas (ajeg) bila dilakukan


68

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,

2010; h. 168).

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen

dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Apabila data benar dan sesuai kenyataan maka berapa kali

pun diambil akan tetap sama. Hasil yang diperoleh dianalisis

dengan rumus Alpha Cronbach dalam Arikunto (2010; h. 38),

sebagai berikut :

r1=
k
( k−1 ) {
1−
∑ S1
S 21 }
Keterangan :

r1 = reliabilitas instrumen

k = mean kuadrat antara subyek

∑ S1 = mean kuadrat kesalahan

S12 = variasi total

Jika hasil perhitungan ternyata r > 0,6, maka butir

instrumen dianggap reliabel, sebaliknya jika r < 0,6 maka

dianggap tidak reliabel. Uji reliabilitas telah dilakukan

pada ibu hamil trimester III pada bulan Juni di Wilayah

Kerja Puskesmas Patikraja Kecamatan Patikraja Kabupaten


69

Banyumas sebanyak 30 responden, dari 10 pertanyaan

tentang kesiapan dan 24 tentang kecemasan dengan hasil

sebesar 0,916 (0,916 > 0,6) dan 0,913 (0,913 > 0,6)

sehingga reliabel.

6. Pengolahan Data dan Analisis Data

a. Pengolahan data

Pengolahan data menggunakan program SPSS for

Windows release 16.00. Tahap-tahap pengolahan data

meliputi:

1) Editing (penyuntingan data)

Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuesioner dari kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan (Notoatmodjo,

2012; h.174). Dalam penelitian ini editing tidak dilakukan

karena responden sudah mengisi kuesioner dengan

lengkap.

2) Coding (Pengkodean)

Coding adalah pemberian kode-kode pada data

untuk mempermudah pengolahan data (Notoatmodjo,

2012; h. 174).

Kode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a) Paritas Ibu Hamil

(1) Primipara : kode 1

(2) Multipara : kode 2


70

(3) Grandemultipara : kode 3

b) Kesiapan Ibu Hamil

(1) Siap ≥ 5 : kode 1

(2) Tidak siap < 5 : kode 0

c) Tingkat Kecemasan

(1) Cemas ringan (<6) : kode 1

(2) Cemas sedang (7-12) : kode 2

(3) Cemas berat (13-18) : kode 3

(4) Panik (19-24) : kode 4

3) Scoring

Merupakan penilaian data hasil jawaban kuesioner

dalam bentuk scoring untuk mempermudah proses entry

data. Untuk mengukur tingkat kecemasan menurut Tailor

Manifest Anxiety Scale (T-MAS) menggunakan

pertanyaan untuk pedoman wawancara dan kuesioner.

Tingkat kecemasan digali dari 24 item pertanyaan,

dengan skor nilai (6-24), jika jawaban benar maka diberi

nilai 1 jika jawaban salah maka diberi nilai 0. Kemudian

setelah itu jawaban yang benar dijumlahkan, disesuaikan

dengan kriteria derajat atau tingkat kecemasan sebagai

berikut :

1. Cemas ringan (<6)


71

2. Cemas sedang (7-12)

3. Cemas berat (13-18)

4. Panik (19-24)

Kategori scoring kesiapan antara lain :

1. Ya : Nilai 1

2. Tidak : Nilai 0

4) Tabulating

Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel.

Jawaban-jawaban yang telah diberi kode kemudian

dimasukkan ke dalam tabel untuk dianalisis secara

statistik. Adapun data yang ditabulating adalah paritas,

kesiapan dan tingkat kecemasan (Setiawan dan Saryono,

2010; h. 127).

5) Entry Data

Entry data yaitu proses memasukkan data ke dalam

komputer sehingga dapat dianalisis dengan menggunakan

program SPSS versi 16.00 (Notoatmodjo, 2012; h.176).

b. Analisis Data

1) Analisis Univariate

Analisis Univariate adalah analisa yang bertujuan

untuk menjelaskan atau mendeskriptifkan karakteristik

setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010; h.182).


72

Adapun rumus untuk analisa univariat adalah sebagai

berikut :

F
P= × 100 %
N

Keterangan :

P : Persentase

F : Jumlah data

N : Jumlah seluruh data

Data Univariate yang sudah dianalisa adalah

paritas, kesiapan ibu hamil trimester III, tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan.

2) Analisis Bivariate

Analisa Bivariate adalah analisa korelasi antara

variabel bebas dan terikat. Uji statistik yang digunakan

dalam analisa ini adalah uji “chi square” uji ini

dipergunakan untuk menguji signifikansi dua variabel atau

lebih.

Uji statistik yang digunakan adalah Chi square

dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2014; h. 214) :

Keterangan :

X2 : Nilai perhitungan X2 atau chi square

Fo : Frekuensi observasi
73

Fh : Frekuensi yang diharapkan

Pengujian analisis dilakukan menggunakan program

SPSS for Windows release 16.0 dengan tingkat kesalahan

5%. Apabila didapatkan nilai ρ value< 0,05, maka Ho ditolak

dan Ha diterima, sedangkan Ho diterima dan Ha ditolak

apabila nilai ρ value > 0,05. Koefisien korelasi yang

didapatkan, dapat digunakan untuk mengukur tingkat

korelasi antara kedua variabel (Sugiyono, 2014; h. 215).

7. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan

menekankan masalah etika (Hidayat, 2007; h. 93-95) yang

meliputi:

a. Informed consent

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu

memberikan maksud dan tujuan penelitian. Kemudian jika

responden setuju diberikan lembar persetujuan untuk ditanda

tangani.

b. Tanpa nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

mencantumkan nama subyek penelitian namun hanya diberi

symbol atau kode.


74

c. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan data-data yang didapatkan dari responden

dijamin oleh peneliti. Adapun pada keadaan khusus seperti

forum ilmiah atau pengembangan ilmu baru dan

mengungkapkan data yang didapatkan tanpa nama asli subyek

penelitian.

8. Jadwal Penelitian

Terlampir

Anda mungkin juga menyukai