ABSTRAK
Pemberian imunisasi pada bayi bersifat traumatis, menyakitkan, dan mengerikan sehingga dapat
menyebabkan kecemasan pada bayi. Tindakan management nyeri yang dapat dilakukan pada bayi
yakni terapi non-farmakologi. terapi non-farmakologi yang dapat diterapkan pada bayi adalah teknik
5S (Swaddling, Side/Stomach Position, Shushing, Swinging, Sucking).Tujuan: Untuk mengetahui
keefektifan metode 5S (swaddling, side/ stomach position, sushing, swinging, sucking) terhadap
respon nyeri pada bayi saat imunisasi.Metode : jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan pra
eksperiment, (The one group pretest-posttest design) dengan sampel bayi usia 0-4 bulan berjumlah 36
bayi. teknik pengambilan sampel dengan cara quote sampilng Analisa data menggunakan uji Paired
Sample T-Test. Hasil penelitian berdasarkan uji Paired Sample T-Test pada bayi terdapat nilai
signifikansi (p-value=0.000), p-value <0.05 (0.000 < 0.05), maka terdapat perbedaan tingkat nyeri,
dengan mean rata-rata penurunan nyeri 1.750. dari hasil uji Paired Sampel T-Test dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil pre test dan post test setelah dilakukan perlakuan
terhadap respon nyeri pada bayi saat imunisasi. Kesimpulan : Teknik 5s sangat efektif untuk
mengurangi nyeri pada bayi saat imunisasi.
ABSTRACT
Immunization for infants are traumatic, painful, and terrible so it can cause anxiety on them. Pain
management actions used for infants was non-pharmacological therapy. One of them was 5S
technique (Swaddling, Side/Stomach Position, Shushing, Swinging, Sucking). The objective of the
study was to find out the effectiveness of the 5S method (Swaddling, Side / Stomach position,
Sushing, Swinging, Sucking) to the pain response of infants during immunization. Meanwhile, the
methodology used in this study was quantitative research approach especially pre-experimental
research design (The one group pretest and post-test design) with 36 samples of infants at aged 0-4
months. This study used quote sampling as the technique in collecting the data. Also for data
analysis, the researchers used T-Test paired sample technique. The result of the study showed that
there was a significance value (p-value = 0.000), p-value <0.05 (0.000 < 0.05), also there was
difference in pain levels which the mean of pain reduction were about 1,750. Based on T-test result,
there was a significant influence between pre-test and post test result after treatment of pain response
for infants during immunization. In conclusion, 5s technique was very effective for infants to reduce
pain during immunization.
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bayi (55,6%) laki-laki dan 16 bayi (44,4%)
bahwa responden pada penelitian ini perempuan.
sebanyak 36 responden yang terdiri dari 20
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bayi (22,2 %), sedangkan usia bayi yang
bahwa kelompok Usia bayi yang banyak sedikit terdapat pada kelompok usia bayi 1
terdapat pada bayi Usia 4 bulan sebanyak bulan sebanyak 1 bayi (2,8%), dan bayi 0
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui (47,2%), dan Combo 3 sebanyak 13 bayi
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bayi (30,6%) sedangkan yang terendah
bahwa kelompok pengalaman penyuntikan yakni belum sebanyak 2 bayi (5,6%) dan 1
2. Distribusi Teknik 5s
Tabel 5.5
Distribusi Teknik 5S
Teknik 5S Frekuensi Persentase
Side/Stomach Position 6 16.7%
Sushing 5 13.9%
Swinging 19 52.8%
Sucking 6 16.7%
Total 36 100%
Sumber data primer 2020
bahwa teknik 5s yang lebih banyak responden untuk mengurangi rasa nyeri
dilakukan oleh orang tua responden yakni pada bayi yakni tindakan ke 3 bayi
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui respon bayi (41.7%) dan nyeri berat 21 bayi
Tabel 5.7
Respon nyeri pada bayi saat imunisasi
setelah diberikan perlakuan 5s
Skala Nyeri Frekuensi presentase
0 = Tidak Nyeri 13 36.1%
1 - 2 = Nyeri Ringan 16 44.4%
3 - 4 = Nyeri Sedang 7 19.4%
Total 36 100%
Sumber data primer 2020
Berdasarkan tabel 5.7 diketahui respon bayi (36.1%), skala nyeri ringan 16 bayi
nyeri pada bayi setelah diberikan (44.4%) dan skala nyeri sedang 7 bayi
Terhadap Nyeri Pada Bayi Saat nyeri pre-test dan post-test pada bayi saat
Tabel 5.9
Distribusi statistik rata-rata respon nyeri
Berdasarkan tabel 5.9 hasil uji Paired Berdasarkan hasil penelitian dan
karena nilai signifikansi atau p-value 1. Respon nyeri pada bayi sebelum
perbedaan tingkat nyeri, dengan mean rata- nilai mean 3,58 dan standar
kesimpulan dari hasil uji Paired Sampel T- 2. Respon nyeri pada bayi setelah
terhadap respon nyeri pada bayi saat imunisasi sebelum dan sesudah
anak yang tidak menyukai untuk yang akan diberikan kepada pasien,
Nursalam. (2017). Metodelogi Penelitian Shu, S. H., Lee, Y. L., Hayter, M., &
Ilmu Keperawatan, Pendekatan Wang, R. H. (2014). Efficacy of
Praktis Edisi 4. Jakarta : Penerbit swaddling and heel warming on pain
Salemba Medika. response to heel stick in neonates: A
randomised control trial. Journal of
Pazarcikci, F., & Efe, E. (2017). Clinical Nursing.
Atraumatic Care Methods In https://doi.org/10.1111/jocn.12549
Childhood Vaccination. International diperoleh pada 25 Maret 2020
Refereed Journal Of Gynaecological
Diseases And Maternal And Child Sisfiani Sarimin, dkk. (2014). analisis
Health. faktor-faktor yang berhubungan
Https://Doi.Org/10.17367/Jacsd.2017. dengan perilaku ibu dalam
1.003 diperoleh pada 27 Maret 2020 pemberian imunisasi dasar pada
balita di Desa Taraitak Satu
PERMENKES RI. (2017). Kecamatan Langowan Utara
Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta: Wilayah Kerja Puskesmas
PERMENKES RI Walantakan.
https://ejournal.unsrat.ac.id diperoleh
Pillai Riddell, R., Taddio, A., McMurtry, pada tanggal 8 April 2020
C. M., Chambers, C., Shah, V., &
Noel, M. (2015). Psychological Soetjiningsih, Gde Ranuh IGN. (2015).
Interventions for Vaccine Injections Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:
in Young Children 0 to 3 Years. The EGC
Clinical Journal of Pain.
https://doi.org/10.1097/ajp.00000000 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
00000279 diperoleh pada 27 Maret Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,