Anda di halaman 1dari 12

Efektifitas Metode 5s (Swaddling, Side/ Stomach position, Sushing,Swinging, Sucking)

Terhadap Respon Nyeri Pada Bayi Saat Imunisasi


Di Puskesmas Rijali Ambon
Tahun 2020

The Effectiveness of the 5s Method (Swaddling, Side / Stomach position, sushing,


Swinging, Sucking) Against Pain Response in Infants During Immunization At
Puskesmas Rijali Ambon
In 2020

Desambri Hitimala1 Syariefah H. Waliulu2 Fani Sabban3


Email : desambrihitimala7777@gmail.com

ABSTRAK

Pemberian imunisasi pada bayi bersifat traumatis, menyakitkan, dan mengerikan sehingga dapat
menyebabkan kecemasan pada bayi. Tindakan management nyeri yang dapat dilakukan pada bayi
yakni terapi non-farmakologi. terapi non-farmakologi yang dapat diterapkan pada bayi adalah teknik
5S (Swaddling, Side/Stomach Position, Shushing, Swinging, Sucking).Tujuan: Untuk mengetahui
keefektifan metode 5S (swaddling, side/ stomach position, sushing, swinging, sucking) terhadap
respon nyeri pada bayi saat imunisasi.Metode : jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan pra
eksperiment, (The one group pretest-posttest design) dengan sampel bayi usia 0-4 bulan berjumlah 36
bayi. teknik pengambilan sampel dengan cara quote sampilng Analisa data menggunakan uji Paired
Sample T-Test. Hasil penelitian berdasarkan uji Paired Sample T-Test pada bayi terdapat nilai
signifikansi (p-value=0.000), p-value <0.05 (0.000 < 0.05), maka terdapat perbedaan tingkat nyeri,
dengan mean rata-rata penurunan nyeri 1.750. dari hasil uji Paired Sampel T-Test dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil pre test dan post test setelah dilakukan perlakuan
terhadap respon nyeri pada bayi saat imunisasi. Kesimpulan : Teknik 5s sangat efektif untuk
mengurangi nyeri pada bayi saat imunisasi.

Kata Kunci: Imunisasi, Nyeri, Metode 5S

ABSTRACT

Immunization for infants are traumatic, painful, and terrible so it can cause anxiety on them. Pain
management actions used for infants was non-pharmacological therapy. One of them was 5S
technique (Swaddling, Side/Stomach Position, Shushing, Swinging, Sucking). The objective of the
study was to find out the effectiveness of the 5S method (Swaddling, Side / Stomach position,
Sushing, Swinging, Sucking) to the pain response of infants during immunization. Meanwhile, the
methodology used in this study was quantitative research approach especially pre-experimental
research design (The one group pretest and post-test design) with 36 samples of infants at aged 0-4
months. This study used quote sampling as the technique in collecting the data. Also for data
analysis, the researchers used T-Test paired sample technique. The result of the study showed that
there was a significance value (p-value = 0.000), p-value <0.05 (0.000 < 0.05), also there was
difference in pain levels which the mean of pain reduction were about 1,750. Based on T-test result,
there was a significant influence between pre-test and post test result after treatment of pain response
for infants during immunization. In conclusion, 5s technique was very effective for infants to reduce
pain during immunization.

Keywords: Immunization, pain, 5S method

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


1
Pendahuluan adalah 45 kasus (86.5%) dengan reaksi
Imunisasi dasar adalah pemberian yang ringan seperti reaksi lokal dan
imunisasi awal untuk mencapai kadar demam.
kekebalan diatas ambang perlindungan
(Permenkes RI, 2017). Sedangkan menurut Berdasarkan data awal di puskesmas Rijali
Ranuh (2015) Imunisasi atau vaksin jumlah bayi yang melakukan imunisasi
merupakan salah satu cara yang dilakukan pada tiga tahun terakhir sebanyak 19487
untuk memberikan kekebalan pada bayi, jiwa dengan klasifikasi 8377 anak pada
anak dan balita dalam keadaan sehat. tahun 2018, 9376 anak pada tahun 2019
dan 2094 anak pada (Januari - Juni) 2020.
Pemberian imunisasi pada bayi bersifat
traumatis, menyakitkan, dan mengerikan Tindakan management nyeri yang dapat
sehingga dapat menyebabkan kecemasan dilakukan pada bayi menggunakan prinsip
pada bayi, serta respons nyeri yang dialami atraumatic care adalah dengan cara terapi
dan dirasakan oleh bayi juga dapat non-farmakologi. Salah satu cara
menyebabkan stress pada orangtua management nyeri dengan menggunakan
(Pazarcikci & Efe, 2017) di samping rasa terapi non-farmakologi yang dapat
nyeri yang ditimbulkan akibat injeksi, diterapkan pada bayi adalah menggunakan
dapat juga disertai dengan kejadian ikutan teknik 5S’s (Swaddling, Side/Stomach
pasca imunisasi (KIPI) yaitu reaksi Position, Shushing, Swinging, Sucking).
sistemik dan reaksi lokal.
Menurut Dr Karp, (2002 dalam Wulandari
Reaksi lokal ditandai dengan rasa nyeri & Setiyorini, 2014)) yang mengajarkan
ditempat suntikan, diketahui kejadian nyeri teknik untuk “mengkondisikan ulang
lokal paling banyak adalah pada hari ke-1 seperti dalam kandungan” agar bayi tenang
yaitu sebesar 83,38% (2.483 anak). dan nyaman dengan metode 5S’s yang
Mayoritas dari nyeri yang dirasakan meliputi Swaddling (membedong), Side/
termasuk dalam kategori ringan 39,22% Stoamch Position (miring kiri/kanan),
(Sundoro et all, 2014). Menurut Shuhing sound (membisikan suara
Widastutik (2016) menyebutkan dalam “sssshhh” didekat telinga), Swinging
penelitiannya yang dilakukan pada 80 bayi (gerakan berayun), dan Sucking
sebagai responden didapatkan hasil (menghisap).
distribusi frekuensi yang terkena KIPI

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


2
3. Sampling
Metode Sampling penelitian ini
Desain Penelitian menggunakan teknik non-probability
Penelitian ini menggunakan rancangan pra sampling yaitu quota sampling, quota
eksperiment, desain ini mempunyai sampling merupakan teknik sampling
rancangan The one group pretest-posttest dengan cara menentukan sampel yang
design (tes awal-tes akhir kelompok berasal dari populasi yang memiliki
tunggal) dimana akan dilakukan ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota
pengukuran awal (pretest) sebelum yang diinginkan/ditetapkan. Adapun
diberikan perlakuan, setelah diberikan kriteria inklusi dalam penelitian ini
perlakuan barulah dilakukan pengukuran adalah 1) bayi dengan rentang 0 – 4
akhir (post test), kemudian hasil observasi bulan, 2) bayi dalam keadaan
akan dilakukan perbandingan. sadar/bangun (tidak tidur), 3) bayi
yang akan dilakukan imunisasi di
Tempat Dan Waktu Penelitian Puskesmas Rijali Ambon, 4) orang tua
Penelitian dilaksanakan pada Puskesmas bayi setuju untuk berpartisipasi dalam
Rijali Ambon. Penelitian dilaksanakan penelitian dengan menandatangani
pada tanggal 14 Septemeber – 24 informed concent.
September 2020.
Prosedur Pengumpulan Data
Populasi, Sampel Dan Sampling 1. Tahap Persiapan
1. Populasi a. Menyusun proposal penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah b. Mengurus surat ijin
bayi yang melakukan imunisasi di pengambilan data awal
Puskesmas Rijali Ambon. c. Meminta izin pengambilan
Berdasarkan data yang di dapat di data di Puskesmas Rijali
Puskesmas Rijali pada bulan Juni d. Melakukan seminar proposal
terdapat 76 anak usia 0 – 4 bulan yang e. Melakukan revisi proposal
melakukan imunisasi di puskesmas f. Mengurus surat izin penelitian
Rijali. g. Memasukan surat izin
2. Sampel penelitian ke kesbangpol Kota
Jumlah sampel yang digunakan dalam Ambon
penelitian ini adalah sebanyak 64 h. Melakukan penelitian di
sampel. puskesmas Rijali

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


3
i. Menentukan bayi yang akan untuk memilih tindakan mana
menjadi sampel penelitian yang akan diberikan untuk
dengan menjelaskan maksud menenangkan bayinya setelah
dan tujuan dari penelitian dilakukan imunisasi
kepada orang tua bayi, serta f. Peneliti mempersilahkan ibu
memberikan lembar informed untuk mengatur posisi yg baik
consent kepada orang tua bayi saat bayi akan diberikan imunisasi
jika bersedia untuk g. Petugas imunisasi menyuntikkan
berpartisipasi dalam penelitian. imunisasi pada bayi dan 10 detik
j. Menentukan asisten penelitian setelah penyuntikan peneliti
sebanyak 1 (satu) orang yang melakukan obervasi pre test
bertugas untuk membantu respon nyeri pada bayi dengan
melakukan dokumentasi. menggunakan skala nyeri NIPS
2. Tahap Pelaksanaan h. Setelah 10 detik peneliti
a. Peneliti memperkenalkan diri mempersilahkan ibu untuk
kepada calon responden (orang melakukan salah 1 tindakan dari 5
tua bayi) tindakan yang dipilih oleh ibu
b. Peneliti menjelaskan maksud dan untuk menenangkan bayinya,
tujuan kepada calon responden yang dimana apabila yang dipilih
(orang tua bayi) bahwa akan swaddling ± 20 detik , side/
dilakukan observasi respon nyeri stomach position ± 10 detik,
pada bayi shushing dan swinging ± 35
c. Peneliti memberikan lembar detik, dan sucking ± 1 menit, 10
informed consent untuk ditanda detik kemudian dilakukan
tangani oleh calon responden i. Setelah ibu melakukan tindakan
(orang tua bayi). yang dipilih selanjutnya peneliti
d. Dilakukan pengambilan gambar melakukan observasi post test
oleh asisten peneliti dalam waktu 10 detik untuk
e. Peneliti mejelaskan langkah- melihat respon nyeri pada bayi
langkah melakukan swaddling, dengan menggunakan skala nyeri
side, sushing, swinging, dan NIPS
sucking yang benar sebelum j. Peneliti memberikan kode pada
dilakukan imunisasi, setelah itu lembar observasi skala nyeri
peneliti mempersilahkan ibu NIPS

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


4
Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Distribusi frekuensi jenis kelamin responden
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki – laki 20 55,6%
Perempuan 16 44,4%
Total 36 100%
Sumber data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bayi (55,6%) laki-laki dan 16 bayi (44,4%)
bahwa responden pada penelitian ini perempuan.
sebanyak 36 responden yang terdiri dari 20

b. Distribusi frekuensi Usia Bayi


Tabel 5.2
Distribusi frekuensi karakteristik responden
berdasarkan usia bayi
Usia Bayi Frekuensi Presentase
0 Bulan 2 5,6%
1 Bulan 1 2,8%
2 Bulan 7 19,4%
3 Bulan 8 22,2%
4 Bulan 18 50%
Total 36 100%
Sumber data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bayi (22,2 %), sedangkan usia bayi yang

bahwa kelompok Usia bayi yang banyak sedikit terdapat pada kelompok usia bayi 1

terdapat pada bayi Usia 4 bulan sebanyak bulan sebanyak 1 bayi (2,8%), dan bayi 0

18 bayi (50%), dan 3 bulan sebanyak 8 bulan sebanyak 2 bayi (5,6%).

c. Distribusi frekuensi Jenis Imunisasi


Tabel 5.3

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


5
Distribusi frekuensi karakteristik responden
berdasarkan jenis imunisasi
Jenis Imunisasi Frekuensi Presentase
COMBO 1 6 16,7%
COMBO 2 17 47,2%
COMBO 3 13 36,1%
Total 36 100%
Sumber data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui (47,2%), dan Combo 3 sebanyak 13 bayi

bahwa kelompok Jenis imunisasi (36,1%) sedangkan yang terendah yakni

terbanyak yakni combo 2 sebanyak 17 bayi combo 1 sebanyak 6 bayi (16,7%).

d. Distribusi frekuensi Pengalaman Penyuntikan Imunisasi


Tabel 5.4
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan Pengalaman Penyuntikan
Imunisasi
Pengalaman Frekuensi Presentase
Suntikan Imunisasi
Belum 2 5,6%
1 kali 9 25%
2 kali 14 38,9%
3 kali 11 30,6%
Total 36 100%
Sumber data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bayi (30,6%) sedangkan yang terendah

bahwa kelompok pengalaman penyuntikan yakni belum sebanyak 2 bayi (5,6%) dan 1

imunisasi terbanyak yakni 2 kali sebanyak kali 9 bayi (25%).

14 bayi (38,9%), dan 3 kali sebanyak 11

2. Distribusi Teknik 5s
Tabel 5.5
Distribusi Teknik 5S
Teknik 5S Frekuensi Persentase
Side/Stomach Position 6 16.7%
Sushing 5 13.9%
Swinging 19 52.8%
Sucking 6 16.7%
Total 36 100%
Sumber data primer 2020

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


6
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui dan yang sedikit dilakukan oleh orang tua

bahwa teknik 5s yang lebih banyak responden untuk mengurangi rasa nyeri

dilakukan oleh orang tua responden yakni pada bayi yakni tindakan ke 3 bayi

teknik ke 4 (Swinging) 19 bayi (52,8%) (Sushing) 5 bayi (13,9%).

3. Respon nyeri pada bayi saat imunisasi sebelum diberikan perlakuan 5s


Tabel 5.6
Respon nyeri pada bayi saat imunisasi
sebelum diberikan perlakuan
Skala Nyeri Frekuensi presentase
3 - 4 = Nyeri Sedang 15 41.7%
>4 = Nyeri Berat 21 58.3%
Total 36 100%
Sumber data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui respon bayi (41.7%) dan nyeri berat 21 bayi

nyeri pada bayi sebelum diberikan (58.3%).

perlakuan dengan skala nyeri sedang 15

4. Respon nyeri pada bayi saat imunisasi setelah diberikan perlakuan 5s

Tabel 5.7
Respon nyeri pada bayi saat imunisasi
setelah diberikan perlakuan 5s
Skala Nyeri Frekuensi presentase
0 = Tidak Nyeri 13 36.1%
1 - 2 = Nyeri Ringan 16 44.4%
3 - 4 = Nyeri Sedang 7 19.4%
Total 36 100%
Sumber data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui respon bayi (36.1%), skala nyeri ringan 16 bayi

nyeri pada bayi setelah diberikan (44.4%) dan skala nyeri sedang 7 bayi

perlakuan 5S dengan rincian tidak nyeri 13 (19.4%).

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


7
5. Perbandingan Keefektifan Metode 5S Hasil distribusi statistik rata-rata respon

Terhadap Nyeri Pada Bayi Saat nyeri pre-test dan post-test pada bayi saat

Imunisasi imunisasi sebelum dan sesudah diberikan

perlakuan 5S adalah sebagai berikut :

Tabel 5.9
Distribusi statistik rata-rata respon nyeri

Nyeri Mean Standar Deviasi P value

Sebelum 3.58 0.500


0.000
Sesudah 1.83 0.737
Penuruna
1.750 0.604 0.000
n
Sumber data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.9 hasil uji Paired Berdasarkan hasil penelitian dan

Sample T-Test pada bayi terdapat nilai pembahasan, dapat disimpulkan

signifikansi atau p-value sebesar 0.000, bahwa:

karena nilai signifikansi atau p-value 1. Respon nyeri pada bayi sebelum

<0.05 (0.000 < 0.05), maka terdapat diberikan perlakuan 5S memiliki

perbedaan tingkat nyeri, dengan mean rata- nilai mean 3,58 dan standar

rata penurunan nyeri 1.750. Maka diambil devisiasi 0.500

kesimpulan dari hasil uji Paired Sampel T- 2. Respon nyeri pada bayi setelah

Test bahwa hipotesa Ho ditolak yang diberikan perlakuan 5S memiliki

artinya “terdapat pengaruh yang nilai mean 1,87 dan standar

signifikan antara hasil pre test dan post devisiasi 0,737

test setelah dilakukan perlakuan 3. Respon nyeri pada bayi saat

terhadap respon nyeri pada bayi saat imunisasi sebelum dan sesudah

imunisasi”. diberikan perlakuan 5S mengalami

penurunan respon nyeri yang


Kesimpulan

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


8
signifikan yakni nilai mean 1,750 selanjutnya dapat melakukan

dan standar devisiasi 0.604. penelitian dengan 2 kelompok

4. Teknik 5s sangat efektif untuk serta sampel yang banyak.

mengurangi nyeri pada bayi saat b. Dapat melakukan penelitian

imunisasi. metode 5s dengan lebih cekatan

5. Teknik 5s yang paling banyak dan telaten.

digunakan ibu untuk mengurangi c. Untuk penelitian lebih lanjut,

rasa nyeri pada bayi saat diharapkan untuk

diimunisasi yaitu teknik ke 4 memperhatikan kondisi

(Swinging). lingkungan sekitar serta

6. Teknik yang tidak digunakan oleh psikologi responden.

ibu responden yakni teknik yang 1 d. Bagi profesi perawat

(Swaddling) karena dianggap Diharapkan dapat mengembangkan

terlalu merepotkan dan kondisi intervensi keperawatan mandiri

anak yang tidak menyukai untuk yang akan diberikan kepada pasien,

dibedong terlebihnya asuhan keperawatan

yang diberikan kepada anak yang

Saran mendapatkan imunisasi.


Selanjutnya, dengan mengacu pada hasil e. Bagi Responden
penelitian ini ada beberapa hal yang perlu
Untuk orang tua dapat melakukan
disarankan antara lain:
1. Bagi peneliti selanjutnya tindakan 5S sebagai cara untuk

a. Penelitian ini hanya meneliti mengurangi nyeri saat bayi

efektifitas metode 5s dengan 1 mendapatkan imunisasi.

kelompok saja dan 36 sampel , f. Bagi institusi

diharaphkan untuk peneliti

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


9
Semoga dapat dijadikan sebagai Ilmu Keperawatan, Universitas
Indonesia. Jakarta.
bahan ajar untuk mahasiswa,
Donsu, Jenita Doli. 2016. Metodologi
terutama mahasiswa keperawatan. Penelitian Keperawatan. Yogyakarta
: Pustaka Baru.
g. Bagi Puskesmas
Greenspan, J. D., Craft, R. M., LeResche,
h. Dapat diaplikasikan oleh petugas L., Arendt-Nielsen, L., Berkley, K. J.,
Fillingim, R. B., Gold, M. S.,
kesehatan puskesmas, terlebihnya Holdcroft, A., Lautenbacher, S.,
Mayer, E. A., Mogil, J. S., Murphy,
kepada perawat yang melakukan A. Z., & Traub, R. J. (2007).
Studying sex and gender differences
imunisasi agar dapat melakukan in pain and analgesia: A consensus
report. In Pain.
tindakan 5S maupun mengajarkan https://doi.org/10.1016/j.pain.2007.10
.014 diperoleh pada 1 Oktober 2020
kepada orang tua bayi.
Harrington, J. W., Logan, S., Harwell, C.,
Gardner, J., Swingle, J., McGuire, E.,
Daftar Pustaka & Santos, R. (2012). Effective
analgesia using physical interventions
for infant immunizations. Pediatrics.
Abdel Razek, A., & AZ El-Dein, N.
https://doi.org/10.1542/peds.2011-
(2009). Effect of breast-feeding on
1607 diperoleh pada 25 Maret 2020
pain relief during infant immunization
injections. International Journal of
Hidayat, A.A.A. (2009). Pengantar Ilmu
Nursing Practice.
Keperawatan Anak, Buku 1. Jakarta :
https://doi.org/10.1111/j.1440-
Penerbit Salemba Medika (15-104).
172X.2009.01728.x diperoleh pada
27 Maret 2020
Hidayat. (2011). Metode Penelitian
Kebidanan Dan Teknik Analisis
Adriana. D. (2013). Tumbuh Kembang &
Data. Jakarta; Salemba Medica
Terapi Bermain Pada Anak.Jakarta:
Selemba Medika.
Karp, H. (2004). The Happiest Baby on
the Block and The Happiest Toddler
Anik Maryunani, 2010, Ilmu Kesehatan
on The Block. United States :
Anak, Jakarta : CV. Trans Info
Bantam. Books.
Media.
Martiningsih, W., & Setijaningsih, T.
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian
(2015). The Effect of Physical
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Intervention 5S’s (Swaddling, Side-
Rineka Cipta
Stomach, Shushing, Swinging,
Sucking) Toward Pain and The
Astuti, I.T. (2011). Studi Komparasi
Duration of Crying in Infant With
Pemberian ASI dan Larutan Gula
DPT Immization. The Malaysian
Terhadap Respon Nyeri Saat
Journal Of Nursing, 07, 38-42.
Imunisasi Pada Bayi di Puskesmas
http://www.mjn.com diperoleh 25
Ngesrep Semarang. Thesis : Fakultas
Maret 2020

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


10
2020
Merlinsuji., & Prasad, D. (2018). Effect of
Swaddling Technique on Pain Potter, A. P., & Perry, G. A. (2010).
During Vaccination. IOSR Journal Fundamental Keperawatan. Volume
of Nursing and Health Science 3 Edisi 7. Singapore: Elsevier
(IOSR-JNHS) , vol. 7, no.1 , 2018,
pp. 40-41. https://doi.org/ diperoleh Ranuh dkk. (2015). Buku Imunisasi di
25 Maret 2020 Indonesia. Jakarta : Satgas Imunisasi
IDAI
Mulyani, N.S. (2018). Imunisasi untuk
anak. Yogyakarta : Nuha Medika Santrock, J.W. (2011). Masa
Perkembangan Anak, Buku 1 Edisi
Narendra, M.B.,dkk, (2010). Tumbuh 11. Jakarta : Penerbit Salemba
Kemabang Anak Dan Remaja. Medika
Jakarta: Sagung Seto
Notoatmodjo,S. (2012). Metodologi Sekriptini, Yuliani, Ayu. (2013). Pengaruh
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Pemberian Madu Terhadap Skor
Rineka Cipta. Nyeri Akibat Tindakan Invasif
Pengambilan Darah Intravena Pada
Nursalam., Susilaningrum, Rekawati., & Anak di Ruang UGD RSUD Kota
Sri Utami. (2008). Asuhan Cirebon. [Skripsi]. Jakarta:
Keperawatan Bayi dan Anak. Fakultas Ilmu Keperawatan,
Jakarta, Salemba Medika Universitas Indonesia.

Nursalam. (2017). Metodelogi Penelitian Shu, S. H., Lee, Y. L., Hayter, M., &
Ilmu Keperawatan, Pendekatan Wang, R. H. (2014). Efficacy of
Praktis Edisi 4. Jakarta : Penerbit swaddling and heel warming on pain
Salemba Medika. response to heel stick in neonates: A
randomised control trial. Journal of
Pazarcikci, F., & Efe, E. (2017). Clinical Nursing.
Atraumatic Care Methods In https://doi.org/10.1111/jocn.12549
Childhood Vaccination. International diperoleh pada 25 Maret 2020
Refereed Journal Of Gynaecological
Diseases And Maternal And Child Sisfiani Sarimin, dkk. (2014). analisis
Health. faktor-faktor yang berhubungan
Https://Doi.Org/10.17367/Jacsd.2017. dengan perilaku ibu dalam
1.003 diperoleh pada 27 Maret 2020 pemberian imunisasi dasar pada
balita di Desa Taraitak Satu
PERMENKES RI. (2017). Kecamatan Langowan Utara
Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta: Wilayah Kerja Puskesmas
PERMENKES RI Walantakan.
https://ejournal.unsrat.ac.id diperoleh
Pillai Riddell, R., Taddio, A., McMurtry, pada tanggal 8 April 2020
C. M., Chambers, C., Shah, V., &
Noel, M. (2015). Psychological Soetjiningsih, Gde Ranuh IGN. (2015).
Interventions for Vaccine Injections Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:
in Young Children 0 to 3 Years. The EGC
Clinical Journal of Pain.
https://doi.org/10.1097/ajp.00000000 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
00000279 diperoleh pada 27 Maret Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


11
kualitatif, dan R&D. Bandung: Wong, Donna L. (2009). Buku Ajar
Alfabeta Keperawatan Pediatrik. Jakarta:
EGC
Taddio et all. (2015). Reducing pain
during vaccine injections: clinical Wulandari, N. A., & Setiyorini, E. (2014).
practice guideline.CMAJ, September The Effect of Swaddling, Side-
22, 2015, 187(13). stomach, Shushing, Swinging,
sucking (5S’s) Toward Pain and
Tetty, S. (2015). Konsep dan Duration of Crying Neonates Post
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: Blood Sampling Procedures. Jurnal
EGC Ners Dan Kebidanan (Journal of
Ners and Midwifery), 1(3), 171–176.
Trimawati. (2016). Efektifitas Metode 5 S https://doi.org/10.26699/jnk.v1i3.art.p
(Swaddling, Side/stomach Position, 171-176 diperoleh pada 25 Maret
Sushing, Swinging, Sucking) 2020
Terhadap Respon Nyeri pada Bayi
Saat Imunisasi Pentavalen. Jurnal Zakiyah, A. (2015). Nyeri : Konsep dan
Keperawatan Anak, 3(1), 34–38. Penatalaksanaan Dalam Praktik
diperoleh pada 25 Maret 2020 Keperawatan Berbasis Bukti. Jakarta
: Penerbit Salemba Medika (1-16).

JURNAL KEPERAWATAN ANAK


12

Anda mungkin juga menyukai